“Ikterik pada bayi
baru lahir”
By :
APA YANG DIMAHSUD DENGAN IKTERUS
PADA BAYI ?
Ikterus adalah warna kuning yang tampak pada kulit
dan mukosa karena adanya bilirubin pada jaringan
tersebut akibat peningkatan kadar bilirubin dalam
darah (Brooker, 2001).
Ikterus adalah warna kekuningan pada kulit yang
timbul pada hari ke 2-3 setelah lahir, yang tidak
mempunyai dasar patologis dan akan menghilang
dengan sendirinya pada hari ke 10.
( Nursalam,2005).
Ikterus adalah warna kuning yang tampak pada kulit
dan mukosa karena adanya bilirubin pada jaringan
tersebut akibat peningkatan kadar bilirubin dalam
darah (Brooker, 2001).
Ikterus adalah warna kekuningan pada kulit yang
timbul pada hari ke 2-3 setelah lahir, yang tidak
mempunyai dasar patologis dan akan menghilang
dengan sendirinya pada hari ke 10.
HYPERBILIRUBIN
Hiperbilirubin adalah keadaan icterus yang terjadi
Klasifikasi
Ikterus prehepatik
Ikterus hepatic
Ikterus kolestatik
Ikterus neonatus
fisiologi
Ikterus neonatus
ETIOLOGI
Peningkatan produksi Billirubin
Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi akibat dari
gangguan fungsi liver.
Gangguan transportasi karena kurangnya albumin yang
mengikat bilirubin.
Gangguan ekskresi yang terjadi akibat sumbatan dalam
Tanda &
gejala
Letargik (lemas) Kejang
Reflek hisap lemah
Muntah, anoreksia, fatigue (kelelahan), warna urin gelap.
Dapat tuli, gangguan bicara dan retardasi mental
Bila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat disertai spasme otot, epistotonus, kejang, stenosis yang disertai
ketegangan otot Perut membuncit
Pembesaran pada hati Feses berwarna gelap
Kadar bilirubin total mencapai 29 mg/dl. Tampak ikterus
Letargik (lemas) Kejang
Reflek hisap lemah
Muntah, anoreksia, fatigue (kelelahan), warna urin gelap.
Dapat tuli, gangguan bicara dan retardasi mental
Bila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat disertai spasme otot, epistotonus, kejang, stenosis yang disertai
ketegangan otot Perut membuncit
Pembesaran pada hati Feses berwarna gelap
Sebagian besar kasus hiperbilirubinemia tidak
berbahaya, tetapi kadang kadar bilirubin yang sangat tinggi bisa menyebabkan kerusakan otak (keadaannya disebut kern ikterus). Kern ikterus adalah suatu keadaan dimana terjadi penimbunan bilirubin di dalam otak, sehingga terjadi kerusakan otak.
Efek jangka panjang dari kern ikterus adalah
keterbelakangan mental, kelumpuhan serebral
(pengontrolan otot yang abnormal, cerebral palsy), tuli dan mata tidak dapat digerakkan ke atas, Kernikterus; kerusakan neurologis, cerebral palsy, retardasi mental, hiperaktif, bicara lambat, tidak ada koordinasi otot dan tangisan yang melengking.
Penatalaksanaan
Tindakan umum
Memeriksa golongan darah ibu (Rh, ABO)
pada waktu hamil: Mencegah truma lahir,
pemberian obat pada ibu hamil atau bayi
baru
lahir
yang
dapat
menimbulkan
ikhterus, infeksi dan dehidrasi.
Pemberian makanan dini dengan jumlah
cairan dan kalori yang sesuai dengan
kebutuhan bayi baru lahir.
Imunisasi yang cukup baik di tempat bayi
Tindak lanjut: Tindak
lanjut
terhadap
semua
bayi
yang
menderita
hiperbilirubin dengan
evaluasi
berkala
terhadap
pertumbuhan,
perkembangan
dan
pendengaran
serta
fisioterapi
dengan
rehabilitasi terhadap
gejala
sisa.
Fototerapi
Pemberian fenobarbital
Memberi substrat yang
kurang untuk
transportasi/ konjugasi
Melakukan dekomposisi
bilirubin dengan
fototerapi:
Terapi transfuse
Terapi sinar matahari
Pengawasan antenatal yang baik. Menghindari obat yang dapat
meningkatkan ikterus pada bayi pada masa kehamilan dan
kelahiran, misalnya sulfafurazole, novobiosin, oksitosin dan lain-lain.
Pencegahan dan mengobati
hipoksia pada janin dan neonatus.
Penggunaan fenobarbital pada ibu
1-2 hari sebelum partus.
Iluminasi yang baik pada bangsal
bayi baru lahir.
Pemberian makanan yang dini. Pencegahan infeksi.
Pengawasan antenatal yang baik. Menghindari obat yang dapat
meningkatkan ikterus pada bayi pada masa kehamilan dan
kelahiran, misalnya sulfafurazole, novobiosin, oksitosin dan lain-lain.
Pencegahan dan mengobati
hipoksia pada janin dan neonatus.
Penggunaan fenobarbital pada ibu
1-2 hari sebelum partus.
Iluminasi yang baik pada bangsal
bayi baru lahir.
Pemberian makanan yang dini. Pencegahan infeksi.
P
A
T
H
W
A
FOTOTHERAPY
LUTHFIANA HAPSARI ISTIQOMAH D/KP/VII
PENGERTIAN
Fototerapi
digunakan untuk
menurunkan kadar
bilirubin serum
pada neonatus
dengan
hiperbilirubinemia
jinak hingga
moderat.
Fototerapi
digunakan untuk
menurunkan kadar
bilirubin serum
pada neonatus
dengan
hiperbilirubinemia
jinak hingga
moderat.
INDIKASI
Penggunaan
fototerapi sesuai
anjuran dokter
biasanya diberikan
pada neonatus
dengan kadar
bilirubin indirect
lebih dari 10mg %
sebelum tranfusi
Prinsip Kerja Fototherapy
MEMBERIKAN FOTOTERAPI
Letakkan bayi di bawah
fototerapi
Ubah posisi bayi setiap
2 jam
Pastikan bayi diberi
makan
Perhatiakan bahwa
feses bayi warna dan frekuensi defekasi dapat menjadi encer dan urin saat bayi
mendapatkan fototerapi
Dengan hati- hati cuci
area perianal setelah setiap defekasi ,
inspeksi kulit terhadap kemungkinan iritasi dan kerusak
Lanjutkan terapi dan uji
yang diprogramkan lainnya.
Pantau kulit bayi dan
suhu inti setiap 2 jam atau lebih sering
sampai stabil
Pantau masukan dan
pengeluaran cairan, timbang BB bayi dua kali sehari.
Ukur kadar bilirubin serum setiap
12 jam
Jika serum bilirubin tidak dapat
diukur, hentikan fototerapi setelah tiga hari.
Setelah fototerapi dihentikan :
perhatikan keadaan bayi
Jika fototerapi tidak lagi
dibutuhkan, bayi makan dengan baik dan tidak terjadi masalah lain yang membutuhkan
hospitalisasi, pulangkan bayi
Ajari ibu cara mengkaji ikterus,
EFEK SAMPING FOTOTERAPI
Tanning (perubahan
warna kulit)
Syndrome bayi
Bronze
Diare :
Intoleransi laktosa
Hemolisis
Kulit terbakar
Ruam kulit
ALAT FOTOTERAPI
Kabel penghubung alat
dengan sumber listrik
Pengatur jarak lampu
dengan bayi
Tombol power on/off
untuk menghidupkan atau mematikan lampu fototerapi
Hourmeter (petunjuk