• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRADISI MAPPATABE’ DALAM MASYARAKAT BUGIS DI KECAMATAN PULAU SEMBILAN KABUPATEN SINJAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TRADISI MAPPATABE’ DALAM MASYARAKAT BUGIS DI KECAMATAN PULAU SEMBILAN KABUPATEN SINJAI"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel. Perbandingan Penelitian Terdahulu
Jumlah Table I penduduk kecamatan Pulau
TABEL II Jumlah penduduk Kecamtan di

Referensi

Dokumen terkait

Bedasarkan hasil penelitian yang telah disajikan maka diperoleh analisis bahwa proses interaksi antarbudaya yang dilaksanakan oleh masyarakat etnik Bugis dengan etnik

dan aktualisasinya ke dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Orang Bugis-Makassar sangat menjunjung tinggi nilai-nilai solidaritas dan persaudaraan mereka. Ketika salah

Akan tetapi kalau otang tengka, diukur dengan harga barang yang berlaku ketika orang yang memberi bantuan membutuhkan uangnya yang salah satunya ketika orang tersebut hendak

Etnis bugis memiliki konsep bentuk rumah panggung dengan kekhasan pada bentuk, ornamen dan penggunaan material lokal.Keberadaan rumah panggung tersebut merupakan

Berdasarkan perspektif Evers tersebut terlihat pula bahwa nelayan di Kecamatan Pulau Sembilan yang melaut pada saat itu masih bertujuan agar hasil tangkapannya

“Perlu kita ketahui bahwa ketika orang Bugis mengadakan acara baik itu acara pesta pernikahan ataupun acara sunatan Orang Bugis selalu mengambil hiburan (elekton), sedangkan

Orang tua dan masyarakat mengizinkan anak mereka untuk mengikuti tradisi Ngukok tersebut karena dianggap suatu kebiasaan yang sudah lama dilakukan secara turun temurun dari orang-orang

Penelitian terhadap elong membuktikan bahawa elong yang diungkapkan orang Bugis memiliki nilai siri’ untuk memandu masyarakat Bugis untuk hidup