• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH GEOLOGI DASAR Tipe-Tipe Gunung Api

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH GEOLOGI DASAR Tipe-Tipe Gunung Api"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH GEOLOGI DASAR

Tipe-Tipe Gunung Api

DISUSUN OLEH : Nama :Lay, Allan Setiawan

NIM : 15.420.410.0958 PRODI : Teknik Perminyakan

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Mahaesa, yang atas rahmat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Tipe-Tipe Gunung Api”.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Geologi Dasar di Universitas Proklamasi 45, Yogyakarta.

Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada Dosen dan teman-teman yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti pelajaran maupun dalam menyelesaikan makalah ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Yogyakarta, 7 September 2015

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Batasan Masalah C. Tujuan Makalah BAB II PEMBAHASAN

A. Tipe Gunung Api berdasarkan Bentuknya (morfologi) B. Tipe Gunung Api berdasarkan Proses Terjadinya C. Tipe Gunung Api berdasarkan Tipe Letusannya BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meletus.

Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu

Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi padam, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu menjadi padam dalam waktu 610 tahun sebelum bertukar menjadi aktif semula. Oleh itu, sukar untuk menentukan keadaan sebenarnya sesuatu gunung berapi itu, apakah sesebuah gunung berapi itu berada dalam keadaan padam atau telah mati.

B. Batasan Masalah

(5)

- Menjelaskan tipe-tipe letusan gunung api C. Tujuan Makalah

Tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan pemahaman bahwa terdapat bermacam-macam tipe-tipe gunung api yang dapat digolongkan berdasarkan bentuknya (morfologi), proses terjadinya, dan tipe letusannya.

2. Mengetahui bagaimana tipe-tipe Gunung api serta tipe-tipe letusannya. 3. Sebagai pemenuhan salah satu nilai tugas dari mata kuliah Geologi Dasar.

BAB II PEMBAHASAN

(6)

Pada pokok bahasan ini, akan dibahas tentang Sebaran Gunung Api secara lebih lanjut. Atau lebih tepatnya memperkenalkan letak sebaran gunungapi di dunia dan Indonesia, baik secara geografi maupun dipandang dari teori tektonik lempeng. Pokok bahasan sebagai berikut membahas tentang bagaimana sebaran geografi gunung api, jumlah dan sebaran gunung api aktif di indosnesia, dan pembagian gunung api berdasarkan tektonik lempeng.

Pengenalan Tentang Gunung Api

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan kepermukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.

Gunungapi diklasifikasikan ke dalam dua sumber erupsi, yaitu (1) erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama; dan (2) erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya; (3) erupsicelah, erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer; (4) erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yangmenyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri. Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi: (1) Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundansederhana; (2) Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benuaatau di tengah benua; (3) Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magmaberviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar; (4) Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkankubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit; (5) TipeUltra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa; (6) Tipe Vulkanian, erupsi

(7)

magmatis berkomposisi andesit basaltic sampaidasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan seringdisertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik; (7) Tipe Surtseyandan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulaugunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakanerupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan,letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapimagma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.

Gambar 1. Penampang suatu gunungapi dan bagian-bagiannya.(Modifikasi dari Krafft, 1989)

Tipe-Tipe Gunung Api

A. Tipe gunung api berdasarkan bentuknya (morfologi)

(8)

Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), terkadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali.

Stratovolcano seperti kerucut dengan sisi yang curam. Tipe gunung api ini terbentuk pada letusan besar yang terdiri dari aliran lava, tefra, dan aliran piroklastik. Letusan besar terjadi karena komposisi magma yang sangat kental. Magma rhyolitic yang kaya dengan silika terdistribusi pada daerah lempeng benua terutama pada zona subduksi. Pada saat pembentukan gunung api ini berdasarkan berada di daerah lempeng benua. Contohnya, Gunung Merapi di Indonesia termasuk Stratovolcano, contoh yang lain adalah :

 Arenal Volcano, Kosta Rika

 Fuji, Jepang

 Lanín, perbatasan Argentina and Chile.

 Mount Nyiragongo, Goma, Republik Demokratik Kongo

 Santa Ana Volcano, Elsalvador

 San Vicente/Chichontepec/Las Chiches), El Salvador.

(9)

Gunung Merapi di Yogyakarta, Jawa Tengah adalah contoh gunung api tipe stratovolcano

Cinder Cone (Kerucut Bara)

Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.

Cinder cone merupakan bukit berbentuk kerucut yang curam terbentuk di atas ventilasi magma. Cinder cone biasanya terbentuk oleh letusan sejenis Strombolian. Cinder cone dibangun dari lava fragmen-fragmen yang disebut abu vulkanik. Tipe gunung api ini jarang memiliki tinggi hingga 250m. Contoh gunung dengan bentuk Cinder Cone adalah sebagai berikut :

 Fox Crater, Queensland, Australia

 Caburgua-Huelemolle, Chile

 Parícutin, Mexico

(10)

 Kawah Cocoa, British Columbia, Kanada

 Tseax Cone, British Columbia, Kanada

 Lava Butte, Oregon, USA,

Mount Fox Crater, Queensland di Australia adalah contoh gunung api tipe cinder cone Perisai (Shield Volcano)

Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik.

(11)

Shield volcano merupakan jenis gunung api terbesar di dunia. Tipe ini terbentuk dari aliran lava basalt dan memiliki kemiringan yang landai. Gunung api ini tidak menghasilkan letusan yang besar karena magma yang dikeluarkan memiliki sifat encer. Magma basalt dengan viskositas rendah ini biasa muncul di daerah hotspot tengah samudera dan daerah batas lempeng divergen. Tipe gunung api ini lebih sering muncul di tengah samudera. Contoh bentuk gunung berapi ini :

 Mauna Loa, Hawai

 Skjaldbreiður, Islandia

Mauna Loa Volcano di Hawaii adalah contoh gunung api tipe perisai (shield volcano) Mud Volcano

Gunung Api Lumpur (Mud Volcano). Mud volcano yang sering dikenal dengan sedimentasi volcano atau gas volcano yang merupakan saudara dekat dengan gunung berapi magmatik. Seperti erupsi gunung berapi, gunung berlumpur dapat mengeluarkan

(12)

erupsi yang sangat kuat dan melemparkan material panas dengan sangat tinggi. Erupsi memuntahkan ribuan kubik gas hidrokarbon dalam ribuan ton lumpur. Mud volcano terdapat di daratan dan lautan dan dapat berbetuk pulau dan dapat berupa tumpukan yang dapat merubah bentuk garis pantai dan perubahan gempa.

Gunung berapi lumpur ditandai oleh aktivitas konstan kubah, gryphons (kerucut) dan Salses (kolam). Beberapa kering di alam dan yang lainnya basah. Biasanya mereka tidak membentuk bentuk khas gunung berapi seperti yang dilakukan gunung magmatik. Sebaliknya, mereka hanya mengalir ke dataran di sekitarnya. Mereka sering mencapai puncak sekitar 1020 m tetapi dapat menyebar di seluruh permukaan beberapa kilometer. Di antara gunung berapi lumpur terbesar di dunia adalah Boyuk Khanizadagh dan Turaghai. Keduanya terletak di Azerbaijan.

Karena kelembutan batuannya, lumpur gunung berapi pada skala waktu geologi yang dianggap lebih singkat. Lumpur atau breksi dengan cepat terkikis oleh angin dan hujan ke sistem gulleys dan pegunungan yang menyebar keluar dari pinggiran kawah. Memang ciri dari sebuah gunung lumpur adalah sangat beralur dan seringkali sisi-sisinya sangat menarik. Lumpur gunung berapi di laut, tentu saja, dengan cepat mengikis aksi gelombang.

Mud Volcano ini terbentuk karena melepaskan gas alami yang naik ke permukaan ketika menemukan conduit (sesar mendatar yang tegak) dan membawa Lumpur (mud) yang memiliki densitas lebih ringan dari sedimen di sekitarnya. Lumpur, gas, batuan, belerang dan garam serta air akan diletuskan di permukaan membentuk kerucut seperti gunung. Proses sedimentasinya serupa mud diaper dalam skala yang lebih kecil tetapi dalam gerakan yang lebih cepat, jadidipicu oleh adanya paket sedimen berdensitas rendah dikelilingi paket sedimen berdensitas lebihtinggi. Gerakan tektonik berpengaruh, juga burial sedimen yang diendapkan secara cepat. Wilayah sesar mendatar aktif merupakan lahan subur mud vulcano. Mud Vulcano ini juga bisa terbentuk di bawah laut, sea bed. Hanya skalanya sampai ke permukaan atau tidak akan dipengaruhi oleh volume bahan rombakan subsurface yang dibawanya naik. Beberapa gunung lumpur bahkan membentuk pulau-pulau seperti banyak ditemukan di utara pulau Sawu baratnya Timor dan di utara Timor. Pulau Atauro (Pulau Kambing) di offshore uutara Dili adalah pulau mud vulcano.

(13)

Terjadinya mud volcano biasanya berasosiasi dengan suatu keadaan geologi yang lapisan sedimennya belum tekompaksikan, mempunyai tekanan tinggi dan mengakibatkan timbulnya diapir dari serpih ataupun penusukan oleh serpih. Gejala tersebut juga sering berasosiasi dengan daerah yang disebut ‘over pressured area‘, yaitu daerah tekanan tinggi yang tekanan serpihnya lebih besar daripada tekanan hidrostatik, dengan demikian dapat menimbulkan kesulitan pemboran.

Jika ditinjau dari persebarannya di muka bumi, maka mud volcano, layaknya gunung api (volcano), juga tersebar secara luas di seluruh dunia. Secara umum persebaran ini dapat digolongkan ke dalam dua golongan besar, yaitu mud volcano yang berada di daratan (subaerial) dan mud volcano yang berada di bawah laut (subaquaeous). Mud volcano yang berada di daratan secara total jumlahnya lebih dari 700 buah.

Lumpur gunung berapi sering terjadi pada titik-titik kelemahan dalam kerak bumi, di sepanjang jalur patahan. Mereka berhubungan dengan endapan sedimen geologikal muda dan adanya gas organik dari deposit hidrokarbon. Di seluruh dunia ada 700 gunung lumpur yang dikenal. Sekitar 300 dari mereka berada di wilayah Timur Azerbaijan dan di Laut Kaspia. Meskipun ada beberapa perselisihan tentang asal-usul gunung berapi lumpur, ahli geologi umumnya sepakat pada beberapa aspek pembentukan dan kegiatan. Letusan dapat terjadi ketika lumpur dan pasir ditekan ke atas oleh kekuatan seismik. Gaya gravitasi di sini dan tindakan pasang surut tampaknya memainkan peran. Pengeluaran tiba-tiba dan ekspansi gas terlarut ke atas juga dapat memainkan peran kunci.

Mud volcano merupakan jenis gunung api terkecil di dunia. Tipe ini hanya memiliki tinggi 2-3 meter. Gunung api ini terbentuk dari campuran air (panas) dan sedimen yang berasal dari erupsi gunung api besar disekitarnya. Suhu pada pembentukan tipe gunung api ini lebih rendah. Material yang dikeluarkan seperti bubur halus dalam cairan seperti air dan hidrokarbon cair. Contoh gunung api dengan tipe mud volcano adalah sebagai berikut :

 Baratang, Kepulauan Andaman, India

 Gobustan, Azerbaijan

(14)

Mount Glenblair di California adalah contoh gunung api mud volcano Lava Dome

Lava dome terbentuk karena pendinginan lava kental yang keluar dari ventilasi gunung api. Lava kental ini mengalir dengan perlahan, jadi lava lebih cepat membeku dengan perpindahan dalam jarak yang pendek dari sumber letusan. Lava-lava yang telah membeku membentuk tumpukan seperti kubah kecil. Contoh gunung dengan bentuk Lava dome adalah sebagai berikut :

(15)

 Chaitén, Chile.

 Lassen Peak, California, USA

 Mount Tarumae, Japan.

 Novarupta, Alaska, USA

 Puy-de-Dôme, Prancis

 Atwell Peak, British Columbia, Kanada

Kubah lava di kawah Gunung St Helens

Kaldera

Pembentukan kaldera

(16)

ujung atasgunung sehingga membentuk cekungan. Ciri : Cekungan besar, Sangat eksplosit.

Kaldera merupakan sebuah kawasan runtuhnya gunung api. Sebuah keruntuhan dipicu oleh pengosongan magmadi bawah gunung berapi, biasanya sebagai hasil dari letusan besar gunung api. Keruntuhan ini dapat terjadi pada saat letusan dahsyat atau pun letusan yang bertahap dari serangkaian letusan. Reruntuhan tersebut akan menutupi jalur magma sebelumnya, sehingga magma akan mencari jalur baru dan biasanya fracture-fracture yang mengarah ke lingkaran pinggiran reruntuhan (caldera) tersebut. Sehingga muncul ventilasi vulkanik sekunder di sekeliling caldera. Contoh gunung api dengan bentuk Kaldera adalah Gunung Bromo. Contoh lainnya adalah sebagai berikut :

 Gunung Pinatubo, Pilipina

 Mount Aso, Japan

 Mount Pinatubo (Luzon, Philippina)

 Taal Volcano (Luzon, Philippina)

 Laguna de Bay (Luzon, Philippina)

 Batur (Bali, Indonesia)

 Krakatau (Selat Sunda , Indonesia)

 Lake Toba (Sumatra, Indonesia)

 Mount Tambora (Sumbawa, Indonesia)

 Tengger Caldera (Jawa, Indonesia)

Gunung Bromo merupakan salah satu contoh gunung api tipe kaldera Gunungapi Rekahan (Fissure Volcano) / Bassalt

(17)

dimana aliran magma keluar melalui retakan tersebut. Ciri : Rekahan, Basalt. Contoh : Plato Kolumbia di bagian barat-laut Amerika Serikat; dan Plato Decca di India.

Volcanic fissure vent merupakan tempat keluar lava yang melalui retakan-retakan yang diterobos oleh lava. Tipe vulkano ini tidak memiliki kawah utama sama sekali. Lava yang keluar merupakan lava yang sangat cair sehingga menyebar jauh dan luas. Contoh lain gunung api tipe ini :

 Puyehue-Cordón Caulle, Chile

 Mauna Loa, Hawai, USA

Gunung api Plato Decca di India B. Tipe gunung api berdasarkan proses terjadinya

Gunung api Maar

Terbentuk seperti danau kawah. Terjadi karena letusan besar yang kemudian membentuk lubang besar di bagian puncak. Bahan-bahan yang dikeluarkan berupa benda

(18)

padat/effiata. Contoh, Gunung Lamongan di Jawa Timur.

Gunung api kerucut (Strato)

Yaitu jenis gunung api yang paling banyak dijumpai. Berbentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis. Terjadi karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato. Sebagian besar gunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api kerucut. Contoh, Gunung Merapi.

(19)

Gunung Merapi

Gunung api perisai/tameng

Berbentuk seperti perisai, terjadi karena lelehan yang keluar dengan tekanan rendah, sehingga nyaris tidak ada letusan dan membentuk lereng yang sangat landai dengan kemiringan 1 sampai 10 derajat. Contoh gunung api perisai/tameng antara lain Gunung Mauna Loa Hawaii di Amerika Serikat.

(20)

C. Tipe gunung api berdasarkan tipe letusannya

Berdasarkan kekentalan magma, tekanan gas, kedalaman dapur magma, dan material yang dikeluarkannya, letusan gunung api dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:

Letusan Tipe Hawaii

Tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti perisai atau tameng. Letusan tipe Hawaii ini memiliki tipe letusan dengan pancuran lava ke udara mencapai ketinggian 200 meter, mudah bergerak dan mengalir secara bebas.Contoh: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.

Ciri-ciri letusan tipe Hawaii :

 Lava cair

 Dapur magma dangkal

 Tekanan gas rendah.

(21)

Letusan Tipe Stromboli

Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan-letusannya terjadi dengan interval atau tenggang waktu yang hampir sama. Gunung api stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya ± 12 menit. Jadi, setiap ±12 menit terjadi letusan yang memuntahkan material, bom, lapili, dan abu. Letusan tipe Stromboli ini memiliki ciri letusan mencapai 500 meter dengan pijaran seperti kembang api. Contoh gunung api bertipe stromboli adalah Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).

Ciri – ciri letusan tipe Stromboli :

 Lava cair

 Dapur magma dangkal tapi lebih dalam dari dibanding tipe Hawaii

 Tekanan gas sedang

(22)

Letusan Tipe Vulkano

Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahan padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magmanya. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur.

Ciri-ciri letusan tipe volcano :

 Lava agak cair.

 Terbentuk awan debu berbentuk bunga kol.

 Tekanan gas sedang.

(23)

Letusan Tipe Merapi

Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel. Letusan ini memiliki tipe letusan dengan ciri guguran lava pijar saat kubah lava runtuh. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya.

Ciri-ciri letusan tipe merapi :

 Lava agak kental.

 Dapur magma agak dangkal.

 Tekanan gas rendah.

(24)

Gunung Merapi di Yogyakarta, Jawa TengahLetusan Tipe Perret atau Plinian

Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak lingkungan. Material yang dilemparkan pada letusan tipe ini mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe ini dapat melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot. Gunung api dengan tipe letusan yang paling merusak karena magma yang meletus dari bagian lereng gunung yang lemah. Contoh: Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980.

Ciri-ciri letusan tipe Perret atau Plinian :

 Tekanan gas sangat kuat.

 Lava encer.

(25)

Meletusnya Gunung KrakatauLetusan Tipe Pelee

Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus. Ciri-cirinya : viskositas lava hamper sama dengan tipe merapi, tekanan gasnya cukup besar, letusan mendasar. Contoh : letusan Gunung Pelee di Prancis.

Ciri-ciri :

 Viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi.

 Tekanan gasnya cukup besar.

(26)

Gunung Mont Pelee terletak di Martinique Perancis meletus pada 8 Mei tahun 1902 dan menghancurkan kota St. Pierre beserta 30,000 penduduknya.

Letusan Tipe Sint Vincent

Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh: Gunung Kelud (Jatim) yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902

Ciri-ciri letusan ini :

 Lava agak kental,

 Tekanan gas sedang,

 Kawahnya terdapat danau.

(27)

Indeks Letusan Gunung Api

Dari gambar, dapat dilihat bahwa :

 Letusan paling rendah tipe Hawaiian.

 Letusan menengah tipe strombolian.

(28)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai Tipe-Tipe Gunung Api :

1. Gunung Api memiliki tipe yang berbeda-beda.

2. Gunung Api dapat digolongkan berdasarkan bentuknya (morfologi), meliputi : stratovolcano, cindercone (kerucut bara), perisai (shield volcano), mud volcano, lava dome, kaldera, dan Gunungapi Rekahan (Fissure Volcano) / Bassalt.

3. Gunung Api dapat digolongkan berdasarkan proses terjadinya, meliputi : gunung api maar, gunung api kerucut (strato), gunung api perisai (tameng).

4. Gunung Api dapat digolongkan berdasarkan tipe letusannya, meliputi : letusan tipe Hawaii, letusan tipe Stromboli, letusan tipe Volcano, letusan tipe Merapi, letusan tipee Perret (plinian), letusan tipe Pelee, dan letusan tipe Sint Vincent. B. Saran

1. Hendaknya kita sebagai manusia harus bisa menikmati dan menjaga sebaik-baiknya segala sesuatu yang telah tercipta (alam semesta beserta isinya).

2. Sebaiknya ilmu pendidikan yang kita pergunakan tidak terlepas dari koridor keilmuan.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Endarto, Danang. 2008. Mengkaji Ilmu Geografi I untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: Platinum.

Pariwara, Noer. 2013. Menuju Sukses UN SMA IPS 2014. Bandung: Pustaka Grafika. Sapiie, Benyamin. 2009. Geologi Dasar. Bandung : Penerbit ITB.

Sutamar, Mustafa. 2006. Buku Alam Semesta dan Kehancurannya. Jakarta : Percetakan Offcet.

Gambar

Gambar 1. Penampang suatu gunungapi dan bagian-bagiannya.(Modifikasi dari Krafft, 1989)

Referensi

Dokumen terkait

Bencana yang ditimbulkan oleh gunung berapi adalah letusan gunung berapi atau erupsi, karena saat terjadi erupsi gunung berapi tersebut mengeluarkan lava panas, awan panas atau

Singkapan batuan dan inti bor di area penampakan lingkaran yang diduga sebagai gunung api maar adalah aliran lava, breksi piroklastika, batulapili, dan tuf, yang terletak jauh

Bagaimana dengan ancaman letusan besar gunung api dalam bila terjadi abad ini, mengingat sejak letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 atau lebih dari seratus tahun tidak

Berdasarkan kajian karakteristik gunung api tersebut di atas (bangun-tubuh, bentuk kawah, tipe, dan frekuensi letusannya), dan potensi ancaman bahaya letusannya, gunung api

Kaldera Batur adalah sisa gunung api yang sangat besar. Sebagian tubuh gunung itu ambruk akibat letusan dahsyat, sehingga terbentuk kawah sangat besar yang disebut

Stratigrafi permukaan di daerah Pilang dan sekitarnya menunjukkan susunan perlapisan batuan gunung api klastika berupa breksi tuf, breksi otoklastika, lava, dan

Gunung ini tercatat hanya meletus dua kali, yaitu pada 1889 letusan normal dari Kawah B yang menghembuskan asap dan lontaran lava pijar dan 1914 berupa lontaran lava pijar dan

Mewaspadai potensi awan panas guguran APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk