• Tidak ada hasil yang ditemukan

dr Lelly Resna SPKJ(K) Dr dr Veranita Pandia SPKJ(K). MKes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "dr Lelly Resna SPKJ(K) Dr dr Veranita Pandia SPKJ(K). MKes"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

dr Lelly Resna SPKJ(K)

(2)
(3)

1. Pendahuluan

2. Gangguan Mental Emosional pada anak

3. Tumbuh Kembang

Deteksi dini Tumbuh Kembang

4. Deteksi dini Gangguan Mental Emosional

pada anak

5. Stimulasi dini

6. Intervensi

7. Deteksi dini Gangguan Mental Emosional

pada remaja

(4)
(5)

Peningkatan Gangguan Mental Emosional

(GME) pd anak meningkat

Sangat perlu Deteksi Dini GME pd

anak dan remaja

(6)

Rasio kesehatan jiwa/mental emosional pd

kelompok anak berusia 4 -15 tahun adalah

104 per 1000 anak

( Data kebijakan nasional Kesehatan

Jiwa 2001 – 2005)

Prevalensi Gangguan jiwa anak usia 10 – 15

tahun

13 % remaja laki-laki

Ggn Tingkah

laku dan Ggn pemusatan perhatian dan

hiperaktif

10% remaja perempuan

Ggn emosi

(cemas dan Depresi)

(7)

Gangguan perilaku dan emosional sejak

balita

Gangguan belajar sampai dikeluarkan

dari sekolah

Gangguan depresi sp menyebabkan

bunuh diri pd anak dan remaja

terlibat narkoba, kenakalan remaja ,

geng motor, tawuran

kekerasan dan kriminal, bahkan sp

pembunuhan oleh remaja dll

Dampak

perkembangan anak

yg gagal

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

Gangguan mental

emosiona pd

anak dan remaja

Tumbuh Kembang

pd anak dan

(13)
(14)
(15)
(16)

Emosi

Kogni

tif

Fisik

Bahasa

Sosial

Moral-Agama

(17)

PIKIRAN

PERILAKU

SOSIAL

EMOSI

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)

Ggn Autisme Mutisme selektif Ggn Asperger Gagap GPPH/ Ggn Hiperaktif Ggn Tingkah laku Ggn Narkoba, Ggn Tik, Ngompol, Enkopresis Ggn Depresi Ggn Bipolar Ggn Cemas Fobia Retardasi mental Skizofrenia Obsesi kompulsif

Gangguan

pikiran

Gangguan

emosi

Gangguan

sosial

Gangguan

perilaku

(25)
(26)

1)

Neonatus (lahir – 28 hari)

2)

Bayi (1 bulan – 1 tahun)

3)

Toddler (1 – 3 tahun)

4)

Pra Sekolah (3 – 6 tahun)

5)

Usia Sekolah (6 – 12 tahun)

(27)

Gangguan

jiwa

Umur(tahun)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 3 1 14 15 16 17 18 Retardasi mental Ggn Hiperaktif

Ggn Autisme

Ggn Perilaku Ggn Mood/ Ggn Cemas Penyalahguna an Narkoba Ggn Psikotik

(28)
(29)
(30)

Melakukan kontak

dg anak

dan orang

tua/keluarga

Membangun

kontak/raport

yg baik

Lakukan

wawancara

Deteksi Dini Stimulasi Dini Sistim rujukani Intervensi Penangan multimodal

(31)
(32)
(33)

Bertambahnya

ukuran fisik anak

Panjang / tinggi

badan, berat badan

dan pertambahan

lingkar kepala

pertumbuhan

Bertambahnya kemampuan

fungsi –fungsi individu

Rangkaian perubahan

teratur dari tahap-tahap

perkembangan

(34)
(35)
(36)

Eksternal

Gizi,Psikologis,pola

asuh,Penyakit

kronis,kelainan

kongenital,lingk

fisik dan

kimia,sosial

ekonomi,obat-obatan

Internal

Perbedaan

ras/etnik

Keluarga

Umur,jenis kelamin

Kelainan genetik

Kelainan kromosom

(37)

Deteksi dini

Tumbuh Kembang anak

adalah kegiatan pemeriksaan/skrining untuk menemukan

secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pd anak

balita dan pra-sekolah

-

bukan diagnosa tapi kecurigaan adanya penyimpangan

(38)

Manfaat Deteksi Dini

:

Untuk mengetahui penyimpangan

tumbuh kembang anak secara dini

upaya pencegahan,upaya

stimulasi dan upaya penyembuhan

serta pemulihan dapat diberikan

sedini mungkin pd masa-masa kritis

proses tumbuh kembang

Tenaga kesehatan mempunyai

waktu untuk dlm menyusun rencana

dan melakukan tindakan /intervensi

yg tepat

(39)

1)

DETEKSI DINI

PENYIMPANGAN

PERTUMBUHAN

Berat

badan,tinggi

badan,lingkar

kepala

2)

DETEKSI DINI

PENYIMPANGAN

PERKEMBANGAN

Daya lihat,

daya

dengar

3)

DETEKSI

DINI

PENYIMPANGAN

MENTAL

EMOSIONAL

Retardasi

mental,Ggn

Autisme,GPPH

,Ggn Depresi

dll

(40)
(41)

Intervensi

dini

Terapi

Stimulasi

dini

Deteksi

dini

(42)

5. Deteksi dini Gangguan

(43)
(44)

Tujuan pemeriksaan

untuk menemukan secara dini adanya masalah /

gangguan mental emosional pd anak dan remaja

seperti : Gangguan autisme, gangguan pemusatan

perhatian dan hiperaktif(GPPH), gangguan depresi

dll pada anak dan remaja dll agar dpt segera

dilakukan tindakan stimulasi dini dan intervensi

dini.

(45)

Sistim

Rujukan ke

Poli Tumbuh

Kembang RSU

/RSJ dll

Terapi

multimodal

-

KELUHAN

ORANG

TUA

DETEKSI

DINI

-

wawancara dg orang tua, Pengamatan,T es skrining

Stimulasi

dini

Intervensi

dini

Alur kegiatan proses

Deteksi dini gangguan

(46)

Pelaksana

:

Tenaga profesional dan orang yg terlatih dan

terampil(kader, orang tua atau anggota keluarga

yl) melaksanakan kegiatan Deteksi Dini tumbuh

kembang anak

Tempat :

Di tempat pelayanan kesehatan(Rumah Sakit,

Puskesmas, tempat praktek), di Posyandu, di

(47)

Jadwal deteksi dini masalah mental

emosional:

setiap ditemukan ada masalah /gangguan

mental emosional

setiap 6 bulan secara rutin pd anak yg

berusia 36 bulan sp 72 bulan dilakukan

sesuai dg jadwal skrining /pemeriksaan

perkembangan anak

(48)
(49)
(50)

Telah banyak dibuat instrumen untuk

mendeteksi gangguan perkembangan secara

umum atau spesifik/ khusus untuk gangguan

perkembangan tertentu seperti Gangguan

Autisme masa kanak, GPPH, Gangguan depresi

pada anak dan remaja dll.

Instrumen tsb dapat dilakukan dg cepat,

sederhana, murah, praktis walaupun ada juga

beberapa yg rumit

(51)

Instrument yg digunakan salah satu dibawah ini

berdasarkan umur anak:

Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) pd

anak usia 36- 72 bulan

Pediatric Symptom Check List pd usia 4- 18 tahun

Cek list Autis anak pra sekolah atau cheklist for

Autism in Toddlers(CHAT) bagi anak usia 18- 36

bulan

Tes Conner untuk GPPH pada usia 36 bulan keatas

(52)
(53)

KMME

merupakan alat untuk mengenal

problem mental emosional anak pra sekolah

terdiri dari 12 pertanyaan

Tujuan

: deteksi dini adanya

penyimpangan/gangguan mental emosional pd

anak prasekolah

Jadwal

: dapat secara rutin setiap 6 bulan thd

anak umur 36 bulan sampai 72 bulan atau bila

ada indikasi

Sesuai jadwal skrining pemeriksaan

perkembangan anak

(54)

Cara mempergunakan

:

Pelaksana menggunakan Formulir KMME

Kepada orang tua atau pengasuh anak tanyakan

setiap pertanyaan dg jelas, nyaring, dan lambat

satu persatu yg tertulis pd KMME

Catat dan jumlahkan jawaban YA .

Interprestasi :

Bila jawaban YA maka anak mungkin mengalami

masalah mental emosional

(55)

Intervensi :

Bila jawaban YA hanya ditemukan 1(satu)

Lakukan konseling kpd orang tua.

Lakukan evaluasi selama 3 bulan, bila tdk ada

perubahan

lakukan rujukan ke fasilitas

kesehatan jiwa/ poli Tumbuh Kembang Anak

Bila jawaban YA ditemukan 2(dua) atau lebih

lakukan rujukan ke Rumah Sakit yg mempunyai

fasilitas kesehatan jiwa atau poli Tumbuh Kembang

Anak disertai informasi jumlah dan masalah mental

emosional yg ditemukan

(56)

No Pertanyaan Ya Tidak

1

Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa sebab yang jelas ? (seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yg sdh biasa dihadapinya).

2

Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-teman atau anggota keluarganya ? (seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau merasa sedih sepanjang waktu, kehilangan minat thd hal-hal yg biasanya dinikmati)

3

Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan menentang thd lingkungan di sekitarnya ? (seperti melanggar peraturan yg ada, mencuri, seringkali melakukan perbuatan berbahaya bagi dirinya, atau menyiksa binatang atau anak-anak lainnya) dan tampak tidak perduli dengan nasihat-nasihat yg sdh diberikan padanya ?

(57)

No Pertanyaan Ya Tidak

4 Apakah anak anda memperlihatkan adanya

perasaan ketakutan atau kecemasan berlebihan yg tdk dpt dijelaskan asalnya dan tdk sebanding dg anak lain seusianya ?

5 Apakah anak anda mengalami keterbatasan oleh karena adanya konsentrasi yg buruk atau mudah teralih perhatiannya, sehingga mengalami

penurunan dalam aktivitas sehari-hari atau prestasi belajarnya ?

6 Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan shg mengalami kesulitan dlm berkomunikasi dan membuat keputusan ?

7 Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola tidur ? (seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari, sering terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi buruk, mengingau) 8 Apakah anak anda mengalami perubahan pola

makan ? (seperti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan atau tidakmau makan sama sekali)

(58)

No Pertanyaan Ya Tidak

9 Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut atau keluhan-keluhan fisik lainnya ?

10 Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya ? 11 Apakah anak anda menunjukkan adanya

kemunduran perilaku atau kemampuan yang sudah dimilikinya ?

(seperti mengompol kembali, menghisap jempol, atau tidak mau berpisah dengan orang

tua/pengasuhnya)

12 Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang-ulang tanpa alasan yang jelas ?

(59)

Tujuan

:

sbg

alat skrining psikososial untuk

mengenali adanya penyimpangan masalah

kognitif, emosional dan tingkah laku anak.

Jadwal

: rutin setiap 6 bulan atau bila ada

(60)

Cara menggunakan :

Formulir PSC-17 diisi oleh orang tua atau

pengasuh anak tapi bila remaja dapat diisi

sendiri.

Baca setiap pernyataandan berikan tanggapan yg

sesuai apakah

‘tidak pernah’, ‘kadang-kadang’

atau ‘sering’.

Catat dan jumlahkan tanggapan yg disampaikan

(61)

Interpretasi :

Penilaian „tidak pernah‟= 0, „kadang-kadang‟= 1 dan „sering‟= 2

Sub skala Internalisasi

:

meliputi gejala dari Ggn Cemas dan Ggn Mood

kemungkinan

positif bila nilai ≥ 5

Subskala Eksternalisasi

:

meliputi gejala dari Ggn Tingkah laku, Ggn Menentang dan Ggn

Penyesuaian

kemungkinan positif bila ≥ 7

Sub skala Perhatian :

meliputi gejala dari GPPH

kemungkinan positif bila ≥ 5

Positif tdp masalah kognitif, emosi dan tingkah laku jika

(62)

Intervensi :

Bila tdp masalah kognitif, emosi dan tingkah

laku

rujuk ke fasilitas kesehatan jiwa

(63)

Subskala Perilaku

Tidak Pernah

(Nilai 0)

Kadang-

kadang

(Nilai 1)

Sering

(Nilai 2)

Internalisasi

1. Merasa sedih, tidak

bahagia

2. Mudah putus asa

3. Cemas, Khawatir

4. Menyalahkan diri

sendiri

5. Tampak tidak gembira

(64)

Subskala Perilaku

Tidak Pernah

(Nilai 0)

Kadang-kadang

(Nilai 1)

Sering

(Nilai 2)

Eksternalisasi

1. Berkelahi dengan anak lain

2. Tidak memperhatikan aturan

3. Tidak mengerti perasaan

orang lain

4. Mengganggu orang lain

5. Menyalahkan orang lain atas

kesalahannya sendiri

6. Menolak berbagi

7. Mengambil barang milik

orang lain

(65)

Subskala Perilaku

Tidak Pernah

(Nilai 0)

Kadang-kadang

(Nilai 1)

Sering

(Nilai 2)

Perhatian

1. Gelisah, tidak bisa duduk

diam

2. Banyak melamun

3. Mudah beralih perhatian

4. Sulit berkonsentrasi

5. Bergerak seperti dikendalikan

oleh mesin

Nilai Perhatian

Nilai Total

(66)

Gangguan Autisme adalah salah satu defisit

perkembangan pervasif pada awal kehidupan anak

(sebelum 3 tahun) yg disebabkan oleh gangguan

perkembangan pd otak yg ditandai dg ciri pokok yaitu :

1)

Terganggunya perkembangan interaksi sosial,

2)

Terganggunya perkembangan bahasa dan bicara

3)

Munculnya perilaku yg bersifat repetitif,

(67)

Deteksi Dini

Muncul sebelum usia 3 bulan tapi ortu menyadari usia

12-18 bulan karena anak belum bicara terlambat

Keluhan orang tua

Anamnesa

Pengamatan kepada anak

Tes skrining

Anamnesa

Terlambat bicara

Tidak ada kontak mata.

Tidak mau menengok bila dipanggil.

Bicaranya aneh/bahasa planet.

Sering mengepak-ngepakkan tangan.

Memutar-mutar roda mobil

(68)

(1)

Kegagalan dlm

interaksi sosial

(3)

Perilaku

repetitif,

stereotipik,

obsesif

(2)

Kegagalan

komunikasi

verbak dan

nonverbal

(69)
(70)

Tujuan

:

untuk mendeteksi secara dini adanya

Gangguan Autisme pd anak umur 18 bulan sp 36

bulan

 Jadwal deteksi :

bila ada indikasi seperti

keterbatasan bicara, ggn komunikasi /ggn

(71)

Cara menggunakan

:

Ajukan 9(sembilan) pertanyaan dg jelas kpd

orang tua atau pengasuh

Lakukan pengamatan kemampuan anak

sesuai dg tugas pd CHAT

(72)

Interpretasi

1) Risiko tinggi menderita Gangguan Autisme :

Bila jawaban „tidak‟ pd pertanyaan

A5, A7,

B2, B3, B4

2) Risiko rendah menderita Gangguan Autisme :

Bila jawaban „tidak‟ pd pertanyaan

A7, B4

3) Kemungkinan gangguan perkembangan lain :

Bila jawaban „tidak‟ jumlahnya 3(tiga), atau

lebih untuk pertanyaan

A1- A4; A6; A8-A9;

B1- B5.

4) Anak dalam batas normal bila tidak termasuk

katagori 1, 2, 3

(73)

A

Alo Anamnesis

Ya Tidak

1 Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang-guncang (bounched) di paha anda ?

2 Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain ?

3 Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti memanjat tangga ? 4 Apakah anak suka bermain “ciluk-ba, petak umpet” ?

5 Apakah anak pernah bermain berbentuk cangkir, teko atau permainan lain ?

6 Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjukkan jari ?

7 Apakah anak pernah menggunakan jari menunjuk sesuatu agar anda melihat kesana ?

8 Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil (kubus atau mobil) ?

(74)

B

Pengamatan

Ya Tidak

1

Selama pemeriksaan, apakah anak menatap (kontak mata) dengan pemeriksa ?

2

Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa

menunjuk sesuatu di ruangan pemeriksaan sambil mengatakan : “lihat itu ada bola atau mainan lain”.

3

Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas, cangkir dan teko sambil mengatakan : “secangkir susu buat Mama”.

4

Tanyakan pada anak, “tunjukkan mana gelas ?”. Apakah anak menunjukkan benda tersebut dengan jarinya atau sambil

menatap wajah pemeriksa ketika menunjukkan ke suatu benda.

5

Apakah anak dapat menumpuk beberapa kubus/balok menjadi suatu menara ?

(75)

4) Gangguan pemusatan perhatian dan

hiperaktif (GPPH)

(76)

Anak dg GPPH adl anak yg menunjukkan

perilaku hiperaktif, impulsif, sulit

memusatkan perhatian

yg timbulnya lebih

sering, lebih persisten dg tingkat yg lebih

berat jika dibandingkan dg anak - anak lain

seusianya.

GPPH adalah kondisi neurodevelopmental

khronik yang banyak didapatkan pada usia

anak, dan dapat berlangsung sampai usia

dewasa

.

(77)

KURANG

KONSENTRASI

IMPULSIF

HIPERAKTIF

(78)
(79)
(80)
(81)
(82)

Tujuan

: untuk mengetahui secara dini

GPPH pd anak umur 36 bulan keatas

Deteksi dini

:

Keluhan orang tua/guru

Anamnesa

Pengamatan perilaku anak

Skrining GPPH

(83)

Cara pemakaian :

Orang tua dan guru mengisi masing-masing

formulir tes Conner berdasarkan pengamatan

terhadap anak

Pelaksanaan Deteksi dini anak GPPH harus

2(dua) situasi : pengamatan anak dirumah

dilaporkan oleh orang tua dan pengamatan

anak di sekolah dilaporkan oleh guru kelas

anak

(84)

Jadwal deteksi dini :

bila ada indikasi atau keluhan

Interpretasi :

bila nilai total > 12, kemungkinan anak

GPPH

Intervensi :

Konseling terhadap orang tua

Konseling terhadap guru

Rujuk ke psikiater anak / Poliklinik Kesehatan

Jiwa Anak dan Remaja RS Jiwa Provinsi Jawa

Barat.

(85)

Deskripsi

0 1 2 3 Tidak sama sekali Sekali-kali Cukup Sering Hampir selalu

1. Tidak kenal lelah atau

aktifitas berlebihan

2. Mudah menjadi

gembira, impulsif

3. Mengganggu anak lain

4. Gagal menyelesaikan

kegiatan yang telah

dimulai, selang waktu

perhatiannya pendek

5. Menggerak-gerakkan

anggota badan atau

kepala secara terus

menerus

Tes Conner untuk orang tua atau guru anak

dg GPPH

(86)

Deskripsi

0 1 2 3 Tidak sama sekali Sekali-kali Cukup Sering Hampir selalu 6. Perhatiannya kurang, mudah teralihkan 7. Permintaannya harus segera dipenuhi, mudah menjadi frustasi

8. Sering dan mudah menangis

9. Suasana hatinya berubah dengan cepat dan drastis 10. Ledakkan kekesalan,

tingkah laku eksplosif dan tak terduka

(87)

Setelah diperoleh hasil deteksi dini maka

segera dilakukan stimulasi dini dan intervensi

dini

Rencanakan pertemuan rutin dg

orang tua dan anak

Lakukan stimulasi dg pemantauan

dan evaluasi

Bila tidak berhasil lakukan sistim

rujukan ke Poli Tumbuh Kembang

RS umum/RS Jiwa

(88)
(89)

Stimulasi Dini

Stimulasi dini adalah kegiatan merangsang

kemampuan dasar anak usia 0-6 tahun agar anak

mencapai tumbuh kembang yg optimal sesuai ptensi

(90)

o

Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin

sedini mungkin dan terus menerus pd setiap

kesempatan

o

Stimulasi tumbuh kembang anak dpt

dilakukan oleh ibu, ayah, pengasuh anak,

anggota keluarga yg lain dll

Merangsang otak balita agar perkembangan

kemampuan motorik (gerak kasar dan

halus),berbicara, dan berbahasa,

bersosialisasi dan kemandirian anak

(91)
(92)
(93)
(94)

Stimulasi adl perangsangan yg datangnya dari

lingkungan di luar individu anak

Anak yg banyak mendapatkan stimulasi akan lebih

cepat berkembang daripada anak yg kurang atau

bahkan tdk mendapatkan stimulasi

Memberikan stimulasi yg berulang dan terus

menerus pd setiap aspek perkembangan anak

berarti telah memberikan kesempatan pd anak

untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

(95)

Healy, (1994) : jaringan serabut syaraf akan

terbentuk apabila ada kegiatan mental yg aktif

dan menyenangkan bagi anak.

Setiap respons thd penglihatan, bunyi,

perasaan, bau, dan pengecapan akan

memperlancar hubungan antar neuron (pusat

syaraf).

Makin sering otak bekerja, maka ia akan

semakin mahir dan terampil.

setiap anak akan menganyam

(96)

o

Stimulasi dilakukan dg cara-2 yg benar sesuai

petunjuk tenaga kesehatan yg menangani bidang

tumbuh kembang anak.

o

Stimulasi dilakukan dg dilandasi rasa cinta dan kasih

sayang thd anak.

o

Selalu menunjukkan perilaku yg baik, krn anak

cenderung meniru tingkah laku orang-2 terdekat

dengannya.

o

Berikan stimulasi sesuai kelompok umur anak.

o

Dunia anak dunia bermain, oleh krn itu lakukan

stimulasi dg cara mengajak anak bermain, bernyanyi

dan variasi lain yg menyenangkan tanpa paksaan dan

hukuman.

(97)

Lakukan stimulasi secara bertahap dan

berkelanjutan sesuai umur anak.

Menggunakan alat bantu/alat permainan yg

sederhana, aman dan disekitar kita.

Anak laki-2 dan perempuan diberikan

kesempatan yg sama.

Lakukanlah stimulasi sesuai kondisi dan

kemampuan anak, jangan sampai membuat

anak stress (mis : ketika mengajar anak

menulis, biarlah anak mau melakukan dengan

riang gembira, hindari cara-2 memaksa yg

(98)

Intervensi dini

Intervensi dini adalah serangkaian tindakan

tertentu yg dilakukan orang tua, pengasuh atau

pendidik pada anak usia dini yg perkembangan

kemampuannya menyimpang krn tdk sesuai dg

(99)

Tujuan intervensi dini

:

Utk mengoreksi, memperbaiki dan

mengatasi masalah penyimpangan

perkembangan, shg anak dpt tumbuh dan

berkembang optimal sesuai dg potensi yg

dimilikinya.

Waktu yg tepat utk melakukan intervensi

din

i

adalah sesegera mungkin stl anak diketahui

memiliki penyimpangan tumbuh kembang

waktu yg terbaik adl anak ketika berusia di

bawah 5 tahun

merupakan masa keemasan (

Golden Period

)

atau jendela kesempatan (

Window

(100)

Melakukan koreksi sejak dini dg

memanfaatkan plastisitas otak anak untuk

memperbaiki bila ada penyimpangan tumbuh

kembang serta mencegah upaya

(101)
(102)

Memberikan perhatian yg intensif secara individual, terutama

thd remaja/keluarga dg risiko tinggi

Proram pendekatan koordinasi lintas sektoral dalam

komunitas

Klinik kesehatan Remaja

Deteksi Dini dan intervensi Dini oleh Puskesmas dan Rumah

Sakit

Sistim Rujukan ke Rumah Sakit Jiwa/Poliklinik Tumbuh

(103)
(104)

Deteksi dini

Gangguan mental emosional

pada remaja

(105)

Memahami perkembangan anak usia dini,

melakukan deteksi dini, memberikan stimulasi

dini, dan intervensi dini sangat penting

sebagai landasan menyiapkan sumber daya

manusia Indonesia yang berkualitas, unggul

dan mandiri

(106)

Referensi

Dokumen terkait

Anak adalah refleksi dari orang tuanya, anak juga merupakan representasi dari keadaan suatu keluarga. Usaha untuk mewujudkan anak yang bermoral dan berkualitas

Untuk meningkatkan keyakinan pelanggan untuk memilih produk yang di tawarkan, Toko Melati memberikan jaminan kepada pelanggan terhadap produk yang dibeliseperti

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikatur yang terdapat dalam wacana rubrik Banyumasan di majalah Panjebar Semangat wujud implikatur konvensional yang meliputi

Hasil dari riset ini juga selaras dengan teori yang mendasari penelitian yaitu teori atribusi dimana teori ini menjelaskan mengenai hubungan antara sebab dan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten merupakan salah satu instansi pemerintahan yang setiap saat mengadakan suatu kegiatan

Air limbah organik industri merupakan air limbah dengan kandungan bahan-bahan residu berupa senyawa organik yang berasal dari proses produksi industri yang

Untuk penelitian selanjutnya yang akan menggunakan tumbuhan kayu apu (Pistia stratiotes L.) dengan logam jenis logam lain seperti krom, tembaga dan logam lainnya

Pelaksanaan analisis sistem direncanakan oleh analis sistem dari IAI dalam suatu dokumen tertulis yang disebut “Usulan pelaksanaan analisis sistem”. Hal ini