• Tidak ada hasil yang ditemukan

VIII MANIPULASI STRING VIII.1 Pendahuluan - String Manipulation - Repository UNIKOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "VIII MANIPULASI STRING VIII.1 Pendahuluan - String Manipulation - Repository UNIKOM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

VIII MANIPULASI STRING

VIII.1 Pendahuluan

- String merupakan bentuk data yang dapat digunakan untuk menampung dan memanipulasi data teks.

- Dalam bahasa C, string bukan merupakan tipe data tersendiri, namun merupakan jenis khusus dari tipe array.

- Tipe string dapat digunakan sebagai konstanta, yang ditulis dengan diawali dan diakhiri tanda petik ganda. Misalnya:

“ Teknik Elektro”

- Konstanta string seperti di atas disimpan dalam memori secara berurutan, dengan komposisi sebagai berikut:

memori rendah memori tinggi

T e k n i k E l e k t r o

Gambar 8.1 Struktur penyimpanan string pada memori.

- Setiap karakter akan menempati memori sebesar 1 byte, dan byte terakhir otomatis akan berisi karakter NULL.

VIII.2 Variabel String

- Variabel string digunakan untuk menyimpan data string. Misalnya

char nama[15];

- Contoh diatas merupakan instruksi untuk mendeklarasikan variabel tipe string dengan panjang maksimal mengandung 15 karakter (termasuk karakter NuLL)

- Deklarasi di atas sebenarnya adalah deklarasi array bertipe char.

- Untuk memasukkan data string ke dalam suatu variabel dapat dilakukan dengan menggunakan instruksi gets( ), dengan bentuk umum pemakaiannya adalah:

gets(nama_array);

- Jika menggunakan statemen scanf( ), maka instruksinya akan menjadi:

(2)

- Didepan nama array tidak perlu ada operator &(operator alamat), karena nama array tanpa kurung siku sudah menyatakan alamat.

- Jika menggunakan scanf( ), data string masukan tidak bisa mengandung spasi.

- Prototipe gets( ) terdapat pada file stdio.h.

/* --- */ /* File program : nama.c */ /* Contoh memasukkan data string dari keyboard */ /* --- */

#include <stdio.h>

main() {

char nama[15];

printf("Nama anda: "); gets(nama);

printf("Halo, %s. Selamat datang di Elektro.\n",nama); }

Program 8-1

- Pada program di atas, setelah deklarasi char nama[15], maka komputer akan menyediakan ruang pada memori sebanyak 15 karakter.

- Setelah pengguna memasukkan data nama : ABDUL SALAM, maka data string yang dimasukkan akan diletakkan pada area memori yang sudah dipesan.

(3)

ruang memori yang disediakan setelah : char nama[15];

Setelah pemasukan data: ABDUL SALAM

Gambar 8.2 Variabel string dan data string.

karakter NULL byte sisa tidak

digunakan (menyatakan alamat dari lokasi data string)

A B D U L S A L A M \0

- Instruksi gets( ) akan membaca seluruh karakter yang diketik pada keyboard sampai tombol ENTER ditekan. Dalam hal ini tidak ada pengecekan terhadap batasan dari array yang merupakan argumennya.

- Jika string yang dimasukkan melebihi ukuran array, maka sisa string (panjang string dikurangi ukuran array plus karakter NULL) akan ditempatkan ke lokasi sesudah bagian akhir array.

VIII.3 Inisialiasi String

- Suatu variabel string dapat diinisialisasi seperti halnya variabel array yang lain, namun pada elemen terakhir harus berupa karakter NULL. Sebagai contoh:

char kota[ ] =

{‘Y’, ’o’, ’g’, ’y’, ’a’, ’k’, ’a’, ’r’, ’t’, ’a’, ’\0’};

- Contoh diatas menyatakan bahwa variabel kota adalah variabel string dengan nilai awal berupa string “Yogyakarta”.

- Bentuk inisialisasi yang lebih singkat adalah:

(4)

- Pada bentuk ini, karakter NULL tidak perlu ditulis, karena secara implisit akan disisipkan oleh kompiler.

VIII.4 Menampilkan Isi Variabel String Ke Layar

- Untuk menampilkan isi variabel string, dapat digunakan salah satu dari pernyataan berikut:

o puts(var_string);

o printf(“%s”,var_string); o printf(var_string);

- Contoh program berikut ini akan menampilkan isi variabel

kota, berdasarkan dua bentuk inisialisasi string.

/* --- */ /* File program : kota.c */ /* Contoh menampilkan data string ke layar */ /* --- */ #include <stdio.h>

void bentuk1(void); void bentuk2(void);

main() {

bentuk1(); bentuk2(); }

void bentuk1(void) {

char kota[]=

{'Y','o','g','y','a','k','a','r','t','a','\0'}; puts(kota);

}

void bentuk2(void) {

char kota[] = "Solo"; puts(kota);

(5)

contoh hasil eksekusi:

C>kota Yogyakarta Solo

Program 8-2

VIII.5 Mengakses Elemen String

- Variabel string merupakan bentuk khusus dari array bertipe

char. Oleh karena itu, elemen dari variabel string dapat diakses seperti halnya pengaksesan elemen pada array.

- Program berikut menunjukkan cara mengakses elemen array untuk menghitung total karakter dari string yang dimasukkan melalui keyboard.

/* --- */ /* File program : hitkar.c */ /* Contoh mengakses elemen string */ /* --- */

#include <stdio.h> #define maks 256

main() {

int i, jumkar;

char teks[maks];

puts("Masukkan suatu kalimat.");

puts("Saya akan menghitung jumlah karakternya."); gets(teks);

jumkar = 0;

for(i=0;teks[i];i++) jumkar++;

(6)

Contoh hasil eksekusi: c>hitkar

Masukkan suatu kalimat.

Saya akan menghitung jumlah karakternya. Selamat datang

Jumlah karakter = 14

Program 8-3

- Penghituntgan jumlah karakter dari string teks dapat dilakukan dengan memeriksa elemen dari string dimulai dari posisi yang pertama (indeks sama dengan 0) sampai ditemukannya karakter NULL.

- Elemen yang ke-I dari teks dinyatakan dengan:

teks[i]

- Pemeriksaan terhadap teks[i] selama tidak berupa karakter NULL (dimulai dari indeks bernilai 0) dilakukan melalui:

for(i=0;teks[i];i++) jumkar++;

- Kondisi teks[i] pada for mempunyai makna yang secara implisit berupa:

teks[i] != ‘\0’

- atau “karakter yang ke-i dari teks tidak sama dengan karakter NULL”.

- Contoh program berikut memperlihatkan cara penyalinan nilai ke suatu variabel string.

/* --- */ /* File program : SALINSTR.c */ /* Contoh menyalin suatu string */ /* --- */

(7)

main() {

int i;

char keterangan[] = "Saya menyukai bahasa C"; char kalimat[30];

i = 0;

while (keterangan[i] != '\0') {

kalimat[i] = keterangan[i]; i++;

}

kalimat[i] = '\0'; /* Beri karakter NULL */

printf("Isi kalimat = %s\n", kalimat); }

Contoh hasil eksekusi : c>SALINSTR

Isi kalimat = Saya menyukai bahasa C

Program 8-4

- Untuk menyalin isi variabel string keterangan ke kalimat, pernyataan yang digunakan berupa:

while (keterangan[i] != '\0') {

kalimat[i] = keterangan[i]; i++;

}

- Selama keterangan[i] tidak berupa karakter NULL, maka

keterangan[i] akan disalin ke kalimat [i].

- Jadi dalam loop while tidak terdapat penyalinan karakter NULL dari keterangan ke kalimat.

(8)

- Bentuk yang lebih singkat untuk melakukan penyalinan

keterangan ke kalimat berupa:

i=0;

while (kalimat[i] = keterangan[i]) i++;

- Dengan penulisan seperti di atas, penyalinan karakter NULL juga akan dilakukan.

- Setelah menyalin karakter NULL (karena kondisi bernilai NILL) maka eksekusi terhadap loop akan dihentikan. Dengan demikian sekeluarnya dari loop tidak perlu ada pernyataan:

kalimat[i] = ‘\0’;

VIII.6 Beberapa Fasilitas Untuk Operasi Karakter

- Turbo C menyediakan sejumlah makro berargumen (semacam fungsi tetapi didefinisikan dengan menggunakan pengarah praprosesor #define) dan fungsi yang berkaian dengan data karakter.

- Fasilitas ini sangat bermanfaat untuk keperluan pemanipulasian string.

- Beberapa diantaranya didefinisikan pada file-judul CTYPE.H, sebagai berikut:

isalnum()

- Mempunyai bentuk:

int isalnum(int c);

- Merupakan makro yang akan menghasilkan nilai benar (bukan nol) jika c adalah sebuah huruf (huruf kapital maupun huruf kecil) atau berupa sebuah karakter angka (0 sampai dengan 9).

isalpha()

(9)

int isalpha(int c);

- Merupakan makro yang akan menghasilkan nilai benar (bukan nol) jika c adalah sebuah huruf (huruf kapital maupun huruf kecil).

isdigit()

- Mempunyai bentuk

int isdigit(int c);

- Merupakan makro yang menghasilkan nilai benar (bukan nol) jika c adalah sebuah karakter angka (0 sampai dengan 9).

islower()

- Mempunyai bentuk

int islower(int c);

- Merupakan makro yang akan menghasilkan nilai benar (bukan nol) jika c adalah sebuah huruf kecil (‘a’ sampai dengan ‘z’).

isupper()

- Mempunyai bentuk

int isupper(int c);

- Merupakan makro yang akan menghasilkan nilai benar (bukan nol) jika c adalah sebuah huruf kecil (‘A’ sampai dengan ‘Z’).

tolower()

- Mempunyai bentuk

(10)

- Jika c adalah huruf kapital, maka hasil fungsi berupa huruf kecilnya.

- Apabila c tidak berupa huruf kapital, keluaran fungsi sama dengan c.

toupper()

- Mempunyai bentuk

int toupper(int c);

- Jika c adalah huruf kecil, maka hasil fungsi berupa huruf kapitalnya.

- Apabila c tidak berupa huruf kecil, keluaran fungsi sama dengan c.

strcpy()

- Mempunyai bentuk

strcpy(tujuan, asal);

- Fungsi ini digunakan untuk menyalin variabel string asal

ke variabel string tujuan.

- Dalam hal ini, variabel tujuan haruslah mempunyai ukuran yang dapat digunakan untuk menampung seluruh karakter dari string asal.

- Contoh:

strcpy(pepatah, “Kalau ada kemauan pasti ada jalan”);

- merupakan instruksi untuk menyalin string “Kalau ada kemauan pasti ada jalan” ke variabel string pepatah.

strlen()

- Mempunyai bentuk

strlen(var_string);

(11)

- Karakter NULL tidak ikut dihitung.

strcat()

- Mempunyai bentuk

strcat(tujuan, sumber);

- Fungsi ini digunakan untuk menambahkan variabel string

sumber ke bagian akhir dari variabel string tujuan.

strcmp()

- Mempunyai bentuk

var_int = strcmp(str1, str2);

- Fungsi ini digunakan untuk membandingkan variabel string

str1 dengan string str2.

- Hasil fungsi bertipe int berupa nilai o Negatif, jika str1 kurang dari str2 o Nol, jika str1 sama dengan str2 o Positif, jika str1 lebih dari str2

- Nilai absolut hasil fungsi (kecuali jika bernilai nol) menyatakan selisih nilai ASCII dari karakter yang menyebabkan str1 berbeda dengan str2.

- Pembandingan dilakukan untuk karater pada posisi yang sama dari str1 dan str2, dimulai dari karakter terkiri.

- Acuan pembandingan dari dua buah karakter didasarkan oleh nilai ASCII-nya. Misal karakter ‘A’ lebih kecil dari karakter ‘B’ dan karakter ‘B’ lebih kecil dari karakter ‘C’. - Contoh : string “HALO” lebih kecil dari string “HELO”,

karena karakter ‘A’ mempunyai nilai yang lebih kecil daripada karakter ‘E’.

(12)

Latihan

Berdasarkan string “BORLAND”, buatlah program yang akan menghasilkan keluaran sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi peningkatan kemampuan pemecahan masalahpeserta didik, karena motivasi mempunyai fungsi untuk mendorong

Konseling individu mempunyai makna spesifik dalam arti pertemuan konselor dengan klien secara individual, dimana terjadi hubungan konseling yang bernuansa rapport, dan

Dengan kata lain, apabila siswa memiliki minat belajar terhadap pembelajaran matematika maka akan memudahkan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan

Universitas Bahayangkara Jaya Hasil dari penelitian yang dilakukan diketahui perputaran piutang dan perputaran. persediaan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh

Berdasarkan pembicaraan di atas, tuturan tersebut termasuk ke dalam jenis implikatur percakapan karena sesuatu yang diimplikasikan tidak mempunyai relasi langsung

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,