• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BANGKA SELATAN"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 23 BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

Gambaran umum wilayah dalam bab ini memuat informasi mengenai aspek spasial dan aspasial yang terdapat pada Kabupaten Bangka Selatan yakni kondisi geografis, administratif, kondisi fisik, demografi, keuangan dan perekonomian daerah, tata ruang wilayah, sosial dan budaya, serta kelembagaan pemerintah daerah. Gambaran umum ini disusun untuk meletakkan konteks kajian mengenai sanitasi lingkungan dalam rangka mendukung Program Percepatan Sanitasi Permukiman di Kabupaten Bangka Selatan.

2.1 Geografis, Kondisi Fisik dan Administratif 2.1.1 Geografis

Secara geografis Kabupaten Bangka Selatan terletak pada 2° 26' 27" sampai 3° 5' 56" Lintang Selatan dan 107° 14' 31" sampai 105° 53' 09" Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Bangka Selatan memiliki luas lebih kurang 3.607,08 Km2 atau 360.708 Ha. Secara administratif wilayah Kabupaten Bangka Selatan berbatasan langsung dengan daratan wilayah kabupaten/kota lainnya di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan batas-batas administrasi wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Bangka Tengah

Sebelah Timur : Selat Gaspar Di sebelah Barat dan Selatan Sebelah Barat : Selat Bangka dan Laut Jawa

Sebelah Selatan : Laut Jawa

Gambaran mengenai kondisi geografis Kabupaten Bangka Selatan akan dilengkapi dengan peta orientasi Kabupaten Bangka Selatan terhadap provinsi.

(2)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 24

Gambar 2.1

(3)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 25 2.1.2 Kondisi Fisik

2.1.2.1 Topografis

Wilayah Kabupaten Bangka Selatan berada pada ketinggian rata-rata 28 meter di atas permukaan laut (DPL) dengan kontur wilayah yang datar dan bergelombang. Hanya sebagian kecil saja wilayah Bangka Selatan yang berbukit. Secara umum kondisi topografis di kabupaten ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

1. Dataran dengan kemiringan 0o-2o

Dataran dengan kemiringan 0o-2o terletak pada dataran rendah sekitar pantai di bagian utara Kabupaten Bangka Selatan yaitu Bangka Kota bagian barat, bagian timur Kabupaten Bangka Selatan disebelah selatan yang berbatasan dengan laut dari Desa Gudang, Desa Batu Betumpang dan Desa Serdang. Selain itu, daerah dengan 0o-2o juga terdapat pada dataran sungai-sungai utama yang memiliki tingkat erosi lateral yang tinggi dengan morfologi pedataran. Terutama terdapat di tenggara Brunuk, Sungai Ulin mulai dari hulu di Tuwik sampai bagian barat Kerunding, Sungai Bangkaujung mulai dari hulu dibagian barat Pinang sampai bagian barat Kelubi, Air Pelawan mulai dari hulu di bagian timur Jelutung sampai bagian timur Malumut. 2. Dataran dengan kemiringan 2o-7o

Sebagian besar dataran dengan kemiringan 2o-7o tersebar merata pada setiap daerah di Kabupaten Bangka Selatan terutama terletak dibagian utara dan selatan Kabupaten Bangka Selatan.

3. Dataran dengan kemiringan 7o-15o

Daerah dengan kemiringan 7o-15o merupakan daerah daerah dengan morfologi perbukitan terletak pada bagian utara Kabupaten Bangka Selatan di Bukit Nangka, Bukit Batang, Bukit Murup, Bukit Burang, Bukit Mudung, Bukit Gebang, Gunung Gebang, Gunung Neneh, Bukit Gunung Berah, Bukit Terubuk Manawar, Bukit Keledang dan Bukit Tebas. Pada bagian selatan Kabupaten Bangka Selatan terletak di Bukit Gunung, Gunung Toboali, Gunung Muntai, Gunung Namak dan Daerah Tanjung Baginda serta Tanjung Ru. Sedangkan di Pulau Lepar terdapat di Bukit modiuk serta sekitar tanjung Merun dan Tanjung Labu.

(4)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 26

Gambar 2.2

(5)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 27 2.1.2.2 Geohidrologi

1. Air Permukaan

Kabupaten Bangka Selatan dilalui oleh beberapa sungai besar dan anak-anak sungai yang membelah wilayah kabupaten menjadi beberapa wilayah DAS (Daerah Aliran Sungai). Wilayah DAS yang terdapat di Kabupaten Bangka Selatan ini adalah:

a. DAS Bantel, terletak sebagian besar di Kelurahan Toboali dan Desa Tukak Kecamatan Tukak Sadai. DAS ini berupa hutan non mangrove seluas 5.940 Ha dan lahan terbuka 2.293 Ha.

b. DAS Kepoh, terletak bagian timur Kabupaten Bangka Selatan. DAS ini terdiri dari 9.455 Ha hutan non mangrove, 5.454 Ha lahan terbuka, 509 Ha lahan terbuka recharge area (area imbuhan), 26 Ha kolong recharge area. c. DAS Nyirih, terletak di bagian timur wilayah Kabupaten Bangka Selatan

yang terdiri dari hutan non mangrove 42.040 Ha, lahan terbuka 9.023 Ha, lahan terbuka recharge area 1.641 Ha.

d. DAS Kurau, terletak dibagian utara wilayah Kabupaten Bangka Selatan, DAS ini terdiri dari kawasan hutan non mangrove 23.224 Ha, areal terbuka 10.217 Ha lahan terbuka recharge area 3.110 Ha dan kolong recharge area 285 Ha.

e. DAS Bangka Kota, terletak disebelah barat wilayah Kabupaten Bangka Selatan, wilayah DAS ini hanya sebagian kecil saja yang masuk kedalam wilayah administrasi Kabupaten Bangka Selatan. DAS ini terdiri dari Hutan non mangrove 24.935 Ha, lahan terbuka recharge area 320 Ha dan kolong

(6)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 28

Tabel 2.1

Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Bangka Selatan

Nama DAS Luas (Km2) Debit (M3/dtk)

DAS BANTEL 151,39 63,13

DAS KEPOH 484,71 202,12

DAS NYIRIH 527,04 219,78

DAS KURAU 657,69 274,26

DAS BANGKA KOTA 629,14 262,35

Sumber: DPU Pengairan Kab. Bangka Selatan, 2012

Berikut ini merupakan tabel klasifikasi sungai perkecamatan di Kabupaten Bangka Selatan:

Tabel 2.2

Nama dan Klasifikasi Sungai Per Kecamatan di Kabupaten Bangka Selatan

No Kecamatan Sungai

Utama

Sungai Sekunder Sungai Tersier

1 Toboali Sungai Bantel S. Gosong S.i Kepuh S. Serdang S. Bikang S. Keriak Air Keladang Air Jelemu Air Tarum Besar Air Medang Air Tanggar Air Lesung Ringga Air Kalen Air Duren Air Kuning Air Pumpung 2 Air Gegas Sungai

Kepuh S. Nyirih S. Lilin S. Bedug S. Garut Air Kambing Air Ketutu Air Dekat Air Sabut Air Pinang Air Nyireh Air Kemis Air Batang Air Jering Air Sabut Air Rajung Air Pering Air Lesungringa Air Regas Air Nudur Air Jelemu Air Pinang 3 Payung Sungai Kurau S. Jambu S.Ulir S. Bakanjung S. Pangkalbulih Air Idik Air PElawan Air Parungkep Air Baru Air Palas Air Kurau Air Pering 4 Simpang Rimba Sungai Bangkakota S. Babuair S. Kabal S. Kambuh S. Sembilang Besa S. Sembilang Kecil S. Balar S. Tambak S. Londong Air Rinduk Air Upang Air Pemancingan Air Aras Air Bunut

(7)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 29

Gambar 2.3

(8)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 30 2. Air Tanah

Kabupaten Bangka Selatan mempunyai 3 jenis sistem akuifer berdasarkan kriteria komposisi litologi batuan dan kelulusan air serta kriteria keterdapatan air tanah dan produktifitas akuifernya yaitu :

a. Akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir.  Akuifer dengan produktifitas sedang.

Akuifer dengan keterusan rendah sampai sedang mempunyai kedalaman muka air tanah beragam, umumnya kurang dari 2 meter, dengan debit sumur kurang dari 5 liter/detik. Air tanah umumnya bersifat asam (PH < 6,5). Di daerah pantai sebagian airnya bersifat payau atau asin diakibatkan pengaruh intrusi air laut sehingga tidak dapat dipakai untuk air minum ataupun irigasi.

 Akuifer dengan produktifitas terbatas.

Pada wilayah ini umumnya akuifer tidak menerus, tipis dan rendah keterusannya. Kedalaman muka air tanah kurang dari 3 meter, dengan debit sumur kurang dari 5 liter/detik. Air umumnya bersifat asam (PH <6,5). Sebagian di daerah pantai, air tanah bersifat payau atau asin akibat pengaruh intrusi air laut.

b. Akuifer dengan melalui celahan dan ruang antar butir.

Akuifer dengan keterusan sangat beragam, kedalaman muka air tanah beragam umumnya kurang dari 3 meter. Debit sumur kurang dari 5 liter/detik dengan PH bersifat asam (<6,5). Sebaran akuifer ini meliputi wilayah setempat produktif di sekitar Lesat.

c. Akuifer bercelah atau sarang dengan produktifitas kecil. Akuifer produktifitas kecil setempat berarti.

Pada akuifer ini umumnya mempunyai keterusan rendah, setempat pada yang lemah dapat dijumpai mata air dengan debit kecil (<2liter/detik). Air tanah dangkal dengan jumlah terbatas dapat diperoleh di daerah lembah perbukitan, zona pelapukan dan rekahan batuan padu. Wilayah ini meliputi daerah

(9)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 31 morfologi perbukitan yang disusun batuan sedimen padu, batuan metamorf dan batuan beku, air tanah umumnya bersifat asam (PH<6,5).

Air tanah langka.

Pada daerah ini air tanah langka dan sulit dijumpai kecuali pada zona rekahan batuan yang pada umumnya muncul sebagai mata air. Penyebarannya meliputi daerah morfologi perbukitan yang disusun batuan sedimen padu, batuan metamorf dan batuan beku, air tanah umumnya bersifat asam (PH<6,5).

Daerah yang mempunyai ketersediaan air yang cukup terdapat pada daerah satuan aluvium, akan tetapi secara kualitatif tidak semua air pada aluvium layak diminum. Hanya pada aluvium sungai dan pantai yang dapat diminum. Daerah permukiman yang berkembang pada satuan alluvium antara lain seperti Serdang, Air Gegas, Delas, Pangkalan Buluh, Batu Betumpang, Bangka Kota, Kumbang. Kota-kota dan permukiman berkembang pada Formasi Tanjung Genting dengan litologi batupasir antara lain Toboali, Tukak, Gadung, Bikang, Air Bara, Pasu, Nyelanding, Bedengung, Payung, Malik, Ranggung, Jelutung, Gudang, Penutuk, Tanjung Sangkar dan Tanjung Labu. Gambaran mengenai Kondisi Geohidrogi dapat dilihat pada Gambar 2.5.

3. Keadaan Iklim

Kabupaten Bangka Selatan beriklim Tropis Tipe A dengan variasi curah hujan antara 43,6 hingga 356,2 mm tiap bulan untuk tahun 2011 dengan curah hujan terendah pada bulan Agustus. Suhu rata-rata daerah Kabupaten Bangka Selatan berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Pangkalpinang menunjukkan variasi antara 23,30 Celcius hingga 32,30Celcius. Sedangkan kelembaban udara bervariasi antara 52 hingga 96 persen pada tahun 2011. Sementara, intensitas penyinaran matahari pada tahun 2011 rata-rata bervariasi antara 24,5 hingga 89,0 persen dan tekanan udara antara 1008,5 hingga 1010,2 mb.

(10)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 32 Tabel 2.3

Tekanan Udara, Suhu Udara, Kelembaban Udara dan Penyinaran Matahari Rata-rata menurut Bulan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011

Bulan

Tekanan Udara Rata-Rata

(mb)

Suhu Udara (derajat celcius)

Kelembaban Udara (%)

Penyinaran Matahari

(%)

Min Mak

Rata-Rata Januari 1008,5 29,9 23,6 26,0 84,0 33,8 Februari 1008,9 30,4 23,3 26,2 83,0 53,0 Maret 1008,7 30,5 23,4 26,1 85,0 35,3 April 1009,2 30,8 23,7 26,6 85,0 43,1 Mei 1009,1 31,5 24,2 27,2 84,0 59,7 Juni 1009,3 31,2 24,4 27,3 80,0 59,5 Juli 1009,5 30,9 24,2 27,2 78,0 71,9 Agustus 1009,8 31,6 24,4 27,7 74,0 89,0 September 1010,2 32,3 24,5 28,1 73,0 82,8 Oktober 1009,2 31,4 24,2 27,1 81,0 59,5 November 1009,0 31,0 23,9 26,7 84,0 47,5 Desember 1009,4 29,9 23,8 26,1 87,0 24,5 Total 100 9,2 3 1 ,0 24,0 2 6 ,9 8 1 ,5 55,0

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Pangkalpinang

2.1.3 Kondisi Administratif

Kabupaten Bangka Selatan merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pembentukannya berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kabupaten Bangka Selatan yang merupakan Kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Bangka yang terletak di bagian Selatan Pulau Bangka dengan luas wilayah ± 3.607,08 Km2 atau 360.708 Ha.

(11)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 33

Gambar 2.4

(12)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 34 Secara administratif wilayah Kabupaten Bangka Selatan berbatasan langsung dengan daratan wilayah kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu dengan wilayah Kabupaten Bangka Tengah. Kabupaten Bangka Selatan terdiri dari 7 Kecamatan, 3 kelurahan dan 50 desa serta didukung 163 dusun/ lingkungan. Ketujuh kecamatan yaitu Kecamatan Simpang Rimba, Payung, Air Gegas, Toboali, Lepar Pongok, Kecamatan Pulau Besar dan Tukak Sadai. Secara lengkap, pembagian wilayah administratif Kabupaten Bangka Selatan diuraikan dalam Tabel 2.3

Tabel 2.4

Jumlah Kelurahan, Desa dan Dusun/Lingkungan menurut Kecamatan di Kabupaten Bangka Selatan

Kecamatan Kelura-han Desa Jlh Dusun/Ling kungan Luas Wilayah (Km2) (% thd Total) Toboali 3 8 11 45 1460.340 40 % Air Gegas 10 10 36 853.635 24 % Payung 9 9 20 365.930 10 % Simpang Rimba 7 7 20 362.310 10 % Lepar Pongok 6 6 19 172.313 5 % Tukak Sadai 5 5 7 126.000 3 % Pulau Besar 5 5 16 169.873 5 % Bangka Selatan 3 50 53 163 3.607,08 100 %

(13)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 35

Gambar 2.5

(14)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 36 2.2 Demografi

Kondisi demografi suatu wilayah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembangunan. Hal tersebut disebabkan penduduk merupakan objek sekaligus subjek pembangunan yang senantiasa terkait dengan setiap kebijakan pemerintah. Adanya data kependudukan yang benar, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, diharapkan akan memperbesar tingkat keberhasilan kebijakan pembangunan suatu wilayah.

1. Pertumbuhan dan Proyeksi Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2011 sebesar 180.195 jiwa, terdiri dari 97.109 jiwa laki-laki dan 83.086 jiwa perempuan, tersebar di 7 (tujuh) Kecamatan Toboali, Air Gegas, Payung, Simpang Rimba, Lepar pongok, Tukak Sadai dan Kecamatan Pulau Besar. Rasio jenis kelamin tahun yang sama sebesar 117, artinya pada tahun 2011 untuk setiap 217 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan terdapat 100 penduduk perempuan dan 117 penduduk laki-laki. Diantara ketujuh kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bangka Selatan, Kecamatan Toboali mempunyai jumlah penduduk terbanyak dengan daerah terluas, yaitu 68.033 jiwa dan 1.460,34 km2. Sedangkan Kecamatan yang jumlah penduduk paling rendah adalah Kecamatan Pulau Besar dengan jumlah penduduknya 8.545 jiwa dengan luas 169,87 km2. Berikut merupakan tabel perkembangan dan pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Bangka Selatan dalam rentang waktu 5 (lima) tahun:

Tabel 2.5

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Per Kecamatan 2007 – 2011 di Kabupaten Bangka Selatan

Kecamatan Luas Wilayah (Km2) 2007 2008 2009 2010 2011 LPP (%) Toboali 1.460,34 68.115 53.279 55.692 65.138 68.033 6,3 Air Gegas 853,64 34.661 35.241 37.054 37.748 39.425 2,84 Payung 372,95 25.346 18.192 18.137 18.614 19.441 1,67 Simpang Rimba 362,30 19.455 20.325 20.607 21.196 22.138 2,16 Lepar 261,98 11.354 12.374 12.759 11.706 12.226 -0,3

(15)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 37 Pongok Tukak Sadai 126,00 - 13.248 10.188 9.945 10.387 -5,9 Pulau Besar 169,87 - 8.428 8.763 8.181 8.545 0,34 Total 3.607,08 158.931 161.087 163.200 172.528 180.195 2,84 Sumber : Bangka Selatan Dalam Angka 2007-2011, Diolah.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase laju pertumbuhan penduduk (LPP) tertinggi selama empat tahun di Kabupaten Bangka Selatan berada di Kecamatan Toboali yakni sebesar 6,3 %. Berikut ini merupakan grafik perkembangan jumlah penduduk per kecamatan di Kabupaten Bangka Selatan.

Sumber: Bangka Selatan dalam Angka 2007-20011 Gambar 2.6

(16)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 38 Proyeksi jumlah penduduk di Kabupaten Bangka Selatan menggunakan pendekatan Linier dengan dasar pemikiran bahwa perkiraan pertambahan penduduk akan terus tumbuh mengikuti pola pertumbuhan yang linier karena sebagai daerah baru dengan potensi/peluang untuk kemungkinan b erusaha lebih baik akan menjadi daya tarik yang kuat bagi penduduk luar untuk memasuki wilayah Kabupaten Bangka Selatan (Inmigrasi). Adapun formulasi rumus proyeksi penduduk yang digunakan sebagai berikut:

Pn= Po (1+rn) Keterangan:

Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal Pn = Jumlah Penduduk pada tahun ke-n

r = Tingkat Pertumbuhan Penduduk dari Awal Tahun ke Tahun ke-n n = Banyak Perubahan Tahun

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode tersebut maka proyeksi jumlah penduduk, KK dan tingkat pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bangka Selatan dapat dilihat pada Tabel 2.6

2. Kepadatan dan Distribusi Penduduk

Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2011 yakni sebesar 50 jiwa per Km2. Dari seluruh kecamatan, kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Tukak Sadai yaitu 82 jiwa per Km2, sedangkan yang terendah terdapat di Kecamatan Toboali dan Kecamatan Lepar Pongok yaitu 47 jiwa per Km2.

(17)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 39 Tabel 2.6

Proyeksi Jumlah Penduduk, Jumlah KK dan Tingkat Pertumbuhan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011-2018

Sumber: Bangka Selatan dalam Angka dan Podes Kab. Bangka Selatan, Diolah. Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK

Rata-Rata Tingkat Pertumbuhan

Penduduk per Tahun

Tahun Tahun Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2012-2018 Toboali 70928 73823 76718 79613 82508 85403 88298 17117 17128 17140 17151 17163 17174 17186 4,08 % Air Gegas 41102 42779 44456 46133 47810 49487 51164 11370 11862 12354 12846 13338 13830 14322 4,08 % Payung 20268 21095 21922 22749 23576 24403 25230 5367 5532 5698 5863 6029 6194 6360 4,08 % Simpang Rimba 23080 24022 24964 25906 26848 27790 28732 5713 5740 5767 5794 5821 5848 5875 4,08 % Lepar Pongok 12746 13266 13786 14306 14826 15346 15866 3434 3493 3552 3611 3670 3729 3788 4,08 % Tukak Sadai 10829 11271 11713 12155 12597 13039 13481 3584 4439 5295 6150 7006 7861 8717 4,08 % Pulau Besar 8909 9273 9637 10001 10365 10729 11093 2499 2578 2657 2736 2815 2894 2973 4,09 % Total 187862 195529 203196 210863 218530 226197 233864 49083 50772 52462 54151 55841 57530 59220

(18)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 40 Tabel 2.7

Kepadatan Penduduk Tahun 2011 di Kabupaten Bangka Selatan

Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Toboali 1.460,34 68.033 47 Air Gegas 853,64 39.425 46 Payung 372,95 19.441 52 Simpang Rimba 362,30 22.138 61 Lepar Pongok 261,98 12.226 47 Tukak Sadai 126,00 10.387 82 Pulau Besar 169,87 8.545 50 Total 3.607,08 180.195 50

Sumber: Bangka Selatan dalam Angka 2011

Sedangkan berdasarkan distribusi jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Bangka Selatan, kecamatan dengan distribusi penduduk yang terbesar berada di Kcamatan Toboali (37%) dan distribusi penduduk terendah berada di Kecamatan Pulau Besar (5%).

Sumber: Bangka Selatan dalam Angka 2011, Diolah. Gambar 2.7

(19)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 41 2.3 Kondisi Perekonomian

Kinerja perekonomian Kabupaten Bangka Selatan secara makro ditunjukkan oleh pencapaian nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atau total nilai tambah bruto. Pada Tahun 2010 PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bangka Selatan mencapai 2.690.387 juta rupiah atau mengalami peningkatan 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar 2.403.747 juta rupiah. Di lain pihak, PDRB atas dasar harga konstan juga mengalami kenaikan baik dengan migas maupun tanpa migas. Grafik perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bangka Selatan dari Tahun 2007-2010 dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Sumber: Bangka Selatan dalam Angka 2011 Gambar 2.8

PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2007-2010

Untuk melihat persentase PDRB Kabupaten Bangka Selatan secara keseluruhan atas dasar harga berlaku dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(20)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 42

Tabel 2.8

Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bangka Selatan menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 2010

Pertanian 39,06 40,76 42,49 43,14 42,65

Pertambangan 30,90 28,73 26,35 24,38 24,37

Industri Pengolahan 2,53 2,55 2,48 2,58 2,44

Listrik, Gas & Air Bersih 0,29 0,30 0,25 0,25 0,31

Bangunan 5,62 5,84 6,10 6,10 7,37

Perdag. Hotel & Restoran 13,12 12,98 13,18 13,18 13,19 Pengangkutan & Komunikasi 1,03 1,12 1,15 1,15 1,13 Keu. Persewaan & Jasa Perusahaan 2,81 2,79 2,59 2,59 2,57

Jasa-Jasa 4,63 4,93 5,41 5,41 5,98

PDRB DENGAN MIGAS 100 100 100 100 100

PDRB TANPA MIGAS 100 100 100 100 100

Sumber: Bangka Selatan dalam Angka 2011

Secara keseluruhan data perekonomian di Kabupaten Bangka Selatan dapat dilihat pada Tabel 2.9.

Tabel 2.9

Data Perekonomian Kabupaten Bangka Selatan 2007-2011

2007 2008 2009 2010 2011* PDRB ADHB (Juta Rp) 1,924,922.04 2,272,776.37 2,403,747.47 2,690,378.38 - PDRB Per Kapita (Rp) 12,111,683.94 14,108,999.27 14,728,844.79 15,553,979.48 - Pendapatan Per Kapita (Rp) 8,398,286.30 10,016,283.07 10,188,980.43 10,740,245.48 - Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 4.63 4.13 3.83 6.12 6.75 Inflasi (%) 7.65 13.39 1.86 5.47 - *

Data Belum Tersedia

Sumber: Bangka Selatan dalam Angka 2007-2011

1. Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan PDRB atas dasar harga konstan merupakan salah satu indikator penting untuk melihat seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang

(21)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 43 digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil pembangunan. Oleh karena itu strategi pembangunan diupayakan untuk menggali potensi yang ada agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di daerah tersebut. Nilai pertumbuhan PDRB Kabupaten Bangka Selatan dengan dan tanpa migas sama besarnya, sebab di daerah ini tidak menghasilkan migas. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2011 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2010. Berdasarkan penghitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 dengan dan tanpa migas adalah sekitar 6,75 persen.

Sumber: Bangka Selatan dalam Angka 2007-2011, Diolah. Gambar 2.9

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bangka Selatan dari Tahun 2007-2011

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangka Selatan cenderung fluktuatif naik dan turun. Hal tersebut terutama disebabkan kontribusi sektor pertambangan dan penggalian pada PDRB Kabupaten Bangka Selatan yang naik turun selama 5 (lima) tahun belakangan ini. Namun demikian, terjadi peningkatan yang cukup berarti dari Tahun 2010 dan Tahun 2011 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

(22)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 44 2. Struktur Ekonomi

Struktur perekonomian menunjukkan besarnya kontribusi masing-masing sektor ekonomi di suatu daerah. Besarnya pengaruh suatu sektor ekonomi, sesuai dengan arah kebijakan baik ekstern maupun intern serta kemampuan daya dukung dalam meningkatkan nilai tambah bruto. Dengan mengamati struktur perekonomian akan tampak sampai seberapa jauh kekuatan ekonomi suatu negara atau daerah. Indikator perekonomian makro semacam ini sangat penting bagi pengambilan keputusan untuk mengarahkan sasaran kebijakan pembangunan di masa yang akan datang. Berikut ini merupakan klasifikasi sektor ekonomi menurut lapangan usaha di Kabupaten Bangka Selatan:

Tabel 2.10

Klasifikasi Sektor Ekonomi Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bangka Selatan

Sumber: RPJMD Kabupaten Bangka Selatan 2011-2015

Struktur ekonomi Kabupaten Bangka Selatan pada periode 2006-2010 tampak mengalami pergeseran, meskipun relatif sangat kecil. Pada tahun 2010 kontribusi sektor primer mengalami penurunan selama dua tahun terakhir dari 69,30 persen menjadi 67,02 persen. Namun secara keseluruhan sektor ini masih mendominasi perekonomian Kabupaten Bangka Selatan. Penurunan kontribusi kelompok sektor primer ini disebabkan adanya penurunan kontribusi sektor pertanian serta sektor pertambangan dan penggalian yang terjadi selama dua tahun terakhir yakni sebesar 0,65

Sektor No Lapangan Usaha

Primer I Pertanian

II Pertambangan & Penggalian Sekunder

III Industri Pengolahan IV Listrik, Gas & Air Bersih

V Bangunan

Tersier

VI Perdagangan, Hotel & Restoran VII Pengangkutan & Komunikasi VIII Keu, Sewa & Jasa Perusahaan

(23)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 45 persen untuk penurunan sektor pertanian dan 1,63 persen pada sektor pertambangan dan penggalian dari total pembentukan PDRB.

Sumber: Diolah dari Bangka Selatan dalam Angka Gambar 2.10

Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Ekonomi Kabupaten Bangka Selatan Atas Dasar Harga Berlaku (Persen) Tahun 2006 – 2010

3. Realisasi APBD

Secara teoritis, pendapatan daerah akan sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian daerah yang akan terjadi, atau dengan kata lain, bahwa suatu pendapatan daerah termasuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus benar-benar mampu merespon perkembangan ekonomi yang diperkirakan akan terjadi. Belanja daerah diarahkan pada peningkatan proporsi belanja untuk memihak kepentingan publik, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan Pemerintahan. Dalam penggunaannya, belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi, efektivitas dan penghematan sesuai dengan prioritas, yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap program-program strategis daerah. Berikut ini merupakan tabel realisasi APBD Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2007-2011.

(24)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 46 Tabel 2.11

Realisasi APBD Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2007-2011

No Keterangan Realisasi APBD 2007 2008 2009 2010 2011 1 Pendapatan 307.861.829.410 402.038.741.370,23 366.692.998.467,27 378.659.107.807 478.177.203.415 PAD 16.413.693.757 18.643.577.835,23 22.622.599.641,19 22.460.934.561 20.034.727.503 Dana Perimbangan 267.323.726.330 346.853.176.899 322.530.369.726 324.984.892.493 404.494.131.407 Lain-Lain 24.124.409.323 36.541.986.636 21.540.029.100,08 31.213.280.753 53.648.344.505 2 Belanja 268.000.524.474,87 378.331.970.043 459.042.171.670 434.611.464.473 399.275.835.503 Belanja Tidak Langsung 66.299.255.985,87 97.320.839.330 142.995.888.854 206.268.660.077 195.340.206.628 Belanja Langsung 201.701.268.489 281.011.130.713 316.046.282.816 228.342.804.396 203.935.628.875 Surplus/Defisit 39.861.304.935 23.706.771.327 -92.349.173.203 -55.952.356.666 78.901.367.912

(25)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 47 Tabel diatas menjelaskan bahwa kondisi real keuangan Pemkab Bangka Selatan dalam kurun waktu 2007-2011 menunjukkan trend yang naik turun. Perkembangan APBD Kabupaten Bangka Selatan dalam 5 (lima) tahun terakhir cenderung kurang signifikan tingkat kenaikannya. Sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih minim dengan persentase pertumbuhan berkisar antara 5 sampai 10%. Jika dibandingkan dengan nilai APBD Kabupaten Bangka Selatan dengan nilai anggaran untuk sanitasi maka presentase nilai perbandingan yang tertinggi terdapat pada tahun 2008 yaitu 11,90% sedangkan pada tahun 2011 hanya 3,16 %.

Tabel 2.12

Rasio Anggaran APBD Sanitasi terhadap APBD Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2007-2011

TAHUN NILAI APBD NILAI SANITASI PERSENTASE

(Rp) (Rp) (%) 2007 217.580.425.855 3.327.069.398 1,24 2008 402.038.741.370 34.065.891.235 11,90 2009 443.376.267.546 15.813.099.173 3,21 2010 312.098.853.934 11.787.341.300 2,96 2011 461.361.752.057 9.316.757.650 3,16

Sumber: Laporan Monev Kab. Bangka Selatan 2007-2011

Ringkasan anggaran untuk kegiatan sanitasi selama lima tahun terakhir (2007-2011) dapat dilihat pada Tabel 2.13.

(26)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 48 Tabel 2.13

Alokasi APBD Untuk Kegiatan Sanitasi Tahun 2007-2011

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011 AIR MINUM 1 Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal Daerah

a. Air Minum dan

Penyehatan Lingkungan (AMPL) 0 55,950,000 0 60,000,000 65,000,000 2 Dinas Pekerjaan Umum a.

Rehab Rumah Mesin

PDAM 86,992,000 0 0 0 0 d. Program Penyediaan Air Baku 0 100,000,000 0 0 0 e. Dana Pendamping Sanimas 0 200,000,000 0 0 0 f. Perencanaan DED Pembangunan Sarana dan Prasarana 0 0 42,000,000 0 0

Air Bersih Desa Tiram

g.

Supervisi Pembangunan Sarana dan Prasarana

Air Bersih 0 0 46,000,000 0 0 Desa Tiram h. Perencanaan DED Pembangunan Sarana dan Prasarana 0 0 50,000,000 0 0

Air Bersih Desa Rias

i.

Supervisi Pembangunan

(27)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 49

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011 Air Bersih Desa Rias j. Supervisi Pembangunan Sarana dam Prasarana

Air Bersih 0 0 10,000,000 0 0

Desa Gudang Simpang

Rimba

k.

Supervisi Pembangunan Sarana dam Prasarana

Air Bersih 0 0 32,000,000 0 0

Desa Gudang Simpang

Rimba

l.

Pembangunan Sarana dan Prasarana Air

Bersih Desa Tiram 0 0 1,109,650,000 0 0

m.

Pembangunan Sarana dan Prasarana Air

Bersih Desa Rias 0 0 1,342,000,000 0 0

n.

Penambahan Jaringan Air Bersih Desa Gudang

- Simpang Rimba 0 0 250,000,000 0 0

o.

Pembangunan Sumur

Bor Rawa Bangun 0 0 50,000,000 0 0

p. Pemeliharaan Intalasi Jaringan Air Bersih/Minum 0 0 299,175,000 0 0 q. Rehabilitasi Instalasi

(28)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 50

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011

Baher r.

Pembangunan Tower

Air Bersih 0 0 0 10,000,000 0

s. Pengadaan Meter Air 0 0 0 100,000,000 0

t.

Pengadaan Pipa dan

Asesoris 0 0 0 50,000,000 0

u. Operasional PAM 0 0 0 1,200,000,000 0

v.

Penambahan Hidran Umum dan Sumber Air Baru Desa Tanjung

Sangkar 0 0 0 703,450,000 0

w.

Pembangunan Jar Air

Bersih/Air Minum 0 0 0 0 4,630,156,000

x.

Pembangunan Jaringan Air Bersih Perkantoran Pemerintah Kab.Basel (lanjutan) 0 3,740,561,000.00 0 0 0 y. Supervisi Pembangunan Jaringan Air Bersih Perkantoran Pemkab. Basel 0 98,650,000.00 0 0 0 z. Perencanaan /DED Prasarana dan Sarana

Air Bersih Air Gegas 0

58,492,000.00

0 0 0

aa.

Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Bersih

Air gegas 0

1,278,199,000.00 0 0 0

(29)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 51

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011

Prasarana dan Sarana Air Bersih Air Gegas

43,285,000.00

ac.

Perencanaan /DED Prasarana dan Sarana

Air Bersih Payung 0

63,250,000.00 0 0 0

ad.

Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Bersih

Payung 0

1,325,500,000.00 0 0 0

ae.

Supervisi Pembangunan Prasarana dan Sarana

Air Bersih Payung 0

44,935,000.00 0 0 0

af.

Perencanaan /DED Prasarana dan Sarana

Air Bersih Bangka Kota 0

47,740,000.00

0 0 0

ag.

Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Bersih

Bangka Kota 0

939,189,000.00 0 0 0

ah.

Supervisi Pembangunan Prasarana dan Sarana

Air Bersih Bangka Kota 0 0 0 0

ai.

Perencanaan/DED Penambahan Hidran Umum Sumber Air Baru Desa Tanjung

Sangkar 0

23,980,000.00 0 0 0

aj.

Penambahan Hidran umum dan Sumber Air

(30)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 52

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011 Sangkar ak. Pendamping Dana Sanimas (Pendamping Provinsi) 0 20,000,000.00 0 0 0 al. Pembangunan Jaringan Air Bersih Batu

Betumpang 0

193,597,000.00 0 0 0

am.

Pembuatan Sumur, Bak Penampung, Mesin Pompa, Mesin Genset

Ds. Celagin 0 99,125,000.00 0 0 0 an. Pengadaan dan Pemasangan Genset 0 0 0 400,000,000 0 ao. Pembangunan Jaringan Distribusi dan

Pelayanan Air Minum

di IKK Airgegas 0 0 0 0 1,500,000,000 3 Dinas Kesehatan a. Pengawasan dan Perbaikan Kualitas Air

Bersih 8,000,000 22,650,000 0 19,531,800 0

b.

Pengawasan dan Pemeriksaan Tempat Pengolahan Makanan

dan Air Minum 0 0 0 0 13,610,800

4

Dinas Kelautan dan Perikanan

a.

Pengadaan Air Bersih Pondok Wisata Pulau

Tinggi 0 0 0 5,500,000 0

(31)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 53

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011

Pulau Panjang

c.

Pengadaan Air Bersih Pulau Lepar/Tanjung

Sangkar 0 0 0 113,750,000 0

d.

Pengadaan Air Bersih

Pulau Lepar/Penutuk 0 0 0 113,750,000 0

5 Dinas Pendidikan a.

Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitari

(Diksar) 400,000,000 0 1,085,500,000 0 0

b.

Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitari

(Dikmen) 30,000,000 0 249,000,000 0 15,000,000

c.

Pembangunan Sarana

Air Bersih dan Sanitari 0 15,000,000 0 0

d.

Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitari

(PAUD) 0 0 50,000,000 0 60,000,000

e.

Rehabilitasi

Sedang/Berat Sarana Air Bersih dan Sanitary

(Diksar) 0 0 456,000,000 0

f.

Rehabilitasi

Sedang/Berat Sarana Air Bersih dan Sanitary

(Dikmen) 0 0 50,000,000 0 0 6 Rumah Sakit Umum Daerah a. Pengadaan Konstruksi

Jaringan Air Bersih 50,000,000 0 0 0 0

(32)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 54

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011 Jaringan Air Bersih/Minum c. Pembangunan

Konstruksi Jaringan Air 0 66,000,000 0 0 0

d.

Pembangunan Sumur Bor dan Tower

Penampungan Air 4000 I (RS) 0 69,600,000 0 0 0 e. Belanja Modal Pengadaan Tower/Menara Air 0 65,900,000 0 0 0 7

Dinas Pertanian dan

Kehutanan a.

Pengadaan Tower Air

Bersih 0 0 35,000,000 0 TOTAL 574,992,000 8,620,803,000 5,707,125,000 2,889,815,800 6,283,766,800 PERSAMPAHAN 1 Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal Daerah a.

Master Plan Sistem Pengelolaan

Persampahan Secara

Terpadu 300,000,000 0 0 0 0

b.

Studi Penentuan Lokasi dan Kajian Lingkungan

TPA Sampah 0 217,150,000 0 0 0 Kabupaten Bangka Selatan 0 0 0 0 0 2 Dinas Pekerjaan Umum a.

Penyedia Jasa dan Operasional Kebersihan Pertamanan &

(33)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 55

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011 b. Pengadaan Tong Sampah 0 0 0 100,000,000 0 c. Pengadaan Peralatan Kebersihan 0 0 0 100,000,000 0 d. Pengadaan Mobil

Tangki Air Pertamanan 0 0 0 750,000,000 0

e. Pembangunan Prasarana TPA Toboali 0 0 0 691,000,000 300,000,000 f. Pembuatan Lobang Pembuangan 0 0 0 100,000,000 124,325,000 g.

Pembuatan Jalan Akses

Dalam TPA 0 0 0

100,000,000 0

h.

Pembuatan Pagar dan

Gerbang TPA 0 0 0 100,000,000 0 i. Pembangunan Kantor TPA 0 0 0 100,000,000 0

j. Pengadaan Pipa Lindi 0 0 0

75,000,000 0 k. Pembuatan Kolam Pemantau Limbah 0 0 0 25,000,000 0 l. Pembuatan Bangunan Pelengkap Persampahan TPA 0 0 0 100,000,000 0 m. Pengadaan dan Pemasangan Geotextile 0 0 0 91,000,000 0 3 Badan Lingkungan Hidup a. Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura 0 0 0 70,000,000 50,000,000 b. Penyusunan Kebijakan 0 0 0 0 0

(34)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 56

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011 Manajemen Pengelolaan Sampah c. Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan

Persampahan 0 0 36,000,000 0 0

d.

Pengembangan

Tekhnologi Pengolahan

Sampah 0 0 741,000,000 700,000,000 0

e. Pantai dan Laut Lestari 0 0 50,000,000 0 0

f. Penyusunan RTH 0 0 300,000,000 0 0 g. Penyusunan SLHD Basel 0 0 50,000,000 30,000,000 h. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Sampah 0 0 0 0 848,160,000

4 Dinas Kelautan dan

Perikanan a.

Hari Nusantara Sadar

Bersih Laut 50,000,000 150,000,000 100,000,000 0 5 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

a. Bulan Bakti Gotong Royong 0 0 100,000,000 75,000,000 100,000,000 6 Dinas Kebudayaan Pariwisata a. Penyediaan Jasa Kebersihan Pantai 0 0 0 0 27,000,000 7 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

a.

Rehabilitasi Satuan

Daerah Kumuh 0 0 0 320,000,000 0

(35)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 57

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011

Prasarana di Wilayah (KAT) daratan & Kepulauan

TOTAL 350,000,000 367,150,000 1,327,000,000 5,766,720,000 3,986,734,850

PHBS (pelatihan, sosialisasi, komunikasi, pendampingan)

1 Badan Lingkungan

Hidup a.

Sosialisasi Kebijakan

Pengelolaan Sampah 0 0 0 0 0

b.

Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan 0 0 0 70,000,000 0 c. Diklat Teknis Lingkungan Hidup 0 0 50,000,000 0 d. Bintek Persampahan 0 0 0 50,000,000 0 e. Penyuluhan dan

Pengendalian Polusi dan

Pencemaran 0 0 0 100,000,000 0 f. Pengadaan Papan Informasi Lingkungan Hidup 0 0 0 0 68,145,000 2 Dinas Kesehatan a. Penyuluhan Masyarakat

Pola Hidup Sehat 7,999,787 0 292,940,000 0 0

b.

Survei Rumah Tangga

Kesehatan 18,250,000 0 50,324,400 0 0 c. Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk 14,924,900 0 69,897,773 41,528,000 63,550,000 d. Supervisi dan Pembinaan Program 5,733,785 0 0 0 0

(36)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 58

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011 Kesehatan Lingkungan e. Kunjungan Petugas Klinik Sanitasi Puskesmas ke Desa 15,000,000 0 0 0 0

f. Lomba Sekolah Sehat 15,942,385 0 0 0 0

g.

Peningkatan

Komunikasi Informasi

dan Edukasi (KIE) 227,764,290 0 0 0 0

h.

Pencegahan dan

Pemberantasan Penyakit 0 0 0 0 0

i. Survei Matriks Malaria 20,000,000 0 0 0 0

j. Penyemprotan Rumah 20,963,151 32,000,000 32,000,000 0 0 k. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 0 753,213,625 0 0 0 l. Abatisasi 0 36,135,000 39,205,000 0 0 m. Pengadaan Blanko Laporan Penyehatan Lingkungan 0 0 4,800,000 0 0 n. Sosialisasi Program CLTS (Community

Lead Total Sanitation) 0 0 25,000,000 0 0

o. Pengadaan Buku Pengawasan TTU, TPM, dan Buku Penjamah Makanan 0 0 15,000,000 0 0 p. Pengadaan Abathe 0 0 50,000,000 49,150,000

(37)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 59

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011 q. Pencegahan dan Penanggulangan Diare Pada Balita 0 0 0 61,292,500 r.

Pelatihan Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat 0 0 0 0 23,110,000

s.

Pengawasan dan Pemeriksaan Tempat Pengolahan Makanan

dan Air Minum 0 0 0 0 13,610,800

t.

Program Pengembangan

Lingkungan Sehat 0 82,067,200 0 0 0

u.

Penyuluhan Keamanan Pangan bagi Rumah

Makan Restoran & IRT 0 0 18,000,000 0 0

v.

Sosialisasi Perda Laik Hygiene Sanitasi

makanan dan minuman 0 0 18,000,000 0 0

w. Praktek PHBS di Sekolah, TK 0 0 43,505,000 0 0 x. Penyuluhan PHBS & Pengobatan Daerah Terpencil P. Kalapan &

P.Panjang 0 0 0 0 92,612,000

y. Survei rumah PHBS 0 0 0 0 80,064,000

z.

Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun

Sedunia 0 0 0 0 15,100,000

(38)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 60

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011

Umum Daerah Kesehatan Masyarakat 4 Sekretariat Daerah a. Pengkajian Dampak Lingkungan 99,999,500 0 0 0 0 b. Penyediaan Laboratorium Lingkungan Hidup 75,000,000 0 0 0 0 c. Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura 74,999,600 0 0 0 0 d. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan 200,000,000 0 0 0 0 5 Dinas KP2OR a.

Sosialisasi Pantai Bersih dan Sehat Menyongsong Adipura 2010 0 0 0 100,000,000 0 TOTAL 796,577,398 1,527,415,825 658,672,173 521,970,500 356,191,800 AIR LIMBAH 1 Dinas Pekerjaan Umum a. Pembangunan Fasilitas MCK Kec. Toboali 0 0 220,000,000 0 0 b. Pembangunan Fasilitas MCK Kec. Payung 0 0 216,750,000 0 0 c. Pembangunan Fasilitas

MCK Kec. Air Gegas 0 0 250,000,000 0 0

d. Pembangunan Fasilitas MCK Kec. Lepong 0 0 0 374,055,000 0 e. Pembangunan Fasilitas MCK Kec. Simpang Rimba 0 0 0 374,055,000 0

(39)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 61

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011 Pariwisata Pemuda dan Olahraga

Wisata Air Panas Nyelanding

b.

Pembangunan WC Umum dan Tempat

Bilas di Pantai Kubu 0 0 50,000,000 0 0

c.

Pembangunan WC Umum dan Tempat Bilas di Pantai Batu

Betumpang 0 0 50,000,000 0 0

d

Pembangunan WC Umum dan Tempat Bilas serta Pengadaan

Air Bersih 0 100,000,000 0 3 Dinas Kesehatan a. Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit 1,500,000,000 2,000,000,000 98,552,000 0 0 TOTAL 1,500,000,000 2,000,000,000 1,035,302,000 848,110,000 0 DRAINASE 1 Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal Daerah a. PAP Pisew 0 0 340,000,000 400,000,000 328,000,000 2 Dinas Pekerjaan Umum a. Program Pembangunan Sarana Drainase/Gorong-gorong 0 3,529,000,000 0 0 0 b. Belanja Modal Pengadaaan Saluran 0 3,100,000,000 0 0

(40)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 62

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011 Drainase/Gorong-gorong c. Pembangunan Drainase/Gorong-gorong (lanjutan) 0 229,000,000 0 0 0 d. Program Pengendalian Banjir 0 5,635,000,000 0 0 0 e. Pengendalian Banjir

Rawa Bangun Toboali 0 0 4,439,175,000 0 0

f.

Supervisi Pembangunan banjir Rawa Bangun

Toboali 0 0 100,000,000 0 0 g. Supervisi Pembangunan Drainase Dusun Temayang 0 0 20,000,000 0 0 h. Pembangunan Drainase Dusun Temayang 0 0 450,000,000 0 0 i. Pembangunan Drainase Desa Ranggung 0 0 300,000,000 0 0 j. Pembangunan Drainase Desa Permis 0 0 150,000,000 0 0 k. Supervisi Normalisasi Saluran Primer Drainase

Bangka Kota 0 0 0 35,000,000 0

l.

Supervisi Normalisasi Saluran Primer Drainase

di Kecamatan Payung 0 0 0 30,000,000 0

(41)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 63

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011 Pembuang Jl. Merdeka n. Normalisasi Saluran Primer Drainase Bangka

Kota 0 0 0 800,000,000 0 o. Pemeliharaan Saluran Pembuang /Sungai di Kec. Toboali 0 0 0 721,725,000 0 p. Normalisasi Saluran Primer Drainase Kec.

Payung 0 0 0 765,000,000 0

q.

Pengembangan dan pengelolaan jar irigasi,

rawa & jar pengairan 0 16,971,212,910 0 0 0

r. Pembangunan Drainase Jalan Sukadamai 0 158,334,000.00 0 0 0 s. Pembangunan Drainase

Jalan Air Aceng 0

99,830,000.00 0 0 0

t.

Pembangunan Drainase

Jalan Teladan Lama 0

49,633,000.00 0 0 0 u. Pembangunan Drainase Kampung Lalang Toboali 0 238,224,000.00 0 0 0 v. Pembangunan Drainase Desa Kepoh 0 291,000,000.00 0 0 0 w. Pembangunan Drainase Jalan DR. Wahidin 0 99,000,000.00 0 0 0 x. Pembangunan Drainase Jalan Baher 0 99,704,000.00 0 0 0

(42)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 64

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011

y.

Pembangunan Drainase Jalan Samping Kantor

Camat- PDAM 0 98,700,000.00 0 0 0 z. Supervisi Pembangunan Drainase di Kecamatan Toboali 0 49,087,500.00 0 0 0 aa. Pembangunan Drainase Desa Gudang 0 271,501,000.00 0 0 0 ab. Pembangunan Drainase Desa Sebagin 0 195,622,000.00 0 0 0 ac. Pembangunan Drainase Desa Rajik 0 99,000,000.00 0 0 0 ad. Pembangunan Drainase

Desa Bangka Kota 0

193,999,000.00 0 0 0 ae. Supervisi Pembangunan Drainase di Kecamatan Simpang Rimba 0 36,355,000.00 0 0 0 af. Pembangunan Drainase Desa Jelutung 0 160,009,000.00 0 0 0 ag. Pembangunan Drainase Desa Malik 0 201,644,000.00 0 0 0 ah. Pembangunan Drainase Desa Delas 0 99,770,000.00 0 0 0 ai. Pembangunan Drainase

Desa Air Bara 0

98,500,000.00 0 0 0

aj.

Supervisi Pembangunan Drainase di Kecamatan

Payung dan Air Gegas 0

(43)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 65

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011

ak.

Pembangunan Drainase

Desa Tanjung Labu 0

98,950,000.00 0 0 0 al. Pembangunan Drainase Desa Pongok 0 98,865,000.00 0 0 0 am. Supervisi Pembangunan Drainase di Kecamatan Lepar Pongok 0 - 0 0 0 an. Pembangunan Drainase (pasangan batu) Jalan Teladan AMD (SMPN 2) Toboali 0 98,897,000.00 0 0 0 ao. Pembangunan Drainase Jalan M. Syafrie Rahman Toboali 0 98,953,000.00 0 0 0 ap.

Pemb. Drainase Jalan

Dr. Wahidin 0 0 0 0

95,000,000

aq.

Pemb. Drainase Jalan

Mayor Syafrie Rahman 0 0 0 0

95,000,000

ar.

Pemb. Drainase Jalan

Baher 0 0 0 0

95,000,000

as.

Pemb. Drainase Jalan Teladan AMD - SMPN

2 0 0 0 0

95,000,000

at.

Pemb. Drainase Desa

Batu Betumpang 0 0 0 0 195,000,000 au. Pemb. Drainase Jl. Menuju Masjid 0 0 0 0 195,000,000

(44)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 66

NO Subsektor/SKPD URAIAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010 2011

Gg. Teratai - Teladan Kuburan

195,000,000

aw.

Pemb. Drainase Desa

Sengir 0 0 0 0

195,000,000

ax.

Pemb. Drainase Desa

Nadung 0 0 0 0

195,000,000

ay.

Pemb. Drainase Jl. Baru

Desa Bencah 0 0 0 0

195,000,000

az.

Pemb. Drainase Gang

Keranji Rajik - Permis 0 0 0 0

95,000,000 3 Dinas Kesehatan a. Pembuatan Drainase/Saluran Air RSUD 105,500,000 0 0 0 0 b.

Pembuatan DAM dan Drainase/Saluran Air Polindes Nangka 0 2,812,500 0 0 0 4 Rumah Sakit Umum Daerah a. Pembuatan Drainase/Saluran Air 60,000,000 100,000,000 0 0 5

Dinas Pertanian dan

Kehutanan a.

Pembuatan Drainase

Bukit Anda 0 0 100,000,000 0 0

TOTAL 105,500,000 32,491,532,910 5,999,175,000 2,851,725,000 1,973,000,000

Total Belanja Modal Sanitasi 3,327,069,398 45,006,901,735 14,727,274,173 12,878,341,300 12,599,693,450

Total Belanja APBD 268.000.524.474,87 378.331.970.043 459.042.171.670 434.611.464.473 399.275.835.503

Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total

(%) 1.24 11.90 3.21 2.96 3.16

Jumlah penduduk 158931 161087 163200 172528 180195

Belanja Modal Sanitasi per penduduk 20934.05 279395.00 90240.65 74644.93 69922.55

(45)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 67 4. Kapasitas Fiskal Daerah

Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Fungsi dari Kebijakan Fiskal adalah fungsi alokasi, fungsi distribusi dan fungsi stabilisasi. Sedangkan tujuan dari Kebijakan Fiskal adalah mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran konsumsi pemerintah, jumlah transfer pemerintah, dan jumlah pajak yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional dan kesempatan bekerja.

Dalam penghitungan kapasitas fiscal dan indeks kapasitas fiscal yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia menggunakan formula :

dimana : KF = PAD = BH = DAU = LP = BP = Kapasitas Fiskal

Pendapatan Asli Daerah Bagi Hasil

Dana Alokasi Umum

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah kecuali Dana Alokasi Khusus, Dana Darurat dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu

Belanja Pegawai

1. Jumlah Penduduk Miskin didasarkan pada data BPS tahun terakhir 2. Penghitungan kapasitas fiscal menggunakan Data Perhitungan

Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah Tahun Anggaran terakhir 3. Penghitungan Indeks Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota dibagi

dengan rata-rata kapasitas fiscal seluruh daerah kabupaten/kota.

Berdasarkan Indeks Kapasitas Fiskal Daerah, daerah di kelompokkan dalam 4 kategori sebagai berikut :

(46)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 68 1. daerah yang indeks kapasitas fiskalnya lebih dari atau sama dengan 2 (indeks

< 2) merupakan daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal Sangat Tinggi;

2. daerah yang indeks kapasitas fiskalnya antara lebih dari atau sama dengan 1 sampai kurang dari 2 (1≤ indeks<2) merupakan daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal Tinggi;

3. daerah yang indeks kapasitas fiskalnya antara lebih dari 0,5 sampai kurang dari 1 (0,5<indeks<1) merupakan daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal Sedang; dan

4. daerah yang indeks kapasitas fiskalnya kurang dari atau sama dengan 0,5 (indeks<0,5) merupakan daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal Rendah.

Berikut merupakan Indeks Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten Bangka Selatan tahun 2007 sampai dengan 2011.

Tabel 2.14

Pertumbuhan Indeks Kapasitas Fiskal Kabupaten Bangka Selatan

TAHUN INDEKS KAPASITAS

FISKAL KATEGORI PERTUMBUHAN (%)

2007 1.6064 TINGGI

2008 2.3972 SANGAT TINGGI 49.23

2009 3.8269 SANGAT TINGGI 59.64

2010 2.3516 SANGAT TINGGI -38.55

2011 1.3237 TINGGI -43.71

Sumber : Peraturan Menteri Keuangan RI : 1. PMK Nomor 153/PMK.07/2007 2. PMK Nomor 224/PMK.07/2008 3. PMK Nomor 174/PMK.07/2009 4. PMK Nomor 245/PMK.07/2010 5. PMK Nomor 244/PMK.07/2011

(47)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 69

Gambar 2.11

Grafik Indeks Kapasitas Fiskal Kabupaten Bangka Selatan

Pada tabel dan grafik diatas, dapat dilihat, Kabupaten Bangka Selatan memiliki Indeks Kapasitas Fiskal Tinggi dan Sangat tinggi, dimana tahun 2009 merupakan tahun dengan IKF tertinggi dibanding dengan tahun yang lain dengan nilai 3,8269 dengan tingkat pertumbuhan 59,64%. Hal ini berbanding lurus dengan tingkat penerimaan PAD pada tahun 2009 sebesar Rp.22.276.903.317 dengan rasio terhadap APBD 5,02, dimana APBD Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp.443.376.267.546. Pada tahun 2009, PAD memiliki pertumbuhan sebesar 19,49% sekaligus membukukan besaran PAD tertinggi dalam 5 (lima) tahun terakhir.

2.4 Tata Ruang Wilayah 2.4.1 Rencana struktur ruang

Sesuai dengan Pasal 26 UU 26/2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten memiliki jangka waktu perencanaan selama 20 (dua puluh) tahun. Dengan demikian, diharapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangka Selatan dapat berfungsi sebagai acuan instansi pusat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Selatan dalam menyusun dan melaksanakan program lima tahunan dalam kurun waktu dua puluh tahun yang

(48)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 70 diharapkan dapat memberikan indikasi bagi penyusunan program pengembangan sektoral serta pengembangan pada wilayah yang diprioritaskan pengembangannya.

1. Penetapan Pusat Pelayanan Kegiatan;

Rencana penetapan pusat pelayanan kota meliputi rencana pengembangan sistem hirarki pusat kota,

sub pusat kota dan pusat lingkungan meliputi:

 Pusat Kegiatan Lingkungan (PKL) meliputi ibu kota Kecamatan Toboali dan ibu kota Kecamatan Payung yang diarahkan sebagai pusat jasa dan perdagangan yang melayani beberapa kecamatan di Kabupaten Bangka Selatan.

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) di Kabupaten Bangka Selatan berada di Air Gegas, Sadai di Kecamatan Tukak Sadai, dan Batu Betumpang di Kecamatan Pulau Besar. Pengembangan PPK disesuaikan dengan ketersediaan dan daya dukung lahan terhadap kegiatan yang akan dikembangkan dimasa yang akan datang.

- Pusat pemerintahan. fasilitas pelayanan umum. perdagangan dan jasa, merupakan pusat orientasi yang memberikan pelayanan bagi penduduk yang ada di kecamatan tersebut dan dialokasikan di ibukota kecamatan sebagai pengikat lingkungan dan fasilitas bersosialisasi. Untuk merangsang pertumbuhan pusat pelayanan sekunder ini, maka pengalokasiannya diarahkan pada simpul-simpul jalan utama kawasan/kota yang mempunyai aksesibilitas baik sehingga mudah dijangkau dari seluruh bagian wilayah kotanya. Jenis kelengkapan fasilitas pendukung yang dikembangkan di pusat pelayanan sekunder ini berupa: Kantor Kecamatan. Balai Pertemuan/GSG, Kantor Polsekta, Kantor Pos Pembantu, Bank Cabang Pembantu dan jasa keuangan lainnya, Fasilitas Pemadam Kebakaran dengan skala pelayanan lingkungan. Supermarket, Pertokoan ataupun Ruko, Fasilitas Ibadah, Fasilitas Pendidikan hingga setara SLTA/SMEA. Puskesmas, Balai Pengobatan, Poliklinik, Balai Pertemuan/GSG, Rumah

(49)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 71 makan/Restoran/Pujasera, Salon kecantikan, Taman bermain. Lapangan olahraga, dan fasilitas pendukung lainnya.

- Pusat perdagangan dan jasa serta fasilitas pelayanan umum di luar ibukota kecamatan dan berfungsi sebagai pusat orientasi yang memberikan pelayanan bagi penduduk dan sebagai pengikat lingkungan untuk berinteraksi dan bersosialisasi antarmasyarakat.

 Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) ditetapkan di pusat-pusat desa sebagai pusat pelayanan bagi desa itu sendiri atau beberapa desa di sekitarnya. Jenis fasilitas yang akan dikembangkan. diantaranya:

- Balai Pertemuan/GSG;

- Taman bermain dan Lapangan olahraga;

- Kantor pos pembantu/Warpostel dan Telepon umum;

- Fasilitas Pemadam Kebakaran dengan skala pelayanan lingkungan; - Pasar, Supermarket, Pertokoan ataupun Ruko, Pujasera dan kegiatan

komersial lainnya; - Fasilitas ibadah;

- Fasilitas pendidikan. seperti TK. SD dan SLTP;

- Balai Pengobatan. Poliklinik ataupun Tempat Praktek Dokter dan Apotik;

- Fasilitas rekreasi dan olahraga; - Taman bermain;

- Fasilitas pendukung lainnya.

Rencana pusat pelayanan lingkungan (PPL) di Kabupaten Bangka Selatan terletak di penutuk Kecamatan Lepar Pongok dan Kecamatan Simpang Rimba.

2. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Utama. meliputi:  Pengembangan Prasarana Transportasi Darat

- Pengembangan Prasarana Jalan berupa Pengembangan Jalan Kolektor Primer 1 dan Pengembangan Jalan Kolektor Primer 2 yakni Jaringan trans Bangka Belitung yang melintasi ruas jalan Toboali – Rias – Gusung – Tanget – Batu Betumpang; ruas jalan

(50)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 72 air bara – Toboali – Sadai; ruas jalan Simpang Ben cah – Tepus; dan ruas jalan Tepus – Kelidang. Selain itu juga pengembangan jaringan jalan kolektor primer K1 diantaranya ruas jalan Air Bara – Simpang Air Gegas; ruas jalan Simpang Air Gegas – Simpang Nanas. Toboali; dan ruas jalan Simpang Nanas. Toboali – Sadai. Sedangkan rencana sistem jaringan jalan kolektor primer K 2 yang ada di Kabupaten Bangka Selatan. diantaranya : ruas jalan Simpang Air Bara – Simpang Payung; ruas jalan Simpang Payung – Pangkal Buluh – Malik; dan ruas jalan Simpang Nanas. Toboali – Simpang Kantor Pos. Toboali.

- Rencana Jaringan Prasarana Lalu Lintas. pengembangan terminal penumpang dan barang di Kabupaten Bangka Selatan meliputi: terminal penumpang tipe C terdapat di Bikang. Kecamatan Toboali; terminal penumpang tipe C terdapat di Payung. Kecamatan Payung; terminal barang terdapat di Sadai

- Rencana Jaringan Layanan Lalu Lintas terdiri atas Trayek angkutan umum penumpang di Kabupaten Bangka Selatan. terdiri dari angkutan penumpang dan angkutan barang. diantaranya sebagai berikut: 1) trayek angkutan penumpang. terdiri atas : Sadai – Toboali; Toboali – Rias/transmigrasi/sungai gusung; Toboali – Bikang; Toboali – Rindik/Kepoh; Air Gegas – Payung; Air Gegas - Batubetumpang; Payung – Simpang Rimba; Payung – Malik; Simpang Rimba – Bangka Kota; Simpang Bencah – Tepus; Ruas jalan dalam Kota Toboali; Ruas jalan dalam Komplek Perkantoran Pemkab. Bangka Selatan; Toboali – Air Bara; Payung – Air Bara; Payung – Malik; Air Gegas – Air Bara; Simpang Rimba – Bangka Kota; dan Angkutan Pemadu Moda (Angkutan Khusus) Terminal Toboali – Pelabuhan Sadai. 2) Trayek angkutan barang. terdiri atas : Sadai – Toboali; Toboali – Pangkal Pinang; Payung - Pangkal Pinang; Toboali – Batu Betumpang; Simpang Rimba – Pangkalpinang dan Toboali – Simpang Rimba.

(51)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 73  Pengembangan Transportasi Laut

Rencana sistem jaringan transportasi laut di Kabupaten Bangka Selatan terdiri dari tatanan kepelabuhanan. dan penataan alur pelayaran.

- Tatanan kepelabuhanan di Kabupaten Bangka Selatan adalah : 1) Pelabuhan utama yaitu pelabuhan Sadai di Kecamatan Tukak Sadai. dan Pelabuhan Bangka Kota di Kecamatan Simpang Rimba; 2) Pelabuhan pengumpan yaitu pelabuhan Rakyat Sadai; dan 3) Pelabuhan pengumpul yaitu pelabuhan Pelabuhan Rakyat Penutuk. Pelabuhan Rakyat Tj. Labu, Pelabuhan Rakyat Tj. Sangkar, Pelabuhan Rakyat Pongok, Pelabuhan Rakyat Pulau Tinggi, Pelabuhan Rakyat Tj. Gading, Pelabuhan Rakyat Kepoh, Pelabuhan Rakyat Gusung, Pelabuhan Rakyat Batu Betumpang dan Pelabuhan Rakyat Permis

- Pengembangan alur pelayaran meliputi: 1) lintas penyeberangan sabuk tengah yang menghubungkan pelabuhan: Sadai – Tanjung Roe (Kabupaten Belitung); Sadai – Batu Betumpang; Sadai – Tanjung Gading; Sadai – Pangkal Balam; dan Sadai – Jakarta. 2) Lintas koneksitas yaitu : Sadai – Pongok (P. Liat), via Tj. Labu/ Tj. Sangkar ke Belitung; Pongok (P. Liat) – Mendanau (Kabupaten Belitung) koneksitas via Belitung dan Belitung Timur; Pulau Besar – Selapan (Oki – Sumsel)); koneksitas ke Sumatera; Sadai – Tanjung Pandan (Belitung). koneksitas Jakarta; dan Bangka Kota – Selapan (Oki - Sumsel)

3. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya

 Rencana Sistem Jaringan Energi berupa pengembangan prasarana sumberdaya energi dan dan rencana pengembangan jaringan energi.

- Prasarana Sumberdaya Energi, rencana pengembangan pembangkit tenaga listrik di Kabupaten Bangka Selatan diantaranya adalah: 1) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Toboali. terdapat di Toboali (Kecamatan Toboali) dan Tanjung Labu (Kecamatan Lepar Pongok); 2) Pembangkit Listrik Tenaga Uap

(52)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 74 (PLTU) Bangka Baru II Toboali di Kecamatan Tukak Sadai; 3) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terdapat di Kecamatan Simpang Rimba

- Rencana Pengembangan Jaringan Energi, Rencana jaringan prasarana energi adalah jaringan transmisi tenaga listrik diantaranya : 1) Gardu induk. terdapat di Toboali; 2) Jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yaitu menghubungkan Koba dengan Toboali serta jaringan yang menghubungkan Air Gegas – Payung dan Simpang Rimba.

 Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi

Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana telekomnunikasi Kabupaten Bangka Selatan diantaranya:

- Sistem jaringan kabel terdiri atas sambungan telepon langsung di Kecamatan Toboali.

- Sistem jaringan seluler terdiri atas BTS di seluruh kecamatan  Rencana Sistem Jaringan Sumberdaya Air

- Rencana pengembangan wilayah sungai (WS) mencakup: 1) DAS Nyirih. 2) DAS Bangka Kota. 3) DAS Kurau. 4) DAS Kepuh dan 5) DAS Bantel

- Rencana pengembangan daerah irigasi (DI) terdiri atas: 1) DI kewenangan Pemerintah Pusat. terdiri atas:

a) Daerah irigasi Rias dengan luas kurang lebih 4.500 (empat ribu lima ratus) hektar;

b) Daerah irigasi Pergam dengan luas kurang lebih 4.500 (empat ribu lima ratus) hektar.

2) DI kewenangan Pemerintah Provinsi. terdiri atas:

a) Daerah irigasi Gusung dengan luas kurang lebih 2.086 (dua ribu delapan puluh enam) hektar;

b) Daerah irigasi Bangka Kota dengan luas kurang lebih 1.500 (seribu lima ratus) hektar;

Gambar

Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011
Grafik Indeks Kapasitas Fiskal Kabupaten Bangka Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan fisis telinga, hidung dan tenggorok adalah adalah suatu pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan- kelainan pada telinga, mulai dari

Para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana tersebut di atas telah diangkat secara sah sesuai dengan Anggaran Dasar dan telah memenuhi ketentuan sebagaimana

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN BARITO SELATAN TAHUN 2017 hal 95 menjadi kewenangan daerah yang terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan urusan

1. DOPAMIN Misalnya : Doperba dan Dopamain Guilini Sediaan 1 Ampul = 5 atau 10 cc = 200 mg INDIKASI Shock yang berhubungan dengan

Penelitian skripsi yang berjudul “Terapi Spiritual Melalui Dzikir Penderita Gangguan Jiwa dan Pecandu Narkoba di Ponpes Dzikrussyifa‟ Asma‟ Berojomusti Paciran Lamongan.”

Pengujian terbang dilakukan untuk menguji pengiriman paket data dan video streaming dari unit pengiriman menuju stasiun pemantauan.Dari pengujian terbang seperti pada Gambar

Sedangkan Pasal 10 ayat (1) huruf b memberikan kewenangan atributif kepada Pemerintah Pusat dan dapat mendelegasikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah Provinsi

Seksi Sarana Riset Kerajinan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan kerajinan. Seksi Sarana Riset Batik