Proyeksi pertumbuhan ekonomi Q3 2016 4,9%.
BI: Surplus neraca perdagangan lebihi US$ 1 miliar.
STTP baru serap hasil obligasi Rp 133 miliar.
Bank BJB bidik kredit infrastruktur.
DAILY RESEARCH
Statistics
Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
I
HSG akhir pekan lalu berhasil re‐
bound setelah dua sesi perdagan‐
gan sebelumnya terkoreksi. IHSG
berhasil mengetes resisten di 5410
sebelum tutup di5399,885 atau
menguat 59,485 (1,1%). Penguatan
IHSG terutama ditopang saham per‐
bankan dan konsumsi. Redahnya
resiko pasar kawasan Asia terutama
respon atas inflasi China September
yang naik 1,9% (yoy) di atas
perkiraan 1,6% (yoy) menjadi pen‐
dorong utama rebound IHSG, selain
sentimen rilis laba 3Q16 sejumlah
emiten bank yang mencatatkan per‐
tumbuhan laba di atas perkiraan.
Selama sepekan IHSG berhasil men‐
guat 0,42% melanjutkan penguatan
pekan sebelumnya 0,23%. Namun
arus dana asing di pasar saham
pekan lalu masih cenderung keluar dengan penjualan bersih mencapai Rp751
miliar setelah pekan sebelumnya mencatatkan penjualan bersih asing Rp557,84
miliar.
Selama sepekan terakhir IHSG bergerak fluktuatif dalam rentang kon‐
solidasi. Sentimen pasar bervariasi namun lebih didominasi sentimen eksternal
terkait menguatnya kemugkinan kenaikan bunga di AS akhir tahun ini, data eko‐
nomi China seperti ekspor impor September yang turun, dan rally sejumlah
harga komoditas seperti minyak mentah dan batubara. Harga minyak mentah
sepekan kemarin melanjutkan rally naik 1% di USD50,35/barel. Harga minyak
mentah telah menguat selama empat pekan berturut‐turut. Sedangkan dari
domestik sentimen lebih dipicu antisiasi dan respon pasar atas rilis laba 3Q16
sejumlah emiten sektoral yang mulai keluar menjelang akhir Oktober. Semen‐
tara bursa global akhir pekan lalu berhasil rebound. Indeks Eurostoxx di kawasan
Uni Eropa rebound 1,7% di 3025,19. Di Wall Street, indeks DJIA dan S&P masing‐
masing rebound 0,22% dan 0,02% di 18138,38 dan 2132,98. Sejumlah faktor
yang mengangkat bursa saham Wall Street akhir pekan lalu adalah rilis laba
3Q16 sejumlah emiten bank yang di atas ekspektasi seperti JP Morgan, Goldman
Sachs, Well Fargo dan Citigroup, kemudian komentar The Fed dan data ekonomi
AS yang keluar seperti penjualan ritel September yang naik 0,6% (mom) setelah
bulan sebelumnya turun 0,2%.
Melanjutkan perdagangan awal pekan ini, aksi beli diperkirakan akan
berlanjut. Hal ini ditopang kondusifnya iklim pasar saham global dan kawasan
dan sentimen rilis kinerja emiten kuartal tiga 2016. IHSG dperkirakan akan ber‐
gerak dengan support di 5380 dan resisten di 5450 di teritori positif.
S1 5380 S2 5350 R1 5430 R2 5450
Index Last Chg % DJIA 18138.38 39.44 0.22 S&P 500 2132.98 0.43 0.02 FTSE 100 7013.55 35.81 0.51 CAC 40 4470.92 65.75 1.49 DAX 10580.38 166.31 1.60 NIKKEI 225 16856.37 84.97 0.51 HANGSENG 23233.31 202.01 0.88 STI 2815.24 8.16 0.29 SHENZHEN 2046.74 (2.57) (0.13) SHANGHAI 3063.81 2.46 0.08 Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 50.32 (0.17) (0.34) CPO (RM/M.T) 2618.00 0.00 0.00 Gold (USD/T.oz) 1251.70 (5.40) (0.43) Nikel (USD/M.T 10460.00 (130.00) (1.23) Timah (USD/M.T) 19510.00 (390.00) (1.96) Coal (USD/M.T) 87.30 3.10 3.68 Exchange Rates Chg % IDR/USD 13042.00 28.00 0.22 USD/EUR 1.097 (0.01) (0.72) JPY/USD 104.15 0.38 0.36 IDR/SGD 9414.64 (4.26) (0.05) IDR/AUD 9974.30 77.00 0.78 TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE 64.75 4222 0.55 0.86Top Gainers IDR % Chg
KOIN 288 23.10 54 DOID 480 18.80 76 KKGI 1,670 16.80 240
JKSW 70 14.80 9
MSKY 740 13.80 90
Top Losers IDR % Chg
BABP‐W2 29 (25.60) (10)
BABP‐W 8 (11.10) (1)
DPUM 810 (10.00) (90)
MGNA 72 (10.00) (8)
HDFA 256 (9.90) (28)
Top Value IDR % (miliar) TLKM 4,210 0.70 1,077 B
ASII 8,325 1.50 708 B BBCA 15,800 2.30 675 B BMRI 11,350 2.70 531 B MYRX 138 0.00 492 B
Top Volume IDR % (juta)
MYRX 138 0.00 3,538.993 DOID 480 18.80 1,023.722 SRIL 230 7.50 914.956 LPKR 930 (1.60) 309.075 BUMI 76 0.00 269.625 IHSG 5,399.89 Change 59.49 Change (%) 1.11 Change (%/ytd) 3.31
Total Value (IDR triliun) 7.475
Total Volume (miliar saham) 8.356
Net Foreign Buy (IDR miliar) (616.000)
News Update
2
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Q3 2016 4,9%.
Kegiatan investasi yang masih stagnan membuat Bank Indonesia
(BI) memasang batas bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini menjadi 4,9%. Dengan demikian,
otoritas moneter memproyeksi pertumbuhan ekonomi periode tersebut sekitar 4,9%-5,1%. Padahal sebelumnya BI
meyakini proyeksi pertumbuhan tidak jauh dari kuartal kedua, yakni sekitar 5,1%. Direktur Eksekutif Departemen
Kebijakan Ekonomi dan Monter BI Juda Agung mengatakan, perkiraan tersebut sejalan dengan berkurangnya stimulus
pertumbuhan yang berasal dari pemerintah. Pemerintah telah melakukan penghematan dengan memangkas belanja
negara pada tahun ini dengan nominal Rp 50 triliun untuk pemangkasan pertama dan Rp 137,6 triliun untuk
pemangkasan kedua. "Selain itu, investasi relatif tidak banyak berubah, masih lemah," kata Juda. Lemahnya investasi
terindikasi dari hasil survei yang dilakukan BI, yakni kegiatan dunia usaha di kuartal ketiga mengalami pertumbuhan
yang lambat dibanding kuartal sebelumnya. Survei juga menunjukkan, penurunan kegiatan usaha terindikasi hampir
pada enam dari sembilan sektor. Penurunan terbesar terjadi pada sektor pengolahan, yang disusul dengan sektor
perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor listrik, gas dan air bersih. Untuk
penurunan pada sektor pengolahan, penurunan kegiatan usaha terutama terjadi karena perlambatan pada subsektor
industri makanan, minuman dan tembakau sejalan dengan pola historis sesudah ramadhan dan Idul Fitri. (Kontan)
BI: Surplus neraca perdagangan lebihi US$ 1 miliar.
Tren surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan
masih akan berlajut hingga September 2016. Bahkan, Bank Indonesia (BI) memproyeksi, necara perdagangan bulan
lalu yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) Senin (17/10), akan mencatat surplus lebih dari US$ 1 miliar,
jauh lebih tinggi dibanding surplus bulan sebelumnya yang sebesar US$ 293,6 juta. Direktur Eksekutif Departemen
Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, perkiraan surplus tersebut disebabkan oleh adanya
peningkatan ekspor yang didorong oleh peningkatan harga sejumlah komoditas. Terutama untuk harga komoditas
batubara dan minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) yang mengalami peningkatan cukup tinggi dibanding
periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih lanjut menurutnya, peningkatan harga batubara didorong oleh
cenderung rendahnya produksi batubara China pada tahun ini. Tak hanya itu, produksi batubara Indonesia juga relatif
rendah yang dipengaruhi oleh musim hujan. Meski demikian, Juda mengakui bahwa dari sisi volume, ekspor Indonesia
bulan lalu cenderung stagnan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Begitu juga dengan kinerja impor bulan lalu, yang
diakui Juda tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. (Kontan)
STTP baru serap hasil obligasi Rp 133 miliar.
Ekspansi PT Siantar Top Tbk (STTP) masih terbilang minim. Terlihat
dari sisa penggunaan hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2016 periode
September 2016 yang belum terpakai hingga setengahnya. Dari keterbukaan, emiten melakukan penawaran umum
berkelanjutan tahap I dan II pada 12 April 2016 lalu. Produsen kerupuk dan sejenisnya ini berhasil menghimpun dana
sebesar Rp 500 miliar yang baru terpakai Rp 153,9 miliar. Dana itu dipergunakan untuk pinjaman ke anak usaha PT
Siantar Megah Jaya (SMJ) sebesar Rp 133 miliar dan pengembangan usaha sebesar Rp 20,9 miliar. Hingga dana PUB
masih menyisa sebesar Rp 344,4 miliar. Sebelumnya manajemen STTP mengatakan, sekitar 90% atau Rp 450 miliar
dana penawaran obligasi berkelanjutan I tahap II digunakan untuk investasi tanah dan bangunan di Jawa Timur,
akuisisi, dan pinjaman ke anak perusahaan PT Siantar Megah Jaya. Adapun 10% atau Rp 50 miliar untuk modal kerja
dan pengembangan usaha STTP di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. STTP juga berencana membeli mesin
baru dari Eropa dan China yang dananya berasal dari hasil penerbitan obligasi senilai Rp 225,68 miliar. Dengan
penambahan mesin baru, perusahaan yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur tersebut berharap bisa meningkatkan
kinerja produksi. (Kontan)
Bank BJB bidik kredit infrastruktur.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank BJB)
mengungkapkan pihaknya saat ini fokus kepada sektor infrastruktur sebagai sumber pemasukan dan pemacu
pertumbuhan kredit. Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan menilai sektor infrastruktur saat ini menjadi pilihan paling
aman karena sebagaian besar pembiayaan yang disalurkan adalah dinsikasi. Ahmad menambahkan saat ini resiko
kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) infrastruktur saat ini masih sangat kecil. “Ini resikonya masih kecil, NPL
di kredit sindikasi sangat rendah, hampir 0%,” katanya di sela-sela paparan kinerja kuartal III 2016 bank BJB, Jumat
(14/10). Hal ini terbukti dari pencapaian di kuartal III 2016 penyaluran kredit infrastruktur bank bjb tumbuh sebanyak
33% dengan mayoritas proyek berasal dari APBN dan APBD Jawa Barat dan Banten. Sementara pertumbuhan kredit
keseluruhan bank bjb juga mencatatkan kinerja positif atau tumbuh 15,7% dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya menjadi sebesar Rp 63 triliun. Selain infrastruktur, segmen kredit yang menjadi pemicu pertumbuhan
kredit bank bjb antara lain segmen konsumer yang naik 15% di kuartal III 2016 menjadi Rp 42,82 triliun. Adapun rasio
kredit macet (NPL) bank bjb saat ini berada di posisi 1,7% atau turun dibanding kuartal II 2016 sebesar 2%. (Kontan)
Senin, 17 Oktober 2016
Stock Picks
3ASRI 438‐472.
Harga saham emiten properti Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) sejak pekan terakhir September bergerak
dalam tren bearish. Akhir pekan lalu tekanan harganya mulai redah ketika harga mendekati supportnya di kisaran
Rp440. Harga sahamnya akhir pekan lalu tutup di Rp446. Dalam waktu dekat katalis pergerakan harganya akan dipicu
rilis laba 3Q16. Secara technical harga sahamnya berpeluang rebound menyusul posisinya yang berada di area
oversold. Saat ini support di Rp438 dan resisten akan menguji di Rp472. Katalis positif pergerakan harganya adalah
penguatan rupiah terhadap dolar AS yang pekan lalu berada di Rp13000 dan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang
melonggarkan likuiditas dengan menurunkan bunga acuannya menjadi 5% September lalu. Dari sektoral, insentif
positif ditopang pelonggaran kebijakan LTV KPR perbankan yang berlaku mulai September lalu dan kebijakan
pemerintah yang menurunkan pajak penghasilan penjualan tanah dan bangunan dari 5% menjadi 2,5%. Dengan
dukungan sejumlah faktor positif tersebut, kinerja bisnis properti di Tanah Air untuk periode paruh kedua tahun ini
dan masa mendatang akan tumbuh lebih kuat ketimbang periode paruh pertama tahun ini yang masih menghadapi
tekanan permintaan. Penjualan dan pendapatan usaha perseroan sepanjang 1H16 turun 25,82% mencapai Rp1,28
triliun dibandingkan 1H15 sebesar Rp1,73 triliun. Sedangkan laba bersih perseroan sepanjang 1H16 mencapai
Rp558,09 miliar atau naik 22,83% dibandingkan periode yang sama 2015 sebesar Rp454,35 miliar. Sebelumnya
proyeksi penjualan dan pendapatan usaha perseroan tahun ini mencapai Rp3,37 triliun atau tumbuh 21%. Hingga
1H16 pencapaian penjualan dan pendapatan usaha baru mencapai 38% dari proyeksi tahun ini. Namun pencapaian
laba bersih hingga 1H16 yang mencapai Rp558,09 miliar sudah mencerminkan 49% dari proyeksi kami tahun ini
sebesar Rp1,14 triliun atau tumbuh 92% dari tahun sebelumnya Rp596,5 miliar. Tahun ini sejumlah proyek properti
yang akan digarap adalah proyek apartemen Paddington Heights di Alam Sutera, proyek super cluster Suvarna Jati,
Suvarna Padma, dan Suvarna Sari di Pasar Kemis Tangerang. Di Cikocol Tangerang perseroan tengah mengembangkan
Kota Ayodhya. Sedangkan di pusat bisnis Jakarta perseroan tengah mengembangkan proyek Gedung Perkantoran The
Tower serta Wisma Argo Manunggal. Perseroan saat ini tengah menjajakan obligasi global untuk refinancing obligasi
lama. Nilai oblgasi global yang akan diterbitkan USD250 juta yang akan jatuh tempo 2021 dan akan digunakan untuk
menebus obligasi global yang jatuh tempo 2019 dan membayar biaya penukarannya. Obligasi baru ini diberikan rating
‘B’ oleh S&P. Hingga saat ini perseroan masih memiliki dua utang obligasi global, yakni obligasi jatuh tempo 2019
senilai USD225 juta berbunga 9% per tahun dan yang jatuh tempo 2020 senilai USD235 juta berbunga 6,5% per tahun.
Pada kuartal tiga tahun ini penjualan perseroan mencapai Rp1,3 triliun. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan Rp58,2
naik dari 2015 lalu Rp30,36. Secara valuasi, sebelumnya diperkirakan harga sahamnya berpeluang mencapai target
harga di Rp656 dengan PBV 1,7x. Maintain Buy, SL 436
4
Stock Picks
ITMG 13000‐14400.
Saham sektor batubara memasuki Oktober ini bergerak bullish seiring respon pasar
atas rally harga komoditas batubara yang saat ini sudah berada di atas USD80/MT. Hal ini turut berimbas
positif pada perdagangan saham ITMG. Setelah sempat dilanda aksi ambil untung, harga sahamnya akhir
pekan lalu kembali menguat berhasil tutup di Rp13500. Secara technical saat ini level support di Rp13000
dan resisten di Rp14400. Sepanjang bertahan di atas Rp13000, peluang penguatan lanjutan akan terbuka.
Penjualan bersih perseroan sepanjang 1H16 turun 26,08% mencapai USD609,48 juta dibandingkan periode
yang sama tahun lalu (1H15) sebesar USD824,53 juta. Penurunan penjualan bersih ini disebabkan volume
penjualan dan harga jual rata‐rata batubara turun. Volume penjualan batubara perseroan sepanjang 1H16
mencapai 13,1 juta ton turun 6,43% dibandingkan periode yang sama 2015 lalu sebanyak 14 juta ton. Se‐
dangkan harga jual rata‐rata (ASP) batubara perseroan di 1H16 di USD46,15/ton atau turun 21,65% diband‐
ingkan 1H15 sebesar USD58,9/ton. Disaat yang sama COGS turun 18% menjadi USD37,8/ton. Laba bersih
perseroan sepanjang 1H16 turun 37,14% mencapai USD36,48 juta dibandingkan 1H15 sebesar USD58,03
juta. Marjin tertekan menjadi 6% dari 7%. Tahun ini diperkirakan harga jual rata‐rata batubara perseroan
mencapai USD47‐USD49/ton. Sedangkan volume penjualan diperkirakan sebesar 27,7 juta ton. Tahun ini
penjualan bersih perseroan diperkirakan mencapai USD1,27 miliar atau turun 20% dibandingkan tahun se‐
belumnya USD1,59 miliar. Hingga paruh pertama tahun ini pencapaian penjualan bersih mencapai 48% dari
target tahun ini. Sedangkan proyeksi laba bersih tahun ini diperkirakan mencapai USD76,30 juta atau naik
21% dibandingkan tahun 2015 sebesar USD63,11 juta. Hingga paruh pertama tahun ini pencapaian laba
bersih mencerminkan 48% dari proyeksi laba tahun ini. EPS tahun ini diperkirakan USD0,067 atau setara
dengan Rp877,8 dengan kurs 1USD=Rp13000. Seiring dengan tren penguatan harga batubara dunia saat ini,
maka diperkirakan kinerja perseroan tahun depan akan tumbuh lebih kuat dari tahun ini. Pada harga saat
ini di Rp13500, sahamnya ditransaksikan dengan PE 15,4x (E/16). Sebelumnya harga sahamnya kami
perkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 16x atau mencapai Rp14048. Harga sahamnya saat ini su‐
dah mendekati target harga kami sebelumnya. Trading Buy, SL 12500
5
Stock Picks
BBTN 1920‐2000.
Harga saham emiten perbankan akhir pekan lalu berhasil rebound setelah beberapa sesi
perdagangan cenderung melemah. Hal ini juga terimbas pada perdagangan saham Bank Tabungan Negara
Tbk (BBTN). Harga saham BBTN yang cenderung tertekan sejak perdagangan akhir September lalu, akhir
pekan lalu berhasil rebound setelah menyentuh kisaran support kuatnya di Rp1900 hingga Rp1920. Harga
sahamnya akhir pekan lalu tutup di Rp1950. Peluang rebound lanjutan akan kembali menguji kisaran resis‐
tennya di Rp2000 hingga Rp2030. Katalis pergerakan harga sahamnya dalam waktu dekat adalah rilis laba
3Q16 yang bakal tumbuh positif di atas rata‐rata industri apabila merujuk pada pencapaian hingga paruh
pertama tahun ini (1H16). Pertumbuhan laba bersih perseroan sepanjang 1H16 sebesar 25,4% mencapai
Rp1 triliun ditopang pertumbuhan kredit hingga 18,39% mencapai Rp149,31 triliun. Pertumbuhan kredit ini
di atas rata‐rata industri yang diperiode yang sama tahun ini hanya tumbuh 8,9%. Mesin pertumbuhan
kredit perseroan adalah kredit sektor perumahan yang meningkat 20,23% mencapai Rp135,74 triliun dari
Rp112,90 triliun. Perseroan masih memimpin pangsa pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan
pangsa pasar mencapai 31%. Dari sisi rasio kedit bermasalah (NPL), perseroan berhasil menurunkan NPL
gross menjadi 3,41% dari 4,70% di tengah tren kenaikan NPL yang dialami perbankan BUMN saat ini. Kecu‐
kupan modal perseroan (CAR) juga dinilai cukup aman dengan CAR 22,07%. DPK perseroan sepanjang 1H16
tumbuh 17,29% mencapai Rp134,55 triliun. Dengan pertumbuhan laba 25% dan ekuitas hingga 37%
proyeksi nilai buku tahun ini diperkirakan mencapai Rp1800/saham. Dengan PBV 1,3x harga sahamnya ber‐
peluang mencapai Rp2340. Maintain Buy, SL 1860
Senin, 17 Oktober 2016
Saham Pilihan
TLKM 4130-4250 Buy, SL 4080
BBRI 11900-12400 TB, SL 11600
BMRI 11200-11600 TB, SL 10850
BBNI 5300-5650 Buy, SL 5100
PTPP 4100-4350 Buy, SL 3950
AKRA 6400-6750 Buy, SL 6300
ELSA 486-510 Buy, SL 468
Stock View
6
Senin, 17 Oktober 2016
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
IHSG
5399.88 5428.41 5456.93 5351.72 5303.55
PERKEBUNAN AALI 15075 15,191.67 15,308.33 14,841.67 14,608.33 13,059,216.00 ‐19.91 393.15 ‐75.27 45.02 BWPT 193 195.67 198.33 191.67 190.33 LSIP 1485 1,500.00 1,515.00 1,460.00 1,435.00 4,189,615.00 ‐11.36 91.36 ‐32.01 18.72 SGRO 1920 1,923.33 1,926.67 1,913.33 1,906.67 SIMP 484 487.33 490.67 481.33 478.67 13,835,444.00 ‐7.53 16.72 ‐68.60 25.18 UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 1425 1,436.67 1,448.33 1,401.67 1,378.33 37,032,346.42 ‐10.48 65.74 ‐5.12 10.50 BORN 50 50.00 50.00 50.00 50.00 BRAU 82 82.00 82.00 82.00 82.00 BUMI 76 78.00 80.00 73.00 70.00 DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 3,312,510.21 13.47 0.30 48.03 166.35 HRUM 1490 1,506.67 1,523.33 1,471.67 1,453.33 ITMG 13500 13,791.67 14,083.33 13,316.67 13,133.33 21,925,897.16 ‐9.27 770.46 ‐65.05 8.53 PTBA 11700 11,900.00 12,100.00 11,400.00 11,100.00 13,733,627.00 5.01 883.59 0.98 7.64 PTRO 605 616.67 628.33 591.67 578.33
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 50 50.00 50.00 50.00 50.00
ELSA 496 509.33 522.67 478.33 460.67 3,775,323.00 ‐10.56 51.43 ‐8.99 7.17
ENRG 50 50.00 50.00 50.00 50.00
ESSA 1480 1,488.33 1,496.67 1,473.33 1,466.67
MEDC 1395 1,420.00 1,445.00 1,375.00 1,355.00
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 825 836.67 848.33 816.67 808.33 10,531,504.80 11.79 ‐151.06 85.85 ‐3.10 INCO 2740 2,780.00 2,820.00 2,700.00 2,660.00 10,894,532.28 ‐15.64 70.11 ‐67.49 26.24 TINS 795 801.67 808.33 791.67 788.33 6,874,192.00 ‐6.74 13.64 ‐84.08 56.09 SEMEN INTP 17250 17,391.67 17,533.33 17,091.67 16,933.33 17,798,055.00 ‐10.99 1,183.48 ‐17.34 17.00 SMCB 1015 1,026.67 1,038.33 1,001.67 988.33 9,239,022.00 ‐12.25 22.85 ‐73.80 47.91 SMGR 10075 10,125.00 10,175.00 9,975.00 9,875.00 26,948,004.47 ‐0.14 762.28 ‐18.76 14.07 LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 119 121.33 123.67 117.33 115.67 JPRS 137 140.67 144.33 134.67 132.33 KRAS 710 718.33 726.67 703.33 696.67 PAKAN TERNAK CPIN 3700 3,730.00 3,760.00 3,650.00 3,600.00 JPFA 1705 1,735.00 1,765.00 1,675.00 1,645.00 25,022,913.00 2.31 43.92 40.87 18.44
OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 8325 8,425.00 8,525.00 8,150.00 7,975.00 184,196,000.00 ‐8.68 357.28 ‐24.59 20.71
GJTL 1305 1,328.33 1,351.67 1,283.33 1,261.67
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 9800 9,991.67 10,183.33 9,566.67 9,333.33 INDF 8825 8,933.33 9,041.67 8,658.33 8,491.67 MYOR 1515 1,536.67 1,558.33 1,471.67 1,428.33 ROTI 1600 1,630.00 1,660.00 1,550.00 1,500.00 GGRM 64800 65,283.34 65,766.67 64,558.34 64,316.67 INAF 2600 2,656.67 2,713.33 2,546.67 2,493.33 1,621,898.67 17.41 2.12 463.17 184.06 KAEF 2490 2,526.67 2,563.33 2,466.67 2,443.33 4,860,371.48 7.51 44.81 6.06 28.68 KLBF 1725 1,733.33 1,741.67 1,713.33 1,701.67
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
7
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 282 284.67 287.33 278.67 275.33 ASRI 446 452.67 459.33 440.67 435.33 BKSL 91 92.33 93.67 89.33 87.67 BSDE 2180 2,203.33 2,226.67 2,143.33 2,106.67 6,209,574.07 11.45 1,164.55 460.00 1.60 COWL 965 968.33 971.67 958.33 951.67 CTRA 1575 1,603.33 1,631.67 1,528.33 1,481.67 CTRP 650 656.67 663.33 636.67 623.33 CTRS 2820 2,863.33 2,906.67 2,763.33 2,706.67 ELTY 50 50.00 50.00 50.00 50.00 KIJA 298 300.00 302.00 294.00 290.00 MDLN 392 404.00 416.00 386.00 380.00 2,962,460.90 4.32 69.69 22.80 5.94 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 2310 2,353.33 2,396.67 2,263.33 2,216.67 9,389,570.10 8.51 130.22 43.08 20.93 DGIK 53 53.67 54.33 52.67 52.33 PTPP 4200 4,266.67 4,333.33 4,076.67 3,953.33 14,217,372.87 14.40 152.88 39.17 25.74 SSIA 570 576.67 583.33 561.67 553.33 TOTL 820 835.00 850.00 810.00 800.00 WIKA 2760 2,796.67 2,833.33 2,696.67 2,633.33 13,908,504.01 11.60 101.65 1.60 26.02
INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 2560 2,596.67 2,633.33 2,536.67 2,513.33 42,333,969.71 ‐0.16 228.31 ‐38.44 11.61 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 1520 1,526.67 1,533.33 1,506.67 1,493.33 JSMR 4640 4,663.33 4,686.67 4,613.33 4,586.67 9,848,242.05 7.33 213.14 3.23 26.27 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 50.00 50.00 50.00 50.00 EXCL 2530 2,573.33 2,616.67 2,503.33 2,476.67 22,876,182.00 ‐2.49 ‐2.97 ‐97.16 ‐1,348.39 ISAT 6425 6,458.33 6,491.67 6,383.33 6,341.67 TLKM 4210 4,246.67 4,283.33 4,176.67 4,143.33 102,470,000.00 14.24 153.66 5.81 21.51 TRANSPORTASI GIAA 396 400.67 405.33 392.67 389.33 52,627,783.53 7.55 40.78 ‐122.73 10.94 MBSS 316 324.67 333.33 310.67 305.33 WINS 232 233.33 234.67 231.33 230.67 1,378,353.91 ‐37.37 ‐19.45 ‐129.08 ‐10.95
KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 680 696.67 713.33 661.67 643.33 BANK BBCA 15800 16,108.33 16,416.67 15,433.33 15,066.67 47,081,728.00 7.56 730.83 9.30 18.47 BBKP 615 623.33 631.67 608.33 601.67 8,303,973.00 17.07 105.70 32.57 5.58 BBNI 5475 5,533.33 5,591.67 5,383.33 5,291.67 36,895,081.00 10.58 486.18 ‐15.91 10.90 BBRI 12225 12,416.67 12,608.33 11,941.67 11,658.33 85,434,037.00 13.73 1,029.53 4.77 10.95 BBTN 1950 1,971.67 1,993.33 1,916.67 1,883.33 14,966,209.00 16.86 174.91 65.91 10.43 BDMN 3980 4,036.67 4,093.33 3,936.67 3,893.33 22,420,658.00 ‐2.48 249.70 ‐8.09 16.40 BJBR 1700 1,740.00 1,780.00 1,670.00 1,640.00 10,084,451.00 14.70 142.02 23.39 6.79 BMRI 11350 11,475.00 11,600.00 11,125.00 10,900.00 71,570,127.00 14.26 871.50 2.33 11.76 BNGA 900 908.33 916.67 888.33 876.67 22,318,759.00 7.24 17.02 ‐81.74 34.36
PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 6575 6,633.33 6,691.67 6,458.33 6,341.67 19,764,821.14 ‐12.03 261.74 27.59 27.03 INTA 220 220.00 220.00 220.00 220.00 UNTR 19200 19,616.67 20,033.33 18,666.67 18,133.33 49,347,479.00 ‐7.14 1,033.07 ‐28.24 14.86 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 4790 4,910.00 5,030.00 4,640.00 4,490.00 RALS 1175 1,211.67 1,248.33 1,151.67 1,128.33
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 1975 2,016.67 2,058.33 1,946.67 1,918.33
PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 50 50.00 50.00 50.00 50.00
Corporate Action
8
Code
Name
Type
Date
Time
Venue
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk AGM 03/08/2016 00:10:00 GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk EGM 03/08/2016 00:10:00 GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
SCPI Merck Sharp Dohme
Pharma Tbk. AGM 03/08/2016 00:10:00
MYRX Hanson International Tbk. AGM 28/07/2016 00:14:00 Merchantile Athletic Club , World Trade Center MYRX Hanson International Tbk. EGM 28/07/2016 00:14:00 Merchantile Athletic Club , World Trade Center GMCW Grahamas Citrawisata Tbk. AGM 27/07/2016 00:09:00 Financial Club, Graha Niaga lt 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav 58 Jakarta PTIS Indo Straits Tbk AGM 22/07/2016 00:09:00
Gedung Graha Kirana, Lantai 9, Ruang Rapat PT Indo Straits Tbk, Jl.Yos Sudarso Kav.88, Jakarta Utara
14350, Indonesia
BSSR Baramulti Suksessarana Tbk EGM 22/07/2016 00:10:00 Boardroom CEO Suite, Sahid Sudirman Center Lt.56, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 ‐ Jakarta Pusat ISSP Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk AGM 21/07/2016 00:10:00 Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta ISSP Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk EGM 21/07/2016 00:10:00 Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta
SKYB Skybee Tbk AGM 21/07/2016 00:09:00
WTON Wijaya Karya Beton Tbk EGM 20/07/2016 00:14:00 Ruang Serbaguna Gedung WIKA Lt. 11 Jl. D. I. Panjai‐ tan Kav. 9, Jakarta Timur
CTBN Citra Tubindo Tbk. AGM 20/07/2016 00:10:30 Kantor Pusat Perseroan Jalan Hang Kesturi I No 2, Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam
TRIO Trikomsel Oke Tbk EGM 15/07/2016 00:10:00
LMAS Limas Indonesia Makmur
Tbk AGM 14/07/2016 00:09:30
Auditorium Sequis Center, Gedung Sequis Center Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman No.71, Jakarta
12190
BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk. EGM 11/07/2016 00:15:00 Kantor Pusat Perseroan, Jl. RS. Fatmawati No.12, Jakarta Selatan
JPFA Japfa Comfeed Indonesia
Tbk. EGM 01/07/2016 00:10:00
HARRIS Hotel, Unique Room, Jl. Dr. Saharjo No. 191, Jakarta 12960
INCO Vale Indonesia Tbk EGM 01/07/2016 00:09:00 Financial Club, Board Room I, Graha Niaga Lt. 27 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta MITI Mitra Investindo Tbk. EGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Tower II Lantai I, PT Bursa Efek Indo‐ nesia, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53 Jakarta Selatan ‐
12950 NIRO Nirvana Development Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan
12190 NIRO Nirvana Development Tbk EGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan
12190
PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00 Hotel Nite & Day Jakarta ‐ Roxy Jl. Biak no.54 Jakarta Pusat 10150
GREN Evergreen Invesco Tbk AGM 30/06/2016 00:09:00 Mawar Room, Hotel Mulia, Jl. Asia Afrika Senayan, Jakarta
ECII Electronic City Indonesia
Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00
Corporate Action
9
EMITEN
JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE PEMBAYARAN DIVIDEN
TIFA
7
24‐Jun‐16
27‐Jun‐16
21‐Jul‐16
SQBB
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
SQBI
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
DPNS
5
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
GEMA
16
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
MREI
50
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
JTPE
14
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
PEGE
10
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CPIN
29
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
TALF
3
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
12‐Jul‐16
KBLI
7
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
SRTG
32
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
KKGI
20
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CTRP
4
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRS
22
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRA
6
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
IDPR
5
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
30‐Jun‐16
UNVR
424
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
15‐Jul‐16
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.