• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2009 - DIGILIB UNISAYOGYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2009 - DIGILIB UNISAYOGYA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TAHUN 2009

Disusun oleh:

Novi Kurniasih

( 070105063)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH

(2)

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TAHUN 20091

Novi Kurniasih2, Asri Hidayat3

Abstract : At ASEAN level, infant mortality in Indonesia 35 per 1000 live births and 25 million childbirth per year, 17% among these is low birth weight. Low birth weight rate in PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospitalin January-October was 125 per total childbirth. Low birth weight can have serious consequences on the quality of future generations. Maternal pregnant age is one of the factors that influence the occurrence of low birth weight. The research method used is an analytical survey, with the approach crossecsional time, data taken with study documentation. Test results statistic showed significant value of 0.000 and The result of relationship test with correlation coefficient test was obtained 0.414 . That means the influence of maternal pregnant age with low birth weight is medium Kata Kunci : Usia Ibu Hamil, Berat Bayi Lahir Rendah

A.Pendahuluan

Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Salah satu bidang pembangunan nasional adalah pembangunan kesehatan yang salah satu indikatornya adalah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) (Depkes RI, 2002:7). Di tingkat ASEAN, AKB di Indonesia 35 per 1.000 kelahiran hidup yaitu hampir 5 kali lipat dibandingkan dengan angka kematian bayi Malaysia, hampir 2 kali dibandingkan dengan Thailand dan 1,3 kali dibandingkan dengan Philipina (Depkes RI, 2003).

Secara global terdapat 25 juta persalinan per tahun. 17% diantara persalinan tersebut adalah BBLR dan hampir semua terjadi di Negara berkembang (Hadi, 2001). Jumlah BBLR di Indonesia diperkirakan mencapai 350 per 1.000 kelahiran hidup setiap tahunnya (Depkes, 2004). DinKes kota Yogyakarta menyatakan bahwa BBLR di Yogyakarta tahun 2006 yaitu 40 per 1000 kelahiran hidup.

Menurut Sarwono, usia ibu pada saat hamil mempengaruhi berat bayi yang

dilahirkan. Usia ibu kurang dari 20 tahun alat reproduksinya belum siap menerima kehamilan, uterus yang belum berfungsi sempurna mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat. Pada usia lebih dari 35 tahun alat-alat reproduksinya telah mengalami degenerasi sehingga mudah terjadi resiko pada kehamilannya yaitu suplay makanan kurang sehingga terjadi BBLR dan kelahiran prematur (Wiknjosastro, 2002). Faktor lain yang menyebabkan BBLR adalah status gizi ibu, paritas ibu, umur kehamilan ibu, penyakit ibu dan faktor ginetik (Sarwono, 2000).

Pemerintah telah mengeluarkan surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/ MENKES /SK/X/2003 tentang standar minimal bidang kesehatan di kabupaten atau kota untuk mengatasi masalah tersebut. Di dalam standar minimal bidang kesehatan tersebut terdapat satu standar yang menyinggung tentang BBLR yaitu standar pelayanan ibu dan anak yang meliputi cakupan ke-6 adalah cakupan berat bayi lahir rendah. Cakupan tersebut menyatakan bahwa bayi dengan BBLR harus di tangani sepenuhnya(100%). (Depkes, 2003).

1

Judul Karya Tulis Ilmiah

(3)

 

B.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan crossecsional. Populasi penelitian ini semua ibu yang melahirkan bayi dengan berat lahir rendah di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2009 dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, dan janin tunggal, paritas < 4. yaitu sebanyak 125 orang. Pengambilan sampel menggunakan non random sampling dengan metode purposive sampling yaitu jumlah sampel 92 orang. Analisis data menggunakan uji Kendall Tau dengan tingkat kesalahan 5%.

C.Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa bayi dengan kategori BBLR (berat antara 1500 - < 2500 gram) yang paling banyak yaitu sebanyak 92,5%, sedangkan BBLSR(berat < 1500 gram) sebanyak 5,4% dan BBLER (berat < 1000 gram) sebanyak 2,2%. Sebagian besar responden dengan usia reproduksi sehat yaitu sebanyak 70 orang (70.76%). Sedangkan responden dengan usia reproduksi tidak sehat 22 orang (22,23%).

Tabel 2. Hubungan Usia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah Di RS

PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2009

Sumber: Data sekunder Tahun 2009

D.Pembahasan

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret, setelah melihat uraian pada bab sebelumnya maka masing-masing variabel yang diteliti dapat diuraikan seperti dibawah ini :

1. Usia Ibu Hamil

Pada penelitian di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta kejadian bayi berat lahir rendah banyak terjadi pada responden dengan usia reproduksi sehat. Kejadian berat bayi lahir rendah meningkat dengan umur yang terlalu muda dan terlalu tua untuk hamil.

2.Kejadian BBLR

Dapat diketahui bahwa sebagian besar responden melahirkan bayi berat lahir rendah. Dari hasil penelitian ini, didapatkan hasil dari 92 responden sebagian besar responden melahirkan bayi BBLR (berat1500- < 2500 gr) yaitu 85 kasus (92,4%). Dari hasil penelitian bisa dimengerti bahwa usia ibu hamil dapat mempengaruhi kejadian bayi lahir dengan berat rendah.

3.Hubungan usia ibu hamil dengan kejadian Berat Bayi lahir rendah di RS PKU Muhammdiyah Yogyakarta Tahun 2009

Dilakukan pengujian hipotesis dengan

Kendall nilai signifikansi sebesar 0,000

(p<0,05). Hal ini berarti ada hubungan usia ibu hamil dengan kejadian Berat bayi Lahir Rendah. Hasil perhitungan uji keeratan hubungan dengan uji koefisien korelasi diperoleh keeratan sebesar 0,414. Sesuai dengan pedoman untuk memberikan intepretasi menurut Sugiyono (2007), maka hasil tersebut dikategorikan dalam tingkat hubungan yang sedang. Artinya usia ibu hamil memiliki pengaruh terhadap kejadian berat bayi lahir rendah adalah sedang.

E. Penutup 1 Kesimpulan

a. Responden paling banyak melahirkan bayi dengan berat lahir rendah adalah pada responden usia reproduksi sehat (75%).

b. Mayoritas kejadian bayi berat lahir rendah pada kategori BBLR ( berat bayi lahir 1500- < 2500) yaitu sebanyak 92,4%

(4)

di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2009 adalah sedang.

2. Saran

a. Dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk peningkatan mutu pelayanan pada masyarakat khususnya ibu hamil.

b. Diharapkan untuk mengusahakan hamil pada usia reproduksi sehat agar terhindar dari kejadian yang berisiko seperti anak yang di lahirkan BBLR.

c. Dapat menjadi referensi yang bermanfaat untuk perkembangan pengetahuan dan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah.

Daftar Pustaka

Arikunto. S, 2006, Prosedur penelitian Edisi Kelima Cetakan Keduabelas, Rineka Cipta,Yogyakarta

Bobak, I.M.L,Lowdermilk,D.L.,dan Jensen,M.D,2005, Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 4, ECG, Jakarta.

Danis, 2004, Kamus Istilah Kedokteran, Gitamedia, Jakarta.

Departemen Gizi dan Kesehatan masyarakat FKM UI, 2007, Kesehatan masyarakat, Jakarta

Depkes RI, 2001. Pedoman Pemantauan dan penyelidikan program kesehatan di

Kabupaten ibu dan bayi baru lahir, Jakarta

________, 2002, Klasifikasi Status Gizi Anak Di bawah lima tahun (Balita). Depkes RI, Jakarta

________,, 2003. Pedoman Pemantauan dan penyelidikan program kesehatan di Kabupaten ibu dan bayi baru lahir, Jakarta

, 2004, Beban Ganda Kesehatan, www.gizi,net/download/beban%20 Ganda%2o masalah % 20 Gizi. Pdf

Depdiknas, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, jakarta

Dinas Kesehatan, 2008, Profil Kesehatan Proponsi D.I. Yogyakarta Tahun 2008, www. dinkes.jogjaprov.go.id, 10 Oktober 2009.

Dinkes Gunungkidul, 2006, Pencegahan BBLR melalui intervensi Gizi

Hidayati, 2007 “Hubungan Anemia Ibu Hamil dengan Kejadian BBLR di Puskesmas Pandak II Kabupaten Bantul Tahun 2003. Program Studi DIII Kebidanan: Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta

Jauriyah, S, 2005, Hubungan Paritas Ibu dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul Tahun 2004, KTI tidak diterbitkan:

STIKes ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

JNPK-KR, 2001. Konsep Asuhan Anten atal. Jakarta: JNPK-KR

, 2007. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR

Kompas, 2007. Teknologi sederhana turunkan angka Kematian Bayi di akses 1 April, http://www.kompas.co.id

Manuaba, 2002, Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Di Indonesia, EBC, Jakarta

_______, 2006, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berancana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.

(5)

 

Nur Rachmawati, I., 2008, Pealtihan Kesehatan Reproduksi Remaja Untuk Mencegah Kematian Perinatal,

http://staff.ui.ac.id, 27 Januari

2010Pengurus Pusat IBI, 2003, Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta

Prawiroharjo, 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal, Cetakan ke enam, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta

Riyanti, 20078“Gambaran Kejadian BBLR di PKU Muhamadiyah Yogyakarta Tahun 2007 Program Studi DIII Kebidanan: Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta

Setyowati, T., 2004, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data SDKI 1994), www.kalbe.co.id, 9 Oktober 2009.

Sugiyono, 2007. Staisttika Untuk Penelitian. Alfabeta: jawa barat

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuaniatif Kualiaif dan R&D. Alfabetta: Jawa Barat

Wiknjosastro, 2002. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Yuliati, 2007 “Hubungan Paritas dengan Kejadian BBLR di PKU Muhamadiyah Yogyakarta Tahun 2007 Program Studi DIII Kebidanan: Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta

(www.pdpersi.co.id,2005, 5 November 2009)

(www.fajar.co.id,2006, 1 5 November 2009).

(Zulhaida, 2003,http://tumoutu.net diperoleh

pada tanggal 1 februari 2010).

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skipsi : Penganrh Penggunaan Terak Sebagai Pengganti Agregat Halus Ditinjau Dari Variasi Persentase Serta Umur Beton Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Metode

Sampel ulat sagu yang telah dikukus dalam waktu 6 menit terdapat 2 pita mayor dan 6 pita minor. Penggunaan ampas kirai (Metroxylon sagu) dan hasil fermentasinya

terjadi luka atau infeksi di dalam tubuh, dapat menyebabkan sel-sel darah merah. saling mengikat satu sama lain dan membentuk gumpalan yang

Pengaruh upah minimum terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat kemiskinan di

perairan yang banyak mengandung logam berat pada limbah cair batik. yang memiliki kadar organik

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor secara simultan dan parsial terhadap

Krisis dalam bencana adalah suatu kejadian, secara alami, maupun karena ulah manusia, terjadi secara mendadak atau berangsur-angsur, menimbulkan akibat yang merugikan,

Pemberian motivasi sangat penting dilakukan karena biasanya karyawan yang puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan