• Tidak ada hasil yang ditemukan

combined footing & pondasi rakit - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "combined footing & pondasi rakit - Spada UNS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERTEMUAN KE 6 COMBINED FOOTING & PONDASI RAKIT

REKAYASA PONDASI 1

TKS 22229

Disusun oleh:

Tim KBK Geoteknik Prodi Teknik Sipil FT UNS

Lab. Mekanika Tanah FT UNS, Jl Ir Sutami 36 a Surakarta

(2)

INTRODUCTION

Pada kondisi normal, pondasi dangkal berupa plat setempat atau telapak cukup ekonomis utk mendukung beban kolom

Akan tetapi pada kondisi tertentu, diperlukan pondasi yang dapat mendukung beban dari beberapa kolom sekaligus

Pondasi dengan beberapa beban kolom disebut sebagai combined footing: 1) rectangular 2) trapezoidal 3) strap .

Apabila beban-beban kolom ini ditahan oleh plat pondasi beton, disebut juga pondasi rakit (mat foundation)

Pada umumnya pondasi rakit dibuat diatas tanah dengan daya

dukung rendah

(3)

COMBINED FOOTING

(4)

Rectangular footing Trapezoidal footing Strap footing

COMBINED FOOTING

(5)

COMBINED FOOTING

(6)

LANGKAH MENENTUKAN

DIMENSI COMBINED FOOTING SEGI EMPAT

1. Tentukan Area pondasi (A)

qnet = tegangan ijin tanah

2. Tentukan lokasi resultante beban

3. Untuk beban merata dari tegangan tanah di bawah pondasi, resultan beban kolom harus terletak pada centroid pondasi, sehingga:

L = 2(L2 + X)

(7)

LANGKAH MENENTUKAN

DIMENSI COMBINED FOOTING SEGI EMPAT

4. Begitu L sudah dapat ditentukan, nilai L1 dapat dihitung dengan:

L1 = L – L2 – L3

5. Sehingga lebar pondasi dapat dihitung:

B = A/L

(8)

LANGKAH MENENTUKAN

DIMENSI COMBINED FOOTING TRAVESIUM

1. Tentukan Area pondasi (A)

qnet = tegangan ijin tanah

2. Tentukan lokasi resultante beban

3. Untuk travesium, berlaku:

(9)

LANGKAH MENENTUKAN

DIMENSI COMBINED FOOTING TRAVESIUM

1. Tentukan Area pondasi (A)

qnet = tegangan ijin tanah

2. Tentukan lokasi resultante beban

3. Untuk travesium, berlaku:

Substitusikan persamaan ini dengan persamaan pada 1., diperoleh B1 dan B2 dengan syarat:

(10)

CANTILEVER COMBINED FOOTING

1. Konstruksi cantilever combined footing menggunakan balok strap utk

menghubungkan pondasi kolom dengan beban eksentris pada pondasi di kolom interior.

2. Pondasi jenis ini bias menggunakan bentuk telapak travezoidal (travesium) atau

segiempat.

3. Kapasitas dukung ijin tanah utk pondasi jenis ini relative harus tinggi mengingat pada umumnya jarak antar kolom cukup besar.

(11)

PONDASI RAKIT

(12)

PONDASI RAKIT (Raft, Mat Foundation)

1. Pondasi rakit pada dasarnya merupakan combined footing yang mencakup

seluruh area struktur.

2. Pondasi rakit ini mensupport beberapa kolom dan juga dinding.

3. Pada umumnya dibuat diatas tanah dengan tegangan ijin tanah yang

relative lemah, namun karena luasan platnya besar makan mampu mendukung beban sangat besar.

(13)

TIPE-TIPE MAT FOUNDATION

a. Telapak rata (flate plate)

b. Telapak rata dengan penebalan di bawah kolom

c. Beam and dan slab

d. Flate plate with pedestal

e. Slab dengan dinding merupakan bagian dari pondasi rakit, dinding berfungsi sebagai pengaku

(14)

KAPASITAS DUKUNG MAT FOUNDATION

Karena mat foundation secara teori merupakan pondasi dangkal, maka kapasitas dukung ultimit:

dimana:

B adalah dimensi terkecil dari mat Catatan: Recall pertemuan 2-4

(15)

KAPASITAS DUKUNG MAT FOUNDATION

dan:

q

u(net)

= q

u

– q

Untuk kebanyakan kondisi nilai SF yang dipakai umumnya tidak kurang dari 1.75 - 2

Untuk pondasi dengan beban mati dan beban hidup maksimum dan terletak pada lapisan lempung gunakan SF>3.

Untuk pondasi diatas lapisan pasir umumnya digunakan SF = 3

(16)

KAPASITAS DUKUNG PD LAPISAN LEMPUNG JENUH

Untuk f = 0, factor koreksi Fcs adalah:

Sehingga:

Untuk FS = 3, maka

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Braja M. Das, 2011, Principles of Foundation Engineering.

(18)

KAPASITAS DUKUNG PD LAPISAN PASIR TUGAS:

Dengan cara penurunan yang sama seperti pada lapisan

tanah lempung, tentukna kapasitas dukung ijin netto

(19)

AKHIR PERTEMUAN KE 6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung pondasi plat setempat terhadap beban pada gedung Layanan Perpustakaan Umum Daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota.. Metode yang