• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran, khususnya pembelajaran di klinik (Mohammed, 2015),

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran, khususnya pembelajaran di klinik (Mohammed, 2015),"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas pembimbing klinik sangat memegang peranan penting dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran di klinik (Mohammed, 2015), akan tetapi kenyataan yang terjadi banyak ditemui pembimbing klinik mempunyai sedikit kompetensi saat berada di klinik. Hal ini disebabkan karena banyak dari pembimbing klinik dalam melakukan perannya hanya berdasarkan kemampuan dan ketersediaan tenaga perawat tetapi tidak memiliki kompetensi sebagai pembimbing klinik (Hsu, 2014). Dampak apabila pembimbing klinik tidak memiliki kompetensi yang sesuai dengan perannya adalah keselamatan pasien yang kurang dan mutu pendidikan keperawatan yang dibawah standar (Higgins, 2012). Kenyataan yang terjadi seperti ini sangat diperlukan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur kompetensi pembimbing klinik. Halstead (2007) yang dikutip oleh Higgins (2012) menyatakan bahwa dalam praktik keperawatan, suatu evaluasi kompetensi dan peningkatan kompetensi pembimbing klinik sangat diperlukan karena berguna untuk menciptakan suatu praktik keperawatan yang aman.

Pembimbing klinik mempunyai peran dan tanggung jawab yang komplek dalam mengawasi dan memfasilitasi mahasiswa dalam praktik klinik. Hal ini juga untuk mendukung tujuan akhir dari pendidikan keperawatan yaitu

(2)

menciptakan lulusan yang mempunyai komitmen terhadap patient safety, untuk terlaksananya tujuan tersebut maka dibutuhkan pembimbing klinik yang kompeten dalam melakukan peran dan tanggungjawabnya (Higgins, 2012). WHO (2015) dalam A Guide to Nursing and Education Standars menjelaskan bahwa pembelajaran klinik yang relevan dan efektif yang telah direncanakan harus tergorganisir, dipantau dan dievaluasi. Evaluasi harus dilakukan secara sistematis dan terus menerus terhadap semua komponen kurikulum yang didalamnya termasuk pembimbing klinik. Namun kenyataan di lapangan evaluasi terhadap kompetensi pembimbing klinik belum dilakukan secara sistematik dan terus menerus. Hal ini disebabkan karena terbatasnya literatur keperawatan tentang sistem evaluasi kompetensi, selama ini metode yang digunakan untuk mengevaluasi kompetensi adalah melalui validasi keterampilan yang dimiliki dan melalui program – program pelatihan (Higgins, 2012).

Studi pendahuluan yang dilakukan di RS Baptis Kediri melalui wawancara kepada Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Tenaga Keperawatan bahwa selama ini belum adanya alat ukur untuk mengukur kompetensi pembimbing klinik. Cara evaluasi yang dilakukan selama ini hanyalah dengan melihat kemampuan pembimbing klinik dalam membimbing mahasiswa pada saat praktik tanpa memperhatikan kompetensi yang harus dimiliki oleh pembimbing klinik. Selain itu, berdasarkan obervasi di lapangan terhadap proses bimbingan yang dilakukan bahwa pembimbing klinik masih banyak

(3)

dalam melakukan tugas utamanya sebagai perawat yaitu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sehingga bimbingan yang dilakukan kepada mahasiswa belum optimal.

Menurut Taylor (2007) kompetensi dalam sebuah cakupan yang luas dapat juga dideskripsikan sebagai suatu karakteristik yang mendasari individu yang berkaitan erat dengan sebuah kinerja seseorang dalam melakukan pekerjaannya dimana didalamnya mencakup motivasi, sifat dan sikap, konsep diri, pengetahuan dan perilaku atau keterampilan. Sedangkan kompetensi pembimbing klinik adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh perawat yang mempunyai tugas dan peran sebagai seorang pembimbing klinik ditempat mahasiswa praktik. Lembaga National League of Nursing yang selanjutnya disebut NLN (2005) menetapkan 8 indikator kompetensi inti untuk perawat pendidik klinis. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kompetensi seseorang adalah keyakinan dan nilai-nilai, keterampilan, pengalaman, karakteristik kepribadian, motivasi, isu emosional, kemampuan intelektual dan budaya organiasi (Wibowo, 2012).

Kualitas pendidikan keperawatan dianggap penting dalam kaitannya dengan kompetensi perawat pendidik. Higgins (2012) mengemukakan pendapat dari Brown (1981), Knox & Morgan (1987) bahwa kemampuan untuk mengajar, melakukan evaluasi, hubungan interpersonal serta sifat/kepribadian perawat merupakan dasar kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat pendidik. Hal ini penting bagi semua perawat pendidik atau pembimbing klinik

(4)

harus dapat menujukkan akuntabilitasnya sebagai seorang pembimbing klinik yang kompeten. Beberapa ahli telah mengembangkan beberapa alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi kompetensi pembimbing klinik diantaranya adalah The Effective Clinical Teaching Behaviors (ECTB), The Clinical Teaching Evaluation (CTE), The Clinical Teacher Effectiveness Inventory (NCTEI), serta instrumen yang dikembangkan oleh NLN yang mencakup 8 indikator kompetensi inti perawat pendidik.

DeYoung (2009) dan O'Conner (2006) dalam Higgins (2012) menegaskan, mengingat akan kompleksitas dalam tatanan rumah sakit maka seorang pembimbing klinik tidak hanya tahu bagaimana mengajar dan memfasilitasi mahasiswa saja tetapi harus kompeten secara klinis, karena kompetensi pembimbing klinik memiliki dampak yang signifikan terhadap masa depan pendidikan keperawatan. Oleh karena itu, perlu adanya suatu pengembangan alat ukur kompetensi pembimbing klinik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kompetensi pembimbing klinik di lahan praktik. Pengembangan, pengukuran dan evaluasi kompetensi saat ini menjadi issue penting dalam pendidikan, evaluasi kompetensi dalam kontek ini adalah menilai kompetensi yang diamati terhadap standar yang ditetapkan. Hal yang dapat diukur dari suatu kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, tindakan atau kinerja orang lain yang mencakup sikap (Straka, 2004).

(5)

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk membuat alat ukur untuk mengukur kompetensi pembimbing klinik sehingga perlu melakukan penelitian tentang “Pengembangan Alat Ukur Kompetensi Pembimbing Klinik”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana mengembangkan alat ukur yang valid dan reliabel, untuk mengukur kompetensi pembimbing klinik ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah mengembangkan alat ukur kompetensi pembimbing klinik yang valid dan reliabel.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi persepsi pembimbing klinik tentang kompetensi pembimbing klinik

b. Mendesain alat ukur berdasarkan temuan

c. Melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur kompetensi pembimbing klinik

d. Menghasilkan alat ukur kompetensi pembimbing klinik yang valid dan reliabel

(6)

D. Manfaat Penelitian

Ada 2 manfaat penelitian ini yang berguna untuk peneliti yaitu : 1. Manfaat Teoritis

Menambah referensi alat ukur terutama untuk mengukur kompetensi pembimbing klinik.

2. Secara Praktis

a. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan

Sebagai tambahan informasi bagi instansi pelayanan kesehatan khususnya tempat bagi mahasiswa praktik untuk dilakukan penilaian terhadap kompetensi pembimbing klinik. Alat ukur ini dapat diterapkan di rumah sakit atau tempat mahasiswa praktik yang bertujuan untuk mengetahui kompetensi pembimbing klinik dalam melaksanakan tugas dan perannya.

b. Bagi Instansi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber data untuk mengembangkan metode pembelajaran di klinik dan assessment terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa dengan melibatkan pembimbing klinik.

(7)

E . P en el it ia n T er k a it T ab el 1 .1 P en el it ia n T er k ai t N o P en el it i J u d u l T u ju a n M et o d e P e rb ed a a n d a ri p en el y a n g a k a n d il a k u k 1 . D ah lk e, S h er ry ., B au m b u sh , Je n n if er ., A ff le ck , F ra n ce s. , an d K w o n , Ja e-Y o u n g . (2 0 1 2 ) T h e cl in ic al in st ru ct o r ro le in n u rs in g e d u ca to r : a st ru ct u re d l it er at u re re v ie w U n tu k m em ah am i p er se p si p em b im b in g k li n ik t en ta n g p er an d an fa ct o r – fa ct o r y an g d ap at m em fa si li ta si d an m em b at as i p en g aj ar an m er ek a L it er at u re re v ie w a. Ju d u l : P en g em b al at u k u r u n tu k m en k o m p et en si p em b k li n ik b . T u ju an : M em b u u k u r m en il ai k o m p em b im b in g k li n ik v al id d an r el ia b el c. M et o d e : M ix ed M et 2 . H ig g in s. S , T o in et te . ( 2 0 1 2 ) E v al u at io n o f co m p et en ci es o f cl in ic al n u rs e ed u ca to r in A ss o ci at e D eg re e N u rs in g P ro g ra m a. M en y el id ik i/ m en g id en ti fi k as i se ja u h m an a d ar i 8 k o m p et en si i n ti u n tu k p er aw at d ar i N L N y an g d ig u n ak an u n tu k m en g ev al u as i k o m p et en si p em b im b in g k li n ik d ar i A N D b . U n tu k m en en tu k an k o m p et en si p em b im b in g k li n ik k ep er aw at an y an g se su ai A N D d ib an d in g k an d en g an 8 D es k ri p ti f n o n -ex p er im en ta l a. Ju d u l : P en g em b al at u k u r m en g u k u r k o m p em b im b in g k li n ik b . T u ju an : M em b u u k u r m en il ai k o m p em b im b in g k li n ik v al id d an r el ia b el c. M et o d e : M ix ed M

(8)

N o P en el it i J u d u l T u ju a n M et o d e P e rb ed a a n d a ri p en y a n g a k a n d il a k u k o m p et en si i n ti p er aw at p en d id ik d ar i N L N c. U n tu k m en en tu k an ap ak ah ad a p er b ed aa n d an p er sa m aa n an ta ra p em b ag ia n w ak tu ; p en u h w ak tu , p ar u h w ak tu d an ta m b ah an p ad a p em b im b in g k li n ik y an g d ie v al u as i m en u ru t A D N 3 . H su , L i-L in g ., H si eh , S h u h -I n g ., C h iu , H si u -W in ., & C h en , Y a-L in . (2 0 1 4 ) C li n ic al te ac h in g co m p et en ce in v en to ry fo r n u rs in g p re ce p to rs : in st ru m en al d ev el o p m en t an d te st in g U n tu k m en g em b an g k an d an m en g u ji si fa t p si k o m et ri k in st ru m en d en g an m en g u k u r k o m p et en si m en g aj ar d i k li n ik d ar i p re ce p to r k ep er aw at an In te rv ie w in v es ti g at io n s, li te rt u r re v ie w , an al is is k u an ti ta ti f a. Ju d u l : P en g em al at u k u r m en g u k u r k o m p em b im b in g k li n b . T u ju an : M em b u u k u r m k o m p et en si p em b im b in g y an g v al id d an r el c. M et o d e : M et h o d 4 . K el ly P , S te p h an ie . (2 0 0 7 ) T h e ex em p la ry cl in ic al i n st ru ct o r C a se re p o rt : m en g g am b ar k an p en al ar an d an st ra te g i p em b el aj ar an y an g d ig u n ak an o le h Q u a li ta ti ve ca se s tu d y a. Ju d u l : P en g em al at u k u r m en g u k u r k o m p em b im b in g k li n ik

(9)

N o P en el it i J u d u l T u ju a n M et o d e P e rb ed a a n d a ri p en y a n g a k a n d il a k u k li n ik al i n st ru k to r b . T u ju an : M em b u k u r m en il ai k o m p em b im b in g k li n v al id d an r el ia b el c. M et o d e : M ix ed M 5 M ah an an i, S ri n al es ti 2 0 1 4 A n al is is k in er ja p er aw at p em b im b in g k li n ik d en g an p en d ek at an te o ri k in er ja d an in d ik at o r T h e co m p et en ce o f n u rs e ed u ca to rs U n tu k m en g an al is is k in er ja p er aw at p em b im b in g k li n ik b er d as ar k an v ar ia b le in d iv id u , p si k o lo g is , d an o rg an is as i d i R u m ah S ak it B ap ti s K ed ir i A n al it ik k o re la si o n al a. Ju d u l : P en g em al at u k u r m en g u k u r k o m p em b im b in g k li n ik b . T u ju an : M em b u k u r m en il ai k o m p em b im b in g k li n v al id d an r el ia b el c. M et o d e : M ix ed M 6 . M o h am ed -N ab il Is m ai , L am ia ., M o h am ed -N ab il A b o u sh ad y , R ed a. , E sw l, A b ee r. ( 2 0 1 5 ) C li n ic al in st ru ct o rs b eh av io r : N u rs in g st u d en ts p er ce p ti o n to w ar d ef fe ct iv e cl in ic al in st ru ct o rs ch ar ac te ri st ic s U n tu k m en il ai p er il ak u p em b im b in g k li n ik d an p er se p si m ah as is w a te rh ad ap ef ek ti v it as k ar ak te ri st ik p em b im b in g k li n ik d al am m em fa si li ta si p ro se s p em b el aj ar an D es k ri p si k o re la si o n al a. Ju d u l : P en g em al at u k u r m en g u k u r k o m p em b im b in g k li n ik b . T u ju an : M em b u k u r m en il ai k o m p em b im b in g k li n v al id d an r el ia b el c. M et o d e : M ix ed M

Referensi

Dokumen terkait

Achmad Januar Er Putra 01141113102 4 Indonesian Medical Students' Training and Competition 2017 Photography Competition Asian Medical Students' Association Universitas Pelita

Kenaikan produktivitas tenaga kerja, berarti tenaga kerja yang digunakan dapat menghasilkan lebih banyak barang pada jangka waktu yang sama, atau suatu tingkat produksi

Pada penelitian tersebut juga dapat berarti bahwa telah terjadi pengaruh dari daerah lain, yang membuat permainan tradisional di suatu daerah pada umumnya banyak

Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pemberian pelatihan dan pendampingan pembuatan E-Learning bagi Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra

Kelompok ini mencakup suatu usaha yang menyediakan tempat dan berbagai jenis fasilitas untuk memberikan kesegaran jasmani dan rohani yang mengandung unsur hiburan, pendidikan

Mengupayakan stabilitas harga sumber daya energi khususnya minyak bumi yang meski tidak mungkin lagi dapat diturunkan, tapi setidaknya dapat lebih mudah diprediksi sehingga

Adapun data primer lainnya adalah data karakteristik individu (usia, status bekerja, pendidikan dan pendapatan per kapita); persepsi dan sikap terhadap klaim gizi pada iklan; sikap

Pengembangan usahatani tidak akan terlepas dari keberadaan pasar sebagai ujung tombak dalam aktivitas ekonomi pertanian. Pasar merupakan wadah dan juga sebagai