Pendahuluan
Sepak bola merupakan cabang olah raga permainan yang sudah menjadi bagian dari masyarakat diseluruh dunia. Olah raga ini dimainkan oleh siapa saja tanpa mengenal perbedaan usia. Hal inilah yang menyebabkan olahraga sepak bola menjadi sangat populer dan digemari oleh setiap lapisan masyarakat.
Indonesia, khususnya kota Padang Provinsi Sumatera Barat telah menunjukkan profesionalitas serta produktivitas dalam sebuah industri sepakbola. Ini dapat dilihat dari salah satu klub sepak bola kebanggaan warga kota Padang yaitu PS Semen Padang.
merupakan salah satu kontestan Liga Indonesia. Selain memiliki klub sepak bola, Kota Padang juga memiliki fanatisme supporter yang tidak perlu diragukan lagi. Potensi yang dimiliki oleh Kota Padang tentang sepak bola adalah dari sisi porospublic.
Potensi sebuah klub sepak bola bias meningkat jika didukung oleh sarana dan prasarana yang baik, berkualitas dan sesuai standar. Melalui sarana dan prasarana yang baik, berkualitas dan sesuai standar, diharapkan akan mampu menyedot pengunjung yang pada akhirnya bermuara pada pengelola atau klub sebagai sumber pendapatan.
Saat ini stadion yang dimiliki Kota Padang adalah Stadion H. Agus Salim. Agus Salim, Stadion ini sudah cukup lama dan tidak layak menggelar pertandingan besar di era modern saat ini, karena tidak Representatif dan tidak sesuai standar yang ditetapkan oleh penyeleggara Liga Indonesia. Setelah melakukan pengamatan dilapangan, sebagai home base PS Semen Padang yang merupakan kontestan liga Indonesia, kondisi Stadion H.Agus Salim perlu dilakukan peningkatan, karena beberapa sarana dan prasarana, fasilitas pendukung dan fasilitas penunjang yang ada sudah tidak sesuai standar lagi, seperti kapasitas tribun yang tidak mampu menanpung penonton dalam jumlah besar.
REDESAIN STADION H. AGUS SALIM PADANG
Darmi Yuniko¹, Yaddi Sumitra, Rini Afrimayetti
¹Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta E-mail : darmi yuniko@yahoo.co.id
Abstract
Redesign the stadium H. Agus Salim is a step in the nail industry to promote soccer in the city of Padang, and aims to deliver a quality football player, of course, supported with adequate facilities in accordance with established standards. Stadium is the most prominent building in history and has the power to transform people's lives, the stadium represents the nation's pride and aspirations of the people. Building the stadium can be very expensive to make, but the stadium can generate the amount of money that very much. Power and load a sports activity increased to a world wide industry. And maybe the next century, the sport became a world first global culture. This will be a standard measure of social internationally acclaimed. Football is a sport game that has become part of the community throughout the world and can be played by anyone and does not know the age difference. This is why the sport is very popular and loved by every layer of society. Padang as the capital of West Sumatra province has a fanaticism of supporters who do not need to doubt. Potential of the city of Padang about football is porospublic side, therefore there needs to be a football stadium that can accommodate the anime community in the city of Padang.
Atap tribun hanya terdapat pada area VIP saja, Sehingga mengurangi kenyaman apalagi saat hujan tiba. Akses masuk yang menumpuk pada pintu utama saja, tidak ada definisi yang jelas pada pedagang kaki lima dan area parkir yang menyebabkan terjadinya kekacauan. Sistem drainase yang tidak baik juga menyebabkan muncul genangan air di saat hujan tiba.
Berdasarkan latar belakang diatas, sebagai home base PS Semen Padang Stadion H. Agus Salim perlu dilakukan peningkatan kualitas melalui “pembangunan kembali Stadion H. Agus Salim, tentunya dengan harapan dapat melahirkan pemain sepak bola yang berkualitas.
Metodologi
1. Metode Pengumpulan Data a. Studi literatur
Digunakan untuk mendapatkan data-data mengenai dasar-dasar teori yang dibutuhkan sehingga bahan untuk memahami kasus lebih lebih dalam secara teoritis, Juga dapat menjadi acuan perancangan stadion berikutnya.
b. Pengamatan lapangan
Pengamatan lapangan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan stadion yang diinginkan saat ini, mengenal lebih jauh budaya mayarakat Indonesia yang akan
mempengaruhi perilaku manusia di dalam bangunan stsdion.
c. Studi banding
Studi banding dilakukan untuk mengkaji beberapa bangunan sejenis yang telah dibangun diluar negeri pada umumnya, dan di Indonesia pada khususnya.
2. Penganalisaan Data dan Teori Setelah selesai dalam tahap pengumpulan data dan teori selanjutnya melakukan proses pengolahan data dan teori. Dalam pengolahan data dan teori ini mencakup beberapa point yaitu : a. Analisa terhadap lingkungan site
dan kawasan sekitar untuk memahami karakteristik tapak. b. Analisa terhadap kebijakan
daerah baik sosial, budaya dan ekonomi sesuai dengan Peraturan-peraturan yang telah ditetapkan pada RUTRK dan Badan Wilayah Kota (BWK). c. Analisa penggunaan ruang dan
perbandingan dengan studi banding yang telah dilakukan dan dengan teori yang didapatkan dengan pengolahan secara diskriptif dan skematik untuk menghasilkan kebutuhan ruang.
3. Proses Perumusan Konsep
Pada tahap inilah pemikiran terhadap pemecahan masalah yang akan diaplikasikan dalam perancangan. Proses ini terbagi atas tiga bagian yaitu : Konsep Tapak, Konsep Struktur dan Konsep Design / Bentuk.
Hasil dan Pembahasan
Dari permasalahan yang diutarakan sebelumnya, konsep dasar dari stadion iniadalah bagaimana membuat image atau citra baru bangunan stadion yang friendly
dan lebih nyaman untuk pengguna dan masyarakat sekitar maupun lingkungan disekelilingnya.Dimana tipologi bangunan stadion dapat menjadi sebuah tempat hiburan bagi semua anggota keluarga.sebuah stadion bisa memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi semua penontonnya.Disamping itu, sebuah stadion seharusnya dapat dijadikan sebuah ruang publik baru bagi daerah sekitarnya dan dapat dijadikan tempat bersosialisasi, beinteraksi, serta berkreasi.
Konsep Bangunan Stadion
1. Berdasarkan peruntukannya : Stadion sebagai fungsi majemuk Merupakan stadion yang di dalamnya memiliki beberapa fungsi sehingga lebih variatif dan lebih berpotensi meningkatkan daya tarik
kunjungan. Setiap fungsi mempunyai aktifitas dominan
berbeda yang menuntut
kenyamanan dan fasilitas berbeda 2. Berdasarkan jumlah penonton :
Tribun dan Tempat Duduk
Setiap tribun terdapat terdapat tempat duduk, setiap satu tempat duduk diisi satu penonton.
Gambar Desain
Gambar 2 : Denah Lantai Dasar
Gambar 1: Blok plan
Gambar 3 : Denah Tribun
Gambar 4 : East view
Gambar 7 : Interior
Kesimpulan
Setelah dilakukan evaluasi baik itu evaluasi konsep atau desain yang dikaitkan dengan skripsi dan gambar pra rencana, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Saat ini Stadion yang dimiliki Kota Padang adalah Stadion H. Agus Salim. Agus Salim, Stadion ini sudah cukup lama dan tidak layak menggelar pertandingan besar di era modern saat ini, karena tidak Representatif dan tidak sesuai standar yang ditetapkan oleh penyeleggara Liga Indonesia.
2. Setelah melakukan pengamatan dilapangan, sebagai home base PS Semen Padang yang merupakan kontestan liga Indonesia, kondisi Stadion H.Agus Salim perlu dilakukan peningkatan, karena beberapa sarana dan prasarana, fasilitas pendukung dan fasilitas penunjang yang ada sudah tidak sesuai standar lagi.
3. Potensi sebuah klub sepak bola bias meningkat jika didukung oleh sarana dan prasarana yang baik, berkualitas dan sesuai standar. Melalui sarana dan prasarana yang baik, berkualitas dan sesuai standar, diharapkan akan mampu menyedot pengunjung yang pada akhirnya
bermuara pada pengelola atau klub sebagai sumber pendapatan.
4. Mengakomodasi kegiatan olahraga sepakbola dengan lebih baik dan terfasilitasi.
5. Stadion dengan kapasitas ± 40.000 penonton, yang terdiri atas ± 400 penonton tribun VIP dan ± 39600 penonton tribun biasa.
6. Mengakomodasi tingkat kepuasan pengunjung saat menonton
pertandingan.Sasaran pengunjung adalah masyarakat dari berbagai lapisan sosial.
Ucapan Terima Kasih
Dalam penulisan skripsi ini banyak sekali mendapatkan arahan dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Terima Kasih yang luar biasa kepada Allah SWT, maha sempurna yang memberika kelancaran untuk semuanya. 2. Semangat terbesar dan doanya
yang tak pernah berhenti dari kedua orang tua dan teman -teman
3. Ibuk Ir. Elfida Agus, MT sebagai ketua Jurusan Teknik Arsitektur
4. Bapak Yaddi Sumitra, MTP selaku Dosen Pembimbing I,
terima kasih atas arahan dan bantuannya.
5. Ibuk Rini Afrimayeti, ST selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih banyak atas arahan dan bantuannya.
6. Terima kasih juga buat bimbingannya Bapak Dr. Ir. Eko Alvares Z, MSA, Ibuk Ika Mutia, ST,MSC, dan dosen-dosen Jurusan Teknik Arsitektur, yang memberikan bimbingan dan ketulusannya dalam memberikan ilmu kepada penulis khususnya.
7. Buat kawan-kawan art-deko, Teknik Arsitektur angkatan 2008
8. Dan terakhir untuk semua orang yang memberikan support dan doa kepada penulis, yang tidak cukup disebutkan untuk satu kertas kata pengantar ini.
Daftar Pustaka
Ching, Francis DK, 1996, Arsitektur, Bentuk, Ruang, Dan Susunannya, Jakarta : Erlangga.
Heng, Lucky, 2007, Kantor Sewa Di Jalan Asia Afrika, Bandung, Sekolah Arsitektur Perencanaan Dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
Juwana, Jimmy S, 2007, Panduan Sistem
Bangunan Tinggi, Jakarta : Erlangga.
Neufert, Ernst, 2002, Data Arsitektur Edisi 33 Jilid 1, Jakarta : Erlangga. Neufert, Ernst, 2002, Data Arsitektur Edisi
33 Jilid 2.,Jakarta : Erlangga. Susanta, Gatut Dan Hafidh Adhitama,
2007, Agar Rumah Tidak Gelap Dan Pengap, Griya Kreasi.
White, Edward T, 1985, Buku Pedoman Konsep, Bandung : Intermedia