• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN BANGUNAN

“ PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION) ”

Dosen Pengampu : Ibu Atika Ulfah Jamal S.T., M.Eng., M.T.

Oleh:

Fildzah Adhania J. Paransa / 13 511 178 / Kelas B

JURUSAN TEKNK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Pondasi Rakit (Raft Foundation) ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Atika Ulfah Jamal S.T., M.Eng., M.T. selaku Dosen mata kuliah Metode Pelaksanaan Bangunan yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pondasi rakit. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Yogyakarta, April 2015

(3)

DAFTAR ISI

COVER... . KATA PENGANTAR……… DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1.1. LATAR BELAKANG... 1.2. RUMUSAN MASALAH... 1.3. TUJUAN... ... BAB II PEMBAHASAN... 2.1. PENGERTIAN PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)... 2.2. PENGGUNAAN PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)... 2.3. JENIS-JENIS PONDASI RAKIT... 2.4 METODE PELAKSANAAN PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)... 2.4.1. Tahapan Pekerjaan Pelaksanaan Pondasi Rakit... 2.4.2. Alat-alat yang Digunakan Dalam Metode Pelaksanaan Raft Foundation... 2.4.3. Kebutuhan Sumber Daya... 2.4.4. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pekerjaan Pondasi Rakit... 2.5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION).. BAB III PENUTUP... 3.1. Kesimpulan... LAMPIRAN GAMBAR………...… DAFTAR PUSTAKA... 1 2 3 4 4 4 5 6 6 6 7 8 8 10 10 10 11 12 12 13 15

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar. Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas – batas tertentu.

Banyak faktor dalam pemilihan jenis pondasi, antara lain beban yang direncanakan bekerja, jenis lapisan tanah dan faktor non teknis seperti biaya konstruksi, dan waktu konstruksi. Jenis pondasi yang dipilih harus mampu menjamin kedudukan struktur terhadap semua gaya yang bekerja. Selain itu, tanah pendukungnya harus mempunyai kapasitas daya dukung yang cukup untuk memikul beban yang bekerja sehingga tidak terjadi keruntuhan.

Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar bangunan, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh letak tanah padat yang mendukung pondasi. Jika terletak pada tanah miring lebih dari 10%, maka pondasi bangunan tersebut harus dibuat rata atau dibentuk tangga dengan bagian bawah dan atas rata. Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu : Pondasi dangkal, dan Pondasi dalam. Pondasi dangkal adalah pondasi yang digunakan pada kedalaman 0.8 – 1 meter, karena daya dukung tanah telah mencukupi.

1.2.RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang disebut dengan pondasi rakit (raft foundation)? 2. Bagaimana pondasi rakit (raft foundation) digunakan? 3. Apa saja jenis-jenis pondasi rakit (raft foundation)?

4. Bagaimana metode pelaksanaan pondasi rakit (raft foundation)? 5. Apa kelebihan dan kekurangan pondasi rakit (raft foundation)?

(5)

1.3.TUJUAN

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita semua tentang pondasi rakit, penggunaannya, jenis-jenisnya, metode pelaksanaannya, beserta kekurangan dan kelebihannya.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.PENGERTIAN PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)

Pondasi rakit (raft foundation) adalah salah satu tipe pondasi bangunan gedung bertingkat. Jika pada umumnya, pondasi gedung merupakan gabungan antara tiang pancang / bored pile, pile cap / poor dan tie beam, maka sistem raft foundation menghilangkan pile cap dan tie beam diganti dengan sebuah pondasi masif yang menyatukan seluruh pile cap atau bored pile yang ada. Jika disederhanakan, raft foundation bisa juga disebut sebagai pile cap raksasa, yang menggabungkan bukan hanya 4/5 tiang pancang / bored pile, melainkan semua bagian gedung.

Pondasi rakit (raft foundation) adalah pelat beton yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar bangunan, yang digunakan untuk meneruskan beban bangunan ke lapisan tanah dasar atau batu-batuan di bawahnya. Sebuah pondasi rakit bisa digunakan untuk menopang tangki-tangki penyimpanan atau digunakan untuk menopang beberapa bagian peralatan industri. Pondasi rakit biasanya digunakan di bawah kelompok silo, cerobong, dan berbagai konstruksi bangunan.

2.2.PENGGUNAAN PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)

Sebuah pondasi rakit bisa digunakan di mana tanah dasar mempunyai daya dukung yang rendah dan/atau beban kolom yang begitu besar, sehingga lebih dari 50 % dari luas bangunan diperlukan untuk pondasi telapak sebar konvensional agar dapat mendukung pondasi. Disarankan penggunaan pondasi rakit sebab lebih ekonomis karena dapat menghemat biaya penggalian dan penulangan beton.

Pondasi rakit biasanya juga dipakai untuk ruang-ruang bawah tanah (basement) yang dalam, baik untuk menyebarkan beban kolom menjadi distribusi tekanan yang lebih seragam dan untuk memberikan lantai buat ruang bawah-tanah. Keuntungan khusus untuk ruang bawah-tanah yang berada pada atau di bawah muka air tanah ialah karena merupakan penyekat air.

Bangunan bawah tanah yang lantainya terletak beberapa meter di bawah tanah, dibangun dengan cara menggali tanah sampai kedalaman dasar pondasi. Berat tanah yang digali untuk ruang tanah ini, untuk setiap pengurangan tekanan per satuan luas sebesar 0,5 kg/cm2 (50 kN/m2) kira-kira setara dengan bangunan kantor berlantai 3 sampai 4. Jadi

(7)

bangunan sebesar ini dapat didukung oleh ruang bawah tanah yang tanah dasarnya berupa lempung sangat lunak dan muda mampat, yang secara teoritis beban tersebut tidak akan mengakibatkan penurunan.

Pondasi rakit bisa ditopang oleh tiang-pancang, di dalam keadaan seperti air tanah yang tinggi (untuk mengontrol gaya apung) atau di mana tanah dasar mudah terpengaruh oleh penurunan yang besar. Perencana harus memperhatikan bahwa sebagian dari tegangan sentuh pondasi telapak yang akan menembus tanah ke kedalaman yang lebih besar, atau mempunyai intensitas yang lebih besar pada kedalaman yang lebih dangkal.

2.3.JENIS-JENIS PONDASI RAKIT

Pondasi rakit terbagi lagi dalam beberapa jenis yang lazim atau sering digunakan, yaitu:

1. Pelat rata

2. Pelat yang ditebalkan di bawah kolom 3. Balok dan pelat

4. Pelat dengan kaki tiang

5. Dinding ruang bawah tanah sebagai bagian pondasi telapak

Gambar 1 Jenis-jenis pondasi rakit

Pada gambar pondasi rakit di atas menggambarkan pondasi rakit yang mungkin dapat dibuat. Perancangan rakit yang paling lazim terdiri dari sebuah pelat beton rata dengan tebal 0,75 - 2 m, dan dengan alas serta dengan penulangan dua arah atas dan bawah yang menerus.

(8)

Pondasi rakit dapat dipakai pada tanah dengan kapasitas dukung rendah atau jika jarak kolom atau beban lain sangat dekat dalam kedua arah sehinggan seluruh telapak bersentuhan satu sama lain sehingga jika menggunakan pondasi telapak luasan besar (tidak ekonomis).. Pondasi rakit sangat bermanfaat untuk mengurangi perbedaan penurunan dalam berbagai tanah. Pondasi rakit merupakan bagian bawah struktur yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar bangunan.

2.4.1. Tahapan Pekerjaan Pelaksanaan Pondasi Rakit 1. Persiapan Peralatan

a. Menentukan peralatan apa saja yang akan digunakan dalam pekerjaan pengecoran, peralatan tersebut harus memiliki daya jangkau dan daya angkut yang memadai. b. Semua peralatan harus telah diperiksa dan diinspeksi secara rutin dan ketika akan

melakukan pengecoran.

c. Pipa penghubung harus dipasang dengan jarak 2 meter dengan spesi 1 meter terhadap tumpuan.

d. Menyediakan penerangan yang baik di lokasi pengecoran apabila pekerjaan dilakukan di malam hari.

e. Menyiapkan terpal (tarpaulin) penutup untuk mengantisipasi bila terjadi hujan dan mengarahkan air hujan ke luar lokasi pengecoran.

f. Pompa beton harus berada dekat dengan lokasi pengecoran untuk menghindari terlalu banyaknya sambungan pipa.

2. Persiapan Pengecoran Beton

a. Sebelum memulai pekerjaan, persetujuan dan izin kerja harus diberikan oleh Sub Kontraktor dan semua inspeksi harus sudah dilaksanakan dan disetujui oleh Supervisor Sub Konsultan.

b. Ketinggian beton yang akan dituangkan harus diberi tanda dengan jelas di sekitar formwork.

c. Lokasi pengecoran selanjutnya dibersihkan menggunakan udara terkompresi dan membuang sisa-sisa kawat pengikat serta disiram dengan air bersih yang kemudian dialirkan keluar lokasi pengecoran.

d. Pagar pengaman atau barikade pengaman harus sudah terpasang agar proses pengecoran tidak mengganggu pekerjaan yang lain.

e. Untuk pemesanan beton, jumlah beton dihitung berdasarkan shop drawing yang telah disetujui. Untuk pengecoran skala kecil, pemesanan dilakukan sesuai perhitungan. Untuk pengecoran skala besar, jumlah pemesanan ditambah 3% dari total beton yang dibutuhkan dan harus dikalkulasi berulang kali untuk mencegah pemesanan berlebih.

f. Peralatan cadangan harus siap di posisi yang ditentukan dan telah diperiksa serta telah disetujui oleh Sub Konsultan sebelum pengecoran berlangsung.

(9)

a. Surat pengantaran beton harus dicek untuk memastikan mix design, kuantitas, dan slump tepat.

b. Waktu pembuatan beton harus dicek dan dipastikan pengecoran sebelum 2 jam setelah pembuatan.

c. Tes slump harus dikerjakan menurut sampel kubus yang diambil. d. Metode pengambilan sampel :

 Pondasi rakit, pelat lantai dan balok = setiap 25m3 harus diambil 1 set sampel (3 silinder). Bila jumlah beton melebihi 100m3 1 set sampel diambil setiap 100m3.  Kolom dan dinding = setiap truk mixer harus diambil 1 set sampel. 1 set sampel berisi 3 silinder. 1 silinder untuk pengujian kuat tekan beton 7 hari, 1 silinder untuk pengujian kuat tekan beton 28 hari, dan 1 silinder untuk cadangan.

4. Pelaksanaan Pengecoran Pondasi Rakit

a. Tidak boleh ada penambahan air pada beton.

b. Memastikan semua platform dan jalan pekerja telah terpasang di sekitar lokasi pengecoran.

c. Pengecoran harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pengecoran tidak rata, segregasi, terbuangnya material, serta rusaknya formwork.

d. Beton haruslah terbentuk sedekat mungkin dengan hasil akhir sehingga tidak membutuhkan pekerjaan lain setelahnya.

e. Beton haruslah dicor secara berlapis sesuai ukuran vibrator, kecuali untuk area basemen yang dicor langsung hingga level final.

f. Beton tidak boleh digerakkan secara lateral oleh vibrator.

g. Beton harus digetarkan sesuai pola yang ditentukan untuk memastikan kepadatan beton.

h. Ketukan ataupun getaran lain dari luar tidak diperbolehkan.

i. Beton tidak boleh jatuh bebas, lebih dari 1,5m untuk pekerjaan tertutup dan 0,9m untuk pekerjaan terbuka.

j. Lapisan beton horizontal yang telah dipadatkan tidak boleh melebihi 0.3m spasi harus diatur agar tidak terjadi segregasi.

k. Setelah ketinggian beton mencapai batas yang diinginkan, dilakukan pengukuran level dan finish dibuat sesuai standar desain.

l. Bila beton akan dituang ke lokasi yang bersinggungan dengan beton yang sudah ada sebelumnya, tembok beton yang telah ada akan disiram air atau dilapisi cairan pengikat yang telah disetujui.

m. Setelah beton mengeras dan formwork telah dilepas, beton diselimuti dengan karung goni basah dengan overlap 100mm dan tidak dibuka setidaknya selama 7 hari.

(10)

3. Perlengkapan curing = karung goni 4. Truk mixer = sesuai volume beton 5. Pompa beton = disesuaikan

6. Mobile crane = disesuaikan (biasanya cukup 1 unit) 7. Converter 2-3 sockets = disesuaikan (biasanya 1-2 unit) 8. Dumper = 1unit

9. Theodolit dan perlengkapan leveling = disesuaikan 10. Penyemprot air = 1 unit

11. Kompressor : disesuaikan 12. Bucket beton = 1 unit 13. Vibrator : disesuaikan

2.4.3. Kebutuhan Sumber Daya

Untuk keseluruhan pengecoran digunakan sumber daya tenaga kerja berupa tenaga kerja untuk leveling (survei), tenaga kerja untuk pekerjaan jidar, tenaga kerja untuk vibrator, tenaga kerja untuk pengecoran, dan tenaga kerja untuk curing.

2.4.4. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pekerjaan Pondasi Rakit

1. Izin kerja alat dan pekerja 2. Pengawasan pengujian slump 3. Pengawasan pengujian tekan 4. Perlengkapan K3 yang digunakan 5. Pengawasan K3 dalam pekerjaan 6. Alur keluar-masuk truk mixer

2.5.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PONDASI RAKIT (RAFT

FOUNDATION)

2.5.1. Kelebihan Pondasi Rakit (Raft Foundation)

1. Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya.

2. Galian tanah lebih sedikit karena hanya berada di titik yang terdapat kolom strukturnya.

3. Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal disbanding pondasi batu belah, baik sebagai penopang beban vertikal maupun gaya horizontal seperti gempa, angin, ledakan, dan lain-lain.

2.5.2. Kekurangan Pondasi Rakit (Raft Foundation)

1. Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (persiapan lebih lama).

2. Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/sesuai umur beton).

3. Tidak semua tukang bisa mengerjakannya. 4. Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.

5. Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian tanah.

(11)

BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Pondasi rakit (raft foundation) adalah pelat beton yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar bangunan, yang digunakan untuk meneruskan beban bangunan ke lapisan tanah dasar atau batu-batuan di bawahnya.

Raft foundation digunakan untuk menyebarkan beban dari struktur atas area yang

luas, biasanya dibuat untuk seluruh area struktur. Pondasi raft digunakan ketika beban kolom atau beban struktural lainnya berdekatan dan pondasi pad saling berinteraksi. Pondasi raft biasanya terdiri dari pelat beton bertulang yang membentang pada luasan yang ditentukan. Pondasi raft memiliki keunggulan mengurangi penurunan setempat dimana plat beton akan mengimbangi gerakan diferensial antara posisi beban. Pondasi raft sering dipergunakan pada tanah lunak atau longgar dengan kapasitas daya tahan rendah karena pondasi radft dapat menyebarkan beban di area yang lebih besar.

(12)

LAMPIRAN GAMBAR

Bagian-bagian pondasi rakit :

(13)
(14)

DAFTAR PUSTAKA

(15)

https://www.scribd.com/doc/220962793/Yudha-Dmercy Corporation (PENGERTIAN RAFT FOUNDATION YANG MEMBUTUHKAN MASS CONCRETE DI DALAM PROYEK KONSTRUKSI) http://www.dmercy-corporation.com/2012/02/apakah-itu-raft-foundation.html , April 2015.

Sang Pencari (PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)) http://bit.ly/1Huvo13 , April 2015.

Jefri Hutagalung (METODE PELAKSANAAN MAT FOUNDATION (PONDASI RAKIT)) http://bit.ly/1Go7b9D , April 2015.

Gambar

Gambar 1 Jenis-jenis pondasi rakit

Referensi

Dokumen terkait

Pondasi bored pile adalah batang yang relative panjang dan langsing yang digunakan untuk menyalurkan beban pondasi melewati lapisan tanah dengan daya dukung

Pondasi bored pile adalah batang yang relative panjang dan langsing yang digunakan untuk menyalurkan beban pondasi melewati lapisan tanah dengan daya dukung

Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis penurunan tanah dan respons tegangan tanah yang terjadi pada pondasi rakit dengan menggunakan perhitungan

Pondasi tiang pancang digunakan pada suatu bangunan apabila tanah dasar tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul beban bangunan dan

Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis penurunan tanah dan respons tegangan tanah yang terjadi pada pondasi rakit dengan menggunakan perhitungan

Pendahuluan : beban, struktur dan pondasi - jenis-jenis pondasi; Berbagai cara penentuan parameter tanah di laboratorium; Daya Dukung Tanah : Prandtl,

Pondasi tiang pancang adalah batang yang relatif panjang dan langsing yang digunakan untuk menyalurkan beban pondasi melewati lapisan tanah dengan daya dukung

Pondasi Tiang Pancang Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung bearing capacity yang cukup