• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA | Saragih | JURNAL DIALOG 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA | Saragih | JURNAL DIALOG 1 SM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN METODE GIVING

QUESTIONAND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Oleh:

Eva Margaretha Saragih

Dosen Universitas Asahan

Email : margarethaevasaragih@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD) menggunakan metode

giving question and getting answer (GQGA) terhadap hasil belajar matematika pada materi logika kelas X T.P 2015-2016. Berdasarkan analisis data pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata nilai pretest sebesar 47,15 dengan standar deviasi 10,1, untuk rata-rata nilai posttest 75,15 dengan standar deviasi 6,98. Untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 48,325 dengan standar deviasi 11,23,untuk rata-rata nilai posttest 71,37 dengan standar deviasi 7,92.Uji kemampuan awal dengan uji t dua pihak nilai kedua sampel diperoleh thitung =

0,492 pada taraf signifikan � = 0,05 dan dk = 78 dan harga ttabel = 1,667 dengan

membandingkan antara thitung dan ttabel diperoleh thitung < ttabel atau 0,492 <

1,667 maka Ho diterima. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t satu pihak nilai kedua sampel diperoleh thitung = 2,233 pada taraf signifikan � =

0,05 dan dk = 78 dan harga ttabel = 1,667. Dengan membandingkan antara thitung

dan ttabel diperoleh thitung > ttabel atau 2,233 > 1,667 maka Ha diterima. Persentase

pengaruh peningkatan sebesar 5,28%,sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dari model kooferatif Tipe STAD menggunakan metode GQGA terhadap hasil belajar matematika pada materi logika di kelas X SMA Negeri 1 Kisaran.

Kata Kunci: Student Team Achievement Division (STAD), Giving Question And

Getting Answer (GQGA), Hasil Belajar, Logika.

Pendidikan semakin mendapat sorotan yang tajam dari berbagai pihak seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi suatu bangsa yang akan maju. Pendidikan sangat penting dalam menunjang kemajuan suatu negara. Keberhasilan pendidikan dapat menghasilkan keluaran (output) yang dapat menunjang perkembangan dan

(2)

kemampuan dibidangnya masing-masing guru bertugas mendidik dan memberikan materi pelajaran kepada peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Slameto (2010:97) menyatakan salah satu tugas dari guru adalah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pelajaran dikatakan berhasil apabila telah tercapainya kompetensi dasar. Faktanya dalam proses belajar guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional dalam mengajar matematika. Pembelajaran seperti ini menimbulkan kebosanan siswa yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Terbukti dari hasil pelajaran matematika di kelas X SMA 1 Buntupane, nilai rata-rata Hasil Ujian Tengah Semester siswa untuk matapelajaran matematika hanya mencapai 65,5. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 73. Hal ini disebabkan karena siswa hanya menerima masukan sehingga tidak menuntut siswa untuk mandiri dan beraktivitas. Kemudian daripada itu, kebanyakan siswa juga pada saat diberlakukan diskusi, siswa didapati hanya 1-2 orang dalam 1 kelompok yang mau bekerja menyelesaikan tugas tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian.Adapun judul penelitian adalah: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Team Achievement Division

Menggunakan Metode Giving

Question and Getting Answer

Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Logika Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran.

Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk

pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Karena dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.

Pada dasarnya tipe-tipe dalam pembelajaran kooperatip adalah sama , yaitu lebih mengutamakan kerja sama kelompok,namun dalam pengelompokan tiap tipe berbeda.

Student Team Achievement Division

(STAD) dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekan sejawatnya di Jhons Hopkins University. Dalam model Student Team Achievement Division (STAD) siswa di tim-tim heterogen saling membantu dengan menggunakan beragam metode belajar kooperatif dan berbagai prosedur kuis. (Arends, 2008:13)

Student Team Achievement

Division (STAD) merupakan salah

satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Langkah-langkah Model Pembelajaran Student Teams

Achievement Divisions adalah: (1)

(3)

pekerjaannya dikumpulkan secara individu.(4) Guru memberi kuis/pertanyan kepada seluruh siswa. (5) Pada saat siswa mengerjakan kuis, guru berkeliling melihat kerja kelompok, sesekali waktu memberikan penghargaan yang lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan.(6)Memberikan evaluasi sebagai penutup.

Metode pembelajaran Giving Questions and Getting Answer (GQGA) merupakan implementasi dari strategi pembelajaran kontrukstivistik yang menempatkan siswa sebagai subyek dalam pembelajaran. Artinya, siswa mampu merekonstruksi pengetahuannya sendri sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. Suprijono (2012:107) berpendapat bahwa: “metode Giving

Questions and Getting Answer

dikembangkan untuk melatih peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab

pertanyaan”.

Langkah pertama metode tersebut adalah membagikan dua potongan kertas kepada peserta didik. Selanjutnya, mintalah kepada peserta didik menuliskan kartu itu. (1) kartu menjawab; (2) kartu bertanya. Mulai pembelajaran dengan pertanyaan. Pertanyaan bisa berasal dari peserta didik maupun guru. Jika pertanyaan berasal dari peserta didik, maka peserta didik ini diminta menyerahkan kartu yang

bertuliskan “kartu bertanya”.

Setelah pertanyaan diajukan, mintalah kepada peserta didik memberi jawaban. Setiap peserta didik yang hendak menjawab menyerahkan kartu yang bertuliskan

“kartu menjawab”. Perlu diingat,

setiap peserta didik yang hendak menjawab maupun bertanya harus menyerahkan kartu-kartu itu kepada

guru. Jika sampai akhir sesi ada peserta didik yang masih memiliki 2 potongan kertas yaitu kertas bertanya dan kertas menjawab atau salah satu potongan kertas tersebut, maka mereka diminta membuat resume

atas proses tanya jawab yang sudah berlangsung. Tentu keputusan ini harus disepakati di awal.

Kelebihan penerapan metode Active Learning model Giving Questions and Getting Answers

adalah suasana lebih menjadi aktif, anak mendapat kesempatan baik secara individu maupun kelompok untuk menanyakan hal-hal yang belum di mengerti, guru dapat mengetahui penguasaan anak terhadap materi yang disampaikan, mendorong anak untuk berani mengajukan pendapatnya.

Adapun kelemahan

penerapan metode Active Learning model Giving Questions and Getting

Answers adalah pertanyaan pada

hakekatnya sifatnya hanya hafalan, proses tanya jawab yang berlangsung secara terus menerus akan menyimpang dari pokok bahasan yang sedang dipelajari, guru tidak mengetahui secara pasti apakah anak yang tidak mengajukan pertanyaan ataupun menjawab telah memahami dan menguasai materi yang telah diberikan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kisaran Kabupaten Asahan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II atau semester genap. Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 1 Kisaran.

(4)

menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team

Achievement Division (STAD)

menggunakan Metode Giving

Question and Getting Answer

(GQGA) dan satu kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah disain yang menggunakan pretes dan postes. Rancangan ini merupakan yang paling efektif dalam istilah penunjukan hubungan sebab akibat. Desain ini melengkapkan kelompok kontrol maupun pengukuran perubahan, tetapi juga menambahkan suatu pretes untuk menilai perbedaan antara dua kelompok sebelum studi dilakukan.

Tabel 3.1 Two Group Pretest – Posstest Design

Kelas Pret es

Perlaku an

Post es Eksperim

en

O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

(Arikunto, 2006:85)

Keterangan :

X1 = Model pembelajaran

kooperatif tipe Student Team

Achievement Division (STAD)

menggunakan metode Giving Question and Getting Answer

(GQGA)

X2 = pembelajaran konvensional

O1 = pretes

O2 = postes

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh atau akibat dari sesuatu yang ditimbulkan pada subjek yaitu siswa. Sampel yang diambil dalam penelitian ini dibagi atas dua kelas yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol, kedua kelas ini mendapat perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Tipe

Student Team Achievement Division

(STAD) menggunakan metode

Giving Question and Getting Answer

(GQGA) sedangkan kelas kontrol diberikan dengan pembelajaran konvensional.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang melibatkan dua kelas yang diberi perlakuan yang berbeda, yaitu kelas X-2 sebagai kelas eksperimen sebanyak 40 siswa dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol sebanyak 40 siswa di sekolah SMA Negeri 1 Kisaran.

Pada awal penelitian masing-masing kelas diberikan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi logika dari hasil pretes diperoleh hasil belajar siswa pada kelas kontrol yaitu dengan rata-rata 48,325 dan pada kelas eksperimen 47,15. Kemudian dilakukan uji normalitas data penelitian dengan menggunakan uji lilifors dan nilai Ltabel = 0,1401. Hasil pengujian

menunjukkan menunjukkan nilai pretes kedua kelompok sampel yaitu kelas eksperimen 0,0870<0,1401 dan kelas kontrol 0,0931<0,1401. Atau Lhitung<Ltabel pada taraf signifikan α

(5)

Uji homogenitas data penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Berdasarkan perhitungan hasil uji homogenitas pretes diperoleh nilai F hitung = 1,237. Pada

taraf signifikan α=0,05 diperoleh

Ftabel = 1,725. Karena Fhitung<Ftabel

maka data pretes kedua sampel homogen yang berarti data yang diperoleh dapat mewakili seluruh populasi yang ada.

Berdasarkan uji kemampuan awal dengan uji t dua pihak nilai kedua sampel diperoleh thitung = 1,669

pada taraf signifikan α = 0,05 dan

thitung ttabel Kesimpulan

Eksperimen 44,17

1,669 1,671

Kemampuan awal siswa

sama Kontrol 40,33

Dengan membandingkan antara thitung dan ttabel diperoleh thitung

< ttabel atau 1,669 < 1,671 maka Ho

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol.

Tabel 4.2 Ringkasan Perhitungan Uji t Postes

Dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t satu pihak nilai kedua sampel diperoleh thitung = 3,826 pada taraf

signifikan α = 0,05 dan harga ttabel =

1,671. Dengan membandingakan antara thitung dan ttabel diperoleh

thitung > ttabel atau 3,826 > 1,671

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

(Student Team Achievement

Division) menggunakan metode

GQGA (Giving Question and Getting

Answer). Berikut Diagram Batang

Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol

Gambar. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

(6)

SIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model kooferatif Tipe STAD menggunakan Metode GQGA terhadap hasil belajar matematika pada materi logika di kelas X SMA Negeri 1 Kisaran dengan persentase pengaruh peningkatan sebesar 5,28%.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S., (2006). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek., Rieneka Cipta, Jakarta.

Dimyati, dan Mudjiono., (2009).

Belajar dan Pembelajaran.,

Rieneka Cipta, Jakarta. Hall, G. E., Quinn, L. F & Gollnick.

D. M. (2008). Mengajar

dengan Senang. Menciptakan

Perbedaan dalam Pembelajaran Siswa. Jakarta : PT Indeks. Hamzah, B. U dan Nurdin, M.,

(2011). BelajarDengan

Pendekatan PAIKEM., Bumi

Aksara, Jakarta.

Joyce, B., Well, M & Calhoun, E. (2011). Models of Teaching. Model-model Pengajaran., Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Lie, A., (2008). Cooperative

Learning. Mempraktikkan

Cooperative Learning Di Ruang- Ruang Kelas., PT. Grasindo, Jakarta.

Mahmudah, S. (2010). Metode Penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya.

http://digilib.uinsby.ac.id/873 8/6/bab%.3pdf diakses pada 26 Oktober 2015.

Sagala, S., (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran.,

Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W., (2011). Srategi

Pembelajaran Berorientasi

standar Proses pendidikan.,

Kencana, Jakarta.

Silberman, M. L. (2009). Active

Learning. 101 Strategi

Pembelajaran Aktif., Pustaka Insan Madani, Yokyakarta. Slameto., (2010). Belajar dan

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya., Rieneka

Cipta, Jakarta.

Slavin, E. R., (2005). Cooperative

Learning Teori,Riset dan

Praktik,Nusa Media, Bandung.

Sudjana., (2005). Metode Statistika., Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009). Penilaian

Proses Hasil Belajar

Mengajar., PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Suprijono, A., (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi

PAILKEM, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta.

Trianto., (2009). Mendesain Model

Pembelajaran Inovatif

Progresif. Konsep, Landasan

Gambar

Tabel 4.2 Ringkasan Perhitungan Uji t Postes

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian mengenai komposisi proksimat, asam lemak, dan jaringan baby fish ikan nila berdasarkan perbedaan umur panen masih belum ada, sehingga perlu dilakukan

Saudara diminta untuk menyiapkan seluruh data/dokumen penawaran dan kualifikasi perusahaan yang asli dan sah sesuai yang disampaikan dalam penawaran dan dapat

Tingkat kesamaan komposisi serangga kanopi pohon apel di Poncokusumo dan Bumiaji yang dikoleksi dengan perangkap bejana warna kuning dan biru pada musim berbunga dan

Setelah IPR diperoleh, untuk pemanfaatan ruang yang peruntukannya hunian perumahan lebih dari 3 (tiga) bangunan, komersial, jasa, perkantoran, pendidikan, industri,

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana kebijakan Dinas Kehutanan dalam menanggulangi upaya menanggulangi pembalakan hutan di wilayah KPH Malang.Ingin

Isolat EAI 26 dapat menekan penyakit darah dengan persentase yang paling tinggi dibandingkan isolat-isolat lain dari kelompok bakteri endofit akar, sedangkan isolat RTI 4 juga

Pada Mega Electronik Store, pengolahan data dalam hal pemesanan barang electronik masih dilakukan secara manual, dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas tentang pembuatan