BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien pre operasi kanker serviks stadium III B di ruang B3 Gynekologi RS. Kariadi Semarang. Dari tanggal 13 Mei 2008 sampai dengan 16 Mei 2008 dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian sampai dengan evaluasi. Berikut penulis paparkan dari masing tahap-tahap tersebut : A. Pengkajian
Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 13 Mei 2008 pukul 10.00 WIB dengan cara tanya jawab langsung dengan pasien dan dari data catatan medik klien di ruang Gynekologi Rumah Sakit Kariadi Semarang, Ny.S umur 35 tahun, suku jawa, alamat di Gemuh Kendal, agama Islam, masuk ke rumah sakit tanggal 12 Februari 2008 dengan diagnosa medis pre operasi kanker serviks stadium III B, status perkawinan kawin, pendidikan SD, ibu rumah tangga. Identitas penanggung jawab Tn. S umur 40 tahun, Gemuh Kendal, pekerjaan swasta, hubungan dengan pasien sebagai suami.
Keluhan Utama pasien adalah mengeluarkan darah dari jalan lahir. Riwayat Penyakit Sekarang pasien datang dari UGD RS. Kariadi dengan keluhan ± 4 bulan pasien mengeluarkan darah dari jalan lahir, merongkol, pasien ganti pembalut 4-5x dalam sehari, keputihan berbau, riwayat contain bleeding. Pada tanggal 11 Februari 2008 pasien memeriksakan diri ke dokter SpOG kemudian dilakukan pemeriksaan PA (Patologi Anatomi) dengan
hasil ganas kemudian dirujuk ke RSDK. Riwayat Kesehatan Dahulu, pasien mengatakan belum pernah menderita seperti sekarang ini. Pasien juga tidak mempunyai penyakit asma, jantung, Diabetes Melitus.Riwayat Kesehatan Keluarga, pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti ini ataupun penyakit keturunan dan penyakit kronis lainnya.
Riwayat Reproduksi, riwayat haid: pasien mengalami menarche 15 tahun, riwayat nikah 1 kali, umur 20 tahun, riwayat obstetrik G4P4A0 anak terkecil 8 tahun, pasien menggunakan KB suntik, berhenti 4 bulan yang lalu. Dari pengkajian pola kesehatan fungsional menurut Gordon, diperoleh data sebagai berikut :
Pada pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan, pasien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting yang merupakan karunia dari Allah SWT yang patut disyukuri. Apabila pasien sakit, pasien berobat ke puskesmas atau dokter.
Pola nutrisi dan metabolik, sebelum sakit psien makan 3 kali sehari yaitu nasi, lauk, sayur-sayur dan kadang buah, dalam 1 porsi habis. Pasien minum air putih ± 1500 ml/hari. Selama sakit pasien mengatakan kadang mual dan tidak nafsu makan. Selama di rumah sakit mendapatkan diit uremia 1700 kkal dan 40 gr protein serta diet biasa berupa nasi, sayur, lauk. Pasien makan hanya habis ± 3 – 4 sendok, pasien jarang ngemil. Sebelum sakit berat badan pasien 46 kg, selama sakit berat badan pasien turun 39 kg. Pasien minum habis ± 800 cc, pasien minum berupa air putih dan teh. Pasien
terpasang infus NaCl 12 tetes per menit dalam sehari habis ± 1000 cc cairan infus.
Pola eliminasi, sebelum sakit psien BAB 1 kali/hari, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas, dan pasien BAK tidak ada masalah sehari 6 – 7x/hari dengan konsisten warna kuning, bau khas. Selama sakit psien BAB 1-2x/hari berak sedikit-sedikit, warna sedikit hitam, BAK agak sakit karena terpasang kateter, tidak ada perdarahan.
Pola aktivitas dan latihan, sebelum sakit pasien melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri seperti mengerjakan pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak-anak. Selama sakit di RS aktivitas sebagian dikerjakan sendiri dan ada yang dibantu suami, seperti BAB, tidak ada keluhana sesak nafas setelah melakukan aktivitas.
Pola istirahat dan tidur, sebelum sakit pasien tidur ± 6-7 jam dalam sehari tidak ada gangguan. Selama sakit pasien mengatakan jarang tidur siang karena panas dan terganggu oleh orang besuk, kalau malam dapat tidur meskipun tidak nyenyak karena kepanasan.
Pola persepsi kognitif, sebelum sakit dan selama sakit pasien dapat berkomunikasi dengan baik, pendengaran, penglihatan dalam batas normal, persepsi sensori baik.
Pola persepsi dan konsep diri, sebelum sakit pasien tidak mengalami gangguan konsep diri. Selama sakit dan dirawat di RS saat dikaji pasien mengatakan tidak nyeri, tidak merasa rendah diri/minder dengan penyakit
yang dideritanya saat ini dan berharap agar penyakit yang dideritanya cepat sembuh dan pulang ke rumah berkumpul dengan anak-anaknya.
Pola peran dan hubungan, sebelum sakit pasien berperan sebagai ibu rumah tangga dengan merawat keempat anaknya. Selama sakit pasien dirawat di RS pasien tidak dapat berperan sebagai ibu dan istri Tn. S. dalam memenuhi ekonomi keluarga Tn. S bekerja sebagai buruh bangunan.
Pola reproduksi dan seksual, pasien menikah 1 kali umur 20 tahun mempunyai 4 orang anak yaitu 2 orang anak perempuan dan 2 orang anak laki-laki. Pasien menggunakan KB suntik, terakhir bulan Oktober 2007. Pasien setelah melahirkan anak pertama menggunakan KB Pil, anak kedua dan ketiga menggunakan KB susuk atau implan. Sebelum sakit pasien melakukan hubungan suami istri 2x/minggu. Apabila suami ke luar kota melakukan hubungan suami istrinya setelah suami pulang dari luar kota. Selama sakit pasien tidak pernah melakukan hubungan seksual.
Pola koping dan toleransi stress, sebelum sakit jika ada masalah, pasien membicarakan dengan suami untuk mengambil keputusan bersama-sama. Selama sakit pasien mengatakan sakitnya diobati dengan obat dan sinar. Pasien takut jika penyakitnya tumbuh lagi atau tidak sembuh.
Pola nilai dan kepercayaan, sebelum sakit pasien melakukan ibadah sholat. Selama sakit pasien tidak melakukan sholat, dengan alasan sakit.
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum lemah, kesadaran compos-mentis, tekanan darah 130/70 mmHg; nadi: 84x/menit; pernafasan: 28x/menit; suhu : 36°C; berat badan: 39 kg; tinggi badan : 143 cm.
Kepala: bentuk mesosepal, tidak ada lesi; rambut: hitam, lurus, tipis dan bersih; mata : kemampuan penglihatan baik, reaksi terhadap cahaya pupil mengecil, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada secret, tidak menggunakan kacamata; hidung: bersih, tidak ada septum deviasi, tidak ada epitaksis, tidak ada polip, tidak ada nafas cuping hidung, tidak menggunakan alat bantu pernafasan; telinga: pendengaran baik, bersih, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri, tidak menggunakan alat bantu pendengaran; mulut : mukosa lembab, warna merah muda, bibir tidak sianosis, gigi bersih, tidak bau mulut; leher dan tenggorokan : trakea simetris, tidak ada penonjolan vena jugularis, tidak ada nyeri waktu menelan, tidak menggunakan trakeostomi; dada dan thorak: pergerakan dada reguler, tidak ada lesi, tidak menggunakan alat bantu pernafasan.
Paru-paru: inspeksi : tidak ada lesi, simetris, statis, dinamis; palpasi : sistem fremitus kanan sama dengan kiri; perkusi : sonor seluruh lapang paru; auskultasi: vesikuler.
Jantung : inspeksi : ictus cordis tidak tampak; palpasi: ictus cordis teraba 2 cm; perkusi: konfigurasi jantung dalam batas normal; auskultasi: bunyi jantung I dan II normal. Abdomen : inspeksi: datar, tidak ada lesi; palpasi: bunyi peristaltik usus 5 – 15x/detik; perkusi: tympani; auskultasi: tidak ada nyeri tekan. Genetalia : Terpasang kateter, ada lesi sedikit bekas digaruk di bagian monsfeneris, PPV (pengeluaran per vagina) tidak ada keputihan, ada perdarahan (± 100cc), bau amis.
Anus : tidak ada lesi di lipatan bokong, tetapi pasien kadang merasakan gatal pada aera pantat mungkin efek kemoterapi. Ektremitas atas: pasien terpasang infus NaCl 12 tpm pada tangan kiri, tidak edema pada kedua tangan, edema pada kedua kaki. Ektremitas bawah : Warna sawo matang, turgor kulit baik, capillary refill time 23”.
Data Penunjang
a. Laboratorium tanggal 15 Mei 2008
Hematology Hasil Nilai Normal Satuan Hemoglobin Hematokrit Eritrosit MCH MCV MCHC Lekosit Trombosit RDW MPV Albumin Kimia klinik Ureum Creatinin Natrium Kalium Chlorida 9.90 30.6 3.34 29.60 91.70 32.30 10.00 104.0 14.60 5.90 2.8 52 3.48 136 4.7 119 12 – 16 40.00 – 54.00 4.00 – 6.20 26 –34 80 – 100 31 – 35 4.000 – 11.000 150.000 – 450.000 11.50 – 14.80 4.00 – 11.00 3.4 – 5.0 15 – 39 0.60 – 1.30 136 – 145 3.5 – 5.1 98 - 107 g/dl % juta/mm3 P9 um3 gr/dl /mm3 /mm3 % F1 gF/dl mg/dl mg/dl mmol/l mmol/l mmol/l
b. Diit
3x nasi, sayur, lauk pauk, buah uremia 1700 kkal dan 40 gr protein. c. Therapi
1) Injeksi Ampicillin 4 x 1 gr 2) Injeksi Gentamycin 2 x 80 mg 3) Injeksi Tramadol 3 x 1 amp 4) Injeksi Ranitidine 2 x 1 amp 5) Metronidazol drip 3 x 500 mg 6) Vitamin BC, C, SF 2 x 1 tab
7) Paracetamol 3 x 500 mg kalau demam d. Therapi
HD 8x terakhir 13 Mei 2008 ER 8x
e. Status Ginekologi
Inspeksi/Vt = f/x (+)
v/v = tidak ada kelainan
vagina = infiltrat sampai dengan 1/3 proximal Porsio = rapuh, mudah berdarah, berbenjol-benjol Cut = telur ayam
AP = infiltrat sampai dinding pelvis CD = tak ada kelainan
f. Hasil diagnostik tanggal 5 Februari 2008
Biopsy servix uteri menunjukkan sekeping jaringan ikat mengandung kelompok 2 sel 2 bentuk pleomorfik, inti hiperchromatik, kasar, disertai mitosis pada beberapa sel.
Kesan : Carcinoma epidermoid berdiferensiasi baik
Hasil : Pemeriksaan USG abdomen tanggal 14 Maret 2008 Hepar : Ukuran normal, struktur parenkim homogen, tapi
tajam, permukaan rata, v. porta dan v. hepatica tak melebar tak tampak nodul.
Duktus biliaris : Ekstrahepatal dan intrahepatal tidak melebar
Vesika felea : Ukuran normal, dinding tak menebal, tak tampak batu maupun sludge
Lien : Ukuran besar tidak terjangkau probe, parenkim homogen, v. lienalis melebar
Pankreas : Ukuran normal, tidak tampak klasifikasi, v. lienalis melebar
Ginjal kanan : Ukuran normal, batas korti komeduler kabur, tampak ureter proksimal melebar dengan penipisan pada kortek tidak ada batu
Ginjal kiri : Ukuran normal, batas korti komeduler baik, PCS dan ureter proksimal melebar tidak ada batu
Aorta : Limfonadi para aorta tak membesar
Uterus : Tampak massa pada cerviks yang indentasi ke V.U (Vesika Urinaria)
Kesan :
1) Hidronefrosis berat pada ginjal kanan, kiri sedang 2) Severa hidroureter kanan
3) Massa di cerviks uteri curiga ada infiltrasi ke V.U (Vesika Urinaria)
4) Modera tehidronefrosis kiri 5) Efusia fleura kanan
6) Tak tampak metatase pada sonografi organ intra abdomen tersebut di atas.
B. Pengelompokkan Data No Tgl Data TT 1 2 12–05–08 12–05–08 DS : DO :
a. Pasien mengatakan kadang mual dan tidak nafsu makan
b. Pasien menanyakan apakah pengobatan sinar dapat menyembuhkan penyakit ? Apakah kanker itu bisa tumbuh lagi
c. Pasien mengatakan gatal di daerah kemaluan dan pantat
d. Pasien menanyakan sebelum sakit pasien melakukan hubungan suami istri 2x seminggu, kadang 1 bulan 1 kali, selama sakit tidak pernah melakukan hubungan seksual dan suami saya mengatakan tidak tega melihat istrinya sakit.
a. Pasien tampak lemah, makan habis 3-4 sendok, penurunan berat badan sebelum sakit 46 kg. Selama sakit 39 kg, albumin 2,8 gr/dl normal 3.4 – 5.0 g/dl, hemoglobin 9,90 gr/dl, normal 12-16, eritrosit 3,34 juta/mm3 normal 4.00-6.20, konjungtiva anemis.
b. Pasien tampak cemas, pasien takut bila penyakitnya tumbuh lagi atau tidak sembuh
c. Bagian lipatan pantat juga terdapat lesi warna putih pasien terlihat menggaruk daerah yang gatal.
d. Pasien menjelaskan pola seksualitas dengan suaminya kepada perawat.
C. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 2 3 4 DS : DO: DS : DO: DS : DO: DS : DO:
Pasien mengatakan kadang mual dan tidak nafsu makan
Makan habis 3-4 sendok berat badan sebelum sakit 46 kg, selama sakit turun menjadi 39 kg, albumin 2,8 g/dl
Pasien menanyakan apakah pengobatan sinar dapat menyembuhkan penyakit ?
Apakah kanker itu bisa tumbuh lagi ?
Pasien tampak cemas
Pasien takut bila penyakitnya tumbuh lagi atau tidak sembuh. Pasien mengatakan gatal di daerah kemaluan dan pantat
- Bagian lipatan pantat juga terdapat lesi berwarna putih. - Pasien terlihat menggaruk
daerah yang gatal.
Pasien menanyakan sebelum sakit pasien melakukan hubungan suami istri 2x seminggu, kadang 1 bulan 1x. selama sakit tidak pernah melakukan hubungan seksual dan suami saya mengatakan tidak tega melihat saya sakit.
Pasien menjelaskan pola seksualitas kepada perawat
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ansietas Gangguan integritas kulit Perubahan pola seksualitas Efek samping dari kemoradiasi Ketidakpastian rentang hasil yang diharapkan. Pruritus akibat efek radioterapi Perubahan anatomis, penyakit, hospitalisasi
D. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek samping dari kemoradiasi.
2. Kecemasan berhubungan dengan ketidakpastian rentang hasil yang diharapkan.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritus akibat efek radioterapi.
4. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan anatomis, penyakit hospitalisasi
E. Rencana Keperawatan
No Tgl Tujuan dan KH Intevensi Rasion
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan pasien :
- Nafsu makan meningkat - Porsi makan habis - BB normal
a. Kaji nafsu makan
b. Jelaskan pentingnya nutrisi bagi tubuh
c. Berikan porsi makan kecil tapi sering
d. Sajikan makanan selagi hangat
e. Temani pasien saat makan/dengan keluarga
f. Timbang berat badan 3x/seminggu
g. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan nutrisi
Untuk mengetahui yang masuk Untuk menambah kesembuh-an pasien Untuk mengurangi m Untuk menambah n Untuk memberi s makan Membantu dalam m malnutrisi Untuk pengobatan dapat mempengaru nutrisi 46
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam diharapkan pasien : - cemas berkurang - pasien memiliki koping
yang positif
a. Kaji tingkat kecemasan
b. Jelaskan kepada keluarga semua adalah cobaan
c. Anjurkan untuk berdoa d. Dengarkan keluhan pasien e. Berikan support pada pasien
f. Anjurkan keluarga untuk mendampingi pasien
Untuk mengeta kecemasan pasien Untuk memberi pasien lebih tabah Untuk lebih dekat d Untuk mengurangi b Agar pasien tidak p menghadapi masala Untuk memungk mengenal dan me takut
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam tidak terjadi kerusakan yang berlebih, pasien ikut memelihara kulit
a. Kaji keadaan kulit pasien
b. Cuci area kulit yang kemerahan dan keringkan
c. Jangan masase pada area kemerahan
d. Lindungi permuka-an kulit lesi sesuai indikasi dokter
e. Tingkatkan masuk-an protein dan karbohidrat untuk keseimbangan kadar albumin dalam tubuh
Untuk mengetahui yang rusak
Untuk mencegah ter
Untuk mencegah infeksi
Untuk mencegah m masuk ke luka Untuk memenuhi ke
4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam pasien dan pasangan dapat
memahami bahwa seksualitas tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik
a. Jelaskan pada pasien dan pasangan bahwa seksual tidak hanya terbatas aktivitas fisik b. Support suami pasien untuk
memberikan perhatian dan kasih sayang
Untuk menambah pasien tentang seksu
Untuk menambah pasien
c. Alihkan kegiatan seksualitas dengan psikologis seperti pegangan tangan, pelukan dan ciuman
d. Terapi intensif pada tenaga professional tentang seksual seperti perawat, psikokolog atau terapi seksual Untuk mengurang hubungan seksual d Untuk memberita seksual yang s keadaan pasien F. Implementasi No Tgl Implementasi Respon 1 1 1 1 1 1 2 12/5/08 08.30 08.15 09.25 10.00 13/5/05 13.00 13.30 17.00
a. Mengkaji nafsu makan pasien
b. Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi tubuh
c. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering
d. Memberi vitamin BC, C, SF masing-masing 1 tablet
e. Mengobservasi nafsu makan pasien
f. Menemani pasien makan
g. Mengkaji tingkat kecemas-an dan mendengarkan keluhan pasien
S : O: S : O S : O: S : O: S : O: S : O: S : O:
Saya masih tidak nafsu makan Pasien terlihat ngemil roti kering Saya tidak nafsu makan dan kadan a. Pasien mendengarkan penjelasan b. Berat badan pasien selama sakit Saya biasanya ngem Ada makanan kecil di meja pasien -
Obat diminum pasien
Saya masih belum nafsu makan Pasien hanya menghabis-kan 3 sen yang disediakan rumah sakit Saya mau makan sedikit
Pasien hanya menghabis-kan 3 sen yang disediakan rumah sakit Saya sakit kanker katanya dokter ER 8x. Apa bisa sembuh total, m tumbuh lagi ?
a. Pasien terlihat cemas b. Ekspresi wajah bingung
2 2 2 2 4 4 3 17.30 18.30 18.45 19.15 14/5/08 17.00 17.45 15/5/08 10.00
a. Menjelaskan penyakit adalah cobaan
b. Menganjurkan untuk berdoa c. Mendengarkan keluhan pasien
d. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi
a. Mengkaji perubahan pola seksualitas pasien Menjelaskan bahwa seksual tidak terbatas pada aktivitas fisik tetapi dapat dialihkan dengan psikologis seperti kasih sayang, kepedulian, pegangan tangan atau ciuman b. Mensupport suami pasien untuk
memberikan perhati-an dan kasih saying a. Mengkaji keadaan kulit
Menjelaskan perawatan kulit
b. Berkolaborasi pemberian antibiotik injeksi gentamycin 80 mg S: O: S: O: S: O: S: O: S: O: S: O: S: O: S: O:
Saya harus rajin minum
obat, sinar, semoga bisa sembuh Pasien mendengarkan penjelasan pe Saya sudah berdoa setiap hari mbak Pasien sudah melakukan anjuran pe Saya sudah bosan di rumah sa kasihan anak-anak mbak
Pasien terlihat sedih dan ingin cepa Saya selama sakit ditemani suami saya bekerja saya ditemani saudara Anjuran sudah dilakukan
Pasien mengatakan sebelum sak hubungan seksual 2x seminggu, ka kali. Selama sakit tidak pern hubungan seksual
Pasien mendengarkan penjelasan pe Suami pasien mengatakan selam menemani istri saya mbak
Suami terlihat memijit istrinya Saya sudah mandi kalau gatal saya Ada lesi sedikit (bekas digaruk) pantat akibat efek dari kemothe baby oil apabila terasa gatal. -
Terapi obat masuk
3 3 1 1 10.55 13.00 16/5/08 08.00 10.00
c. Melarang pasien masase atau menggaruk pada area gatal
d. Meningkatkan masukan protein dan karbohidrat untuk keseimbangan kadar albumin dalam tubuh
a. Mengobservasi nafsu makan pasien Menemani pasien makan
b. Menimbang berat badan pasien
S: O: S: O: S: O: S: O: Iya mbak
Pasien mau melakukan apa yang perawat.
Saya makan lauknya telur, tempe habiskan
Pasien makan dengan lauk telur, tem Albumin pasien 2,8 d/l
Normal 3.4 – 5.09/dl, usaha albumi Saya sudah berusaha makan bany mual
Makan habis ¼ porsi -
Berat badan pasien 42 kg
G. Evaluasi No. DX Tgl/Jam (WIB) Catatan Perkembangan 1 16/5/08 09.00
S : Saya sudah mau makan sedikit, makan roti, mual sudah berkurang O : Pasien menghabiskan ½ porsi dari yang disediakan rumah sakit berat
badan pasien 42 kg
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi :
a. Mengkaji nafsu makan pasien e. Mengobservasi nafsu makan pasien f. Menemani pasien makan
2 16/5/08 10.00
S : Saya sudah mengetahui tentang penyaki saya. Terima kasih, mbak
O : a. Pasien mengerti penjelasan perawat b. Pasien memiliki koping yang positif c. Cemas pasien berkurang
A : Pertahankan intervensi Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi : c. Menganjurkan untuk berdoa d. Mendengarkan keluhan pasien
e. Menganjurkan keluarga untuk mendampingin pasien f. Memberi support pada pasien
3 16/5/08 10.00
S : Kalau gatal saya kasih bedak dan tidak saya garuk, saya gosok pakai tangan takut tambah parah, mbak.
O : Tidak ada kemerahan, masih terlihat lesi atau lecet bekas garuk A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi :
a. Mengkaji keadaan kulit dan menjelaskan perawatan kulit b. Berkolaborasi pemberian antibiotik injeksi gentamycin 80 mg. c. Melarang pasien masase atau menggaruk pada area gatal
d. Meningkatkan masukan protein dan karbohidrat untuk keseimbangan kadar albumin dalam tubuh
4 16/5/08 10.00
S : Suami saya apabila tidak pergi ke luar kota selalu menemani saya setiap hari
O : Pasien dan pasangan memahami seksualitas tidak hanya sebatas aktivitas itu, tapi dengan perhatian, kasih sayang.
A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi :
a. Mensupport suami pasien untuk memberikan perhatian dan kasih sayang
b. Alihkan kegiatan seksualitas dengan psikologis seperti pegangan tangan, pelukan