., I
B-6
lurnaf
Agriculture
Vot.
IX
No.
3,
[rlovember'2013
-
Februari
2014
DAFTAR
ISI
Uji
Daya Simpan Benih
Kacang
Tanah
(Arachis
ltypogea
L')
Dengan
Periodekngenngan
potongB;iA"au
lfXi
Sutanna dan Yukiman
Armadi)""'r"""r"""'
986Pemanfaatan
Pulp
Buah Kakao
(Theobroma
cacao)
Sebagal
Bahan
Dasarpengolahan
_
Permen
Keras
(l'lard
c.andy)
Dengan
variasi
Perlakuan
Gula
t-i$ii lilt'."ini1.,..,,",,.r!.,,.r..,,',,..r..,....r "'r'i""""""""'rrr"""'r"""
993Pengaruh
lenis
Pupuk Organik Padat
dan
Cair
Terhadap Pertumbuhan
danproduksi Tanaman
tielon
lClucumismelo.
L)di
Polybag(Heniyati Hawalid)
..'..."'
1000p€flakuin
Bahan Organik
dan
Kaliurn
untuk
Meningkatkan Serapan
Unsur
HaraMakroKedelaidiranihUltisol(Herlina)...t..r...,...t....
Karakter Fisiologis
dan
Kualitas Semai Jabon
(Anthocephalus-_ ca_damba Miq)ferhadap
pembeiian
Naungan dan Komposisi Media Semai(Deselina)
...'.'....
1015Kearifan Lokal
Nundang Bineakdi
Kabupaten Lebong"
Cara
Efektif
PengendalianHama
Tikus"
(I{etl
Keitrmawatt)....'..'...'..r....r..
tO24
pengaruh
Inokulasi
EndomikorhizaTerhadap Pertumbuhan
Bibit
Tanaman
Hutan(SUnarti).rr...i...rrr..r!r.r...r...r....r...r.r.!r.r..!.rr....rrrr!..r..rtt.i..tt.r.t.r...rr'.r""'r'rrr 7032
ISSN
:14L2
-
4262
Webslte
:
rrtuwt,agrlcu
ltu
rcumb,@9mall,com
KaraKeristik Fisiologis dan Kualitas Semai ...,
(Deselina) 101s
KARAKTER NSIOLOGIS
DAI\I
KUALITAS SEMAI JABON
"*fir#ffi'$ffi ri.x#iJHffi
ffi
ffiT*
Oleh:
Ileselina
(Staf Pengajar Jurusan Kehutanan Fakultas Pertranian Universitas Benglrulu)
i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujam unluk mengetalrui pengwuh
tuaf
kerapaian nawrgc,n dan komposisi mediasemai
terhadap
kuaher fuiologis
semoi
terhadap
calwya
dan
htalitas
semai
Jabon(Anthocephalus cadomba Miq.) di persemoian. Penelitian ini clilah*on di Zona Fenelitian Terpodu
Fahtltas
Pertoian
UniversitasBenghiu
di
Kehrahon
Medan
Bwa
Kecamatot
lttfuaraBangkahulu seia* Bulon Agusnu-Desember 2013. Roncangon yang digwakan dalam penelitian
ini
adalah Rancongan Petak Terbagi dengan rcmcongal dasar Rancangan Acok Lengkop. Petak utamdt
aildldh kerapcimn
iioiti4ffi
yctiigtetiliri
dffi
4
laiof
diti,
krnjra ticiitirgcm (N0),Wttiiet
ile,igciri kerapatan 55%(Nl),
paranet dmgan kerapotan 65% (N4) dan paranet dengan keropotan 75yo(lt3)
sedangkan anak petabtya adolah komposisi media semai yotg
terdi?i atas5
tarafyaitu
:Tinahapsoil
(Ms), P-itsir:t*tahtapsoil:
inimgsefun
=r.'i
:
I
(M),
fimahfipwil:
lampos =3:I(M),Tanahtopsoil:postr:pupukkandong:7:2:t(M),Tanoh:arongsekam=f:I
(M).
Percobaanini
terdiri
dari
20
kombinasiperlafum dan
3
alangan ,sehingga secorakeselur'uhan
terdapa
20x
3 =
60 unit percobawt. Setiap wtit percobaan tenlapat2
tanamwtsehingga
diperl*an
semai Kayt Jabon sebaryak 120 semai.Berdasokan
analisis
menunjukkan bahwa kerapatan ncnmgcm memberikan pmgaruhnpta
terhdap
luas datmsedangfut
komposisi media semaidan
inter*si
antor.a pe.mberiankerapatan naangan dan fumposisi media semai memmjrhtan pengwrrh tidak
rya-
brffiap
semua variabel yang diamati..Hasil uji lanjut menunjukhan bahwa N1 menunjukkan luas
domyang
paling
tingi
yaitu 44.067 cm'.PENDAHULUAN
l.{ebutuhan
kayu
nasional
yang Keburuhandunia akan
kayu
terus
rTn'H?.,1,,1f
iffit"1?,H$il#?#J
meningkat, untuk keperluan bahan
bangunan,
menarik
*t6
a*emUangfan. fefiran!
perabotan rumah
tanggq
seat,
kertasdan
mendapatkan keuntungan-d"og*
"uri
unfuk
bahan bakrir. Usaha
yiltlg
telah
membangun hutanbuaiur untuk
menanamdilakukan
untuk
memenuhi kebutuhanadalah memanraatkan kayu
y*g
,"ru*u
iTl
ffi**yff
Tffi#'thj'THffi
belum dikenal secala komersial
yaitu
Kayu
beberapa persyarata& sebagai berikut : waktuJabon) (Anthuephalus cadamba Miq.).
Kayu
masak-te6ang atau panen relative pendelqjabon
merupakan hasil hutan yangbanyak
pengelolaan-relative
*rOutu
persyaratanmanfaat, di antaranya untuk bahan
bangunan, i"*["t
tumbuhtidak
nrmii
ir*if
6y*yu
bahan
baku firrniture,
industi
kertas
dur
sert"g3111" atau multigunq pennintaan-psarKarakteristik Fisiologis dan Kuatitas Semai ...-..
(Deselina)
tanah
dan
memperbaikikualitas
lahan.Berdasarkan persyaratan
tersebut
jabonmerupakan
jenis
tanaman
yang
sesualdibudidayakan
untuk
memenuhi kebutuhanbahan baku industry kayu dikarenakan Kayu
Jabon merupakan salah satu
jenis
tananamyang
pertumbuhannya sangatcepat
(fast growing species) dan dapat tumbuh subur dihutan tropis (Mulyana, dk*., 201fJ).
Dalam
pembuatan tanaman KaYuJabon memerlukan persediaan
bi[it
dengankualitas
baik
danjumlah
yang niencukupi. Persediaanbibit
tersebutdapat
terP€ouhimelalui persemaian.
Di
persemaian bibit bisadiberi perlakuan tertentu dan dirawat untuk
menghasilkan
bibit
yang
berkualitas,sehingga
jika
bibit
ditanarn
di
arealperaiiam.n
inamFuaimbuh
tlengan 6ailt. Perlakuanbibit
di
persernaian diantara.nyaberupa penyapihan bibit dari bak penaburan
ke polibag dengaf, periode waktu penyapihafl
tertentu dan penggr,rnaan media pen5apihan
yang
sesuaiuntuk
pertumbuhanbibit
diper.semaian (Mhdati dan Rostiwati, 1991).
Pembibitm menrpakm
lrrgkah
awaldalam
menyediakanbibit
bermutu
untukkegiatan 'penairaman.
Mutu
bibit
yang dihasilkandi
pesemaiaa akan menentukankeberhasilan penanaman
di
lapangan, Mutttbibit
sangat
dipengaruhi
oleh
carapengelolaan
dan media yang
digunakandalam
rnenaproduksibibit
di
persemaian(Hendromono, 2003). Beberapa upaya yang
dapat dilakukan uatuk rneningkatkan kualitas
semai adalah dengan cara memakai media
dengan komposisi yang sesuai dan dengan
naungan di persemaian.
Penggunaan
media fumbuh
semaiberpengaruh
terhadap
mutu
bibit
yang dihasilkan. HalJrat yang perlu diperhatilcandalam
memilih
media sapih
antara lain, media yang mampu mengikatair
dan unsurhara
yang
dibutr**an
untuk
pertumbutrantanaman, mempuuyai drainase
dan
aerasibails, dafat memp-ertahankan kelemlnhan di
sekitar
akar
taaarnan,tidak
mudah lapulq tidak meqiadi sumber penyakit bagi tanaman,dan
mrrdah diCapetdan
harganya mur*h (Agoes,1994).1016
Pada kegiatan pembibitan, khususnya
tanaman kehutanan,
disamping
aplikasimedia
semai,aplikasi
naungan (misalnyaparanet) sangat diperlukan.
Pengaturantingkat kerapatan naungan diperlukan untuk mengatur intensitas cahaya sesuai dengan
kebutuhan semai. Kebutuhan cahaya setiap
jenis
akan
berbeda.
Pada
jenis
yang membutuhkan catraya, naungan yang terlalu rapat akan menyebabkan teg'adrnya etiolasi,sedangkan
naungan
yang
kurang
akanmenyebabkan
kurangnya
perlindungantanaman
(semai)
dad
sinar
mataharilangsung curah hujan yang tinggi, angin serta
fluktasi suhu yang ekstrim (Schmidt, 2002).
,If,ETODOLO€I PENELTTIAN
Penelitian
ini
dilaksanakandi
ZonaPenelitian
Terpadu Fakultas
PertanianUniversitas Bengkulu
di
Kelurahan MedanEaru
KecamatanMu,xa
Emg!<ahulu Kota Bengkulumulai Bulan
Agustus-Desember2013.
Bahan
ya$g
digunakan
dalampenelitian
ini
adalah,benih kayu
Jabon,tanah topsoil; pasir halusi pupuk kandang
dan araag
s*am.
Alat yang
digunakan
dalam penelitianini
dalah
m€t€ftr& paraneL hakkecambah,
polibg
ukuran 20 cmx
30 crn,emb€r, Chlorophyll
meter
(SPAD-S20),aa.ngkul,
ayakin
ukuranlQ
mmx
lQ
mm,mistar, caliper, Leaf area ,rleter; Kamera dan
alat tulis.
Raacsqgau
percobaru
yang
digrmakan adalah rancaogan petak terbagi (split
plot
design) dalam
pola acak
kelompoklengkap.
Petak utama
adalah
kerapatannaungan, sedangtan anak petaknya adalah
komposisi media sapih. Kerapatan naungan di
persemaian terdiri dari 4 taraf, yang dipasang
di
tempat terbuka
di
sekitar
lokasi persemaian, sehingga faktor naungan secararinci adalah sobagai borikut:
No : TanpaNaungan
N1 : Paranet dengan kerapatan 55 %
N2 : Paranet dengan kerapatan 65 %
Jurnal Agricutture Vol.
IX
No. 3, November 2013-
Februari2014
ISSN:
L4L2-
4262
1017Sedangkan
komposisi
media terdiri atas 5 taraf yaitu :Tanah topsoil
Pasir: tanah topsoil : arang sekam
=
I
:3:l
Tanahtopsoil : kompos
:
3:
1Tanah topsoil : pasir : pupuk kandang:
7:2:l
lvlq : Tafiah : arang sekam --
I
:
1Deng;an
demikian,
percobaanini
terdiri
dari
20
kombinasi perlakuan dan 3ulangan sehingga secara keseluruhan terdapat
2A
x
3
=
60 unit
percobaan. Setiap unitpercobaan terdapat
2
fanarnan sehinggadiperlukan semai kayu Jabon sebanyak 120 semai.
Prosedur penelitian
meliputipersiapan
semai,
persiapanmedia
sapih,penyapihan, pemhuatan
tempat
naungan,penanaman
dn
perneliharaan.Variabel yang diamati adalah :
a.
Luas Daun (mmZ)Data diperoleh dengan cara menghitung
luas daun yang tumbuh pada masiirg-masing
spmai
ysng
dilah*an
pada
akhir pe,:ganatan.b,
Klprofi! Daun (butu15 mm2)Perhitungan jumlah klorofit daun
masing-masing
tanamandilakukan
pada
bagianpanekal helai daun, bagiaq tenga.h helai da.un,
dan bagian ujung helai daun, dengan posisi
daun pada tanaman yaitu pada bagian bawatu
bagian tengah
dan
bagian
atas
batangsehingga setrap tanaman dilakukan
9
kalipengukuran.
Klorofil
dihitung
denganChlorophyil meter (SPAD-S20) dengan cara
daun
diletakkanpada
bagian sensor dans€cara otomatis pada layar
klorofil
daun yangdisensor.
c.
NilaiKekokohan Semai (NKS)Nilai
kekokohan semai diperoleh denganmenghitung perbandingan
tinggr
semaidan diameter leher akar yang dilakukan
pada akhir
penelitian
denganmenggunakan rumus :
NKS:
Titrggi SemaiDiameter Leh€r Akar
Analisis dafa yang digunakan adalah
aiiaflsis
variaii
lernadap vafisoetliids
daiiii("-1),
kandunganklorofrl
daun
(butir/sRfi'),
dan nilai kekokohan semai dan indeksmutu bib,it. Jika hasil anilisis vmian trrftadap
variabel-variabel
tersebut
menrmjukkan pengaruh berbeda nyata akan dilanjutkanuji
la4iut
denganuji
jarak
bergaada Dunaan.(Dl"frT)
o
57o dimma interaksi yurg terjadi dilaqiutkan dengan uji beda dua arah.HASIL DAN
PE,TABAHASANtdasil
analisis keragaman terhadapsetiap variable karakter fisiologi kayu jabon
di
pqr-sgioaiao denean pgr,nbqnaq kErapa.tanilaungao
dao
komposisi
media
se,maidisqiikan pada Tabel 1.
semar
Mo
Mr lvI,
M3
Tabel
l.
Ringkasan tlasil Analisa Keragaman (Nilai F-Hitung) Pengaruh Kerapatan Naungan danKomposisi Media Semai Terhadap Variabel Yang Diamati Variabel Pengamatan F - Hitung
_ -
Kerapqtan.Naungan Komposisi mediasemai
InteraksiLuas
Daun
----135F-Kandungan
Klorofil
Nilai
KekokohanSsmai
4.289* 10.956*
1.335"'
0.351*
1.153*
0.752*
1018
Karakteristik Fisiologis dan Kualitas Semai ...
(Deselina)
Pembahasan
Uji
pengaruh perlakuan
pemheriankerepetrn
DcungaDterhadap
kzrakter
Iisiologis semai Kayu Jabon
Hasil analisis keragaman (ANOVA)
menunjukkan
bahwa
pernberian kerapatannaungan memberikan pengaruh yang nyata
terhadap
karakter
fisiologis
KandunganKlorofil
(Tabel 1) dan hasiluji
laqjut DMRTpengaruh kerapatan naungan dapat dilihat
pada Tabol ?,
Perlakuan Nilai Luas Daun
27.400 c
44.066 a
35.066 b
33.466bf.
Keterangau:
Angka-angka padakolom yang
sama yang diikutimolehhuruf
yang
berbedamenunjukkan berbeda nyata menurut DMRT taraf nyata 5yo.
NO
N1
N2 N3
Daun
be,rfungsi sebagai penerimacahaya dau alat fotosintesis. Laju fotosintesis
per
satuan tanaman umumnya dipengaruhi oleh luas daun (Sitompul dan Guritno, 1993).Berdasarkan Tebel 2 dapat dilihat bahwa luas
daun semai Kayu Jabon tertinggi didapat oleh
ry.1 (,14.0.66 cm21 dan luas daun ya-ng paling
rendah didapat oleh No (27.400 cm,;. Hal ini
juga
berarti
kerapatan
naungan
SS%memberikan Iuas daun tertinggi. Naungan
memberikan efek yang nyata terhadap luas
9ryn.
Daun
mempunyai permukaan yanglebih besar
di
dalam naungan daripadajikaberada pada tempat terbuka. Fitter dan Hay
(1992) mengemukakan bahwa
jumlah
luasdaun
meqfadi penentu
utama
kecepatanpertumbuhan. Keadaan
seperti
ini
dapatdilihff
pailahasil
pcricliriaii dimariatlaiin-fql
VanS mempunyai jumlah luas daun yanglebih
besar rnempunyai pertumbuhan yangbesar
pula
(Mnrjenati, 2001).Menurut Sirair
(200E) peninglcatanluas daun
merupakansalah
satu
bentukadaptasi tf,naffian yang tumbuh pada kondisi
naungan sebagai
upaya
memaksimalkanpenangkaparT cahaya yang jumlahnya terbatas
dibandingkan dengan pada kondisi terbuka.
Hal
ini
sejalan dengan laporan Marler et al.(1994)
yang
menyebutkan
terjadinyapeningkatan luas daun pada tanaman
Carambola
dengan
bertambahnyamuda
taraf
naungan.
Lingga et.al., (1990) dalatn Deselina
Q0l2)
mengatakan bahwa ukuran luas daunberkorelasi
positip
dengan
batang
yaitutanaman yang berbatang besar bertajuk luas
dan tanaman berbatang kecil bertajuk sempit.
Leopold
dan
Kriedemm
(1975) mengemukakanbahwa
luas
daun
suatu tanaman akan menentukantingkat
absorbscahaya
matahari
sebagaisumber
enerrydalam proses fotosintesis.
Daun mempunyai permukaan yang
lebih
besardi
dalam naungan daripada dif.empat terbuka. Naungan memberikan efek
yang
nyata terhadapluas
daun. Tanamanyarig
dihnam dircriipff
refbriLa mempiinyai daunyang lebih tebal
daripadadi
lempatternaung.
Walaupur
pemberidll
naungiilrberpengaruh
tidak
nyata
terhadap
nitailekokohan semai,namun dapat
dilihat
padaGambar
I
bahwanilai
kekokohan simaitertinggi
didapat pada
N3
(3.810
)
danterendah didapat pada N0 e.6ZZ
).
Intensitasoahaya
yang
rsndah
mondorong tanamanuntuk
mencari
calrcya
menyebabkanpertumbuhan
meninggi
tanaman
yangJurnal Agrkulture vo].
IX
No. 3, November 2013-
Februari 2014 ISSN:L4L2-4262
1019mengakibatkan semakin bertambahnya nilai kekokohan semai. Tanaman yang mengalami
kekupangan cahaya biasanya lebih tinggi dari
tanaman yang mendapatkan
cukup
cahaya(Sitompul dan Guritno, lgg1).
nyata
terhadap Kandunganklorofil
daun,namum bila
dilihat
pada Gambar2. Nilai
kandungan
klorofil
tertinggi didapat oleh N1Q9.053) dan nilai terendah oleh No e5.633).
Kayu
Jabon
dengan pemberian kerapatanGambar
l.
Rerata Nilai Kekokohan Semai Kayu Jabon Dengan Pemberian Kerapatan NaunganPosisi daun tanaman, sudul distribusi
luas
daun'berpengaruh terhadap intersepsicahaya. Berdasarkan
Tabel
I
dapat dilihatbahwa pemberian naungan tidak berpengaruh
30
29 28 27 26 25 24 23
Gambar
2.
Rerata kandunganklorofil
daunnaungan
semal 3.85
3.8
3.75
3.7
3.6s
3.6 3.55 3.s
Karakeristik Fisiologis dan Kualitas Semai ...
(Deselina)
Perbedaan
tingftat
kehijauan daundikarenakan daun
Nl
rnempunyai warna daunyang
lebih hijaq
secara
langsungniemberikan indicator
jumlah
klorofil
yanglebih
banyak. Salisburydan Ross
(1992) mengatakan bahwa sintesisklorofil
sangatdipengaruhi
oleh factor
keturunarr, cahayadan suplai mineral tertentu.
Marjenah
(2001)
mengemukakanjumlah daun tanaman lebih banyak di tempat
tematrng daripada
di
tempat
terbuka.Ditempat terbuka
mempunyai (andunganklorofil
lebih
rendah
dari
pada
tempatternaung. Naungan memberikan
efek
yang nyata terhadap luas daun. Daun mempunyaipermukaan
yang lebih
besar
di
dalamnaungan daripada di tempat terbuka.
Dewi (1996) dalam Marjenah (2001) mengemukakan bahwa kandungan
klorofil
Shorea
puvifolia
pada tempat
terbuka rnempunyai kandunganklorofil
lebih rendahyaitu
34,80
satuan,
sedangkan dengannaungan sarlon safu lapis be4umlah 42,21
satuan dan naungan sarlon dua lapis 4E,05
satuan; sedangkan Shorea smithiano
padt
tempat terbuka kandungan klorofilnya 32,91 satuan, naungan sarlon satu lapis 36,49 satuan
1020
dan naungan sarlon dua lapis 40,01 satuan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Daniel
et
al
(1992) bahwa daun-daun yang berasaldari
posisi terbuka dan ternaung, atau dari fumbuhan toleran dan intoleran, mempunyai morfologi yang sangat bervariasi. Daun yangterbuk4 lebih
kecil,
lebih tebal
dan lebih menyerupaikulit
daripadadaun
ternaungpada umur dan jenis yang sama.
Uji
pengaruh perlakuan
pemberian komposisi media tanam terhadap karakterIisiologis semai Kayu Jabon
Berdasarkan
Tabel
l.
Disajikan bahwa pemberian komposisi media tanamtidak berpengaruh pada semua variable yang diamati. Untuk variable kandungan klorofil daun terlihat bahwa nilai kandungan klorofil daun
tertinggi
didapatoleh
perlakuan Mr (27.341) dannilai
terendah didapat olehM:
(26.125) seperti yang disajikan pada Gambar
3. Perlakuan
Mr
yang merupakan kombinasidari
tanah,
pasir
dan
arang
sekammemberikan
hasil yang
paling
tinggidibandingkan perlakuan lain.
Gambar
3.
Rerata KandunganKlorofil
Daun Sernai Kayu Jabon Dengan Pemberian KomposisiJurnal Agriculture Vol.
IX
No. 3, November 2013-
Feb'uari2014
ISSN:
L4LZ-
4262
1021Penambahan arang sekam
ke
mediasemai diduga
berpengaruh
terhadapketerqediaan
hara makro dan
rnikro
yangkemudian
diserap
tanaman
untuk meningkatkanklorofil
daun. Meningkatnyajumlah
klorofil
daun berarti
mendukungkegiatan fotosintesis, dengan
demikian fotosintat yang dihasilkan lebih besar untuk diakumulasikan ke seluruh jaringan tanamanuntuk
prosesfisiologi.
Unsur
hara
yang mempengaruhi pembentukanklorofil
daunadalah nitrogen
dan
magnesium, 'sehinggaunsur-unsur
tenebut
akanmenyebabkan metabolism tanaman terganggu
dan
terhambatnya pembentukanklorofil
daun.
Ogawa
dalam
Faridah
(1996) menyatakan bahwa pemberian arang hanyaakan memberikan pengaruh positip terhadap
pertumbuhan tanaman pada media tanah ber-pH rendah. Faridah (1996)juga menjelaskan
arang pada kadar
tertentu
memangmemberikan
pengaruh
positip
padapertumbuhan
talaman,
namunpada
suatutingkat yang lebih tinggi lagi arang
ini
akanbersifat meracun
dan
mengurangiunsure-unsur yang tersedia
di
tanah bagi tanamanbatrkan .memberikan hasil pertumbuhan yang
lebih
jelek
dibandingkan tanpa pemberianarang.
Supriyanto
dan
Fiona
(2010) menyatakan penambahan arang sekam padamedia tumbuh akan menguntungkan karena
dapat memperbaiki sifat tanah
di
antaranyaadalah mengefektifkan pemupukan karena
selain memperbaiki
sifat
fisik
tanah arangsekam
juga
berfirngsi sebagai pengikat harayang
dapat
digunakan tanaman ketika har4 hara dilepas seoara perlahansesuai kebutuhan tanaman (slow release).
Pemberian komposisi media tanam
berpengaruh tidak nyata terhadap luas daun
semai kayu Jabon
(Tabel
l).
Seperti yang diperlihatkan oleh Gambar 4. luas daun semaiKayu Jabon tertinggi didapat oleh perlakuan
Mr sebesar 39.75 cmz dan luas daun terendah
didapat
oleh
perlakuanlvl2
yaitu
sebesar31.15 cm'.
Karakteristik Fisiologis dan Kualitas Semai ...
(Deselina)
Daun
berfrrngsi sebagai penerimacahaya dan alat fotosintesis. Laju fotosintesis
per
safuan tanaman umumnya dipengaruhi oleh luas daun (Sitompul dan Guritno, 1993).Lingga et.
al.
(1990) dalam Deselina (2012)mengatakan
bahwa ukuran
luas
daunberkorelasi
posrtip
dengan batang, yaitu tanaman berbatang besar bertajuk luas dantanaman berbatang kecil bertajuk sempit.
Pemberian komposisi media tanam
berpengaruh
tidak
nyata
terhadap
oilaiHal
ini
sejalan dengan penelitianSupriyanto
dan
Fiona (2010)
batrwapenambahan arang sekam pada media semai
dapat meningkatkan
nilai
kekokohan semaisebesar
l2.lf/o
- 21,680/o.Nilai
kekokohan semaijabon
terbaik padapenelitian
ini
adalah semaidi
mediakontol
Mo yang memiliki nilai terkecil yaitu sebesar
3.131.
Hal
ini
sesuai dikatakan oleh Astika (2003) dalam Supriyanto dan Fiona (2010) bahwa semakin keoilnilai
kekokohan semaimaka
makin
mudah semai
tersebutberadaptasi dengan lingkungan
dan
lebihtahan terhadap gangguan angin.
LO22
kekokohan semai
kayu
Jabon(Tabel
1).Seperti yang diperlihatkan oleh Gambar 4.
Nilai
kekokohan semai Kayu Jabon tertinggididapat oleh perlakuan
Mr
sebesar 4.264 dannilai kekokohan semai terendah didapat oleh
perlakuan
M4 yaitu
sebesar3.132. Nilai
kekokohan terendah adalah
yang
terbaik, didapatdari
perlakuan penambahan media topsoil dengan arang sekam.KESTAAPULAN
Berdasarkan
analisis
keragamanmenuqiukkan
bahwa
kerapatan naunganmemberikan pengaruh nyata terhadap luas
daun sedangkan komposisi media semai dan
intgraksi
antarapemberian
naungandan
komposisi media semai menunjukkanpengaruh
tidak
nyata
terhadap semuavariabel
yang diamati.
Hasil
uji
laqiut menunjukkan bahwaN1
menunjukkan luasdaun yang paling tinggi yaitu 44.067 cmz
Gambar
5.
RerataNilai
Kekokohan Semai Kayu Jabon Dengan Pemberian Komposisi MediaTanam
4.3 4.2
4.t
4
3.9 3.8 3.7 3.6 3.5 ?ra 3.3
Jurnal Agriculture Vol.
IX
No. 3, November 2013-
Februari2014
ISSN: l4t2
-4?62
1023DAFTAR
PUSTAKAAgoes,
D. S.
1994.Aneka
ienls
Media Tanam dan Penggunaannya. Penerbit Swadaya. Jakarta.Daniel, TW., JA. Helms dan FS. Baker,1979.
Principles
of
Silviculture.
In Marsono(trans)dan
OH.
Soeseno(ed) 1987 . Prinsip-prinsip Silvikultur.
Gadjah Mada
.University,Deselin4
2012.Efek
aplikasi dosis arangkompos dan tarafkerapatan naungan
terhadap
kualitas semai
Kayu Bambang Lanang (Iuladucho apersa HJ.Iaffi .). Jiiiiial Peiielirian Rafflesia.Fakultas
Pertanian
Universitas Muhamammadiyah Bengkulu.Vol
19:1
Faridah,
8.,
1996.
Pengaruh
intensitascahay4 mikoriza
dan
serbuk arangpada pertumbuhan
Dryobalanops sp.
Bulain
penelitirr
Fakultas
Kehutanan.
UniversitasQadjah Mada.
Yogrukarta.l(29) :4-6.
Fiter,
A. H.
dan
R
K. M.
Hay.
1994.Fisiologi
Lingkungan
Tanaman.Gadjah Mada University
Press. Yogyakartra.
Hendromono. 2003. Peningkatan Mutu Bibit
Pohon Hutan Dengan Menggunakan
medium Organik dan Wadah Yang
Sesuai.
Bulletin
Penelitian
danpengemhangan
Kehutanan.
BadanPenelitian
dan
pngembngan
Kehutanan. Jakarta.
Marler, TE, B. Shaffer and J.H. Crane (1994).
Developmental
light
level
affectsBIa\Yth'
Mo.rpholory
and
leaf physiolory of young carambola trees.J. Am. Soc. Hort. Sci l19
:7ll-718.
Mindawati,
N.
dan
T.
Rostiawati.
IggL.Pengaruh
periode
penyapihanTerhadap
Pertumbuhan- AnakanShorea
stenopteraBurch.
Forma.Bufletin Penelitian Hutan
2
Q)
:a5-50.
Mulyana,
D,
C.Asmarahman dan Fahmi, I., 2010. Bertanam Jabon. AgroMedia,Jakarta.
Salisbury, FB dan CW. Ross, 1992. Fisiologi
Tumbuhan
Jilid
3.
Penerbit ITB,
Bandung.
Schmitlq
Larst
dan Forest Seed Centere,Danida. 2000. Pedoman Penanganan
Benih
'faiiamanHirmii
Troiris
danSub
Tropis.
Direktorat
JenderalRehabilitasi Lahan
Dan
Perhutanan Sosial. DepanerRen Kehutanan.Sirait, J, 2008. Luas daun, kandungan
klorofil
dan
lajp
pertumbuhan rumput padanarmgal
dm
yangberbeda.
JITV
l3Q)
:
109-116.Medan.
Sitompul,
S.
M
dan
B"
Guritno.
l9g1.
Analisis
Pertumbuhan
Tanaman.Gadjah Mada University
Press Yoryakarta.
Supriyanto
dan
Fidryanngsih,
F.,
2010. Pemanfaatanarang sekam
unfuk memperbaiki pertumbuhansemai labon {Anthocephalw csdonba