• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KEBIJAKAN PUBLIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH KEBIJAKAN PUBLIK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 LataLatar belakar belakang masalang masalahh Keb

Kebijaijakan kan pubpubliklik, , hadhadir ir dendengan gan tutujuan juan terttertententu, u, yayaitu itu menmengatgatur ur kehkehiduidupanpan  bersama

 bersama untuk untuk mencapai mencapai tujuan tujuan (misi (misi dan dan visi) visi) bersama bersama yang yang telah telah disepakati.disepakati. Kebijakan publik merupakan jalan mencapai tujuan bersaa yang dicita-citakan, Jika Kebijakan publik merupakan jalan mencapai tujuan bersaa yang dicita-citakan, Jika cit

cita-ca-citita a babangngsa sa InIndodonenesia sia adadalalah ah memencncapapai ai mamasysyaraarakakat t yyang ang adadil il dadan n mamakmkmur ur   berdasarkan

 berdasarkan pancasila pancasila dan dan UU UU !I !I "#$% "#$% (negara (negara kesatuan kesatuan !epublik !epublik Indonesia Indonesia yangyang  berdasarkan

 berdasarkan hukum hukum dan dan tidak tidak semata-mata semata-mata kekuasaan), kekuasaan), maka maka kebijakan kebijakan publik publik adalahadalah seluruh prasarana (jalan,jembatan,dan sebagainya) dan sarana (mobil,bahan bakar, dan seluruh prasarana (jalan,jembatan,dan sebagainya) dan sarana (mobil,bahan bakar, dan sebagainya) untuk mencapai &tempat

sebagainya) untuk mencapai &tempat tujuan' tersebut.tujuan' tersebut. amun

amun bagi bagi negara negara berkemberkembang bang , , kita kita terbelaterbelakan kan dengdengan an negara negara maju, maju, tidak tidak  cuk

cukup up dukdukungungan an dandana, a, ininrastrastrukrukturtur,s,sumbumber er daydaya a manmanusiusia,tea,teknoknologlogi,ni,namuamun n harharusus mengejar ketertinggalan dengan segera agar semakin tidak tertinggal, karena makna mengejar ketertinggalan dengan segera agar semakin tidak tertinggal, karena makna tertinggal tidak saja sekedar tertinggal namun juga dijajah oleh mereka yang jauh di tertinggal tidak saja sekedar tertinggal namun juga dijajah oleh mereka yang jauh di depan kita.

depan kita.

1.2

1.2 RumusRumusan maan masalasalahh

*dapun rumusan masalah dalam makalah ini *dapun rumusan masalah dalam makalah ini

". proses menerapkan kebijakan publik yang ideal + ". proses menerapkan kebijakan publik yang ideal + . syarat-syarat kebijakan publik yang ideal +

. syarat-syarat kebijakan publik yang ideal +

. implementasi kebijakan publik yang di indonesia + . implementasi kebijakan publik yang di indonesia +

" "

(2)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Menuju kebjakan !ublk "ang #eal

Untuk suatu kebijakan publik, yang tepat dikatakan &apakah kebijakan publik  itu baik ataukah tidak+'. ikatakan baik ini berarti terutama sekali disamping seharusnya benar, tetapi juga sesuai dengan kepentingan dari pada masyarakat dan  egara, sesuai dengan public interest (kepentingan rakyat).

Kita mengetahui bah/a masing-masing negara itu mempunyai rumusan kepentingan rakyat (public interest) bagi 0angsa dan egaranya masing-masing, yang  biasanya disebut dengan kepentingan asional. ational interest di Indonesia, bisa kita lihat dalam pembukaan UU !I "#$%. 1iga unsur dari paa kepentingan asional ini adalah 

". 2emajukan kesejahteraan umum . 2encerdaskan kehidupan 0angsa dan 3. Ikut melaksanakan ketertiban unia.

2eskipun didalam penetapan kebijakan publik itu haruslah memperhatikan kondisi dan situasi serta kriteria yang pokok tersebut, sedang proses &decision making' untuk kebijakan publik itu mempunyai siat yang uturistis, yaitu yang berkaitan dengan masa depan, namun perlu sekali berusaha menemukan dan mempertimbangkan alternati-alternati keputusan sebanyak-banyaknya. an barulah kemudian memilih satu alternati yang terbaik, yaitu mempunyai eek, akibat dan manaat,yang baik untuk  masyarakat dan egara.

Kebijakan pemerintah haruslah baik , atau karena keinginan,pendapat dan kehendak dalam masyarakat itu berbeda-beda , maka pengambilan keputusannya haruslah sebaik mungkin. 3ang menjadi ukurannya adalah kepentingan masyarakat (public interest). 2aka merupakan ke/ajiban dari pemerintah untuk mengatur  kehidupan dari rakyat sebaik-baiknya sesuai dengan kehendaknya itu. 4leh karena itu di Indonesia, kepentingan asional (national interest) yang tercantum dalam pembukaan UU !I "#$% merupakan ukuran (criteria) yang senantiasa harus diperhatikan oleh  pemerintah dalam mengambil keputusan dalam kebijaksanaan (public policy decision),

yaitu  kesejahteraan rakyat,kecerdasan bangsa, dan ketertiban masyarakat.

(3)

5alu apa yang dimaksud dengan kebijakan publik yang ideal itu sendiri + kebijakan publik yang ideal adalah kebijakan publik yang membangun keunggulan  bersaing dari setiap pribadi rakyat Indonesia baik laki-laki maupun perempuan tanpa membedakan setiap keluarga Indonesia , setiap organisasi baik masyarakat maupun  pemerintah (sendiri) , baik yang mencari laba maupun nirlaba .

1ugas negaraberubah dari sekedar tugas yang bersiat rutin, regular dan tata usaha,melainkan membangun keunggulan kompetiti nasional. Kebijakan publik bukan saja mengatur kehidupan bersama /arganya, namun untuk membangun kemampuan organisasi dalam lingkup nasional untuk menjadi organisasi-organisasi yang mampu  bersaing dengan kapasitas global.

Kebijakan yang seperti itu dapat gambarkan melalui pembedaan sebagai berikut  IDEAL

MEN$IMPAN%

2enjamin persaingan yang sehat 6emberian proteksi dan monopoli tanpa batas  jelas

Kepastian 7ukum 0ias hukum

6ajak yang proporsional 6ajak daerah yang mengisap kemampuan rakyat

2emberdayakan badan-badan usaha 2enjual badan-badan usaha secara obral

6endidikan yang mengacu pada tantangan global

6enyeragaman pendidikan

2embangun kecakapan berdemokrasi 2embuka keran demokrasi tanpa batas yang  jelas

8ubsidi yang proporsional9 sesuai dengan target subsidi yang dikehendaki

8ubsidi tanpa batas yang jelas atau  penghapusan subsidi secara total atau

ekstrem

Kesempatan yang sama bagi investor  domestic dan global untuk menguasai asset ekonomi produkti nasional

2emprioritaskan investor global untuk  menguasai asset ekonomi produkti nasional

Kebijakan yang menjamin penerapan Kebijakan yang memberi hak diskresi kepada

(4)

 prinsip good governance di setiap organisasi

kelompok dalam menerapkan good governance

4leh karena itu hasil akhir dari suatu kebijakan publik merupakan akibat-akibat atau dampak yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat, baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan sebagai konsekuensi dari adanya tindakan pemerintah atau tidak adanya tindakan pemerintah dalam bidang-bidang atau masalah masalah tertentu dalam masyarakat.

 amun hal yang terpenting adalah dalam pengambilan kebijakan publik yang menjadi ukurannya adalah kepentingan masyarakat sehingga menghasilkan hasil akhir  kebijakan yang baik dan ideal.

2a: ;eber merincikan sepuluh ciri birokrasi ideal, yaitu 

". 6ara anggotanya (sta) secara pribadi bebas, dan hanya melakukan tugas-tugas impersonal dari jabatan-jabatannya.

. 1erdapat hierarki jabatan yang jelas.

. <ungsi-ungsi jabatan diperinci dengan jelas. $. 6ara pejabat diangkat berdasarkan kontrak.

%. 2ereka diseleksi atas dasar kualiikasi proesional yang secara ideal diperkuat dengan diploma yang diperoleh melalui ujian.

=. 2ereka digaji dengan uang dan biasanya mempunyai hak-hak pensiun. >. 6ekerjaan pejabat adalah pekerjaan yang satu-satunya dan yang

?. 1erdapat suatu struktur karier dan kenaikan pangkat adalah yang mungkin baik  melalui senioritas ataupun prestasi dan sesuai dengan penilaian para atasan.

#. 6ejabat tidak boleh mengambil kedudukannya sebagai miliknya pribadi begitu  pula sumber-sumber yang menyertai kedudukan itu.

"@. 6ejabat tunduk kepada pengendalian yang dipersatujan dan sistem disipliner. 2enurut Islamy ("##??), birokrasi di kebanyakan negara berkembang termasuk  Indonesia cenderung bersiat patrimonialistik  tidak eesien, tidak eekti (over  consuming and under producing), tidakobyekti, menjadi pemarah ketika berhadapan dengan kontrol dan kritik, tidak mengabdi kepada kepentingan umum, tidak lagi menjadi alat rakyat tetapi telah menjadi instrumen penguasa dan sering tampil sebagai  penguasa yang sangat otoritati dan represi.

(5)

8ebagaimana dijelaskan dalam beberapa hasil penelitian (8antoso, "##A 1haba, "##=A <atah, "##?), bah/a birokrasi di Indonesia ada kecenderungan berkembang kearah dimana terjadinya proses pertumbuhan jumlah personil dan pemekaran struktur  dalam birokrasi secara tidak terkendali. 6emekaran yang terjadi bukan karena tuntutan ungsi, tetapi semata-mata untuk memenuhi tuntutan struktur. isamping itu, terdapat  pula kecenderungann terjadinya birokrasi yakni proses pertumbuhan kekuasaan  birokrasi atas masyarakat, sehingga kehidupan masyarakat menjadi dikendalikan oleh  birokrasi. *kibatnya, birokrasi Indonesia semakin membesar (big bureaucracy) dan cenderung tidak eekti dan tidak eesien. 6ada kondisi yang demikian, sangat sulit diharapkan birokrasi siap dan mampu melaksanakan ke/enangan-ke/enangan barunya secara optimal.

Untuk melihat lebih dalam mengenai birokrasi, kita terlebih dahulu harus mengerti mengenai struktur ormal. 8truktur ormal ini sangat penting dipahami makna dari birokrasi itu sendiri.

alam memahami domain pemerintahan di dalam administrasi publik, ada dua hal yang menjadi acuan, yaitu 

". isu yang dibahas adalah Kebijakan 6ublik.

. aktor terpenting dalam kebijakan publik adalah pemerintah. amun, pemerintah dalam hal ini identik dengan organisasi publik di dalam makna negara.

2enurut konsep demokrasi modern, kebijakan publik tidaklah hanya berisi cetusan pikiran atau pendapat para pejabat yang me/akili rakyat, tetapi opini publik  (public opinion) juga nenpunyai porsi yang sama besarnya untuk diisikan (tercermin) dalam kebijakan-kebijakan negara. 8etiap kebijakan negara harus selalu berorientasi  pada kepentingan publik (public interest)

2.2 S"arat&S"arat 'ebjakan !ublk "ang #eal

*dapun beberapa syarat kebijakan publik yang baik.kebijakann publik yang baik otomatis harus sesuai dengan namanya yaitu kebijakan yang benar-benar pro publik atau melayani publik.berdasarkan pengamatan dan rangkuman beberapa bacaan,syarat kebijan publik yang pro publik tersebut adalah

". 2elibatkan publik dalam segala tahap

6elibatan publik dalam kebijakan publik dalam segala tahap ( perencanaan,implementasi,dan evaluasi )dibutuhkan agar kebijakan tersebut

(6)

 benar-benar sesuai dengan kebutuhan publik.seringkali hanya ada  perencanaannya saja publik dilibatkan.hasilnya memang kebijakan tersebut ditujukan untuk publik tetapi karena dalam implementasi dan evaluasi publik  tidak dilibatkan maka bisa saja implementasi tersebut tidak sesuai kalau sesuaipun tidak diikuti partisipasi publik yang memadai.bahkan dalam evaluasi  pun publik perlu dilibatkan supaya bisa memberi masukan-masukan pada kebijakan berikutnya agar lebih sempurna untuk kedepanya.undang-undang tentang pemerintah daerah memberikan peluang bagi partisipasi publik dalam kebijan publik yaitu di mungkinkan dibentuk orum pemangku kepentingan (stake holders) kota atau kabupaten yang anggota-anggotanya terdiri dari  berbagai pihak dan unsur masyarakat,meskipun ada orum yang seperti itu,partisipasi langsung masyarakat misalnya le/at kotak pengaduan seharusnya harus bisa dibuka.

. !ealistik

Kebijakan publik yang baik juga harus realistik,realistik dalam arti kebijakan tersebut harus benar-benar bisa diterapakan dan dengan mempertimbangkan kemampuan dari pihak pemerintah baik hal organisasi,personalia,maupun keuangan.

. 1ranparan

1ranparansi kebijakan yang dimaksud adalah publik harus bisa mengakses inormasi yang terkait dengan kebijakan publik yang menuntut tranparansi adalah masalah keuangan.dalam ketentuan undang-undang sekarang ini sudah diharuskan *60 baik propinsi maupun kota dan kabupaten untuk memakai ormat yang tranparan dan dapat dipertanggung ja/abkan antara lain karena  jelas tujuan penggunaanya,jelas dasar perhitungannya dan jelas tolok ukur 

dampak dan alokasi anggaran tersebut.

$. Jelas tolok ukur keberhasilanya

Kebijan yang baik juga harus jelas tolok ukur keberhasilannya.hal ini berguna untuk digunakan sebagai alat atau instrumen untuk melakukan evaluasi

%. Jelas target dan sasarannya

Kebijakan yang baik juga harus tepat sasaranya. 2isalnya kebijakan pengentsan kemiskinan harus jelas kriteria siapa yang dimaksud sebagai orang orang miskin

(7)

itu.jangan sampai karena deinisi operasional targer yang tidak jelas maka kebijakan yang dilaksanakan menjadi tidak tepat sasaran atau tidak tepat targetnya

=. Jelas dasar hukumnya

Kebijakan pulik yang dilaksakan oleh pemerintah juga harus jelas dasar  hukumnya karena kebijakan tersebut tidak dilaksakan diruamg hampa udara. 2emilih landasan hukum yang tepat untuk suatu kebijakan memang bukan hal yang mudah.contoh kasus dari tidak berjalanya pilihan dasar hukum yang tepat ini adalah berbagai peraturan daerah ( 6B!* ) 3ang bermasalah pada akhir-akhir ini. 6erda-perda tersebut bermasalah karena tidak jelas peraturanya diatasnya yang menjadi payung, tidak ada peraturan diatasnya yang memanyungi,bertentangan dengan peraturan yang di atasnya, dan lain-lain

>. *ntar kebijakan tidak tumpah tindih dan bertentangan

8eringkali terjadi dalam praktek kebijakan terjadi tumpah tindih antar kebijakan dan juga terjadi pertentangan antar kebijakan publik. 1umpah tindih maksudnya adalah apa yang sudah di jangkau oleh suatu kebijakan diatur lagi oleh kebijan yang lain. 2isalnya saja kasus pembinaan pengusaha kecil, hampir semua dinas dan lembaga mempunyai program pembinaan untuk pengusaha kecil. *kibatnya  pada pengusaha kecil yang berkali-kali harus ikut pembinaan yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga dengan materi yang sama. 8edangkan contoh kebijakan yang bertentangan satu sama lain misalnya dulu pernah terjadi kebijakan umum *60 yang nantinya akan menjadi dasar *60 di peraturan yang satu cukup ditetapkan dengan surat keputusan bupati atau /alikota, tetapi di peraturan yang lain harus dengan peraturan daerah ( berarti harus disetujui oleh 6! )

. 'ebjakan Sebaga Inter(ens Pemerntah

6emaknaan konsep kebijakan publik sebagai intervensi pemerintah menitikberatkan pada peran aktor di luar pemerintah dalam memecahkan suatu masalah, dalam hal ini pemerintah mengikutsertakan berbagai instrument9sumber daya di luar   egara9pemerintah. 8ehingga tidak hanya pemerintah sajalah yang menjadi actor 

tunggal dan utama dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi persoalan-persoalan  publik. 0erikut ini makna dari konsep kebijakan publik yang termasuk dalam sudut  pandang kebijakan sebagai intervensi pemerintah, antara lain 

(8)

a. Carl riedrich mengungkapkan kebijakan publik sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu , yang memberikan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu.

 b. Chandler D 6lano ("#?) dalam kamus E/ajibF Ilmu *dministrasi egara, 1he 6ublic *dministration ictionary, mengatakan bah/a E6ublic 6olicy is strategic use o reseorces to alleviate national problems or governmental concernsF. 8ecara sederhana dapat diartikan bah/a kebijakan publik adalah pemanaatan yang strategis terhadap sumber daya yang ada untuk memecahkan masalah  publik atau pemerintah. Chandler D 6lano lalu membedakannya atas empat  bentu, yakni regulatory, redistributive, distributive, dan constituent.

c. !obert Byestone mendeinisikan kebijakan publik sebagai hubungan suatu unit  pemerintah dengan lingkungannya. Konsep yang dita/arkan Byestone ini mengandung pengertian yang sangat luas dan kurang pasti karena apa yang dimaksud kebijakan publik dapat mencakup banyak hal.

d. Konsep lain mengenai kebijakan publik sebagai intervensi pemerintah juga dikemukakan oleh Chandler and 6lano ("#??). 2enurut mereka, Kebijakan  publik adalah pemanaatan yang strategis terhadap sumber daya-sumber daya

yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintah.

e. ChaiGi asucha (@@$), mengatakan bah/a kebijakan publik adalah k/enangan  pemerintah dalam pembuatan suatu kebijakan yang digunakan ke dalam  perangkat peraturan hukum. Kebijakan tersebut bertujuan untuk menyerap dinamika sosial dalam masyarakat, yang akan dijadikan acuan perumusan kebijakan agar tercipta hubungan sosial yang harmonis.

2.) Peran ke!emm!nan #alam kebjakan !ublk 

6eran pemerintah dalam kebijakan publik sangat penting karena hanya  pemimpinlah yang mempunyai tugas pokok memastikan perumusan kebijakan dibuat sesuai dengan seharusnya. Untuk dapat mengambil kebijakan secara bijaksana, seorang

(9)

 pemimpin yang unggul sangat diperlukan dalam suatu pemerintahan. Karakter   pemimpin yang unggul 

a. Kreditabilitas

6emimpin mempunyai keyakinan dan komitmen, integritas kejujuran, respek, kepercayaan yang konsisten, keberanian, kemauan untuk bertanggung  ja/ab atas keyakinan, ketenangan batin, keahlian dan proesionalitas.

 b. ilai

1ugas pemimppin adalah member value atau nilai bagi organisasi yang dipimpin.

c. 1eladan

6emimppin dapat memberikan contoh, inspirasi dan dorongan. Keteladanan berarti simbol kede/asaan, karena seorang yang menjadi teladan harus mampu memberikan toleransi, kerendahan hati dan kesabaran.

d. 7arapan

6emimpin memberikan harapan dengan membuka mata pengikutnya akan tantangan masa depan dan cara mengatasinya.

Kebijakan publik yang ideal mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut  ". Cerdas

Cerdas berarti dapat memecahkan masalah pada intinya. Kecerdasan membuat pengambilan keputusan kebijakan publik okus pada isu kebijakan yang hendak dikelola dalam kebijakan publik daripada popularitasnya sebagai  pengambilan keputusan kebijakan.

. 0ijaksana

0ijaksana bararti tidak menghasilkan masalah yang baru yang lebih besar  dari masalah yang dipecahkan. Kebijaksanaan membuat pengambil keputusan kebijakan publik tidak menghindarkan diri dari kesalahan yang tidak perlu.

. 2emberi harapan

2emberi harapan pada seluruh /arga bah/a mereka dapat memasuki hari esok yang lebih baik dari hari ini. engan member harapan, kebijakan  publik berarti membangun kehidupan yang produkti sehingga kebijakan dapat dilaksanakan secara sel implementea atau masyarakat secara mandiri termotiasi untuk melaksanakannya.

(10)

BAB III PENU*UP

+.1 kesm!ulan

". 6ertama, revie/ terhadap unjuk kerja pega/ai memang mampu memperkuat  birokrasi dan para pejabat terpilih, namun ternyata cenderung memperlemah

responsivitas politik para administrator publik tersebut.

. Kedua, dengan mengadopsi pendekatan ke/irausahaan terhadap sistem keuangan publik, memang ada peluang untuk meningkatkan jumlah pendapatan, namun hal tersebut cenderung mengurangi tingkat responsivitas politik.

. Ketiga, penekanan terhadap pelayanan pelanggan tidak serta merta meningkatkan responsivitas politik, karena dalam prakteknya hal itu ternyata  berarti hanya memperhatikan kepentingan individu-individu tertentuA padahal

(11)

 pelayanan kepada masyarakat seharusnya ditujukan untuk meningkatkan responsivitas kepada publik tanpa diskriminasi.

$. Keempat, kemitraan sektor publik dengan s/asta yang dita/arkan oleh model reinventing government, dalam prakteknya ternyata menimbulkan masalah etik. Khusus mengenai masalah etik, Hhere ("##>) menyimpulkan bah/a dalam gema &reinventing government', ada indikasi bah/a etika administrasi publik  terlupakan. Ia melakukan studi kasus tentang kemitraan antara &county government' (setingkat kecamatan) dengan &local chamber o commerce' (Kadin-daerah) dari dua perspekti, standar moral pribadi para pelaku dan etika kebijakan institusional. 8tudi kasus ini memperlihatkan adanya penyalahgunaan keuangan publik dalam kemitraan dua lembaga tersebut. Jika di tempat kelahirannya saja, model yang dita/arkan secara global tersebut sarat dengan masalah, haruskah kita latah menggunakan pendekatan yang sama tanpa kajian seksama.

DA,*AR PUS*A'A

". 8oenarko,6ublic 6olicy 6engertian 6okok Untuk 2emahami an *nalisa Kebijaksanaan 6emerintah,(8urabaya*irlangga University 6ress,@@),hlm > . 8olichin *bdul ;ahab,*nalisis Kebijaksanaan ari <ormulasi Ke Implementasi

Kebijaksanaan egara,(Jakarta0umi *ksara,@@) hlm,"@

. http99kertya/itaradya./ordpress.com9@"@9@"9=9tinjauan-teoritis-implementasi-kebijakan-publik9 $. http99setiya"./ordpress.com9@@#9"9">9kebijakan-publik9 %. http99riskiebria.blogspot.com9@"9@>9menuju-kebijakan-publik-yang-baik-dan.html ""

Referensi

Dokumen terkait

Menyerahkan 4 eksemplar tesis jadi (soft cover warna merah) berikut tanda tangan pembimbing dan direktur2. Menyerahkan berkas pendaftaran,

Catatan : Agar membawa dokumen penawaran asli sesuai yang di-upload lewat aplikasi SPSE.. Demikian undangan dari kami dan atas perhatiannya disampaikan

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk Belanja jasa konsultansi perencanaan pembangunan pasar Oesao JB: Modal JP: Jasa Konsultansi. 1

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAIBONAT Pembangunan Rumah Dinas Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Mess Dokter Ahli.. JB: Barang/jasa JP:

Peserta seleksi yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada Pokja 2 ULP Kabupaten Kendal dimulai

Catatan : Agar membawa dokumen penawaran asli sesuai yang di-upload lewat aplikasi SPSE.. Demikian undangan dari kami dan atas perhatiannya disampaikan

[r]

DINAS KESEHATAN Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit Pengadaan jaringan router untuk link data JB: Modal JP: Barang 1 paket Rp.