• Tidak ada hasil yang ditemukan

SI JAGOAN. KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SI JAGOAN. KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 i “SI JAGOAN”

BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PENCEGAHAN KORUPSI SEJAK DINI

KARYA ILMIAH

Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015

oleh

SILMINA FARHANI KOMALIN 1101120278 FARIDA FITRI KUSUMASTUTI 1101121304

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS ELEKTRO

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

(2)

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tulisan ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Apabila ternyata di kemudian hari tulisan ini mengandung unsur jiplakan (plagiarism), kami bersedia menerima konsekuensi hukum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Bandung, 22 November 2015 Yang membuat pernyataan,

(3)

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

DAFTAR ISI ... iii

ABSTRAK ... iv BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan ... 2 1.4 Manfaat ... 2 BAB 2 PEMBAHASAN ... 3 BAB 3 PENUTUP ... 6 3.1 Kesimpulan ... 6 3.2 Saran ... 6 DAFTAR PUSTAKA ... 6

(4)

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 iv ABSTRAK

Indonesia merupakan negara berkembang yang tumbuh dengan segala permainan politik di dalamnya. Berbagai praktek korupsi dilakukan oleh pejabat negeri ini. Transparency International menyebutkan bahwa posisi indonesia berada di urutan kelima negara terkorup dunia dari 146 negara yang diteliti.[2]

Fenomena ini tentu menjadi keprihatinan tersendiri. Faktanya, generasi muda sudah mengenal tindak korupsi dalam bidang yang kecil seperti : mencontek dan mengambil milik orang lain tanpa izin. Tindakan seperti ini bisa menjadi cikal bakal tumbuhnya koruptor Indonesia. Padahal banyak cara untuk mengantisipasi tindak korupsi sejak dini. Pendidikan awal dari keluarga menjadi salah satu contoh pencegahan yang dapat dilakukan karena keluarga merupakan sekolah pertama yang dilalui oleh setiap manusia.

Bentuk pengenalan korupsi sejak dini dapat melalui media permainan. Media permainan dipilih karena setiap anak akan mudah meniru dari apa yang telah dimainkan. Dengan dasar itu, penulis memberikan alternatif permainan berbentuk board game, yang diberi nama “Si Jagoan”.

(5)

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Korupsi merupakan isu yang tak akan pernah habis jika dibicarakan. Telah banyak usaha pemberantasan yang dicanangkan. Bak benih yang ditebar, korupsi seperti rumput yang setiap dicabut akan tumbuh semakin subur dari sebelumnya. Menurut Huntington (1968) korupsi adalah perilaku pejabat publik yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh masyarakat, dan perilaku menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan pribadi.[1]

Indonesia sebagai Negara berkembang pun tak luput dari tindak korupsi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sebut saja korupsi yang dilakukan beberapa tokoh negeri seperti Angelina Sondakh, Ratu Atut Chosiyah, Gayus Tambunan, Muhammad Nazaruddin, dan masih banyak lagi pejabat negeri ini yang mengambil hak rakyat yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Jika melihat lebih dalam, sebenarnya generasi muda sudah mengenal tindak korupsi dalam skop yang kecil seperti : mencontek dan mengambil hak milik orang lain tanpa izin. Tindakan seperti ini tentu akan menjadi cikal bakal tumbuhnya koruptor muda negeri ini. Padahal banyak cara untuk mengantisipasi tindak korupsi sejak dini seperti membacakan cerita dongeng yang memiliki unsur korupsi serta tmengenalkan keburukan tentang korupsi sejak dini.

Pembicara dari KPK, Dian Rachmawati, mengatakan perlu pemilihan cara yang tepat dalam menyampaikan atau mengenalkan korupsi di usia dini. "Kami bahkan menghindari menggunakan kata-kata 'korupsi' jika menyampaikan pengenalan kepada anak-anak." Untuk mendukung hal tersebut, penulis merasa dibutuhkan suatu media pencegahan korupsi sejak dini. Penulis merasa bentuk pengenalan korupsi sejak dini dapat melalui media permainan. Media permainan dipilih karena, setiap anak sangat dekat dengan permainan dan lewat permainan, pengenalan tentang korupsi bisa menjadi bahasan ringan namun mudah dipahami oleh anak-anak.

(6)

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 2 1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang timbul dari karya tulis ini adalah

a. Bagaimana cara mengenalkan “Si Jagoan” kepada anak usia dini sebagai media pembelajaran pencegahan korupsi?

b. Bagaimana menciptakan rasa ketertarikan anak usia dini untuk memainkan “Si Jagoan”?

c. Bagaimana menciptakan suatu permainan yang bisa mengajarkan anak tentang korupsi dan pencegahannya ?

1.3. TUJUAN

Tujuan dari karya tulis ini adalah menciptakan media permainan berbentuk board game sebagai alternatif media pembelajaran pencegahan korupsi sejak dini

1.4. MANFAAT

Diharapkan nantinya “Si Jagoan” memiliki beberapa manfaat, diantaranya :

a. Dari segi sosial, “Si Jagoan” ini meningkatkan kemampuan berinteraksi dan bersosialisasi antar sesama anak usia dini.

b. Dari segi pendidikan, “Si Jagoan” diharapkan mampu menjadi media pengenalan tindak korupsi serta mengajarkan nilai-nilai pembelajaran pencegahan korupsi sejak dini

(7)

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 3 BAB 2

PEMBAHASAN

Permainan adalah suatu aktivitas dan media yang dekat dengan masyarakat. “Permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi.” ( J. Von Neumann and O. Morgenstern, Theory of Games and Economic Behavior (3d ed. 1953)).

Permainan mempunyai banyak jenis, salah satunya adalah board game. Board game sudah ada sejak jaman dahulu, jauh sebelum electronik game bermunculan. Board game adalah istilah untuk permainan yang menggunakan media papan. Berbeda dengan video game, board game bisa menciptakan interaksi sosial diantara pemainya karena dalam memainkannya pengguna membutuhkan lawan main. Semakin banyak pemain yang ikut dalam permainan, board game akan semakin menyenangkan untuk dimainkan.

Dilansir dari kamuichan09.wordpress.com dan syhabbers.blogspot.com [3] didapat penjelasan lebih lengkap mengenai board game. Board game membutuhkan suatu papan yang terbagi dalam sektor-sektor tertentu (dengan garis-garis) dan di dalamnya terdapat sejumlah alat main yang dapat digerakkan.

Agar tercipta “Si Jagoan” sebagai media alternatif pengenalan korupsi sejak dini , dibuatlah rancangan permainan unik dan menarik dengan nilai – nilai pengenalan dan pencegahan korupsi yang dapat memberikan banyak pelajaran bagi siapa saja yang memainkannya. Secara visual “Si Jagoan” memiliki kemiripan seperti permainan ular tangga, namun memiliki kelebihan sebagai berikut :

● Terdapat tokoh-tokoh jagoan dengan karakter masing-masing yang akan menjadi bidak pada permainan ini.

(8)

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 4

● Memiliki bentuk luaran seperti papan catur yang bisa dilipat dan di dalamnya terdapat ruang untuk menyimpan bidak, dadu, serta kartu permainan.

● Bidak, terbuat dari bahan plastik yang berbentuk tokoh manusia .

● Terdapat kartu bonus dan kartu pertanyaan yang berisi pengetahuan berikut pencegahan terhadap korupsi

Cara Bermain :

● Pemain mendapatkan bidak berupa tokoh-tokoh “Jagoan”

● Pemain berjumlah sekurang-kurangnya 2 orang dan maksimal 5 orang. ● Pemain dimulai dari kotak no 1.

● Pemain berjalan sesuai dengan angka yang dikeluarkan dadu.

● Jika pemain berhenti pada kotak dengan gambar medali, maka pemain harus mengambil kartu pertanyaan dan mengikuti perintah yang tertera pada kartu.

● Jika pemain berhenti pada kotak dengan gambar bintang, maka pemain harus mengambil kartu bonus.

● Jika pemain berhenti pada kotak dengan gambar dasi , maka pemain diharuskan naik ke kotak yang dituju . .

● Jika pemain berhenti pada kotak dengan gambar tongkat polisi, maka pemain diharuskan turun ke kotak yang dituju .

(9)

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 5

Gambar 1. adalah desain papan permainan.Papan permainan “Si Jagoan”. Papan permainan ini nantinya bisa dilipat seperti pada permainan catur. Di dalamnya terdapat ruang kosong untuk tempat kartu dan bidak.

Gambar 2 adalah desain bidak. Bidak terbuat dari bahan plastik berbentuk tokoh “Sii Jagoan” .

Gambar 1. Papan “si Jagoan” terlihat dari atas

(10)

Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 6 BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. “Si Jagoan” merupakan media permainan berbentuk board game sebagai

alternatif media pembelajaran pencegahan korupsi sejak dini

2. Dengan adanya “Si Jagoan” diharapkan anak usia dapat meneladani tokoh

“Si Jagoan” menggunakan media permainan yang menyenangkan.

3. “Si Jagoan” dapat menjadi media sosialisasi terhadap lingkungan,

sehingga pemain dapat berinteraksi dengan teman-temannya.

3.2 Saran

1. “Si Jagoan” dapat dikembangkan bukan hanya sebatas penciptaan

permainan edukasi, namun dapat juga dimanfaatkan sebagai suatu pengabdian masyarakat.

2. Tokoh tokoh pada permainan “Si Jagoan” dapat dikembangkan atau

ditambah sesuai dengan cerita yang diangkat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://soloraya.net/korupsi-dan-pengertiannya.html . [Online]. Diakses pada 18 November 2015

[2] http://www.voaindonesia.com/content/icw-pemberantasan-korupsi-di-indonesia-dalam-3-tahun-terakhir-meningkat/1847983.html . [Online]. Diakses pada 18 November 2015

[3] http://kamuichan09.wordpress.com . [Online]. Diakses pada 19 November 2015

Gambar

Gambar    2  adalah  desain  bidak.  Bidak  terbuat  dari  bahan  plastik  berbentuk  tokoh “Sii Jagoan”

Referensi

Dokumen terkait

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi CO di sekitar lingkungan kerja reseptor sensitif seperti polisi lalu lintas, dan petugas parkir di

KAEF tengah menjajaki rencana penerbitan surat utang melalui MTN dan obligasi senilai total Rp 1,6 triliun pada tahun ini yang akan digunakan untuk membiayai kebutuhan dana

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif pendekatan survei untuk mendapatkan gambaran frekuensi distribusi faktor risiko bersama penyakit tidak menular

Dengan kata lain konteks kesadaran yang berbeda merepresentasikan cara yang berbeda dalam mengatur pengalaman keadaan sekarat yang dialami oleh pasien, disaat kondisi

Dari table 1 diketahui bahwa koefisien determinasi atau R square sebesar 0,996 berarti bahwa kontribusi pengaruh yang diberikan prestasi belajar terhadap minat berwirausaha siswa

Untuk diagnosa pertama yaitu gangguan pola eliminasi, tindakan yang dilakukan adalah memonitor keadaan bladder tiap dua sampai tiga jam, menjelaskan kepada pasien tentang

Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang strategi apa yang harus dilakukan oleh pelaku usaha baik yang menjalankan bisnis website e-commerce group buying

Dari tabel persentase perubahan jumlah leukosit (Tabel 1), dapat dilihat bahwa pemberian fraksi aktif kacang koro pada dosis 1 ternyata menyebabkan penurunan jumlah