• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENGARUH METODE PEMBIASAAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK TERHADAP KEPRIBADIAN SISWA KELAS III SDN 3 JIMBE JENANGAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 20172018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 PENGARUH METODE PEMBIASAAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK TERHADAP KEPRIBADIAN SISWA KELAS III SDN 3 JIMBE JENANGAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 20172018"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH METODE PEMBIASAAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK

TERHADAP KEPRIBADIAN SISWA KELAS III SDN 3 JIMBE JENANGAN

PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

OLEH UMI FATONAH NIM: 210614003

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

(2)

2

ABSTRAK

Fatonah, Umi. 2018. “Pengaruh Metode Pembiasaan Hafalan Surat-Surat Pendek Terhadap Kepribadian Siswa Kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan

Ponorogo”. Skripsi. Jurusan keguruan pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan institut agama Islam Negeri Ponorogo, Pembimbing Dr. Evi Muafiah, M.Ag

Kata kunci: Metode pembiasaan hafalan surat-surat pendek, kepribadian.

Metode pembiasaan yaitu mengajarkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji, jujur, dan bertanggung jawab, salah satunya dengan membiasakan peserta didik untuk menghafal surat-surat pendek sejak dini agar kelak menjadi kebiasaan baik yang setiap hari dilakukan oleh anak. Kebiasaan ini sangat penting bagi pengembangan kepribadian anak dalam hal ini kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan sehari-hari akan terpatri dalam ingatan anak. Dimana kepribadian dapat dibentuk atau dipengaruhi oleh lingkungannya melalui kebiasaan-kebiasaan yang baik siswa Kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo tahun pelajajaran 2017/2018. Berdasarkan hal tersebut penulis bermaksud untuk mengetahui pengaruh metode pembiasaan hafalan surat pendek terhadap kepribadian siswa Kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo tahun pelajajaran 2017/2018 adapun hal yang menarik di SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo tahun pelajajaran 2017/2018 adalah metode pembiasaan hafalan surat pendek yang dilakukan sebelum jam pelajaran dan tidak semua sekolah dasar mengadakan pembiasaan tersebut.

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui bagaimana metode pembiasaan hafalan surat-surat pendek (2) untuk mengetahui bagaimana kepribadian siswa (3) untuk mengetahui adakah pengaruh antara metode pembiasaan terhadap kepribadian siswa kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Dalam menganalisis data mengunakan statistika analisis regresi linier sederhana.

(3)
(4)
(5)

5

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembiasaan adalah alat pendidikan bagi anak kecil pembiasaan ini sangat

penting. Karena dengan pembiasaan itulah akhirnnya suatu aktivitas akan menjadi

milik anak di kemudian hari.1 Belajar merupakan suatu proses dimana suatu

organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian diatas

dapat diartikan pengalaman merupakan sesuatu yang dialami peserta didik dan

termasuk dalam kategori pembiasaan. Karena dengan pembiasaan peserta didik

akan mengalami suatu proses.2 Diantara pembiasaan yang bisa dilakukan di

sekolah adalah disiplin dan mematuhi peraturan sekolah, terbiasa senyum ramah

pada orang dan kebiasaan-kebiasaan lain yang menjadi aktivitas sehari-hari.3

Konsep pendekatan terpadu dalam pembelajaran agama Islam yang

memiliki tujuh konsep pendekatan, diantara ketujuh tersebut salah satunya adalah

pembiasaan yang akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

membiasakan sikap dan perilaku baik yang sesuai dengan ajaran agama Islam dan

budaya bangsa dalam menghadapi masalah kehidupan.4

Al-Qur’an secara harfiah berarti “bacaan sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaan pun sejak

1Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), 29. 2 Ibid, 31.

3 Ibid, 174.

4 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standart Kompetensi Guru

(6)

6

manusia mengenal tulis-baca lima ribu tahun yang lalu dapat menandingi

Al-Qur’an Al-Karim, bacaan sempurna lagi mulia itu.

Tiada bacaan semacam Al-Qur’an yang dibaca oleh ratusan juta orang yang

tidak mengerti artinya dan atau tidak dapat menulis dengan aksaranya. Bahkan

dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak.5

Salah satu usaha nyata dalam proses pemeliharaan Al-Qur’an Dengan

menghafalnnya pada setiap generasi. Sebab diantara keistimewaan Al-Qur’an

adalah Ia merupakan kitab yang dijelaskan dan dimudahkan untuk dihafal. Selain

itu, Al-Qur’an sebagai kitab bagi kaum muslimin menempati posisi penting yaitu:

1. Al-Qur’an sebagai manhajul hayati (pedoman hidup) bagi seluruh manusia tanpa terkecuali

2. Al-Qur’an adalah ruh bagi orang-orang yang beriman 3. Al-Qur’an sebagai az-zikir (peringatan)

4. Al-Qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan.6

Ada sebagian pembelajaran yang mengkritiki kegiatan menghafal

Al-Qur’an yang dilakukan pada saat kanak-kanak karena menurut mereka, anak

menghafal Al-Qur’an tanpa pemahaman. Manusia menghafal apa yang ia pahami.

Namun, kaidah ini tidak bisa diaplikasikan bagi Al-Qur’an karena tidak masalah

seorang anak menghafal Al-Qur’an pada masa kanak-kanak untuk kemudian

5 M.Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Tematik atas Dasar Pelbagai Personal Umat

(Bandung: PT Mizan pustaka, 2013), 3.

6 Wahyu Eko Hariyanti, Metode Menghafal Anak Usia Dini Studi Kasus di TKIT Yaa

(7)

7

memahaminnya pada saat dewasa. Kegiatan menghafal pada masa kanak-kanak

seperti memahat diatas batu, seperti dikatakan orang bijak pada masa lalu. Di

sinilah peran guru sangat dibutuhkan.

Guru dituntut memiliki metode yang tepat untuk mengajarkan hafalan pada

anak usia dini. Dengan memanfaatkan potensi daya ingat anak yang masih bagus,

guru dapat menerapkan beberapa metode menghafal Al-Qur’an pada anak usia

dini. Perkembangan daya ingatan anak-anak akan bersifat tetap saat anak berusia

kurang lebih 4 tahun lalu akan mencapai intensitas terbaik saat anak berusia

kurang lebih 8-12 tahun.7 Begitu juga dengan menghafal surat-surat pendek

dengan metode pembiasaan anak akan mudah mengingat hafalannya.

Alport mengemukakan, kepribadian adalah organisasi yang dinamis dalam

diri individu tentang sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian yang unik

terhadap lingkungannya.8 Dalam rangka mengembangkan kepribadian anak yang

shaleh, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru, yaitu sebagai berikut:

1. Hendaklah besikap ikhlas (tulus hati) dalam melaksanakan tugas sebagai

pendidik.

2. Bersikaplah lemah lembut dan menaruh kasih sayang kepadannya.

3. Hargailah pribadi anak (pendapat dan hasil karyanya) dalam artian tidak

melecehkan, mengejek, mencemoohkan, menghina atau memarahinya,

7 Ibid, 3-4.

8 Syamsu Yusuf & Juntika Nurisan, Teori Kepribadian (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

(8)

8

manakala anak melakukan kekeliruan, atau karena hasil karya yang kurang

baik.9

Imam Al-Ghazali mengatakan anak adalah amanah orang tuanya. Hatinya

yang bersih adalah permata berharga nan murni, yang kosong dari setiap tulisan

dan gambar. Hati itu siap menerima dan cenderung pada yang ia inginkan, oleh

karena itu jika dibiasakan yang baik, lalu tumbuh di atas kebaikan itu maka

bahagia ia di dunia dan di akhirat. Dengan demikian pembiasaan yang dilakukan

sejak dini akan berdampak besar terhadap kepribadian anak ketika mereka telah

dewasa. Sebab pembiasaan yang dilakukan akan terpatri kuat diingatan dan

menjadi kebiasaan yang tidak dapat dirubah dengan mudah. Dengan demikian

metode pembiasaan sangat baik dalam rangka mendidik kepribadian anak.10

Hasil pengamatan yang peneliti lakukan di SDN 03 Jimbe Jenangan

Ponorogo terdapat pembiasaan hafalan surat-surat pendek yang dilakukan sebelum

jam pelajaran, terdapat beberapa siswa yang tidak mengikuti pembiasaan hafalan

surat-surat pendek dengan baik yaitu kurang memperhatikan temannya dalam

menghafal dan beberapa siswa yang masih mudah terpengaruh dengan temannya.

Pembiasaan hafalan surat-surat pendek yang dilakukan di SDN merupakan

pembiasaan yang unik yang tidak dilakukan oleh semua sekolah dasar.11

9 Ibid, 221.

10 Pupuh Fathurrohman, Dkk. Pengembangan Pendidikan Karakter (Bandung: PT Refika

Aditama, 2013), 55

(9)

9

Berangkat dari permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “PENGARUH METODE PEMBIASAAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK TERHADAP KEPRIBADIAN SISWA KELAS III

SDN 03 JIMBE JENANGAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.

B. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga dan lainnya maka penelitian ini

difokuskan pembahasannya pada metode pembiasaan hafalan surat pendek dan

kepribadian siswa kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana metode pembiasaan hafalan surat-surat pendek siswa kelas III di

SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo tahun pelajaran 2017/2018?

2. Bagaimana kepribadian siswa kelas III di SDN 03 Jimbe Jenangan

Ponorogo tahun pelajaran 2017/2018?

3. Adakah pengaruh antara metode pembiasaan hafalan surat-surat pendek

terhadap kepribadian siswa kelas III di SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo

(10)

10

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis kemukakan di atas,

maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui metode pembiasaan hafalan surat-surat pendek Siswa kelas

III SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui kepribadian siswa kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan

Ponorogo Tahun Pelajaran 2017/2018.

3. Untuk mengetahui Pengaruh metode pembiasaan hafalan surat-surat pendek

terhadap kepribadian siswa kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo

Tahun Pelajaran 2017/2018.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.Manfaat Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menguji ada tidaknya pengaruh

Metode Pembiasaan Hafalan Surat-Surat Pendek Terhadap kepribadian

siswa. Dan diharapkan dapat memberi kontribusi bagi khasanah pendidikan.

2.Manfaat secara praktis

1) Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membentuk kepribadian

(11)

11

2) Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi sekolah dalam mengambil langkah untuk

mengembangkan kepribadian siswa melalui metode pembiasaan hafalan

surat-suart pendek

3) Bagi Peneliti Yang Akan Datang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas

wawasan berfikir, serta referensi bagi peneliti yang akan datang.

F. Sistematika Pembahasan

Laporan hasil penelitian kuantitatif akan disusun menjadi bagian utama,

yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Untuk memudahkan dalam

penulisan, maka pembahasan dalam laporan penelitian akan dikelompokkan

menjadi 5 bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab yang berkaitan,

sistematika pembahasan ini adalah:

BAB I, merupakan gambaran umum, untuk memberikan pola pemikiran

bagi keseluruhan laporan penelitian yang meliputi latar belakang masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika pembahasan.

BAB II, membahas mengenai telaah hasil penelitian terdahulu, landasan

teori tentang metode pembiasaan hafalan surat-surat pendek, kepribadian serta

(12)

12

BAB III, membahas mengenai metode penelitian yang meliputi

rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrumen pengumpulan data, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV, membahas mengenai hasil penelitian yang meliputi gambaran

umum lokasi penelitian, deskriptif data, analisis data (pengujian hipotesis) serta

interprestasi dan pembahasan.

BAB V, merupakan penutup dari laporan penelitian yang berisi

(13)

13

BAB II

TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, LANDASAN TEORI,

KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

1. Penelitian, dilakukan oleh Hidayatuz Sayyidah tahun 2012 dengan judul:

“PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA MELALUI KEGIATAN MENGHAFAL JUZ 30 SETIAP PAGI DI MI

MA’ARIF CEKOK BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

2012/2013”. Adapun hasil penelitian adalah:

a.Latar belakang diadakannya kegiatan menghafal juz 30 di MI Ma’arif Cekok

Ponorogo karena terdapat siswa siswi yang belum lancar membaca

Al-Qur’an sehingga mempengaruhi proses pembelajaran yang terkait dengan

membaca Al-Qur’an, yakni kelas 1-3, pelaksanaan kegiatan yang menghafal

juz 30 adalah dilakukan setiap pagi hari dimulai pukul 06.30 sampai 07.00

dibimbing oleh guru pengampu masing-masing kelas.

b. Hasil dari kegiatan menghafal juz 30 yakni rata-rata 90% sudah bisa

membaca Al- Qur’an sesuai dengan kaidah yang benar.12

2. Penelitian, dilakukan Viki Dwi Cahyani dengan judul: “PEMBIASAAN

SHALAT DHUHA BERJAMAAH DI SDN 3 MRICAN PONOROGO

2012/2013”. Adapun hasil penelitian adalah:

12 Hidayatuz Sayyidah, Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Melalui

(14)

14

a.Pelaksanaan pembiasaan sholat Dhuha berjamaah secara umum siswa-siswi

sudah dapat melaksanakannya dengan tertib dan rajin akan tetapi, masih ada

sebagian siswa yang masih semaunya sendiri sehingga masih memerlukan

bimbingan dan pengawasan dari guru.

b. Faktor yang pendukung pembiasaan sholat Dhuha di SDN 3 Mrican, adalah

dukungan orang tua dan peran guru yang memberikan pembiasaan

pelaksanaan sholat dhuha kepada siswa. Sarana dan prasarana yang

mendukung. Adapun faktor-faktor penghambatnya antara lain belum

tersediannya fasilitas masjid di area sekolah dan letak masjid masih cukup

jauh dari sekolah, kurang lancarnya saluran air PDAM, anak ramai, latar

belakang keluarga yang awam terhadap pengetahuan agama, dan belum

lancarnnya siswa-siswi dalam baca tulis Al-Qur’an.

c.Dengan demikian penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa membiasakan

siswa-siswi tidaklah mudah, karena bimbingan dan pengawasan dari pihak

sekolah sangat diperlukan.13

3. Penelitian, dilakukan oleh Nuriyah dengan judul URGENSI METODE

PEMBIASAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN ANAK DI SDIT

SALASABILA JETIS BANTUL 2007. Adapun hasil penelitian menunjukkan:

a.Tujuan menggunakan metode pembiasaan dalam membentuk kepribadian

anak adalah dalam diri anak tertanam rasa kemandirian.

13 Viki Dwi Cahyani, Pembiasaan Sholat Dhuha Berjamaah di SDN 3 Mrican Ponororogo

(15)

15

b. Anak memiliki rasa disiplin yang tinggi

c.Anak memiliki rasa sopan yang baik.

d. Anak menyukai kerapian.

e.Anak memiliki rasa peduli.

f.Anak memiliki rasa keberanian.14

Persamaan dari ketiga peneliti diatas yaitu peneliti pertama dilakukan

oleh Hidayatuz Sayyidah membahas tentang hafalan surat-surat pendek atau juz

30. Penelitian yang kedua dilakukan oleh viki dwi cahyani persamaannya pada

pemakaian metode pembiasaan sedangkan penelitian yang ketiga dilakukan oleh

nuriyah persamaannya pada fokus penelitian yaitu metode pembiasaan dalam

membentuk kepribadian.

Perbedaan dari ketiga peneliti diatas, yaitu: penelitian pertama

dilakukan oleh Hidayatuz Sayyidah, jenis penelitiannya adalah kuantitatif,

fokus penelitian masalahnya yaitu peningkatan kemampuan membaca

Al-Qur’an Melalui Kegiatan Menghafal Juz 30 Setiap Pagi Di MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo.

Penelitian kedua yang diteliti oleh Viki Dwi Cahyani jenis penelitiannya

adalah kualitatif, fokus masalahnya yaitu Pelaksanaan Pembiasaan Shalat

Dhuha berjaamaah di SDN 3 Mrican Ponorogo.

14 Nuriyah, Urgensi Metode Pembiasaan dalam Membentuk Kepribadian Anak di SDIT

(16)

16

Penelitian ketiga yang diteliti oleh Nuriyah jenis penelitiannya adalah

menggunakan penelitian kualitatif. Sedangkan penelitian yang penulis teliti

jenis penelitian kuantitatif (regresi), fokus masalahnnya, yaitu pengaruh metode

pembiasaan hafalan surat-surat pendek terhadap kepribadian siswa kelas III

SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo.

B. Landasan Teori

1. Pembahasan Tentang Metode Pembiasaan Hafalan Surat-Surat Pendek

a. Pengertian Metode Pembiasaan

Dalam bidang psikologi pendidikan metode dikenal dengan operan

conditioning, mengajarkan peserta didik untuk mebiasakan perilaku terpuji,

disiplin, giat belajar, bekerja keras, ikhlas, jujur dan bertanggung jawab atas

setiap tugas yang telah diberikan.15

Pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara

berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Pembiasaan sebenarnya

berintikan pengalaman, yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan.

Pembiasaan menepatkan manusia sebagai sesuatu yang istimewa, yang dapat

menghemat kekuatan, karena akan menjadi kebiasaan yang melekat dan

spontan, agar kekuatan itu dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan dalam

setiap pekerjaan, dan aktivitas lainnya. Pembiasaan dalam pendidikan

(17)

17

hendaknya dimulai sedini mungkin.16Al-Ghazali lebih memandang bahwa

kebiasaan itu sebagai berikut:

1) Kebiasaan gerak, terkait dengan gerak/aktifitas tubuh, dan dinominasi oleh

bentuk kecenderungan. Misal kebiasaan makan, minum, berpakaian dan

bermain.

2) Kebiasaan akal, berupa kecenderungan jiwa pada perilaku terkoordinasi

dan tetap dalam beberapa aspek produksi akal, seperti pemahaman jiwa

dan pikiran secara umum.

3) Kebiasaan perasaan, berhubungan dengan berbagai intuisi yang ditujukan

kepada manusia dan diarahkan kepada hakikat, kemuliaan dan keindahan.

4) Kebiasaan akhlak, hubungan antara kebiasaan dan akhlak kembali kepada

Aristoteles yang bertumpu kepada akhlak untuk mendidik nilai-nilai

moral.17

b. Macam-macam pelaksanaan metode pembiasaan

Pendidikan melalui pembiasaan dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu:

Pendidikan melalui pembiasaan dapat dilaksanakan secara terprogram dalam

pembelajaran, dan secara tidak terprogram dalam pembelajaran, dan secara

tidak terprogram dalam kegiatan sehari-hari.18

16 Ibid, 165-166.

17 Nuriyah, Urgensi Metode Pembiasaan…, 18.

(18)

18

1)Kegiatan pembiasaan terprogram dalam pembelajaran dapat dilaksanakan

dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk

mengembangkan pribadi peserta didik secara individual, kelompok, dan

atau klasikal sebagai berikut:

a) Biasakan peserta didik untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuan, ketrampilan, dan sikap baru dalam

setiap pembelajaran.

b) Biasakan melakukan kegiatan inkuiri dalam setiap pembelajaran

c) Biasakan peserta didik untuk bertanya dalam setiap pembelajaran

d) Biasakan belajar secara kelompok untuk menciptakan “masyarakat belajar”.

e) Guru harus membiasakan diri menjadi model dalam setiap pembelajaran

f) Biasakan melakukan refleksi pada setiap akhir pembelajaran.

g) Biasakan melakukan penilaian yang sebenarnya, adil, transparan dengan

berbagai cara.

h) Biasakan peserta didik untuk bekerjasama, dan saling menunjang.

i) Biasakan untuk belajar dari berbagai sumber.

j) Biasakan peserta didik untuk sharing dengan temannya.

k) Biasakan peserta didik untuk berfikir kritis.

l) Biasakan untuk bekerja sama dan memberikan laporan kepada orang tua

peserta didik terhadap perkembangan perilakunya.

(19)

19

n) Biasakan peserta didik tidak mencari kambing hitam.

o) Biasakan peserta didik terbuka terhadap kritikan.

p) Biasakan peserta didik mencari perubahan yang lebih baik

q) Biasakan peserta didik terus menurus melakukan inovasi dan

improvisasi demi perbaikan selanjutnya.19

2) Kegiatan pembiasaan secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai

berikut:

a) Rutin, yaitu pembiasaan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara

bendera, senam, shalat berjamaah, keberaturan, pemeliharaan

keberhasilan dan kesehatan diri.

b)Spontan, adalah pembiasaan tidak terjadwal dalam kejadian khusus

sepeti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada

tempatnya, antre, mengatasi saling pendapat (pertengkaran).20

c. Syarat-syarat pemakaian metode pembiasaan yaitu sebagai berikut:

1) Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat. Usia sejak bayi dinilai waktu

yang sangat tepat untuk mengaplikasikan pendekatan ini, karena setiap anak

mempunyai rekaman yang cukup kuat dalam menerima pengaruh lingkungan

sekitarnya dan secara langsung akan membentuk kepribadian anak. Kebiasaan

positif maupun negatif akan muncul sesuai dengan lingkungan yang

membentuknya.

(20)

20

2) Pembiasaan hendaknya dilakukan secara kontiniu, teratur dan berprogram.

Sehingga pada akhirnya akan terbentuk sebuah kebiasaan yang utuh,

permanen dan konsisten. Oleh karena itu faktor pengawasan sangat

menentukan dalam mencapai keberhasilan dari proses ini.

3) Pembiasaan hedaknya diawasi secara ketat, konsisten, tegas. Jangan

memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melanggar kebiasaan yang

telah ditanamkan.21

d. Kelebihan dan kekurangan metode pembiasaan yaitu sebagai berikut:

1) Kelebihan

Kelebihan pendekatan ini antara lain adalah:

a) Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.

b) Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan lahiriyah aspek tetapi juga

berhubungan dengan aspek bathiniyah.

c) Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil

dalam pembentukan kepribadian anak didik.

2)Kekurangan

Kelemahan metode ini adalah membutuhkan tenaga pendidik yang

benar-benar dapat dijadikan sebagai contoh tauladan didalam menanamkan

sebuah nilai kepada anak didik.22

21 Amrai Arif, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press,

2002), 114-115.

(21)

21

e. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an Secara harfiah adalah “bacaan sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaan pun sejak

manusia mengenal tulis- baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi

Al-Qur’an Al-Karim, bacaan sempurna lagi mulia itu. Tiada bacaan semacam Al-Qur’an yang dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya dan atau tidak dapat menulis menulis dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi huruf

oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Tiada bacaan melebihi Al-Qur’an

dalam perhatian yang diperolehnya, bukan saja sejarahnya secara umum, tetapi

ayat demi ayat, baik dari segi masa, musim, dan saat turunnya, sampai kepada

sebab-sebab serta waktu-waktu turunnya sampai kepada sebab-sebab serta

waktu-waktu turunnya.

Tiada bacaan sebanyak kosakata Al-Qur’an yang berjumlah 77.439(tujuh

puluh tujuh ribu empat ratus tiga puluh sembilan) kata, dengan jumlah huruf

323.015 (tiga ratus duapuluh tiga ribu lima belas) huruf yang seimbang jumlah

kata-katanya, baik antara kata dengan lawan kata dan dampaknya.23

f. Kandungan Al-Qur’an diantaranya adalah:

a) Untuk membersihkan dan mensucikan dari segala bentuk syirik serta

memantapkan keyakinan tentang keesaan yang sempurna bagi Tuhan semesta

alam.

(22)

22

b)Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradap, yakni bahwa umat

manusia merupakan umat yang seharusnya dapat bekerja sama dalam

pengabdian kepada Allah dan pelaksanaan tugas kekholifahan.

c) Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan.

d)Untuk mengajak manusia berpikir dan bekerja sama dalam kehidupan

masyarakat.

e) Untuk membasmi kemiskinan.24

g. Pengertian Menghafal Al-Qur’an

Menghafal Al-Qur’an adalah wajib kifayah bagi umat Islam.25 karena

keistimewaan Al-Qur’an adalah Allah memerintahkan umat Islam untuk

menghafal seluruh kitab Al-Qur’an.26

Ayat-ayat Al-Qur’an mengandung keindahan dan kemudahan untuk

dihafal bagi mereka yang ingin menghafalnnya dan menyimpannya didalam hati.

Kita melihat ribuan, bahkan puluhan ribu kaum muslimin yang menghafal

Al-Qur’an dan mayoritas dari mereka adalah anak-anak yang belum menginjak usia balig. Dalam usia yang masih belia itu, mereka tidak mengetahui nilai kitab suci.

Namun, penghafal Al-Qur’an yang terbanyak adalah dari golongan usia mereka.

24 Fahd Bin Abddurrahmad Ar-Rumi, Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Titian llahi Press, 1996),

86.

25 Zainal Abidin, Seluk Beluk Al-Qur’an (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992), 182.

26 Syeikh Muhammad bin Muhammad Abu Syuhbah, Etika Membaca dan Mempelajarai

(23)

23

Karakteristik Al-Qur’an adalah ia merupakan kitab suci yang mudah untuk

dihafal, diingat, dan dipahami.27

h. Keistimewaan menghafal Al-Qur’an

1)Allah memberikan kedudukan yang tinggi dan penghormatan di antara

manusia.

2)Hafalan al-Qur’an membuat orang dapat berbicara dengan fasih dan benar.

3)Menguatkan daya nalar dan ingatannya.

4)Dengan izin Allah semata, seorang siswa menjadi lebih unggul dari

teman-temannya yang lain dalam kelas.

5)Bertambah imannya ketika membacanya.

6)Termasuk orang yang paling banyak pahala nanti pada hari kiamat.

7)Tergolong orang yang paling tinggi derajatnya di surga.28

i. Surah dalam Al-Qur’an

Dari segi bahasa kata surah jamaknya suwar yang berarti kedudukan atau

tempat yang tinggi, sesuai dengan kedudukan Al-Qur’an karena ia diturunkan dari

tempat yang tinggi, yaitu Laul Al-Mahfuzh Dari sisi Tuhan Yang Maha Tinggi

pula, yaitu Allah. Menurut istilah adalah surah adalah sejumlah beberapa ayat

Al-Qur’an yang memiliki permulaan dan penghabisan.29

27 Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur’an (Jakarta: Gema Insani Press, 1999), 187.

28

Emi Muarofah, Korelasi Hafalan Juz Amma Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist Siswa-Siswi Kelas VI Di MI Ma’arif Polorejo (Skripsi, STAIN Ponorogo, 2014), 17-18.

(24)

24

Keseluruhan surat-surat Al-Qur’an terbagi kedalam empat kategori.

Pertama, thuwal: surat-surat yang panjang karena pula dalam jumlah ratusan

keatas seperti al-Baqarah, al-Madinah, dan lain-lain. Kedua, almi’un: ayat-ayat

memuat sekitar seratus buah seperti Hud, Yusuf, dan lain-lain. Ketiga, al-matsani

(diulang-ulang) karena sering dibaca dalam sholat seperti al-Sajadah, al-Insan,

dan lain-lain, Keempat, al-mufashshal: surat-surat pendek yang antara satu surat

dengan yang lain dibatasi (mufashshal) dengan basmalah seperti Hujurat,

al-Thariq, al-zalzalah, dan lain-lain.30

2. Pembahasan Tentang Kepribadian

a. Pengertian Kepribadian

Kepribadian adalah berasal dari kata “Pribadi”. Kata yang disebut terakhir artinya “person” (individu, diri), sedangkan kepribadian adalah terjemahan dari bahasa inggris “personality” yang pada mulanya berasal dari bahasa latin “per” dan “sonare”, yang berarti topeng. Al-Qur’an menjelaskan kepribadian manusia dan ciri-ciri umum yang membedakan dari makhluk

lain.31

Al-Qur’an menyebutkan sebagian pola dan model umum kepribadian yang banyak terdapat pada semua masyarakat. Agar dapat memahami

kepribadian manusia secara tepat dan mendalam, kita harus mempelajari

dengan cermat berbagai faktor kepribadian. Para ilmuan psikologi modern

30 Nasrudin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 23.

31Rif’at Syauqi Nawawi,

(25)

25

mempelajarinya dengan mengamati kebiasaan faktor biologis, sosial dan

kebudayaan.32

Pengertian kepribadian dari para ahli:

1) Hall & Lindzey mengemukakan bahwa secara popular kepribadian dapat

diartikan sebagai ketrampilan atau kecakapan sosial dan kesan yang paling

menonjol, yang ditunjukkan seseorang terhadap orang lain.

2) Woodworth mengemukakan bahwa kepribadian merupakan kualitas

tingkah laku total individu”.

3) Dashiell mengartikan sebagai “gambaran total tentang tingkah laku individu terorganisasi”.33

4) Eric Berne memperkenalkan suatu metode untuk menganalisis kepribadian

seseorang dengan melihat tingkah laku mereka yang dominan pada suatu

saat, dan bila ini menjadi kebiasaan yang terus-menerus dapat dikatakan

manusia memiliki kecenderungan dan tipe kepribadian tertentu.34

b.Karakteristik kepribadian yang sehat

1)Mampu menilai diri secara realistik. Individu yang sehat mampu menilai

diri apa adanya baik kelebihan maupun kekurangannya.

2)Mampu menilai situasi secara realistik. Individu dapat menghadapi situasi

atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mampu

menerimanya secara wajar.

32

Ibid, 28.

33 Syamsu Yusuf & Juntika Nurisan,Teori …, 3.

(26)

26

3)Mampu menerima prestasi yang diperoleh secara realistik. Individu dapat

menilai prestasinya secara realistik dan mereaksinya secara rasional.

4)Menerima tanggung jawab individu yang sehat adalah individu yang

bertanggung jawab. Dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya

untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinnya.

5)Kemandirian. Individu memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir dan

bertindak.

6)Dapat mengontrol emosi.

7)Berorientasi tujuan. Setiap orang mempunyai tujuan yang ingin dicapainya.

8)Berorientasi keluar. Individu yang sehat memiliki orientasi keluar.

9)Penerimaan sosial. Memiliki sifat bersahabat dalam berhubungan dengan

orang lain.

10)Memiliki filsafat hidup.35

c. Karakteristik kepribadian yang tidak sehat ditandai dengan karakteristik

sebagai berikut:

1) Mudah marah.

2) Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan.

3) Sering merasa tertekan (stress atau depresi).

4) Bersikap kejam atau senang menggangu orang lain.

5) Ketidakmampuan untuk menghindari perilaku yang menyimpang.

6) Mempunyai kebiasaan berbohong.

(27)

27

7) Hiperaktif.

8) Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas

9) Senang mengkritik/mencemooh orang lain.

10)Sulit tidur.

11)Kurang memiliki rasa tanggung jawab.

12)Kurang memiliki kesadaran.

13)Bersikap pesimis dalam menghadapi kehidupan.

14)Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama.

15)Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan.36

d. Tipe kepribadian orang yang beriman (kepribadian yang baik) yang berkenaan

dengan moral dalam Al-Qur’an diataranya: sabar, lapang dada, jujur, adil,

amanah, menepati janji, berilmu luas, tawadhu’, berpegang teguh pada

kebenaran, berjiwa kokoh, berkemauan keras, dan mengendalikan diri.37

e. Komponen kepribadian

Dalam bukunya Sayyid Muhammad Az-Za’balawi disebutkan ada

empat komponen terpenting dari kepribadian remaja atau anak-anak yaitu:

1) Pendidikan motivasi

2) Pendidikan emosi

3) Pendidikan intuisi

` 36 Ibid, 14.

(28)

28

4) Pendidikan kebiasaan38

f. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian

1) Faktor genetika atau pembawaan adalah segala sesuatu yang dibawa anak

sejak lahir, baik yang bersifat kejiwaan maupun yang bersifat fisik.

2) Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian diantaranya keluarga,

kebudayaan, dan sekolah.39 Lingkungan merupakan segala sesuatu yang

ada diluar manusia baik yang hidup mapun yang mati. Baik

tumbuh-tubuhan hewan, manuasia, batu-batuan, musim ataupun keadaan disekitar

dan hasil-hasil budaya yang bersifat materal atau spiritual. Semua itu ikut

serta membentuk pribadi seseorang yang berada didalam lingkungan itu.40

Yaitu:

a) Lingkungan Keluarga dipandang sebagai penentu utama pementukan

kepribadian anak. Terutama ibu dan ayah kemudian dengan anggota

keluarga lainnya seperti: kakak, adik, dan pembantu rumah tangga.

Dalam perkembangan anak pada masa bayi dan kanak-kanak, peranan

keluarga, terutama ibu dan ayah sangat penting dan menentukan bagi

pembentukan kepribadian selanjutnya. Demikian pula dengan tradisi,

adat isti adat dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam kelurga.41

38

Nuriyah, Urgensi Metode Pembiasaan dalam Membentuk Kepribadian…, 17.

39 Ibid, 27.

40 Agus Sujanto, Dkk., Psikologi Kepribadian (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), 5.

41

(29)

29

b) Lingkunan kebudayaan. Setiap kelompok masyarakat (bangsa ras, atau

suku angsa) memiliki tradisi, adat kebudayaan yang khas. Tradisi atau

kebudayaan suatu masyarakat memberikan pengaruh tehadap

kepribadian setiap anggotanya.42

c) Lingkungan Sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal

yang mempunyai program yang sistemik dalam melaksanakan

bimbingan, pengajaran, dan latihan kepada anak (siswa) agar mereka

berkembang sesuai dengan potensinya. Menurut Hurlock pengaruh

sekolah terhadap kepribadian anak sangat besar karena sekolah

merupakan subtitusi dari keluarga dan guru-guru substitusi dari orang

tua.43

3. Pembahasan Tentang Pengaruh Metode Pembiasaan Hafalan Surat-Surat

Pendek Terhadap Kepribadian

Manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih, dalam keadaan

seperti ini manusia akan mudah menerima kebaikan atau keburukan. karena pada

dasarnya manusia mempunyai potensi untuk menerima kebaikan atau keburukan

hal ini dijelaskan Allah SWT, sebagai berikut.

42 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), 129.

(30)

30

Artinya:“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah

mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang

mengotorinya.”(QS. shams 91:7-10).44

Ayat itu mengindikasikan bahwa manusia mempunyai kesempatan sama

untuk membentuk kepribadiannya, apakah dengan pembiasaan yang baik atau

dengan pembiasaan yang buruk.45

Anak memiliki rekaman “ingatan” yang kuat dan kondisi kepribadian yang belum matang, sehingga anak mudah terlarut dengan kebiasaan-kebiasaan

yang mereka lakukan sehari-hari. Dalam teori perkembangan anak didik dikenal

dengan teori konvergensi. Dimana pribadi dapat dibentuk oleh lingkungannya

dan dengan mengembangkan potensi dasar harus diarahkan agar tujuan

pendidikan dapat tercapai dengan baik salah satu cara yang dapat dilakukan

untuk mengembangkan potensi dasar tersebut adalah melalui kebiasaan yang

baik.46

44

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung: CV. Mikraj Khasana Ilmu, 2013), 595.

45 Pupuh Fathurrohman, Dkk., Pengembangan Pendidikan Karakter (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2013), 55.

(31)

31

Pembiasaan yang baik dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan

pembiasaan kepada anak tentang ajaran agama, seperti ibadah shalat, do’a

membaca Al-Qur’an, menghafal surat-surat pendek dan berakhlakul karimah

adalah penting karena melalui pembiasaan ini akan berkembang sikap anak yang

positif terhadap agama, yang pada gilirannya dia terdorong untuk melakukan

ajaran agama itu secara ikhlas.47

Mengenai pentingnnya pembiasaan ini bagi pengembangan kepribadian

anak yang shaleh, Zakiah Darajat mengemukakan, bahwa apabila anak tidak

terbiasa melaksanakan ajaran agama, terutama ibadah, dan tidak pula dilatih atau

dibiasakan melaksanakan hal-hal yang diperintahkan Allah dan menghindari

larangannya dalam kehidupan sehari-hari, maka pada waktu dewasa nanti ia akan

cenderung kepada acuh tak acuh, anti agama, atau sekurang-kurangnnya ia tidak

akan merasakan kebutuhan akan agama. Kepercayaan anak kepada Allah dan

agama akan pada umunya berkembang melalui latihan dan pembiasaan sejak

kecil pembiasaan itu dapat diperoleh dari orang tua, dan gurunya terutama guru

agama.48

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori dan telaah penelitian di atas, maka

kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah “jika metode pembiasaan hafalan surat-surat pendek di ikuti oleh peserta didik dengan baik maka akan

(32)

32

mempengaruhi kepribadian siswa, jika metode pembiasaan kurang di ikuti

dengan baik oleh peserta didik maka kurang mempengaruhi kepribadian siswa.

D. Pengajuan Hipotesis.

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih perlu dibuktikan

kebenarannya melalui suatu penelitian. Hipotesis terbentuk sebagai hubungan

antara dua variabel atau lebih.49 Karena hipotesis merupakan jawaban yang

bersifat sementara dan perlu dibuktikan dengan penelitian maka peniliti

mengajukan hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) sebagai berikut:

Ha: ada pengaruh yang signifikan antara metode pembiasaan hafalan surat-surat

pendek terhadap kepribadian siswa kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan

Ponorogo.

Ho: tidak ada pengaruh yang signifikan antara metode pembiasaan hafalan

surat-surat pendek terhadap kepribadian siswa kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan

Ponorogo.

49 Cholid Narbuko & H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),

(33)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain non eksperimen, yaitu expost facto.

Expost facto adalah penelitian sesudah kejadian, penelitian ini sering disebut

juga dengan after the fact, retrospective studi (studi penelusuran kembali).

Menurut Sukardi sebagaimana dikutip oleh Deni Dermawan, Penelitian expost

facto penelitian yang dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti

mulai melaksanakan pengamatan variabel terikat suatu penelitian. Dalam

penelitian ini peneliti tidak mempunyai control langsung terhadap variabel.

Variabel bebas (independent variable) karena manifestasi fenomena yang telah

terjadi atau fenomena sukar di manipulasi.50 Variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel bebas adalah variabel-variabel yang dapat mempengaruhi atau

variabel yang dapat memberikan pengaruh terhadap suatu variabel.51 Dalam

penelitian ini ada satu variabel independent, yaitu metode pembiasaan

hafalan surat-surat pendek (X)

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang bisa

berubah hanya karena pengaruh variabel bebas.52 Dalam penelitian ini

variabel dependentnya adalah kepribadian (Y)

50Deni Dermawan, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), 40.

(34)

34

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.53 Penelitian ini

dilakukan di SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo, dengan populasi yaitu seluruh

peserta didik kelas III tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 25 peserta

didik.

2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi.54 Dalam penelitian ini karena jumlah populasi kurang dari 30 maka

populasi dijadikan sampel semua dengan menggunakan teknik sampling jenuh.

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel.55 Dengan demikian sampel pada penelitian ini

adalah seluruh peserta didik kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo tahun

pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 25 peserta didik.

C. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.56 Data yang diperlukan dalam

penelitian ini adalah:

53

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2013), 80.

(35)

35

1.Data tentang metode pembiasaan hafalan surat-surat pendek melalui siswa

kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo.

2.Data tentang kepribadian siswa kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo.

Tabel 2.1

Indikator subyek Teknik No intem

Positif Negatif

57Armai Arief, Pegantar Ilmu dan Metodologi…, 114-115. 58

(36)

36

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian dalam rangka memperoleh data

yang berkaitan dengan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Angket (Kuesioner)

Angket adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan

menggunakan seperangkat daftar pertanyaan mengenai variabel yang diukur

melalui perencanaan yang matang, disusun dan dikemas sedemikian rupa,

sehingga jawaban dari semua pertanyaan benar-benar dapat menggambarkan

keadaan variabel yang sebenarnnya.59 Dalam penelitian ini angket digunakan

untuk memperoleh data mengenai metode pembiasaan hafalan surat-surat

pendek dan kepribadian siswa. Adapun pelaksanaannya, angket diberikan

kepada peserta didik kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo dan diminta

untuk mengisi angket sesuai dengan keadaan yang sebenarnnya.

Peserta didik diberi arahan cara mengisi angket tersebut dan angket ini

tidak termasuk dalam nilai mata pelajaran. Setiap responden di haruskan untuk

mengisi angket yang telah diberikan. Skala yang digunakan adalah skala likert,

yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

59 Zainal Mustafa, Mengurai Variabel Hingga Instrument (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),

(37)

37

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.60 Pengumpulan data

mengunakan angket yang mengacu pada skala likert maka jawaban itu dapat

Instrument penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam

bentuk checklist ataupun piihan ganda. Dengan skala likert, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan.61

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan pada subyek penelitian, tetapi melalui dokumen.62 Dalam

melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki melalui catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen rapat agenda, dan

60 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif…, 93. 61 Ibid, 93-94.

(38)

38

sebagainya.63Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang

keadaan sekolah, keadaan siswa, dan data lain yang relevan dengan penelitian.

E. Teknik Analisi Data

Pada penelitian ini peneliti melakukan dua langkah teknik analisis data pra

penelitian dan analisa data penelitian. Adapun riciannya sebagai berikut:

1. Pra Penelitian

a.Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.64

Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data

dengan tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat

mengenai data tersebut.65

Adapun cara menguji validitas instrumen dalam penelitian ini dengan

menggunakan rumus korelasi product moment:66

Keterangan:

: Angka Indeks korelasi

: Jumlah seluruh X

63 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), 135.

64 Saifudin Azwar, Reabilitas dan Validitas (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), 5. 65 Ibid, 6.

(39)

39

: Jumlah seluruh Y

: Jumlah Perkalian antara nilai X dan Y

: Jumlah responden

Setelah diperolah maka kita bandingkan dengan jika nilai

, maka item instrumen dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas atau nama lainnya yaitu keterpercayaan, keterandalan,

keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya memiliki arti sejauhmana

hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Maksudnya ialah apabila dalam

beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama

diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur dalam diri

subjek memang belum berubah.67Adapun cara menguji reliabilitas instrumen

dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus koefisien alfa dari

Cronbach:68 dengan bantuan program SPSS versi 16.0 windows. Kriteria dari

reliabilitas instrumen penelitian adalah apabila harga Cronbach alfa lebih

besar dari 0,6 maka instrument tersebut dikatakan reliabel dan sebaliknya

67 Saifudin Azwar, Reabilitas dan Validitas..., 4.

68 Sambas Ali Muhidin & Maman Abdurrahman, AnalisisKorelasi, Regresi, dan Jalur dalam

(40)

40

apabila harga Cronbach alfa lebih kurang dari 0,6 maka instrumen tersebut

tersebut dikatakan tidak valid.69

2. Penelitian

Langkah-langkah untuk menganalisis hasil penelitian adalah

a. Uji Normalitas

Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannnya tidak 100%

normal (tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik

berkemungkinan salah. Untuk menghindari kesalahan tersebut lebih baik kita

pakai beberapa rumus yang telah diuji keterandalannya, salah satunya adalah

uji Kolmogorovsmirnov.70

Data yang diuji pada penelitian ini adalah data metode pembiasaan

hafalan surat-surat pendek dan data kepribadian siswa. Dengan bantuan

SPSS versi 16.0 for windows. Kriteria dari normalitas data penelitian adalah

apabila signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut dikatakan

berdistribusi normal.71

69

Duwi Prayitno, SPSS Handbook: Analisis Data, Olah Data, dan Penyelesaian Kasus-Kasus Statistik (Yogyakarta: Mediakom, 2016), 60.

70 Retno Wdyaningrum, Statistik..., 204.

71

(41)

41

b. Uji Regresi Linier Sederhana

Adapun teknik analisi data yang digunakan untuk menjawab

rumusan masalah nomor 3 menggunakan regresi linier sederhana, dimana x

digunakan untuk memprediksi (forecast) y adalah:

(model untuk populasi)

(model untuk sampel)72

Langkah-langkah:

1. Mencari nilai

Yaitu

Keterangan:

n = jumlah data observasi pengamatan

y = variabel terikat/dependen

x = variabel bebas/independen

= mean/rata-rata dari penjumlahan data variabel x

= mean/rata-rata dari penjumlahan data variabel y

= kemiringan garis lurus populasi

72 Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan: Suatu Pendektan Praktik Dengan

(42)

42

= titik potong populasi.73

2. Menghitung nilai-nilai yang ada dalam table Anova (Analysis of variance)

untuk menguji signifikan pengaruh variabel x terhadap variabel y.

Tabel 2.2 Anova (Analysis Of Variance)

Sumber

Dari perolehan hasil table Anova, kemudian di statistik uji dengan rumus:

)

(43)

43

3.Menghitung koefisien determinasi (besarnya pengaruh variabel x terhadap

variabel y)

Dimana:

Koefesien determinasi/proposi keragaman variabilitas total disekitar nilai

tengah yang dapat dijelaskan oleh model regresi (biasanya dinyatakan

dalam persen).74

(44)

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A.Gambaran Umum Penelitian

1. Letak Geografis

Sekolah Dasar Negeri 3 Jimbe Jenangan Ponorogo terletak di Dusun

Setutup Desa Jimbe kecamatan Jenangan, Ponorogo kode pos 63492. Luas

tanah 1.630 , luas bangunan 474 , sedangkan sisa bangunan seluas 1156

sebagai halaman, tempat parkir guru dan siswa dan status tanah milik Negara.

2. Visi dan Misi Sekolah

Visi sekolah adalah menuju siswa yang berprestasi, beriman, bertaqwa,

dan berbudaya.

Misi sekolah adalah dengan semangat yang tersurat dan tersirat dalam

visi sekolah tersebut, maka misi sekolah:

a. Mengomptimalkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

b. Mengomptimakan proses pembelajaran dan bimbingan

c. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dianut

serta budaya sebagai sumber kreativitas dalam bertindak

d. Menanamkan keyakaninan/aqidah melalui pengalaman agama Islam

e. Menciptakan suasana kelas yang kondusif, demokratis, dan disiplin

f. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dengan

(45)

45

3. Sarana Prasarana Sekolah

Sarana prasarana sangat penting digunakan untuk menunjang kegiatan

pembelajaran di SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo di ataranya terdapat

Ruang kelas 1, Ruang kelas 2, Ruang kelas 3, Ruang kelas 4, Ruang kelas 5,

Ruang kelas 6, Ruang Perpustakaan, dan Kantor guru.

4. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Perlu diketahui kepala sekolah sebelum bertugas di SDN 3 Jimbe

telah bertugas selama 27 tahun. Upaya-upaya untuk menunjang

keberhasilan SDN 3 Jimbe agar menjadi tenaga profesional antara lain:

1) Mengikuti penataran, seminar yang dilaksanakan oleh dinas maupun

lembaga lain yang sesuai dengan keilmuan yang diampu oleh para

pendidik.

2) Mengikuti Diklat K-13 yang dilaksanakan oleh pemerintah/dinas

pendidikan.

3) Mengkuti Diklat BOS yang dilaksanakan oleh pemerintah/dinas

pendidikan.

4) KKG guru kelas/bidang studi yang dipandu oleh kepala sekolah dan

pengawas.

(46)

46

`Dengan usaha-usaha tersebut diharapkan para tenaga

pendidikan mampu mengelola pelaksanaan pendidikan secara maksimal

dan berkesinambungan. Kegiatan penunjang lainnya yang dilaksanakan

di SDN 3 Jimbe Jenangan Poorogo yaitu meliputi:

a) Usaha kesehatan sekolah (UKS)

Untuk mewujudkan hidup sehat, Guru UKS bersama

puskesmas mengadakan kegiatan berkala secara langsung berupa

pecan Imunisasi Nasional, pengukuran berat badan, tinggi badan, serta

pemeriksaan gigi, mata, telinga dan menjaga kebersihan badan,

pakaian dan lingkungan sekitar sekolah. Untuk membantu dan

mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan pada waktu

upacara masalah kesehatan dibantu oleh dokter kecil yang dibina dari

puskesmas.

b) Perpustakaan Sekolah

Motivasi selalu diberikan kepada siswa agar suka membaca

buku-buku perpustakaan. Hal ini dikandung maksud untuk melatih

siswa agar gemar membaca untuk memperoleh pengalaman luas.

c) Kepramukaan

Mengomptimalkan tenaga sukarelawan yang ada dengan

memberikan pelatihan sebagai ekstra kurikuler pada saat tertentu

(47)

47

d) Tambahan Jam Pelajaran

Tambahan jam pelajaran khusunya kelas VI pada siang hari

jam 13.00 oleh guru kelas VI dan Guru kelas lain yang sudah

dijadwalkan masing-masing bimbingan lain bidang Agama Islam oleh

Guru Agama Islam.

e) Bimbingan seni dan olahraga

Pembinaan seni dan olahraga meliputi: mewarnai gambar, seni

lukis, baca puisi, dan seni tari. Hal ini dilakukan lebih khusus apabila

menghadapi lomba dan Gebyar seni tari Budaya pada tutup tahun

ajaran bagi anak yang berbakat sebagai duta SD di sore hari.

f) Komite sekolah

Komite Sekolah berperan untuk membantu keberhasilan

pendidikan antara lain:

1) Pengadaan sarana prasarana

2) Membimbing belajar putra-putrinya dirumah

3) Memenuhi kebutuhan sekolah diluar kemampuan dana BOS

4) Ikut mengawasi kegiatan putra-putrinya di luar Sekolah

5) Ikut menjaga keamanan Sekolah

Kerjasama yang baik ini selalu dibina dan ditingkatkan dengan

(48)

48

dengan Sekolah, Pengurus komite Sekolah dan wali Murid serta

lingkungan SD Negeri 3 Jimbe Kec. Jenangan, Kab. Ponorogo. Jumlah

personalia 10 orang terdiri dari: satu orang kepala sekolah, enam orang

Guru kelas, satu orang Guru Pendidikan Agama Islam, satu orang

penjaga SD, satu orang Guru Bahasa Inggris.

b. Keadaan siswa

Jumlah semua siswa 82 orang terdiri dari kelas satu 5 siswa,

kelas dua 6 siswa, kelas tiga 25 orang, kelas empat 17 siswa, kelas lima

17 siswa dan kelas enam 12 siswa. Secara terperinci dapat dilihat pada

lampiran 1.

c. Struktur Organisasi

Struktur organisasi secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 2.

B.Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Metode Pembiasaan Hafalan Surat Pendek Siswa Kelas III

SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo

Untuk mendapatkan data mengenai metode pembiasaan hafalan

surat-surat pendek di SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo menggunakan metode angket

yaitu angket yang dijawab oleh responden yang telah ditentukan oleh peneliti.

Dalam penelitian ini yang dijadikan obyek penelitian adalah siswa kelas III

SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo yang berjumlah 25 siswa. Adapun

(49)

49

pendek SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo dapat dilihat dalam kisi-kisi berikut

ini:

Tabel 4.1

Kisi-Kisi Instrumen Metode Pembiasaan Hafalan Surat-Surat Pendek

Indikator

Pernyataan Positif (+) Pernyataan Negatif (-)

Selalu : 4

Tes hasil validitas angket Metode pembiasaan

(50)

50

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevaliditasan angket dalam

mengumpulkan data. Uji validitas dilakukan dengan rumus korelasi bivariate

person dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Item angket dikatakatan valid

jika > pada nilaia signifikan 5%. Hasil perhitugan uji validitas

sebagaiamana tabel-tabel diatas, menunjukkan bahwa > pada

nilaia signifikan 5%. Untuk degree of frededom (df) = n – nr dimana n adalah

jumlah sampel, jadi n =25 dan variabel yang dikorelasikan sebanyak 2 buah,

jadi nr = 2. Maka df = 25-2 = 23 dengan demikian harga “r” tabel pada taraf

signifikansi 5% adalah 0,396. Oleh karena itu dapat disimpulakan semua item

(51)

51

` Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunkan rumus alpha. Uji

signifikan dilakukan pada taraf ɑ= 0, 05. Instrument dikatakan reliabel jika

nilai alpha lebih besar dari (0,396).

Tabel 4.4

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.999 20

Variabel Jumlah Item

Soal

sebesar 0,999 berdasarkan nilai koefisien reliabilitas tersebut angket

dinyatakan reliabel atau konsisten. Adapun skor metode pembiasaan hafalan

surat-surat pendek adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Skor Metode Pembiasaan Hafalan Surat-Surat Pendek

(52)

52

2. Deskripsi Data mengenai Kepribadian Siswa

Untuk mendapatkan data mengenai kepribadian siswa di SDN 3 Jimbe

Jenangan Ponorogo menggunakan metode angket yaitu angket yang dijawab

(53)

53

dijadikan obyek penelitian adalah siswa kelas III SDN 3 Jimbe Jenangan

Ponorogo yang berjumlah 25 siswa. Adapun komponen yang dapat diukur

mengenai kepribadian siswa SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo dapat dilihat

dalam kisi-kisi berikut ini:

Tabel 4.6

Kisi-Kisi Instrumen Kepribadian Siswa

Indikator

d. Suka memaafkan kesalahan orang

lain

Pernyataan Positif (+) Pernyataan Negatif (-)

Selalu : 4

(54)
(55)

55

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevaditasan angket dalam

mengumpulkan data. Uji validitas dilakukan dengan rumus korelasi bivariate

person dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Item angket dikatakatan valid

jika > pada nilai signifikan 5%. Hasil perhitugan uji validitas

sebagaiamana tabel-tabel diatas, menunjukkan bahwa > pada nilaia

signifikan 5%. Untuk degree of frededom (df) = n – nr dimana n adalah jumlah

sampel, jadi n =25 dan variabel yang dikorelasikan sebanyak 2 buah, jadi nr =

2. Maka df = 25-2 = 23 dengan demikian harga “r” tabel pada taraf signifikansi

5% adalah 0,396. Oleh karena itu dapat disimpulakan semua item dalam

angket dikatakan valid.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunkan rumus alpha. Uji

signifikan dilakukan pada taraf ɑ= 0, 05. Instrument dikatakan reliabel jika

nilai alpha lebih besar dari (0,396).

Tabel 4.9

Hasil Uji reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.898 20

Variabel Jumlah Item

Soal

(56)

56 Y(Kepribadian

Siswa)

20 0,898 Reliabel

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien reliabilitas angket Y

sebesar 0,898 berdasarkan nilai koefisien reliabilitas tersebut angket

dinyatakan reliabel atau konsisten.

Adapun skor kepribadian siswa adalah sebagi berikut:

(57)

57

Secara terperinci pensekoran jawaban angket dapat dilihat pada

lampiran 4.

C.Analisis Data (Penguji Hipotesis )

1. Analisis Data Metode Pembiasaan Hafalan Surat Pendek Siswa Kelas III

SDN 03 Jimbe Jenangan Ponorogo

Untuk menganalisis metode pembiasaan hafalan surat-surat pedek

kelas III SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Memberikan skor pada angket

b. Kemudia mencari mean dan standar deviasi dengan menggunakan SPSS tipe

16.0 sebagai berikut:

Tabel 4.11 Statistics

(58)

58

N Valid 25

Missing 0

Mean 60.84

Std. Deviation 9.621

Dari hasil diatas dapat diketahui Mx = 60.84 dan SDx= 9. 621

c. Menyusun urutan kedudukan atas tiga tingkatan dapat disusun dengan

menjadi tiga kelompok yaitu tinggi, sedang dan rendah

Mx+ 1. SDx = tinggi

=70, 461 dibulatkan menjadi 70

b. Mx – 1. SDx = 60, 84 – 1.9, 621

= 60, 84 – 9, 621

=51, 219 dibulatkan menjadi 51

Tabel 4.12

Kategori Metode Pembiasaan Hafalan Surat Pendek Kelas III SDN 03

Jimbe Jenangan Ponorogo

No Skor Frekuensi Prosentasi Kategori

(59)

59

2 51–70 15 60% Sedang

3 Kurang dari 51 4 16% Rendah

Jumlah 25 100%

Dari pengkategorian dapat diketahui bahwa penggunaan metode

pembiasaan hafalan surat-surat pendek kelas III SDN 3 Jimbe Jenangan

Ponorogo dalam kategori tinggi ditentukan dengan frekuensi sebanyak 6

(24%) responden, dalam kategori sedang sebanyak 15 responden (60%) dan

dalam kategori rendah sebanyak 4 (16%). Dengan demikian secara umum

dapat dikatakan bahwa penggunaan metode pembiasaan hafalan surat-surat

pendek pendek kelas III SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo adalah sedang.

2. Analisis data mengenai kepribadian siswa

Untuk menganalisis metode pembiasaan hafalan surat-surat pedek

kelas III SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Memberikan skor pada angket

b. Kemudia mencari mean dan standar deviasi dengan menggunakan sppss

(60)

60

Dari hasil diatas dapat diketahui My = 60, 96 dan SDy= 9, 842

c. Menyusun urutan kedudukan atas tiga tingkatan dapat disusun dengan

menjadi tiga kelompok yaitu tinggi, sedang dan rendah

My+ 1. SDy = tinggi

=70, 802 dibulatkan menjadi 71

b. Mx – 1. SDx = 60, 96 – 1.9, 842

= 60, 96 – 9, 842

=51, 118 dibulatkan menjadi 51

Tabel 4.14

(61)

61

No Skor Frekuensi Prosentasi Kategori

1 Lebih dari 71 4 16% Tinggi

III SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo dalam kategori tinggi ditentukan dengan

frekuensi sebanyak 4 (16%) responden, dalam kategori sedang sebanyak 16

(64%) responden dan dalam kategori rendah sebanyak 5 (20%). Dengan

demikian secara umum dapat dikatakan bahwa kepribadian siswa kelas III

SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo adalah sedang.

3. Analisis Data Pengaruh Metode Pembiasaan Hafalan Surat-Surat Pendek

Terhadap Kepribadian Siswa Kelas III SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo

a.Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

data yang telah diperoleh peneliti dalam penelitian itu termasuk data yang

berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini penulis dibantu dengan

aplikasi SPSS versi 16.0. teknik yang digunakan dalam pengambilan

keputusan pada uji normalitas didasarkan pada output SPSS dapat dilakukan

dengan dua cara. Pertama dengan membandingkan komogorov – smirnov

(62)

62

signifikansi > 0, 05 nilai residual berdistribusi normal. Sebaliknya, Apabila

nilai signifikansi < 0, 05 maka nilai residual tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.15

Uji Normalitas Ks Residual, Dengan SPSS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 25

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 8.92749925

Most Extreme Differences Absolute .095

Positive .081

Negative -.095

Kolmogorov-Smirnov Z .474

Asymp. Sig. (2-tailed) .978

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0, 978 > 0, 05

maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

b. Pengajuan Hipotesis

Setelah semua data terkumpul dari variabel (metode pembiasaan) dan

variabel (kepribadian) kemudian ditabulasikan. Untuk menganalisis data

tentang pengaruh metode pembiasaan hafalan surat-surat pendek terhadap

kepribadian siswa Kelas III SDN 3 Jimbe Jenangan Ponorogo peneliti

(63)

63

sederhana untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode pembiasaan

hafalan surat-surat pendek terhadap kepribadian siswa.

Tabel 4. 16 Metode Enter

Variables Entered/Removedb

a. All requested variables entered.

c. Dependent Variable: kepribadian

Tabel di atas menjelaskan variabel yang dimasukkan serta metode

yang dgunakan. Dalam hal ini viriabel yang dimasukkan adalah variabel

metode pembiasaan independen dan kepribadian dependen dan metode yang

digunakan adalah metode Enter.

(64)

64

Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi /hubungan (R) yaitu

sebesar 0, 421 dari output tersebut diperoleh nilai determinasi (R Square)

sebesar 0, 177 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas

(metode pembiasaan) terhadap variabel terikat (kepribadian) adalah sebesar

17,7%.

Tabel 4. 18

Tabel anova pengaruh metode pembiasaan hafalan surat-surat pendek

terhadap kepribadian siswa

a. Predictors: (Constant), metode pembiasaan b. Dependent Variable: kepribadian

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai sebesar 4,956 dengan tingkat

signifikan sebesar 0,036 < 0, 05 maka model regresi ini dapat dipakai untuk

mengetahui pengaruh metode pembiasaan terhadap kepribadian.

Tabel 4. 19

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 2.2 Anova (Analysis Of Variance)
 Tabel 4.2 Skor Alternative Jawaban
Tabel 4.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kekhawatiran keberadaan wayang ini juga membuat paguyuban pengrajin wayang kulit dan karangtaruna di desa Pucung, Wukirsari, Imogiri, Bantul yang merupakan sentra

Lemahnya investasi terindikasi dari hasil survei yang dilakukan BI, yakni kegiatan dunia usaha di kuartal ketiga mengalami pertumbuhan yang lambat dibanding kuartal

Dalam novel para priyayi sangat tercermin adanya musawarah antara kakak dengan adik, antara orang tua dengan anak dalam penerimaan anak yang bernama Wage untuk menjadi

Selanjutnya secara bertahap mengalami kenaikan hingga hari ke-18 (pada penambahan nutrisi sintetik 50-75%).Hal ini diduga karena senyawa organik sederhana seperti

Status aplikasi Hasil Pengujian  Pengguna masuk aplikasi Icon Aplikasi didalam mobile Mengklik icon aplikasi pada mobile phone Sistem menampilkan halaman Utama Aplikasi

dan  Jogjasiana  oleh  BPAD

Riset dalam pengajaran tidak hanya mungkin untuk dosen dalam pendidikan tinggi sebagai seorang ilmuwan dan refleksi dari praktisi, tetapi juga memiliki efek yang penting

responden merasa tingkat kepuasannya rendah sedangkan tingkat kepentingannya rendah sehingga hal ini tidak menjadi permasalahan dan kurang pengaruhnya bagi pengguna jasa