ii
Buku data dan informasi Penempatan Transmigrasi Tahun 2015 edisi Desember
merupakan kumpulan data penempatan program transmigrasi tahun 2015. Target
penempatan transmigrasi tahun 2015 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor: KEP. 70/
PKP2TRANS/ IV/ 2015 tentang Penetapan Lokasi dan Alokasi Dana Tugas
Pembantuan Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman
Transmigrasi Tahun 2015 adalah sebanyak 4.336 KK.
Target Penempatan tersebut mengalami pengurangan jumlah target sebanyak
396 KK menjadi 3.940 KK. Dari jumlah target tersebut, ada penambahan
penempatan di 2 (dua) lokasi yaitu di Wioi, Kabupaten Minahasa Utara Provinsi
Sulawesi Utara sebanyak 50 KK dan di Lokasi Sepintun, Kabupaten Sarolangun
Provinsi Jambi sebanyak 4 KK, sehingga target penempatan menjadi 3.994 KK.
Perubahan target tersebut berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Penyiapan
Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor : KEP.42/
PKP2Trans/ III/ 2015 tanggal 12 Maret 2015 tentang Perubahan Atas Lampiran
Keputusan Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor :
KEP.114/ PKP2Trans/ IX/2014 tentang Penetapan Program Pembangunan
Permukiman dan Penempatan Transmigrasi serta Rapat Temu Teknis program
penataan persebaran penduduk tahun 2015 yang dilaksanakan di Makassar dari
tanggal 5 s/d 8 Oktober 2015.
Dari hasil temu teknis, diketahui bahwa terdapat penambahan jumlah target
penempatan sebanyak 51 KK yang terdapat di Longge, Kabupaten Manggarai Barat
Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 50 KK dan di Lokasi Sepintun, Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi sebanyak 1 KK. Sehingga jumlah target penempatan pada
Bulan Desember adalah sebanyak 4.045 KK yang terdiri dari Transmigrasi Penduduk
Asal (TPA) sebanyak 1.422 Kepala Keluarga (KK) dan Transmigrasi Penduduk
Setempat (TPS) sebanyak 2.623 Kepala Keluarga (KK).
Penempatan yang dapat dilaksanakan adalaj sebesar 3.568 Kepala Keluarga
(KK), yang tersebar di 18 (Delapan Belas) Provinsi dan terdiri dari Transmigrasi
iv
SAMBUTAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
Bab I
Pendahuluan ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan dan Sasaran ... 3
1.3 Manfaat ... 3
1.4 Metodologi ... 4
1.4.1 Pengumpulan Data ... 4
1.4.2 Pengolahan Data ... 4
1.5 Definisi Istilah ... 4
1.6 Tim Penyusun ... 6
1.7 Sistematika Penulisan ... 6
Bab II
Dasar Hukum ... 8
Bab III
Pembangunan Transmigrasi ... 10
Bab IV
Penempatan Transmigrasi ... 13
4.1 Target dan Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigran
Berdasarkan Daerah Asal dan Daerah Penempatan Tahun 2015 .. 17
4.2 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Per Wilayah ... 20
4.3 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Per Provinsi/
Kabupaten Daerah Penempatan Program Tahun 2015 ... 24
4.4 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis
Transmigrasi dan Pola Usaha... 34
4.4.1 Target dan Realisasi Penempatan Pola Perikanan ... 37
4.4.2 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola
HTR ... 38
4.4.3 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola
Nelayan ... 40
4.4.4 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola
(TPLK dan TPLB) ... 40
v
Murni (TU, TSM dan TSB) ... 48
4.5 2 Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Program
Luncuran (TU, TSM dan TSB) ... 50
Bab V
Kesimpulan dan Saran ... 53
5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 57
vi
Tabel 3.1
Target Pembangunan Transmigrasi Tahun 2015 ... 12
Tabel 4.1
Persentase TPA berdasarkan Daerah Asal dan Daerah
Penempatan Transmigran ... 17
Tabel 4.2
Rekapitulasi Target dan Realisasi Perpindahan dan
Penempatan Transmigran Berdasarkan Daerah Asal dan
Daerah Penempatan Tahun 2015 ... 19
Tabel 4.3
Rekapitulasi Penempatan transmigran Per Wilayah (strategis,
Tertinggal dan Perbatasan) ... 23
Tabel 4.4
Target dan Realisasi Penempatan Transmigrasi Per Provinsi
Tahun 2015 ... 24
Tabel 4.5
Rekapitulasi Target dan Realisasi Penempatan Transmigran
Per Provinsi/ Kabupaten Daerah Penempatan Program Tahun
2015 ... 26
Tabel 4.6
Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Berdasarkan
Jenis Transmigrasi dan Pola Usaha ... 36
Tabel 4.7
Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola Perikanan ... 37
Tabel 4.8
Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola HTR... 39
Tabel 4.9
Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola Nelayan ... 40
Tabel 4.10
Target dan Realisasi Penempatan Transmigran Pola TPLK dan
TPLB ... 41
Tabel 4.11
Target Perpindahan dan Penempatan Transmigran Berdasarkan
Tahun Penempatan ... 47
Tabel 4.12
Target Penempatan Transmigran Program Murni (TU, TSM
dan TSB) ... 49
Tabel 4.13
Target Penempatan Transmigran Program Luncuran (TU, TSB
dan TSM) ... 52
vii
Halaman
Gambar 4.1
Program Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi 2015 ... 15
Gambar 4.2
Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi 2015 ... 16
Gambar 4.3
Persentase TPA Berdasarkan Daerah Asal Transmigran ... 18
Gambar 4.4
Jumlah Transmigran di Wilayah Cepat Tumbuh ... 20
Gambar 4.5
Provinsi dengan Jumlah Transmigran di Wilayah Tertinggal ... 21
Gambar 4.6
Rekapitulasi Penempatan Transmigran Per Wilayah ... 22
Gambar 4.7
Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis Transmigrasi
dan Pola Usaha ... 34
Gambar 4.8
Persentase Penempatan Transmigran Berdasarkan Jenis
Transmigrasi dan Pola Usaha ... 35
Gambar 4.9
Target Penempatan Transmigran Berdasarkan Tahun
Penempatan ... 46
Gambar 4.10 Target Penempatan Transmigran Program Murni
(TU,TSB Dan
TSM)
... 48
Gambar 4.11 Target Penempatan Transmigran Program Luncuran (TU,
TSB, dan TSM) ... 51
viii
Halaman
Lampiran 1
Tabel Target dan Realisasi Penempatan Transmigrasi
Berdasarkan Daerah Asal Transmigran ... 60
Lampiran 2
Tabel Target Dan Realisasi Perpindahan Dan Penempatan
Transmigrasi Per Lokasi Penempatan ... 70
Lampiran 3
Keputusan PLT Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan
dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor :
Kep.42/ PKP2trans/ III/ 2015 tentang Perubahan Atas
Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor Kep.114/
PKP2Trans/ IX/ 2014 tentang Penetapan Program
Pembangunan
Permukiman
dan
Penempatan
Transmigrasi Tahun 2015. ... 77
Lampiran 4
Keputusan Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor : KEP.
70/ PKP2TRANS/ IV/ 2015 ... 90
1.1
Latar Belakang
Penyelenggaraan program transmigrasi telah dilaksanakan sejak zaman
Pemerintahan Belanda (kolonisasi) sampai saat ini telah memberikan
konstribusi yang besar bagi pembangunan nasional pada umumnya dan
pembangunan daerah khususnya. Transmigrasi merupakan program yang
dilakukan dalam upaya memindahkan penduduk dari daerah yang secara
sosial ekonomi lebih maju ke daerah-daerah yang belum maju dan terisolir
dalam jumlah yang cukup besar.
Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2009 tentang
perubahan
atas
Undang-Undang nomor 15 tahun 1997 tentang
ketransmigrasian disebutkan bahwa penyelenggaraan program transmigrasi
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat
sekitarnya, meningkatkan dan memeratakan pembangunan daerah serta
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Sasarannya adalah
meningkatkan kemampuan dan produktifitas masyarakat transmigrasi,
membangun kemandirian dan mewujudkan integrasi di permukiman
transmigrasi sehingga perekonomian dan sosial budaya transmigran mampu
tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Sebagai perwujudan dari penyelenggaraan program transmigrasi, pemerintah
pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya untuk
menyelenggarakan pembangunan dan penempatan transmigrasi dilaksanakan
secara berkelanjutan dengan harus mempertimbangkan aspek kewilayahan
yaitu integrasi antara permukiman yang satu dengan permukiman lainnya.
Hal tersebut tidak terlepas dari pemanfaatan sumberdaya alam (SDA) dan
sumberdaya manusia (SDM) yang tersedia. Pembangunan transmigrasi
dilaksanakan di kawasan yang mempunyai sumberdaya alam yang belum
dimanfaatkan secara optimal dan mempunyai kepadatan penduduk yang
rendah. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang
EDISI DESEMBER
2
Pelaksanaan UU Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian dalam bagian kedua pasal 105 bahwa jenis transmigrasi
meliputi Transmigrasi Umum (TU), Transmigrasi Swakarsa Berbantuan
(TSB) dan Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM).
Berdasarkan data yang diperoleh dari unit teknis Direktorat Penataan
Persebaran Penduduk Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi, pada tahun 2015 Daerah Asal
Transmigran berasal dari Provinsi Lampung, Banten, DKI, Jawa Barat, Jawa
Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.
Target Penempatan semula sebanyak 4.336 KK mengalami pengurangan
jumlah target sebanyak 396 KK menjadi 3.940 KK. Dari jumlah target
tersebut, adanya penambahan penempatan di dua (2) lokasi transmigrasi guna
mengisi kelebihan unit RTJK yang dibangun yaitu di Wioi, Kabupaten
Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 50 KK dan di Lokasi
Sepintun, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi sebanyak 4 KK. Sehingga
target penempatan sebanyak 3.994 KK. Perubahan target tersebut
berdasarkan Surat Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan
Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 Nomor : KEP.42/ PKP2Trans/ III/
2015 tanggal 12 Maret 2015 tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan
Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor : KEP.114/
PKP2Trans/ IX/2014 tentang Penetapan Program Pembangunan Permukiman
dan Penempatan Transmigrasi serta rapat temu teknis program penataan
persebaran penduduk tahun 2015 dari tanggal 5 s/d 8 Oktober 2015 yang
diadakan di Makassar.
Dari hasil temu teknis tersebut, jumlah target mengalami perubahan kembali
yaitu adanya penambahan dari jumlah target sebelumnya sebanyak 3.994 KK
Penambahan jumlah target penempatan tersebut terdapat di Longge,
Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 50 KK
dan di Lokasi Sepintun, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi sebanyak 1
EDISI DESEMBER
3
KK. Sehingga jumlah target penempatan pada Bulan Desember adalah
sebanyak 4.045 KK yang terdiri dari Transmigrasi Penduduk Asal (TPA)
sebanyak 1.422 Kepala Keluarga (KK) dan Transmigrasi Penduduk Setempat
(TPS) sebanyak 2.623 Kepala Keluarga (KK). Sedangkan realisasi
penempatan pada bulan Desember sebesar 3.568 KK yang terdiri dari 1.032
KK Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) dan 2.536 KK Transmigrasi
Penduduk Setempat (TPS). Dan sisa realisasi penempatan trasnmigrasi
sebesar 477 KK.
Oleh karena itu program transmigrasi diharapkan dapat membantu
mempercepat pembangunan daerah. Hal ini bisa terlihat dari konstribusi
transmigrasi yang telah diberikan pada pembangunan daerah, antara lain
pembangunan sarana dan prasarana di Permukiman transmigrasi serta
pembangunan fasilitas umum permukiman transmigrasi sehingga menjadi
pendukung terhadap terbentuknya Kecamatan, Kabupaten bahkan Provinsi
Baru.
1.2
Tujuan Dan Sasaran
Tujuan dari kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan dan
Penempatan Permukiman Transmigrasi adalah memberikan informasi
gambaran dan kemajuan pembangunan di kawasan transmigrasi serta
terkelolanya data pada aplikasi penempatan yang memuat data jumlah
transmigran baik jiwa dan jumlah KK menurut daerah asal, pola dan jenis
penempatan hingga ke lokasi penempatan. Sedangkan Sasaran yang ingin
dicapai adalah terlaksananya Penyusunan buku Data dan Informasi
Penempatan Transmigrasi Tahun 2015 sebagai acuan untuk perumusan
kebijakan tentang ketransmigrasian dalam menyajikan data dan informasi
terbaru.
1.3
Manfaat
Manfaat disusunnya buku Data dan Informasi Penempatan Transmigrasi
Tahun 2015 yaitu agar terciptanya informasi hasil
monitoring
data secara
terpadu khususnya di bidang pengumpulan dan pengolahan data dan
EDISI DESEMBER
4
umumnya untuk publik, serta tersedianya analisis pembangunan dan
penempatan transmigrasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan kebijakan
dan acuan di lingkungan Kementerian.
Penerima manfaat kegiatan Penyusunan datin Pembangunan dan
Penempatan Permukiman Transmigrasi adalah Direktorat Jenderal
Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi,
Direktorat
Jenderal
Pengembangan
Kawasan
Transmigrasi,
Biro
Perencanaan, Pusat Penelitian Pengembangan, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Kabupaten, serta informasi untuk publik.
1.4
Metodologi
1.4.1
Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan diperoleh dari unit kerja di Kementerian Desa, PDT
& Transmigrasi, Dinas Provinsi/ Kabupaten yang menangani transmigrasi,
serta dari sumber data lainnya. Data yang dipergunakan dalam penyusunan
Buku Data dan Informasi Penempatan Transmigrasi Tahun 2015
menggunakan data sekunder yang bersumber dari unit teknis Direktorat
Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi
Direktorat Penataan Persebaran Penduduk. Data yang dikumpulkan yaitu
data Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2015.
1.4.2
Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudian diolah setelah dilakukan validasi dan
cross
check
ke beberapa sumber. Pengolahan data dilakukan dengan cara input
data ke form yang telah disepakati sebelumnya dan dilakukan analisis
deskriptif kemudian disampaikan dalam berbagai bentuk sajian data seperti
tabel, uraian dan diagram dan disusun dalam bentuk buku data. Data yang
diolah meliputi data target dan realisasi perpindahan dan penempatan
transmigrasi tahun 2015.
1.5
Definisi Istilah
Istilah ketransmigrasian yang akan dibahas dalam buku Data dan Informasi
Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi 2015.
EDISI DESEMBER
5
a)
Ketransmigrasian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penyelenggaraan transmigrasi.
b)
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk
meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi yang
diselenggarakan oleh Pemerintah.
c)
Transmigran adalah warga negara Republik Indonesia yang berpindah
secara sukarela ke kawasan transmigrasi.
d)
Jenis Transmigrasi terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu Transmigrasi Umum
(TU), Transmigrasi Swakarsa Berbantuan (TSB), dan Transmigrasi
Swakarsa Mandiri (TSM).
e)
Transmigrasi Umum adalah jenis transmigrasi yang dilaksanakan oleh
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah bagi penduduk yang mengalami
keterbatasan dalam mendapatkan peluang kerja dan usaha.
f)
Transmigrasi Swakarsa Berbantuan adalah jenis transmigrasi yang
dirancang oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dengan
mengikut sertakan badan usaha sebagai mitra usaha transmigran bagi
penduduk yang berpotensi berkembang untuk maju. TSB dilaksanakan
oleh Pemerintah bekerja sama dengan Badan Usaha
g)
Transmigrasi Swakarsa Mandiri adalah jenis transmigrasi yang
merupakan prakarsa transmigran yang bersangkutan atas arahan,
layanan, dan bantuan Pemerintah dan/atau pemerintah daerah bagi
penduduk yang telah memiliki kemampuan. TSM dilaksanakan oleh
masyarakat yang bersangkutan secara perseorangan atau kelompok, baik
bekerja sama maupun tidak bekerja sama dengan Badan Usaha atas
arahan, layanan, dan bantuan Pemerintah
h)
Pemugaran Permukiman terkait dengan permukiman penduduk
setempat/lokasi permukiman transmigrasi yang meliputi perbaikan
perumahan, lahan usaha dan jaringan jalan.
i)
Penataan Permukiman terkait dengan permukiman yang di dalamnya
terdapat transmigran.
j)
TPA (Transmigran Penduduk Asal) yaitu transmigran yang berasal dari
daerah asal.
EDISI DESEMBER
6
k)
TPS (Transmigran Penduduk Setempat) yaitu transmigran yang berasal
dari daerah setempat/lokasi transmigrasi.
1.6
Tim Penyusun
Pengarah
-
Ir. Anto Pribadi, MM, MMSI.
Penanggung Jawab
-
Ir. Elly Sarikit, MM.
Penulis
-
Ria Fajarianti, SE, MM.
-
Sunar
-
Tika Eska Hakim, SE
-
Azarine Hana Bastiyani, ST
1.7
Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab pendahuluan memuat tentang latar belakang, tujuan dan sasaran,
manfaat, metodologi penyusunan buku, daftar istilah dan tim penyusun
yang bertanggung jawab atas kegiatan Penyusunan Data dan Informasi
Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2015, serta sistematika
penulisan.
Bab II Dasar Hukum
Bab ini memuat peraturan dan perundangan yang digunakan dalam
penyusunan data dan informasi pembangunan dan penempatan
transmigrasi.
Bab III Target dan Realisasi Pembangunan Transmigrasi
Bab target dan realisasi pembangunan transmigrasi memuat uraian atau
penjelasan mengenai target dan realisasi pembangunan transmigrasi pada
tahun 2015, yang terdiri dari:
EDISI DESEMBER
7
-
Pembangunan Sarana Permukiman (RTJK)
-
Pembangunan Sarana Air Bersih
-
Pembangunan Fasilitas Umum
-
Pembangunan Jalan, Gorong-Gorong, Drainase dan Jembatan
Bab IV Target dan Realisasi Penempatan Transmigrasi
Bab target dan realisasi penempatan transmigrasi memuat uraian atau
penjelasan mengenai target dan realisasi perpindahan dan penempatan
transmigrasi pada tahun 2015, yang terdiri dari:
-
Penempatan berdasarkan daerah asal dan daerah penempatan.
-
Penempaan transmigran per provinsi/ Kabupaten.
-
Penempatan berdasarkan jenis transmigrasi, Pola Usaha dan Jenis
Usaha.
-
Penempatan berdasarkan jenis penempatan dan jenis program (murni
dan luncuran).
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab Kesimpulan dan Saran memuat tentang intisari dari Buku Data dan
Informasi Penempatan Transmigrasi 2015 meliputi data target dan
realisasi program pembangunan dan penempatan transmigrasi serta
persentase realisasi transmigran. Selain itu saran yang membangun untuk
penyempurnaan penyusunan buku Data dan Informasi Penempatan
Transmigrasi Tahun 2015.
Kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan dan Penempatan
Transmigrasi 2015 ini tidak terlepas dari perundang-undangan dan kebijakan
lainnya tentang ketransmigrasian. Oleh karena itu, dalam melaksanakan
Penyusunan data Dan Informasi Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi
tersebut harus memperhatikan dan mempertimbangkan perundang-undangan dan
kebijakan lainnya tentang ketransmigrasian yang berlaku. khususnya yang
berkaitan dengan pembangunan dan penempatan transmigrasi. Peraturan
perundangan yang berkaitan dengan Penyusunan Data dan Informasi
Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi 2015 antara lain adalah:
1.
Undang Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang –
Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian Sebagaimana
Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian.
4.
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
5.
Keputusan
Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Nomor
KEP.820/MEN/X/2004 tentang Syarat dan Tata Cara Penetapan Sebagai
Transmigran.
6.
Keputusan
Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Nomor
Kep.820/MEN/XII/2006 tentang Pedoman Siap Terima Penempatan (STP)
Transmigran.
7.
Peraturan
Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Nomor
PER.15/MEN/VI/2007 tentang Penyiapan Permukiman Transmigrasi.
BAB II
DASAR HUKUM
EDISI DESEMBER
9
8.
Peraturan
Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Nomor
PER.03/MEN/III/2008 tentang Peran Serta Badan Usaha Dalam
Pelaksanaan Transmigrasi, Perubahan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.19 Tahun
2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor PER.03/MEN/III/2008 tentang Peran Serta Badan
Usaha dalam Pelaksanaan Transmigrasi.
9.
Peraturan
Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Nomor
PER.04/MEN/III/2008 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pelaksanaan
Transmigrasi.
10.
Peraturan
Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Nomor
PER.09/MEN/V/2008 tentang Pelaksanaan transmigrasi Swakarsa
Mandiri.
11.
Keputusan PLT Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan
Permukiman Transmigrasi Nomor : Kep.42/ PKP2trans/ III/ 2015 tentang
Perubahan Atas Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor Kep.114/ PKP2Trans/ IX/
2014 tentang Penetapan Program Pembangunan Permukiman dan
Penempatan Transmigrasi Tahun 2015.
BAB III
PEMBANGUNAN TRANSMIGRASI
Program transmigrasi memiliki peran penting dalam percepatan pembangunan
daerah, karena transmigrasi pada hakikatnya merupakan pembangunan daerah atau
bagian integral dari pembangunan daerah, melalui pembangunan permukiman dan
kawasan transmigrasi. Percepatan pembangunan daerah tidak semata menjadi
kebutuhan daerah untuk mempercepat kemajuan daerah, tetapi juga dalam rangka
pencapain strategi pembangunan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yaitu menghasilkan pertumbuhan bagi
sebesar-besar kemakmuran rakyat secara berkelanjutan. Program transmigrasi juga
merupakan perwujudan Nawa Cita ketiga Pemerintahan saat ini, yaitu membangun
Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan. Begitu juga pada amanat yang tertuang dalam Undang-Undang
(UU) Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian menjelaskan, tujuan
penyelenggaraan transmigrasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran
dan masyarakat sekitar, meningkatkan pemerataan pembangunan daerah, dan
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Program pembangunan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah pada
tahun 2015 adalah terfokus kepada RTJK (Rumah Transmigran dan Jamban
Keluarga) sebanyak 3.997 Unit, Sarana Air Bersih yang terdiri dari Sumur sebanyak
1.257 unit, Gentong sebanyak 7.444 unit dan Perpipaan sebanyak 13 unit, Fasilitas
Umum, Jalan Poros dan Jalan Desa. Pada data yang tersaji mengenai data program
pembangunan fasilitas umum tahun 2015, meliputi pembangunan Kantor Unit
sebanyak 46 Unit, Balai Desa 25 Unit, Gudang 34 Unit, Pustu 36 Unit, Rumah KUPT
32 Unit, Rumah Petugas 30 Unit, Gedung SD 39 Unit.
Pada realisasinya, tidak seluruh provinsi membangun RTJK (Rumah Transmigran
dan Jamban Keluarga). Pemerintah hanya melakukan pemugaran pada bangunan
RTJK lama agar dapat ditempatI oleh transmigran. Oleh karenanya total
pembangunan RTJK tidak sesuai dengan jumlah target penempatan transmigrasi
EDISI DESEMBER
11
pada tahun 2015. Provinsi yang tidak membangun RTJK meliputi, Provinsi
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat dan
Riau.
Sehingga pada
lokasi – lokasi yang tidak melaksanakan pembangunan RTJK hanya melakukan
pemugaran pada bangunan RTJK yang sudah ada untuk ditempati oleh para
transmigran.
Program pembangunan Jalan dan Jembatan Lokal meliputi pembangunan Jalan
Penghubung/ Poros sepanjang 89 Km, dan Jalan Desa sepanjang 148 Km. Selain
pembangunan jalan, pembangunan gorong-gorong juga tidak luput dari perhatian
pemerintah dalam pemenuhan sarana dan prasarana di lokasi transmigrasi.
Pembangunan Gorong-gorong Ø80-100 cm sepanjang 1.139 meter, Gorong-gorong
Ø60 cm sepanjang 1.268 meter. Selain itu, pembangunan Jembatan meliputi
Jembatan Non Standar sepanjang 97 meter, Jembatan Semi Permanen sepanjang 460
meter dan Jembatan Kayu sepanjang 290 meter.
Penyelenggaraan pembangunan transmigrasi ini dilaksanakan di 18 (Delapan Belas)
Provinsi, meliputi Provinsi Aceh, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka
Belitung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat,
Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Dalam
penjabarannya secara lengkap mengenai realisasi akan dibahas secara mendetail pada
tabel – tabel di bawah ini.
EDISI DESEMBER
12
TABEL 3.1
Target Pembangunan Transmigrasi Tahun 2015
NO
PROVINSI
RTJK
SARANA AIR BERSIH
FASILITAS UMUM
JALAN DAN JEMBATAN LOKAL
(Unit)
(Unit)
(Km)
(m)
(m)
SUMUR
GENTONG
PERPIPAAN
KANTOR
BALAI
GUDANG
PUSTU
R.
R.
R.
KUPT
GED.
JALAN
PENGH/
JALAN
DESA
GORONG2
(80-100 Cm)
GORONG2 (Ø60
Cm)
NON
STANDAR
SEMI
PERMANEN
KAYU
UNIT
DESA
UNIT
IBADAH
PETUGAS
SD
POROS
1
Aceh
650
300
1,300
1
10
7
8
4
6
2
3
4
16
26
91
316
-
119
49
2
Sumatera Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Sumatera Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Jambi
50
25
100
-
2
-
-
2
-
2
-
1
-
2
-
24
-
-
-
6
Sumatera Selatan
380
50
920
-
4
2
3
3
3
2
3
4
1
13
110
64
86
-
12
7
Bengkulu
200
100
-
-
1
2
2
3
1
1
1
3
7
5
88
88
-
-
30
8
Lampung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Bangka Belitung
25
-
50
1
-
1
-
-
1
-
1
-
-
2
24
24
-
10
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jawa Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
35
25
100
-
2
-
1
-
-
1
1
1
2
2
24
24
-
-
10
19
Nusa Tenggara Timur
250
50
360
2
2
2
2
1
2
-
2
2
5
7
68
48
1
5
-
20
Kalimantan Barat
285
123
870
-
5
1
2
4
5
2
3
3
3
9
48
18
-
-
-
21
Kalimantan Utara
400
300
-
3
1
4
3
6
5
3
3
5
14
48
72
-
278
-
22
Kalimantan Tengah
150
75
300
-
1
1
1
3
5
3
1
-
2
11
6
60
-
-
45
23
Kalimantan Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
3
3
-
-
-
-
30
24
Kalimantan Timur
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
25
Sulawesi Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
26
Sulawesi Tengah
225
60
450
3
6
3
2
6
8
3
4
6
11
6
134
108
10
8
-
27
Sulawesi Selatan
222
86
444
1
2
1
2
3
1
2
2
9
7
88
102
-
-
40
28
Sulawesi Tenggara
325
163
750
1
3
2
2
3
4
2
4
3
9
10
120
90
-
20
22
29
Gorontalo
350
50
700
2
2
1
2
1
3
2
2
3
5
11
119
92
-
-
-
30
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
1
-
4
-
-
-
-
-
31
Maluku
100
75
300
-
-
-
1
-
1
1
-
-
3
5
24
24
-
20
-
32
Maluku Utara
100
50
-
-
-
1
1
1
-
1
1
1
1
4
39
-
-
20
33
Papua Barat
150
-
300
1
-
-
1
-
-
-
-
-
6
5
24
45
-
-
-
34
Papua
100
25
200
1
2
-
1
1
1
1
1
3
4
84
69
-
-
32
TOTAL
3,997
1,257
7,444
13
46
25
34
36
50
30
32
39
89
148
1,139
1,268
97
460
290
13
Berdasarkan Keputusan PLT Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi Nomor : Kep.42/ PKP2trans/III/2015
tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor Kep.114/PKP2Trans/IX/2014
Tentang Penetapan Program Pembangunan Permukiman dan Penempatan
Transmigrasi Tahun 2015.
Diketahui bahwa program transmigrasi pada bulan Desember tahun 2015 semula
sebanyak 4.336 KK mengalami pengurangan jumlah target sebanyak 396 KK
menjadi 3.940 KK. Dari jumlah target tersebut, adanya penambahan penempatan
di 2 (dua) lokasi transmigrasi guna mengisi kelebihan unit RTJK yang dibangun
yaitu di Wioi, Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 50
KK dan di Lokasi Sepintun, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi sebanyak 4
KK. Sehingga target penempatan sebanyak 3.994 KK.
Perubahan target tersebut berdasarkan Surat Program Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 Nomor : KEP.42/
PKP2Trans/ III/ 2015 tanggal 12 Maret 2015 tentang Perubahan Atas Lampiran
Keputusan Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Nomor :
KEP.114/ PKP2Trans/ IX/2014 tentang Penetapan Program Pembangunan
Permukiman dan Penempatan Transmigrasi serta rapat temu teknis program
penataan persebaran penduduk tahun 2015 dari tanggal 5 s/d 8 Oktober 2015 yang
diadakan di Makassar.
Dari hasil temu teknis tersebut, jumlah target mengalami perubahan kembali yaitu
adanya penambahan dari jumlah target sebelumnya sebanyak 3.994 KK
Penambahan jumlah target penempatan tersebut terdapat di Longge, Kabupaten
Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 50 KK dan di Lokasi
Sepintun, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi sebanyak 1 KK. Sehingga
jumlah target penempatan pada Bulan Desember adalah sebanyak 4.045 KK yang
BAB IV
EDISI DESEMBER
14
terdiri dari Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) sebanyak 1.422 Kepala Keluarga
(KK) dan Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS) sebanyak 2.623 Kepala
Keluarga (KK). Sedangkan realisasi penempatan pada bulan Desember sebesar
3.568 KK yang terdiri dari 1.032 KK Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) dan
2.536 KK Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS). Dan sisa realisasi penempatan
trasnmigrasi sebesar 477 KK.
Data yang diperoleh menunjukkan, bahwa target dan realisasi perpindahan dan
penempatan transmigran tahun 2015 seperti digambarkan dalam diagram berikut
ini.
15
Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk,Ditjen PKP2Trans, 2015
Transmigrasi Penduduk Asal
Transmigran Penduduk Setempat
TPA 1.422 KK
2.623 KK
Transmigrasi Umum
4.045 KK
0 KK
Gambar 4.1
Program Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi
T S B
0 KK
TSM
4.045 KK
Program Transmigrasi
Program Perpindahan dan Penempatan Trans 4.045 KK
Tahun 2015
16
Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk,Ditjen PKP2Trans, 2015
T S B
0 KK 0 %
3.568 KK
Transmigran Penduduk Setempat
TSM
0 KK 0 %
Transmigrasi Umum
Transmigrasi Penduduk Asal
Realisasi Perpindahan dan Penempatan Trans 3.568 KK
Gambar 4.2
Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi
Tahun 2015
2.536 KK
3.568 KK
Program Transmigrasi
17
4.1
Target dan Realisasi Perpindahan Dan Penempatan Transmigran
Berdasarkan Daerah Asal Dan Daerah Penempatan Tahun 2015
Target Perpindahan Dan Penempatan Transmigran Berdasarkan Daerah Asal
Dan Daerah Penempatan Tahun pada tahun 2015 sebanyak 4.045 KK yang
terdiri dari Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) sebanyak 1.422 KK
(35,15%) dan Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS) sebanyak 2.623
(64,85%) KK yang berasal dari Provinsi Lampung, DKI, Banten, Jawa
Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, dan NTB. Jumlah transmigran
dari sembilan Provinsi tersebut paling banyak berasal dari Jawa Timur yaitu
475 KK (11,74%) dan paling sedikit berasal dari Bali yaitu 20 KK (0,49%)
secara rinci data disajikan pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1
Persentase TPA berdasarkan Daerah Asal dan Daerah Penempatan
Transmigran
No
Provinsi
Jumlah Transmigrasi
TPA
Jumlah
TPA
TPS
Total
Lampung
DKI
Banten
Jabar
Jateng
DIY
Jatim
Bali
NTB
1
Aceh
-
5
10
20
10
25
-
-
-
70
630
700
2
Jambi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
88
88
3
Sumatera Selatan
-
-
10
40
35
25
60
-
10
180
200
380
4
Bengkulu
-
20
10
26
34
10
25
-
-
125
75
200
5
Kep. Bangka Belitung
-
-
-
-
10
-
5
-
-
15
10
25
6
Nusa Tenggara Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
15
15
20
35
7
Nusa Tenggara Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
200
200
8
Kalimantan Barat
30
10
10
15
35
-
10
-
15
125
120
245
9
Kalimantan Utara
-
-
-
10
0
50
100
-
-
160
240
400
10
Sulawesi Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50
50
11
Sulawesi Tengah
-
-
25
30
25
-
30
-
-
110
115
225
12
Sulawesi Selatan
-
-
5
5
35
27
25
-
-
97
125
222
13
Sulawesi Tenggara
25
-
-
45
15
25
85
20
-
215
160
375
14
Gorontalo
-
-
-
25
30
40
65
-
-
160
190
350
15
Maluku
-
-
10
20
10
-
45
-
15
100
50
150
16
Maluku Utara
-
-
10
15
-
-
25
-
-
50
50
100
17
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
200
200
18
Papua
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
100
100
Jumlah
55
35
90
251
239
202
475
20
55
1,422
2,623
4,045
Persentase (%)
1.36
0.87
2.22
6.21
5.91
4.99
11.74
0.49
1.36
35.15
64.85
100
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Dari tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa Trasnmigran Penduduk Setempat (TPS)
terbanyak berada di Provinsi Aceh sebanyak 630 KK (15,57%) dan paling sedikit
berada di Provinsi Bangka Belitung sebanyak 10 KK (0,25%) dari seluruh jumlah
Transmigran Penduduk Setempat.
EDISI DESEMBER
18
Gambar 4.3
Persentase TPA berdasarkan Daerah Asal Transmigran
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Para transmigran dalam program transmigrasi berasal dari beberapa kabupaten.
Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS) berdasarkan Kabupaten/ Kecamatan/
Lokasi paling banyak berasal dari Tomage Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua
Barat, yaitu sebanyak 150 KK. kemudian masing-masing sebanyak 100 KK
transmigran yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Kalimatan
Utara dan Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan untuk transmigran dengan
jumlah terendah berasal dari Jebus Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka
Belitung dengan total 10 KK. Penyajian data target penempatan transmigrasi
berdasarkan daerah asal transmigran disajikan dalam bentuk tabulasi data. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat Lampiran I.
Pada realisasinya, penempatan transmigrasi sudah terealisasi sebesar 88,21%
dengan total sebanyak 3.568 KK atau sebanyak 13.643 Jiwa yang terdiri dari
1.032 KK atau 3.386 Jiwa Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) dan sebanyak
2.536 KK atau 10.257 Jiwa Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS). Lebih
jelasnya mengenai rekapitulasi target dan realisasi penempatan transmigran
berdasarkan daerah asal dapat dilihat pada Tabel 4.2.
19
DESEMBER 1 Aceh 630 - 5 10 20 10 25 - - - 70 700 541 - - - - - - - - - - - 541 2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - - - - - - 3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 Riau - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5 Jambi 88 - - - - - - - - - - 88 88 - - - - - - - - - - - 88 6 Sumatera Selatan 200 - - 10 40 35 25 60 - 10 180 380 200 - - 10 40 35 25 60 - 10 - 180 380 7 Bengkulu 75 - 20 10 26 34 10 25 - - 125 200 78 - 8 - 26 24 - 14 - - - 72 150 8 Lampung - - - - - - - - - - - - - - - - 9 Kep. Bangka Belitung 10 - - - - 10 - 5 - - 15 25 10 - - - - 10 - 5 - - - 15 25 10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - - - - - - 11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - - - - - - 12 Jawa Barat - - - - - - - - - - - - - - - - 13 Jawa Tengah - - - - - - - - - - - - - - - - 14 DI Yogyakarta - - - - - - - - - - - - - - - - 15 Jawa Timur - - - - - - - - - - - - - - - - 16 Banten - - - - - - - - - - - - - - - - 17 Bali - - - - - - - - - - - - - - - - 18 Nusa Tenggara Barat 20 - - - - - - - - 15 15 35 20 - - - - - - - - 15 - 15 35 19 Nusa Tenggara Timur 200 - - - - 200 200 - - - - - - - - - - - 200 20 Kalimantan Barat 120 30 10 10 15 35 - 10 - 15 125 245 130 30 5 10 15 30 - 10 - 15 - 115 245 21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - - - - - - 22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - - - - - - 23 Kalimantan Timur - - - - - - - - - - - - - - - - 24 Kalimantan Utara 240 - - - 10 - 50 100 - - 160 400 242 - - - 8 - 50 100 - - - 158 400 26 Sulawesi Utara 50 - - - - - - - - - - 50 50 - - - - - - - - - - - 50 27 Sulawesi Tengah 115 - - 25 30 25 - 30 - 110 225 75 - - 25 25 25 - 25 - - 100 175 28 Sulawesi Selatan 125 - - 5 5 35 27 25 - - 97 222 102 - - 5 5 25 25 10 - - - 70 172 29 Sulawesi Tenggara 160 25 - - 45 15 25 85 20 - 215 375 173 25 - - 41 15 16 85 20 - - 202 375 30 Gorontalo 190 - - - 25 30 40 65 - - 160 350 190 - - - 15 - - - 15 205 31 Maluku 50 - - 10 20 10 45 - 15 100 150 87 - - 10 20 - - 33 - - - 63 150 32 Maluku Utara 50 - - 10 15 - - 25 - - 50 100 50 - - 10 5 - - 12 - - - 27 77 33 Papua Barat 200 - - - - - - - - - - 200 200 - - - - - - - - - - - 200 34 Papua 100 - - - - - - - - - - 100 100 - - - - - - - - - - - 100 2,623 55 35 90 251 239 202 475 20 55 1,422 4,045 2,536 55 13 70 185 179 116 354 20 40 - 1,032 3,568Sumber : Dit, Penataan Pesebaran Penduduk,Ditjen PKP2Trans, 2015
REALISASI TARGET TOTAL TPA+TPS JAWA BARAT JAWA TENGAH JUMLAH TPA NO PROPINSI
LAMPUNG D I Y JAWA BALI NTB
TIMUR NTT TOTAL TPA+TPS TABEL 4.2 JUMLAH TPA JAWA TIMUR BALI NTB TPS T P A BANTEN DKI
Rekapitulasi Target dan Realisasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi Berdasarkan Daerah Asal dan Daerah Penempatan Tahun 2015
JUMLAH TPS LAMPUNG DKI T P A BANTEN JAWA BARAT JAWA TENGAH D I Y