• Tidak ada hasil yang ditemukan

Corporate Brand & Communication Plan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Corporate Brand & Communication Plan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERKULIAHAN

Corporate Brand &

Communication Plan

Corporate Identity, Branding

and Reputation

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public Relations

09

420300 Fitrie Handayani ST., MSi

Abstract

Kompetensi

P

engelolaan hubungan dengan para

stakeholder memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan. Kesalahan dalam mengelola hubungan dengan mereka pada saat krisis akan berakibat buruk pada

perusahaan/organisasi

Pemahaman akan tujuan, dimensi dan elemen corporate identity, reputation and branding

(2)

Pembahasan

DARI IDENTITAS MENUJU REPUTASI

Perusahaan yang bisa survive dengan persaingan yang makin ketat biasanya adalah perusahaan yang baik dan sehat, apalagi bila perusahaan tersebut internationally known, merupakan multinational company, hampir dipastikan perusahaan tersebut memiliki reputasi yang baik karena dipercaya oleh konsumen. Begitu juga produk yang dikeluarkan perusahaan tersebut, hampir dipastikan menjadi pilihan konsumen. Namun tahukah Anda, nama produk keluaran perusahaan MNC berbeda-beda di seluruh dunia? Shampoo SUnsilk misalnya, di Amerika Latin namanya Sedal. Detergent Rinso, di Brazil namanya Omo. Es krim Wall’s, namanya paling variatif: Kibon (Brazil), Bresler (Cile), Pinguino (Ekuador). Holanda (Meksiko) dll. Lalu bagaimana konsumen mengenali produk-produknya? Untungnya ada logo, kemasan atau tampilan visual lain yang telah ‘terekam’ di benak konsumen. Di sinilah fungsi identitas perusahaan memainkan peranan.

Reputasi dimulai dari identitas korporat (corporate identity) sebagai titik pertama yang tercermin melalui nama perusahaan (logo) dan tampilan lain, misalnya dari laporan tahunan, brosur, alat transportasi, kemasan produk, interior kantor, seragam karyawan, iklan, pemberitaan media, serta materi tertulis dan audio-visual lainnya. Namun, corporate identity juga dapat berupa nonfisik, seperti nilai-nilai dan filosofi yang dianut perusahaan, keramahan pelayanan, gaya kerja dan komunikasi - baik internal perusahaan maupun dalam interaksi dengan pihak luar.

Identitas korporat tersebut memancarkan citra kepada khalayak atau pihak-pihak terkait (konstituen/stakeholders) antara lain seperti citra di mata konsumen, masyarakat sekitar, investor, dan karyawan sendiri sehingga jadilah citra korporat.

Bentuk paling sederhana dari corporate identity adalah simbol. Manusia telah menggunakan simbol untuk berkomunikasi sejak jaman purba (Jaman Gua) untuk menceritakan dan mencatat apa yang mereka alami dan kerjakan sehari-hari. Tetapi bentuk identitas grafis yang paling awal bermula pada jaman di mana para pembuat barang-barang tembikar membuat tanda pada bagian bawah dari barang-barang tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh para peternak dengan menandai ternak-ternak mereka. Bentuk identitas

(3)

grafis lain adalah lambang-Iambang pada perisai-perisai para kesatria dan bendera-bendera kerajaan pada jaman Medieval.

Pada jaman moderen, identitas grafis mulai berkembang pada masa industrialisasi dimana barang-barang yang dihasilkan dari pabrik dan dikemas. Karena banyaknya perusahaan yang memproduksi jenis barang yang sarna, maka diperlukan suatu identitas untuk membedakan produksi perusahaan A dari perusahaan B. Dari sinilah kita mengenal yang disebut logo dan cap atau merek dagang (trademark) yang digunakan untuk memasarkan barang-barang tersebut. Merek dagang yang berkembang pada rnasa ini antara lain Kodak, Singer dan Coca-Cola. Walaupun demikian logo-logo tersebut hanya bersifat dekoratif, bukan bersifat "menjual".

Corporate Image Versus Corporate Identity

Perusahaan, seperti halnya manusia mempunyai karakter. kesan dan filosofi sendiri-sendiri. Simbol yang ditampilkan mencerminkan identitas perusahaan dan membentuk image perusahaan itu secara positif.

Corporate image adalah bagaimana suatu perusahaan dipersepsikan dan dilihat oleh masyarakat atau publik, dalam hal ini konsumen, pesaing, suplier, pemerintah dan masyarakat umum. Corporate image terbentuk dari kontak dengan perusahaan tersebut dan dengan menginterpretasikan informasi mengenai perusahaan tersebut. Informasi-informasi ini dapat didapatkan dari produk-produk dan iklan-iklan dari perusahaan tersebut.

Image dapat terus berubah secara konsisten. Dengan berkembangnya informasi, jaman dan trend bisnis, informasi-informasi baru ditambahkan atau memodifikasi kesan yang telah ditampilkan. Pesan dan kesan yang hendak disampaikan oleh suatu perusahaan dapat disalahartikan dan dapat pula diacuhkan oleh masyarakat.

Corporate identity adalah suatu bentuk visual dan ekspresi graphis dari image dan identitas suatu perusahaan. Sebagai bentuk visual, corporate identity menampilkan simbol yang mencerminkan image yang hendak disampaikan.

Sebuah perusahaan yang baik harus dapat menyampaikan image sesuai dengan identitasnya. Dalam suatu perusahaan, image adalah kesan yang diberikan oleh perusahaan itu kepada publik melalui produk-produknya, kegiatan-kegiatannya, dan usaha-usaha pemasarannya. Karena itu dibutuhkan sebuah identitas yang kuat sebagai patokan

(4)

untuk menciptakan image atau kesan yang ingin disampaikan. Sebaliknya, image merupakan cerminan dari suatu perusahaan.

Fungsi Corporate Identity

Selain berfungsi sebagai identitas perusahaan, corporate identity juga mempunyai fungsi-fungsi lain, antara lain:

1. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan.

Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana perusahaan tersebut - bagaimana perusahaan itu sekarang dan bagaimana di masa yang akan datang. Selain itu corporate identity harus dapat dengan tepat mencerminkan image perusahaan, melalui produk dan jasanya.

2. Sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan.

Pertanyaan pertama yang muncul dalam pembuatan corporate identity adalah bagaimana suatu perusahaan ingin dilihat oleh publik. Pertanyaan ini secara tidak langsung membuat personil-personil perusahaan tersebut berpikir dan mengevaluasi sistem operasional mereka selama ini. Dari sini dapat ditemukan kelemahan atau kesalahan yang selama ini dilakukan, sehingga tercipta tujuan perusahaan yang lebih baik dan mantap.

3. Sebagai pendiri jaringan network yang baik.

Sebuah perusahaan yang berimage positif, stabil, dapat dipercaya dan diandalkan akan menarik perhatian stakeholder. Jenis perusahaan yang seperti ini juga yang mendapat banyak kemudahan saat membutuhkan tambahan modal dari bank. Produk-produk dari perusahaan ini juga mungkin menjadi produk yang paling laku dan digemari di pasar.

4. Sebagai alat jual dan promosi.

Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru. Konsumen akan lebih menerima karena telah memiliki pengalaman dengan produk perusahaan itu. Misal: Sony.

Sebuah corporate identity yang efektif harus memiliki karakter-karakter sebagai berikut:

1. Simbolisme yang sederhana tetapi mengena

Kesederhanaan adalah dasar dari kombinasi identitas brand-package-symbol yang baik. Semakin sederhana suatu simbol, semakin jelas pula pesan yang hendak disampaikan.

(5)

2. Mempunyai pemicu visual yang kuat.

Sebuah simbol yang efektif harus mampu memicu respon terhadap suatu produk atau perusahaan. Seperti di awal diceritakan, meskipun nama dan bahasanya berbeda, namun kita dapat langsung mengenali symbol eskrim Wall’s.

3. Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran.

Corporate identity ada1ah alat promosi yang sangat efektif dan aktif. Walaupun kampanye untuk suatu iklan produk berakhir, tetapi identitas tetap dipakai sampai bertahun-tahun.

4. Corporate identity harus dapat diingat dan mengesankan.

Suatu corporate identity yang baik mempunyai dua sifat : mengusulkan (suggestiveness) dan mengingatkan (recall). Bila konsumen ingin membeli suatu produk, maka ia akan teringat nama suatu perusahaan, misalnya ingin kecap maka konsumen ingan Bango. Ini disebut suggestiveness. Bila konsumen ini kemudian datang lagi dan membeli produk yang sama dan ia menghubungkan kembali dengan produsennya, maka ini disebut mengingatkan (recall).

BRANDING DAN REPUTASI

Sebuah brand adalah rancangan unik perusahaan, yang menunjukkan penawaran suatu perusahaan, dan membedakannya dari produk lain di pasar. Nama brand dan tampilan visual bekerja sama mengkomunikasikan dan memposisikan citra merek.

Sebuah brand dapat memberikan value atau nilai baik kepada customer maupun kepada perusahaan. Brand dapat membantu menginterpretasikan dan menyediakan informasi tentang produk. Brand juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri customer dalam melakukan pembelian.

Brand memberikan nilai kepada perusahaan dalam hal :

 Dalam program promosi produk baru adalah lebih mudah jika brandnya familiar/ dikenal.

(6)

 Competitive Advantage

Adalah dapat dikenakan tarif premium sehingga dapat menekan biaya promosi.

 Brand Extensions

Brand dapat memberikan platform untuk pertumbuhan melalui perluasan brand. Contoh : Samsung menghasilkan produk antara lain: Televisi, handphone, mesin cuci dan lemari es serta produk komponen komputer.

Membangun reputasi dan branding tergantung pada hal yang sama, yaitu : proyeksi jangka panjang, pemahaman mendalam tentang ‘customer’, hubungan saling percaya dengan stakeholder kunci dan pengukuran yang efektif serta feedback.

Charles Fombrun (1996) menyatakan, “Perusahaan mengembangkan reputasi yang unggul dengan menciptakan sekaligus memproyeksikan keterampilan perusahaan (set of skills) yang dianggap unik oleh khalayaknya.”

EMPAT SISI REPUTASI

Dari reputasi yang terbentuk, menurut Fombrun, ada empat sisi korporat yang perlu ditangani secara cermat, yaitu credibility (kredibilitas di mata investor), trustworthiness (karyawan terpercaya),

reliability (keterandalan di mata konsumen), dan responsibility (tanggung jawab sosial kepada

masyarakat) dengan rincian sebagai berikut:

Khalayak Karakteristik Citra

Investor

1. Memperlihatkan profitabilitas

2. Mempertahankan stabilitas

3. Prospek pertumbuhan yang baik

Kredibilitas

(Credibility)

Karyawan

4. Memunculkan kepercayaan

5.Pemberdayaan karyawan

6. Rasa memiliki dan kebanggaan tinggi

Terpercaya

(Trustworthiness)

Konsumen

7. Menjaga mutu produk atau jasa

8. Menjamin pelayanan prima

Keterandalan

(Reliability)

Masyarakat Sekitar

9. Membantu pengembangan masyarakat

sekitar

10. Perusahaan ramah lingkungan

Tanggung jawab

sosial

(7)
(8)

Daftar Pustaka

- Allison Theaker. The Public Relations Handbook. Routledge UK. 2004

- Doorley, John dan Helio Fred Garcia. Reputation Management. Routledge NY.2007

-

Kasali, Rhenald. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Jakarta: PT. Pusaka Utama Grafiti, 2003.

-

Abbey, Norman. Notes. Art 50A, Pasadena City College. Pasadena, California. 1992.

-

www.belajarkomunikasilagi.blogspot.com

diakses pada tanggal 15 November

2014 pukul 03.35

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam mamahami tentang gelombang khususnya gelombang bunyi yang tidak dapat diamati dengan

Adapun hasil penelitian persepsi mahasiswa terhadap atribut sosialibilitas pada seting tangga dalam hall fakultas ekonomi Universitas Wijayakusuma-Purwokerto, yang pada suatu waktu

mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:1) Angket skala

• Registered Port : Merupakan Port-port yang digunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringan yang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat..

LAPORAN F/V/KB KAB/KOTA (LAPORAN GUDANG/ BULANAN) YANG TIDAK MELAPOR s/d NOVEMBER 2009. o

Menimbang, bahwa berkenaan dengan apa yang telah dipertimbangkan dan diputus oleh Majelis Hakim Tingkat pertama mengenai gugatan cerai yang diajukan oleh

Oleh karena itu, perlu diadakan su atu penelitian tentang identifikasi yang spesifik arsitektur tradisional Jawa terutama pada masa Hindu dengan mahakarya yang sangat

Penurunan kecernaan bahan kering tanaman rami pada umur pemotongan 60 hari disebabkan oleh meningkatnya kandungan serat kasar dan lignin serta menurunnya kandungan