• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA BATU

PERATURAN WALIKOTA BATU

NOMOR 54 TAHUN 2013

TENTANG

PEMBENTUKAN DAN PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

PADA DINAS KESEHATAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kota Batu, perlu menetapkan Peraturan Walikota Batu tentang Pembentukan dan Penjabaran Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Batu;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4118);

(2)

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan

(3)

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

16.Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

17.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

18.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 58 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

19.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

20.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 574/Menkes/SK/IV/ 2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010; 21.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:

128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;

(4)

22.Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Batu;

23.Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

24.Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2013 Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Batu;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN KOTA BATU.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kota Batu.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu.

3. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Daerah Kota Batu yang terdiri dari Kepala Daerah sebagai unsur Eksekutif dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Legislatif yang dalam pelaksanaan tugasnya selalu mencerminkan kemitraan.

4. Walikota adalah Walikota Batu.

5. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Batu sebagai unsur Pembantu Pimpinan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batu. 7. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Batu.

8. Kepala adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu.

9. Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UPT Puskesmas adalah unsur pelaksana sebagian tugas teknis operasional pada Dinas Kesahatan Kota Batu.

10.Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Kepala UPT adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Batu.

(5)

BAB II

PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Walikota ini dibentuk Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Batu.

(2) UPT Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Puskesmas Batu; b. Puskesmas Junrejo; c. Puskesmas Beji;

d. Puskesmas Bumiaji; dan e. Puskesmas Sisir.

Pasal 3

(1) UPT Puskesmas berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Dinas Kesehatan Kota Batu yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah pada bidang kesehatan tingkat Kecamatan.

(2) UPT Puskesmas merupakan unit pelaksana tingkat pertama upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

(3) UPT Puskesmas dipimpin oleh Kepala Puskesmas yang berlatar belakang pendidikan paling sedikit tenaga medis atau sarjana kesehatan lainnya yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

BAB III

WILAYAH KERJA Pasal 4

Wilayah kerja UPT Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) adalah sebagai berikut:

1. Puskesmas Batu meliputi: Desa Sumberrejo, Desa Pesanggrahan, Desa Oro-oro Ombo, Kelurahan Ngaglik, dan Kelurahan Songgokerto;

2. Puskesmas Beji meliputi: Desa Beji, Desa Mojorejo, Desa Torongrejo, dan Desa Pendem;

3. Puskesmas Bumiaji meliputi: Desa Pandanrejo, Desa Bumiaji, Desa Bulukerto, Desa Punten, Desa Tulungrejo,

(6)

Desa Sumbergondo, Desa Giripurno, Desa Sumber Brantas, dan Desa Gunungsari;

4. Puskesmas Junrejo meliputi: Kelurahan Dadaprejo, Desa Junrejo, dan Desa Tlekung; dan

5. Puskesmas Sisir: Desa Sidomulyo, Kelurahan Sisir, dan Kelurahan Temas.

BAB IV

UPAYA DAN AZAS PENYELENGGARAAN Pasal 5

(1) UPT Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan, dan upaya kesehatan penunjang, serta jaringan pelayanan Puskesmas.

(2) Upaya kesehatan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. upaya promosi kesehatan; b. upaya kesehatan lingkungan;

c. upaya kesehatan keluarga dan reproduksi; d. upaya perbaikan gizi masyarakat;

e. upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular; dan

f. upaya penyembuhan penyakit dan pelayanan kesehatan.

(3) Upaya kesehatan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dan ditetapkan oleh UPT Puskesmas berdasarkan permasalahan kesehatan masyarakat di wilayah kerja dan kemampuan Puskesmas.

(4) Upaya kesehatan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari:

a. upaya kesehatan olahraga; b. upaya kesehatan sekolah;

c. upaya perawatan kesehatan masyarakat; d. upaya kesehatan kerja;

e. upaya kesehatan gigi dan mulut; f. upaya kesehatan jiwa;

g. upaya kesehatan mata;

h. upaya kesehatan usia lanjut; dan

i. upaya pembinaan pengobatan tradisional.

(5) Upaya kesehatan penunjang terdiri dari unit obat, laboratorium medis, dan laboratorium kesehatan masyarakat.

(7)

(6) Jaringan pelayanan Puskesmas meliputi: Puskesmas Pembantu, Unit Puskesmas Keliling, dan Unit Bidan di Desa.

Pasal 6

(1) UPT Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan pengembangan berdasarkan azas pertanggungjawaban wilayah, azas pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan, dan azas rujukan.

(2) UPT Puskesmas mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian dari tugas Dinas Kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan, pembinaan, dan tugas membangun upaya kesehatan kepada masyarakat.

(3) Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), UPT Puskesmas menyelenggarakan fungsi:

a. pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan; b. pusat pemberdayaan masyarakat; dan

c. pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

BAB V

SUSUNAN ORGANISASI dan TATA KERJA Bagian Kesatu

Susunan Organisasi Pasal 7

Struktur Organisasi UPT Puskesmas terdiri dari: a. Kepala;

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kedua

Penjabaran Tugas dan Fungsi Paragraf 1

Kepala Pasal 8

(8)

(1) Kepala UPT mempunyai tugas melaksanakan upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan azas penyelenggaraan Puskesmas.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala UPT menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana operasional dan program tingkat puskesmas;

b. pelaksanaan koordinasi lintas sektor bidang kesehatan di tingkat kecamatan;

c. penyusunan target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di tingkat kecamatan;

d. pelaksanaan upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan, upaya kesehatan penunjang, serta rujukan di wilayahnya;

e. koordinasi pelaksanaan unit puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan bidan di desa;

f. pelaksanaan pendayagunaan dan pembinaan tenaga kesehatan di tingkat puskesmas;

g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan puskesmas; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2

Sub Bagian Tata Usaha Pasal 9

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaporan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kehumasan, rumah tangga, perpustakaan, dan kearsipan. (2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas mempunyai

tugas melaksanakan pengelolaan, administrasi umum, keuangan, perlengkapan, ketatalaksanaan, kehumasan, rumah tangga, kepustakaan, kearsipan, dan kepegawaian. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan dan pengelolaan urusan rumah tangga, sarana, prasarana, dan perlengkapan;

b. pelaksanaan surat-menyurat, kearsipan, dan perpustakaan;

c. pembinaan, pengembangan, dan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan;

(9)

e. pelaksanaan koordinasi penyusunan program kerja dan laporan, serta pelaksanaan evaluasi dan pengendalian;

f. pelaksanaan pengelolaan data statistik bidang kesehatan;

g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan sub bagian; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAB VI TATA KERJA

Pasal 10

(1) Dalam melaksanakan tugas, Kepala UPT bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.

(2) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT.

(3) Hubungan tata kerja antara Kepala UPT dengan bawahan atau sebaliknya secara administratif dilakukan melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

Pasal 11

(1) Kepala UPT berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi baik dalam lingkungan UPT maupun dengan instansi lain yang terkait.

(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha harus melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. (3) Kepala UPT dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

masing-masing bertanggung jawab memberikan bimbingan, pembinaan, dan pengawasan kepada bawahannya, serta melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatan masing-masing

BAB VII

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 12

(10)

Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Peraturan Walikota ini diatur dengan Peraturan Kepala Dinas.

(11)

Pasal 13

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Batu Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pembentukan dan Penjabaran Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Batu (Berita Daerah Kota Batu Tahun 2010 Nomor 9/D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Batu Nomor 35 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pembentukan dan Penjabaran Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Batu (Berita Daerah Kota Batu Tahun 2012 Nomor 15/E), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batu.

Ditetapkan di Batu

pada tanggal 27 September 2013

WALIKOTA BATU,

ttd

EDDY RUMPOKO

Diundangkan di Batu

pada tanggal 27 September 2013

SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU,

ttd

WIDODO

Referensi

Dokumen terkait

memiliki nilai APTI terendah, tanaman Nusa Indah (Mussaenda sp.) secara visual menunjukkan gajala kerusakan pada daun dan bunga pada perlakuan paparan SO 2 dengan konsentrasi 10

Annual ( A ) : jumlah uang dari serangkaian transaksi seragam pada setiap akhir periode, dari periode ke 1 sampai dengan periode ke n, yang ekivalen dengan P dan F.

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 28 Tahun 2020 tentang Penetapan Besaran Honorarium Tim Pelaksana

Jamur yang mendominasi mencemari biji jagung pakan ternak yang diuji, yaitu jamur isolat As2 (Aspergillus sp. berwarna hijau) dengan besar intensitas cemaran antara 34% pada

Documentation Discussion Forums Articles Sample Code Training RSS Resources As Published.. Minimizing Data-Communication Costs by Decomposing Query Results in

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PPB yang dilakukan selama ini sudah bagus, dan menjadi pilihan yang disukai oleh mahasiswa daripada

Vinyl adalah jenis dan tipe plastik yang dibuat dari etilena yang biasa ditemukan dalam minyak mentah dan klorin yang biasa ditemukan dalam garam biasa.. Vinyl

Penyusunan RKAP PDAM Kota Batu Tahun 2012 mengacu pada Surat Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tanggal 10 Agustus 2000 tentang Pedoman