Page 1
PENGARUH ROLE OF CONFLICT,LINGKUNGAN ORGANISASI,
IKLIM ORGANISASI DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP STRESS KERJA
(Study Empiris Pada Perawat Rumah sakit BMC Padang) Oleh
Abdi Pratama1 , Dahliana Kamener MBA2 , Reni Yuliviona, SE, M,si2
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta 1. Mahasiswa, E-mail : [email protected]
2. Dosen PB I : [email protected]
PB II : [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of role conflict, organizational environment, organizational climate and work experience to work stress . In this study, the research object is nurses who work at BMC hospital that located at Jalan Proklamasi No. 37 Padang. From the test results of hypothesis can be concluded that organizational environment and work experiences variables significant effect on job stress in the BMC Hospital in Padang.The role of conflict and organization climate had no significant effect on the stress in the work environment BMC Hospital in Padang.
Keywords : Role Of Conflict, The Organizaton Environment, Climate Organization, Experience Work, Work Stress.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh role of conflict, lingkungan organisasi, iklim organisasi dan pengalaman kerja terhadap strees kerja. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perawat yang bekerja di lingkungan Rumah Sakit Umum BMC Padang yang berlokasi di Jalan Proklamasi Nomor 37 Padang. Dari hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa lingkungan organisasi dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap stress kerja di lingkungan Rumah Sakit BMC Padang. Variabel role of conflict dan iklim organisasi tidak berpengaruh signifikan tidak berpengaruh signifikan terhadap stress kerja di lingkungan Rumah Sakit BMC Padang.
Kata Kunci : Role Of Conflict, Lingkungan Organisasi, Iklim Organisasi, Pengalaman Kerja, Stress Kerja.
PENDAHULUAN
Pada saat ini begitu banyak jasa kesehatan yang bermunculan pada berbagai kota di
Indonesia, salah satunya di kota Padang. Diantara sekian banyak rumah sakit salah satu yang mendapatkan perhatian dan
Page 2 menjadi salah satu pilihan utama dari
masyarakat kota Padang untuk mendapatkan jasa layanan kesehatan adalah rumah sakit BMC.Secara umum gambaran struktur operasional rumah sakit BMC terlihat pada tabel 1di bawah ini.
Tabel 1
Deskriptif Struktu Manajemen Rumah Sakit BMC Padang Divisi Kerja Tenaga Administ rasi Tenaga Medis Total Dokter Ahli Perawat Unit Gawat Darurat 8 6 14 28 Penyakit Dalam 8 4 18 30 THT 12 3 10 25 Radiologi 6 2 5 13 Bangsal 10 7 13 30 Kelas VIP 8 7 10 25 Total 52 29 70 151
Sumber Rumah Sakit Umum BMC (2013).
Pada Tabel 1 terlihat bahwa rumah sakit umum BMC memiliki 6 unit umum yang paling penting dalam berjalannya kegiatan operasional sebuah rumah sakit. Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah yang pertama jumlah tenaga administrasi di dalam unit operasional tersebut berjumlah 8 orang, tenaga dokter sebanyak 6 orang dan dibantu oleh 6 orang perawat. Unit operasional yang tersibuk adalah penyakit dalam dan bagian bangsal. Di dalam unit ini dipekerjakan 30 orang medis yang terdiri dari 8 orang tenaga adninistrasi, 4 sampai 7 orang dokter dan dibantu oleh 13 sampai 18 orang perawat.
Total seluruh tenaga medis yang digunakan di dalam struktur operasional umum Rumah Sakit BMC Padang mencapai 151 orang. Jika mengamati kondisi karyawan di lingkungan rumah sakit BMC jumlah karyawan yang relatif banyak akan tetapi di dalam prakteknya jumlah karyawan tersebut sering kewalahan dalam melayani pasien, karena banyak permintaan dan keluhan dari pasien. Penelitian ini sebuah penelitian empiris yang berjudul Pengaruh Role of Conflict, Lingkungan Organisasi dan Iklim Organisasi dan Pengalaman Kerja Terhadap StressKerja (Studi Empiris Pada Rumah Sakit BMC Padang).
Perumusan Masalah
Berdasarkan kepada latar belakang masalah peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan yang akan dirumuskan di dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Apakah role of conflict
berpengaruh terhadap stress kerja pada perawat di Rumah Sakit BMC Padang.
2. Apakah lingkungan organisasi berpengaruh terhadap stress kerja pada perawat di Rumah Sakit BMC Padang.
3. Apakah iklim organisasi
Page 3 pada perawat di Rumah Sakit BMC
Padang.
4. Apakah pengalaman kerja
berpengaruh terhadap stress kerja pada perawat di Rumah Sakit BMC Padang.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah maka tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah membuktikan secara empiris:
1. Pengaruh role of conflict terhadap
stress kerja perawat pada Rumah Sakit BMC Padang.
2. Pengaruh lingkungan kerja terhadap stress kerja perawat pada Rumah Sakit BMC Padang.
3. Pengaruh iklim organisasi terhadap
stress kerja perawat pada Rumah Sakit BMC Padang.
4. Pengaruh pengalaman kerja terhadap stress kerja perawat pada Rumah Sakit BMC Padang.
LANDASAN TEORI Stres Kerja
Stress kerja adalah suatu respon adaptif, dihubungan oleh karakteristik dan atau peroses psikologi individu yang merupakan suatu konsekwensi dari setiap tindakan eksternal, situasi atau peristiwa yang menempatkan tuntutan psikologis atau fisik khusus pada seseorang (Gibson et al, 2005:112).
Role of Conflict
Menurut Robbins dan Timothy (2008) role of conflict merupakan sebuah kegiatan yang mengharuskan individu yang bekerja untuk melaksanakan lebih dari satu tugas.
Role of conflict sering terjadi pada lembaga perbankan, dimana terdapat individu yang memegang jabatan rangkap.
Role of conflict dapat berpengaruh positif atau berpengaruh negatif. Kontribusi positif dari Role of conflict terjadi ketika perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk melaksanakan rekuitmen karyawan dalam rangka mengisi suatu posisi.
Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi adalah kekuatan yang mendorong semangat yang ada di dalam maupun di luar dirinya baik itu yang berupa reward maupun punishment sehingga Herberg (1993) dalam Luthan (2006:219) menyatakan bahwa pada manusia terdapat enam faktor pemuas yaitu prestasi kerja yang diraih (achievement) pengakuan orang lain (recognation), tanggung jawab (responsibility), peluang untuk maju (advancement). Kepuasan kerja itu sendiri (the work it self) dan pengembangan karir (the possibility of growth)
Iklim Organisasi
Menurut Robbins dan Timothy (2008) mengungkapkan bahwa iklim organisasi
Page 4 situasi atau suasana yang dirasakan
didalam lingkungan organisasi. Iklim organisasi juga dapat didefinisikan sebagai hungan yang terjadi antara anggota organisasi dengan anggota lainnya. Selain iklim organisasi juga dapat muncul ketika terjadi hubungan antara anggota organisasi dengan atasan. Iklim organisasi sangat menentukan tingkat stress yang dimiliki individu didalam sebuah organisasi. Semakin baik iklim organisasi yang dirasakan tentu akan menurunkan tingkat
stress dalam bekerja.
Pengalaman Kerja
Menurut Mangkunegara (2008) pengalaman kerja merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan dimasa lalu untuk melaksanakan sebuah pekerjaan yang sama. Semakin tinggi frekuensi pekerjaan dilakukan secara berulang ulang menunjukan bahwa pengalaman yang dimiliki individu.
Pengembangan Hipotesis
Berdasarakan teori dan kerangka konseptual maka tercipta hipotesis sebagai berikut :
H1: Role of Conflict berpengaruh terhadap
stress kerja
H2: Lingkungan Organisasi berpengaruh terhadap stress kerja
H3: Iklim Organisasi berpengaruh terhadap stress kerja
H4: Pengalaman Kerja berpengaruh terhadap stress kerja.
MetodePenelitian Objekpenelitian
Dalam penelitian ini, objek penelitiannya adalah tingket stress kerja perawat pada rumah sakit BMC Padang. Penelitian ini dilakukan melalui pengisian kuesioner dengan subjek penelitian yaitu perawat di Rumah Sakit BMC Padang.
Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh staf medis yang bekerja di dalam lingkungan rumah sakit BMC Padang. Menurut Sekaran (2006:78) sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh perawat yang bekerja di lingkungan Rumah Sakit BMC yang berlokasi di Jalan Proklamasi No 37 Padang. Berdasarkan survey pengamatan jumlah perawat yang aktif bekerja di lingkungan rumah sakit berjumlah 70 orang.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variable dependen dan variable independen. Yang menjadi variable dependen adalah stress kerja. Sedangkan yang menjadi variable independen adalah
Page 5 role of conflict, lingkungan organisasi,
iklim, dan pengalaman kerja TeknikPengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis melakukan pengambilan data secara lansung dengan menyebarkan kuisioner dengan skala Likert.
TeknikAnalisis Data
Untuk melakukan tahapan pengujian hipotesis maka digunakan metode analisis secara kualitatif ataupun kuantitatif. Secara umum tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Deskriptif Umum Responden
Penelitian ini bertujuan mendapatkan bukti empiris pengaruh role of conflict, iklim organisasi, lingkungan organisasi dan pengalaman kerja terhadap
stress kerja. Penelitian dilakukan pada institusi pelayanan kesehatan yaitu Rumah Sakit BMC Padang. Sebelum dilakukan tahapan pengolahan data terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria. Secara umum proses penyebaran kuesioner yang dilakukan tergambar didalam Tabel 2 dibawah ini:
Tabel 2
Gambaran Umum Penyebaran
Kuesioner Sumber Data Olahan spss
Pada Tabel 2 terlihat bahwa total jumlah kuesioner yang disebarkan berjumlah 70 lembar. Setelah dilakukan pengumpulan kembali 14 kuesioner diantaranya tidak berhasil dikumpulkan kembali, sehingga total kuesioner yang berhasil dikumpulkan berjumlah 56 lembar atau 80% dari total seluruh kuesioner yang disebarkan, setelah dilakukan pemeriksaan 3 lembar kuesioner di eliminasi karena mengalami kerusakan seperti tidak lengkap dalam pengisia, sehingga total kuesioner yang diolah berjumlah 53 orang atau 75,41% dari total seluruh responden.
Analisis Hasil dan Pembahasan
Sebelum dilakukan tahapan pengujian hipoitesis terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen data. Secara umum model pengujian instrumen data yang digunakan meliputi:
Keterangan Jumlah % Jumlah kuesioner yang disebarkan Jumlah kuesioner yang tidak dikembalikan
Total kuesioner yang berhasil dikumpulkan Jumlah kuesioner yang rusak Jumlah kuesioner yang diolah 70 (14) 56 3 53 100 20.00 80 4.29 75,41
Page 6 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011) sebuah model pengujian hipotesis yang tepat dan akurat harus didukung oleh masing masing variabel yang telah berdistribusi normal. Pada penelitian ini pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan uji non parametric One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Berdasakan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil pengujian terlihat pada Tabel 4 dibawah ini:
Tabel 3
Hasil Pengujian Normalitas
Variabel Asym p Sig (2-Tailed ) Alph a Kesimpula n Stress Kerja 0,887 0,05 Normal Role of Conflict 0,147 0,05 Normal Lingkunga n Organisasi 0,887 0,05 Normal Iklim Organisasi 0,333 0,05 Normal Pengalama n Kerja 0,630 0,05 Normal Sumber Data Olahan spss
Pada Tabel 3 terlihat bahwa variabel penelitian yang terdiri dari stress
kerja, role of conflict, lingkungan organisasi, iklim organisasi dan pengalaman kerja memiliki nilai asymp sig (2-tailed) besar dari alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
penelitian yang digunakan didalam model penelitian saat ini telah berdistribusi normal. Oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Pengujian Asumsi Klasik
Salah syarat yang harus terpenuhi ketika model analisis yang dilakukan untuk menguji hipotesis menggunakan regresi berganda adalah terbebasnya masing masing variabel penelitian dari gejala asumsi klasik.
Pengujian Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antar variabel independen, jika terjadi hubungan yang kuat antar variabel independen menandakan gejala multikolineritas terdeteksi (Hair et la 2010).
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4 dibawah ini:
Page 7 Tabel 4
Hasil Pengujian Multikolineritas Variabel Toleran ce VIF Kesimpul an Role of Conflict 0,967 1,03 4 Tidak Terjadi Lingkunga n Organisasi 0,878 1,13 9 Tidak Terjadi Iklim Organisasi 0,883 1,13 2 Tidak Terjadi Pengalam an Kerja 0,994 1,00 6 Tidak Terjadi Sumber Data Olahan spss
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas yang telah dilakukan teridentifikasi bahwa masing masing variabel independen yang digunakan memiliki nilai tolerance diatas 0,10 sedangkan nilai Variance Influence Faktor
(VIF) yang dimiliki masing masing variabel independen berada dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang digunakan didalam model penelitian saat ini terbebas dari gejala multikolinearitas, sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Pengujian Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011) pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui pola variasi variance yang mendukung masing masing variabel penelitian.berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada gambar I dibawah ini:
Gambar I
Scatterplot Heteroskedastisitas Scatterplot
Dependent Variable: Stress Kerja
Regression Studentized Residual
3 2 1 0 -1 -2 -3 R e g re s s io n S ta n d a rd iz e d P re d ic te d V a lu e 3 2 1 0 -1 -2
Pada gambar terlihat sebaran variance yang dimiliki masing masing item pertanyaan yang mendukung setiap variabel penelitian tidak membentuk pola yang jelas dan menyebar baik diatas atau pun dibawah titik 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa didalam model penelitian saat ini gejala heteroskdastisitas tidak terdeteksi, sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilakukan.
Pengujian Statistik
Untuk menjawab masing masing perumusan masalah yang diajukan didalam model penelitian ini maka dilakukan pengujian statistik.
Analisis Koefisien Determinasi (R-square)
Menurut Ghozali (2011) pengujian koefisien determinasi bertujuan untuk
Page 8 mengetahui kontribusi yang mampu
diberikan oleh seluruh variabel independen untuk mempengaruhi variabel dependen yang diukur dengan persentase. Setelah dilakukan tahapan pengujian dengan menggunakan bantuan program SPSS, diperoleh ringkasan hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.20 dibawah ini:
Tabel 5
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Variabel R2
Role of Conflict,
Lingkungan Organisasi, Iklim Organissasi dan Pengalaman Kerja
0,489
Sumber Data Olahan spss
Pada Tabel 5 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi yang diperoleh dalam pengujian adalah sebesar 0,489 hasil tersebut menunjukan bahwa role of conflict, lingkungan organisasi, iklim organisasi dan pengalaman kerja mampu memberikan kontribusi untuk mempengaruhi stress kerja dilingkungan Rumah Sakit BMC Padang sebesar 48,90% sedangkan 51,10% lagi kontribusinya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam model penelitian saat ini.
Uji F-statistik
Pengujian tersebut juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama sama terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada Tabel 6 dibawah ini:
Tabel 6
Hasil Pengujian F-statistik
Variabel Sig Alpha Kesimpulan
Role of Conflict, Lingkungan Organisasi, Iklim Organissasi dan Pengalaman Kerja 0,000 0,05 Signifikan
Sumber Data Olahan spss
Berdasarkan hasil pengujian F-statistik teridentifikasi bahwa nilai signifikan yang dihasilkan dalam pengujian adalah sebesar 0,000. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05. Maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa role of conflict, lingkungan organisasi, iklim organisasi, dan pengalaman kerja secara
Page 9 bersama sama berpengaruh signifikan
terhadap stress kerja petugas medis Rumah Sakit BMC Padang.
Model Regresi Linear Berganda
Menurut Ghozali (2011) model regresi adalah sebuah persamaan untuk mengetahui arah pengaruh yang terbentuk antara variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada Tabel 7 dibawah ini:
Tabel 7
Model Regresi Linear Berganda Variabel Koefisien
Regresi t-hit Sig (Constanta) 28,811 Role of conflict -0,175 -0,649 0,520 Lingkungan Organisasi 0,618 5,737 0,000 Iklim Organisasi -0,203 -0,823 0,414 Pengalaman Kerja 1,201 3,172 0,003
Sumber Data Olahan spss
Pada Tabel 7 terlihat bahwa masing masing variabel penelitian yang digunakan didalam model penelitian ini dapat dibuat kedalam sebuah persamaan regresi linear berganda yaitu:
Y = 28,811 – 0,175x1 + 0,618x2 – 0,203x3
+ 1,201x4
Didalam persamaan regresi terlihat bahwa nilai konstanta yang dihasilkan adalah sebesar 28,811. Nilai koefisien
tersebut menunjukan bahwa ketika role of conflict, lingkungan kerja, iklim organisasi, dan pengalaman kerja tidak mengalami perubahan atau bernilai konstan maka perubahan variabel dependen adalah sebesar konstanta yaitu 28,811. Hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat stress tenaga medis di lingkungan Rumah Sakit BMC cenderung tinggi tanpa dipengaruhi oleh of conflict, lingkungan kerja, iklim organisasi, dan pengalaman kerja.
Pada persamaan regresi terlihat bahwa variabel role of conflict memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,175 Hasil tesebut menunjukan bahwa semakin tinggi nilai role of conflict
didalam organisasi akan semakin memicu penurunan stress kerja dengan asumsi faktor lain selain role of conflict dianggap tetap atau konstan. Jadi dapat disimpulkan bahwa role of conflict berpengaruh negatif terhadap stress kerja yang dirasakan perawat yang bekerja di Rumah Sakit BMCPadang.
Didalam model persamaan regresi teridentifikasi bahwa variabel lingkungan organisasi memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,618 hasil tersebut menunjukan bahwa semakin memanasnya suasana kerja yang terjadi antara karyawan dengan sesama karyawan atau pun dengan atasan akan mendorong meningkatnya stress kerja dengan asumsi
Page 10 faktor lain selain lingkungan organisasi
dianggap tetap atau konstan.
Variabel iklim organisasi memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,208. Nilai koefisien regresi yang dihasilkan menunjukan bahwa semakin kondusif iklim organisasi didalam sebuah perusahaan akan menurunkan tingkat
stress dengan asumsi faktor lain selain iklim organisasi dianggap tetap atau konstan.
Sesuai dengan pembentukan model regresi berganda yang telah dilakukan terlihat bahwa pengalaman kerja memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 1,117 hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi pengalaman kerja yang dimiliki tenaga medis didalam lingkungan organisasi akan mendorong meningkatnya tingkat stress, dengan asumsi faktor lain selain pengalaman kerja dianggap tetap atau bernilai konstan.
Pengujian Hipotesis
Untuk mendapatkan bukti empris pengaruh role of conflict, lingkungan organisasi iklim organisasi dan pengalaman kerja secara individual terhadap stress kerja maka dilakukan pengujian t-statistik. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat didalam Tabel 4.23 dibawah ini:
Tabel 8 Pengujian Hipotesis Variabel Sig Alph
a Kesimpula n Role of Conflict 0,52 0 0,05 Tidak Signifikan Lingkunga n Organisasi 0,00 0 0,05 Signifikan Iklim Organisasi 0,41 4 0,05 Tidak Signifikan Pengalama n Kerja 0.00 3 0,05 Signifikan Sumber Data Olahan spss
Pada Tabel 8 terlihat bahwa variabel role of conflict setelah dilakukan pengujian t-statistik untuk melihat pengaruh variabel tersebut terhadap stress
kerja diperoleh nilai signifikan sebesar 0,520. Pada tahapan pengujian digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,520 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa role of conflict tidak berpengaruh significan tehadap stress kerja tenaga perawat di lingkungan Rumah Sakit BMC Padang.
Pada tahapan pengujian hipotesis kedua yang bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh lingkungan organisasi terhadap stress kerja diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 Pada tahapan pengujian statistic tingkat kesalahan yang digunakan konsisten sebesar 0,05. Hasil tersebut menunjukan
Page 11 bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 <
alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H2 diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa lingkungan organisasi berpengaruh signifikan terhadap stress
kerja perawat di lingkungan Rumah Sakit BMC Padang.
Pada model pengujian hipotesis juga teridentifikasi variabel independen ketiga yang diukur dengan iklim organisasi memiliki nilai signifikan sebesar 0,414. Pada tahapan pengujian statistic tingkat kesalahan yang digunakan adalah konsisten sebesar 0,05 dengan demikian nilai signifikansi sebesar 0,414 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H3 ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa iklim organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap stress
kerja perawat dilingkungan Rumah Sakit BMC Padang.
Hasil pengujian hipotesis keempat yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman kerja terhadap stress
kerja, setelah dilakukan pengujian t-statistik diperoleh nilai signifikan sebesar 0,003. Pada tahapan pengolahan data digunakan level of confident sebesar 0,05. Temuan tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,003 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H4 diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap stress kerja yang
dirasakan perawat di lingkungan Rumah Sakit BMC Padang.
Penutup Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan jawaban dari sejumlah masalah yang diajukan didalam penelitian ini yaitu:
1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa role of conflict
tidak berpengaruh signifikan terhadap stress kerja di lingkungan Rumah Sakit BMC Padang.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa lingkungan organisasi berpengaruh signifikan terhadap stress kerja di lingkungan Rumah Sakit BMC Padang.
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa iklim organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap stress kerja di lingkungan Rumah Sakit BMC Padang.
Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah selesai dilaksanakan pada saat ini masih memiliki sejumlah kekurangan yang dipengaruh oleh adanya sejumlah keterbatasan yang peneliti miliki.
Page 12 Secara umum keterbatasan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Masih terdapatnya sejumlah variabel yang juga mempengaruhi
stress kerja yang belum digunakan didalam penelitian saat ini seperti
work family conflict, tekanan dalam bekerja, gaya kepemimpinan dan berbagai variabel penelitian. 2. Instansi yang digunakan sebagai
sampel hanya satu rumah sakit BMC saja sehingga tidak menunjukan tingkat stress dari perawat yang bekerja didalam sebuah rumah sakit yang terdapat di kota Padang.
3. Waktu penelitian yang relatif singkat tentu mempengaruhi akurasi hasil penelitian yang diperoleh.
Daftar Pustaka
Assegaf Umar Yasmin.. 2005. 2005. Pengaruh Konflik Peran dan Stres Kerja Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Pada Akuntan Publik dan Akuntan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2005). Jurnal Akuntansi Vol 5 No 2 Agustus 2005. Hal 91 – 106
Dessler Gary. 2007. Perilaku Organisasi (Teori dan Implikasi). Gramedia Pustaka, Jakarta.
Dwiyanti Putri. 2001. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stress Kerja. (Pada Pegawai Perempuan di Perusahaan BUMN di Jabotabek). Jurnal
Sosialita Nomor 1 Volume 2. Universitas Udayana, Bali. Ghozali, Imam. 2010. Analisis
Multivariate dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan Penerbit
Universitas Dipenegoro, Semarang. Gibson, James L., John, M., Ivancevich
dan Jamas, H., Donnelly, Jr. 2005 Organizations, Boston : McGraw-Hill Campanies, Inc.
Gujarati, Damodar. 2004. Econometrica. 5th. McGraw-Hill, Irwin.
Hasibuan SP. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi, Surabaya. Handoko, T Hani. 2000. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Badan Penerbit Universitas Gajahmada, Yogyakarta.
Henssy.2005. Organizational Behaviour. Prentice-Hall, Florida.
Istijanto. 2008. Analisis Riset Perilaku Organisasi. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Lee dan Chan. 1999. Fakto-faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja. Jurnal Manajemen Universitas Putra Malaysia Volume 4 Nomor 3. April 1999.
Luthan.2006. Organizational Behaviour. McGraw-Hill, Irwin
Margiati. 1999. Manajemen Prilaku (Analisis dan Strategic). Salemba Empat, Jakarta
Mas,ud Fuad. 2004. Analisis Diagnosis Organisasi. Badan Penerbit
Universitas Dipenegoro, Semarang. Noviana. 2008. Beberapa Faktor yang
Mempengaruhi Stres Kerja pada Perusahaan Pemerintah di Kota
Page 13 Medan. Jurnal Berskala Enam
Bulan Volume 2 Nomor 1. Sumatera Utara, Medan
Robbins Steven P dan Timothy. 2008. Organizational Behavior Third Edition McGraw-Hill, Irwin. Rumaningsih. 2011. Pengaruh Konflik
Peran, Ketidakjelasan Peran dan Tipe Kepribadian Terhadap Stres Kerja Pada Perusahaan BUMN di Kota Medan. Jurnal Manajemen Sumbar Daya Manusia Volume 3 Nomor 4 April 2011.
Siregar Hamdani. 2008. Perilaku Organisasi. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Sonny Widayatama. 2012. Analisis Perbedaan Iklim Budaya, Sifat Kedaerahan dan Stress Berdasarkan Tipe Kepribadian Pada Karyawan PT Bank Sinarmas Tbk Regional
Sumatera. Tesis Magister
Management Universitas Andalas. Padang.
Sugiyono. 2005. Analisis Multivariate. Salemba Empat, Jakarta.
Varawati. 2011.Perilaku Organisasi. Ghalia, Jakarta.
Wardoyo. 2008. Sejumlah Variabel yang Mempengaruhi Stress Kerja. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Volume 5 Nomor 1. Universitas Dipenegoro, Semarang.
Wibowo (2010) Manajemen Kinerja, Rajawali Pers, Jakarta.
Wijono. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stress Kerja
Karyawan Pada Perusahaan BUMN di Jabotabek. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Jurnal Manajemen Bisnis Voleume 3 Nomor 1. Universitas Brawijaya, Malang.