• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR Buku data dan informasi Penempatan Transmigrasi Tahun 2015 edisi Desember merupakan kumpulan data penempatan program transmigrasi tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR Buku data dan informasi Penempatan Transmigrasi Tahun 2015 edisi Desember merupakan kumpulan data penempatan program transmigrasi tahun"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ii

Buku data dan informasi Penempatan Transmigrasi Tahun 2015 edisi Desember

merupakan kumpulan data penempatan program transmigrasi tahun 2015. Target

penempatan transmigrasi tahun 2015 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal

Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor: KEP. 70/

PKP2TRANS/ IV/ 2015 tentang Penetapan Lokasi dan Alokasi Dana Tugas

Pembantuan Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman

Transmigrasi Tahun 2015 adalah sebanyak 4.336 KK.

Target Penempatan tersebut mengalami pengurangan jumlah target sebanyak

396 KK menjadi 3.940 KK. Dari jumlah target tersebut, ada penambahan

penempatan di 2 (dua) lokasi yaitu di Wioi, Kabupaten Minahasa Utara Provinsi

Sulawesi Utara sebanyak 50 KK dan di Lokasi Sepintun, Kabupaten Sarolangun

Provinsi Jambi sebanyak 4 KK, sehingga target penempatan menjadi 3.994 KK.

Perubahan target tersebut berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Penyiapan

Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor : KEP.42/

PKP2Trans/ III/ 2015 tanggal 12 Maret 2015 tentang Perubahan Atas Lampiran

Keputusan Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor :

KEP.114/ PKP2Trans/ IX/2014 tentang Penetapan Program Pembangunan

Permukiman dan Penempatan Transmigrasi serta Rapat Temu Teknis program

penataan persebaran penduduk tahun 2015 yang dilaksanakan di Makassar dari

tanggal 5 s/d 8 Oktober 2015.

Dari hasil temu teknis, diketahui bahwa terdapat penambahan jumlah target

penempatan sebanyak 51 KK yang terdapat di Longge, Kabupaten Manggarai Barat

Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 50 KK dan di Lokasi Sepintun, Kabupaten

Sarolangun Provinsi Jambi sebanyak 1 KK. Sehingga jumlah target penempatan pada

Bulan Desember adalah sebanyak 4.045 KK yang terdiri dari Transmigrasi Penduduk

Asal (TPA) sebanyak 1.422 Kepala Keluarga (KK) dan Transmigrasi Penduduk

Setempat (TPS) sebanyak 2.623 Kepala Keluarga (KK).

Penempatan yang dapat dilaksanakan adalaj sebesar 3.568 Kepala Keluarga

(KK), yang tersebar di 18 (Delapan Belas) Provinsi dan terdiri dari Transmigrasi

(4)
(5)

iv

SAMBUTAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

Bab I

Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan dan Sasaran ... 3

1.3 Manfaat ... 3

1.4 Metodologi ... 4

1.4.1 Pengumpulan Data ... 4

1.4.2 Pengolahan Data ... 4

1.5 Definisi Istilah ... 4

1.6 Tim Penyusun ... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

Bab II

Dasar Hukum ... 8

Bab III

Pembangunan Transmigrasi ... 10

Bab IV

Penempatan Transmigrasi ... 13

4.1 Target dan Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigran

Berdasarkan Daerah Asal dan Daerah Penempatan Tahun 2015 .. 17

4.2 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Per Wilayah ... 20

4.3 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Per Provinsi/

Kabupaten Daerah Penempatan Program Tahun 2015 ... 24

4.4 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis

Transmigrasi dan Pola Usaha... 34

4.4.1 Target dan Realisasi Penempatan Pola Perikanan ... 37

4.4.2 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola

HTR ... 38

4.4.3 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola

Nelayan ... 40

4.4.4 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola

(TPLK dan TPLB) ... 40

(6)

v

Murni (TU, TSM dan TSB) ... 48

4.5 2 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Program

Luncuran (TU, TSM dan TSB) ... 50

Bab V

Kesimpulan dan Saran ... 53

5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(7)

vi

Tabel 3.1

Target Pembangunan Transmigrasi Tahun 2015 ... 12

Tabel 4.1

Persentase TPA berdasarkan Daerah Asal dan Daerah

Penempatan Transmigran ... 17

Tabel 4.2

Rekapitulasi Target dan Realisasi Perpindahan dan

Penempatan Transmigran Berdasarkan Daerah Asal dan

Daerah Penempatan Tahun 2015 ... 19

Tabel 4.3

Rekapitulasi Penempatan transmigran Per Wilayah (strategis,

Tertinggal dan Perbatasan) ... 23

Tabel 4.4

Target dan Realisasi Penempatan Transmigrasi Per Provinsi

Tahun 2015 ... 24

Tabel 4.5

Rekapitulasi Target dan Realisasi Penempatan Transmigran

Per Provinsi/ Kabupaten Daerah Penempatan Program Tahun

2015 ... 26

Tabel 4.6

Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Berdasarkan

Jenis Transmigrasi dan Pola Usaha ... 36

Tabel 4.7

Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola Perikanan ... 37

Tabel 4.8

Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola HTR... 39

Tabel 4.9

Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola Nelayan ... 40

Tabel 4.10

Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola TPLK dan

TPLB ... 41

Tabel 4.11

Target Perpindahan dan Penempatan Transmigran Berdasarkan

Tahun Penempatan ... 47

Tabel 4.12

Target Penempatan Transmigran Program Murni (TU, TSM

dan TSB) ... 49

Tabel 4.13

Target Penempatan Transmigran Program Luncuran (TU, TSB

dan TSM) ... 52

(8)

vii

Halaman

Gambar 4.1

Program Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi 2015 ... 15

Gambar 4.2

Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi 2015 ... 16

Gambar 4.3

Persentase TPA Berdasarkan Daerah Asal Transmigran ... 18

Gambar 4.4

Jumlah Transmigran di Wilayah Cepat Tumbuh ... 20

Gambar 4.5

Provinsi dengan Jumlah Transmigran di Wilayah Tertinggal ... 21

Gambar 4.6

Rekapitulasi Penempatan Transmigran Per Wilayah ... 22

Gambar 4.7

Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis Transmigrasi

dan Pola Usaha ... 34

Gambar 4.8

Persentase Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis

Transmigrasi dan Pola Usaha ... 35

Gambar 4.9

Target Penempatan Transmigran Berdasarkan Tahun

Penempatan ... 46

Gambar 4.10 Target Penempatan Transmigran Program Murni

(TU,TSB Dan

TSM)

... 48

Gambar 4.11 Target Penempatan Transmigran Program Luncuran (TU,

TSB, dan TSM) ... 51

(9)

viii

Halaman

Lampiran 1

Tabel Target dan Realisasi Penempatan Transmigrasi

Berdasarkan Daerah Asal Transmigran ... 60

Lampiran 2

Tabel Target Dan Realisasi Perpindahan Dan Penempatan

Transmigrasi Per Lokasi Penempatan ... 70

Lampiran 3

Keputusan PLT Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan

dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor :

Kep.42/ PKP2trans/ III/ 2015 tentang Perubahan Atas

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan

Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor Kep.114/

PKP2Trans/ IX/ 2014 tentang Penetapan Program

Pembangunan

Permukiman

dan

Penempatan

Transmigrasi Tahun 2015. ... 77

Lampiran 4

Keputusan Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan

Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor : KEP.

70/ PKP2TRANS/ IV/ 2015 ... 90

(10)

1.1

Latar Belakang

Penyelenggaraan program transmigrasi telah dilaksanakan sejak zaman

Pemerintahan Belanda (kolonisasi) sampai saat ini telah memberikan

konstribusi yang besar bagi pembangunan nasional pada umumnya dan

pembangunan daerah khususnya. Transmigrasi merupakan program yang

dilakukan dalam upaya memindahkan penduduk dari daerah yang secara

sosial ekonomi lebih maju ke daerah-daerah yang belum maju dan terisolir

dalam jumlah yang cukup besar.

Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2009 tentang

perubahan

atas

Undang-Undang nomor 15 tahun 1997 tentang

ketransmigrasian disebutkan bahwa penyelenggaraan program transmigrasi

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat

sekitarnya, meningkatkan dan memeratakan pembangunan daerah serta

memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Sasarannya adalah

meningkatkan kemampuan dan produktifitas masyarakat transmigrasi,

membangun kemandirian dan mewujudkan integrasi di permukiman

transmigrasi sehingga perekonomian dan sosial budaya transmigran mampu

tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Sebagai perwujudan dari penyelenggaraan program transmigrasi, pemerintah

pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya untuk

menyelenggarakan pembangunan dan penempatan transmigrasi dilaksanakan

secara berkelanjutan dengan harus mempertimbangkan aspek kewilayahan

yaitu integrasi antara permukiman yang satu dengan permukiman lainnya.

Hal tersebut tidak terlepas dari pemanfaatan sumberdaya alam (SDA) dan

sumberdaya manusia (SDM) yang tersedia. Pembangunan transmigrasi

dilaksanakan di kawasan yang mempunyai sumberdaya alam yang belum

dimanfaatkan secara optimal dan mempunyai kepadatan penduduk yang

rendah. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang

(11)

EDISI DESEMBER

2

Pelaksanaan UU Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang

Ketransmigrasian dalam bagian kedua pasal 105 bahwa jenis transmigrasi

meliputi Transmigrasi Umum (TU), Transmigrasi Swakarsa Berbantuan

(TSB) dan Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM).

Berdasarkan data yang diperoleh dari unit teknis Direktorat Penataan

Persebaran Penduduk Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan

Pembangunan Permukiman Transmigrasi, pada tahun 2015 Daerah Asal

Transmigran berasal dari Provinsi Lampung, Banten, DKI, Jawa Barat, Jawa

Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.

Target Penempatan semula sebanyak 4.336 KK mengalami pengurangan

jumlah target sebanyak 396 KK menjadi 3.940 KK. Dari jumlah target

tersebut, adanya penambahan penempatan di dua (2) lokasi transmigrasi guna

mengisi kelebihan unit RTJK yang dibangun yaitu di Wioi, Kabupaten

Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 50 KK dan di Lokasi

Sepintun, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi sebanyak 4 KK. Sehingga

target penempatan sebanyak 3.994 KK. Perubahan target tersebut

berdasarkan Surat Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan

Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 Nomor : KEP.42/ PKP2Trans/ III/

2015 tanggal 12 Maret 2015 tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan

Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor : KEP.114/

PKP2Trans/ IX/2014 tentang Penetapan Program Pembangunan Permukiman

dan Penempatan Transmigrasi serta rapat temu teknis program penataan

persebaran penduduk tahun 2015 dari tanggal 5 s/d 8 Oktober 2015 yang

diadakan di Makassar.

Dari hasil temu teknis tersebut, jumlah target mengalami perubahan kembali

yaitu adanya penambahan dari jumlah target sebelumnya sebanyak 3.994 KK

Penambahan jumlah target penempatan tersebut terdapat di Longge,

Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 50 KK

dan di Lokasi Sepintun, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi sebanyak 1

(12)

EDISI DESEMBER

3

KK. Sehingga jumlah target penempatan pada Bulan Desember adalah

sebanyak 4.045 KK yang terdiri dari Transmigrasi Penduduk Asal (TPA)

sebanyak 1.422 Kepala Keluarga (KK) dan Transmigrasi Penduduk Setempat

(TPS) sebanyak 2.623 Kepala Keluarga (KK). Sedangkan realisasi

penempatan pada bulan Desember sebesar 3.568 KK yang terdiri dari 1.032

KK Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) dan 2.536 KK Transmigrasi

Penduduk Setempat (TPS). Dan sisa realisasi penempatan trasnmigrasi

sebesar 477 KK.

Oleh karena itu program transmigrasi diharapkan dapat membantu

mempercepat pembangunan daerah. Hal ini bisa terlihat dari konstribusi

transmigrasi yang telah diberikan pada pembangunan daerah, antara lain

pembangunan sarana dan prasarana di Permukiman transmigrasi serta

pembangunan fasilitas umum permukiman transmigrasi sehingga menjadi

pendukung terhadap terbentuknya Kecamatan, Kabupaten bahkan Provinsi

Baru.

1.2

Tujuan Dan Sasaran

Tujuan dari kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan dan

Penempatan Permukiman Transmigrasi adalah memberikan informasi

gambaran dan kemajuan pembangunan di kawasan transmigrasi serta

terkelolanya data pada aplikasi penempatan yang memuat data jumlah

transmigran baik jiwa dan jumlah KK menurut daerah asal, pola dan jenis

penempatan hingga ke lokasi penempatan. Sedangkan Sasaran yang ingin

dicapai adalah terlaksananya Penyusunan buku Data dan Informasi

Penempatan Transmigrasi Tahun 2015 sebagai acuan untuk perumusan

kebijakan tentang ketransmigrasian dalam menyajikan data dan informasi

terbaru.

1.3

Manfaat

Manfaat disusunnya buku Data dan Informasi Penempatan Transmigrasi

Tahun 2015 yaitu agar terciptanya informasi hasil

monitoring

data secara

terpadu khususnya di bidang pengumpulan dan pengolahan data dan

(13)

EDISI DESEMBER

4

umumnya untuk publik, serta tersedianya analisis pembangunan dan

penempatan transmigrasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan kebijakan

dan acuan di lingkungan Kementerian.

Penerima manfaat kegiatan Penyusunan datin Pembangunan dan

Penempatan Permukiman Transmigrasi adalah Direktorat Jenderal

Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi,

Direktorat

Jenderal

Pengembangan

Kawasan

Transmigrasi,

Biro

Perencanaan, Pusat Penelitian Pengembangan, Pemerintah Daerah Provinsi

dan Kabupaten, serta informasi untuk publik.

1.4

Metodologi

1.4.1

Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan diperoleh dari unit kerja di Kementerian Desa, PDT

& Transmigrasi, Dinas Provinsi/ Kabupaten yang menangani transmigrasi,

serta dari sumber data lainnya. Data yang dipergunakan dalam penyusunan

Buku Data dan Informasi Penempatan Transmigrasi Tahun 2015

menggunakan data sekunder yang bersumber dari unit teknis Direktorat

Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi

Direktorat Penataan Persebaran Penduduk. Data yang dikumpulkan yaitu

data Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2015.

1.4.2

Pengolahan Data

Data yang diperoleh kemudian diolah setelah dilakukan validasi dan

cross

check

ke beberapa sumber. Pengolahan data dilakukan dengan cara input

data ke form yang telah disepakati sebelumnya dan dilakukan analisis

deskriptif kemudian disampaikan dalam berbagai bentuk sajian data seperti

tabel, uraian dan diagram dan disusun dalam bentuk buku data. Data yang

diolah meliputi data target dan realisasi perpindahan dan penempatan

transmigrasi tahun 2015.

1.5

Definisi Istilah

Istilah ketransmigrasian yang akan dibahas dalam buku Data dan Informasi

Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi 2015.

(14)

EDISI DESEMBER

5

a)

Ketransmigrasian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan

penyelenggaraan transmigrasi.

b)

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk

meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi yang

diselenggarakan oleh Pemerintah.

c)

Transmigran adalah warga negara Republik Indonesia yang berpindah

secara sukarela ke kawasan transmigrasi.

d)

Jenis Transmigrasi terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu Transmigrasi Umum

(TU), Transmigrasi Swakarsa Berbantuan (TSB), dan Transmigrasi

Swakarsa Mandiri (TSM).

e)

Transmigrasi Umum adalah jenis transmigrasi yang dilaksanakan oleh

Pemerintah dan/atau pemerintah daerah bagi penduduk yang mengalami

keterbatasan dalam mendapatkan peluang kerja dan usaha.

f)

Transmigrasi Swakarsa Berbantuan adalah jenis transmigrasi yang

dirancang oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dengan

mengikut sertakan badan usaha sebagai mitra usaha transmigran bagi

penduduk yang berpotensi berkembang untuk maju. TSB dilaksanakan

oleh Pemerintah bekerja sama dengan Badan Usaha

g)

Transmigrasi Swakarsa Mandiri adalah jenis transmigrasi yang

merupakan prakarsa transmigran yang bersangkutan atas arahan,

layanan, dan bantuan Pemerintah dan/atau pemerintah daerah bagi

penduduk yang telah memiliki kemampuan. TSM dilaksanakan oleh

masyarakat yang bersangkutan secara perseorangan atau kelompok, baik

bekerja sama maupun tidak bekerja sama dengan Badan Usaha atas

arahan, layanan, dan bantuan Pemerintah

h)

Pemugaran Permukiman terkait dengan permukiman penduduk

setempat/lokasi permukiman transmigrasi yang meliputi perbaikan

perumahan, lahan usaha dan jaringan jalan.

i)

Penataan Permukiman terkait dengan permukiman yang di dalamnya

terdapat transmigran.

j)

TPA (Transmigran Penduduk Asal) yaitu transmigran yang berasal dari

daerah asal.

(15)

EDISI DESEMBER

6

k)

TPS (Transmigran Penduduk Setempat) yaitu transmigran yang berasal

dari daerah setempat/lokasi transmigrasi.

1.6

Tim Penyusun

Pengarah

-

Ir. Anto Pribadi, MM, MMSI.

Penanggung Jawab

-

Ir. Elly Sarikit, MM.

Penulis

-

Ria Fajarianti, SE, MM.

-

Sunar

-

Tika Eska Hakim, SE

-

Azarine Hana Bastiyani, ST

1.7

Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab pendahuluan memuat tentang latar belakang, tujuan dan sasaran,

manfaat, metodologi penyusunan buku, daftar istilah dan tim penyusun

yang bertanggung jawab atas kegiatan Penyusunan Data dan Informasi

Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2015, serta sistematika

penulisan.

Bab II Dasar Hukum

Bab ini memuat peraturan dan perundangan yang digunakan dalam

penyusunan data dan informasi pembangunan dan penempatan

transmigrasi.

Bab III Target dan Realisasi Pembangunan Transmigrasi

Bab target dan realisasi pembangunan transmigrasi memuat uraian atau

penjelasan mengenai target dan realisasi pembangunan transmigrasi pada

tahun 2015, yang terdiri dari:

(16)

EDISI DESEMBER

7

-

Pembangunan Sarana Permukiman (RTJK)

-

Pembangunan Sarana Air Bersih

-

Pembangunan Fasilitas Umum

-

Pembangunan Jalan, Gorong-Gorong, Drainase dan Jembatan

Bab IV Target dan Realisasi Penempatan Transmigrasi

Bab target dan realisasi penempatan transmigrasi memuat uraian atau

penjelasan mengenai target dan realisasi perpindahan dan penempatan

transmigrasi pada tahun 2015, yang terdiri dari:

-

Penempatan berdasarkan daerah asal dan daerah penempatan.

-

Penempaan transmigran per provinsi/ Kabupaten.

-

Penempatan berdasarkan jenis transmigrasi, Pola Usaha dan Jenis

Usaha.

-

Penempatan berdasarkan jenis penempatan dan jenis program (murni

dan luncuran).

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab Kesimpulan dan Saran memuat tentang intisari dari Buku Data dan

Informasi Penempatan Transmigrasi 2015 meliputi data target dan

realisasi program pembangunan dan penempatan transmigrasi serta

persentase realisasi transmigran. Selain itu saran yang membangun untuk

penyempurnaan penyusunan buku Data dan Informasi Penempatan

Transmigrasi Tahun 2015.

(17)

Kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan dan Penempatan

Transmigrasi 2015 ini tidak terlepas dari perundang-undangan dan kebijakan

lainnya tentang ketransmigrasian. Oleh karena itu, dalam melaksanakan

Penyusunan data Dan Informasi Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi

tersebut harus memperhatikan dan mempertimbangkan perundang-undangan dan

kebijakan lainnya tentang ketransmigrasian yang berlaku. khususnya yang

berkaitan dengan pembangunan dan penempatan transmigrasi. Peraturan

perundangan yang berkaitan dengan Penyusunan Data dan Informasi

Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi 2015 antara lain adalah:

1.

Undang Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang –

Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Sebagaimana

Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang

Ketransmigrasian.

4.

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

5.

Keputusan

Menteri

Tenaga

Kerja

dan

Transmigrasi

Nomor

KEP.820/MEN/X/2004 tentang Syarat dan Tata Cara Penetapan Sebagai

Transmigran.

6.

Keputusan

Menteri

Tenaga

Kerja

dan

Transmigrasi

Nomor

Kep.820/MEN/XII/2006 tentang Pedoman Siap Terima Penempatan (STP)

Transmigran.

7.

Peraturan

Menteri

Tenaga

Kerja

dan

Transmigrasi

Nomor

PER.15/MEN/VI/2007 tentang Penyiapan Permukiman Transmigrasi.

BAB II

DASAR HUKUM

(18)

EDISI DESEMBER

9

8.

Peraturan

Menteri

Tenaga

Kerja

dan

Transmigrasi

Nomor

PER.03/MEN/III/2008 tentang Peran Serta Badan Usaha Dalam

Pelaksanaan Transmigrasi, Perubahan sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.19 Tahun

2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Nomor PER.03/MEN/III/2008 tentang Peran Serta Badan

Usaha dalam Pelaksanaan Transmigrasi.

9.

Peraturan

Menteri

Tenaga

Kerja

dan

Transmigrasi

Nomor

PER.04/MEN/III/2008 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pelaksanaan

Transmigrasi.

10.

Peraturan

Menteri

Tenaga

Kerja

dan

Transmigrasi

Nomor

PER.09/MEN/V/2008 tentang Pelaksanaan transmigrasi Swakarsa

Mandiri.

11.

Keputusan PLT Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan

Permukiman Transmigrasi Nomor : Kep.42/ PKP2trans/ III/ 2015 tentang

Perubahan Atas Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan

Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor Kep.114/ PKP2Trans/ IX/

2014 tentang Penetapan Program Pembangunan Permukiman dan

Penempatan Transmigrasi Tahun 2015.

(19)

BAB III

PEMBANGUNAN TRANSMIGRASI

Program transmigrasi memiliki peran penting dalam percepatan pembangunan

daerah, karena transmigrasi pada hakikatnya merupakan pembangunan daerah atau

bagian integral dari pembangunan daerah, melalui pembangunan permukiman dan

kawasan transmigrasi. Percepatan pembangunan daerah tidak semata menjadi

kebutuhan daerah untuk mempercepat kemajuan daerah, tetapi juga dalam rangka

pencapain strategi pembangunan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yaitu menghasilkan pertumbuhan bagi

sebesar-besar kemakmuran rakyat secara berkelanjutan. Program transmigrasi juga

merupakan perwujudan Nawa Cita ketiga Pemerintahan saat ini, yaitu membangun

Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka

negara kesatuan. Begitu juga pada amanat yang tertuang dalam Undang-Undang

(UU) Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian menjelaskan, tujuan

penyelenggaraan transmigrasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran

dan masyarakat sekitar, meningkatkan pemerataan pembangunan daerah, dan

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Program pembangunan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah pada

tahun 2015 adalah terfokus kepada RTJK (Rumah Transmigran dan Jamban

Keluarga) sebanyak 3.997 Unit, Sarana Air Bersih yang terdiri dari Sumur sebanyak

1.257 unit, Gentong sebanyak 7.444 unit dan Perpipaan sebanyak 13 unit, Fasilitas

Umum, Jalan Poros dan Jalan Desa. Pada data yang tersaji mengenai data program

pembangunan fasilitas umum tahun 2015, meliputi pembangunan Kantor Unit

sebanyak 46 Unit, Balai Desa 25 Unit, Gudang 34 Unit, Pustu 36 Unit, Rumah KUPT

32 Unit, Rumah Petugas 30 Unit, Gedung SD 39 Unit.

Pada realisasinya, tidak seluruh provinsi membangun RTJK (Rumah Transmigran

dan Jamban Keluarga). Pemerintah hanya melakukan pemugaran pada bangunan

RTJK lama agar dapat ditempatI oleh transmigran. Oleh karenanya total

pembangunan RTJK tidak sesuai dengan jumlah target penempatan transmigrasi

(20)

EDISI DESEMBER

11

pada tahun 2015. Provinsi yang tidak membangun RTJK meliputi, Provinsi

Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat dan

Riau.

Sehingga pada

lokasi – lokasi yang tidak melaksanakan pembangunan RTJK hanya melakukan

pemugaran pada bangunan RTJK yang sudah ada untuk ditempati oleh para

transmigran.

Program pembangunan Jalan dan Jembatan Lokal meliputi pembangunan Jalan

Penghubung/ Poros sepanjang 89 Km, dan Jalan Desa sepanjang 148 Km. Selain

pembangunan jalan, pembangunan gorong-gorong juga tidak luput dari perhatian

pemerintah dalam pemenuhan sarana dan prasarana di lokasi transmigrasi.

Pembangunan Gorong-gorong Ø80-100 cm sepanjang 1.139 meter, Gorong-gorong

Ø60 cm sepanjang 1.268 meter. Selain itu, pembangunan Jembatan meliputi

Jembatan Non Standar sepanjang 97 meter, Jembatan Semi Permanen sepanjang 460

meter dan Jembatan Kayu sepanjang 290 meter.

Penyelenggaraan pembangunan transmigrasi ini dilaksanakan di 18 (Delapan Belas)

Provinsi, meliputi Provinsi Aceh, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka

Belitung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat,

Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Dalam

penjabarannya secara lengkap mengenai realisasi akan dibahas secara mendetail pada

tabel – tabel di bawah ini.

(21)

EDISI DESEMBER

12

TABEL 3.1

Target Pembangunan Transmigrasi Tahun 2015

NO

PROVINSI

RTJK

SARANA AIR BERSIH

FASILITAS UMUM

JALAN DAN JEMBATAN LOKAL

(Unit)

(Unit)

(Km)

(m)

(m)

SUMUR

GENTONG

PERPIPAAN

KANTOR

BALAI

GUDANG

PUSTU

R.

R.

R.

KUPT

GED.

JALAN

PENGH/

JALAN

DESA

GORONG2

(80-100 Cm)

GORONG2 (Ø60

Cm)

NON

STANDAR

SEMI

PERMANEN

KAYU

UNIT

DESA

UNIT

IBADAH

PETUGAS

SD

POROS

1

Aceh

650

300

1,300

1

10

7

8

4

6

2

3

4

16

26

91

316

-

119

49

2

Sumatera Utara

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

Sumatera Barat

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

Riau

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

5

Jambi

50

25

100

-

2

-

-

2

-

2

-

1

-

2

-

24

-

-

-

6

Sumatera Selatan

380

50

920

-

4

2

3

3

3

2

3

4

1

13

110

64

86

-

12

7

Bengkulu

200

100

-

-

1

2

2

3

1

1

1

3

7

5

88

88

-

-

30

8

Lampung

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

9

Bangka Belitung

25

-

50

1

-

1

-

-

1

-

1

-

-

2

24

24

-

10

-

10

Kepulauan Riau

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

11

DKI Jakarta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

12

Jawa Barat

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

13

Jawa Tengah

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

14

DI Yogyakarta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

15

Jawa Timur

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

16

Banten

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

17

Bali

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

18

Nusa Tenggara Barat

35

25

100

-

2

-

1

-

-

1

1

1

2

2

24

24

-

-

10

19

Nusa Tenggara Timur

250

50

360

2

2

2

2

1

2

-

2

2

5

7

68

48

1

5

-

20

Kalimantan Barat

285

123

870

-

5

1

2

4

5

2

3

3

3

9

48

18

-

-

-

21

Kalimantan Utara

400

300

-

3

1

4

3

6

5

3

3

5

14

48

72

-

278

-

22

Kalimantan Tengah

150

75

300

-

1

1

1

3

5

3

1

-

2

11

6

60

-

-

45

23

Kalimantan Selatan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

3

3

-

-

-

-

30

24

Kalimantan Timur

-

-

-

1

-

1

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

25

Sulawesi Utara

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

26

Sulawesi Tengah

225

60

450

3

6

3

2

6

8

3

4

6

11

6

134

108

10

8

-

27

Sulawesi Selatan

222

86

444

1

2

1

2

3

1

2

2

9

7

88

102

-

-

40

28

Sulawesi Tenggara

325

163

750

1

3

2

2

3

4

2

4

3

9

10

120

90

-

20

22

29

Gorontalo

350

50

700

2

2

1

2

1

3

2

2

3

5

11

119

92

-

-

-

30

Sulawesi Barat

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

1

-

4

-

-

-

-

-

31

Maluku

100

75

300

-

-

-

1

-

1

1

-

-

3

5

24

24

-

20

-

32

Maluku Utara

100

50

-

-

-

1

1

1

-

1

1

1

1

4

39

-

-

20

33

Papua Barat

150

-

300

1

-

-

1

-

-

-

-

-

6

5

24

45

-

-

-

34

Papua

100

25

200

1

2

-

1

1

1

1

1

3

4

84

69

-

-

32

TOTAL

3,997

1,257

7,444

13

46

25

34

36

50

30

32

39

89

148

1,139

1,268

97

460

290

(22)

13

Berdasarkan Keputusan PLT Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan

Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor : Kep.42/ PKP2trans/III/2015

tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan

Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor Kep.114/PKP2Trans/IX/2014

Tentang Penetapan Program Pembangunan Permukiman dan Penempatan

Transmigrasi Tahun 2015.

Diketahui bahwa program transmigrasi pada bulan Desember tahun 2015 semula

sebanyak 4.336 KK mengalami pengurangan jumlah target sebanyak 396 KK

menjadi 3.940 KK. Dari jumlah target tersebut, adanya penambahan penempatan

di 2 (dua) lokasi transmigrasi guna mengisi kelebihan unit RTJK yang dibangun

yaitu di Wioi, Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 50

KK dan di Lokasi Sepintun, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi sebanyak 4

KK. Sehingga target penempatan sebanyak 3.994 KK.

Perubahan target tersebut berdasarkan Surat Program Penyiapan Kawasan dan

Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 Nomor : KEP.42/

PKP2Trans/ III/ 2015 tanggal 12 Maret 2015 tentang Perubahan Atas Lampiran

Keputusan Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor :

KEP.114/ PKP2Trans/ IX/2014 tentang Penetapan Program Pembangunan

Permukiman dan Penempatan Transmigrasi serta rapat temu teknis program

penataan persebaran penduduk tahun 2015 dari tanggal 5 s/d 8 Oktober 2015 yang

diadakan di Makassar.

Dari hasil temu teknis tersebut, jumlah target mengalami perubahan kembali yaitu

adanya penambahan dari jumlah target sebelumnya sebanyak 3.994 KK

Penambahan jumlah target penempatan tersebut terdapat di Longge, Kabupaten

Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 50 KK dan di Lokasi

Sepintun, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi sebanyak 1 KK. Sehingga

jumlah target penempatan pada Bulan Desember adalah sebanyak 4.045 KK yang

BAB IV

(23)

EDISI DESEMBER

14

terdiri dari Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) sebanyak 1.422 Kepala Keluarga

(KK) dan Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS) sebanyak 2.623 Kepala

Keluarga (KK). Sedangkan realisasi penempatan pada bulan Desember sebesar

3.568 KK yang terdiri dari 1.032 KK Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) dan

2.536 KK Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS). Dan sisa realisasi penempatan

trasnmigrasi sebesar 477 KK.

Data yang diperoleh menunjukkan, bahwa target dan realisasi perpindahan dan

penempatan transmigran tahun 2015 seperti digambarkan dalam diagram berikut

ini.

(24)

15

Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk,Ditjen PKP2Trans, 2015

Transmigrasi Penduduk Asal

Transmigran Penduduk Setempat

TPA 1.422 KK

2.623 KK

Transmigrasi Umum

4.045 KK

0 KK

Gambar 4.1

Program Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi

T S B

0 KK

TSM

4.045 KK

Program Transmigrasi

Program Perpindahan dan Penempatan Trans 4.045 KK

Tahun 2015

(25)

16

Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk,Ditjen PKP2Trans, 2015

T S B

0 KK 0 %

3.568 KK

Transmigran Penduduk Setempat

TSM

0 KK 0 %

Transmigrasi Umum

Transmigrasi Penduduk Asal

Realisasi Perpindahan dan Penempatan Trans 3.568 KK

Gambar 4.2

Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi

Tahun 2015

2.536 KK

3.568 KK

Program Transmigrasi

(26)

17

4.1

Target dan Realisasi Perpindahan Dan Penempatan Transmigran

Berdasarkan Daerah Asal Dan Daerah Penempatan Tahun 2015

Target Perpindahan Dan Penempatan Transmigran Berdasarkan Daerah Asal

Dan Daerah Penempatan Tahun pada tahun 2015 sebanyak 4.045 KK yang

terdiri dari Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) sebanyak 1.422 KK

(35,15%) dan Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS) sebanyak 2.623

(64,85%) KK yang berasal dari Provinsi Lampung, DKI, Banten, Jawa

Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, dan NTB. Jumlah transmigran

dari sembilan Provinsi tersebut paling banyak berasal dari Jawa Timur yaitu

475 KK (11,74%) dan paling sedikit berasal dari Bali yaitu 20 KK (0,49%)

secara rinci data disajikan pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Persentase TPA berdasarkan Daerah Asal dan Daerah Penempatan

Transmigran

No

Provinsi

Jumlah Transmigrasi

TPA

Jumlah

TPA

TPS

Total

Lampung

DKI

Banten

Jabar

Jateng

DIY

Jatim

Bali

NTB

1

Aceh

-

5

10

20

10

25

-

-

-

70

630

700

2

Jambi

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

88

88

3

Sumatera Selatan

-

-

10

40

35

25

60

-

10

180

200

380

4

Bengkulu

-

20

10

26

34

10

25

-

-

125

75

200

5

Kep. Bangka Belitung

-

-

-

-

10

-

5

-

-

15

10

25

6

Nusa Tenggara Barat

-

-

-

-

-

-

-

-

15

15

20

35

7

Nusa Tenggara Timur

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

200

200

8

Kalimantan Barat

30

10

10

15

35

-

10

-

15

125

120

245

9

Kalimantan Utara

-

-

-

10

0

50

100

-

-

160

240

400

10

Sulawesi Utara

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

50

50

11

Sulawesi Tengah

-

-

25

30

25

-

30

-

-

110

115

225

12

Sulawesi Selatan

-

-

5

5

35

27

25

-

-

97

125

222

13

Sulawesi Tenggara

25

-

-

45

15

25

85

20

-

215

160

375

14

Gorontalo

-

-

-

25

30

40

65

-

-

160

190

350

15

Maluku

-

-

10

20

10

-

45

-

15

100

50

150

16

Maluku Utara

-

-

10

15

-

-

25

-

-

50

50

100

17

Papua Barat

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

200

200

18

Papua

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

100

100

Jumlah

55

35

90

251

239

202

475

20

55

1,422

2,623

4,045

Persentase (%)

1.36

0.87

2.22

6.21

5.91

4.99

11.74

0.49

1.36

35.15

64.85

100

Sumber : Hasil Analisis, 2015

Dari tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa Trasnmigran Penduduk Setempat (TPS)

terbanyak berada di Provinsi Aceh sebanyak 630 KK (15,57%) dan paling sedikit

berada di Provinsi Bangka Belitung sebanyak 10 KK (0,25%) dari seluruh jumlah

Transmigran Penduduk Setempat.

(27)

EDISI DESEMBER

18

Gambar 4.3

Persentase TPA berdasarkan Daerah Asal Transmigran

Sumber : Hasil Analisis, 2015

Para transmigran dalam program transmigrasi berasal dari beberapa kabupaten.

Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS) berdasarkan Kabupaten/ Kecamatan/

Lokasi paling banyak berasal dari Tomage Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua

Barat, yaitu sebanyak 150 KK. kemudian masing-masing sebanyak 100 KK

transmigran yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Kalimatan

Utara dan Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan untuk transmigran dengan

jumlah terendah berasal dari Jebus Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka

Belitung dengan total 10 KK. Penyajian data target penempatan transmigrasi

berdasarkan daerah asal transmigran disajikan dalam bentuk tabulasi data. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat Lampiran I.

Pada realisasinya, penempatan transmigrasi sudah terealisasi sebesar 88,21%

dengan total sebanyak 3.568 KK atau sebanyak 13.643 Jiwa yang terdiri dari

1.032 KK atau 3.386 Jiwa Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) dan sebanyak

2.536 KK atau 10.257 Jiwa Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS). Lebih

jelasnya mengenai rekapitulasi target dan realisasi penempatan transmigran

berdasarkan daerah asal dapat dilihat pada Tabel 4.2.

(28)

19

DESEMBER 1 Aceh 630 - 5 10 20 10 25 - - - 70 700 541 - - - - - - - - - - - 541 2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - - - - - - 3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 Riau - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5 Jambi 88 - - - - - - - - - - 88 88 - - - - - - - - - - - 88 6 Sumatera Selatan 200 - - 10 40 35 25 60 - 10 180 380 200 - - 10 40 35 25 60 - 10 - 180 380 7 Bengkulu 75 - 20 10 26 34 10 25 - - 125 200 78 - 8 - 26 24 - 14 - - - 72 150 8 Lampung - - - - - - - - - - - - - - - - 9 Kep. Bangka Belitung 10 - - - - 10 - 5 - - 15 25 10 - - - - 10 - 5 - - - 15 25 10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - - - - - - 11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - - - - - - 12 Jawa Barat - - - - - - - - - - - - - - - - 13 Jawa Tengah - - - - - - - - - - - - - - - - 14 DI Yogyakarta - - - - - - - - - - - - - - - - 15 Jawa Timur - - - - - - - - - - - - - - - - 16 Banten - - - - - - - - - - - - - - - - 17 Bali - - - - - - - - - - - - - - - - 18 Nusa Tenggara Barat 20 - - - - - - - - 15 15 35 20 - - - - - - - - 15 - 15 35 19 Nusa Tenggara Timur 200 - - - - 200 200 - - - - - - - - - - - 200 20 Kalimantan Barat 120 30 10 10 15 35 - 10 - 15 125 245 130 30 5 10 15 30 - 10 - 15 - 115 245 21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - - - - - - 22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - - - - - - 23 Kalimantan Timur - - - - - - - - - - - - - - - - 24 Kalimantan Utara 240 - - - 10 - 50 100 - - 160 400 242 - - - 8 - 50 100 - - - 158 400 26 Sulawesi Utara 50 - - - - - - - - - - 50 50 - - - - - - - - - - - 50 27 Sulawesi Tengah 115 - - 25 30 25 - 30 - 110 225 75 - - 25 25 25 - 25 - - 100 175 28 Sulawesi Selatan 125 - - 5 5 35 27 25 - - 97 222 102 - - 5 5 25 25 10 - - - 70 172 29 Sulawesi Tenggara 160 25 - - 45 15 25 85 20 - 215 375 173 25 - - 41 15 16 85 20 - - 202 375 30 Gorontalo 190 - - - 25 30 40 65 - - 160 350 190 - - - 15 - - - 15 205 31 Maluku 50 - - 10 20 10 45 - 15 100 150 87 - - 10 20 - - 33 - - - 63 150 32 Maluku Utara 50 - - 10 15 - - 25 - - 50 100 50 - - 10 5 - - 12 - - - 27 77 33 Papua Barat 200 - - - - - - - - - - 200 200 - - - - - - - - - - - 200 34 Papua 100 - - - - - - - - - - 100 100 - - - - - - - - - - - 100 2,623 55 35 90 251 239 202 475 20 55 1,422 4,045 2,536 55 13 70 185 179 116 354 20 40 - 1,032 3,568

Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk,Ditjen PKP2Trans, 2015

REALISASI TARGET TOTAL TPA+TPS JAWA BARAT JAWA TENGAH JUMLAH TPA NO PROPINSI

LAMPUNG D I Y JAWA BALI NTB

TIMUR NTT TOTAL TPA+TPS TABEL 4.2 JUMLAH TPA JAWA TIMUR BALI NTB TPS T P A BANTEN DKI

Rekapitulasi Target dan Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi Berdasarkan Daerah Asal dan Daerah Penempatan Tahun 2015

JUMLAH TPS LAMPUNG DKI T P A BANTEN JAWA BARAT JAWA TENGAH D I Y

(29)

20

4.2

Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Per Wilayah

Target penempatan Transmigran Per Wilayah dalam pelaksanaan program

transmigrasi meliputi Wilayah Cepat Tumbuh (Strategis), Wilayah

Tertinggal dan Wilayah Perbatasan. Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa

Provinsi yang termasuk ke dalam Wilayah Cepat Tumbuh (Strategis)

meliputi Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu,

Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Sulawesi

Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi

Sulawesi Tenggara, Provinsi Gorontalo dan Provinsi Papua Barat dengan

total keseluruhan target penempatan sebanyak 2.567 KK (63,46%).

Dengan jumlah transmigran tertinggi berasal dari Provinsi Aceh yaitu

sebanyak 565 KK (22,01%), sedangkan untuk jumlah transmigran terendah

berasal dari Provinsi Bangka Belitung sebanyak 25 KK Transmigran

(0,97%) dari total seluruh penempatan tahun 2015.

Gambar 4.4

Jumlah Tansmigran di Wilayah Cepat Tumbuh.

Sumber : Hasil Analisis, 2015

Provinsi yang tergolong ke dalam Wilayah Tertinggal meliputi Provinsi

Aceh, Provinsi Jambi, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa

Tenggara Timur, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Sulawesi Tengah,

Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku dan

(30)

EDISI DESEMBER

21

Provinsi Maluku Utara dengan total keseluruhan target penempatan 1.233

KK (30,48%).

Jumlah transmigran terbanyak berasal dari Provinsi Gorontalo sebanyak 200

KK atau 4,95%, dan jumlah Transmigran terendah yaitu transmigran yang

berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 35 KK atau 0.87%.

Gambar 4.5

Provinsi dengan Jumlah Tansmigran di Wilayah Tertinggal

Sumber : Hasil Analisis, 2015

Sedangkan untuk provinsi yang tergolong ke dalam Wilayah Perbatasan

meliputi Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Kalimantan Barat, dan

Provinsi Papua dengan jumlah masing – masing target penempatan pada

Provinsi Papua sebanyak 100 KK atau sebesar 2,47%, Provinsi Kalimantan

Barat sebanyak 95 KK atau 2,35%, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur

sebanyak 50 KK atau 1,24%.

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa target

penempatan transmigrasi per wilayah tahun 2015 di dominasi oleh Wilayah

Cepat Tumbuh (Strategis) yaitu sebesar 63,46% atau sebanyak 2.567 KK,

kemudian pada Wilayah Tertinggal sebesar 30,48% atau sebanyak 1.233 KK

dan Wilayah Perbatasan sebesar 6,06% atau sebanyak 245 KK. Untuk lebih

(31)

EDISI DESEMBER

22

jelasnya data mengenai Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Per

wilayah dapat dilihat pada Gambar 4.6 dan Tabel Berikut ini.

Gambar 4.6

Rekapitulasi Penempatan Transmigrasi Per Wilayah

Sumber : Hasil Analisis, 2015

Sedangkan untuk realisasi penempatan transmigran perwilayah sebanyak

3.568 KK. Realisasi tersebut terdiri dari sebanyak 2.411 KK (67,57%) di

Wilayah Cepat Tumbuh, (Strategis) sebesar 912 KK (25,56%) di Wilayah

Tertinggal dan sebesar 245 KK (6,87%) di Wilayah Perbatasan.

Referensi

Dokumen terkait

stakeholder yang terkait harus mampu menciptakan prakondisi untuk mencapai kesadaran masyarakat tentang pemahaman pentingnya pariwisata dengan potensi yang dimiliki oleh

Pengamatan uji vigoritas dan viabilitas benih dilakukan dengan menggunakan metode tanam pada kapas. Umumnya metode tanam pada kertas menggunakan cawan Petri sebagai

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI SENDANGAN LOKASI : KECAMATAN MATUARI, KOTA BITUNG. SUMBER DANA : APBD KOTA BITUNG THN ANGGARAN :

Selain itu, untuk menunjang pencapaian kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, diperlukan juga memberikan pelajaran tambahan, baik dalam bentuk les atau

Penelitian bertujuan menjelaskan pengaruh level penambahan tepung beras merah terhadap kualitas organoleptik nugget dangke (tekstur, warna, aroma susu, rasa gurih,

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Juru Bor Seismik dapat

melakukan pengawasan dan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan rencana kerja , pelaksanaan dan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap

untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data.. menggunakan instrument penelitian, analisis data, dan tujuan yang