54
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Dalam penyusunan skripsi ini Penelitian dilaksanakan di Pemerintah DKI Jakarta khususnya di kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, beralamat Jl.Abdul Muis No.66 Jakarta Pusat.
Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Pajak Daerah dari tahun 2009 sampai dengan 2013.
B. DESAIN PENELITIAN
Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus-menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana eharusnya langkah penelitian harus dilakukan dengan menggunakan metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal.penelitian kausal adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variables) terhadap variabel terikat (dependent variable).
C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, variabel adalah konsep yang
mempunyai bermacam-macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang nilainya dapat berubah-ubah.
Definisi operasional variable adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya: agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya. (http://kholifahlilik.blogspot.com/p/definisi-operasional-variable.html)
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, variabel independen yaitu pajak daerah dan variable dependen yaitu pendapatan asli daerah, yang akan dilihat dari table berikut :
Table 3.1
Definisi Operasional Variabel
No Variable Dimensi Indicator Skala Pengukuran
1 PAD Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sumber : Undang – Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta
2009 -2013
rasio
2 Pajak
Hotel
Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.
Sumber : Undang - Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta
2009 -2013
rasio
3 Pajak
Restoran
Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang isediakan oleh restoran.
Sumber : Undang – Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta
2009 -2013
rasio
4 Pajak
Hiburan
Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan
Sumber : Undang – Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta
2009 -2013
rasio
5 Pajak
Reklame
Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame.
Sumber : Undang – Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta 2009 -2013 rasio 6 Pajak Penerangan Jalan
Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain. Sumber : Undang – Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta 2009 -2013 rasio 7 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah pajak atas kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. Sumber : Undang – Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta
2009 -2013
rasio
8 Pajak
Parkir
Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor Sumber : Undang – Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta
2009 -2013
rasio
9 Pajak Air Tanah
Pajak Air Tanah adalah pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.
Sumber : Undang – Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta 2009 -2013 rasio 10 Pajak Sarang Burung Walet
Pajak Sarang Burung Walet adalah pajak atas kegiatan pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet.
Sumber : Undang – Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta
2009 -2013
rasio
11 PBB-P2 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. Sumber : Undang – Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta 2009 -2013 rasio 12 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah pajak atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan.
Sumber : Undang – Undang no 28 tahun 2009
Laporan Data Pajak DKI Jakarta
2009 -2013
D. POPULASI DAN SAMPEL
Menurut Sugiyono, populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya dan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi.”
Berdasarkan pengertian diatas maka yang akan dijadikan populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah laporan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun anggaran 2009 - 2013.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan data sekunder dalam proses pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data sekunder adalah kepustakaan yang dilakukan dengan mencari data yang erat kaitannya dengan penelitian. Studi kepustakaan ini berguna sebagai pedoman penelitian dengan mengumpulkan data informasi melalui buku-buku, katalog, literatur, kamus, website, dan arsip lain yang relavansi dengan penelitian ini.
F. METODE ANALISIS
Proses analisis data merupakan usaha untuk memeperoleh jawaban permasalahan penelitian. Analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, metode analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh atau hubungan anatara variabel terikat dan variabel bebas antara lain:
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011:19). 2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian data dilakukan dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Heteroskedatisitas, Multikolinearitas dan Autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Tujuan dari pengujian normalitas adalah untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Uji normalitas dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1) Kolomogorov Smirnov Tes Ho = Data terdistribusi normal Ha = Data tidak terdistribusi normal
Nilai sig > 0,05 artinya Ho diterima dan Ha ditolak Nilai sig< 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima 2) Kurva Normal P-Plot
Suatu variabel akan dikatakan normal apabila gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik-titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
b. Uji Multikolinearitas
Merupakan diamana antara variabel X (independent) tidak boleh saling berkorelasi. Regresi yang baik adalah apabila tidak ada korelasi antara variabel independent. Semua model regresi bebas dari masalah multiolinearitas jika pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, yang salah satunya yaitu jika nilai Variance Inflasion Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. c. Uji Heteroskedatisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu ke observasi lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot pada output SPSS, dimana menurut Duwi Priyatno (2009) ketentuannya adalah sebagai berikut:
1) Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Merupakan suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu pada kasus lain. Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel
pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson). Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:
1) Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.
2) Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi. 3) Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
3. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variable independent menjelaskan variable dependent. Untuk regresi berganda sebaiknya menggunakan R Square yang disesuaikan (Adjusted R Square). Nilai R Square dikatakan baik jika 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sapai 1.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis berkaitan dengan uji yang dilakukan dalam uji regresi yang dilakukan secara bersama-sama (simultan) dengan F-test dan secara individu (parsial) dengan T-test.
a. Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara variable independent terhadap variable dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat dalam tanel ANOVA. Hasil F-test menunjukkan variable independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable dependent jika: Ho = Tidak terdapat pengaruh
Ha = Terdapat pengaruh
Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh. Jika p-value < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima, artinya ada pengaruh. b. Uji t
Uji t adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variable independent secara individual (parsial) terhadap variable dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefisiena.
Hasil T-test menunjukkan variable independent secara individu berpengaruh terhadap variable dependent jika:
Ho = Tidak terdapat Pengaruh Ha = Terdapat pengaruh
Jika p-value> 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh. Jika p-value< 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima, artinya ada pengaruh
c. Uji Regresi Linear Berganda
Regresi Linear berganda merupakan alat ukur mengenai pengaruh terjadi antar variabel terikat atau variable dependent (Y) dengan dua atau lebih variabel bebas atau variable independent (x1,x2,x3....xk). Penambahan variabel bebas ini diharapkan dapat lebih menjelaskan karakteristik hubungan yang ada walaupun masih ada saja variabel yang terabaikan jika sebuah variable dependent dihubungkan dengan empat variable independent maka persamaan regresi linear bergandanya ditulis sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5+ β6X6+ β7X7+ β8X8+ β9X9 + e Dimana:
Y = Pendapatan Asli Daerah
β0 = Konstanta β1, β2, β3, β4, β5, β6, β7, β8, β9 = Koefisien Regresi X1 = Pajak Hotel X2 = Pajak Restoran X3 = Pajak Hiburan X4 = Pajak Reklame
X5 = Pajak Penerangan Jalan
X6 = Pajak Parkir
X7 = Pajak Air Tanah
X8 = Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan
X9 = Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
e = Nilai variabel lain yang tidakdimasukan