• Tidak ada hasil yang ditemukan

NUNUK MUJIATI NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NUNUK MUJIATI NIM"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE

MAKE A MATCH SISWA KELAS IXC SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015-2016 HALAMAN JUDUL NUNUK MUJIATI NIM. 14155140016

Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan Program Studi

Pendidikan Pengetahuan Sosial

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2016

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE

MAKE A MATCH SISWA KELAS IXC SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2015-2016

NUNUK MUJIATI NIM: 14155140016

Tesis ditulis untuk memenuhi sebagai persyaratan Untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Menyetujui

Ketua Program Studi Pembimbing

Drs. John Sabari, M.Si. Dr. Sunarti, M.Pd.

NIS. 195107011989071001 NIP. 1954022919800122001

Mengetahui

Direktur Program Pasca sarjana Universitas PGRI Yogyakarta

Dr. Sunarti, M.Pd. NIP. 1954022919800122001

(3)

iii

ABSTRAK

NUNUK MUJIATI. Upaya Peningkatan Partisipasi, Motivasi, Dan Prestasi Belajar IPS Dengan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Siswa Kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.

Tesis. Yogyakarta : Program Pascasarjana, Universitas PGRI Yogyakarta 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran

cooperative learning tipe make a match siswa kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan model spiral dari Kemmis dan Taggart. Subyek penelitian adalah siswa Kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016 sebanyak 34 siswa. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan non tes (angket, observasi dan dokumentasi). Tehnik analisis data adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Model pembelajaran cooperative learning tipe make a match dikatakan dapat meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa, apabila 85% dari seluruh siswa memiliki partisipasi kategori baik dan sangat baik, 85% dari seluruh siswa memiliki motivasi kategori tinggi dan sangat tinggi, serta 85% dari seluruh siswa memiliki prestasi belajar ≥ 75.

Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan model pembelajaran

cooperative learning tipe make a match dapat meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2015-2016. Hal tersebut dapat dilihat dari partisipasi belajar siswa di setiap siklus mengalami peningkatan. Pada pratindakan 0% menjadi 64.7% di siklus I, kemudian naik lagi menjadi 100% pada siklus II, sedangkan motivasi belajar pada pratindakan menunjukkan angka 17.65%, kemudian meningkat menjadi 85.29% pada sklus I dan meningkat menjadi 94.12% pada siklus II. Peningkatan terjadi pula pada prestasi belajar siswa, dari pratindakan sebesar 41.18% menjadi 67.5% di siklus I kemudian meningkat menjadi 88.23% pada siklus II untuk mata pelajaran IPS Kelas IXC di SMP Muhammadiyah 3 yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.

Kata Kunci: Partisipasi, Motivasi dan Prestasi Belajar, Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe make a match

(4)

iv

ABSTRACT

NUNUK MUJIATI: Effort of participation, motivation, and Achievement in social studies learning with cooperative learning model make a match type for grade IXC of Muhammadiyah 3 Yogyakarta Junior High School in academic Year 2015-2016. Thesis. Yogyakarta: Graduate School PGRI Univercity of Yogyakarta, 2016.

This research is aimed to identify the increasing of students’ participation, motivation, and achievement in social studies learning with cooperative learning model make a match type for grade IXC of Muhammadiyah 3 Yogyakarta Junior High School in academic Year 2015-2016.

This research used classroom action research (PTK), the spiral model of Kemmis and Taggart. The research’s subject is grade IXC of Muhammadiyah 3 Yogyakarta Junior High School in Academic Year 2015-2016 which totaled 34 students. Data collection tehniques used are test and no test (questionnaire, observation and documentation). Technical analysis of the data was quantitative descriptive and qualitative descriptive. It is said cooperative learning model make a match type can increase participation, motivation and achievement of student’s learning, if 85% off all students have the participation of good and excellent categories, 85% of all students have the high motivation’s categories, and 85% of all students have learning achievements ≥ 75.

The results showed that the implementation of cooperative learning model make a match type can increase the participation, motivation, and achievement of grade IXC of Muhammadiyah 3 Yogyakarta Junior High School in Academic Year 2015-2016. It can be seen from the participation of student learning in each cycle has increased.On preaction of 0% to 64.7% in the first cycle, then going up to 100% in the second cycle. While the motivation to learn in preaction showed 17.65%, then incrase to 85.29% in the first cycle and increase to 94.12% in the second cycle. An increase also occoured in student achievement from the preaction by 41.18% to 67.5% in the first cycle then increase to 88.23% in the second cycle of social studies of grade IXC in Muhammadiyah 3 Yogyakarta Junior High School Academic Year 2015-1016.

Key words: Participation, Motivation, Learning achievement, and cooperative learning model make a match type

(5)

v

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE

MAKE A MATCH SISWA KELAS IXC SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2015-2016

NUNUK MUJIATI NIM: 14155140016

Dipertahankan di depan Panitia Penguji Tesis. Progran Pasca Sarjana Universitas PGRI Yogyakarta

Tanggal: 2 Mei 2016

PANITIA PENGUJI

Dr. Salamah, M.Pd. ……… (Ketua Penguji)

Drs. John Sabari, M.Si. ……… (Sekretaris Penguji) Prof. Dr. Buchory MS, M.Pd ……… (Penguji Utama) Dr. Sunarti, M.Pd. ……… (Pembimbing/Penguji) Yogyakarta, 10 Mei 2016 Direktur Program Pascasarjana

Universitas PGRI Yogyakarta

Dr. Sunarti, M.Pd. NIP. 19540228 1980122 001

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertandatangan di bawah ini: Nama Mahasiswa : Nunuk Mujiati Nomor Mahasiswa : 14155140016 Program Studi : Pendidikan IPS

Judul Tesis : UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

SISWA KELAS IXC SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Menyatakan bahwa tesis ini merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan Magister/Doktor di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan tesis ini bukanhasil karya sendiri, saya bersedia menerima sanksi dalam bentuk apapun atas perbuatan tersebut.

Yogyakarta, 2 Mei 2016 Yang membuat pernyataan

Nunuk Mujiati NIM. 14155140016

(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Hidup adalah perjuangan, yaitu perjuangan dalam mentaati perintah serta menjauhi laranganNya dan Rasulullah”.

(Bahan Renungan Kalbu) Karya Ir. Permadi Alibasyah

“Ilmu yang paling bermanfaat itu adalah yang dapat memudahkan manusia untuk taat melaksanakan peraturan-peraturan yang dibuat Sang Maha Pencipta”.

(Bahan Renungan Kalbu) Karya Ir. Permadi Alibasyah

“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain”. ( Hadist Rosul)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk: 1. Suamiku

2. Anak-anakku

3. Kakak-kakak dan adik-adikku 4. Almamater PIPS UPY

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Alloh S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga tesis yang berjudul Upaya Peningkatan Partisipasi, Motivasi, Dan Prestasi Belajar IPS Dengan Model Cooperative Learning Tipe

Make A Match Siswa Kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016, dapat terselesaikan dengan baik.

Tesis ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan S2 pada Program Pascasarjana, Universitas PGRI Yogyakarta. Dengan segala kerendahan hati, penulis sadar bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi sempurnanya tesis ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Buchory MS, M.Pd., Rektor Universitas PGRI Yogyakarta atas segala kebijaksanaan, perhatian dan dorongannya.

2. Ibu Dr. Sunarti, M.Pd., Direktur Program Pasca Sarjana sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan ijin penelitian, bimbingan, pengarahan dan juga dorongan hingga tesis ini bisa terselesaikan.

3. Bapak Drs. John Sabari, M.Si., Ketua Program Studi PIPS atas motivasi dan pengarahannya hingga tesis ini cepat selesai.

4. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Universitas PGRI Yogyakarta, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.

(9)

ix

5. Seluruh staf administrasi pada Program Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta, atas semua bantuan dalam bidang admiistrasi.

6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa program Pascasarjana Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan 2014, yang telah memberi dorongan moral hingga terselesainya tesis ini.

7. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Ibu Heriyanti, S.Pd. M.M. yang telah memberi ijin penelitian kepada peneliti.

8. Bapak Ganjar Dwipriyono, S.Pd. atas kerjasama dan semua masukannya sehingga penelitian ini bisa terlaksana dengan baik.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kalangan pendidikan khususnya dan semua pihak terutama yang terkait dengan mutu pendidikan.

Yogyakarta, Mei 2016

Penulis

Nunuk Mujiati

(10)

x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERSETUJUAN ... ii ABSTRAK ... iii ABSTRACT ... iv HALAMAN PENGESAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... vi

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

(11)

xi

C. Rencana Pemecahan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Hipotesis Tindakan………. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Kajian Teori ... 11

1. Partisipasi ... 11

2. Motivasi Belajar ... 13

3. Prestasi Belajar IPS... 25

4. Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match... 29

B. Hasil Penelitian-Penelitian yang relevan ... 37

C. Kerangka Berpikir ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

1. Lokasi Penelitian……….. 43

2. Waktu Penelitian……….. 43

B. Subjek Penelitian ... 43

C. Prosedur Penelitian ... 43

1. Pendekatan Penelitian ... 43

2. Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 45

D. Teknik Pengumpulan Data ... 49

(12)

xii

F. Teknik Analisis Data ... 55

G. Indikator Keberhasilan ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Hasil Penelitian ... 59

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 59

2. Deskripsi Sebelum Tindakan (Pratindakan) ... 64

3. Deskripsi Kegiatan yang Dilakukan……….. 74

B. Pembahasan ... 112

1. Analisis Deskripsi untuk Partisipasi Belajar……… 112

2. Analisis Deskripsi untuk Motivasi Belajar……….. 113

3. Analisis Deskripsi untuk Prestasi Belajar……… 113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 116

A. Kesimpulan ... 116

B. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Sintak Model Pembelajaran kooperatif ... 33

Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Partisipasi ... 51

Tabel 3. Kisi-kisi Angket Motivasi ... 52

Tabel 4. Klasifikasi Tingkat Reliabilitas ... 53

Tabel 5. Kategori Partisipasi ... 55

Tabel 6. Kategori Motovasi... 57

Tabel 7. Struktur Kurikulum ... 62

Tabel 8. Struktur Kurikulum Tambahan ... 63

Tabel 9. Jumlah Tenaga Pendidik ... 63

Tabel 10. Sarana dan Prasarana ... 64

Tabel 11. Perolehan Data Observasi Partisipasi Pratindakan ... 66

Tabel 12. Distribusi Nilai Partisipasi Belajar Siswa Pratindakan ... 67

Tabel 13. Perolehan Skor motivasi Belajar Pratindakan ... 69

Tabel 14. Persentase Perolehan Skor Motivasi Belajar ... 69

Tabel 15. Perolehan Nilai Prestasi Belajar Pratindakan ... 72

Tabel 16. Persentase Nilai Prestasi Belajar Pratindakan ... 73

Tabel 17. Perolehan Data Observasi Partisipasi Siklus I ... 82

Tabel 18. Distribusi Nilai Partisipasi Belajar Siswa (Siklus I) ... 83

Tabel 19. Perolehan Skor Motivasi Belajar Siswa (Siklus I) ... 85

Tabel 20. Persentase Motivasi Belajar (Siklus I) ... 85

(14)

xiv

Tabel 22. Persentase Nilai Prestasi Belajar Siswa (Siklus I) ... 88

Tabel 23. Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Pratindakan Dengan siklus I………... 89

Tabel 24. Perbandingan Nilai Prestasi Belajar Pratindakan dengan Siklus I ………. 90

Tabel 25. Perolehan Data Observasi Partisipasi Siklus II ... 101

Tabel 26. Persentase Nilai Partisipasi Balajar Siswa Siklus II ... 102

Tabel 27. Perolehan Skor Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 104

Tabel 28. Persentase Perolehan Skor Motivasi Belajar Siklus II ... 104

Tabel 29. Hasil Tes (Siklus II) ... 106

Tabel 30. Persentase Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 107

Tabel 31. Perbandingan Partisipasi Belajar Siswa pada Pratindakan, Siklus I dan Siklus II ... 108

Tabel 32. Perbandingan Motivasi Belajar Siswa pada Pratindakan, Siklus I dan Siklus II ... 110

Tabel 33. Perbandingan Prestasi Belajar Siswa pada Pratindakan, Siklus I dan Siklus II ... 111

Tabel 34. Peningkatan Partisipasi Belajar, Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar dari Pratindakan sampai Siklus II ... 114

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Kerangka Penelitian ... 42

Gambar 2. Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart ... 46

Gambar 3. Grafik Perolehan Nilai Partisipasi Belajar Siswa pada Pratindakan ... 68

Gambar 4. Grafik Perolehan Skor Motivasi Belajar Siswa Pratindakan 70

Gambar 5. Grafik Nilai Prestasi Belajar Pratindakan ... 73

Gambar 6. Grafik Perolehan Nilai Partisipasi Belajar Siswa ... 84

Gambar 7. Grafik Perolehan Skor Motivasi Belajar Siswa ... 86

Gambar 8. Grafik Hasil Nilai Prestasi Belajar Siswa ... 88

Gambar 9. Grafik Perolehan Nilai Partisipasi Belajar ... 103

Gambar 10.Grafik Perolehan Skor Motivasi Belajar Siswa ... 105

Gambar 11.Grafik Hasil Nilai Prestasi Belajar Siswa ... 107

Gambar 12.Grafik Perbandingan Partisipasi Belajar Siswa ... 109

Gambar 13.Grafik Perbandingan Motivasi Belajar Siswa pada ... 110

Gambar 14.Grafik Perbandingan Prestasi Belajar Siswa ... 112

Gambar 15.Grafik Peningkatan Partisipasi Belajar, Motivasi ... 114

Gambar 16.Gedung SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta ... 211

Gambar 17.. Kondisi siswa pada pratindakan ... 211

Gambar 18.Kondisi pembelajaran pratindakan (Teacher oriented) ... 212

(16)

xvi

Gambar 20.Siswa bersemangat mencari materi di buku sumber ... 213

Gambar 21.Siswa membentuk formasi lingkaran ... 213

Gambar 22.Guru membagikan kartu secara acak ... 214

Gambar 23.Siswa menggeser kartu yang dipegangnya ... 214

Gambar 24.Siswa berdiskusi memasangkan kartunya ... 215

Gambar 25.Siswa yang berhasil menemukan pasangannya ... 214

Gambar 26.. Siswa aktif mencari pasangan kartunya ... 216

Gambar 27.Diskusi kelompok untuk memasangkan kartu ... 216

Gambar 28. Presentasi hasil diskusi ... 217

Gambar 29.Uji validasi isi bersama guru-guru senior ... 217

Gambar 30.Uji validasi isi dengan guru-guru senior ... 218

(17)

xvii DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus ... 121 Lampiran 2. RPP Siklus I ... 163 Lampiran 3. RPP Siklus II ... 169

Lampiran 4. Kisi-kisi instrumen Siklus I ... 178

Lampiran 5. Kisi-kisi instrumen Siklus II ... 181

Lampiran 6. Instrumen Siklus I ... 183

Lampiran 7. Instrumen Siklus II... 187

Lampiran 8. Kunci jawaban dan penilaian Siklus I ... 190

Lampiran 9. Kunci jawaban dan penilaian Siklus II ... 191

Lampiran 10. Lembar observasi Pembelajaran ... 192

Lampiran 11. Lembar observasi partisipasi belajar siswa ... 193

Lampiran 12. Angket motivasi belajar siswa ... 196

Lampiran 13. Uji Reliabilitas instrumen ... 198

Lampiran 14. Uji Validitas instrument ... 199

Lampiran 15. Uji Validitas isi ... 207

Lampiran 16. Foto-foto penelitian……… ... 211

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perkembangan zaman. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perkembangan pendidikan merupakan hal yang seharusnya terjadi, sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan budaya kehidupan sejalan dengan perubahan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, di mana perubahan ini memberikan dampak yang sangat luas di segala aspek kehidupan, termasuk di dalamnya perkembangan model pembelajaran yang selalu mengikuti perkembangan dunia pendidikan. Untuk itulah seorang guru harus melakukan pembaharuan agar dapat mendorong partisipasi dan motivasi belajar serta memberikan kesempatan yang seluas luasnya kepada siswa agar dapat belajar dan mencapai kompetensi yang diharapkan. Akan tetapi selama ini guru sering menghadapi beberapa kendala yang harus diatasi, terutama guru mata pelajaran IPS.

Pelajaran IPS dianggap sebagai pelajaran yang lebih cenderung sebagai pelajaran menghafal dengan materinya yang sangat luas, sehingga peserta didik kurang ikut berpartisipasi dan kurang memiliki motivasi serta menganggap mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang lebih sulit

(19)

2

dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Padahal menurut Ngalim (2013: 60), motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Di sekolah seringkali terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya. Dalam hal demikian berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk mendorong agar ia bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. Dalam hal ini, perlu diingat, bahwa nilai buruk pada suatu mata pelajaran tertentu belum tentu berarti bahwa anak itu bodoh terhadap mata pelajaran itu. Seringkali terjadi seseorang malas terhadap suatu mata pelajaran, tetapi sangat giat dalam mata pelajaran lain.

Sedangkan menurut Slameto (2013: 65), guru biasa mengajar dengan ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif mungkin.

Akhirnya kurangnya partisipasi dan motivasi belajar akan bermuara pada prestasi belajar yang rendah. Apalagi kebijakan dari pemerintah tentang ujian nasional yang tidak memasukkan mata pelajaran IPS sebagai salah satu mata ujian nasional terutama untuk jenjang pendidikan SMP juga menambah semakin rendahnya partisipasi dan motivasi belajar peserta didik terhadap mata pelajaran IPS. Akhirnya mata pelajaran IPS seolah-olah menjadi mata pelajaran yang terpinggirkan dan dianggap tidak penting. Mata pelajaran IPS menjadi sebuah mata pelajaran yang membosankan, tidak menarik apalagi bila

(20)

3

proses pembelajaran cenderung berpusat pada guru, guru sebagai satu-satunya sumber belajar, guru hanya bersifat mentransfer ilmu, peserta didik hanya pasif menerima informasi dan mencatat informasi yang diterimanya.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Kelas IXC maka dapat disampaikan beberapa hasil, antara lain: partisipasi dan motivasi siswa masih rendah ditandai dengan kegiatan siswa hanya mendengar dan mencatat karena pembelajaran IPS masih menggunakan model konvensional yaitu ceramah akibatnya siswa cepat merasa bosan, guru masih menjadi sumber utama belajar (teacher oriented), pembelajaran IPS masih berorientasi pada buku, siswa mendapat tugas mengerjakan LKS secara individual, kurang bervariasinya media pembelajaran yang digunakan oleh guru, kurangnya keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat, siswa cenderung lebih suka bermain dan mengobrol.

Selain itu hasil observasi awal menunjukkan bahwa masih rendahnya prestasi belajar siswa, ditandai dengan rata-rata nilai hasil ulangan harian pada Kompetensi Dasar 2.2 Mendeskripsikan Peristiwa-Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan di semester gasal berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 66.91. Sementara KKM mata pelajaran IPS di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta adalah 75. Hanya 41.18% siswa yang nilainya ≥75, idealnya capaian prestasi siswa mencapai 85% siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM mengingat materi tidak terlalu sulit, materi tidak terlalu luas cakupannya, sumber belajar banyak.

(21)

4

Dilihat dari kondisi kelas cenderung ada kejenuhan para siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS.

Menyikapi permasalahan tersebut maka guru harus segera mengambil tindakan dengan mengembangkan model-model pembelajaran yang menarik. Model pembelajaran yang dikembangkan harus memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut berpartisipasi aktif sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar dan harapannya dapat meningkatkan prestasi belajarnya sehingga bisa mencapai di atas ketuntasan minimal.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti meyakini dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe Make A Match di Kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta diharapkan peserta didik dalam proses pembelajaran IPS menjadi lebih berpartisipasi aktif, memiliki motivasi tinggi sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat. Dalam pembelajaran kooperatif, menurut Huda (2015: 33) siswa harus menjadi partisipan aktif dan melalui kelompoknya, dapat membangun komunitas pembelajaran (learning Community) yang saling membantu antar satu sama lainnya. Apabila siswa dapat lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dia akan termotivasi untuk terus belajar sehingga prestasi belajar menjadi meningkat. Berdasarkan strategi motivasi yang dikembangkan berdasarkan ARCS. Model ini merupakan kondisi motivasional yang terdiri dari attention (perhatian),

relevance (relevansi), confidance (kepercayaan), dan satisfaction (kepuasan). Untuk membantu peserta didik memberi atensi (perhatian) dapat dilakukan antara lain dengan membuat pembelajaran menjadi menarik dan memfokuskan

(22)

5

pada pembelajaran aktif untuk membuat proses belajar menjadi menyenangkan. Kejenuhan mudah muncul dalam diri peserta didik dan kejenuhan akan mengurangi perhatian mereka (Suprijono, 2014: 166-168). Untuk itulah model dan strategi yang digunakan guru tidak hanya sekedar model ceramah, tetapi menggunakan berbagai model, salah satunya adalah

Cooperative Learning tipe Make a Match atau Pembelajaran Kooperatif Mencari Pasangan yang dikembangkan Lorna Curran.

Menurut Rohendi (2010: 11) Cooperative Learning Tipe Make a Match (CLTMM) merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk mengatasi keterbatasan sarana dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran ini dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan sebagai suatu alternatif dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menerapkan pembelajaran CLTMM diharapkan kegiatan pembelajaran lebih kondusif, sederhana, bermakna dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Huda (2015: 135), model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan (Make a Match) siswa mencari pasangan sambil mempelajari suatu konsep atau topik tertentu dalam suasana yang menyenangkan. Model ini bisa diterapkan untuk semua mata pelajran dan tingkatan kelas. Prosedurnya adalah: 1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa topik yang mungkin cocok untuk sesi review (persiapan menjelang tes atau ujian). 2) Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu.

(23)

6

3) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. 4) Siswa bisa juga bergabung dengan 2 atau 3 siswa lain yang memegang kartu yang berhubungan.

Sedangkan menurut Suprijono ( 2014: 94-96 ) dalam Cooperative Learning tipe Make a Match atau Pembelajaran Kooperatif Mencari Pasangan, komunitas kelas dibagi menjadi tiga kelompok (kelompok pembawa kartu pertanyaan, kelompok pembawa kartu jawaban dan kelompok penilai). Guru mengatur posisi kelompok-kelompok berbentuk huruf U. Kelompok pertama dan kelompok kedua berjajar saling berhadapan. Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama dan kedua saling bergerak mereka bertemu, mencari pasangan pertanyaan-jawaban yang cocok. Kedua kelompok diberi kesempatan untuk berdiskusi. Hasil diskusi ditandai oleh pasangan-pasangan antara anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dan anggota kelompok pembawa kartu jawaban. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan-jawaban kepada kelompok penilai. Kelompok penilai kemudian membaca apakah pasangan pertanyaan-jawaban itu cocok. Setelah penilaian dilakukan, kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu dan memposisikan menjadi kelompok penilai, Sementara, kelompok penilai pada sesi pertama dipecah menjadi dua kelompok, kelompok pertama memegang kartu pertanyaan dan kelompok kedua memegang kartu jawaban. Selanjutnya kedua kelompok mencari pasangan yang cocok dan menunjukkan hasil kerjanya pada kelompok penilai.

(24)

7

Guru memfasilitasi diskusi untuk memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik mengkonfirmasikan hal-hal yang perlu ditanyakan. Dari interaksi antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, serta antar kelompok dengan guru tersebut, aktivitas belajar siswa terjadi, sehingga partisipasi motivasi belajar dan prestasi belajar siswa meningkat.

Dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe Make A Match di Kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta diharapkan siswa lebih berpartisipasi aktif, memiliki motivasi tinggi dalam pembelajaran karena prosesnya yang menyenangkan dan akhirnya mendapatkan prestasi yang lebih meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah upaya peningkatan partisipasi belajar IPS dengan

Cooperative Learning tipe Make a Match siswa kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016?

2. Bagaimanakah upaya peningkatan motivasi belajar IPS dengan

Cooperative Learning tipe Make a Match siswa kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016?

3. Bagaimanakah upaya peningkatan prestasi belajar IPS dengan

Cooperative Learning tipe Make a Match siswa kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016?

(25)

8

C. Rencana Pemecahan Masalah

Seperti sudah dikemukakan permasalahannya pada latar belakang di atas, maka rencana pemecahan masalahnya adalah dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan model pembelajaran cooperative Learning tipe Make A Match. Dengan menggunakan model ini diduga dapat meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran IPS Kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta tahun Pelajaran 2015-2016. Partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa dari siklus pertama ke siklus berikutnya terus mengalami peningkatan, bila dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya dengan model konvensional. Pada akhirnya tujuan pembelajaran IPS dan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk:

1. Meningkatkan partisipasi belajar IPS siswa kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016 dengan model pembelajaran cooperative Learning tipe Make A Match. 2. Meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas IXC SMP

Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016 dengan model pembelajaran cooperative Learning tipe Make A Match.

(26)

9

3. Meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016 dengan model pembelajaran cooperative Learning tipe Make A Match.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bidang IPS khususnya terutama tentang pengelolaan pembelajaran di sekolah sehingga partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa meningkat. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran yang selama ini sudah berlangsung, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan dengan tetap memperhatikan partisipasi siswa serta untuk meningkatkan profesionalisme guru dan untuk perbaikan pembelajaran pada masa yang akan datang.

b. Bagi siswa

Penelitian ini dapat meningkatkan partisipasi dan motivasi dalam mempelajari IPS, sehingga IPS menjadi salah satu mata pelajaran yang menarik dan akhirnya siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

(27)

10

c. Bagi sekolah

Penelitian ini akan memberikan sumbangan informasi yang baik pada sekolah dalam perbaikan proses pembelajaran di kelas, dan dapat dijadikan sebagai salah satu penentu kebijakan untuk meningkatkan prestasi belajar IPS maupun mata pelajaran lainnya.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:

1. Model Cooperative Learning tipe Make a Match dapat meningkatkan partisipasi belajar IPS siswa Kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.

2. Model Cooperative Learning tipe Make a Match dapat meningkatkan motivasi belajar IPS siswa Kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.

3. Model Cooperative Learning tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa Kelas IXC SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016.

Referensi

Dokumen terkait

Citra komposit RGB-542 dari landsat 7 pada tahun 2011 dan komposit 653-RGB dari landsat 8 pada tahun 2014 yang telah dipotong sesuai daerah batas kawasan hutan

Terlihat pada tabel tersebut bahwa energi nuklir yang bersumber pada reaktor nuklir temperatur tinggi dengan kapasitas 2×600MWt dapat digunakan untuk memasok kebutuhan

Faktor ekonomi (luas lahan, jumlah tanggungan, ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga dan pendapatan diluar usahatani kopi) lebih berpengaruh besar dengan nilai

Cara penelitian dengan memberikan jus mentimun selama 1 minggu, dilakukan pengecekan tekanan darah pada awal pengkajian dan setelah dilakukan pemberian terapi jus

Sistem informasi ini merupakan suatu program perangkat lunak yang dibuat oleh penulis untuk mempermudah proses pendaftaran beasiswa bagi siswa yang ingin mendaftarkan dirinya

Farmasetika dasar adalah salah satu ilmu dasar dalam bidang farmasetika yang berkaitan dengan penyiapan, peracikan/pembuatan serta penyerahan obat terutama di

(1) Pedoman Teknis ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, pengelola puskesmas, perencana bangunan puskesmas, penyedia jasa

Sedangkan dari hasil uji statistik yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan adalah nilai stabilitas dan marshall quotient pada prosentase penambahan serbuk karet ban