BAB 1 BAB 1
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 LataLatar belakar belakang masalang masalahh Keb
Kebijaijakan kan pubpubliklik, , hadhadir ir dendengan gan tutujuan juan terttertententu, u, yayaitu itu menmengatgatur ur kehkehiduidupanpan bersama
bersama untuk untuk mencapai mencapai tujuan tujuan (misi (misi dan dan visi) visi) bersama bersama yang yang telah telah disepakati.disepakati. Kebijakan publik merupakan jalan mencapai tujuan bersaa yang dicita-citakan, Jika Kebijakan publik merupakan jalan mencapai tujuan bersaa yang dicita-citakan, Jika cit
cita-ca-citita a babangngsa sa InIndodonenesia sia adadalalah ah memencncapapai ai mamasysyaraarakakat t yyang ang adadil il dadan n mamakmkmur ur berdasarkan
berdasarkan pancasila pancasila dan dan UU UU !I !I "#$% "#$% (negara (negara kesatuan kesatuan !epublik !epublik Indonesia Indonesia yangyang berdasarkan
berdasarkan hukum hukum dan dan tidak tidak semata-mata semata-mata kekuasaan), kekuasaan), maka maka kebijakan kebijakan publik publik adalahadalah seluruh prasarana (jalan,jembatan,dan sebagainya) dan sarana (mobil,bahan bakar, dan seluruh prasarana (jalan,jembatan,dan sebagainya) dan sarana (mobil,bahan bakar, dan sebagainya) untuk mencapai &tempat
sebagainya) untuk mencapai &tempat tujuan' tersebut.tujuan' tersebut. amun
amun bagi bagi negara negara berkemberkembang bang , , kita kita terbelaterbelakan kan dengdengan an negara negara maju, maju, tidak tidak cuk
cukup up dukdukungungan an dandana, a, ininrastrastrukrukturtur,s,sumbumber er daydaya a manmanusiusia,tea,teknoknologlogi,ni,namuamun n harharusus mengejar ketertinggalan dengan segera agar semakin tidak tertinggal, karena makna mengejar ketertinggalan dengan segera agar semakin tidak tertinggal, karena makna tertinggal tidak saja sekedar tertinggal namun juga dijajah oleh mereka yang jauh di tertinggal tidak saja sekedar tertinggal namun juga dijajah oleh mereka yang jauh di depan kita.
depan kita.
1.2
1.2 RumusRumusan maan masalasalahh
*dapun rumusan masalah dalam makalah ini *dapun rumusan masalah dalam makalah ini
". proses menerapkan kebijakan publik yang ideal + ". proses menerapkan kebijakan publik yang ideal + . syarat-syarat kebijakan publik yang ideal +
. syarat-syarat kebijakan publik yang ideal +
. implementasi kebijakan publik yang di indonesia + . implementasi kebijakan publik yang di indonesia +
" "
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Menuju kebjakan !ublk "ang #eal
Untuk suatu kebijakan publik, yang tepat dikatakan &apakah kebijakan publik itu baik ataukah tidak+'. ikatakan baik ini berarti terutama sekali disamping seharusnya benar, tetapi juga sesuai dengan kepentingan dari pada masyarakat dan egara, sesuai dengan public interest (kepentingan rakyat).
Kita mengetahui bah/a masing-masing negara itu mempunyai rumusan kepentingan rakyat (public interest) bagi 0angsa dan egaranya masing-masing, yang biasanya disebut dengan kepentingan asional. ational interest di Indonesia, bisa kita lihat dalam pembukaan UU !I "#$%. 1iga unsur dari paa kepentingan asional ini adalah
". 2emajukan kesejahteraan umum . 2encerdaskan kehidupan 0angsa dan 3. Ikut melaksanakan ketertiban unia.
2eskipun didalam penetapan kebijakan publik itu haruslah memperhatikan kondisi dan situasi serta kriteria yang pokok tersebut, sedang proses &decision making' untuk kebijakan publik itu mempunyai siat yang uturistis, yaitu yang berkaitan dengan masa depan, namun perlu sekali berusaha menemukan dan mempertimbangkan alternati-alternati keputusan sebanyak-banyaknya. an barulah kemudian memilih satu alternati yang terbaik, yaitu mempunyai eek, akibat dan manaat,yang baik untuk masyarakat dan egara.
Kebijakan pemerintah haruslah baik , atau karena keinginan,pendapat dan kehendak dalam masyarakat itu berbeda-beda , maka pengambilan keputusannya haruslah sebaik mungkin. 3ang menjadi ukurannya adalah kepentingan masyarakat (public interest). 2aka merupakan ke/ajiban dari pemerintah untuk mengatur kehidupan dari rakyat sebaik-baiknya sesuai dengan kehendaknya itu. 4leh karena itu di Indonesia, kepentingan asional (national interest) yang tercantum dalam pembukaan UU !I "#$% merupakan ukuran (criteria) yang senantiasa harus diperhatikan oleh pemerintah dalam mengambil keputusan dalam kebijaksanaan (public policy decision),
yaitu kesejahteraan rakyat,kecerdasan bangsa, dan ketertiban masyarakat.
5alu apa yang dimaksud dengan kebijakan publik yang ideal itu sendiri + kebijakan publik yang ideal adalah kebijakan publik yang membangun keunggulan bersaing dari setiap pribadi rakyat Indonesia baik laki-laki maupun perempuan tanpa membedakan setiap keluarga Indonesia , setiap organisasi baik masyarakat maupun pemerintah (sendiri) , baik yang mencari laba maupun nirlaba .
1ugas negaraberubah dari sekedar tugas yang bersiat rutin, regular dan tata usaha,melainkan membangun keunggulan kompetiti nasional. Kebijakan publik bukan saja mengatur kehidupan bersama /arganya, namun untuk membangun kemampuan organisasi dalam lingkup nasional untuk menjadi organisasi-organisasi yang mampu bersaing dengan kapasitas global.
Kebijakan yang seperti itu dapat gambarkan melalui pembedaan sebagai berikut IDEAL
MEN$IMPAN%
2enjamin persaingan yang sehat 6emberian proteksi dan monopoli tanpa batas jelas
Kepastian 7ukum 0ias hukum
6ajak yang proporsional 6ajak daerah yang mengisap kemampuan rakyat
2emberdayakan badan-badan usaha 2enjual badan-badan usaha secara obral
6endidikan yang mengacu pada tantangan global
6enyeragaman pendidikan
2embangun kecakapan berdemokrasi 2embuka keran demokrasi tanpa batas yang jelas
8ubsidi yang proporsional9 sesuai dengan target subsidi yang dikehendaki
8ubsidi tanpa batas yang jelas atau penghapusan subsidi secara total atau
ekstrem
Kesempatan yang sama bagi investor domestic dan global untuk menguasai asset ekonomi produkti nasional
2emprioritaskan investor global untuk menguasai asset ekonomi produkti nasional
Kebijakan yang menjamin penerapan Kebijakan yang memberi hak diskresi kepada
prinsip good governance di setiap organisasi
kelompok dalam menerapkan good governance
4leh karena itu hasil akhir dari suatu kebijakan publik merupakan akibat-akibat atau dampak yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat, baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan sebagai konsekuensi dari adanya tindakan pemerintah atau tidak adanya tindakan pemerintah dalam bidang-bidang atau masalah masalah tertentu dalam masyarakat.
amun hal yang terpenting adalah dalam pengambilan kebijakan publik yang menjadi ukurannya adalah kepentingan masyarakat sehingga menghasilkan hasil akhir kebijakan yang baik dan ideal.
2a: ;eber merincikan sepuluh ciri birokrasi ideal, yaitu
". 6ara anggotanya (sta) secara pribadi bebas, dan hanya melakukan tugas-tugas impersonal dari jabatan-jabatannya.
. 1erdapat hierarki jabatan yang jelas.
. <ungsi-ungsi jabatan diperinci dengan jelas. $. 6ara pejabat diangkat berdasarkan kontrak.
%. 2ereka diseleksi atas dasar kualiikasi proesional yang secara ideal diperkuat dengan diploma yang diperoleh melalui ujian.
=. 2ereka digaji dengan uang dan biasanya mempunyai hak-hak pensiun. >. 6ekerjaan pejabat adalah pekerjaan yang satu-satunya dan yang
?. 1erdapat suatu struktur karier dan kenaikan pangkat adalah yang mungkin baik melalui senioritas ataupun prestasi dan sesuai dengan penilaian para atasan.
#. 6ejabat tidak boleh mengambil kedudukannya sebagai miliknya pribadi begitu pula sumber-sumber yang menyertai kedudukan itu.
"@. 6ejabat tunduk kepada pengendalian yang dipersatujan dan sistem disipliner. 2enurut Islamy ("##??), birokrasi di kebanyakan negara berkembang termasuk Indonesia cenderung bersiat patrimonialistik tidak eesien, tidak eekti (over consuming and under producing), tidakobyekti, menjadi pemarah ketika berhadapan dengan kontrol dan kritik, tidak mengabdi kepada kepentingan umum, tidak lagi menjadi alat rakyat tetapi telah menjadi instrumen penguasa dan sering tampil sebagai penguasa yang sangat otoritati dan represi.
8ebagaimana dijelaskan dalam beberapa hasil penelitian (8antoso, "##A 1haba, "##=A <atah, "##?), bah/a birokrasi di Indonesia ada kecenderungan berkembang kearah dimana terjadinya proses pertumbuhan jumlah personil dan pemekaran struktur dalam birokrasi secara tidak terkendali. 6emekaran yang terjadi bukan karena tuntutan ungsi, tetapi semata-mata untuk memenuhi tuntutan struktur. isamping itu, terdapat pula kecenderungann terjadinya birokrasi yakni proses pertumbuhan kekuasaan birokrasi atas masyarakat, sehingga kehidupan masyarakat menjadi dikendalikan oleh birokrasi. *kibatnya, birokrasi Indonesia semakin membesar (big bureaucracy) dan cenderung tidak eekti dan tidak eesien. 6ada kondisi yang demikian, sangat sulit diharapkan birokrasi siap dan mampu melaksanakan ke/enangan-ke/enangan barunya secara optimal.
Untuk melihat lebih dalam mengenai birokrasi, kita terlebih dahulu harus mengerti mengenai struktur ormal. 8truktur ormal ini sangat penting dipahami makna dari birokrasi itu sendiri.
alam memahami domain pemerintahan di dalam administrasi publik, ada dua hal yang menjadi acuan, yaitu
". isu yang dibahas adalah Kebijakan 6ublik.
. aktor terpenting dalam kebijakan publik adalah pemerintah. amun, pemerintah dalam hal ini identik dengan organisasi publik di dalam makna negara.
2enurut konsep demokrasi modern, kebijakan publik tidaklah hanya berisi cetusan pikiran atau pendapat para pejabat yang me/akili rakyat, tetapi opini publik (public opinion) juga nenpunyai porsi yang sama besarnya untuk diisikan (tercermin) dalam kebijakan-kebijakan negara. 8etiap kebijakan negara harus selalu berorientasi pada kepentingan publik (public interest)
2.2 S"arat&S"arat 'ebjakan !ublk "ang #eal
*dapun beberapa syarat kebijakan publik yang baik.kebijakann publik yang baik otomatis harus sesuai dengan namanya yaitu kebijakan yang benar-benar pro publik atau melayani publik.berdasarkan pengamatan dan rangkuman beberapa bacaan,syarat kebijan publik yang pro publik tersebut adalah
". 2elibatkan publik dalam segala tahap
6elibatan publik dalam kebijakan publik dalam segala tahap ( perencanaan,implementasi,dan evaluasi )dibutuhkan agar kebijakan tersebut
benar-benar sesuai dengan kebutuhan publik.seringkali hanya ada perencanaannya saja publik dilibatkan.hasilnya memang kebijakan tersebut ditujukan untuk publik tetapi karena dalam implementasi dan evaluasi publik tidak dilibatkan maka bisa saja implementasi tersebut tidak sesuai kalau sesuaipun tidak diikuti partisipasi publik yang memadai.bahkan dalam evaluasi pun publik perlu dilibatkan supaya bisa memberi masukan-masukan pada kebijakan berikutnya agar lebih sempurna untuk kedepanya.undang-undang tentang pemerintah daerah memberikan peluang bagi partisipasi publik dalam kebijan publik yaitu di mungkinkan dibentuk orum pemangku kepentingan (stake holders) kota atau kabupaten yang anggota-anggotanya terdiri dari berbagai pihak dan unsur masyarakat,meskipun ada orum yang seperti itu,partisipasi langsung masyarakat misalnya le/at kotak pengaduan seharusnya harus bisa dibuka.
. !ealistik
Kebijakan publik yang baik juga harus realistik,realistik dalam arti kebijakan tersebut harus benar-benar bisa diterapakan dan dengan mempertimbangkan kemampuan dari pihak pemerintah baik hal organisasi,personalia,maupun keuangan.
. 1ranparan
1ranparansi kebijakan yang dimaksud adalah publik harus bisa mengakses inormasi yang terkait dengan kebijakan publik yang menuntut tranparansi adalah masalah keuangan.dalam ketentuan undang-undang sekarang ini sudah diharuskan *60 baik propinsi maupun kota dan kabupaten untuk memakai ormat yang tranparan dan dapat dipertanggung ja/abkan antara lain karena jelas tujuan penggunaanya,jelas dasar perhitungannya dan jelas tolok ukur
dampak dan alokasi anggaran tersebut.
$. Jelas tolok ukur keberhasilanya
Kebijan yang baik juga harus jelas tolok ukur keberhasilannya.hal ini berguna untuk digunakan sebagai alat atau instrumen untuk melakukan evaluasi
%. Jelas target dan sasarannya
Kebijakan yang baik juga harus tepat sasaranya. 2isalnya kebijakan pengentsan kemiskinan harus jelas kriteria siapa yang dimaksud sebagai orang orang miskin
itu.jangan sampai karena deinisi operasional targer yang tidak jelas maka kebijakan yang dilaksanakan menjadi tidak tepat sasaran atau tidak tepat targetnya
=. Jelas dasar hukumnya
Kebijakan pulik yang dilaksakan oleh pemerintah juga harus jelas dasar hukumnya karena kebijakan tersebut tidak dilaksakan diruamg hampa udara. 2emilih landasan hukum yang tepat untuk suatu kebijakan memang bukan hal yang mudah.contoh kasus dari tidak berjalanya pilihan dasar hukum yang tepat ini adalah berbagai peraturan daerah ( 6B!* ) 3ang bermasalah pada akhir-akhir ini. 6erda-perda tersebut bermasalah karena tidak jelas peraturanya diatasnya yang menjadi payung, tidak ada peraturan diatasnya yang memanyungi,bertentangan dengan peraturan yang di atasnya, dan lain-lain
>. *ntar kebijakan tidak tumpah tindih dan bertentangan
8eringkali terjadi dalam praktek kebijakan terjadi tumpah tindih antar kebijakan dan juga terjadi pertentangan antar kebijakan publik. 1umpah tindih maksudnya adalah apa yang sudah di jangkau oleh suatu kebijakan diatur lagi oleh kebijan yang lain. 2isalnya saja kasus pembinaan pengusaha kecil, hampir semua dinas dan lembaga mempunyai program pembinaan untuk pengusaha kecil. *kibatnya pada pengusaha kecil yang berkali-kali harus ikut pembinaan yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga dengan materi yang sama. 8edangkan contoh kebijakan yang bertentangan satu sama lain misalnya dulu pernah terjadi kebijakan umum *60 yang nantinya akan menjadi dasar *60 di peraturan yang satu cukup ditetapkan dengan surat keputusan bupati atau /alikota, tetapi di peraturan yang lain harus dengan peraturan daerah ( berarti harus disetujui oleh 6! )
. 'ebjakan Sebaga Inter(ens Pemerntah
6emaknaan konsep kebijakan publik sebagai intervensi pemerintah menitikberatkan pada peran aktor di luar pemerintah dalam memecahkan suatu masalah, dalam hal ini pemerintah mengikutsertakan berbagai instrument9sumber daya di luar egara9pemerintah. 8ehingga tidak hanya pemerintah sajalah yang menjadi actor
tunggal dan utama dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi persoalan-persoalan publik. 0erikut ini makna dari konsep kebijakan publik yang termasuk dalam sudut pandang kebijakan sebagai intervensi pemerintah, antara lain
a. Carl riedrich mengungkapkan kebijakan publik sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu , yang memberikan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu.
b. Chandler D 6lano ("#?) dalam kamus E/ajibF Ilmu *dministrasi egara, 1he 6ublic *dministration ictionary, mengatakan bah/a E6ublic 6olicy is strategic use o reseorces to alleviate national problems or governmental concernsF. 8ecara sederhana dapat diartikan bah/a kebijakan publik adalah pemanaatan yang strategis terhadap sumber daya yang ada untuk memecahkan masalah publik atau pemerintah. Chandler D 6lano lalu membedakannya atas empat bentu, yakni regulatory, redistributive, distributive, dan constituent.
c. !obert Byestone mendeinisikan kebijakan publik sebagai hubungan suatu unit pemerintah dengan lingkungannya. Konsep yang dita/arkan Byestone ini mengandung pengertian yang sangat luas dan kurang pasti karena apa yang dimaksud kebijakan publik dapat mencakup banyak hal.
d. Konsep lain mengenai kebijakan publik sebagai intervensi pemerintah juga dikemukakan oleh Chandler and 6lano ("#??). 2enurut mereka, Kebijakan publik adalah pemanaatan yang strategis terhadap sumber daya-sumber daya
yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintah.
e. ChaiGi asucha (@@$), mengatakan bah/a kebijakan publik adalah k/enangan pemerintah dalam pembuatan suatu kebijakan yang digunakan ke dalam perangkat peraturan hukum. Kebijakan tersebut bertujuan untuk menyerap dinamika sosial dalam masyarakat, yang akan dijadikan acuan perumusan kebijakan agar tercipta hubungan sosial yang harmonis.
2.) Peran ke!emm!nan #alam kebjakan !ublk
6eran pemerintah dalam kebijakan publik sangat penting karena hanya pemimpinlah yang mempunyai tugas pokok memastikan perumusan kebijakan dibuat sesuai dengan seharusnya. Untuk dapat mengambil kebijakan secara bijaksana, seorang
pemimpin yang unggul sangat diperlukan dalam suatu pemerintahan. Karakter pemimpin yang unggul
a. Kreditabilitas
6emimpin mempunyai keyakinan dan komitmen, integritas kejujuran, respek, kepercayaan yang konsisten, keberanian, kemauan untuk bertanggung ja/ab atas keyakinan, ketenangan batin, keahlian dan proesionalitas.
b. ilai
1ugas pemimppin adalah member value atau nilai bagi organisasi yang dipimpin.
c. 1eladan
6emimppin dapat memberikan contoh, inspirasi dan dorongan. Keteladanan berarti simbol kede/asaan, karena seorang yang menjadi teladan harus mampu memberikan toleransi, kerendahan hati dan kesabaran.
d. 7arapan
6emimpin memberikan harapan dengan membuka mata pengikutnya akan tantangan masa depan dan cara mengatasinya.
Kebijakan publik yang ideal mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut ". Cerdas
Cerdas berarti dapat memecahkan masalah pada intinya. Kecerdasan membuat pengambilan keputusan kebijakan publik okus pada isu kebijakan yang hendak dikelola dalam kebijakan publik daripada popularitasnya sebagai pengambilan keputusan kebijakan.
. 0ijaksana
0ijaksana bararti tidak menghasilkan masalah yang baru yang lebih besar dari masalah yang dipecahkan. Kebijaksanaan membuat pengambil keputusan kebijakan publik tidak menghindarkan diri dari kesalahan yang tidak perlu.
. 2emberi harapan
2emberi harapan pada seluruh /arga bah/a mereka dapat memasuki hari esok yang lebih baik dari hari ini. engan member harapan, kebijakan publik berarti membangun kehidupan yang produkti sehingga kebijakan dapat dilaksanakan secara sel implementea atau masyarakat secara mandiri termotiasi untuk melaksanakannya.
BAB III PENU*UP
+.1 kesm!ulan
". 6ertama, revie/ terhadap unjuk kerja pega/ai memang mampu memperkuat birokrasi dan para pejabat terpilih, namun ternyata cenderung memperlemah
responsivitas politik para administrator publik tersebut.
. Kedua, dengan mengadopsi pendekatan ke/irausahaan terhadap sistem keuangan publik, memang ada peluang untuk meningkatkan jumlah pendapatan, namun hal tersebut cenderung mengurangi tingkat responsivitas politik.
. Ketiga, penekanan terhadap pelayanan pelanggan tidak serta merta meningkatkan responsivitas politik, karena dalam prakteknya hal itu ternyata berarti hanya memperhatikan kepentingan individu-individu tertentuA padahal
pelayanan kepada masyarakat seharusnya ditujukan untuk meningkatkan responsivitas kepada publik tanpa diskriminasi.
$. Keempat, kemitraan sektor publik dengan s/asta yang dita/arkan oleh model reinventing government, dalam prakteknya ternyata menimbulkan masalah etik. Khusus mengenai masalah etik, Hhere ("##>) menyimpulkan bah/a dalam gema &reinventing government', ada indikasi bah/a etika administrasi publik terlupakan. Ia melakukan studi kasus tentang kemitraan antara &county government' (setingkat kecamatan) dengan &local chamber o commerce' (Kadin-daerah) dari dua perspekti, standar moral pribadi para pelaku dan etika kebijakan institusional. 8tudi kasus ini memperlihatkan adanya penyalahgunaan keuangan publik dalam kemitraan dua lembaga tersebut. Jika di tempat kelahirannya saja, model yang dita/arkan secara global tersebut sarat dengan masalah, haruskah kita latah menggunakan pendekatan yang sama tanpa kajian seksama.
DA,*AR PUS*A'A
". 8oenarko,6ublic 6olicy 6engertian 6okok Untuk 2emahami an *nalisa Kebijaksanaan 6emerintah,(8urabaya*irlangga University 6ress,@@),hlm > . 8olichin *bdul ;ahab,*nalisis Kebijaksanaan ari <ormulasi Ke Implementasi
Kebijaksanaan egara,(Jakarta0umi *ksara,@@) hlm,"@
. http99kertya/itaradya./ordpress.com9@"@9@"9=9tinjauan-teoritis-implementasi-kebijakan-publik9 $. http99setiya"./ordpress.com9@@#9"9">9kebijakan-publik9 %. http99riskiebria.blogspot.com9@"9@>9menuju-kebijakan-publik-yang-baik-dan.html ""