• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDA ACEH Mahdi 1) dan Windi Ardiati 2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDA ACEH Mahdi 1) dan Windi Ardiati 2)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

22

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK

PRATAMA BANDA ACEH

Mahdi1)dan Windi Ardiati2) 1)

Dosen Fakultas EkonomiUniversitas Serambi Mekkah Banda Aceh 2)

Alumni Fakultas EkonomiUniversitas Serambi Mekkah Banda Aceh blowercity@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi di kantor pelayanan pajak pratama Banda Aceh. Populasi dari penelitian ini adalah wajib pajak pribadi di Banda Aceh Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan simple random sampling, sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Solvin, terdapat 100 wajib pajak pribadi sebagai sampel. Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah Uji F dan Uji t dengan level signifikansi 5%. Dari hasil Uji F, mengindikasikan secara simultan kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak mempunyai pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi dengan nilai Fhitung > Ftabel(12,310 > 3,09). Dan dari hasil Uji t, secara parsial variabel kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi dengan nilai t1hitung > ttabel (4,303 >1,98447), namun variabel sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi di kantor pelayanan pajak pratama Banda Aceh dengan nilait2 hitung< ttabel(1,460 <1,98447). Kata kunci: Kesadaran wajib pajak, sanksi pajak, kepatuhan wajib pajak pribadi

Abstract

This research is aimed to investigate the effects of taxpayerawareness and tax sanctions on personal taxpayer compliance at tax office sevices pratama Banda Aceh.The population in this research is Personal Taxpayer in Banda Aceh on 2015. This research used simple random sampling, the sample stipulated by using Solvin formula, there are 100 personal taxpayersas sample. The technique used to test the hypohesis of this research are F-test and t-test with a significant level of 5%. From the result of F-test indicated that simultanously taxpayer awarness and tax sanctionshave a positive effect to personal taxpayer compliance by valueFhitung > Ftabel(12,310 > 3,09). And from the result of t-test, partially taxpayer awarness variable effects on the personal taxpayer compliance by value t1 hitung> ttabel(4,303 >1,98447), while tax sanctions variable does not effect to personal taxpayer compliance at tax office sevices pratama Banda Aceh by value t2 hitung< ttabel(1,460 <1,98447).

Keywords : Taxpayer awarness, tax sanctions, personal taxpayer compliance

LATAR BELAKANG

Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa hasil kekayaan alam maupun iuran dari masyarakat.Salah satu bentuk iuran masyarakat adalah pajak.

Menurut Mardiasmo (2009:1)pajak merupakan salah satu sumber penerimaan

(2)

yang relatif terbatas ketika sumber daya alam akan habis dan tidak bisa diperbaharui. Hal ini berbeda dengan pajak yang merupakan sumber penerimaan yang umurnya tidak terbatas dan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan atau pengeluaran pemerintah(budgeter)dan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi (regulerend).(Mardiasmo,2009:2). Kepatuhan Wajib Pajak dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya (Rahayu, 2010:138).

Fenomena pajak di Indonesia saat ini, jumlah wajib pajak yang melaksanakan kewajiban perpajakannya masih sangat kecil dibandingkan dengan negara lain. Penelitian ini mencoba membuktikan pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Banda Aceh.Kesadaran dan kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan tidak hanya tergantung kepada masalah-masalah teknis saja yang menyangkut metode pemungutan, tarif pajak, teknis pemeriksaan, penyidikan, penerapan sanksi sebagai perwujudan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dan pelayanan kepada wajib pajak selaku pihak pemberi dana bagi negara dalam hal membayar pajak. Disamping itu juga tergantung pada kemauan wajib pajak, sampai sejauh mana wajib pajak tersebut akan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Rahayu, 2010:141).

Kesadaran wajib pajak akan meningkat bilamana dalam masyarakat muncul persepsi positif terhadap pajak. Dengan meningkatkan pengetahuan perpajakan masyarakat melalui pendidikan perpajakan baik formal maupun non formal akan berdampak positif terhadap pemahaman dan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak. (Rahayu, 2010:141).

Sanksi pajak merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah

agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. (Mardiasmo, 2009:39). Pengetahuan tentang sanksi dalam perpajakan menjadi penting, untuk menjalankannya dengan baik, maka setiap wajib pajak memerlukan pengetahuan pajak, baik dari segi peraturan maupun teknis administrasinya agar pelaksanaannya dapat tertib dan sesuai dengan target yang diharapkan.

Sanksi Pajak merupakan salah satu faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya kepatuhan wajib pajak. Wajib pajak akan memenuhi kewajibannya apabila memandang bahwa sanksi perpajakan akan lebih banyak merugikannya.(Jatmiko,2006). Dengan adanya sanksi pajak maka kepatuhan wajib pajak akan meningkat, apabila dengan rasa takut dan ancaman hukuman saja wajib pajak sudah akan mematuhi kewajibannya, namun hal ini sangat tergantung pada kebudayaan masing-masing Negara yang bersangkutan untuk memutuskan mana yang terbaik untuk negaranya. (Zain, 2004: 34).

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh. 2. Apakah kesadaran wajib pajak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh. 3. Apakah sanksi pajak berpengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh

Berdasaran rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak secara bersama-sama terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh. 2. Untuk menguji pengaruh kesadaran

wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh 3. Untuk menguji pengaruh sanksi pajak

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Mardiasmo, 2009:21).Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotongan pajak, dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. (Mardiasmo, 2009:21).

Dua fungsi pokok pajak adalah sebagai berikut:

1. Fungsi penerimaan (Bugdetair) Fungsi budgetair ini merupakan fungsi utama pajak, atau fungsi fiscal (fiscal function), yaitu suatu fungsi dalam pajak digunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas Negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku. Berdasarkan fungsi inilah pemerintah sebagai pihak yang membutuhkan dana untuk membiayai berbagai kepentingan dengan cara memungut pajak dari penduduknya. 2. Fungsi mengatur (Regulerend)

Fungsiregulerenddisebut juga fungsi mengatur, yaitu pajak merupakan alat kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Merupakan fungsi lain dari pajak sebagai fungsi budgetair. Disamping usaha untuk memasukkan uang untuk kegunaan kas Negara, pajak dimaksudkan pula sebagai usaha pemerintah untuk ikut andil dalam hal mengatur dan bilamana perlu mengubah susunan pendapatan dan kekayaan dalam sektor swasta.(Rahayu, 2010:25). Wajib Pajak Orang Pribadi

Menurut pasal 1 undang-undang nomor 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan menjelaskan bahwa wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungutanpajak, yang mempunyai hak dan

kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. (Resmi,2009: 21).

Berdasarkan ketentuan dalam pajak penghasilan,yang disebut wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang memenuhi definisi sebagai subjek pajak dan menerima atau memperoleh penghasilan yang merupakan objek pajak, Dengan kata lain dua unsur harus dipenuhi untuk menjadi wajib pajak yaitu subjek dan objek pajak.

Subjek pajak terdiri dari tiga jenis yaitu orang pribadi dan warisan belum terbagi, badan dan bentuk usaha tetap (BUT).Subjek pajak juga dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri.Subjek pajak dalam negeri menjadi wajib pajak jika telah menerima atau memperoleh penghasilan sedangkan subjek pajak luar negeri sekaligus menjadi wajib pajak sehubungan dengan penghasilan yang diterima dari sumber penghasilan di Indonesia atau diperoleh melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.Jadi wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang telah memenuhi kewajiban subjektif dan objektif. (www.dudiwahyudi.com).

Kesadaran Wajib Pajak

Muliari dan Setiawan(2010), menyatakan bahwa kesadaran perpajakan adalah suatu kondisi di mana wajib pajak mengetahui, memahami, dan melaksanakan ketentuan perpajakan dengan benar dan sukarela. Indikator dari kesadaran perpajakan sebagai berikut:

1. Mengetahui adanya undang-undang dan ketentuan perpajakan

2. Mengetahui fungsi pajak untuk pembiayaan negara

3. Memahami bahwa kewajiban perpajakan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Memahami fungsi pajak untuk

pembiayaan negara

5. Menghitung, membayar, melaporkan pajak dengan suka rela

6. Menghitung, membayar, melaporkan pajak yang benar.

(4)

pajak ini dapat ditingkatkan dengan pemahaman wajib pajak akan peraturan perpajakan dan undang-undang perpajakan yang mencantumkan tata cara perpajakan yang akan membantu wajib pajak untuk mengetahui bagaimana cara memenuhi kewajiban perpajakannya. Kesadaran wajib pajak akan pentingnya memenuhi kewajiban pajaknya dalam rangka ikut berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara sangat berperan penting dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak. (Muliari dan Setiawan, 2010)

Sanksi Pajak

MenurutMardiasmo (2006:39),sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan(norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan.

Penerapan Sanksi diterapkan sebagai akibat tidak terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh wajib pajak sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang perpajakan.Pengenaan sanksi pajak kepada wajib pajak dapat menyebabkan terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh wajib pajak sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak itu sendiri. Wajib pajak akan patuh karena mereka berpikir adanya sanksi berat akibat tindakan illegal dalam usahanya menyeludupkan pajak (Devano dan Rahayu, 2006:112).

Menurut Lubis (2010:3) ada pula sanksi-sanksi perpajakan bagi wajib pajak orang pribadi, yaitu sebagai berikut :

1. Rp. 100.000 apabila surat pemberitahuan (SPT) masa tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu, misalnya paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak.

2. Sanksi bunga untuk pajak penghasilan(PPH) wajib pajak orang pribadi, yaitu sebesar 2% sebulan untuk selama-lamanya 24 bulan atas jumlah pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar.

3. Sanksi pidana bagi wajib pajak orang pribadi yang karena kealpaannya.

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Kepatuhan perpajakan yang dikemukakan oleh Norman D.Nowak (Moh.Zain: 2004) sebagai “suatu iklim” kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi (Devano dan Rahayu, 2006:110) sebagai berikut:

a. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. b. Mengisi formulir pajak dengan

lengkap dan jelas.

c. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.

d. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.544/KMK.04/2000, bahwa kriteria kepatuhan wajib pajak adalah sebagai berikut :

a. Tepat waktu dalam penyampaian surat pemberitahuan(SPT) untuk semua jenis pajak, dalam 2 tahun terakhir.

b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak. c. Tidak pernah dijatuhi hukuman

karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.

d. Dalam 2 tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan dalam hal terhadap wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan, koreksi pada pemeriksaan yang terakhir untuk masing-masing jenis pajak yang terutang paling banyak 5%.

e. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk 2 tahun terakhir diaudit oleh akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, atau pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak mempengaruhi laba rugi fiskal.

Kerangka Pemikiran

(5)

Gambar 1.Skema Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

: Kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak

secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuh an wajib pajak orang pribadi padakan tor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

: Kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

H3: Sanksi pajak berpengaruh

terhadapkepatuhan wajib pajak orang pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitianini dilakukan pada KPP Pratama di Kota Banda AcehJl.Daud Beureuh No.20 Kuta Alamdan yang menjadi objek adalah wajib pajak orang pribadi yang berada di Kota Banda Aceh.

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah wajib pajak pribadi pada KPP Pratama Banda Aceh dan yang menjadi objek penelitian berjumlah 175.875 wajib pajak orang pribadi (KPP Pratama Banda Aceh, 2015)

Sampelditentukan berdasarkan simple random sampling,penentuan jumlah sampel menggunakan rumus solvin agar bisa diketahui berapa jumlah sampel yang akan

diambil. (Riduwan, 2005:65). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

n = 1 + Keterangan:

n: ukuran sampel N : ukuran populasi

e : bound of error atau kelonggaran kesalahan di mana interval range ditentukan ±10% atau 0,1 dengan tingkat kepercayaan 90% jadi, sampel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

= .

. ( , )

= 99,99

= 100 orang (dibulatkan)

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari objek atau sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengedarkan kuesioner yang disampaikan langsung kepada responden.

Metode Analisis Data

Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis yang digunakan adalah regresi linier bergandayang dirancang untuk menguji pengaruh variabel independen terhadapvariabel dependen. Model regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut :

Kesadaran Wajib Pajak

(X ) Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi (Y) Sanksi Pajak

(6)

Y = α + β1X1+ β2X2+Ԑ

Keterangan :

Y = Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

α = Konstanta

β1 =Koefisien Regresi Kesadaran Wajib Pajak

β2 = Koefisien Regresi Sanksi Pajak

X1 = Kesadaran Wajib Pajak

X2 = Sanksi Pajak

Ԑ =Variabel Error

Uji Kualitas Data

Uji Validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifkan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabeluntuk degree of freedom (df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan n-k adalah jumlah konstruk. Valid jika nilai korelasi lebih besar dari 0,50 atau nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka bukti pertanyaan valid. Sebaliknya jika nilai korelasi lebih kecil dari0,50 atau nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka butir pertanyaan tidak valid.

Selanjutnya dilakukan Uji reliabilitas untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudin dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One shot atau pengukuran sekali

saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengn pernyataan. SPSS 21 memberikan fasilitas

untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabilitas jika memberikan nilai cronbachAlpha> 0,60. (Ghozali, 2001 : 133).

Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi.Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas dan multikolinearitas.

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah data dalam penelitian terdistribusi secara normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat sebaran standardized pada kura P-P plots, Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai p dari one sample kolmogorov- smirnov test > 0,05 dan sebaliknya dinyatakan tidak normal apabila nilai p dari one sample kolmogorov- smirnov test < 0,05 bila standardized residual berada pada kisaran garis normal maka data mempunyai distribusi normal.

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil olahan data uji validitas, dapat dilihat masing-masing nilai korelasi antar variabel atau Rhitungdengan nilai Rtabel pada tingkat signifikan 5%. Untuk variabel independen I (X1) yaitu kesadaran wajib pajak dengan indikatornya adalah mengetahui adanya Undang-Undang dan ketentuan perpajakan dengan nilai Rhitung sebesar 0,801, kemudian indikator mengetahui fungsi pajak dengan nilai Rhitungsebesar 0,769, indikator menghitung dengan nilai Rhitung sebesar 0,759, indikator membayar dengan nilai Rhitung sebesar 0,806, dan indikator melaporkan pajak dengan sukarela dengan nilai Rhitungsebesar 0,558, di mana kelima nilai Rhitungtersebut lebih besar dari nilai Rtabelyang bermakna semua indikator yang digunakan pada variabel kesadaran wajib pajak adalah valid.

Begitu juga untuk variabel sanksi pajak (X2) yang diukur dengan indikator penegakan hukum dengan nilai Rhitung sebesar 0,808 dan 0,844, dan memberikan sanksi kepada pelanggar pajakdengan nilai Rhitung sebesar 0,794 dan 0,829, kemudian untuk variabel kepatuhan wajib pajak (Y) yang diukur dengan indikator memahami Undang-undang Perpajakan dengan nilai Rhitungsebesar 0,860 dan 0,768, mengisi formulir dengan nilai Rhitungsebesar 0,796, menghitung jumlah pajak dengan nilai Rhitung sebesar 0,760, dan membayar pajak dengan nilai Rhitung sebesar 0,446, di mana nilai Rhitungdari kedua variabel tersebut lebih besar dari nilai Rtabel yang

bermakna semua indikator yang digunakan pada variabel sanksi pajak dan variabel kepatuhan wajib pajak orang pribadi adalah valid.

Selanjutnya uji reliabilitas dapat dilihat masing-masing nilai cronbach alpha dari keseluruhan variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi variabel independen yaitu kesadaran wajib pajak (X1) yang diukur dengan indikator Undang-Undang dan ketentuan perpajakan, mengetahui fungsi pajak, menghitung, membayar, dan melaporkan pajak dengan sukarela, dengan perolehan nilai cronbach alphasebesar 0,792, dan variabel sanksi pajak (X2) yang diukur dengan indikator penegakan hukum, dan memberikan sanksi kepada pelanggar pajak, dengan perolehan nilai cronbach alphasebesar 0,833, serta variabel dependen yaitu kepatuhan wajib pajak (Y) yang diukur dengan indikator memahami Undang-Undang perpajakan, mengisi formulir, menghitung jumlah pajak, dan membayar pajak, dengan perolehan nilai cronbach alphasebesar 0,775, di mana nilai cronbach alpha dari ketiga variabel tersebut lebih besar dari 0,60 yang berarti ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini reliabel atau handal.

Uji koefisien regresi bertujuan untuk melihat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen, sekaligus untuk menentukan arah pengaruhnya. Berikut hasil pengujian koefisien regresi penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 1 :

Tabel 1

Hasil Uji Koefisien Regresi

No Ket

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 Konstanta 1,584 0,446 3,556 0,001

2 Kesadaran Wajib

Pajak 0,474 0,110 0,400 4,303 0,000

3 Sanksi Pajak 0,105 0,072 0,136 1,460 0,147

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan Tabel 1di atas, maka dapat diperoleh persamaan regresi linear

(8)

Y = 1,584 + 0,474X1+ 0,105X2+Ԑ

Koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa besar pengaruh daripada variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, atau

dengan kata lain untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil pengujian koefisien determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 :

Tabel 2

Hasil Uji Koefisien Determinasi

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

0,450a 0,202 0,186 0,66947

Predictors: (Constant), Sanksi Pajak, Kesadaran Wajib Pajak

Pengujian Hipotesis

1. Uji Simultan (Uji F), adalah pengujian untuk melihat pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen,

dengan cara membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel, di mana nilai Fhitung dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 :

Tabel 3

Annova

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 11.035 2 5.517 12.310 .000b

Residual 43.475 97 .448

Total 54.510 99

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

b. Predictors: (Constant), Sanksi Pajak, Kesadaran Wajib Pajak

Berdasarkan Tabel 3 di atas, maka dasar pengambilan keputusan dalam pengujian secara bersama-sama adalah:

H1 : Fhitung >Ftabel(12,310 >3,09), maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya kesadaran wajib pajak dan sanksi pajaksecara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

2. Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2001). Untuk melihat ada tidaknya pengaruh,dengan cara membandingkan antara thitungdengan ttabel, di mana nilai thitung dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1:

(9)

Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

H3: t2 hitung < ttabel (1,460 <1,98447), maka H03 diterima dan Ha3

ditolak.Artinya sanksi pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembuktian hipotesis, kesadaran wajib pajak beserta penerapan sanksi pajak bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Banda Aceh.Nilai konstanta (α) sebesar 1,584, artinya tanpa adanya kesadaran wajib pajak beserta sanksi pajak, maka besarnya tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Banda Aceh sebesar 1,584.

Hasil koefisien regresi dari variabel kesadaran wajib pajak sebesar 0,474, artinya bahwa setiap peningkatan 100% perubahan dalam variabel kesadaran wajib pajak, maka secara relatif akan mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi tersebut sebesar 47,4%, maka semakin tinggi kesadaran wajib pajak, semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Banda Aceh.

Hasil koefisien regresi dari variabel sanksi pajak sebesar 0,105, artinya bahwa setiap peningkatan 100% perubahan dalam variabel sanksi pajak, maka secara relatif akan mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi tersebut sebesar 10,5%. Dengan demikian, semakin tinggi sanksi pajak, semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Banda Aceh.

Hasil koefisien korelasi (R) sebesar 0,450, yang menunjukkan derajat hubungan (korelasi) antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 45%, artinya kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Banda Aceh mempunyai hubungan yang positif dengan kesadaran wajib pajak dan penerapan sanksi pajak.

Hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,202, yang berarti besarnya pengaruh dari kesadaran wajib pajak beserta sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor KPP Pratama Kota Banda Aceh adalah sebesar sebesar 20,2%. Sedangkan sisanya sebesar 79,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini konsisten atau sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muliari dan Setiawan (2010), yang menyatakan kesadaran wajib pajak secara parsial berpengaruh positif terhadap kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi pada kantor pelayanan pajak di Denpasar Timur. Kemudian hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Absida (2015), yang menyatakan tidak terdapat pengaruh secara parsial dari penerapan sanksi perpajakan terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kecil di Kota Madiun dalam upaya mendaftarkan diri menjadi wajib pajak.

5.1 Kesimpulan

1. Hasil pengujian hipotesis secara simultan (Uji F) menunjukkanFhitung> Ftabel(12,310 > 3,09), maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

2. Hasil pengujian statistik secara parsial (Uji t) terhadap variabel kesadaran wajib pajak menunjukkan t1hitung > ttabel (4,303 >1,98447). Artinya Kesadaran Wajib Pajak secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh, dengan besar pengaruhnya adalah sebesar 47,4%. 3. Hasil pengujian statistik secara

(10)

sanksi pajak menunjukkan t2 hitung < ttabel(1,460 <1,98447). Artinya sanksi pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.

4. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,450. Artinya hubungan antar variabel bebas yaitu kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak dengan variabel terikat yaitu kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor KPP

Pratama Kota Banda Aceh sebesar 45%.

5. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,202. Artinya pengaruh dari kesadaran wajib pajak beserta sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor KPP Pratama Kota Banda Aceh adalah sebesar sebesar 20,2%. Sedangkan sisanya sebesar 79,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Absida, Juanda. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pengusaha Kecil di Kota Madiun Mendaftarkan Diri Menjadi Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.1 (2014):33-45.

Devano, Sony danRahayu, SitiKurnia. 2006. Perpajakan,Konsep, Teori dan Isu.Kencana Media Group: Jakarta

Ghozali, Imam. 2001. AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program

SPSS (Edisi Kedua),

BadanPenerbitUniversitasDiponegoro , Semarang.

Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus, dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang. Universitas Diponegoro. Tesis Magister Akuntansi.

Lubis, Irwansyah. 2010.Review Pajak Orang Pribadi Dan Orang Asing.Salemba Empat : Jakarta

Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi. Andi Offset: Yogyakarta

Muliari, N.K. danSetiawan, P.E. 2010.JurnalAkuntansiDan Bisnis :Fakultas Ekonomi Universitas Udanaya.Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor PelayananPajakPratama Denpasar Timur, (online), ( http://portalgaruda.org/download-article.php?article946/, diakses 8 Desember 2013)

Resmi, Siti. 2009. Perpajakan:Teori Dan Kasus.EdisiKelima. Salemba Empat: Yogyakarta

Rahayu, SitiKurnia. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep Dan Aspek Formal.GrahaIllmu: Jakarta

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan peneliti Pemula,Alfabeta: Bandung

Www.dudiwahyudi.com/pajak/pajak-penghasilan/wajib-pajak.html,

diaksespada tanggal 1

Desember2015, pukul 11.00 WIB

Zain, Mohammad

Gambar

Gambar 1.Skema Kerangka Pemikiran
Tabel 1Hasil Uji Koefisien Regresi
Tabel 2Hasil Uji Koefisien Determinasi

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan penelitian ini, dampak komodifikasi Pura Tirta Empul dalam konteks pariwisata global terhadap sosial budaya masyarakat setempat tidak dapat secara cepat

Berkaitan dengan uraian tersebut, masalah yang menjadi dasar ulasan adalah bagaimana bentuk kebudayaan prasejarah yang spesifik dari masa awal Holosen dan masa Neolitik di

Untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai kantor Camat Lubuk Dalam Kabupaten Siak menggunakan analisis statistik dengan uji

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba mengadakan penelitian dengan judul :“ ANALISIS PENGARUH HARGA, LOKASI, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN

Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikkan ke dalam Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikkan ke dalam tubuh dalam jangka waktu

informasi ngeunaan tugasna nu geus dilaksanakeun sarta jadi bahan obsérvasi pikeun mikanyaho kahontal henteuna tujuan atikan katut pangajaran anu geus

Ayat ini menjelaskan bahwa semua rasul itu diutus oleh Allah untuk menegakkan kalimat tauhid. Tugas mereka yang paling pokok dan utama adalah menyeru manusia

Namun demikian, pada saat audit dilakukan, perusahaan belum melakukan pengawasan yang efektif terhadap kontraktor yang dilakukan secara periodik terkait dengan