LAPORAN KASUS SEMINAR
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR
PADA By.Ny. P DENGAN INPARTU NORMAL
DI RUANG VK FLAMBOYAN RSUD UNGARAN
DI SUSUN OLEH :
Indriana Noviyanti (13.1230) Meyana Melati Putri (13.1260) Lita Sulistyoningrum (13.1261) Marlita Isti Pratiwi (13.1262) Risang Ari Mukti (13.1263) Silvi Malia Sinta (13.1264)
PRODI DII KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
BAB I KONSEP TEORI
A. Definisi
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi dari kehamilan 37-42 Minggu dan BB lahir antara 2500-4000 gram. Neonatus merupakan masa bayi baru lahir sampai usia 28 hari. Periode neonatal adalah bulan pertama kehidupan. Selama periode neonatal bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat menakjubkan (Marry, Hamilton, 1995 : 217)
Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 4 Minggu (Isti Maemunah, 2005) Bayi Baru Lahir Normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dengan berat badan lahir 2500-4000 gram (Bobok, 2000)
B. Perubahan Fisiologi Bayi Baru Lahir a. Sistem Respirasi
Selama dalam uterus, janin mendapat O² dari pertukaran O2 melalui plasenta. Setelah lahir, pertukaran O2 harus menggunakan paru
Perkembangan Paru
Paru yang tidak matang mengurangi kelangsungan hidup bayi baru lahir sebelum usia 24 Minggu. Disebabkan karena keterbatasan alveolus, ketidakmatangan system kapiler paru, tidak tercukupinya jumlah surfaktan. Awalnya ada nafas
Faktor yang menyerang / berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah :
1. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar Rahim yang menyerang pusat pernafasan otak
2. Tekanan terhadap rongga dada, karena kompresi paru selama
persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru secara mekanis. Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan system saraf pusat menimbulkan pernafasan yang teratur dan berkesimabungan serta denyut jantung yang di perlukan
Frekuensi nadi BBL ± 120 – 160 kali per menit, kadang mengalami murmur yang akan hilang pada usia 6 Bulan. Tekanan darah bayi bervariasi ±78 / 42 mmHg. Menangis menyebabkan peningkatan tekanan sistolik. Volume darah ±80 – 110 cc/kg/BB
c. Termoregulasi
Pengendalian panas adalah cara menstabilkan fungsi pernapasan dan sirkulasi bayi. Termoregulasi adalah cara atau upaya untum mempertahankan keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas.
Mekanisme kehilangan panas pada bayi :
1. Konveksi yaitu panas mengalir pada permukaan tubuh ke suhu udara yang lebih dingin disekitarnya
2. Radiasi yaitu panas menghilang dari permukaan tubuh ke permukaan banda padat yang dekat dengan bayi tetapi tidak kontak langsung
3. Evaporasi yaitu kehilangan panas saat kulitnya basah, karena adanya penguapan yang terjadi pada kulit bayi tersebut.
4. Konduksi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuhnya ke permukaan benda yang menempel pada tubuhnya.
d. Sistem Hematologi
Bayi saat lahir, Hbnya berkisar antara 14,5 – 22,5 gram/dL, Hematokrit berkisar 44% - 72%. Hb akan turun menjadi 11-17 pada akhir bulan pertama kelahiran.
e. Sistem Renal
Fungsi renal seperti orang dewasa baru dapat dipenuhi saat bayi berusia 2 bulan. Saat lahir biasanya bayi akan BAK sedikit dan kemudian tidak BAK selama 1-2jam, kemudian akan BAK 6-10kali per hari
f. Sistem Hepatika
Hati bertanggung jawab metabolism bilirubin 50% bayi aterm mengalami hiperbilirubinemia fisiologis. Kriteria ikterik fisiologis antara lain :
1. Bayi tampak normal
2. Bayi aterm, jaundice muncul setelah 24 jam lalu hilang hari ke 7
3. Bayi paterm, jaundice muncul setelah 48 jam lalu hilang pada hari ke 9-10 4. Jumlah bilirubin indirect <12mg/100ml, direct <1-1,5 mg/ml
g. Sistem Muskuloskeletal