• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI DESA KARANGREJEK WONOSARI GUNUNG KIDUL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI DESA KARANGREJEK WONOSARI GUNUNG KIDUL"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan keluarga, Pendidikan Ibu, dan Pekerjaan Ibu
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia Balita, dan Kejadian Stunting
Tabel 1.4 Crosstab Usia Balita dengan Kejadian Stunting pada Balita Di Desa
Tabel 1.7 Crosstab Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita Di Desa

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari kegiatan pengumpulan data ini berupa artikel yang mengandung wacana tentang perempuan Islam dalam konten website swararahima.com dengan berfokus pada

Berdasarkan penelitian sebagian besar responden mengalami anemia sedang pada kehamilannya dikarenakan pada kehamilannya mereka mempunyai pola makan yang tidak baik sehingga kebutuhan

Objek yang digunakan dalam penelitian adalah data produksi perikanan tangkap perairan umum daratan provinsi Jawa Tengah yang terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota..

Pengawet alami biasanya tidak terlalu lama dapat mengawetkan paling lama 1 bulan, harga mahal, dan aman. Sedangkan pengawet buatan harganya murah, dapat

1) Kegiatan lomba di hari kedua adalah membuat gambar bercerita, peserta memilih judul yang akan disampaikan pada saat lomba. Pilihan judul berbeda dengan pilihan judul

UNTUKMU KEKASIH Indonesian SUNDARI SUKOTJO 13443 KRING KRING Indonesian VINA PANDUWINATA 13444 KR MAWAR SEKUNTUM Indonesian SUNDARI SUKOTJO 13445 KERONCONG KEMAYORAN

Sesuai dengan penelitian sebelumnya, pada hidrosefalus dapat ditemukan perlambatan fokal atau bilateral dengan sebagian besar mempunyai irama dasar yang normal atau irama

Unilever Tbk dari tahun 2012-2014 berada dibawah standar yang berarti perusahaan memiliki kas yang belum cukup untuk membayar kewajiban jangka pendek atau utang lancar