• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Perencanaan, Pelaksanaan Dan Pengendalian Anggaran Periode 2009-2013 Studi Kasus : Kongregasi Suster Santa Perawan Maria di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Perencanaan, Pelaksanaan Dan Pengendalian Anggaran Periode 2009-2013 Studi Kasus : Kongregasi Suster Santa Perawan Maria di Indonesia"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. EVALUASI PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN PERIODE 2009-2013 Studi Kasus: Kongregasi Suster Santa Perawan Maria di Indonesia. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Peronica Elyana NIM: 112114125. PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. EVALUASI PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN PERIODE 2009-2013 Studi Kasus: Kongregasi Suster Santa Perawan Maria di Indonesia. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Peronica Elyana NIM: 112114125. PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3 1J u l i2 0 1 5.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO DAN PERSEMBAHAN. Alangkah baiknya Tuhan Yang Mahabaik (St. Julia Billiart). Quality is our identity (Anonim). Kebenaran diam dalam hening yang lembut. Di tempat tenang, hikmat melimpah. (Hawthorn). Kupersembahkan untuk: Hati Yesus Yang Mahakudus Para Suster Dewan Pengurus Kongregasi SPM Provinsi Indonesia Bapakku Agustinus Kastawi dan Ibuku Theresia Martiah Sahabatku. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Mahabaik, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1.. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma,. yang. telah. memberikan. kesempatan. untuk. belajar. dan. mengembangkan kepribadian penulis. 2.. Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.. 3.. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., CA selaku Kepala Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.. 4.. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., QIA selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.. 5.. Josephine Wuri, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memperhatikan perkembangan akademik penulis dan teman-teman.. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6.. Segenap dosen dan staf Program Studi Akuntansi yang telah membimbing dan membantu penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.. 7.. Sr. Anita SPM, selaku Pimpinan Kongregasi SPM dan Sr. Marianna SPM selaku Ekonom. Kongregasi. SPM. yang telah mengijinkan penulis. mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini. 8.. Kedua orang tua, Agustinus Kastawi dan Theresia Martiah yang selalu mendoakan dan menanamkan nilai-nilai hidup yang baik dan benar.. 9.. Sr. Florine, Sr. Frida, Sr. Fortunata, Sr. Tika, Sr. Liza, Sr. Irmina, Sr. Gabriela yang memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.. 10. Saudara kandung yang selalu memberi perhatian dan support: Endang, Francis, Gono, Lia dan Mundus. 11. Teman seperjuangan yang saling memberikan semangat dan dukungan, Sr.Yuli, Sr.Erika, Melia, Eva, Katrine, Igna dan seluruh teman-teman Akuntansi Angkatan 2011. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.. Yogyakarta, 31 Juli 2015. Penulis. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii. HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................... v. HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................... vi. HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. vii HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ ix. HALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................................... xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii ABSTRAK ........................................................................................................ xiv ABSTRACT ...................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1. A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1. B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5. C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5. D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6. E. Sistematika Penulisan ....................................................................... 7. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9. A. Pengertian Anggaran ........................................................................ 9. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. B. Konsep Anggaran Sektor Publik .................................................... 10 1. Perencanaan ................................................................................ 10 2. Pelaksanaan ................................................................................ 14 3. Pengendalian .............................................................................. 15 C. Ciri-Ciri Anggaran .......................................................................... 18 D. Tujuan Penyusunan Anggaran ....................................................... 18 E. Fungsi Anggaran ............................................................................ 19 F. Peranan Anggaran ........................................................................... 20 G. Prinsip-Prinsip Anggaran ............................................................... 21 H. Proses Penyusunan Anggaran ........................................................ 22 I. Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggara ............................................. 24 J. Analisis Pelaksanaan Anggaran ...................................................... 26 1. Efisiensi ...................................................................................... 26 2. Efektivitas ................................................................................... 26 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 27 A. Jenis Penelitian................................................................................ 27 B. Subyek Dan Objek Penelitian ......................................................... 27 C. Data Yang Diperlukan ..................................................................... 27 D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 28 E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 28 BAB IV GAMBARAN UMUM KONGREGASI SPM .................................... 38 A. Sejarah Singkat Kongregasi SPM ................................................... 38 B. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Kongregasi SPM ............ 39. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. C. Struktur Organisasi Kongregasi SPM ............................................ 40 D. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Ekonomat ...................... 44 E. Tugas dan Wewenang DPP, Ekonom, Piko .................................... 47 1. Tugas dan Wewenang DPP ........................................................ 48 2. Tugas dan Wewenang Ekonom ................................................. 49 3. Tugas dan Pimpinan Setempat ................................................... 50 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 51 A. Proses Perencanaan Anggaran Kongregasi SPM ............................ 51 1. Proses Perencanaan Anggaran Provinsi ..................................... 51 2. Proses Perencanaan Anggaran Komunitas ................................ 53 B. Proses Pelaksanaan Anggaran Kongregasi SPM ........................... 57 C. Analisis dan Pembahasan ............................................................... 58 1. Perbandingan Teori dan Implementasi ...................................... 58 2. Rasio Efisiensi ............................................................................ 67 3. Rasio Efektivitas ........................................................................ 70 BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 73 A. Kesimpulan .................................................................................... 73 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 75 C. Saran ................................................................................................ 75 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76 LAMPIRAN ....................................................................................................... 78. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL. Halaman Tabel 1. Perbandingan Teori dan Implementasi Anggaran .............................. 29 Tabel 2. Analisis Tingkat Efisiensi .................................................................... 34 Tabel 3. Kriteria Penilaian Efisiensi ................................................................. 35 Tabel 4. Analisis Tingkat Efektivitas ................................................................. 36 Tabel 5. Kriteria Penilaian Efektivitas ............................................................. 37 Tabel 6. Rencana Strategis Komisi Ekonomat Periode 2010-2016 .................. 46 Tabel 7. Data Perbandingan Teori dan Implementasi Anggaran ...................... 59 Tabel 8. Data Analisis Tingkat Efisiensi ........................................................... 67 Tabel 9. Data Analisis Tingkat Efektivitas ....................................................... 70. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Halaman Gambar I.. Hubungan Antara Perencanaan dengan Output ............................ 16. Gambar II. Proses Pengendalian ..................................................................... 17 Gambar III. Struktur Organisasi Kepemimpinan SPM .................................... 41 Gambar IV. Struktur Organisasi Operasional SPM ......................................... 42 Gambar V. Struktur Organisasi Pelayanan SPM ............................................ 43 Gambar VI. Alur Perencanaan Anggaran Provinsi ......................................... 53 Gambar VII. Trend Tingkat Efisiensi ................................................................ 69 Gambar VIII. Trend Tingkat Efektivitas ............................................................ 72. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. EVALUASI PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN PERIODE 2009-2013 Studi Kasus: Kongregasi Suster Santa Perawan Maria di Indonesia Peronica Elyana NIM: 112114125 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui prosedur perencanaan anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 sudah sesuai dengan teori atau belum, (2) mengetahui pelaksanaan anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 sudah sesuai dengan teori atau belum, (3) mengetahui prosedur pengendalian anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 sudah sesuai dengan teori atau belum, (4) mengetahui pelaksanaan anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 semakin efisien atau tidak,(5) mengetahui pelaksanaan anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 semakin efektif atau tidak. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan di Kongregasi SPM Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian adalah: (1) melakukan perbandingan prosedur perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran antara teori dengan implementasi anggaran Kongregasi SPM, (2) melakukan analisis trend dari hasil penghitungan rasio efisiensi dan efektivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) prosedur perencanaan anggaran Kongregasi SPM secara keseluruhan (100%) sudah sesuai dengan teori anggaran sektor publik, (2) prosedur pelaksanaan anggaran Kongregasi SPM 89% sesuai dengan teori anggaran sektor publik, (3) prosedur pengendalian anggaran Kongregasi SPM 56% sesuai dengan teori. Dalam proses pelaksanaannya, fungsi anggaran sebagai alat pengendalian masih lemah karena belum ada standar keuangan kongregasi yang memadahi yang bisa digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan keuangan. (4) Anggaran Kongregasi SPM sebagian besar sudah efisien dan efektif. Trend efisiensi anggaran provinsi tahun 2009-2013 cenderung tetap atau stabil. (5) Trend efektivitas anggaran provinsi tahun 20092013 fluktuatif. Secara keseluruhan rata-rata tingkat efektivitas anggaran Kongregasi SPM berada pada tingkat sangat efektif. Realisasi pendapatan di masa yang akan datang diproyeksikan cenderung naik. Kata kunci: efisiensi, efektivitas, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian anggaran. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT EVALUATION OF PLANNING, IMPLEMENTATION AND BUDGET CONTROL PERIOD 2009-2013 Case Study: Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia Peronica Elyana NIM: 112114125 Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 This study aims to: (1) determine whether the budget planning procedures of Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia in 2009-2013 fiscal years are in accordance with the theory or not, (2) determine the budget implementation of Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia in 2009-2013 fiscal years is in accordance with the theory or not, (3) determine the budget control procedures of Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia in 2009-2013 fiscal year are in accordance with the theory or not, (4) determine whether the budget implementation of Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia in 2009-2013 fiscal years is more efficient or not, (5) determine whether the budget implementation of Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia in 2009-2013 fiscal years is increasingly effective or not. This research is a case study conducted at Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia. Data is collected by interviews and documentation. To achieve the research objectives, two steps are taken: (1) performing a comparison procedures of planning, implementation and budget control between theory and the budget implementation of Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia, (2) conducting trend analysis of the calculation results of efficiency and effectiveness ratio. The results showed that: (1) budgetary planning procedures of Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia were completely (100%) in accordance with the theory of public sector budgets, (2) budget execution procedures of Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia were 89% in accordance with the theory of the public sector budget, (3) budgetary control procedures of Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia were 56% in accordance with the theory. In the process of implementation, the budget function as a means of control was weak because there was no sufficient congregation financial standard that can be used as a guidance in financial management. (4) The budget of Sisters of Our Lady Congregation in Indonesia was mostly efficient and effective. The trend of the efficiency provincial budget in 2009-2013 fiscal years was stable. (5) The trend of effectiveness of the provincial budget in 2009-2013 fiscal years was fluctuated. The overall average level of effectiveness of SPM Congregation budget was at a level of very effective. Realization of income in the future tends to rise. Keywords: efficiency, effectiveness, planning, implementation, budget control.. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Anggaran disusun sebagai rencana kerja di masa mendatang yang dinyatakan dalam satuan moneter. Penyusunan anggaran merupakan bagian penting dari persiapan suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang akan dilakukan di waktu kemudian. Anggaran merupakan hal yang penting karena memiliki dua fungsi utama bagi suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan, yaitu sebagai. alat perencanaan (planning). dan. sebagai. alat pengendalian. (controlling). Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan karena memuat rencana kerja suatu organisasi yang menjadi pedoman bagi pelaksana kegiatan organisasi. Sebagai bagian dari fungsi pengendalian (controlling), anggaran berguna sebagai alat penilai apakah aktivitas suatu organisasi terlaksana sesuai dengan rencana atau tidak. Anggaran menyatakan sasaran dan arah yang harus dicapai oleh setiap bagian organisasi dalam suatu periode waktu tertentu. Tanpa anggaran, suatu organisasi tidak memiliki arah dan sasaran yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu (Rudianto, 2009: 6). Selama pertengahan pertama tahun 2014, rakyat Indonesia menyimak pemberitaan tentang proses pemilihan calon presiden dan. calon wakil. presiden. Salah satu acara yang dilaksanakan dalam rangka pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden adalah debat calon presiden dan calon wakil presiden. Debat tersebut disiarkan oleh beberapa stasiun televisi. Dalam debat.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. tersebut, masing-masing calon diberi kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi serta rencana 5 tahun mendatang. Debat calon presiden putaran kedua bertema “pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial”. Salah satu materi yang dibahas dalam debat tersebut adalah pemikiran tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). APBN menjadi acuan untuk melaksanakan kebijakan dalam satu periode tertentu. Salah satu calon presiden menyatakan bahwa defisit perdagangan yang diderita oleh negara diakibatkan oleh bocornya anggaran negara. Kebocoran anggaran terjadi karena kurangnya perencanaan dan lemahnya pengendalian internal oleh pemerintah, baik daerah maupun pusat. Anggaran publik berfungsi sebagai alat perencanaan sekaligus alat pengendalian. Sebagai alat perencanaan, anggaran mengindikasikan target yang harus dicapai oleh pemerintah. Sedangkan sebagai alat pengendalian, anggaran mengindikasikan alokasi sumber dana publik yang disetujui oleh pihak yang berwenang (legislatif) untuk direalisasikan. Melalui anggaran belanja lembaga/organisasi pemerintah, dapat dianalisis sejauh mana anggaran yang telah dibuat tersebut berperan sebagai pengendali dalam pelaksanaan kegiatan. pemerintah.. pelaksanaan. anggaran.. Masyarakat Seringkali. menghendaki muncul. pertanggungjawaban. penilaian. bahwa. anggaran. dilaksanakan secara bertanggung jawab bila dilaksanakan secara ekonomis dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, secara efisien dalam penggunaan sumber daya (dalam arti penggunaannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan), serta secara efektif (dalam arti mencapai tujuan dan sasaran)..

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Anggaran tidak hanya dibuat oleh organisasi pemerintah saja. Organisasi non pemerintah pun membuatnya dengan tujuan untuk perencanaan dan pengendalian. Lembaga Hidup Bakti (ordo atau kongregasi) merupakan salah satu organisasi sektor publik non pemerintah yang juga menyusun anggaran. Kitab Hukum Kanonik 1284 §3 menyatakan bahwa: “sangat dianjurkan agar para pengelola setiap tahun membuat anggaran penerimaan dan pengeluaran, tetapi. diserahkan kepada. hukum. partikular untuk. mewajibkannya serta menentukan dengan lebih rinci cara-cara penyajiannya. ” Berdasarkan ketentuan tersebut, ekonom/bendahara ordo atau kongregasi mempunyai tanggungjawab untuk menyusun anggaran dan membuat laporan keuangan setiap periode. Konstitusi Kongregasi SPM artikel 27.3-27.5 menyatakan: “ekonom/bendahara provinsi berusaha menyusun laporan dan menyampaikannya kepada Dewan Pengurus Umum neraca tahunan provinsi mengenai tahun anggaran yang lampau dan anggaran belanja untuk tahun yang akan datang”. Anggaran disusun untuk memenuhi tuntutan dari kongregasi dan menjadi rutinitas yang harus dipenuhi sebagai sarana untuk tertib administrasi keuangan. Selama ini, yang terjadi adalah setelah proses perencanaan dan pelaksanaan anggaran rutin maupun khusus disimpan rapi di file dokumen. Evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian keuangan kongregasi belum dilaksanakan secara serius dan terencana. Dengan kata lain, anggaran cenderung disusun sebagai suatu formalitas belaka. Akibatnya, dimungkinkan terjadinya hal-hal yang tidak sesuai dalam penggunaan anggaran dan hal tersebut tidak dapat diantisipasi lebih awal. Selama ini, evaluasi.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. dilakukan satu tahun sekali atau bahkan lebih dari satu tahun sehingga informasi yang didapatkan tidak aktual. Perutusan kongregasi membutuhkan dana operasional dan investasi yang tidak sedikit untuk kelangsungan hidup perutusan. Oleh karena itu, adalah penting untuk mengelola dana kongregasi secara efektif dan efisien. Salah satunya adalah dengan menyusun anggaran dengan cermat serta mengevaluasi penggunaan anggaran tersebut. Hal ini diteguhkan oleh penelitian yang dilakukan Woworutu (2013). Ia mengungkapkan bahwa tuntutan peningkatan kualitas jasa layanan membutuhkan berbagai dana investasi yang tidak sedikit. Untuk itu, diperlukan suatu sistem untuk mengatur dan mengendalikan usaha. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari rencana kerja tersebut kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran dan pengimplementasiannya. Melihat pentingnya mengevaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran pada organisasi sektor publik termasuk kongregasi, penulis tergerak untuk mengadakan penelitian terkait topik tersebut. Penelitian dilakukan di Kongregasi Para Suster Santa Perawan Maria (selanjutnya disebut Kongregasi pengendalian. SPM).. Adanya. anggaran. evaluasi. Kongregasi. perencanaan,. SPM. diharapkan. pelaksanaan dapat. dan. semakin. meningkatkan kualitas pelayanan dan karya kerasulan bagi masyarakat luas..

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah: “Apakah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran Kongregasi SPM telah dilakukan sesuai teori, semakin efisien dan semakin efektif?” Pokok permasalahan tersebut diuraikan dalam beberapa pertanyaan berikut: 1.. Apakah prosedur perencanaan anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 sudah sesuai dengan teori?. 2.. Apakah prosedur pelaksanaan anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 sudah sesuai dengan teori?. 3.. Apakah prosedur pengendalian anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 sudah sesuai dengan teori?. 4.. Apakah pelaksanaan anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 semakin efisien?. 5.. Apakah pelaksanaan anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 semakin efektif?. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah prosedur perencanaan anggaran Kongregasi. SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 sudah sesuai dengan teori atau belum..

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. 2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 sudah sesuai dengan teori atau belum. 3. Untuk mengetahui apakah prosedur pengendalian anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 sudah sesuai dengan teori atau belum. 4. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 semakin efisien atau tidak. 5. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013 semakin efektif atau tidak.. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Kongregasi Bagi Kongregasi SPM, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengevaluasi pengelolaan keuangan kongregasi melalui perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran yang efektif dan efisien demi meningkatkan kualitas pelayanan. 2. Universitas Bagi Universitas Sanata Dharma, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pengetahuan dan bahan pertimbangan bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang ingin mendalami topik evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran pada lembaga non.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. profit. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 3. Pembaca Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi pembaca yang membutuhkan topik evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran. 4. Penulis Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini, penulis dapat memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai proses evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran dalam mengimplementasikan teori pada situasi konkrit yang terjadi di kongregasi.. E. Sistematika Penulisan Bab I:. Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.. Bab II:. Tinjauan Pustaka Bab ini membahas teori-teori yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian dan mengolah data.. Bab III:. Metode Penelitian Bab ini memaparkan jenis penelitian, waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data..

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Bab IV:. 8. Gambaran Umum Kongregasi Bab ini menjelaskan tentang Kongregasi SPM, susunan organisasi, tugas dan wewenang fungsi organisasi yang berkaitan dengan anggaran.. Bab V:. Analisis dan Pembahasan Bab ini membahas tentang proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. anggaran. dibandingkan. dengan. teori. dan. perhitungan-perhitungan untuk menjawab rumusan masalah sesuai dengan metode yang telah ditentukan. Bab VI:. Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tulisan ini adalah penelitian pada anggaran Kongregasi SPM di Indonesia tahun anggaran 2009-2013. Karena keterbatasan pustaka yang berkaitan dengan pembahasan tentang anggaran sektor publik yang secara langsung merujuk pada anggaran Lembaga Hidup Bakti, teoriteori yang dipaparkan dalam bab ini, yang kemudian akan digunakan untuk membahas dan menganalisa hasil penelitian, dikutip dan dimodifikasi dari Anggaran Sektor Publik yang merupakan kekhasan dari organisasi non profit. Berikut ini beberapa pemahaman yang menjadi landasan teori yang digunakan dalam penyusunan tulisan ini.. A. Pengertian Anggaran Menurut Rudianto (2009: 3), anggaran adalah rencana kerja di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis. Rencana kerja yang dituangkan dalam anggaran ditulis dalam bentuk sederetan angka yang merupakan target pencapaian organisasi. Anggaran disusun dalam suatu proses yang disebut penganggaran. Penyusunan anggaran yang baik bertujuan untuk mempermudah anggota organisasi dalam memahami target yang harus dicapai dan untuk melihat hubungan antara satu bagian rencana kerja dengan bagian lainnya..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. B. Konsep Anggaran Sektor Publik Menurut Mardiasmo (2009: 61), anggaran merupakan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses mempersiapkan anggaran. Penggangaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk program dan aktivitas. Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas moneter. Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas khusus yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan pengendalian anggaran. Berikut ini, akan dijelaskan lebih lanjut tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran. 1. Perencanaan a.. Definisi Perencanaan (planning) Menurut Robbins dan Coulter (2010: 190), perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, penentuan strategi untuk mencapai. tujuan. itu,. dan. mengembangkan. rencana. untuk. mengintegrasikan serta mengkoordinasikan kegiatan kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena. tanpa. perencanaan. fungsi-fungsi. lain. pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.. pengorganisasian,.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Adisaputro. dan. Anggarini. (2011:. 3). menyatakan. 11. bahwa. pengganggaran merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yang digunakan secara luas untuk menjalankan tanggung jawab manajerial. Perencanaan mencakup beberapa kegiatan, yaitu menetapkan tujuan, menyusun kerangka dasar pikiran, memilih tindakan untuk mencapai tujuan,. menciptakan. kegiatan-kegiatan. yang. diperlukan. untuk. menerjemahkan rencana menjadi tindakan-tindakan, dan merencanakan kembali untuk mengoreksi adanya penyimpangan. b. Tujuan Perencanaan Robbins dan Coulter (2010: 191) mengemukakan empat tujuan perencanaan, yaitu: 1) Untuk memberikan arah, baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan adanya perencanaan, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa perencanaan, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan sehingga kerja organisasi kurang efesien. 2) Untuk mengurangi ketidakpastian dan kekosongan. Seorang manajer membuat rencana dengan tujuan untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut dan menyusun rencana untuk menghadapinya..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. 3) Untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana,. seorang. manajer. juga. dapat. mengidentifikasi. dan. menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan ketidakefisienan. 4) Untuk menetapkan tujuan dan standar. Para manajer melakukan perencanaan untuk mengembangkan tujuan dan rencana. Fungsi selanjutnya adalah proses pengontrolan dan pengevaluasian. Proses pengevaluasian (evaluating) adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada.. Agar perencanaan berguna, dibutuhkan beberapa spesifikasi. Seorang pemimpin harus mengetahui bahwa perencanaan merupakan proses berjalan. Rencana berfungsi sebagai peta jalan. Perencanaan harus dinamis dan fleksibel tetapi juga harus tetap konsisten untuk mencapai tujuan organisasi.. c. Proses perencanaan Menurut Bastian (2010: 173), proses perencanaan terlaksana melalui beberapa tahap berikut: 1) Menentukan tujuan perencanaan. 2) Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan. 3) Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang. 4) Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. 5) Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya. d. Metode Perencanaan Menurut Katili (2013: 1265) yang mengutip penyatataan Dedeh (2009:14), ditinjau dari siapa yang membuatnya maka penyusunan budget dapat dilakukan dengan cara: 1) Otoriter atau top down Metode otoriter disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan budget inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya. Metode ini ada baiknya jika karyawan tidak mampu menyusun budget atau dianggap akan terlalu lama atau tidak tepat. 2) Demokrasi atau bottom up Metode demokrasi disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun budget yang akan dicapainya di masa yang akan datang. Metode ini tepat digunakan jika karyawan sudah memiliki kemampuan dalam menyusun budget dan tidak dikhawatirkan akan menimbulkan proses yang lama dan berlarut. 3) Campuran atau top down dan bottom up Metode ini adalah campuran dari kedua metode di atas. Di sini perusahaan menyusun budget dengan memulainya dari atas dan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan bawahan. Jadi ada pedoman dari atasan atau pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan pengarahan atasan..

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. 2. Pelaksanaan Laporan realisasi suatu anggaran merupakan hal yang sangat penting dalam pengendalian suatu organisasi. Usry, yang diterjemahkan oleh Krista (2009: 14), mengatakan bahwa untuk dapat mengendalikan biaya, akuntan biaya dapat menggunakan jumlah biaya yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebut biaya standar. Laporan yang demikian lebih dikenal dengan laporan pertanggungjawaban. Laporan realisasi anggaran merupakan sumber informasi bagi manajer dalam memonitor atau mengevaluasi hasilhasil yang telah dicapai oleh perusahaan berdasarkan rencana-rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Halim dan Kusufi (2012: 131), tolak ukur kinerja pada program dan pelaksanaan anggaran harus sesuai dengan rancangan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan pada rencana strategis, yang merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi pada tahap perencanaan strategis. Pada tahap implementasi, organisasi melakukan pengukuran kinerja untuk mengetahui tingkat pencapaian strategi dalam mencapai tujuan organisasi. Ukuran tersebut mengacu pada ukuran yang ditetapkan pada tahap perencanaan strategis agar tidak terjadi penyimpangan dan ketidakadilan dalam memberikan penilaian. Afiah (2010: 166) mengatakan bahwa laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber dana ekonomi yang dikelola oleh pemerintahan daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. pelaporan.. Realisasi anggaran. dapat. diperoleh. dari. suatu. 15. laporan. akuntansi dalam bentuk laporan realisasi anggaran yang dibuat secara periodik. Laporan realisasi anggaran selanjutnya akan disebarluaskan kepada manajer untuk dievaluasi dan dianalisis. Hasil laporan mengenai perbandingan antara anggaran dan realisasinya merupakan suatu umpan balik bagi manajemen untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya. Laporan kinerja adalah laporan yang rinci kepada manajemen dengan membandingkan antara realisasi dengan anggaran. 3. Pengendalian a. Definisi Pengendalian. Menurut Sumarsan (2010: 3), pengendalian merupakan suatu proses yang mengarahkan, meluruskan, dan menjadikan segala sesuatu dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.. Adisaputro dan Anggarini (2011: 3) mengatakan pengendalian merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa pelaksanaan yang efisien mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian menyajikan penetapan sasaran-sasaran dan standar sebagai pembanding antara prestasi yang telah dicapai dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan, dan perlunya tindakan korelasi jika terjadi penyimpangan.. b. Fungsi Pengendalian (Controlling) Menurut Sumarsan (2010: 2), fungsi controlling adalah untuk mendeteksi potensi adanya penyimpangan atau kelemahan yang terjadi.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. sebagai umpan balik (feed back) bagi manajemen dari suatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan.. PERENCANAAN. HASIL (OUTPUT). Pelaksanaan. Umpan balik Gambar I. Hubungan antara Perencanaan dengan Hasil (output). Hal-hal yang dicakup dalam fungsi pengendalian (controlling) ini meliputi penciptaan standar atau kinerja, pembandingan hasil monitoring dengan. standar,. pelaksanaan. perbaikan. atas. penyimpangan,. pemodifikasian dan penyesuaian metode pengendalian dari hasil pengendalian dan perubahan kondisi, serta mengkomunikasian revisi dan penyesuaiannya. ke. seluruh. proses. manajemen. dengan. harapan. penyimpangan atau kelemahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali.. c.. Proses Pengendalian (Controlling) Robbins dan Coulter (2010:182-184) mengatakan pengendalian merupakan proses mengawasi (monitoring), membandingkan (comparing), dan mengoreksi (correcting) kinerja. Proses pengendalian mengasumsikan standar kinerja sudah ada lebih dulu. Proses pengendalian meliputi tiga tahap, yaitu mengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja aktual dengan standar, dan mengambil tindakan manajerial untuk memperbaiki.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. penyimpangan atau untuk mengetahui ketidaksesuaian standar. Proses pengendalian anggaran dilihat dalam gambar berikut ini:. Tahap 2: Membandingkan kinerja aktual dengan standarnya.. Tahap 1: Mengukur kinerja aktual. Tahap 3: Mengambil tindakan manajerial.. Gambar II. Proses pengendalian. Menurut Sumarsan (2010: 3), definisi pengendalian adalah hubungan antara prosedur dan sistem yang berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan. Pengendalian akuntansi meliputi: 1.. Penyusunan anggaran dan perencanaan.. 2.. Pelaksana rencana.. 3.. Pemantauan kinerja.. 4.. Mengevaluasi kinerja aktual terhadap rencana.. 5.. Memperbaiki pengendalian terhadap hal yang terjadi di luar situasi..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. C. Ciri-Ciri Anggaran Tidak setiap rencana kerja bisa dikatakan sebagai anggaran. Rudianto (2009: 4) menyatakan bahwa anggaran memiliki ciri khusus yang membedakan dengan sekedar rencana. Berikut ini beberapa ciri khusus anggaran: 1. Dinyatakan dalam satuan moneter. 2. Umumnya mencakup kurun waktu satu tahun. 3. Mengandung komitmen manajemen. 4. Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana anggaran. 5. Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah jika ada keadaan khusus. 6. Harus dianalisis penyebabnya, jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaannya.. D. Tujuan Penyusunan Anggaran Menurut Anthony dan Govindarajan (2005: 75), penyusunan anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama, yaitu sebagai berikut: 1. Menyesuaikan rencana strategis. 2. Membantu mengkoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi. 3. Memberikan tugas kepada manajer untuk mengotorisasi jumlah yang berwenang. 4. Menjadi dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. E. Fungsi Anggaran Menurut Mardiasmo (2009: 63), anggaran memiliki 3 (tiga) fungsi utama, yaitu sebagai alat perencanaan, alat pengendalian, dan alat penilaian kerja. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Anggaran sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool) Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran dibuat untuk merencanakan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh organisasi, berapa besar biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang ingin diperoleh. Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk: a. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan. b. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaan. c. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun. d. Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi. 2.. Anggaran sebagai Alat Pengendalian Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran organisasi. Rencana detail tersebut diperlukan agar pembelajaran yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Anggaran dapat digunakan untuk mengendalikan.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. alur pengeluaran supaya tidak terjadi pemborosan. Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu: a. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan. b. Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfafourable variances) c. Menentukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tidak dapat dikendalikan (uncontrollable). d. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya. 3.. Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja Anggaran merupakan wujud komitmen dari eksekutif publik kepada pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan pelaksanaan efisiensi anggaran. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian kinerja.. F. Peranan Anggaran Menurut Rosjidi (2001: 11), salah satu peran anggaran sektor publik adalah sebagai evaluasi. Agar setiap perencanaan kegiatan dan anggarannya dapat dipakai sebagai dasar penilaian, harus diciptakan acuan dalam bentuk standar-standar. Dengan adanya standar-standar tersebut, kinerja setiap pelaksanaan kegiatan dapat diukur dan dievaluasi. Hal yang dapat diukur dengan standar-standar itu adalah sebagai berikut: 1. Apakah kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan dan anggarannya?.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. 2. Apakah pelaksanaan kegiatan tidak menyimpang dari peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku? 3. Apakah kegiatan sudah dilaksanakan secara efisien dan efektif berdasarkan pembanding yang sejenis sehingga bisa segera dilakukan tindakan korektif yang diperlukan apabila terjadi penyimpangan dan mencegah agar tidak terulang kembali?. G. Prinsip-Prinsip Anggaran Mardiasmo (2009: 67-68) mengungkapkan bahwa prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi beberapa hal berikut ini: 1. Otorisasi oleh Lembaga Legislatif Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari lembaga legislatif terlebih dahulu sebelum lembaga eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut. 2. Komprehensif Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran. Oleh karena itu, adanya non-budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif. 3. Keutuhan Anggaran Semua penerimaan dan belanja harus terhimpun dalam dana umum. 4. Nondiscretionary Appropriation Jumlah yang disetujui oleh dewan legistlatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien dan efektif..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. 5. Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan maupun multi tahunan. 6. Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi, yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan. inefisiensi. anggaran. serta. dapat. mengakibatkan. munculnya. underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran. 7. Jelas Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan. 8. Diketahui Publik Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.. H. Proses Penyusunan Anggaran Menurut Mardiasmo (2009: 69), faktor dominan yang terdapat dalam proses pengganggaran adalah sebagai berikut: 1. Tujuan dan terget yang hendak dicapai. 2. Ketersediaan sumber. daya. (faktor-faktor. produksi. pemerintah). 3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan terget.. yang dimiliki.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. 4. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti: munculnya peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam dan sebagainya. Menurut Nordiawan, dkk. (2010: 53), ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam proses penyusunan anggaran di suatu organisasi. Mereka menyatakan bahwa setidaknya ada empat pendekatan penyusunan anggaran, yaitu: 1. Pendekatan Tradisional Pendekatan ini menggunakan asumsi bahwa setiap jenis biaya akan dinaikkan jumlahnya pada tingkat kenaikan yang relatif sama tanpa memperhatikan kebutuhan yang seharusnya. 2. Pendekatan Kinerja Pendekatan kinerja diperkenalkan untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam pendekatan tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik. 3. Pendekatan Sistem Perencanaan Program, dan Anggaran Terpadu (Planning, Programming, and Budgeting System-PPBS) PBBS. Pendekatan sistem perencanaan ini merupakan upaya sistematis yang memperlihatkan integrasi dari perencanaan, pembuatan program, dan penganggaran. 4. Pendekatan Anggaran Berbasis Nol (Zero Based Budgeting-ZBB).

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. Pendekatan ini menyatakan bahwa setiap aktivitas atau program yang telah diadakan di tahun-tahun sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilanjutkan. Setiap aktivitas harus dievaluasi setiap tahun untuk menentukan apakah aktivitas itu akan diadakan tahun ini atau tidak, dengan melihat kontribusi yang diberikan kepada tujuan organisasi.. I. Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran Menurut Mardiasmo (2009: 70), lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya underfinancing atau overfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran. Situasi seperti itu menyebabkan banyak layanan publik dijalankan tidak efisien dan kurang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan publik. Prinsip-prinsip pokok siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai dengan baik oleh pihak penyelenggara. Siklus anggaran tersebut meliputi empat tahap yang terdiri atas: 1. Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation) Pada tahap persiapan anggaran, dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap persiapan anggaran adalah: a. Uncertainty. (tingkat. ketidakpastian). yang. cukup. tinggi. diperhatikan dalam melakukan estimasi b. Pendekatan bottom-up. c. Pemerintah daerah perlu membuat dokumen perencanaan daerah.. perlu.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. d. Pemerintah daerah bersama-sama dengan DPRD menetapkan arah dan kebijakan umum APBD. 2. Tahap Ratifikasi Angggaran Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Integritas dan kesiapan mental yang cukup tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini karena pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan bantahan dari pihak legislatif. 3. Tahap Pelaksanaan Anggaran (Budget Implementation) Dalam tahap pelaksanaan anggaran, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem pengendalian manajemen untuk mendukung pelaksanaan anggaran. 4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap persiapan, retifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas..

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. J. Analisis Pelaksanaan Anggaran Fokus pengukuran kinerja berbasis anggaran adalah untuk mengetahui kinerja keuangan organisasi sektor publik, yaitu sejauh mana pengelolaan keuangan organisasi tersebut efisien dan efektif. 1. Efisiensi Mardiasmo (2009:132) berpendapat bahwa efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktifitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan dengan input yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya. Indikator efisiensi menggambarkan hubungan antara masukan sumber daya oleh suatu unit organisasi dan keluaran yang dihasilkan. 2. Efektivitas Mardiasmo (2009: 132), menyatakan bahwa efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau terget kebijakan. Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan. Manfaat dari pengukuran tingkat efektivitas adalah untuk mengetahui berhasil tidaknya pencapaian. tujuan. anggaran. yang. pendapatan dan target pendapatan.. memerlukan. data-data. realisasi.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada Kongregasi SPM Provinsi Indonesia. Penelitian dipusatkan pada anggaran provinsi sehingga hasil dan kesimpulan yang diambil hanya terbatas pada hal tersebut.. B. Subyek dan Obyek Penelitian 1.. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Dewan Pengurus Provinsi dan Ekonom Kongregasi SPM Provinsi Indonesia periode tahun 2010-2016.. 2.. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Kongregasi SPM, anggaran provinsi dan laporan realisasi anggaran provinsi tahun 20092013.. C. Data yang Diperlukan Dalam penelitian ini, digunakan dua jenis data, yaitu kualitatif dan kuantitatif. 1. Data kualitatif adalah data yang disajikan secara deskriptif atau dalam bentuk uraian. Data ini berupa gambaran umum Kongregasi SPM Provinsi.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. Indonesia, struktur organisasi, pembagian tugas, dan wewenang serta proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran. 2.. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka-angka yang menggambarkan data keuangan Kongregasi SPM tahun 2009-2013. Data ini meliputi laporan laba rugi, anggaran provinsi dan laporan realisasi anggaran.. D. Teknik Pengumpulan Data Data-data dikumpulkan dengan teknik berikut ini: 1. Interview, yaitu melakukan wawancara langsung dengan mengadakan tanya jawab dengan Suster Pimpinan Kongregasi SPM, Ekonom SPM, dan Pimpinan Komunitas SPM. 2. Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa Konstitusi dan Statuta Kongregasi SPM, Keputusan Kapitel SPM tahun 2010, Renstra, anggaran Provinsi Indonesia, anggaran rutin komunitas, Pedoman Pengelolaan Harta Benda Kongregasi SPM serta dokumen-dokumen lain yang bersifat tulisan tentang Kongregasi SPM.. E. Teknik Analisis Data Data-data. yang. terkumpul. kemudian. dianalisa. dengan. membandingkannya dengan teori yang sudah diuraikan dalam bab II. Tujuan dari analisis data adalah: 1. Untuk menjawab rumusan masalah pertama, kedua dan ketiga. Dalam hal ini, teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. deskriptif. Analisis tersebut menggambarkan perbandingan penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran menurut teori-teori terkait anggaran yang ada di tinjauan pustaka dengan praktik penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran yang ada di Kongregasi SPM periode tahun 20092013. Tabel 1. Perbandingan Teori dan Implementasi Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian Anggaran Teori/Standar A. Perencanaan 1. Merumuskan tujuan dan sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan. Mardiasmo (2009: 63) 2. Menentukan tujuan perencanaan. Bastian (2010: 173) 3. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaan. Mardiasmo (2009: 63) 4. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun. Mardiasmo (2009: 63) 5. Menentukan indikator dan tingkatpencapaian strategi. Mardiasmo (2009: 63) 6. Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang. Bastian (2010: 173).. Praktik/Temuan. Analisis.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Lanjutan Tabel 1. Perbandingan Teori dan Implementasi Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian Anggaran Teori/Standar 7. Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan. Bastian (2010: 173) 8. Dinyatakan dalam satuan moneter. Rudianto (2009: 4) 9. Umumnya mencakup kurun waktu satu tahun. Rudianto (2009: 4) B. Pelaksanaan 1. Pelaksanaan anggaran merupakan sumber informasi bagi Pimpinan dalam memonitor atau mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai berdasarkan rencanarencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Usry (2009: 14) 2. Pelaksanaan anggaran sesuai dengan rancangan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan pada rencana strategis. Halim dan Kusufi (2012: 131) 3. Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan. Bastian (2010: 173) 4. Pelaksanaan anggaran sesuai dengan penjabaran dari visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi pada tahap perencanaan strategis. Halim dan Kusufi (2012: 131). Praktik/Temuan. Analisis. 30.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Lanjutan Tabel 1. Perbandingan Teori dan Implementasi Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian Anggaran. Teori/Standar 5. Pelaksanaan anggaran sesuai dengan penjabaran dari misi dan strategi organisasi pada tahap perencanaan strategis. Halim dan Kusufi (2012:131) 6. Pelaksanaan anggaran sesuai penjabaran dari tujuan, dan strategi organisasi pada tahap perencanaan strategis Halim dan Kusufi (2012:131) 7. Pelaksanaan anggaran sesuai dengan penjabaran strategi organisasi pada tahap perencanaan strategis. Halim dan Kusufi (2012:131) 8. Pelaksanaan anggaran sesuai dengan anggaran yang sudah diotorisasi oleh pimpinan. Mardiasmo (2009: 67-68) 9. Pelaksanaan anggaran sesuai dengan rincian program rencana strategis. Halim dan Kusufi (2012:131) C. Pengendalian 1. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan. Mardiasmo (2009: 63) 2. Menghitung selisih anggaran. Mardiasmo (2009: 63). Praktik/Temuan. Analisis. 31.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Lanjutan Tabel 1. Perbandingan Teori dan Implementasi Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian Anggaran. Teori/Standar 3. Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya. Bastian (2010: 173) 4. Menentukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Mardiasmo (2009: 63) 5. Dianalisis penyebabnya, jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaannya. Rudianto (2009: 4) 6. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya. Mardiasmo (2009: 63) 7. Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana anggaran. Rudianto (2009:4) 8. Mengandung komitmen manajemen. Rudianto (2009:4) 9. Mendeteksi potensi adanya penyimpangan dari suatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan. Sumarsan (2010: 2) 10. Menciptaan standar atau kinerja, pembandingan hasil monitoring dengan standar. Sumarsan (2010: 2). Praktik/Temuan. Analisis. 32.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. Lanjutan Tabel 1. Perbandingan Teori dan Implementasi Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian Anggaran. Teori/Standar. Praktik/Temuan. Analisis. Menciptakan standar Pelaksanaan perbaikan atas penyimpangan. Sumarsan (2010: 2) 11. Memodifikasi dan penyesuaian metode pengendalian dari hasil pengendalian dan perubahan kondisi. Sumarsan (2010: 2) 12. Mengkomunikasian revisi dan penyesuaiannya ke seluruh proses manajemen dengan harapan penyimpangan atau kelemahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali. Sumarsan (2010: 2). 2. Untuk menjawab rumusan masalah keempat dan kelima, pelaksanaan anggaran Kongregasi SPM diukur dengan rasio efisiensi dan efektivitas. Selanjutnya, dari hasil rasio efisiensi dan efektivitas tersebut, dilakukan analisis trend tingkat efisiensi dan trend tingkat efektivitas. a. Rasio Efisiensi Pengukuran tingkat efisiensi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efisiensi dari pelaksanaan suatu kegiatan dengan mengukur input.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. yang digunakan dan membandingkan dengan output yang dihasilkan. Dalam hal ini, diperlukan data-data realisasi pengeluaran belanja dan realisasi pendapatan. Tingkat efisiensi diukur dengan cara membandingkan realisasi pengeluaran belanja dengan realisasi pendapatan. Berikut formula untuk mengukur tingkat efisiensi:. Rasio Efisiensi= ((Pengeluaran Belanja)/ (Pendapatan) x (100 %)) Sumber: Halim (2001:127). Tabel 2. Analisis Tingkat Efisiensi Tahun. Pengeluaran Belanja. Pendapatan. Tingkat Efisiensi. Kriteria. 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata. Perencanaan dan pelaksanaan anggaran dinilai baik atau efisien apabila realisasi belanja lebih kecil dari jumlah yang dianggarkan. Sebaliknya, jika realisasi belanja lebih besar dari jumlah yang dianggarkan, perencanaan dan pelaksanaan anggaran dinilai kurang baik atau kurang efisien. Hal tersebut mengindikasikan pengendalian anggaran kongregasi lemah karena ada biaya/belanja yang dikeluarkan di luar perencanaan anggaran..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Untuk. mengetahui. hasil. perbandingan. antara. 35. realisasi. pengeluaran dan realisasi penerimaan dengan menggunakan ukuran efisiensi tersebut, penilaian kinerja keuangan dapat ditentukan sebagai berikut:. Tabel 3. Kriteria Penilaian Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah Persentase Kinerja Kriteria Keuangan 100% ke atas. Tidak efisien. 90% - 100%. Kurang efisien. 80% - 90%. Cukup efisien. 60% - 80%. Efisien. dibawah 60%. Sangat efisien. Sumber Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 1996. b. Efektivitas Tingkat efektivitas diukur untuk mengetahui berhasil tidaknya pencapaian tujuan anggaran. Tingkat efektivitas dapat dihitung dengan cara membandingkan realisasi pendapatan dengan target pendapatan dikalikan seratus persen. Berikut formula untuk mengukur tingkat efektivitas:. Rasio Efektivitas = (Realisasi Pendapatan/ Target Pendapatan) x 100 % Sumber: Halim (2001:127).

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4. Analisis Tingkat Efektivitas Realisasi Target Tahun Pendapatan Pendapatan. Tingkat Efektivitas. 36. Kriteria. 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata. Efektivitas berfokus pada outcome (hasil). Suatu program/kegiatan dikatakan efektif jika output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan. Semakin tinggi persentase rasio menunjukkan semakin efektif perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran. Sebaliknya, bila persentase rasio efektivitas ini kecil, perencanaan, pengendalian dan pengendalian anggaran lemah. Perencanaan dan pelaksanaan anggaran dinilai baik atau efektif apabila trend tingkat efektivitas naik. Sebaliknya, jika trend tingkat efektivitas cenderung turun, perencanaan dan pelaksanaan anggaran kongregasi tidak efektif. Tabel 5, menunjukkan kriteria penilaian efektivitas pengelolaan keuangan organisasi sektor publik..

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. Tabel 5. Kriteria Penilaian Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Persentase Kinerja Keuangan. Kriteria. Di atas 100%. Sangat efektif. 90% - 100%. Efektif. 80% - 90%. Cukup efektif. 60% - 80%. Kurang efektif. dibawah 60%. Tidak efektif. Sumber Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 1996. Semakin tinggi persentase rasio menunjukkan semakin efektif perencanaan dan pengendalian anggaran. Sebaliknya, bila persentase rasio efektivitas ini kecil, perencanaan dan pengendalian anggaran lemah. c. Analisis Trend Analisa trend dilakukan untuk menunjukkan rasio efisiensi dan rasio efektivitas. Dari hasil tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran periode 2009-2013 tersebut, dilakukan analisa trend. Dengan cara hasil persentase dari tingkat efisien dan efektifitas tersebut dibuat garis trend. Hal ini dilakukan untuk melihat kecenderungan (trend) angka-angka rasio tersebut sehingga dapat diperoleh gambaran apakah rasio-rasio efisien dan efektifitas cenderung naik, turun atau relatif konstan. Dari gambaran ini, akan dapat dideteksi masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh organisasi dan dapat diobservasi baik buruknya pengelolaan organisasi..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. BAB IV GAMBARAN UMUM KONGREGASI SPM. A. Sejarah Singkat Kongregasi SPM Kongregasi SPM Amersfoort berdiri di Amersfoort, Belanda, pada tanggal 29 Juli 1822. Kongregasi SPM didirikan oleh Pater Mathias Wolff, SJ dan beberapa orang lainnya. St. Julie Billart merupakan Ibu Rohani Kongregasi SPM. Kongregasi SPM berkarya di Belanda, Indonesia dan Malawi, selanjutnya disebut Provinsi Belanda, Provinsi Indonesia dan Regio Malawi. Selanjutnya Kongregasi SPM yang berada di Indonesia disebut dengan Kongregasi SPM Provinsi Indonesia. Kongregasi SPM Provinsi Indonesia mulai berkarya pada tanggal 11 Oktober 1926. Karya tersebut dimulai oleh 7 Suster SPM dari Amersfoort, Belanda, yang datang ke Indonesia atas undangan Pater Cyprianus Verbeek, O.Carm dan didukung oleh Mgr. Clemens Van Der Pas, O.Carm selaku pemimpin misi. Rombongan Suster SPM yang dipimpin oleh Moeder Oda Van Der Post mulai berkarya di Probolinggo, Jawa Timur, dengan menangani karya pendidikan dan pembinaan kristiani. Saat ini, para Suster SPM Provinsi Indonesia menyebar di berbagai wilayah layanan, yaitu 30 komunitas di Indonesia dan satu komunitas di Baras, Filipina. Dengan wilayah layanan yang luas tersebut, dibutuhkan pengelolaan finansial dan SDM yang efektif dan efisien demi semakin meningkatnya kualitas pelayanan. Salah satu bentuk pengelolaan finansial yang dilakukan adalah.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran pada setiap unit karya dan komunitas.. B. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Kongregasi SPM Visi Kongregasi SPM Provinsi Indonesia adalah terwujudnya komunitas hidup baru di mana kesamaan martabat manusia sebagai citra Allah terpenuhi seturut teladan hidup Yesus dan Maria. Misi Kongregasi SPM Provinsi Indonesia adalah membaktikan diri secara total dalam komunitas, seturut teladan hidup Yesus dan Maria, untuk mengembangkan pribadi yang integral dan menjunjung tinggi keadilan dan kedamaian melalui pelayanan pembinaan, pendidikan, pastoral dan sosial khususnya untuk mereka yang miskin dan tersisih. Tujuan Kongregasi SPM Provinsi Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Menjadi saudara satu sama lain, saling peduli dan berbagi. 2. Berkembangnya kualitas yang integral dari masing-masing pribadi. 3. Terwujudnya kesetaraan dan keadilan. 4. Penyerahan diri secara total kepada Allah. Sasaran dan strategi yang ditetapkan Kongregasi SPM sebagai tolak ukur untuk mencapai visi, misi dan tujuan kongregasi yaitu: 1. Penataan berbagai bidang dalam Provinsi Indonesia (Provindo). 2. Fokus 6 tahun diarahkan pada kualitas integral masing-masing pribadi dan persekutuan. 3. Kaderisasi pelatihan kepemimpinan bagi para suster dan rekan kerja..

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. C. Struktur Organisasi Kongregasi SPM Fungsi struktur dalam suatu organisasi adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh anggotanya tentang kegiatan atau pekerjaan apa yang harus ia kerjakan, kepada siapa harus berkonsultasi atau bertanggung jawab. Dengan demikian, proses kerjasama menuju pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi dapat terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Gambaran struktur organisasi yang jelas akan memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk mendistribusikan tugas dan wewenang kepada seseorang yang tepat sehingga daya guna dan hasil guna dapat terwujud. Struktur organisasi juga dibutuhkan dalam proses penyusunan anggaran. Adanya struktur organisasi, memungkinkan perencanaan yang sudah dinyatakan dalam anggaran dapat direalisasikan dan dievaluasi penggunaannya sesuai dengan visi, misi, tujuan dan rencana strategis. Struktur organisasi Kongregasi SPM, terdiri atas 3 hal, yaitu: struktur organisasi kepemimpinan, operasional dan pelayanan Kongregasi SPM. Menurut Konstitusi Kongregasi SPM (1984: 108-109), kepemimpinan Kongregasi SPM Provinsi Indonesia adalah Dewan Pengurus Provinsi atau DPP, terdiri atas pemimpin provinsi dan 4 anggota yang disebut asisten. Anggota DPP dipilih oleh kapitel provinsi. Kapitel provinsi yang juga disebut sidang provinsi yang mewakili semua suster provinsi, merupakan instansi tertinggi yang mengambil keputusan-keputusan dan menjalankan koordinasi selama bersidang. Berikut ini gambar struktur organisasi Kongregasi SPM:.

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41. PROVINSI – DP PROVINDO. Sekretaris. Ekonom. 1.Arsip keseluruhan Provinsi 2.Arsip Pribadi Anggota (berisi semua data dan informasi sebagai anggota tarekat ). Kepegawaian 1.Anggota Provindo 2.Karyawan Biara. PIKO Komunitas. Komunitas Dependence. PIKO Komunitas. Komunitas Dependence. PIKO Komunitas. Komunitas Dependence. Gambar III: Struktur Organisasi Kepemimpinan Kongregasi SPM Sumber: Renstra Keputusan Kapitel SPM Tahun 2010.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42. KAPITEL Provinsial – DP PROVINDO. Komisi Sosial. Komisi Pendidikan. Komisi Sekretariat. Komisi Ekonomat. Komisi Pembinaan. Komisi Hidup Pekutuan. Pimpinan Komunitas Komunitas. Komunitas. Komunitas Dependence. Komunitas Dependence. Garis Komando Garis Komunikatif. Gambar IV. Stuktur Organisasi Operasional Kongregasi SPM Sumber: Renstra Keputusan Kapitel SPM Tahun 2010. Komunitas Komunitas Dependence.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43. Provinsial – DP PROVINDO. Ekonom. Keuangan 1.Pengelolaan 2.Investmen 3.Fund resources. Kepegawaian 1.Anggota Provindo 2.Karyawan Biara. Sekretaris. 1.Tanah 2.Gedung 3.Inventaris. Pembinaan. Fonds 1.3K 2.Kesehatan. Pendidikan. POKJA KOMISI. 1. Arsip Provinsi. 2. Arsip Kepengurusan. 3. Arsip Museum.. Badan Sosial. Gambar V. Struktur Organisasi Pelayanan Kongregasi SPM Provinsi Indonesia Sumber: Renstra Keputusan Kapitel SPM Tahun 2010. Karya.

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 44. D. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Ekonomat Menurut Rencana Strategis Keputusan Kapitel Provinsi Indonesia (2010: 218), visi Ekonomat Kongregasi SPM adalah terwujudnya akuntabilitas, kualitas, dan kemandirian finansial kongregasi demi kesejahteraan hidup bersama dan dalam semangat kesamaan martabat manusia sebagai citra Allah. Misi Ekonomat SPM adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan akuntabilitas yang tertib hukum dan administrasi, kredibel, transparan, akurat, dan kontinu. 2. Meningkatkan kualitas SDM yang profesional, memiliki integritas, setia pada komitmen, dan kerjasama. 3. Mengupayakan kemandirian finansial secara kreatif, adil, antisipatif, proaktif, dan visioner. 4. Mengusahakan hidup sehat, penuh syukur, dan damai serta memberikan apresiasi untuk mencapai kesejahteraan hidup. 5. Mewujudkan spiritualitas kesamaan martabat manusia sebagai citra Allah dengan bersikap inklusif, berbela rasa, dan lebih berpihak pada yang miskin.. Sasaran yang digunakan untuk mencapai visi, misi dan tujuan ekonomat adalah: 1. Komunitas SPM dan Unit Karya SPM tertib hukum dan administrasi, kredibel, transparan, akurat, dan kontinu. 2. Para Suster dan Mitra Kerja SPM memiliki kualitas profesional, integritas, komitmen dan kerja sama..

(61) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 45. 3. Komunitas dan Unit Karya SPM mengupayakan kemandirian finansial secara kreatif, adil, antisipatif, proaktif, dan visioner. 4. Setiap pribadi SPM hidup sehat, penuh syukur, dan damai serta memberikan apresiasi untuk mencapai kesejahteraan hidup. 5. Setiap pribadi SPM dan Mitra Kerja SPM bersikap inklusif, berbela rasa, dan lebih berpihak pada yang miskin. Yang dimaksud dengan strategi adalah cara-cara untuk mewujudkan visi, misi, dan sasaran yang telah dirumuskan. Strategi dirumuskan dalam bentuk program-program yang sifatnya masih umum, namun diusahakan untuk dicari indikator pelaksanaannya. Komponen strategi meliputi: bidang program strategis, program strategis, dan rincian program. Dengan mengacu pada perumusan visi, misi dan sasaran tersebut di atas, Komisi Yuridis Ekonomi SPM merumuskan bidang program strategis meliputi: 1. Bidang pengembangan akuntabilitas. 2. Bidang pengembangan kualitas. 3. Bidang pengembangan kemandirian finansial. 4. Bidang kesejahteraan hidup. 5. Bidang pengembangan kesamaan martabat manusia sebagai Citra Allah.. Rencana strategis Komisi Ekonomat SPM periode tahun 2010-2016 dijabarkan dalam rincian program tahunan pada tabel 6..

(62) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. No 1.. 46. Tabel 6. Rencana Strategis Komisi Ekonomat Periode 2010-2016 Bidang Program Strategi Rincian Program Strategi Pengembangan Akuntabilitas. 1.1. Tertib hukum & administrasi. 1.1.4. Menciptakan struktur dan sistem yang disepakati. 1.1.6. Menciptakan mekanisme & sistem control keuangan.. 2.. Pengembangan kualitas. 1.2. Kredibel. 1.2.1. Meningkatkan tanggung Jawab. 1.3. Transparan. 1.3.1. Meningkatkan sikap saling terbuka. 1.3.2. Meningkatkan penyusunan informasi keuangan yang jelas. 1.3.3. Membudayakan sosialisasi kinerja keuangan. 1.4. Akurat. 1.4.2. Meningkatkan sikap teliti, disiplin, tekun, serius, dan cekatan.. 1.5. Kontinuitas. 1.5.1. Memanfaatkan system control secara optimal. 1.5.2. Menyusun anggaran dan 1.5.3. Laporan keuangan tepat waktu. 1.5.4. Mengalokasikan dana investasi dalam manusia dan dana kesehatan. 1.5.5. Meningkatkan evaluasi dan penataan.. 2.1.Profesionalitas. 2.1.2. Meningkatkan sikap konsisten. 2.1.5. Meningkatkan sikap fleksibel.. Sumber: Rencana Strategis Keputusan Kapitel Provinsi Indonesia tahun 2010.

(63) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. No. 47. Lanjutan Tabel 6. Rencana Strategis Komisi Ekonomat Periode 2010-2016 Bidang Rincian Program Program Strategi Strategi 2.2.Komitmen. 2.2.3. Mengalokasikan dan memanfaatkan dana untuk meningkatkan kualitas dan investasi dalam manusia. 2.3.Kerjasama. 2.3.1. Membangun jejaring internal dan eksternal.. 4.. Pengembangan 4.1.Sehat kesejahteraan hidup. 4.1.1. Membudayakan pola makan bergizi (sehat jasmani). 5.. Pengembangan 5.1.Bela rasa kesamaan martabat manusia sebagai citra Allah. 5.1.1. Meningkatkan sikap solider 5.1.2. Meningkatkan sikap setia kawan. 5.1.3. Meningkatkan sikap peduli. 5.2. Lebih berpihak pada yang miskin. 5.2.1. Meningkatkan sikap rela berbagi. 5.2.2. Meningkatkan sikap tanpa pamrih. 5.2.3. Meningkatkan sikap empati.. Sumber: Rencana Strategis Keputusan Kapitel Provinsi Indonesia tahun 2010. E. Tugas dan Wewenang DPP, Ekonom dan Pimpinan Setempat Deskripsi jabatan atau job description merupakan suatu pernyataan yang teratur dari suatu jabatan yang berisi penjelasan tentang berbagai tugas, dan fungsi suatu jabatan. Pernyataan disusun dengan bahasa yang mudah dipahami guna menghindari timbulnya kesalahpahaman dan perbedaan.

(64) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 48. pengertian dari masing-masing bagian dan jabatan di dalam organisasi. Berdasarkan struktur organisasi yang ada. Berikut ini akan diuraikan secara sederhana tugas dan fungsi masingmasing bagian struktur organisasi yang ada di Kongregasi SPM. 1. Tugas Dan Wewenang Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Menurut Konstitusi SPM (1984: 110), tugas, tanggung jawab dan wewenang Dewan Pengurus Provinsi (DPP) adalah: a. Tugas utama pemimpin provinsi ialah bersama dengan dewannya, mengemudikan provinsi dengan melayani seturut semangat Yesus dari Nasaret, sebagaimana kita ungkapkan dalam spiritualitas kepemimpinan sesuai dengan kharisma kongregasi. b. Pemimpin provinsi mengetuai dewannya dan secara resmi mewakili provinsi. c. Pemimpin provinsi, dengan persetujuan dewannya, bertanggungjawab mempersiapkan kapitel provinsi dengan baik. d. Pemimpin provinsi, dengan persetujuan dewannya, mempertanggungjawabkan pelaksanaan kebijakan dibidang spiritual, kemasyarakatan dan keuangan, yang dinyatakan dalam laporan evaluasi. Laporan ini diajukan kepada kapitel umum. e. Pemimpin provinsi, dengan persetujuan dewannya, dapat mendirikan rumah setelah bermusyawarah dengan pemimpin umum dan dewannya serta dengan persetujuan tertulis dari uskup setempat..

(65) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 49. f. Sekurang-kurangnya satu kali dalam masa jabatannya, pemimpin provinsi atau salah seorang asistennya mengunjungi tiap komunitas dan menawarkan kesempatan kepada para suster untuk mengadakan wawancara pribadi. 2. Tugas-tugas Ekonom Provinsi/ Regio Menurut Konstitusi SPM (1984: 117), tugas ekonom provinsi adalah sebagai berikut: a. Ekonom provinsi/regio mengelola harta milik provinsi/regio serta harta milik pribadi para suster yang secara sah terdaftar dalam provinsi/regio. Pengelolaan ini dilaksanakan atas penugasan pemimpin provinsi/regio. b. Ekonom provinsi/regio memberi nasehat kepada Dewan Pengurus Provinsi/Regio mengenai kebijakan provinsi/regio dalam hal keuangan dan ekonomi. c. Ekonom provinsi/regio berusaha menyusun laporan dan menyampaikan neraca tahunan provinsi/regio mengenai tahun anggaran yang lampau dan anggaran belanja untuk tahun yang akan datang kepada Dewan Pengurus Umum . d. Ekonom provinsi/regio menyampaikan nasehat tertulis kepada Dewan Pengurus Provinsi/regio mengenai neraca-neraca tahunan serta rancangan anggaran-anggaran yang disampaikan oleh pengurus masing-masing rumah..

Gambar

Gambar II. Proses pengendalian
Tabel 3. Kriteria Penilaian Efisiensi   Pengelolaan Keuangan Daerah
Tabel 4. Analisis Tingkat Efektivitas
Tabel 5. Kriteria Penilaian Efektivitas    Pengelolaan Keuangan Daerah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, meskipun dampak inflasi dari kenaikan harga BBM dapat menngakibatkan menurunnya investasi dan pendapatan GDP riil tetapi semua itu tetap bisa

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas Kehadiratnya, yang telah melimpahkan

Dari paparan umum, hubungan antara agama dan politik tersebut di atas, kemudian akan coba dilihat bagaimana hubungan agama – khususnya Islam sebagai agama mayoritas dan

Berdasarkan Evaluasi Dokumen Penawaran yang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Madiun Tahun Anggaran 2017, sebagaimana

[r]

Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.. KELOMPOK KERJA (POKJA) ULP PROVINSI

Sanggahan paling lambat tanggal 27 Agustus 2015 telah diterima oleh Kelompok Kerja 22 ULP paket pekerjaan tersebut diatas pada Unit Layanan Pengadaan Kabupaten

Subi Pengadaan Langsung 10 ha Subi Rp 57.500.000 APBD April 2012 - Belanja Modal Pengadaan Penggilingan Hasil Pertanian Pelelangan Sederhana 3 Unit Kab.. Natuna Rp