• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 26

BAB III

TINJAUAN UMUM PROYEK

3.1 DATA PROYEK

3.1.1 PENJABARAN PROYEK

Puri Village merupakan Mixed Use Building Project yang terletak di Jl. Puri

Indah, Jakarta Barat. Proyek ini terdiri dari bangunan mall, kantor, apartemen, rumah sakit, sekolah dan hotel.

Didalam proyek Puri Village (St.Morist Project) terdapat pembangunan hunian apartemen yang memiliki berbagai macam fasilitas mewah, dan nyaman bagi penghuninya. Salah satu pembangunan apartemen yaitu adalah St.Morist Royal Apartment yang terdiri dari dua tower yaitu Royal 1 Apartment dan Royal 2 Apartment. Jenis proyek yang diambil praktikan dalam penyusunan laporan ini

adalah pembangunan Royal 1 Apartment.

Royal 1 Apartment dirancang dengan bentuk persegi panjang. Disain

bangunan dirancang dengan konsep life style yang modern dengan memperhatikan

lingkungan sekitar tapak. Konsep modern terlihat dari tampilan bangunan yang

simple dengan fasad dinding masif dan transparan. Selain itu, permainan bidang

balkon menjadikan fasade bangunan ini menjadi lebih menarik.

Sistem pekerjaan proyek yang digunakan dan dijalankan pada saat dilapangan adalah sistem overlap, maksudnya, yaitu jalannya suatu proyek dapat dilakukan tanpa menunggu penyelesaian pekerjaan tiap-tiap tahapnya, namun dapat dilakukan secara bersamaan pada tiap tahapan pekerjaan dengan cara overlapping.

3.1.2 DATA FISIK PROYEK

 Nama Proyek : Puri Village (St.Morist Penthouse&Residence)

 Spesifikasi Proyek : Royal 1 Apartment

 Lokasi Proyek : Jl. Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat.

Owner : PT. MANDIRI CIPTA GEMILANG

Konsultan Perencana : >

DP Architects, Pte. Ltd.

(2)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 27  Konsultan struktur : > Precast Design Consultant PTE LTD

> Ketira Engineering Consultants

 Konsultan ME : > MEINHADRT (SINGAPORE) PTE LTD

> PT. ARNAN PRATAMA CONSULTANTS

Konsultan Lansekap : Bensley Design Studios

 Quantity Surveyor : Pt. Rekagriya Menarabuana

 Sub. Kontraktor dalam bidang MEP

- MEP : PT. Glenindo Citra Mandiri

- Deep Well : PT. Andritechnindo Nilam Tunggal - Water proofing : PT. Aneka Abadi Suplindo

- Genset : PT. Putra Teknik Perkasa - Instalasi CCTV : PT. Trimitra Sinergy Solusindo - Pekerjaan Sanitary : PT. Suryabangun Indoperkasa - TV System : PT. First Media

 Type Bangunan : Hunian - Apartemen

 Sumber Biaya : Owner

 Luas Lahan : 31.053,26 m2

Tinggi bangunan : 129.400 m

 Instalasi Listrik : PLN

 Instalasi Air Bersih : PDAM

 Data teknik :

1. Jumlah Lantai

- Ground floor to LMR Rooof : 36 lantai

- Level ground floor to basement : 3 lantai 2. Pembagian Lantai

- Basement

: Basement -1 Fl.

- Podium (Mall&Apartment)

: LG, LG mezanine, Ground,

UG,1

st

– 4

th

Fl.

- Podium (Parking & Apartment)

: 5

rd

– 13

th

Fl.

- Typical Floors

: 14

th

– 29

th

Fl.

- ME Transfer

: 30

th

Fl.

(3)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 28

- Sign. Penthouse Facility

: 32

nd

Fl.

- LMR & ME Roof : 33th – 34th Fl

3. Data gedung :

- Jumlah lantai : 39 lantai

- Jumlah unit : 220 unit

- Typical Floor area : 966,93 m2

4. Data unit :

- Unit MA : 80,86 m2

- Unit MB : 86,43 m2

- Unit MC : 108,89 m2

5. Utilitas

- Lift penumpang : 3 unit

- Lift Barang : 1 unit

- Tangga darurat : 2

 Batasan – Batasan Proyek

- Sebelah Utara : Jalan Puri Indah Raya raya

(Hypermart)

- Sebelah Selatan : Jalan Toll Jakarta-Merak

- Sebelah Timur : Kebun, Perumahan penduduk

- Sebelah Barat : PX Paviliun

(4)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 29

Gambar 3.1 Peta tapak

Gambar 3.4 Kawasan Puri Village (St.Morist Project)

Gambar 3.2 Kantor walikota Jak-Bar

(5)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 30

Gambar 3.5 Tower Royal Apartment

3.1.3 DATA TEKNIS BANGUNAN

Pada Royal 1 Apartment penjumlahan lantai dibedakan berdasarkan struktur

dan marketing. Penjumlahhan lantai di marketing menggunakan aturan feng-shui, sehingga penamaan level lantai yang menggunakan angka harus disesuaikan dengan aturan di dalam feng-shui. Angka yang tidak dipergunakan adalah angka 4, 13, 14, 24, dan 34. Sedangkan penjumlahan lantai berdasarkan struktur, sesuai dengan jumlah level lantai yang direncanakan.

a) Mekanikal, Elektrikal, & Plumbing ( MEP )

Sebagian equipment M / E (sumber daya dari PLN & genset) (plumbing)

air bersih dan air kotor,

(mekanikal)

 pengudaraan/tata udara(AC),

 transportasi dalam bangunan (tangga, escalator, lift, dll),

(6)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 31

(elektrikal)

kelistrikan dan penerangan  komunikasi dan penangkal petir

3.1.4 STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR ME

Di tempat saya praktikan, saya bertugas sebagai pengawas lapangan dari pihak owner untuk megawas pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing yang dilaksanakan oleh kontraktor PT. Glenindo Citramandiri. (lihat struktur organisasi, gambar 3.5) Kantor PT. Glenindo Citramandiri berada pada Komplek Perkantoran Taman Meruya Blok M 81 Rt. 004/002 Kel. Meruya Utara Kec. Kembangan Kota Jakarta Barat 11620.

PT. Glenindo Citramandiri adalah kontraktor yang bergerak dalam mekanikal dan elektrikal dengan no SP-PJT:

8789/D/01/2010.

Dalam alamat website http://www.akli.org/dpd/dki/?content=anggota&kode=20040623103207, PT. Glenindo Citramandiri termasuk pada golongan D. Dan dalam alamat website http://lpjk.org/modules/detail_proses_registrasi_badan_usaha.php?action,

Kualifikasi&ID_Badan_Usaha=48770&ID_Propinsi=09, PT Gleninido Citramandiri termasuk grade 4. Jadi, PT. Glenindo Citramandiri termasuk kontraktor grade 4 golonganD. Dibawah ini terdapat tabel golongan kontraktor (lihat tabel 3.1).

(7)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 32

Hubungan Organisasi Pekerjaan ME

Contruction Manajer Seif Sungkar ME engineering Iman Nurachman Pengawas Lapangan Christy Vidiyanti Direktur Utama IR.YONGKI WIDJAJA Komisaris

Ir. Sofie Widjaja Ir. Sugandha WidjajaKomisaris

Project Manajer Ir. Taufik

Electrical Engineer

Lukman Chandra Mechanical EngineerTeddy Gama Ucok

Gambar 3.6 Hubungan organisasi pekerjaan MEP

3.2. METODE PENGADAAN PROYEK

3.2.1 MOBILISASI PERALATAN DAN BAHAN

Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proyek dikirim secara bertahap. Pengiriman disesuaikan dengan schedule pemakaian barang dan jasa. Sehingga untuk pekerjaan yang berada di awal maka pengiriman dilakukan terlebih dahulu.

Pengangkutan menuju lokasi

Menggunakan mobil truk trailer dan angkat angkut berat lainnya dan kemudian diletakkan pada area material.

 Pengangkutan pada lokasi proyek

Setelah peralatan dan bahan-bahan material tiba di lokasi proyek, peralatan dan bahan-bahan tadi akan diletakkan pada lokasi dimana peralatan dan bahan-bahan material tersebut dibutuhkan.

Pihak

Owner

Pihak

Kontraktor

(8)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 33 3.2.2 PENGADAAN GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)

Gambar kerja merupakan pedoman dalam bekerja di lapangan. Agar proses pekerjaan di lapangan lancar dan tepat waktu sesuai schedule kerja, maka dalam pengadaan gambar kerja pun harus tepat waktu.

Gambar kerja (Shop Drawing) dibedakan menurut status gambar, yaitu :

1. Gambar kerja dengan status “for tender”

Artinya, gambar yang dikeluarkan oleh pihak perencana pada saat proses pengajuan tender. Sifatnya sewaktu-waktu dapat berubah, dikarenakan proses perancangan belum sepenuhnya selesai.

2. Gambar kerja dengan status “for construction”

Artinya, gambar yang dikeluarkan oleh pihak perencana setelah dilakukan revisi, perbaikan dan penyesuaian atas perubahan pekerjaan. Yaitu pekerjaan tambah kurang/Variation Order (VO), dan telah siap untuk diterapkan di lapangan.

Gambar for tender dan gambar for construction perlu dicek atau diperiksa agar diketahui letak perubahannya kemudian ditindak lanjuti dalam pekerjaan di lapangan.

Adapun proses pengadaan gambar kerja (shop drawing) tergambar dalam skema berikut :

Gambar 3.7 skema pengadaan shop drawing

Perbedaan

pekerjaan VO

Dokumen saat

penawaran

For Tender

For Construction

Shop Drawing

Teknik

Proses Komersial

Owner

Produksi

Sebagai acuan pelaksana

(9)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 34 3.2.3 PENGADAAN BAHAN MATERIAL

Sama halnya dengan pengadaan shop drawing, pengadaan bahan material pun harus sesuai dengan schedule pekerjaan sehingga diketahui kapan bahan material akan dipakai dan kapan harus didatangkan ke lokasi proyek. Jika pengadaan bahan material terlambat maka pekerjaan pun akan terlambat.

Prosedur pendatangan atau pengadaan bahan material digambarkan dalam skema berikut.

Gambar 3.8 Proses Pendatangan Material Pengajuan Persetujuan Material teknik Tidak setuju ya

Surat Persetujuan

Pemesanan produksi

Pengajuan PO (Purrchasing Order) Pengadaan dan Peralatan

Supplier

Pendatangan Distribusi

(10)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 35

3.3 JADWAL DAN TAHAPAN PEKERJAAN

Jadwal dan tahapan proyek suatu pekerjaan biasanya menggunakan tiga prosedur, prosedur ini menunjukkan beberapa rencana kegiatan yang dilakukan secara sistematis, prosedur tersebut terdapat dalam bentuk bart chart, NWP (network planning), dan kurva S. Hasil dari bart chart, NWP (network planning), dan kurva S ini menunjukkan hasil yang saling menunjang dan saling melengkapi namun dalam perencanaan tidak diharuskan menggunakan tiga prosedur ini, karena dalam bart chart, NWP (network planning), dan kurva S masing-masing sudah menunjukkkan jadwal, tahapan kegiatan secara rinci dalam bentuk yang berbeda-beda.

PT. Mandiri Cipta Gemilang memakai beberapa prosedur untuk menentukan jadwal dan mengatur tahapan proyek pekerjaan, teknik perencanaan Puri Village menggunakan bart chart dan Kurva S.

3.3.1 Bart Chart

Bart chart adalah data teknik perencanaan yang menggunakan bagan balok

yaitu bagan Gantt (Gantt Chart) sesuai dengan nama penciptanya yaitu henry chart selama bertahun-tahun. Bagan ini digunakan secara luas sebagai alat bantu perencanaan yang berharga dan akurat. Bagan ini dapat dibuat dan mudah dipahami, dapat pula diterapkan pada berbagai fungsi seperti program pengembangan , giliran tugas dan sebagainya.

Program disusun dalam skala yang berbanding langsung dengan waktu kalender. Panjang setiap balok menunjukkan lamanya waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan yang bersangkutan.

Keuntungan dan kerugian Bar Chart :

 Keuntungan menggunakan Bar Chart adalah sederhana dan mudah dipakai untuk merencanakan kedatangan bahan, pekerja dan kebutuhan uang.

 Kelemahannya adalah logika urutan pekerjaan tidak dapat diketahui dan tidak menunjukkan waktu yang bebas dari masing-masing pekerjaan.

3.3.2 Net Work Planning

Net work planning adalah jaringan kegiatan dan peristiwa yang disebut juga

dengan garis imbang atau line of balance. Sistem ini lebih praktis, mendetail serta kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dihindarkan.

(11)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 36

Keuntungan menggunakan Net Work Planning :

Setelah memperhitungkan dan mengetahui waktu terjadinya untuk

tiap-tiap kejadian yang timbul oleh satu atau beberapa kegiatan, maka kita dapat mengetahui dengan pasti kesukaran-kesukaran yang timbul jauh sebelum hal itu terjadi, sehingga kita dapat mengadakan tindakan pencegahan yang ditimbulkan.

 Dalam Net Work Planning ditunjukkan dengan jelas dimana terdapat jalur- jalur kritis (lintasan-lintasan dari aktifitas yang tidak boleh terhambat), sehingga memungkinkan kita untuk mengatur pembagian usaha dan perhatian terhadap hal-hal tertentu.

Memungkinkan dapai dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih

ekonomis dipandang dari sudut biaya langsung dan tidak adanya keraguan dalam menggunakan sumber tenaga dan biaya.

 Memberikan kepada kita bantuan yang sangat berharga dalam komunitas.

3.3.3 Kurva S

Kurva S yang lebih dikenal dengan nama S Curve merupakan terjemahan

garis angka-angka presentase dari pekerjaan yang telah terselesaikan atau yang direncanakan dalam bentuk garis kurva S itu sendiri untuk mempermudah pembacaan angka-angka presentase. Presentasenya dimulai dari 0 % yang diletakkan dibagian bawah sedangkan 100 % diletakkan diatas. Sehingga kurva S akan membentuk huruf S.

3.4. BENTUK KONTRAK PERJANJIAN

Kontrak adalah surat perjanjian pekerjaan pemborongan antara Pihak Pemberi Tugas (owner, employer , client) dengan Kontraktor. Kontrak akan dibuat

setelah Pemberi Tugas menetapkan/menunjuk pemenang pelelangan umum atau pelelangan terbatas. Pemenang pelelangan dilaksanakan dengan cara mengeluarkan Surat Perintah Kerja ( gunning ).

Di dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, selain ikatan kerja antara Pemberi Tugas dan Kontraktor yang berupa kontrak, masih diperlukan bagian-bagian dari dokumen sebagai kelengkapan dari persyaratan teknis, administrasi yuridis formal. Bagian-bagian dokumen tersebut termasuk kontrak, secara keseluruhan

(12)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 37

disebut dokumen kontrak yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Dokumen kontrak terdiri dari :

 Gambar-gambar kontrak ( contract drawing )

Gambar-gambar kontrak atau gambar rencana (bestek) adalah gambar-gambar dari pekerjaan bangunan atau proyek yang akan dilaksanakan. Gambar kontrak atau gambar-gambar rencana secara lengkap menunjukkan bentuk ukuran / dimensi , susunan, keterangan singkat bahan-bahan yang digunakan, perbandingan ukuran / skala dan sebagainya. Secara umum gambar kontrak berupa :

Gambar situasi  Gambar denah

Gambar potongan  Gambar tampak

Gambar detail

 Gambar konstruksi lengkap dengan perhitungan konstruksi

 Gambar penjelasan tambahan (bila diperlukan)

 Rincian teknis / spesifikasi

Uraian secara rinci dan jelas mengenai bagian-bagian pekerjaan/bagunan yang akan dilaksanakan.uraian teknis berupa :

Uraian bagian-bagian.

 Teknis pelaksanaan pekerjaan

 Persyaratan bahan-bahan banguna yang digunakan, kualitas / mutu dan cara pengerjaan.

 Ukuran-ukuran rinci dan tepat untuk melengkapi ukuran dari gambar detail.

 Peraturan- peraturan normalisasi yang berlaku sebagai persyaratan dalam pelaksanaan bagian-bagian pekerjaan.

(13)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 38

Syarat-syarat umum kontrak berisi mengenai ketentuan-ketentuan hubungan kerja yang meliputi rincian tugas, kewajiban, tanggung jawab, wewenang dari owner, kontraktor maupun tenaga ahli.

 Penunjukan pekerjaan ( letter of explanation)

Penunjukan pekerjaan atau Berita Acara penjelasan berupa catatan lengkap / notulen hasil rapat pelelangan yang diselenggarakan oleh panitia lelang dan dihadiri oleh para peserta lelang.

Gambar-gambar kontrak, rincian teknis/spesifikasi, syarat-syarat umum kontrak dan penunjukan pekerjaan merupakan satu kesatuan dokumen yang sangat penting dan tidak dapat terpisahkan dalam bentuk kontrak perjanjian,

 Penawaran (bidding-proposal)

Penawaran berisi harga pekerjaan bangunan yang akan dibuat oleh kontraktor dan di ajukan kepada owner sebagai harga penawaran yang mengikat dengan melihat dari gambar kerja, rincian teknis, syarat-syarat umum kontrak dan penunjukan pekerjaan.

Perjanjian pekerjaan pemborong atau konrak (format agreement)

Perjanjian pekerjaan pemborong atau kontrak adalah suatu persetujuan resmi antara owner dan kontraktor yang mengikat kedua belah pihak secara hukum.

3.5 PERALATAN

3.5.1. Alat Berat

a.

Truck Mixer

Adalah alat pengangkut beton dari tempat pembuatannya (

Batching Plant

)

ke lokasi proyek. Truk ini terus mengaduk dan selama proses pengangkutan

molen

Truck Mixer

harus selalu dalam keadaan berputar sesuai dengan arah

jarum jam dalam perjalanannya agar pasta beton yang ada didalamnya tidak

mengeras.

Saat hendak mengeluarkan adukan maka putarannya akan berubah menjadi

berlawanan dengan arah jarum jam. Truk yang digunakan berkapasitas 4 m

3

, 6 m

3

(14)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 39

pengaduk yang berfungsi untuk membersihkan pengaduk dari sisa–sisa campuran

beton setelah digunakan untuk mencampur. Lihat gambar 3.9.

Gambar 3.9

Truck Mixer

b.

Concrete Pump

Digunakan apabila lokasi pengecoran yang akan dikerjakan jauh dari lokasi adukan beton atau berada di ketinggian tertentu. Untuk mengalirkan beton ke lokasi tersebut digunakan pipa-pipa penyambung. Prinsip kerja alat ini adalah memberikan tekanan di dalam pipa kepada adukan beton sehingga adukan dapat sampai ke lokasi yang akan dicor.

Lihat gambar 3.10.

Gambar 3.10

.

concrete Pump

c.

Tower Crane

Alat berat ini digunakan untuk mengangkut benda–benda berat yang sulit diangkat oleh manusia biasa dari satu tempat ke tempat lain. Pengangkutan ini tentu untuk mempermudah pelaksanaan pembangunan agar pembangunan dapat berjalan cepat dan efektif.

Lihat gambar 3.11.

(15)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 40

Gambar 3.11.

Tower Crane

d.

Hallimax

Digunakan untuk transportasi vertical kepada orang-orang proyek untuk menuju ke lantai yang lebih tinggi, dan berfungsi juga untuk mengangkut material proyek menuju lantai selanjutnya.

Lihat gambar 3.12.

Gambar 3.12. Hallimax

3.5.2.

Alat Bantu

a.

Generator Set ( Genset )

Tenaga listrik yang digunakan untuk operasional proyek dihasilkan oleh

genset. Generator yang digunakan diletakkan ditempat khusus dan dioperasikan

(16)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 41

Gambar 3.13.

Generator set (Genset)

b.

Bar Bender

Bar bender adalah alat untuk membengkokan baja tulangan sesuai

dengan shop drawing, seperti membuat kait, sengkang, tulangan. Alat ini bekerja

dengan menggunakan daya listrik dari genset dan memakai sistem hidrolics.

Lihat gambar 3.14.

Gambar

3.14.

Bar Bender

c.

Bar cutter

Digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai dengan kebutuhan pemakai. Alat ini juga bekerja dengan tenaga listrik dari genset. Terdapat

operator khusus untuk menggunakan alat ini karena sangat berbahaya.

Lihat

gambar 3.15.

(17)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 42

d.

Vibrator

Alat ini digunakan untuk memadatkan beton pada saat pengecoran sehingga memperkecil rongga-rongga udara yang ada di dalamnya dan meratakan adukan agar meyebar ke segala arah. Alat ini terdiri dari ujung penggetar dan kabel penghubung dengan mesin diesel. Cara kerja alat ini dengan menggetarkan ujung getar (nail) yang di masukkan dalam adonan beton

hingga ke sela-sela bekisting dan tulangan selama dilakukan pengecoran. Pada

pelaksanaan proyek Shop House tidak semua pengecoran dipadatkan dengan

vibrator, tetapi ada beberapa bagian yang dipadatkan secara manual khususnya

kolom.

Lihat gambar 3.16.

Gambar

3.16.

Vibrator

e.

Concrete Bucket

Alat ini berfungsi untuk mengangkat

readymix

dari truk mixer ke

zona pengecoran yang dituju. Alat ini mampu menampung 3,8 m³ - 4 m³

readymix

. Pada lubang bawah alat ini dipasangkan tremi, yaitu untuk

mempermudah proses penuangan adukan beton.

Cara kerja

concrete bucket

adalah :

1.

Alat ini diletakkan pada alas yang datar kemudian diisi readymix siap

pakai (biasanya tidak terisi penuh untuk menghindari tumpahnya beton

saat diangkat dengan Tower Crane).

2.

Kemudian

concrete bucket

dikaitkan pada Tower Crane dan diangkat ke

(18)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 43

3.

Setelah sampai ketempat pengecoran,

concrete bucket

diturunkan agar

seorang pekerja yang mengendalikan tuas buka tutup katup dapat menaiki

alat ini.

4.

Pada saat pengecoran, kondisi

concrete bucket

tergantung lurus pada kait

Tower Crane.

Kemudian seorang pekerja yang bertugas harus mengendalikan frekuensi

penuangan

readymix

sesuai dengan ketentuan. Lihat gambar 3.17.

Gambar3.17.

Concrete Bucket

f.

Pipa cor

Alat ini berbentuk pipa yang dihubungkan dengan

concrete pump

untuk

memudahkan penyebaran adukan beton pada zona pengecoran. Alat ini umumnya

diletakkan pada lantai tertinggi pada bangunan dan dikendalikan oleh seorang

operator. Lihat gambar 3.18.

(19)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 44

g.

Scaffolding

Alat ini dapat digunakan sebagai peralatan pendukung pelaksanaan

pekerjaan seperti pembuatan

stager

dan tangga

stair.

Lihat gambar 3.19.Alat ini

terdiri dari bagian :

-

Main frame

: Berfungsi menahan beban diatasnya secara vertikal baik

beban manusia maupun beban material lainnya.

-

Ladder Frame

: Merupakan batang

scaffolding

yang umumnya dipasang

diatas main frame jika

main frame

tidak memungkinkan

untuk mencapai ketinggian yang dikehendaki sehingga

dibutuhkannya penyambungan.

-

Cross Brace

: Merupakan batang menyilang dua walking frame yang

menghubungkan scaffolding yang satu dengan lainnya,

sehingga tidak goyang dan menjadi kaku.

-

Joint Pin

: Terletak pada bagian atas

main frame

yang berfungsi

sebagai titik penyambungan

main frame

dengan

main

frame

lainnya atau

ladder frame

apabila dibutuhkan

konstruksi

scaffolding

bertingkat.

-

Jack Base

: Berfungsi sebagai alas

main frame

sehingga tidak mudah

bergoyang pada saat menerima beban. Dan alat ini

dipasang pada bagian bawah atau landasan scaffolding

yang menghubungkan batang atas.

(20)

CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 |TEKNIK ARSITEKTUR | FTPD-UMB| 45

h

. Alat pembobok (jack hammer)

Alat ini digunakan untuk membobok bagian sambungan kolom, balok, plat

lantai yang akan di cor. Lihat gambar 3.20.

k

. Alat Komunikasi

Alat komunikasi merupakan alat yang penting dalam berjalannya suatu

pekerjaan konstruksi, karena luasnya areal proyek, suara bising dan jarak yang

jauh. Maka tanpa alat komunikasi yang baik dalam pekerjaan akan sulit

dikontrol. Lihat gambar 3.21.

Gambar 3.20.Jack Hammer

Gambar

Gambar 3.4  Kawasan Puri Village (St.Morist Project)
Gambar 3.5  Tower Royal Apartment
Tabel 3.1  Kualifikasi Kontraktor
Gambar 3.6 Hubungan organisasi pekerjaan MEP  3.2. METODE PENGADAAN PROYEK
+6

Referensi

Dokumen terkait

Mutu dan hasil rendemen olah sangat dipengaruhi oleh mutu tandan dan mutu panen.Sortasi TBS sebagai alat untuk menilai mutu panen yang dilaksanakan setiap kebun yang mengolah buah

Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Konsultansi Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Tahun

Plasing Atap Genteng Metal 28.04 M1 RENCANA ANGGARAN BIAYA. URAIAN

peran sebagai pengendali organisasi antara lain dilakukan pemimpin dalam mengelola konflik, merumuskan dan memecahkan masalah

Laksanakan penilaian mandiri dengan mempelajari dan menilai kemampuan yang sdr miliki secara obyektif terhadap seluruh daftar pertanyaan yang ada, serta tentukan

dan pelatihan untuk mendukung pengajaran, pengembangan dan proses belajar dalam program pendidikan atau pelatihan keinsinyuran.. Mengembangkan kandungan khas

Sebelum Reviu (Rp) Usulan Koreksi (Rp) Status Koreksi Setelah Koreksi Hasil Reviu (Rp) Sudah Dikoreksi (Rp) Belum Dikoreksi (Rp).. [8] [9] [10] [11] [12]

[r]