• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Bogor, 30 Januari 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Bogor, 30 Januari 2014"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

DISIPLIN DAN SASARAN 

DISIPLIN DAN SASARAN 

KERJA PEGAWAI NEGERI 

J

SIPIL

(2)

Dasar Hukum

1. Undang-Undang

Nomor

43

Tahun

1999

tentang

Perubahan Atas UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang

Pokok-pokok Kepegawaian 1999.

p

p g

2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang

Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.

4

1

4. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1

Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 46

Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai

Negeri Sipil.

(3)

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN

1 mengucapkan sumpah/janji PNS; 1. mengucapkan sumpah/janji PNS; 2. mengucapkan sumpah/janji jabatan;

3. setia dan taat kepada Pancasila, UUD’45, Negara Kesatuan RI, dan Pemerintah; 4. menaati peraturan perundang‐undangan;

5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; 6. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan PNS;

7. mengutamakan kepentingan negara; 8. memegang rahasia jabatan;g g j ;

9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat;

10. melaporkan dengan segera apabila mengetahui ada hal yang membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah;

11 masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; 11. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; 12. mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; 13. menggunakan dan memelihara barang‐barang milik; 14. memberikan pelayanan sebaik‐baiknya;

b b b h d l l k k

15. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;

16. memberikan kesempatan bawahan untuk mengembangkan karier; dan 17. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan.

(4)

LARANGAN

1 menyalahgunakan wewenang;

1. menyalahgunakan wewenang;

2. menjadi perantara dengan menggunakan kewenangan orang lain;

3. tanpa izin menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau

organisasi internasional;g ;

4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat

asing;

5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan

barang‐barang, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;

6. melakukan kegiatan bersama untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain,

yang merugikan negara;

7 memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu untuk diangkat dalam jabatan;

7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu untuk diangkat dalam jabatan;

8. menerima hadiah atau suatu pemberian yang berhubungan dengan jabatan dan/atau

pekerjaannya;

9. bertindak sewenangg‐wenang terhadap bawahannya;g p y ;

10. melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit pihak yang dilayani;

(5)

12. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:

Lanjutan...

Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara: a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;

b. menjadi peserta kampanye;

c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;

d sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara; d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;

13. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara:

a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calong g y g g p p p p g peserta pemilu;

14. memberikan dukungan kepada calon anggota DPR atau calon Kepala Daerah/Wakil dengan memberikan surat dukungan disertai foto kopi KTP atau Surat Keterangan Tanda Penduduk; dan

15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil, dengan cara: a. terlibat dalam kegiatan kampanye;

b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;

c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu

l l k d /

pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye.

(6)

K

Ketentuan Jam Kerja

etentuan Jam Kerja

IMPLIKASI TUKIN Rancangan 

HARI JAM IMPLIKASI TUKIN

(PENGURANGAN) PermentanPenyempurnaan 68/2012  SENIN  S.D  07.30 – 16.00 Tidak masuk kerja 4% 4% WAKTU ISTIRAHAT 1 it d < 0 5% KAMIS WAKTU ISTIRAHAT:  12.00 – 13.00 T l b t k 1 menit s.d <  31 menit  0,5% 0,02 % setiap menit JUMAT 07.30 – 16.30 31 menit s.d <  61 menit  1% Terlambat masuk  kerja dan pulang  sebelum waktunya  WAKTU ISTIRAHAT:  11.30 – 13.00 61 menit s.d <  91 menit  1.5%  ≥ 91 menit dan  id k 2% 2 % atau tidak  mengisi daftar  hadir (absen) 

Meninggalkan kantor  0,5% setiap jam

• Jam kerja efektif dalam 1 hari : 7,5 jam • Jam kerja efektif dalam 1 minggu : 37,5 jam

gg

pada jam kerja

(7)

Ketentuan

Ketentuan Pakaian

Pakaian Seragam

Seragam Kerja

Kerja

Ketentuan

Ketentuan Pakaian

Pakaian Seragam

Seragam Kerja

Kerja

HARI PAKAIAN

HARI PAKAIAN

SENIN dan KAMIS PAKAIAN DINAS HARIAN 

KEMENTERIAN PERTANIAN

SELASA dan RABU PAKAIAN SIPIL HARIAN (TANPA DASI)

SELASA dan RABU PAKAIAN SIPIL HARIAN (TANPA DASI)

(8)

NO Lamanya Tidak Masuk

Tk. Hukuman Jenis Hukuman

Keterangan

HUKUMAN BAGI PELANGGARAN KEWAJIBAN JAM KERJA

1 5 Hari Kerja Ringan Teguran lisan BAP atasan langsung 2 6 – 10 Hari Kerja Ringan Teguran tertulis BAP atasan langsung 3 11 – 15 Hari Kerja Ringan Pernyataan tidak puas secara tertulis BAP atasan langsung 4 16 – 20 Hari Kerja Sedang Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) BAP Tim

4 16 – 20 Hari Kerja Sedang Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

BAP Tim

5 21 – 25 Hari Kerja Sedang Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

BAP Tim

6 26 – 30 Hari Kerjaj Sedangg Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selamap g g BAP Tim 1 (satu) tahun

7 31 – 35 Hari Kerja Berat Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

BAP Tim

8 36 – 40 Hari Kerja Berat Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan ti k t l bih d h

BAP Tim setingkat lebih rendah

9 41 – 45 Hari Kerja Berat Pembebasan dari jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu

BAP Tim

10 > 46 Hari Kerja Berat Pemberhentian dengan hormat tidak atas BAP Tim 10 > 46 Hari Kerja Berat Pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

BAP Tim

Catatan : Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja dihitung secara kumulatif sampai dengan akhir tahun berjalan.

(9)

TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN

Tingkat Hukuman Jenis Hukuman

Potongan Tunjangan kinerja berdasarkan

Rancangan  Penyempurnaan Tingkat Hukuman Jenis Hukuman kinerja berdasarkan

Permentan 68/2012

Penyempurnaan  Permentan 68/20121

TEGURAN LISAN 20% selama 1 bulan 20% selama 1 bulan

RINGAN

TEGURANTERTULIS

30% selama 2 bulan 20% selama 2 bulan

PERNYATAAN 

TIDAK PUAS 

SECARA TERTULIS

40% selama 3 bulan 20% selama 3 bulan SECARA TERTULIS

(10)

Potongan Tunjangan

Rancangan  Penyempurnaan Tingkat Hukuman Jenis Hukuman

Potongan Tunjangan kinerja berdasarkan Permentan 68/2012 Penyempurnaan  Permentan  68/20121 PENUNDAAN KGB  SELAMA 1 TAHUN

40% selama 6 bulan 40% selama 6 bulan

SEDANG

PENUNDAAN 

KENAIKAN 

PANGKAT SELAMA 1 

TAHUN

50% selama 8 bulan 40% selama 9 bulan

SEDANG

TAHUN

PENURUNAN

PANGKAT 

SETINGKAT LEBIH

60% selama 10 bulan 40% selama 12

bulan SETINGKAT LEBIH 

RENDAH SELAMA 1 

(11)

Tingkat 

Hukuman Jenis Hukuman

Potongan Tunjangan kinerja berdasarkan Permentan 68/2012 Rancangan  Penyempurnaan  Permentan 68/20121 Permentan 68/2012 PENURUNAN PANGKAT 

SETINGKAT LEBIH RENDAH 

SELAMA 3 TAHUN

60% selama 12 bulan 80% selama 6 bulan SELAMA 3 TAHUN

PEMINDAHAN DALAM 

RANGKA PENURUNAN

JABATAN SETINGKAT LEBIH

70% selama 12 bulan 80% selama 9 bulan

BERAT

JABATAN SETINGKAT LEBIH 

RENDAH

PEMBERHENTIAN DARI 

JABATAN

80% selama 12 bulan 80% selama 12 

bulan

PEMBERHENTIAN DENGAN 

HORMAT TIDAK ATAS 

PERMINTAAN SENDIRI  100% 100% SEBAGAI PNS ATAU PEMBERHENTIAN TIDAK  DENGAN HORMAT  SEBAGAI PNS

(12)

Rekapitulasi Kasus Etika dan Disiplin Pegawai Tahun 2008 s d 2013

IMPLEMENTASI

 

DI

 

BADAN

 

LITBANG

 

PERTANIAN

Rekapitulasi Kasus Etika dan Disiplin Pegawai Tahun 2008 s.d. 2013

No Unit Kerja

2008 2009 2010 2011 2012 2013 Etika Disiplin Jml Etika Disiplin Jumlah Etika Disiplin Jml Etika Disiplin Jml Etika Disiplin Jml Etika Disiplin Jml 1 Sekretariat Badan 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 2 1 3 1 0 1 2 Puslitbanghorti 0 1 1 1 0 1 2 0 2 1 0 1 0 0 0 1 1 2 3 Puslitbangbun 0 3 3 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 4 Puslitbangnak 0 2 2 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 5 BBSDLP 0 2 2 4 0 4 1 1 2 1 0 1 0 1 1 0 0 0 6 BB Biogen 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 2 1 2 3 0 0 0 7 BB Pengkajian 0 1 1 3 0 3 1 1 2 1 1 2 3 1 4 0 2 2 8 BB Pascapanen 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 9 Bbalitvet 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 0 2 2 10 BB Padi 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 0 12 12 10 0 10 8 2 10 6 3 9 8 7 15 2 9 11

(13)

Rekapitulasi Pengenaan Hukuman Tahun 2011‐2013 Berdasarkan PP No. 53 Tahun 2010

No. Jenis Hukuman 2011 2012 2013 Unit Kerja

1 Teguran Lisan 1 0 0 BB Biogen 2 Teguran Tertulis 0 0 1 BBSDLP

3 Diberhentikan Dengan Hormat 1 0 3 BB Pengkajian, Puslitbangnak, 

Bblitvet, BB Biogen 4 Diberhentikan Dengan Tidak Hormatg 0 1 0 BBSDLP

(14)

Hal Hal yang Perlu Diperhatikan dalam

Hal

Hal

 

yang

 

Perlu Diperhatikan dalam

Implementasi PP

 

No.

 

53

 

Tahun 2010

1.

 

Apabila ada pelanggaran disiplin,

 

harap diproses sesuai dengan prosedur

pelaksanaan PP

 

No.

 

53

 

Tahun 2010.

2.

 

Atasan langsung adalah pejabat yang

 

pertama kali

 

berkewajiban

menerapkan hukuman disiplin.

3 B k

t k it

l

di i li d

h k

dik

k

3.

 

Berkas terkait pelanggaran disiplin dan hukuman yang

 

dikenakan agar

  

didokumentasikan dengan baik.

(15)

MOTO KEMENTERIAN

PERTANIAN

“PETANI SEJAHTERA,

BANGSA BERJAYA”

BANGSA BERJAYA

(16)

PEDOMAN NILAI NILAI DAN MAKNA BEKERJA BAGI

PEDOMAN

 

NILAI

NILAI

 

DAN

 

MAKNA

 

BEKERJA

 

BAGI

 

PEGAWAI

 

KEMENTERIAN

 

PERTANIAN

(Peraturan Menteri Pertanian 65/Permentan/OT.140/11/2012)

MAKNA BEKERJA (

MEANING

) KEMENTERIAN PERTANIAN :

MAKNA BEKERJA (

MEANING

) KEMENTERIAN PERTANIAN :

“MENGABDI UNTUK KEMANDIRIAN PANGAN

DAN KESEJAHTERAAN PETANI”

(17)

KOMITMEN

Keteguhan hati, memiliki tekad yang mantap dan

menepati janji untuk melakukan atau

“KKPID”

mewujudkan visi, misi, nilai

dan makna kerja.

KETELADANAN

Sikap, perilaku, dan

DISIPLIN

Sikap yang selalu taat

KKPID

VALUES

kebiasaan yang secara sadar dan tidak sadar dapat ditiru dan menjadi teladan bagi orang

lain p y g

pada aturan, norma dan prinsip-prinsip tertentu, serta mengikuti jadwal dan

sistem kerja yang tersusun dan terencana

dengan baik

PROFESIONALISME

INTEGRITAS

Terampil, handal dan sangat bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya sebagai PNS Kementerian Pertanian Selalu konsisten dalam perkataan dan perbuatan Pertanian

(18)

SASARAN KERJA PEGAWAI

S

(19)

Latar Belakang

1. Terjebak ke dalamproses formalitas

2. tidak efektif dan tidak optimal pada produktivitas kerja

p j

3. Tidak dapat digunakan dalam pengukuran keberhasilan pekerjaan

4. Tidak dikomunikasikan secara terbuka 5 Tidak ada target

5. Tidak ada target

6. Hanya sekedar menilai dan sebagai legalitas

(20)

Tujuan

Tujuan

Untuk menjamin

 

obyektivitas

 

pembinaan

 

PNS

 

yang

 

dilakukan

 

berdasarkan

 

sistem

 

prestasi

 

kerja

 

dan

 

sistem

 

karier

 

yang

 

dititikberatkan

 

pada

 

i t

 

t i

 

k j

(21)

Sasaran Kerja 

Pegawai   (SKP)

g

(

)

60

 

%

Prestasi Kerja

(22)

Tatacara Penyusunan SKP

• PNS

Siapa

 

yang

 

wajib

• CPNS

wajib

 

menyusun

 

SKP

• Rencana

 

Kerja

 

Tahunan

 

(yang

 

disusun

 

berdasarkan

 

TUPOKSI,

 

Wewenang

 

dan

 

Tanggung Jawab serta Rincian Tugas)

Dasar

 

Penyusunan

 

SKP

Tanggung

 

Jawab,

 

serta

 

Rincian

 

Tugas)

SKP

• Setelah disetujui dan ditetapkan oleh Pejabat

• Setelah

 

disetujui

 

dan

 

ditetapkan

 

oleh

 

Pejabat

 

Penilai

 

(Atasan

 

Langsung)

• Berkedudukan

 

sebagai

 

Kontrak

 

Kerja

(23)

• Januari

Waktu

• Januari

• Penerapan

 

mulai

 

Januari

 

2014

Waktu

 

Penyusunan

 

SKP

• Desember

 

atau

 

paling

 

lambat

 

Januari

 

tahun

 

berikutnya

Waktu

 

Penilaian

 

SKP

• Atasan Langsung

Pejabat

 

Penilai

 

• Atasan

 

Langsung

SKP

• Hukuman

 

Disiplin

 

bagi

 

PNS/CPNS

 

yang

 

:

       

Tidak

 

membuat,

 

dan

       

Tidak

 

tercapai

 

SKP

nya

(24)

a Jelas;

a. Jelas;

Kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas

b. Dapat diukur;

Kegiatan yang dilakukan harus dpt diukur secara kuantitas

g

y

g

p

dalam bentuk angka seperti jumlah satuan, jumlah hasil, dll

maupun secara kualitas seperti hasil kerja sempurna, tidak ada

kesalahan, tidak ada revisi dan pelayanan kepada masyarakat

memuaskan dll.

c. Relevan;

Kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas

j b t

i

i

jabatan masing-masing

d. Dapat dicapai; dan

Kegiatan yg dilakukan harus disesuaikan dengan kemampuan

PNS

PNS

e. Memiliki target waktu.

(25)

1. Penyusunan dan Penilaian SKP bagi PNS yang mutasi/Pindah 1. Penyusunan dan Penilaian SKP bagi PNS yang mutasi/Pindah

a. Perpindahan antar jabatan struktural, antar jabatan fungsional umum atau dari jabatan fungsional umum ke jabatan struktural

b. Perpindahan dari jabatan fungsional umum ke jabatan fungsional tertentup j g j g c. Perpindahan dari jabatan fungsional tertentu ke jabatan struktural

Target Kuantitas dan Waktu disesuaikan dengan pelaksanaan tugas.

2. Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti bersalin/cuti besar harusy g y g j / mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target serta waktu.

3. Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus disesuaikan dengan sisa waktu dalam tahun berjalan

4. Penyusunan SKP bagi PNS yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt), maka tugas‐tugas Plt dihitung sebagai tugas tambahan

5. Penyusunan SKP bagi PNS yang kegiatannya dilakukan dengan Tim Kerja :

ik k i dil k k k j b k

a. Jika kegiatan yang dilakukan merupakan tugas jabatannya, maka dimasukkan ke dalam SKP ybs.

b. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya, maka kinerja ybs dinilai sebagai tugas tambahan

(26)

6. Penyusunan SKP bagi PNS yang dipekerjakan/diperbantukan, maka penyusunan/penilaiannya dilakukan di tempat ybs dipekerjakan/diperbantukan 7. Penilaian SKP apabila terjadi faktor‐faktor di luar kemampuan PNS, maka

penilaiannya disesuaikan dengan kegiatan 2 di luar SKP yang telah ditetapkan penilaiannya disesuaikan dengan kegiatan‐2 di luar SKP yang telah ditetapkan 8. Penyusunan SKP bagi CPNS dilakukan terhitung mulai tanggal dikeluarkannya

Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas.

9 Penyusunan dan Penilaian SKP bagi PNS yang sampai dengan akhir tahun tidak 9. Penyusunan dan Penilaian SKP bagi PNS yang sampai dengan akhir tahun tidak melakukan seluruh kegiatan yang seharusnya dilakukan, penilaiannya berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan.

10. Penyusunan SKP bagi PNS yang menduduki jabatan rangkap, makay g y g j g p penyusunan SKP yang dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan struktural

(27)

1. PNS yang melaksanakan Tugas Belajar

1. PNS yang melaksanakan Tugas Belajar

PNS yang melaksanakan tugas belajar di dalam maupun di luar negeri tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun. Penilaian prestasi kerja pada akhir tahun dinilai dari prestasi akademik dan unsur perilaku kerja.

2. PNS Yang diperbantukan/dipekerjakan pada negara sahabat, lembaga

internasional, organisasi profesi, dan badan-badan swasta yang

ditentukan oleh pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri

• Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada negara sahabat,

lembaga internasional, organisasi profesi, dan badan-badan swasta yang ditentukan oleh pemerintah, dilakukan oleh pimpinan instansi induknya atau pejabat lain yang ditunjuk berdasarkan bahan yang diperoleh dari instansi tempat yang bersangkutan bekerja.

• Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada negara sahabat,

lembaga internasional, organisasi profesi, dan badan-badan swasta yang ditentukan oleh pemerintah dan dibebaskan dari jabatan organiknya tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun. Penilaian prestasi kerja pada akhir tahun hanya dinilai dari unsur perilaku kerja.

• Guru/Dosen yang dipekerjakan/diperbantukan pada Badan-badan Swasta yang ditentukan oleh

Pemerintah dan tidak dibebaskan dari jabatan fungsional tertentu wajib menyusun SKP pada awal tahun dan penilaian prestasi kerja pada akhir tahun. Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai adalah pejabat pada instansi induk.

(28)

SASARAN KERJA PEGAWAI

NO I.  PEJABAT PENILAI NO II.  PEGAWAI  NEGERI SIPIL YANG DINILAI

1 Nama 1 Nama

2 NIP 2 NIP

3 Pangkat/Gol.Ruang 3 Pangkat/Gol.Ruang

4 Jabatan 4 Jabatan

5 Unit Kerja 5 Unit Kerja

NO III. KEGIATAN TUGAS  JABATAN ANGKA 

KREDIT

TARGET KUANTITAS/

OUTPUT

KUALITAS/ 

MUTU WAKTU BIAYA

1 ‐

2 ‐

3 ‐

Diiisi sesuai dengan

4 ‐

5 ‐

Jakarta Januari 2014

Diiisi sesuai dengan 

PK/Rencana Kerja Tahunan

Jakarta, … Januari 2014 Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai

……… ……… NIP. ……….. NIP. ………..

(29)

SASARAN KERJA PEGAWAI

NO I.  PEJABAT PENILAI NO II.  PEGAWAI  NEGERI SIPIL YANG DINILAI

Jabatan Fungsional Tertentu

1 Nama 1 Nama

2 NIP 2 NIP

3 Pangkat/Gol.Ruang 3 Pangkat/Gol.Ruang

4 Jabatan 4 Jabatan

5 Unit Kerja 5 Unit Kerja

NO III. KEGIATAN TUGAS  JABATAN ANGKA 

KREDIT

TARGET KUANTITAS/

OUTPUT

KUALITAS/ 

MUTU WAKTU BIAYA

1 Unsur Utama

2 ‐

3 ‐

Diiisi sesuai dengan butir butir kegiatan dalam jabatan

4 Unsur Penunjang

5 ‐

Jumlah Angka Kredit

Diiisi sesuai dengan butir‐butir kegiatan dalam jabatan 

fungsional dengan target kenaikan pangkat

Jumlah Angka Kredit

Jakarta, … Januari 2014 Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai

……… ……… NIP. ……….. NIP. ……….. NIP. ……….. NIP. ………..

(30)

PENILAIAN

 

TUGAS

 

TAMBAHAN

NO TUGAS TAMBAHAN NILAI

1 T t b h dil k k d l 1 ( t ) t h b k 1

1 Tugas tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 

1 (satu) sampai 3 (tiga) kegiatan

1

2 Tugasg  tambahan yangy g dilakukan dalam 1 ((satu)) tahun sebanyaky 2 4 (empat) sampai 6 (enam) kegiatan

3 Tugas tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun sebanyak  3 7 (tujuh) kegiatan atau lebih

Keterangan :

• Adalah tugas lain atau tugas tugas yang ada hubungannya dengan tugas • Adalah tugas lain atau tugas-tugas yang ada hubungannya dengan tugas

jabatan yang bersangkutan, dan tidak ada dalam SKP yang ditetapkan.

• Tugas tambahan dibuktikan dengan Surat Keterangan Pejabat Eselon II/ Eselon I/PPK.

(31)

PENILAIAN

 

KREATIVITAS

NO KREATIVITAS NILAI

1 Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat 3 1 Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat  bagi unit kerjanya dan dibuktikan dengan surat keterangan yang  ditandatangani oleh Kepala unit kerja setingkat eselon II 3 2 A bil h il di k k b d b f 6 2 Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat  bagi organisasinya serta dibuktikan dengan surat keterangan yang  ditandatangani oleh PPK 6 3 Apabila hasil yang ditemukan merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat  12 bagi Negara dengan penghargaan yang diberikan oleh Presiden Keterangan :

• Apabila seorang PNS pada tahun berjalan menemukan sesuatu yg baru dan

berkaitan dengan tugas pokoknya serta dapat dibuktikan dengan surat keterangan

(32)

PERILAKU KERJA

PEGAWAI

(33)

PENILAIAN

 

PERILAKU

 

KERJA

1.

Penilaian perilaku kerja dilakukan oleh Pejabat Penilai.

2.

Penilaian perilaku kerja meliputi aspek :

orientasi pelayanan,

integritas komitmen disiplin kerjasama; dan kepemimpinan

integritas, komitmen, disiplin, kerjasama; dan kepemimpinan

.

3.

Penilaian

kepemimpinan

hanya

dilakukan

bagi

PNS

yang

menduduki jabatan struktural.

4.

Penilaian perilaku dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai

terhadap PNS sesuai kriteria yang ditentukan.

5.

Pejabat penilai dalam melakukan penilaian perilaku kerja PNS dapat

ti b

k

k

d i

j b t

il i l i

ti

k t

mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai lain yang setingkat

di lingkungan unit kerja masing-masing.

6.

Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100 (seratus).

7.

Unsur perilaku kerja yang mempengaruhi prestasi kerja yg dievaluasi

harus relevan & berhubungan dengan pelaksanaan tugas jabatan

PNS yg dinilai.

(34)

ASPEK

ASPEK PENILAIAN PERILAKU KERJA

PENILAIAN PERILAKU KERJA

1

•Sikap dan perilaku kerja PNS dalam memberikan pelayanan terbaik 

kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan 

sekerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi lain

ORIENTASI

 

PELAYANAN

1

2

•Kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma dan etika 

dalam organisasi

INTEGRITAS

3

•Kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan tindakan PNS 

yang mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan kepentingan 

dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau golongan

KOMITMEN

•Kesanggupan PNS untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan  yang ditentukan dalam peraturan per uu an dan/atau peraturan

DISIPLIN

4

yang ditentukan dalam peraturan per‐uu‐an dan/atau peraturan 

kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman 

disiplin

DISIPLIN

•Kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerjasama dgn rekan sekerja, atasan, 

bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dlm menyelesaikan suatu tugas 

dan tanggung jawab yang ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil

KERJASAMA

5

dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil 

guna yang sebesar‐besarnya

KERJASAMA

• Kemampuan dan kemauan PNS untuk memotivasi dan 

mempengaruhi bawahan atau orang lain yg berkaitan dgn bidang 

tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi

KEPEMIMPINAN

6

(35)

NILAI PERILAKU KERJA

SANGAT

 

BAIK

91

 ‐

100

BAIK

76

 ‐

90

CUKUP

61

 ‐

75

KURANG

50

 ‐

60

BURUK

50

 

KE

 

BAWAH

(36)

Contoh SKP

Pejabat

 

Struktural

Fungsional

 

Tertentu

(37)

JANGAN TERLENA

MARI KITA RAPIHKAN

x

J

(38)

Mohon

Referensi

Dokumen terkait

Pemilik Warung dapat bekerja sama dengan karyawan dalam mengembangkan usaha bubur kacang hijaub. Jelaskan dan

Mimpi bisa menjadi kekuatan dahsyat yang mengobarkan semangat, karena hidup kita akan menjadi lebih bermakna dengan adanya tujuan mulia yang ingin kita capai.

Pada lahan sulfat m asam dalam budi day a padi saw ah sudah dikenalkan penyiapan lahan yang inovatif, yakni (I) tanpa olah tanah (TO T) m eng- gunakan herbisida, (2) olah tanah m

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan bentuk integrasi ekonomi di kawasan Association of South East Asian Nation (ASEAN) yang didesain untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi

Berdasarkan masalah yang ada, maka dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah yakni untuk mengetahui “adakah perbandingan kemampuan menyikat gigi sebelum dan

(5) Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dan huruf e, identitas pasien dapat dibuka kepada

Data hasil pengujian kekasaran permukaan pada proses pemesinan menggunakan mesin frais konvensional dengan pengaruh kecepatan spindel dan kedalaman pemakanan dapat

Mengingat biaya investasi pembangunan jalan tol yang sangat besar dengan harapan tinggi bahwa keberadaannya dapat menjadi solusi dari permasalahan transportasi dan menjadi