• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PENDERITA DIABETES MELITUS DI BLU. RSUP. PROF.DR. R.D.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PENDERITA DIABETES MELITUS DI BLU. RSUP. PROF.DR. R.D."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PENDERITA DIABETES MELITUS

DI BLU. RSUP. PROF.DR. R.D. KANDOU MANADO Ni Wayan Dimkatni*, Nova H. Kapantow*, Anita Basuki**,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat , Universitas Sam Ratulangi **Puskesmas Wawonasa

ABSTRACT

Background: Virgin coconut oils is oils obtained from old coconut fresh and processed squeezed with or without addition of water.without heating or no more than 60˚C and safe for human consumption. The main raw materials of VCO is old coconut fresh, this study was conducted to determine effect of VCO on total cholesterol diabetics. Diabetes melitus (DM) is a chronic metabolic disorder characterized by blood glucose levels that exceed normal values. The dose is 15 ml, taken every morning. This research was conducted from April to June 2013 at BLU. RSUP. PROF. DR. R.D. Kandou Manado. The study design is Pra Experiment Pretest Postest without Control Group. samples obtained 30 samples of a given VCO. Total cholesterol levels were measured after treatment completion for 30 days by way of collection of blood in the vein, then examined in a laboratory.

Result: The result of Wilcoxon’s test showed that treatment of VCO did not affect significantly the total cholesterol levels of people with diabetes, with p= 0,931 (p>0,05).

Conclusion: Treatment of VCO did not affect significantly the total cholesterol levels of people with diabetes Keywords : VCO, Total Cholesterol

ABSTRAK

Virgin coconut oil (VCO) yaitu minyak yang diperoleh dari daging buah kelapa tua yang segar dan diproses dengan diperas, dengan atau tanpa penambahan air, tanpa pemanasan atau pemanasan tidak lebih dari 60˚C dan aman dikonsumsi manusia. Bahan baku utama dalam pembuatan VCO adalah daging buah kelapa segar (SNI, 2008). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian VCO terhadap kadar kolesterol Total penderita Diabetes mellitus. Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit gangguan metabolik menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal, dosis yang diberikan yaitu 15 ml diminum setiap pagi. Penelitian dilakukan bulan April-Juni 2013 di BLU. RSUP. Prof. dr. R.D. Kandou Manado. Desain penelitian ini merupakan penelitian Pra Experiment dengan pretest posttest tanpa kelompok kontrol. Sampel yang didapatkan sebanyak 30 sampel yang diberikan perlakuan VCO. Kadar kolesterol total diukur setelah perlakuan selesai selama 30 hari dengan cara melakukan pengambilan darah di vena kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian VCO dengan dosis 15 ml selama 30 hari tidak berpengaruh secara bermakna terhadap kadar kolesterol total penderita DM

Hasil penelitian : Hasil dari uji wilcoxon menunjukan bahwa pemberian VCO tidak berpengaruh bermakna terhadap kadar kolesterol total penderita diabetes dengan p= 0,931 (p>0,05)

Kesimpulan : Pemberian VCO tidak berpengaruh bermakna terhadap kadar kolesterol total penderita diabetes KataKunci : VCO, Kolesterol Total

(2)

PENDAHULUAN

Kolesterol total adalah jumlah kolesterol yang dibawa dalam semua partikel pembawa kolesterol dalam darah termasuk HDL, LDL, VLDL. (Freeman dkk, 2008). Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida, LDL kolesterol, dan HDL kolesterol. Kolesterol total adalah nilai kolesterol dalam darah yang merupakan penjumlahan dari kolesterol dalam LDL, HDL, dan Lipoprotein lainnya (Sandjaja dkk, 2009). Meningkatnya kadar kolesterol total pada banyak kasus menaikan tingkat serangan jantung 2,4 kali (Freeman dkk, 2008).

Organisasi kesehatan dunia /WHO memperkirakan bahwa lebih dari 346 juta orang diseluruh dunia mengidap diabetes, jumlah ini kemungkinan akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030 tanpa intervensi. Hampir 80 % kematian diabetes terjadi di Negara berpenghasilan rendah dan menengah (Suiraoka, 2012). Pengidap diabetes tipe-2 sering memiliki faktor resiko seperti kolesterol tinggi, trigliserida tinggi dan kegemukan. Kebanyakan pengidap diabetes memiliki HDL yang rendah dan kadar trigliserida yang tinggi dan banyak yang memiliki kadar LDL yang tinggi (Freeman, 2008). Dislipidemia pada pasien diabetes lebih meningkatkan resiko timbulnya penyakit kardiovaskuler (Depkes, 2008). Kelainan fraksi lipid yang sering terjadi salah satunya adalah kenaikan kadar kolesterol total. Kolesterol tinggi adalah masalah kesehatan yang serius mempengaruhi sekitar 50 juta orang Amerika, kadar kolesterol yang tinggi merupakan salah satu penyebab terjadinya beberapa penyakit (Freeman, 2008). Kolesterol tinggi mempunyai komplikasi yang berbahaya , misalnya serangan jantung, dan stroke.

Virgin coconut oil (VCO) yaitu minyak yang diperoleh dari daging buah kelapa tua yang segar dan diproses dengan diperas, dengan atau tanpa penambahan air, tanpa pemanasan atau pemanasan tidak lebih dari 60˚C dan aman dikonsumsi manusia. Bahan baku utama dalam pembuatan VCO adalah daging buah kelapa segar (SNI, 2008). Suplementasi VCO terbukti pula dapat menurunkan koesterol total, trigliserida, fosfolipida, kolesterol LDL dan VLDL serta meningkatkan kadar kolesterol HDL dalam plasma darah dan jaringan. Untuk

suplementasi pada penderita diabetes sangat menguntungkan , selain dapat menurunkan kadar gula darah melalui mekanisme stimulasi sekresi insulin dan perbaikan fungsi insulin, juga dapat mencegah komplikasi diabetes karena tingginya aktivitas antioksidan dan efek antihiperlipidemik yang dimiliki VCO (Subroto, 2011), dari penelitian pemberian VCO pada tikus putih hiperkolesterol dimana pemberian VCO dapat menurunkan kadar kolesterol (kolesterol total, LDL) dan HDL. Hal ini tidak berbeda jauh dengan efek pemberian obat simvastatin sebagai obat penurun kolesterol. (Harini, 2009).

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di BLU. RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO pada bulan April-Juni 2013. Metode penelitian yang digunakan Desain penelitian ini merupakan penelitian Pra Experiment dengan pretest posttest tanpa kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan cara purposive dengan kriteria sebagai berikut, Didiagnosa sebagai penderita Diabetes Melitus tipe 2,Bersedia menjadi subyek penelitian, Umur 40-55 tahun. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan yaitu penderita DM tipe 2 , sebanyak 30 orang. Sebelum dianalisis data hasil penelitian di uji normalitasnya dengan menggunakan uji shaphiro-wilk dan didapatkan hasil berupa data tidak terdistribusi normal. Berdasarkan analisis uji hipotesis yang dilakukan melalui pendekatan non parametrik uji Wilcoxon.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian pada penderita Diabetes Melitus (DM) di BLU. RSUP. Prof. DR. R. D. Kandou Manado , di Poliklinik Endokrin dan Poliklinik Gizi, ditemukan bahwa penderita yang bersedia ikut penelitian lebih banyak berjenis kelamin wanita (76,7%) daripada pasien dengan jenis kelamin Laki-laki (23,3%), menurut penelitian dilakukan terhadap 41 rekam medik pasien. Ditinjau dari jenis kelamin, terlihat bahwa jumlah pasien perempuan (76,73%) lebih banyak dari laki-laki (29,27%). Penelitian lain yang dilakukan di Kayu Putih Jakarta Timur (daerah urban)

(3)

diperoleh hasil 39,1% DM tipe 2 terjadi pada responden laki-laki dan 60,9% terjadi pada perempuan seperti yang dikutip dalam Brunner dan Suddart yang menyebutkan bahwa perempuan lebih banyak menderita DM dibanding laki-laki (Ansa, dkk. 2010)

Berikut adalah karakteristik sosiodemografi responden

Tabel 1.

Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan karakteristik sosio demografi

Karakteristik Responden n=30 % Umur (tahun) 40-45 7 23,3 46-50 9 30,0 >50 14 46,7 Jenis Kelamin Laki-Laki 7 23,3 Perempuan 23 76,7 Status Perkawinan Kawin 28 93,3 Janda/Duda 2 6,7 Status Pendidikan SD 4 13,3 SMP 3 10,0 SMA 16 53,3 D3 1 3,3 S1/S2/S3 6 20,0 Pekerjaan

PNS (Pegawai Negeri Sipil) 12 40,0

Pegawai Swasta 1 3,3

Wiraswasta 3 10,0

Ibu Rumah Tangga 14 46,7

Menurut kelompok umur, dimana kebanyakan penderita yang bersedia menjadi responden yaitu kelompok umur >50 tahun berjumlah 14 orang dengan persentase 46,7 % , kelompok umur 46-50 tahun berjumlah 9 orang dengan persentase 30 % dan yang berumur 40-45 tahun berjumlah 7 orang 23,3 %.

Hal ini terjadi karena kebanyakan penderita yang datang berobat ke poliklinik endokrin berusia >50 Tahun. kejadian dislipidemi secara

bermakna memang meningkat di usia > 40 tahun (S. Josten,dkk. 2006)).

Dilihat dari status perkawinan didapatkan bahwa terdapat 28 penderita yang berstatus kawin dengan persentase 93,3 % , kemudian yang berstatus duda/janda berjumlah 2 orang dengan persentase 6,7 %.

Menurut Tingkat pendidikan, tingkat pendidikan SMA mempunyai frekuensi paling banyak yaitu 16 orang (53,3 %), dan paling rendah dengan pendidikan D3 berjumlah 1 orang (3,3 %). Hal ini disebabkan oleh semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuan seseorang mengenai kesehatan semakin banyak terutama dalam pembentukan pola hidup terlebih

khusus untuk pencegahan, mengenali dan mengendalikan penyakit (Saksiarini dkk, 2011). Berdasarkan jenis pekerjaan diperoleh paling banyak memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu berjumlah 14 orang dengan persentase 46,7 % , dan 12 orang (40%) memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil , 3 orang bekerja sebagai wiraswasta dengan persentase (10 %). Peningkatan persentase penderita DM pada ibu Rumah tangga pada umumnya di sebabkan oleh tingkat aktivitas yang kurang atau ringan pada ibu rumah tangga karena hanya bertugas mengurusi kehidupan keluarga tanpa harus bekerja lebih, dan hanya mengeluarkan sedikit energy.

Perilaku Kesehatan

Berdasarkan konsumsi rokok terdapat 27 penderita (90%) yang tidak merokok dan yang merokok ada 3 orang (10%) dan umumnya wanita jarang merokok.

Semakin tinggi konsumsi rokok semakin tinggi pula resiko seseorang untuk terkena diabetes.

Berdasarkan perilaku kesehatan terutama dalam hal olahraga terdapat 10 orang yang tidak berolahraga (33,3 %), 16 orang yang jarang berolahraga (53,3 %) dan yang berolahraga berjumlah 4 orang (13,3%) Jenis olahraga yang biasa dipilih pasien adalah salah satunya jogging yang berjumlah 5 orang (15,7 %) , jalan sehat 11 orang (36,7 %),senam 4 penderita (13,3 %).

Mengkonsumsi alkohol sangat beresiko menyebabkan diabetes, ada beberapa penderita diabetes yang mengkonsumsi alkohol yaitu

(4)

terdapat 2 orang (6,7%) yang mengkonsumsi alkohol dan 28 pasien tidak mengkonsumsi alkohol dan sebagian besar dari mereka yang mengkonsumsi alkohol berjenis kelamin laki-laki. Semua pasien rawat jalan diabetes mengkonsumsi obat-obatan dan suplemen , hal ini dikarenakan semua pasien rawat jalan diabetes langsung ditangani oleh dokter , dan menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi obat dan suplemen demi mengontrol kadar gula darah dan kadar kolesterol pasien. Penderita diabetes di poliklinik endokrin kebanyakan sudah menderita diabetes dalam kurun waktu 1-4 tahun yaitu berjumlah sebanyak 19 penderita (63,3 %) , dalam kurun waktu 5-8 tahun berjumlah 8 pasien (26,7 %), dan dalam waktu 9-12 tahun terdapat 3 penderita (10 %). Sebagian besar penderita diabetes mellitus sudah menjadi pasien tetap >1 tahun lamanya karena untuk mengontrol secara rutin kesehatan mereka. Perbedaan Kadar Kolesterol Total Sebelum dan Sesudah Pemberian Virgin Coconut Oil

Berdasarkan data awal yaitu terdapat 30 penderita yang bersedia menjadi responden didapatkan bahwa 50 % responden memiliki kadar kolesterol total yang diinginkan, dan 16,7 % memiliki kadar kolesterol total yang tinggi. Namun dalam 30 sampel penelitian ini terdapat 8 orang yang mengalami drop out karena beberapa faktor yaitu sebagian penderita sudah tidak bisa dihubungi, beberapa penderita sudah tidak mau melanjutkan untuk minum VCO, untuk sampel akhir didapatkan 22 sampel. Berikut hasil pengukuran kadar koesterol total

Berdasarkan data yang didapatkan dari 22 sampel ini, terjadi penurunan kolesterol total terdapat pada 13 orang, hal ini juga dilihat berdasarkan penelitian terhadap profil lipid tikus putih terdapat adanya penurunan kadar kolesterol total pada tikus yang menjalani diet VCO menyatakan bahwa VCO dapat menurunkan level lipid pada serum dan jaringan. Hal tersebut dikarenakan kandungannya yang tinggi akan MCT yang merupakan campuran asam kaproat sampai laurat (C6-C12).( Fatimah dan Rindengan, 2011). Hal ini juga bisa dilihat dari penelitian pemberian VCO pada tikus putih hiperkolesterol dapat menurunkan kadar kolesterol (kolesterol total, LDL) dan HDL. Hal ini tidak berbeda jauh dengan efek pemberian

obat simvastatin sebagai obat penurun kolesterol. (Harini, 2009) namun penurunan kadar kolesterol total pada penderita ini tidaklah signifikan , Berdasarkan penelitian pada tikus wistar Pemberian VCO tidak terjadi perubahan kadar lipida darah yang signifikan selama pemberian perlakuan (Kolondam, dkk. 2008).

Untuk kenaikan kadar kolesterol total terdapat 9 pasien yang mengalami kenaikan kadar kolesterol total, hal ini disebabkan karena ada beberapa faktor yang berpengaruh, sebagian pasien tidak mengikuti saran dari peneliti mengenai hal untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berminyak, dan beberapa pasien tidak mengkonsumsi VCO secara teratur dan kurangnya aktivitas.

Hasil uji statistik kadar kolesterol total dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2. Hasil uji statistik kadar kolesterol total sebelum dan sesudah

Kolesterol Total Sebelum dan sesudah N Mean Rank Sum of Ranks P* Negative Ranks 13a 9.08 118.00 0,931 Positive Ranks 9b 14.13 113.00 Total 22 *wilcoxon

a. Kolesterol total Post < Kolesterol total Pre

b. Kolesterol total Post > Kolesterol total Pre

Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa terdapat 13 orang yang mengalami penurunan kolesterol total dan 9 orang yang mengalami kenaikan kadar kolesterol total. Hasil uji statistik berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa pemberian VCO tidak berpengaruh secara bermakna terhadapkadar kolesterol total penderita DM signifikansi p = 0,931 dimana p>α (0,931 > 0,05).

Kesimpulan

Pemberian VCO tidak berpengaruh bermakna terhadap kadar kolesterol total penderita DM.

(5)

Saran

1. Perlunya kerjasama dengan pihak Rumah sakit agar kegiatan penelitian bisa berjalan sesuai prosedur yang berlaku, sesuai dengan ketetapan rumah sakit.

2. Perlunya kerja sama dengan tenaga kesehatan yang ada di poliklinik endokrin

3. Pentingnya komunikasi yang lancar antara pasien dengan peneliti, agar dapat mengontrol pasien dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT SUN

Amin . 2009. Coco Preneurship. Jakarta: Lili Publisher

Ansa, D. A, Goenawi, L.R, Tjitrosantoso, H., 2010. Kajian Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado Periode Januari-Desember 2010. Manado.

Arisman. 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC

Bawalan dan Chapman, K. 2006. Virgin Coconut Oil Production Manual for Micro-and Village-Scale Processing. Bangkok: FAO.

Bustan. 2007. Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Kesehatan . 2008. Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus dan

Penyakit Metabolik. Jakarta :

Departemen Kesehatan

Departemen Kesehatan . 2008. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Resiko Diabetes. Jakarta : Departemen Kesehatan

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, 2010. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara 2008. Manado: DinKes Provinsi Sulut. Fatimah, dan Rindengan. 2011. Pengaruh Diet

Emulsi VCO Terhadap Profil Lipid Tikus Putih. Jurnal Litrri Hal. 18-24 ISSN 0853-8212

Freeman., Junge. 2008. Kolesterol Rendah , Jantung Sehat. Jakarta : PT Buana Ilmu Populer

Gibney., Margetts, B., Kearney, J., Arab, L. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Harini dan Astirin, O. P. 2009. Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Hiperkolesterolemik Setelah Perlakuan VCO. Bioteknologi 6 (2): 55-62, ISSN: 0216-6887

Harini dan Astirin O.P. 2009. Blood Cholesterol Levels of hypercholesterolemic Rat after VCO Treatment. Bioscience Vol. 1 No. 2, Hal 53-58

Josten.,Mutmmainah.,Hardjoeno. 2006. Profil Lipid Penderita DM Tipe 2. Indonesian Journal of Clinical Patology and Medical Laboratory. Vol. 13, No 1, hal 20-22 Kolondam.,Pakatong.,Tallei.2008. Kadar

Trigliserida dan Kolesterol Tikus Wistar setelah Konsumsi VCO. Biosainstifika, hlm 35-44. ISSN 1979-6900

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Nugroho.2012. Aktivitas Hipokolesterolimik

Ekstrak Rosela Pada Tikus Putih Diabetes. Widya Warta No. 1 Tahun XXXV I. ISSN 0854-1981

Pangastuti. 2011. Kolesterol dan Lemak itu Penting. Yogyakarta : Hanggar Kreator Sudikno.2008. Faktor-faktor yang Berhubungan

dengan Kadar Kolesterol HDL. Gizi Indon 2010, 33(2):143-149

Sassiarini.,Tiraningrum.,Santoso.2011.

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang DM dengan kafar HbA1C Pada Pasien DM di Poli Rawat Jalan Endokrin RSU Sairul Anwar Malang.

Shanty. 2011. Silent Killer Disease. Jogjakarta : Javalitera

Standar Nasional Indonesia.2008. Minyak Kelapa Virgin (VCO). Jakarta : Badan Standarisasi Nasional

Subroto. 2006. VCO Dosis Tepat Taklukan Penyakit. Jakarta : Penebar Swadaya Subroto. 2011. Ramuan Herbal untuk Diabetes

Melitus. Jakarta : Penebar Swadaya Sudoyo.,Setiyohadi., Alwi., Simadibrata., Setiati

.Ed. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI

(6)

Sukartin dan Sitanggang. 2006. Gempur Penyakit dengan VCO. Jakarta : PT Agromedia Pustaka

Suiraoka, 2012. Penyakit Degeneratif. Jogjakarta : Nuha Medika

Tuminah. 2009. Efek Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh Trans Terhadap

Kesehatan. Media Peneliti dan

Pengembang Kesehatan Vol XIX Tahun 2009, Suplemen II

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, perlakuan vaksinasi AI meningkatkan jumlah eritrosit dan hemoglobin ayam broiler diperkirakan terkait dengan fungsi eritrosit dalam sistem

Gambar 4.6 Riwayat Mesin DST selama 3 Tahun ke Belakang Gambar 4.7 Diagram Fishbone untuk Time Losses pada mesin AWU Gambar 4.8 Urutan timeloses mesin AWU berdasarkan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Konsep Diri dan Pola Asuh Orang

Penyebab meningktaknnya kadar kolesterol paling banyak disebabkan oleh asupan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, pola hidup yang tidak sehat dan

Tabel 3.2 Definisi operasional, indicator, alat ukur, skala data, skor kategori Variabel Definisi Operasional Indikator Alat ukur Skala data Skor dan kategori Kejadian

Penting untuk mengetahui seberapa besar delay yang mungkin terjadi pada tunnel, karena delay memberikan pengaruh yang besar dalam proses komunikasi dan kelancaran

Adapun rata-rata kecernaan BK= 84,68%, kecernaanPK = 65,99%, sedangkan pemanfaatan protein sebesar 43,14%.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggantian bahan

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu pengujian dilakukan lebih dalam untuk mengetahui hubungan waktu encode dengan resolusi citra dan banyaknya karakter