• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi rasio lingkar pinggang tinggi badan wanita dewasa terhadap risiko penyakit kardiovaskular di Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Korelasi rasio lingkar pinggang tinggi badan wanita dewasa terhadap risiko penyakit kardiovaskular di Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KORELASI RASIO LINGKAR PINGGANG TINGGI BADAN WANITA DEWASA TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR DI DESA KEPUHARJO CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA. SKRIPSI. Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi. Oleh : Sefrida Putri Santika NIM : 138114134. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KORELASI RASIO LINGKAR PINGGANG TINGGI BADAN WANITA DEWASA TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR DI DESA KEPUHARJO CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA. SKRIPSI. Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi. Oleh : Sefrida Putri Santika NIM : 138114134. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kamu dan juga orang-orang yang dikaruniai ilmu pengetahuan hingga beberapa derajat” ( al-Mujadalah : 11 ). Dengan ridho ALLAH SWT kupersembahkan karya ini untuk : Bapak, Ibu, dan Adik-adikkuku tersayang Sahabat-sahabat serta almamaterku tercinta. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PRAKATA Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa penulis panjatkan atas segala berkat, rahmat, dan limpahan kasih-Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul “Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan Wanita Dewasa terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular di Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta” sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin dan arahan kepada peneliti.. 2.. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dalam berbagai ilmu, pengetahuan, dan wawasan, serta bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk berdiskusi dan mengarahkann penulis dalam penyusunan skripsi ini.. 3.. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas semua saran, dan dukungan yang membangun.. 4.. Kepala Desa Kepuharjo yang memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian dan pengambilan data.. 5.. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.. 6.. Laboratorium Parahita yang telah membantu penulis dalam menganalisis darah untuk kepentingan penelitian.. 7.. Masyarakat Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta yang telah bersedia terlibat dalam penelitian sebagai responden.. 8.. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama proses perkuliahan.. 9.. Bapak Darmantono, Ibu Supriati, adikku Vadil dan Syifa, dan seluruh keluarga tercinta, sumber semangat, yang selalu berdoa, memberikan kasih Bapak, ibu,. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. sayang dan cinta, dukungan, perhatian, kesabaran dalam membimbing penulis dari awal hingga berakhirnya penulisan ini. 10. Teman-teman seperjuangan skripsi “Rosa Malinda, Morgan Wahyu Pratama, Benidiktus Harimurti Adi Primandiri, Akhiles Twonang Nugraha, Agnes Scherine Karlinda, Utari Febrina Supomo Sunu, Galih Permadi, Herlince Apu, Jennifer, dan yang selalu berjuang bersama dan saling memberikan semangat. 11. Sahabat-sahabat Ubaidilla, Bella, Riska, Yeyen, Prapti Dwi, Dewi, Zita Dhirani, Wendy Felix, Sari Kusuma, Nawacatur, Yolanda Tyas, Willy Sine atas semua hiburan dan selalu mengingatkan penulis selama ini. 12. Bapak Ibu dan teman-teman dari kos Cinta, kakakku Nathalia, Kresnanda atas segala doa, dukungan, semangat, dan nasehat kepada penulis. 13. Teman-teman FSM D 2013, FKK C 2013 dan semua angkatan 2013 yang telah bersama-sama berproses dan berbagi suka duka di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 14. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama di bidang ilmu farmasi.. Yogyakarta, 28 Oktober 2016 Penulis. Sefrida Putri Santika. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vi PRAKATA ......................................................................................................... vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii ABSTRAK ......................................................................................................... xiii ABSTRACT ....................................................................................................... xiv PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 METODE PENELITIAN ................................................................................... 3 Desain dan subjek penelitian............................................................................... 3 Penilaian Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan .............................................. 3 Penilaian Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular ............................................. 4 Analisis statistik ................................................................................................. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 5 KESIMPULAN .................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10 LAMPIRAN ....................................................................................................... 13 BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 31. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat izin penelitian (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ... 13 Lampiran 2. Surat izin penelitian (Pemerintah Desa Kepuharjo) ......................... 14 Lampiran 3. Ethical Clearance ............................................................................ 15 Lampiran 4. Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit ..................................... 16 Lampiran 5. Sfigmomanometer, pita pengukur, dan ukuran tinggi badan ............................................................................................... 17 Lampiran 6. Sertifikat kalibrasi sfigmomanometer ............................................. 18 Lampiran 7. Sertifikat kalibrasi pita pengukur .................................................... 20 Lampiran 8. Sertifikat kalibrasi ukuran tinggi badan ........................................... 22 Lampiran 9. Informed Consent ............................................................................ 24 Lampiran 10. Pedoman Wawancara .................................................................... 25 Lampiran 11. Form Pengukuran Antropometri .................................................... 26 Lampiran 12. Hasil Pemeriksaan Laboratorium ................................................. 27 Lampiran 13. Algoritma Framingham risk score ................................................ 28 Lampiran 14. Uji Statistik..................................................................................... 29. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian (n=62) ........................................... 5 Tabel II. Perbandingan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Kelompok RLPTB Normal dan Kelompok RLPTB overweight/obese .................. 6 Tabel III. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan dengan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular ....................................................................... 7. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Abstrak Peningkatan akumulasi lemak (abdominal) merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Nilai Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan (RLPTB) yang lebih tinggi menunjukkan risiko lebih tinggi terhadap penyakit kardiovaskular terkait obesitas abdominal. Tujuan. Mengetahui adanya korelasi bermakna antara rasio lingkar pinggang-tinggi badan terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada wanita dewasa di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Metode. Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional pada 62 wanita dengan kriteria inklusi umur 40-60 tahun,bersedia berpuasa dan menandatangani inform consent. Kriteria eksklusi yaitu responden tidak berpuasa (10-12 jam), hamil, memiliki riwayat penyakit kardiovaskular (jantung koroner, infark miokard, insufisiensi koroner, angina, stroke iskemik, hemoragik stroke, serangan iskemik transien, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung) dan data responden tidak lengkap. Data yang diambil yaitu tekanan darah, glukosa darah puasa, total cholesterol dan risiko kardiovaskular responden dihitung menggunakan Framingham Risk Score (FRS). Parameter antropometri yang diukur dari responden yaitu lingkar pinggang dan tinggi badan. Hasil. Berdasarkan uji pearson, rasio lingkar pinggang tinggi badan dan Framingham Risk Score (FRS) menunjukkan hasil korelasi positif bermakna (p = 0,038; r = 0,264). Responden dengan RLPTB obese/overweight sebesar 75,81%. Kesimpulan. RLPTB dan risiko penyakit kardiovaskular (FRS) memiliki korelasi yang bermakna dengan arah korelasi positif, dan kekuatan lemah. Kata Kunci: Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan (RLPTB); wanita dewasa; Framingham Risk Score (FRS). xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Abstract One of the main risk factors of cardiovascular disease is an increase in the value of Waist to Height Ratio (WHTR). Higher abdominal obesity value is related to higher risk of cardiovascular disease. Purpose. To know the correlation between cardiovascular disease and the value of WHTR on adult female in Kepuharjo Village, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Method. Analytic observational research with cross-sectional planning on 62 adult female in Kepuharjo Village, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Inclusive criteria such as; aged between 40-60, agreed to prior informed consent. Exclusion criteria such as; incomplete respondent probing, pregnancy, prior cardiovascular disease (coronary heart disease, ischemic or hemorrhagic stroke, myocardial infarc, angina, transient ischemic arrest, periphery arterial disease, and cardiac arrest) or failure to fast prior to the predetermined test schedule (10-12 hours prior). The data gathered are Blood Pressure, HDL, Blood Glucose Level, total cholesterol, and Framingham risk score. Anthropometric parameter is measured through waist circumference and body height. Result. Based on pearson test, the WHTR and Framingham risk score (FRS) is noted at (p = 0,038; r = 0,264). Respondents with obese/overweight 75,81%. Conclusion. Waist to Height ratio and cardiovascular disease risk factor (FRS) has a positive correlation with an insubstantial strength factor. Keywords: Waist to Height Ratio (WHTR), adult female, Framingham risk score. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENDAHULUAN Penyakit kardiovaskular menggambarkan berkurangnya aliran darah ke jantung, otak atau tubuh sebagai akibat dari adanya penggumpalan darah (trombosis), atau adanya penumpukan deposit lemak di dalam arteri yang menyebabkan aterosklerosis (National Health Service, 2015). Pada bulan Januari tahun 2015 sekitar 17,5 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular pada tahun 2012 (WHO, 2015). Di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi penyakit jantung mencapai 7,2%. Kematian yang diakibatkan penyakit jantung, hipertensi, dan stroke mencapai 31,9%. Di DIY terdapat 19.440 pasien terdiagnosa stroke dan 16.663 pasien jantung koroner (Kemenkes RI, 2014). Menurut catatan RSUD Sleman terdapat 490 penderita penyakit jantung dan 595 penderita stroke pada tahun 2009 (Dinkes Kab. Sleman, 2010). Pasien dengan penyakit kardiovaskular umumnya disertai dengan obesitas abdominal (Despres, 2006). Obesitas abdominal salah satu faktor risiko terbesar menyebabkan penyakit jantung koroner yang berhubungan kuat dengan peningkatan prevalensi hipertensi, dislipidemia dan diabetes yang dapat berakibat penyakit jantung iskemik. Orang-orang dengan obesitas abdominal mempunyai prevalensi lebih tinggi terhadap risiko aterosklerosis (Koopman, Swofford, Beard dan Meadows, 2009; Shanrajit, 2014). Overweight dan obesitas menjadi faktor utama terhadap risiko kematian, diperkirakan mencapai 23% terhadap penyakit jantung iskemik (WHO, 2012). Berlebihnya lemak dalam tubuh dapat berpengaruh pada tingginya kadar lemak dalam darah, meningkatkan tekanan darah, intoleransi glukosa dan resistensi insulin, dimana hal tersebut meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung (Insel, Ros, Mcmahon, dan Bernstein, 2011). Penelitian Guasch-Ferre et al. (2012) dengan metode cross-sectional dan prospektif menunjukkan bahwa rasio lingkar pinggang-tinggi badan menjadi prediktor yang lebih baik karena hubungan lingkar pinggang dengan obesitas abdominal. BMI dinilai secara luas digunakan untuk menilai obesitas dan kelebihan berat badan, namun tidak dapat membedakan lemak dari otot atau distribusi lemak. Pengukuran lingkar pinggang sendiri tidak memperhitungkan perbedaan-perbedaan. 1.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. tinggi tubuh, sedangkan rasio lingkar pinggang tinggi badan mempertimbangkan tinggi badan sehingga penyesuaian cut-off dapat digunakan pada berbagai populasi (Sung-Hee,. Soon-Ja, Kwang-Soo, Hyun-Young, 2009; Ashwell dan Hsieh, 2005). Systematic review dan uji meta-analisis yang dilakukan Ashwell, Gunn dan Gibson (2012) menunjukkan bahwa rasio lingkar pinggang-tinggi badan merupakan prediktor yang lebih baik berkorelasi dengan diabetes, dyslipidemia, hipertensi dan risiko penyakit kardiovaskular pada kedua jenis kelamin di populasi dari berbagai negara dan kelompok etnis. Penelitian Ashwell (2011) dan Palacios et al. (2011) menunjukkan beberapa tahun terakhir rasio lingkar pinggang tinggi badan menjadi pengukuran antropometri yang cukup baik dalam memprediksi penyakit jantung koroner dan morbiditas stroke dalam studi prospektif Framingham. Goh et al. (2014) menggunakan pengukuran antropometri dalam penelitiannya menyatakan bahwa rasio lingkar pinggang-tinggi badan memiliki spesifisitas dan sensitifitas yang lebih baik dibandingkan BMI dalam memprediksi adanya risiko terhadap penyakit kardiovaskular 10 tahun ke depan berdasarkan Framingham Risk Score. Responden penelitian adalah masyarakat pedesaan yang menurut WHO (2008) memiliki sedikit akses mengenai informasi kesehatan yang mungkin dikarenakan kurangnya tenaga medis dan faktor sosial-ekonomi. Berdasarkan data riset kesehatan dasar RI 2013, di Indonesia penderita jantung dan gagal jantung berdasarkan diagnosis/gejala lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pada laki-laki. Data menunjukkan pada wanita estimasi jumlah absolut pada jantung koroner 442,674, gagal jantung 177,070 dan pada stroke 602,037 sedangkan pada laki-laki jantung koroner 362,618, gagal jantung 88,155, stroke 625,897 (pusat data dan informasi Kemenkes RI,2014). Data Riskedas 2013 menyebutkan bahwa penderita jantung koroner, gagal jantung, dan stroke banyak ditemukan pada kelompok umur 45-74 tahun (Kementerian Kesehatan RI. 2014). Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui korelasi rasio lingkar pinggang tinggi badan terhadap risiko penyakit kardiovaskular menggunakan Framingham risk score. 2.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. METODE PENELITIAN Desain dan Subjek Penelitian Penelitian yang dilakukan mengunakan jenis observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang dilakukan di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Pemilihan responden penelitian dengan teknik non-random jenis purposive sampling berdasarkan penelitian sebelumnya. Responden penelitian adalah 62 wanita dewasa yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi penelitian ini yaitu usia 40-60 tahun yang telah menandatangani informed consent di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Kriteria ekslusi penelitian ini antara lain tidak berpuasa (10-12 jam) sebelum pengambilan sampel darah, hasil responden tidak lengkap, memiliki riwayat penyakit kardiovaskular (infark miokard, insufisiensi coroner, jantung coroner, angina, stroke iskemik, hemoragik stroke, serangan iskemik transien, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung) dan sedang hamil. Penelitian telah mendapat izin dari Badan Perencanaan Pembanguna Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan nomor KE/FK/797/2016, sedangkan keaslian penelitian juga telah disetujui oleh Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.. Penilaian Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan Pengukuran lingkar pinggang menggunakan pita pengukur merk ABN dilakukan pada titik tengah antara tulang rusuk paling bawah dan titik ujung lengkung tulang panggul, lalu diukur secara horizontal. Pita pengukur harus menempel pada kulit, namun tidak sampai menekan (International Diabetes Federation, 2006). Pengukuran tinggi badan menggunakan alat pengukur tinggi badan merk Height® dilakukan dengan cara berdiri tegak, punggung menempel pada dinding, kepala lurus ke depan dengan puncak kepala berada tepat pada bagian bawah skala pengukur stadiometer (NHANES, 2007). Alat-alat tersebut telah divalidasi di Balai Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemda DIY.. 3.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Dari hasil pengukuran lingkar pinggang (cm) dan tinggi badan (cm) selanjutnya dilakukan perhitungan rasio lingkar pinggang tinggi badan dengan kategori normal ≤0,5; overweight/obese ≥0,51 (Cai et al., 2013). Penilaian Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular Framingham risk score merupakan fungsi algoritma yang menggabungkan beberapa informasi faktor risiko penyakit kardiovaskular untuk menghasilkan perkiraan (atau risiko) CVD (cardiovascular disease) atau komponen CVD selama 10 tahun ke depan (D’Agostino, et al., 2013). Pada penelitian ini digunakan pedoman wawancara untuk mendapatkan data diri, status merokok, riwayat penyakit dan pengobatan responden penelitian. Pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital merk OMRON model HEM-7203 yang telah divalidasi di Balai Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemda DIY. Pemeriksaan kadar gula darah puasa, total kolesterol dan HDL dilakukan oleh petugas kesehatan dari Laboratorium Parahita Yogyakarta. Pengukuran glukosa dilakukan dengan menggunakan prinsip reaksi heksokinase (NHANES, 2008), pengukuran kadar kolesterol dilakukan secara enzimatik dalam serangkaian reaksi hidrolisis (NHANES, 2007) dan pengukuran HDL digunakan metode langsung dengan enzimatik (NHANES, 2007). Berdasarkan hasil wawancara dan juga hasil pemeriksaan laboratorium maka dapat dikonversi menggunakan algoritma Framingham Risk Score secara online (https://www.framinghamheartstudy.org/risk-functions/cardiovascular-disease/10year-risk.php) sehingga didapat nilai presentasi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dalam jangka waktu 10 tahun mendatang.. Analisis Statistik Data analisis statistik dilakukan oleh Clinical Epidemiology and Biostatistic Unit (CE&BU) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang diolah dengan program IBM SPSS 22 Lisensi UGM Yogyakarta dengan taraf kepercayaan 95%. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan KolmogorovSmirnov. Karakteristik ditampilkan dalam bentuk persentase, dan indikasi yang diukur ditampilkan dalam rata-rata ± standar deviasi. Uji korelasi pearson untuk. 4.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengetahui korelasi rasio lingkar pinggang tinggi badan terhadap faktor risiko penyakit kardiovaskular. Dalam analisis korelasi pearson nilai p<0,05 dianggap memiliki hubungan bermakna secara statistik. Uji komparasi T-test independent dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel faktor risiko penyakit kardiovaskular berdasarkan kategori Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan (RLPTB).. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel I menunjukkan profil karakteristik dari 62 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan. Tabel I. Karakteristik responden penelitian (n=62) Variabel. Total p-value (rerata ± SD) ‹%› Usia (tahun) 48,03 ± 5,65 0,069* LP (cm) 87,43 ± 13,15 0,200* TB (cm) 10,85 ± 5,02 0,200* RLPTB (cm) 0,58 ± 0,09 0,200* SBP (mmHG)) 138,76 ± 22,72 0,200* DBP (mmHG) 82,66 ± 11,76 0,082* GDP (mg/dl) 87,58 ± 20,67 0,000 HDL (mg/dl) 56,26 ± 11,15 0,015 Total Kolesterol (mg/dl) 208,77 ± 43,69 0,180* FRS (%) 6,30 ± 5,46 0,000 Normal 24,19 0,068* Overweight/Obese 75,81 0,086* Menopouse 40,32 0,280* Keterangan : SBP (systolic blood pressure); DBP (diastolic blood pressure); GDP (gula darah puasa); HDL (high density lipoprotein); FRS (Framingham Risk Score); RLPTB (rasio lingkar pinggang tinggi badan) *p-value >0,05 data terdistribusi normal. Pada penelitian ini (tabel I) dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov yang menunjukan bahwa responden wanita di desa Kepuharjo yang berumur 40-60 tahun sebagian besar (75,81%) mengalami overweight/obese ditunjukkan oleh nilai rerata RLPTB mencapai 0,58. Obesitas diidentifikasi sebagai faktor risiko yang kuat terkait penyakit kardiovaskular dan penyakit metabolisme lainnya seperti diabetes mellitus dan hipertensi (Su et al., 2015). Risiko penyakit jantung sangat berhubungan dengan obesitas sentral dibandingkan dengan obesitas perifer. Obesitas sentral meningkatkan mortalitas dengan mengubah profil metabolik,. 5.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. struktur dan fungsi jantung yang terjadi pada individu sebagai akibat terakumulasinya jaringan adipose dalam jumlah berlebih sehingga sering berhubungan dengan berbagai komplikasi jantung seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan kematian mendadak melalui dampaknya pada sistem kardiovaskular (Poirer et al., 2006; Flegal et al., 2013; Chen et al., 2013).. Tabel II. Profil Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Kelompok RLPTB Normal dan Kelompok RLPTB Overweight/Obese RLPTB Normal Overweight/Obese p-value (≤ 0,5) (≥ 0,51) n=15 n=47 Usia (tahun) 46,33±6,94 48,57±5,14 0,184 SBP (mmHG) 124,23±21,52 143,39±21,28 0,004* DBP (mmHG)) 75,73±10,35 84,87±11,40 0,008* GDP (mg/dl) 83,33±8,25 88,94±23,20 0,365 HDL (mg/dl) 62,47±9,56 54,28±10,98 0,012* Total Kolesterol (mg/dl) 208,00±49,71 209,02±4,01 0,938 FRS (%) 4,25±4,01 6,95±5,73 0,096 Keterangan: SBP (systolic blood pressure); DBP (diastolic blood pressure); GDP (gula darah puasa); HDL (high density lipoprotein); FRS (Framingham Risk Score); RLPTB (rasio lingkar pinggang tinggi badan) * nilai p<0,05 berbeda bermakna Variabel. Hasil uji T-test independent pada penelitian ini menunjukkan variabel SBP, DBP, HDL berbeda bermakna diantara ke-2 kelompok, sedangkan variabel usia, GDP, kolestrol total, FRS berbeda tidak bermakna (p>0,05) namun rerata variabel tersebut menunjukkan risiko lebih tinggi pada kelompok overweight/obese (≥0,51) dibandingkan pada kelompok normal (≤ 0,5). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Chehrei et al. (2007), responden dengan obesitas memiliki nilai kolesterol total lebih tinggi, nilai HDL yang lebih rendah dan glukosa darah puasa lebih tinggi dari responden normal. Semakin tinggi kadar kolesterol di dalam darah, semakin besar risiko penyakit jantung terkait aterosklerosis (NIH, 2016). Menurut penelitian Setiono, Suhartono, Purwoko (2012) nilai HDL pada jenis kelamin perempuan tidak dipengaruhi perubahan RLPTB (berbeda tidak bermakna), sedangkan penelitian ini menunjukkan bahwa nilai HDL dipengaruhi oleh perubahan RLPTB, perbedaan hasil pada penelitian ini berkaitan dengan jumlah responden yang digunakan.. 6.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Faktor risiko penyakit kardiovaskular yang paling tinggi pada wanita disebabkan seiring bertambah nya usia yang disertai dengan obesitas dan hipertensi (Gustierrez et al., 2015). Sindrom metabolik lebih banyak terjadi setelah wanita mengalami masa menopause. Wanita dengan kondisi menopause mengalami peningkatan kolesterol LDL dan penurunan HDL (Ali et al., 2014). Penurunan hormon esterogen secara alami yang disertai dengan peningkatan lemak tubuh mungkin menjadi faktor peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Esterogen memberikan efek positif melindungi lapisan dalam dari dinding arteri (AHA, 2016). Rasio lingkar pinggang tinggi badan secara individual berkorelasi dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan juga berkorelasi dengan FRS, hal ini menunjukkan bahwa RLPTB merupakan penanda kuat risiko penyakit kardiovaskular terkait obesitas (Rianne, Lear, Claydon, 2014). Tabel II menunjukkan sesuai dengan pernyataan Rianne, Lear, dan Claydon dimana nilai FRS responden dipengaruhi oleh perubahan RLPTB.. Tabel III. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan dengan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular Faktor Risiko CVD. RLPTB (n=62) r R2 p-value Usia (tahun) 0,293 0,085849 0,021* SBP (mmHG) 0,271 0,073441 0,033* DBP (mmHG) 0,235 0,055225 0,067 GDP (mg/dl) 0,257 0,066049 0,044* HDL (mg/dl) -0,412 0,169744 0,001* Total Kolesterol (mg/dl) -0,078 0,006084 0,545 FRS (%) 0,264 0,069696 0,038* Keterangan : SBP (systolic blood pressure); DBP (diastolic blood pressure); GDP (gula darah puasa); HDL (high density lipoprotein); FRS (Framingham Risk Score); RLPTB (rasio lingkar pinggang tinggi badan) r : korelasi ; R2: koefisien determinasi ; p-value *p<0,05 (signifikan). Pada penelitian ini dilakukan uji korelasi Pearson untuk mengetahui korelasi antara RLPTB dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Tabel III menunjukkan korelasi positif bermakna dengan kekuatan lemah antara RLPTB terhadap faktor risiko umur, systolic blood pressure, kadar gula darah puasa, FRS dan kolerasi positif tidak bermakna terhadap faktor risiko diastolic blood pressure.. 7.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel III menunjukkan korelasi negatif bermakna kekuatan sedang terhadap kadar HDL dan korelasi negatif tidak bermakna kekuatan lemah terhadap kolesterol total. Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan (RLPTB) digunakan untuk menilai obesitas abdominal, dimana obesitas abdominal sangat berhubungan dengan penyakit kardiovaskular. Pada beberapa orang dengan obesitas abdominal dan BMI yang normal menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan diabetes. Obesitas abdominal menjadi faktor risiko yang sangat kuat berkorelasi dengan dislipidemia dan hipertensi (Casanueva et al., 2010). Hasil analisis korelasi pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Li et al. (2013) dan Zhu et al. (2014) yang hasilnya menunjukkan RLPTB berkorelasi dengan beberapa faktor risiko kardiovaskular yaitu systolic blood pressure, diastolic blood pressure, kadar gula darah puasa dan HDL. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Widjaja et al. (2013) tekanan darah yang tinggi, nilai HDL yang rendah dan kadar glukosa puasa berkorelasi dengan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian Zahrawardani, Herlambang, Anggraheny (2013) menunjukkan terdapat korelasi bermakna antara usia (p=0,019), kolesterol total (p=0,004), hipertensi (p=0,002) dengan kejadian penyakit jantung koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang. Tekanan darah yang tinggi secara terus menerus menyebabkan kerusakan sistem pembuluh darah (aterosklerosis) (Sitorus,2008; World Heart Federation,2016). Pada analisis penelitian ini, RLPTB berkorelasi positif bermakna dengan kekuatan lemah terhadap FRS. Menurut penelitian Su et al. (2015) rasio lingkar pinggang tinggi badan (RLPTB) memiliki korelasi dengan faktor risiko kardiovaskular dibandingkan dengan indeks penentu risiko kardiovaskular lainnya. Hasil korelasi RLPTB pada penelitian Su et al. terhadap risiko penyakit kardiovaskular 10 tahun ke depan berdasarkan FRS menunjukkan korelasi bermakna dengan kekuatan korelasi lemah (r=0.3540; p<0.001). RLPTB berkorelasi positif bermakna dengan faktor risiko usia. Usia dan semua indeks antropometri, kecuali tinggi, berkorelasi positif dengan faktor risiko jantung koroner. Tinggi badan merupakan parameter penting yang harus. 8.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dipertimbangkan untuk menilai obesitas, karena tinggi mempengaruhi pengamatan akumulasi lemak (Heish, 2008). Browning et al. (2010) melaporkan systematic review beberapa penelitian korelasi memberikan hasil yang bermakna untuk semua indeks antropometri terhadap tekanan darah sistolik (SBP) dan diastolik (DBP) (Schneider et al., 2007). Hasil penelitian ini (tabel III) sejalan dengan penelitian Pereira et al. (2015) yang menunjukkan korelasi tidak bermakna antara RLPTB terhadap kolesterol total, sedangkan menurut penelitian Mamat (2008) dan Fajri (2011) menyatakan bahwa kenaikan kolesterol plasma merupakan faktor risiko penting untuk berkembangnya penyakit jantung koroner. Penelitian ini mengunakan metode sederhana yang mudah dilakukan dan rasio lingkar pinggang tinggi badan secara praktis dapat digunakan sebagai penilaian awal terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Rasio lingkar pinggang tinggi badan juga. dapat. digunakan. oleh. berbagai. etnik. dan. populasi. yang. tidak. memperhitungkan jenis kelamin dan usia. Kesulitan yang dialami peneliti yaitu saat melakukan pengukuran antropometri dimana pengukuran lingkar pinggang pada responden yang memiliki berat badan berlebih sulit untuk menemukan titik tengah antara tulang rusuk paling bawah dan tulang panggul paling atas sehingga kemungkinan pengukuran kurang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah responden yang digunakan mungkin belum cukup mewakili karakteristik populasi wanita di Desa Kepuharjo, namun sudah memenuhi syarat jumlah sampel untuk dapat dianalisa.. KESIMPULAN Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan (rerata=0,58) berkorelasi positif bermakna dan kekuatan lemah (p = 0,038; r = 0,264) dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular (rerata=6,3) pada wanita dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.. 9.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA Ali, S.B., Belfki-Benali, H., Aounallah-Skhiri, H., Traissac, P., Maire, B., Delpeuch, F., 2014. Menopause and Metabolic Syndrome in Tunisian Women. BioMed Research International, Volume 2014, Article ID 457131, 7. American Heart Association, 2016, Menopouse and Heart Disease, http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/More/MyHeartandStroke News/Menopause-and-Heart Disease_UCM_44842_Article.jsp#.WAyG2fl97IW diakses tanggal 30 September 2016. Ashwell, M., 2011. Charts Based on Body Mass Index and Waist-to-Height Ratio to Assess theHealth Risks of Obesity: A Review. The Open Obesity Journal, 3, 78-84. Ashwell, M., Gunn, P., Gibson, S., 2012. Waist-to-height ratio is a better screening tool than waist circumference and BMI for adult cardiometabolic risk factors: systematic review and meta-analysis. Obesity Review, vol.13, 284285. Browning, L.M., Hsieh, S.D., Ashwell, M., 2010. A systematic review of waist-toheight ratio as a screening tool for the prediction of cardiovascular disease and diabetes: 0·5 could be a suitable global boundary value. Nutr Res Rev; 23: 247-69. Cai, L., Liu., A., Zhang, Y., Wang, P., 2013. Waist-to-Height Ratio and Cardiovascular Risk Factors among Chinese Adults in Beijing. PLoS ONE, 8(7): e69298. Casanueva, F.F., Moreno, B., Azeredo, R.R., Massien, C., Conthe, P., Formiguera, X., et al, 2010. Relationship of abdominal obesity with cardiovascular disease, diabetes and hyperlipidaemia in Spain. Clinical Endocrinology, 73, 35–40. Chehrei, A., Sadrnia, S., Keshteli, A.H., Daneshmana, M.A., and Rezaei, J., 2007. Correlation of dyslipidemia with waist to height ratio, waist circumference, and body mass index in Iranian adults. Asia Pac J Clin Nutr, 16 (2), 248-253. Chen, Y., Copeland, W.K., Vedanthan, R., Grant, E., Lee, J.E., Gu, D., et al., 2013. Association between Body Mass Index and Cardiovascular Disease Mortality in East Asians and South Asians: Pooled Analysis of Prospective Data from the Asia Cohort Consortium. BMJ open, 347, f5446. D’Agustino, R.B., Pencina, M.J., Massaro, J.M., and Coady, 2013. Cardiovascular Disease Risk Assesment: Insights from Framingham. Nasional Institute on Health, (8), 11-23. Despres, J.P., 2006. Abdominal Obesity: the most prevalent cause of the metabolic syndrome ad related cardiometabolic risk. European Heart Journal Supplements, p.B.10 Dinkes Kab. Sleman, 2010. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman. Dinkes Kab. Sleman, hal. 63-67.. 10.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Effendi, A.T., Hardinsyah, Effendi, Y.H., Dewi, M., Nurdin, N.M., 2013. Nutrigenomik Resistensi Insulin Sindrom Metabolik Prediabetes. Bogor: IPB Press. Flegal, K.M., Kit, B.K., Orpana, H. and Graubard, B.I., 2013. Association of AllCause Mortality with Overweight and Obesity Using Standard Body Mass Index Categories: A Systematic Review and Meta-Analysis. JAMA, 309, 71-82. Guasch-Ferre, M., Bullo, M., Martı´nez-Gonza´lez, M.A., Corella D., Estruch, R., Covas, M.I., et al., 2012. Waist-to-Height Ratio and Cardiovascular Risk Factors in ElderlyIndividuals at High Cardiovascular Risk. PLoS ONE, 7(8), e43275. Gutierrez, C.V., Rodrigo, J.R., Alguacil, M.M.O., Caravaca, M.A.S., Lechuga, M.J.A.D.C., Villaverde, A.R., 2015. Overweight obesity and cardiovascular risk in menopausal transition. Nutr Hosp, 32(4):1603-1608. Goh, L.G.H., Dhaliwal, S.S., Welborn, T.A., Lee, A.H., and Della, P.R., 2014. Anthropometric Measurements of General and Central Obesity and the Prediction of Cardiovascular Disease Risk in Women: a cross-sectional study. BMJ Open, 4:e004138. Hsieh, S.D., Yoshinaga, H., and Muto T., 2008. Waist-to-height ratio, a simple and practical index for assessing central fat distribution and metabolic risk in Japanese men and women. Int J Obes Relat Metab Disord, 27: 610-616. Insel, P., Ross, D. McMahon, K. & Bernstein, M., 2011. Nutrition. Fourth Edition. Canada: Jones and Bartlett Publishers. International Diabetes Federation, 2006, the IDF consensus worldwide definition of the metabolic syndrome, Belgium, p. 11. Kaur, S., Sharma, A., Singh, H.J., 2014. Waist related anthropometric measures simple and useful predictors of coronary artery disease in women. Int J Physiol Pathophysiol Pharmacol, 6(4), 216-220. Kementrian Kesehatan RI, 2014, Pusat Data dan Informasi: Situasi Kesehatan Jantung, Kemenkes RI, Jakarta, hal 2. Koopman, R.J., Swofford, S.J., Beard, M.N., Meadows, S.E., 2009. Obesity and metabolic disease. Primary care. Clin Office Pract, 36(2), 257-70. Li W.C., Chen, I.C., Chang, Y.C., Loke, S.S., Wang, S.H., Hsiao, K.Y., 2013. Waist-to-height ratio, waist circumference, and body mass index as indices of cardiometabolic risk among 36,642 Taiwanese adults. Eur J Nutr, 52, 57–65. National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), 2007, Anthropometry Procedures Manual, CDC, UK, pp 1,9,16. Palacios, C., Perez, C.M., Guzman, M., Ortiz, A.P., Ayala, A., Suarez, E., 2011. Association between adiposity indices and cardiometabolic risk factors among adults living in Puerto Rico. Public Health Nutr, 10, 1714-1723. Pereira, P.F., Serrano, H.M.S., Carvalho, G.Q., Ribeiro, S.M.R., Peluzio, M.D.C.G., Franceschini, S.D.C.C., et al., 2015. Measurements of body fat distribution: assessment of collinearity with body mass, adiposity and height in female adolescents. Review Paul Pediatr, 33(1), 63–71.. 11.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Poirier, P., Giles, T.D., Bray, G.A., Hong, Y., Stern J.S., Pi-Sunyer, F.X., Robert H. Eckel, R.H., 2006, Obesity and Cardiovascular Disease: Pathophysiology, Evaluation, and Effect of Weight Loss, Circulation. 113, 898-918. Rianne, H.J.C.R., Lear, S.A., Claydon, V.E., 2014, Waist Circumference Is the Best Index for Obesity-Related Cardiovascular Disease Risk in Individuals with Spinal Cord Injury. Journal Of Neurotrauma, 31, 292–300. Schneider, H.J., Glaesmer, H., Klotsche, J., Bohler, S., Lehnert, H., Zeiher, A.M., 2007. Accuracy of Anthropometric Indicators of Obesity to Predict Cardiovascular Risk. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 92(2), 589–594. Schneider, H.J., Klotsche, J., Silber, S., Stalla, G.K., Wittchen, H.U., 2011. Measuring abdominal obesity: effects of height on distribution of cardiometabolic risk factors risk using waist circumference, waist-toheight ratio. Diabetes Care, 34:e7. Setiono, L.Y., Suhartono, T., Purwoko, Y., 2012. Dislipidemia pada obesitas dan tidak obesitas di RSUP DR Kariadi dan Laboratorium klinik swasta di kota Semarang. Sitorus, R.H., 2008. 3 Jenis Penyakit Pembunuh Utama Manusia. Penerbit Yrama Widya, Bandung. Sung-Hee Park, Soon-Ja Choi, Kwang-Soo Lee, Hyun-Young Park, 2009. Waist Circumference and Waist-to-Height Ratio as Predictors of Cardiovascular Disease Risk in Korean Adults. Circulation Journal, vol 73, 1643. Su, T.T, Amiri, M., Hairi, F.M., Thangiah, N., Dahlui, M., Majid, A., 2015. Body Composition Indices and Predicted Cardiovascular Disease Risk Profile among Urban Dwellers in Malaysia. BioMed Research International, Volume 2015, 174821, 7 Widjaja, F.F., Widjaja, I.R., Astria, Y., Suwita, C.S., Waspadji, S., (2013). Metabolic syndrome and Framingham risk score in obese young adults. Med J Indonesi. 22, 100-6. World Heart Federation, 2011. Cardiovascular Disease: Types and Symptoms, diakses tanggal 2 Oktober 2016. World Health Organization, 2008. WHO Country Cooperation Strategy 2007-2011, WHO, http://www.who.int/ countryfocus / cooperation strategy/ ccs_idn_en.pdf diakses pada tanggal 15 September 2016. World Health Organization, 2012. Obesity and overweight. Secondary obesity and overweight, diakses tanggal 13 September 2016. Zahrawardani, D., Herlambang, K.S., Anggraheny, H.D., 2013. Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, vol.1, no.2. Zhu,Q., Shen, F., Ye, T., Zhou, Q., Deng, H., Gu, X., 2014.Waist-to-height ratio is an appropriate index for identifying cardiometabolic risk in Chinese individuals with normal body mass index and waist circumference. J Diabetes, 6, 527–34.. 12.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LAMPIRAN Lampiran 1. Surat izin penelitian (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah). 13.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 2. Surat izin penelitian (Pemerintah Desa Kepuharjo). 14.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 3. Ethical Clearance. 15.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 4. Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit. 16.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 5. Sfigmomanometer, pita pengukur lingkar pinggang, dan ukuran tinggi badan. Pita pengukur lingkar pinggang. Sfigmomanometer Digital. Ukuran Tinggi Badan. 17.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 6. Sertifikat kalibrasi sfigmomanometer. 18.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 19.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 7. Sertifikat kalibrasi pita pengukur. 20.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 21.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 8. Sertifikat kalibrasi ukuran tinggi badan. 22.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 23.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 9. Informed Consent. 24.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 10. Pedoman Wawancara. 25.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 11. Form Pengukuran Antropometri. 26.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 12. Hasil Pemeriksaan Laboratorium. 27.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 13. Algoritma Framingham risk score. 28.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 14. Uji Statistik. Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic. df. Shapiro-Wilk. Sig.. Statistic. df. Sig.. umur. .108. 62. .069. .945. 62. .008. LP. .070. 62. .200*. .975. 62. .249. TB. .088. 62. .200*. .972. 62. .158. RLPTB. .066. 62. .200*. .984. 62. .622. SISTOLIK. .085. 62. .200*. .969. 62. .118. DIASTOLIK. .082. 62. .200*. .982. 62. .509. GDP. .208. 62. .000. .575. 62. .000. HDL. .127. 62. .015. .934. 62. .002. KOLES_TOT. .102. 62. .180. .969. 62. .121. FRS. .185. 62. .000. .721. 62. .000. *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction. Levene's Test for Equality of Variances F. Sig.. t. df. Sig. (2tailed). Equal variances assumed. 1.922. .171. -1.346. 60. .184. -1.153. 19.154. .263. -3.028. 60. .004. -3.010. 23.403. .006. -2.759. 60. .008. -2.902. 25.762. .007. -.913. 60. .365. umur Equal variances not assumed Equal variances SISTOLIK. assumed. .104. .748. Equal variances not assumed Equal variances. DIASTOLI. assumed. K. Equal variances not. .137. .713. assumed GDP. Equal variances assumed. 2.082. 29. .154.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Equal variances not assumed Equal variances HDL. .018. assumed. .892. Equal variances not assumed Equal variances. 2.001. KOLES_T. assumed. OT. Equal variances not. .162. assumed Equal variances. .149. assumed. .701. -1.401. 59.153. .166. 2.589. 60. .012. 2.783. 26.824. .010. -.078. 60. .938. -.072. 20.836. .943. -1.689. 60. .096. -2.024. 33.814. .051. FRS Equal variances not assumed. RLPTB. umur. Pearson Correlation. .293*. Sig. (2-tailed). .021. N. SISTOLIK. 62. Pearson Correlation. .271*. Sig. (2-tailed). .033. N. DIASTOLIK. 62. Pearson Correlation. .235. Sig. (2-tailed). .067. N. GDP. 62. Pearson Correlation. .257*. Sig. (2-tailed). .044. N. 62. Pearson Correlation HDL. Sig. (2-tailed). .001. N. 62. Pearson Correlation KOLES_TOT. Sig. (2-tailed). -.078 .545. N. FRS. -.412**. 62. Pearson Correlation. .264*. Sig. (2-tailed). .038. N. 62. 30.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BIOGRAFI PENULIS Penulis skripsi dengan judul “Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan Wanita Dewasa terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular di Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta” bernama lengkap Sefrida Putri Santika, lahir di Sintang, 01 September 1995, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Drs. Darmantono dan Supriati Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu TK Tunas Rimba (1999-2001), pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Rejoso I (20012007), pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 4 Nganjuk (20072010), pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Nganjuk (2010-2013). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2013. Penulis terlibat dalam berbagai organisasi dan kepanitiaan. Peneliti juga menjadi asisten dosen pada mata kuliah Praktikum Komunikasi Farmasi.. 31.

(46)

Gambar

Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian (n=62) ..........................................
Tabel I menunjukkan profil karakteristik dari 62 responden yang telah memenuhi  kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan
Tabel II. Profil Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Kelompok  RLPTB Normal dan Kelompok RLPTB Overweight/Obese
Tabel III. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan dengan Faktor  Risiko Penyakit Kardiovaskular

Referensi

Dokumen terkait

[r]

1. Perhitungan dan analisis rasio keuangan dengan metode time series analysis pada periode 2010 sampai dengan 2012 untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dan

WBT sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metoda ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan Internet, sehingga seorang

Persiapan paling awal yang dilakukan oleh mahasiswa adalah mengikuti pembelajaran mikro. Setelah mengadakan observasi mahasiswa dapat belajar banyak dari

Siswa juga melakukan proses membaca soal cerita matematika untuk menghasilkan produk membaca berupa pemahaman informasi dan permasalahan yang ada dalam soal cerita

KREDIT KREDIT KREDIT CICILAN CICILAN CICILAN CICILAN UANG UANG UANG UANG PADA PADA PADA PADA PT PT PT PT BANK BANK BANK BANK NAGARI NAGARI NAGARI NAGARI CABANG CABANG CABANG

• Fungsi Bisnis di Siklus ini, Catatan serta Dokumen Terkait • Metodologi untuk Mendesain Tes Kontrol dan Tes Substantif..

Hal ini disebabkan dalam pembelajaran, kelas eksperimen sudah dibiasakan menemukan konsep dan menghubungkan konsep, sedangkan di kelas kontrol dengan metode