• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL kelas XII

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN

KEMERDEKAAN 1945-1949

DISUSUN OLEH :

(2)

STANDAR KOMPETENSI

Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru

KOMPETENSI DASAR

Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan dan menegakkan Kemerdekaan (1945 – 1949)

Nilai-nilai Spiritual Santa Angela yang dikembangkan : Kedisiplinan, Kejujuran dan Kegigihan.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat :

 Menganalisis perkembangan situasi politik dan kenegaraan Indonesia di awal kemerdekaan

 Mendeskripsikan konflik Indonesia-Belanda dalam upaya mempertahankan kemerdekaan

 Menganalisis perbedaan strategi dan ideologi pada masa

pemerintahan kabinet Syahrir, Amir Syarifuddin, dan Hatta dalam menghadapi Belanda

 Mendeskripsikan gejolak sosial di berbagai daerah pada awal kemerdekaan hingga tahun 1965

1. DI/TII

2. PKI Madiun 1948 3. Andi Aziz

4. RMS

(3)

PETA KONSEP

A. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI BERBAGAI DAERAH (PERJUANGAN FISIK)

Penyerahan kekuasaan Jepang kepada Sekutu dilakukan oleh Komando Asia Tenggara (South East Asia Command atau SEAC) di bawah pimpinan Laksamana Lord Louis Mounbatten. Pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia adalah Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison.

(4)

AFNEI merupakan komando bawahan dari SEAC. Tugas AFNEI di Indonesia adalah:

1. menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang 2. membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu 3. melucuti orang-orang Jepang dan kemudian dipulangkan ke

negaranya

4. menjaga keamanan dan ketertiban (law and order)

5. menghimpun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap sebagai penjahat perang.

Tentara Sekutu yang ditawan oleh Jepang

Pada awalnya rakyat Indonesia menyambut kedatangan Sekutu dengan senang. Akan tetapi setelah diketahui NICA ikut di dalamnya, sikap rakyat Indonesia menjadi curiga dan bermusuhan. Kedatangan NICA di Indonesia didorong oleh keinginan menegakkan kembali Hindia Belanda dan berkuasa lagi di Indonesia. Datangnya pasukan Sekutu yang

diboncengi NICA mengundang perlawanan rakyat untuk

mempertahankan kemerdekaan. Berikut ini berbagai perlawanan terhadap Sekutu yang muncul di daerah-daerah.

(5)

Meskipun kemerdekaan Indonesia telah diproklamasikan, ternyata bangsa Indonesia masih mengalami berbagai macam rongrongan atau gangguan yang baikdari dalam maupun luar.

Sejak 1945 hingga tahun 1950 telah terjadi berbagai macam pertempuran antara pihak Indonesia dengan pihak belanda yang dibantu oleh pasukan sekutu (AFNEI - Inggris.)

Pejuang 1945 1. Pertempuran Surabaya 10 november 1945

Pertempuran di Surabaya melawan pasukan sekutu tidak lepas kaitannya dengan peristiwa yang mendahuluinya, yaitu usaha perebutan kekuasaan dan senjata dari tangan jepang yang dimulai sejak tanggal 2 september 1945. Pada tanggal 25 oktober 1945, brigade 49 dibawah pimpinan brigadier jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya dengan tujuan melucuti serdadu jepang dan menyelamatkan para interniran sekutu.

(6)

Setelah diadakan pertemuan antara wakil – wakil pemerintah RI dengan Brigadir

A.W.S. Mallaby berhasil mencapai suatu kesepakatan yaitu :

1. Inggris berjanji bahwa diantara mereka tidak terdapat angkatan perang Belanda

2. disetujuinya kerja sama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan dan ketentraman

3. akan segera dibentuk kontak biro sehingga kerja sama dapat terlaksana dengan sebaik – baiknya.

4. Inggris hanya akan melucuti senjata jepang saja

melihat kenyataan seperti itu, komandan pasukan sekutu mengubungi presiden Soekarno untuk mendamaikan perselisihan antara bansa Indonesia dengan sekutu – inggris di Surabaya. Tetapi setelah bung Karno, bung Hatta dan Amir Syarifuddin beserta Hawthorn kembali ke Jakarta, pertempuran tidak dapat dielakkan lagi dan menyebabkan terbunuhnya brigadier jenderal A.W.S. Mallaby, 30 Oktober1945. Tanggal 9 november 1945,inggris mengeluarkan ultimatum berisi ancaman bahwa pihak inggris akan menggempur kota Surabaya dari darat,laut,dan udara.ultimatum itu ternyata tidak ditaati. Pada tanggal 10 november „45 terjadi pertempuran yang sangat dahsyat.

2. Pertempuran Ambarawa – Magelang

Pertempuran di ambarawa terjadi pada tanggal 20 november 1945 dan berakhir pada tanggal 15 desember 1945. pertempuran itu terjadi antara pasukan TKR bersama rakyat Indonesia melawan pasukan sekutu – inggris.tetapi kedatangan tentara seku – inggris diikuti oleh orang – orang NICA (Nederland Indische Civil Administration) yang kemudian mempersenjatai bekas tawanan itu. Pada tanggal 26 oktober 1945 terjadi insiden di kota magelang.

Insiden itu berhenti setelah presiden soekarno dan brigadier jenderal bethel datang ke Magelang tanggal 2 november 1945. mereka mengadakan perundingan gencatan senjata dan memperoleh kata sepakat yang dituangkan dalam 12 pasal.

(7)

Naskah persetujuan itu antaranya berisi :

a. pihak sekutu tetap akan menempatkan pasukannya di magelang untuk melindungi dan mengurus evakuasi APWI (Allied Prisoners War and Interneers atau tawanan perang dan Interniran Sekutu). Jumlah pasukan sekutu sesuai dengan keperluan itu.

b. jalan ambarawa – magelang terbuka sebagai jalur lalu lintas Indonesia – sekutu

c. sekutu tidak akan mengakui aktivitas NICA dalam badan – badan yang berada di bawahnya.

Pihak sekutu ternyata mengingkari janjinya. Pada tanggal 20 november 1945 di ambarawa pecah pertempuran antara pasukan TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto dan tentara sekutu.

Para komandan pasukan kemudian mengadakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kolonel Holland Iskandar. Rapat itu menghasilkan pembentukan komando yang disebut markas pimpinan pertempuran dan bertempat di magelang sejak saat itu, ambarawa dibagi atas empat sektor, yaitu : sektor utara, sektor selatan, sektor barat, sektor timur.

Pada tanggal 12 desember 1945 dini hari pasukan – pasukan TKR bergerak menuju sasaran masing – masing. Dalam waktu setengah jam pasukan TKR berhasil mengepung musuh di dalam kota. Kota ambarawa dikepung selama empat hari. Apabila musuh menguasai kota ambarawa, mereka dapat mengancam 3 kota utama di jawa tengah yaitu, surakarta, magelang, dan terutama yogyakarta yang menjadi pusat kedudukan markas tertinggi TKR.

3. Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 9 November 1945, pasukan sekutu dibawah pimpinan brigadir jenderal T.E.D. Kelly mendarat di Sumatra utara yang diikuti oleh pasukan NICA.selanjutnya mereka ditempatkan di binjai, tanjung

(8)

lapangan. Sehari setelah mendarat, tim RAPWI mendatangi kamp – kamp tawanan yang ada di medan atas persetujuan Gubernur M.Hasan. kelompok itu langsung dibentuk menjadi Medan Batalyon KNIL.

Pada tanggal 10 Oktober 1945 dibentuk TKR sumatera Timur dengan pimpinannya Achmad Tahir. Selanjutnya diadakan pemanggilan bekas giyugun danheiho ke Tumatera timur. Disamping TKR, terbentuk juga badan – badan perjuangan yang sejak tanggal 15 oktober 1945 menjadi pemuda republic Indonesia sumatera timur dan kemudian berganti nama menjadi pesindo.

Sementara itu pada tanggal 18 oktober 1945, brigadier jenderal T.E.D Kelly memberi ultimatum agar para pemuda medan menyerahkan senjatanya kepada sekutu.pada tanggal 1 Desember 1945, pihak sekutu – inggris memasang papan –papan yang bertuliskan fixed boundaries medan area di daerah – daerah pinggiran kota medan.dan pada taggal 10 agustus 1946, diselenggarakan suatu pertemuan di tebing tinggi antara para komando pasukan yang berjuang di Medan area.pertemuan

itu memutuskan dibentuknya satu komando yang bernama komando resimen lascar rakyat Medan area.

4. Bandung Lautan Api

Pasukan sekutu Inggris kota Bandung sejak pertengahan Oktober 1945. menjelang November 1945, pasukan NICA semakin merajalela di Bandung dengan aksi terornya.Untuk meredakan ketegangan diadakan perundingan dengan keputusan diplomasi tanggal 25 november 1945, bandung kemudian di bagi menjadi dua bagian.

Meskipun pihak Indonesia telah mengosongkan sejauh 11 km. hal itu menyebabkan rakyat Bandung marah. Mereka kemudian melakukan aksi pertempuran dengan membumihanguskan segenap penjuru bandung selatan. Bandung terbakar hebat dari batas timur Cicadas sampai barat andir. Satu juta jiwa penduduk mengungsi ke luar kota pada tanggal 23 dan 24 maret 1946 meninggalkan bandung yang telah menjadi lautan api.

(9)

Peristiwa Bandung Lautan Api

5. Peristiwa Merah Putih di Manado

Peristiwa merah putih terjadi tanggal 14 Februari 1946 di Manado. Para pemuda tergabung dalam pasukan KNIL kompeni VII bernama laskar rakyat dari barisan pejuang melakukan perebutan kekuasaan pemerintahan di Manado, Tomohon, dan minahasa. Pada tanggal 16 Februari 1946 mereka mengeluarkan surat selebaran yang menyatakan bahwa kekuasaan di seluruh Manado telah berada di tangan bangsa Indonesia.

Bendera merah putih dikibarkan diseluruh pelosok minahasa hampir selama satubulan yaitu sejak tanggal 14 Februari 1946. Dr. Sam Ratulangi diangkat sebagai gubernur sulawesi bertugas untuk memperjuangkan keamanan dan kedaulatan rakyat Sulawesi.

(10)

6. Pertempuran Margarana (20 November 1946)

Pada tanggal 2 dan 3 maret 1946, lebih kurang dari 2.000 tentara belanda mendarat di pulau bali. Di ikuti oleh tokoh – tokoh bali yang pro terhadap belanda.ketika belanda mendarat di pulau bali, pimpinan laskar bali, letnan colonel I Gusti Ngurah Rai, sedang menghadap ke markas tinggi TKR di Yogyakarta. Ketika kembali dari Yogyakarta, I Gusti ngurah rai menemukan pasukannya

porak – poranda akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Belanda. Setelah berhasil menghimpun dan mempersatukan kembali pasukannya, pada tanggal 18 november 1946, Ngurah Rai bersama pasukannya melakukan serangan terhadap markas Belanda yang ada di kota Tabanan.tanggal 20 November selalu diperingati sebagai hari pahlawan, yaitu untuk memperingati pengorbanan para jasa pahlawan tersebut.

Dengan senjata dan peralatan rampasan dari Jepang,pejuang kita melawan sekutu (AFNEI) dan NICA

(11)

B. PERJUANGAN DIPLOMASI/ PERUNDINGAN

Tanggal 1 Oktober 1946, Letjend Sir Philliph Christison pimpinan AFNEI/Sekutu yang kewalahan menghadapi pasukan (rakyat) Indonesia, sehingga ia akhirnya harus mengakui secara de facto Republik Indonesia dan memprakarsai agar diadakan perundingan damai antara Indonesia – Inggris (sbg penengah) – Belanda. Beberapa perundingan antara lain :

• Pertemuan Hoge Valuwe, April 1946 • Perundingan Jakarta 7 Oktober 1946 • Perundingan Linggarjati

• Perundingan Renville • Perundingan Roem-Royen • Konfrensi Inter Indonesia • Konfrensi Meja Bundar

HogeValuwe :

Perlawanan hebat dari rakyat dan para pemuda Indonesia, untuk mempertahankan kemerdekaan menyebabkan inggris menarik suatu kesimpulan bahwa sengketa antara Indonesia dengan belanda tidak mungkin dapat diselesaikan dengan kekuatan senjata, melainkan dengan cara diplomasi.

Indonesia menginginkan sebuah Negara yang berdaulat penuh atas wilayah bekas jajahan hindia belanda. Untuk itu pemerintah republic Indonesia bersedia membayar semua hutang pemerintah hindia belanda sebelum tanggal 6 maret 1942, namun pemerintah belandah menolak konsesi itu.

(12)

Perundingan dilanjutkan dinegeri belanda, di kota hooge veluwe bulan April 1946. Dalam perundingan itu, belanda menolak usul yang

dilakukan archibald clark kerr tentang pengakuan kedaulatan secara de facto wilayah Indonesia yang terdiri dari sumatera dan jawa. Pihak Indonesia dipimpin oleh dr. sudarsono, jenderal soedirman dan jenderal oerip soemohardjo. Inggris mengirim lord killearn sebagai penengah setelah komisi gencatan senjata terbentuk.

Pertemuan Jakarta 7 Oktober 1946

Pertemuan awal yang diprakarsai Inggris supaya RI dan Belanda mau berunding, PM.Sutan Syahrir mewakili R.I, sedangkan delegasi Belanda diwakili oleh Dr. H.J.Van Mook. Penengah dan pemimpin perundingan dari pihak Inggris, yaitu Sir Archibald Clark.

Soekarno, Schermerhorn, Lord Killearn, Hatta dan Van Mook dalam Perundingan Linggajati

(13)

Perjanjian Linggarjati

Perundingan Linggarjati, dilaksanakan pada tanggal 10-15 November, 1946.perundingan Linggarjati merupakan tindak lanjut dari perundingan tanggal 7 Oktober, antara Indonesia dan Belanda. Dalam perundingan Linggarjati, delegasi Indonesia, dipimpin oleh PM.Sutan Syahrir,

sedangkan delegasi Belanda diwakili oleh Prof. S.Schermerhorn dan Dr. H.J.Van Mook. Penengah dan pemimpin perundingan dari pihak Inggris, yaitu Lord Killearn.

Hasil perundingan diumumkan pada tanggal 15 november 1946, dan telah tersusun sebagai naskah persetujuan yang terdiri atas 17 pasal, antara lain hasilnya berisi sebagai berikut:

1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan meliputi Jawa, MAdura, dan Sumatera.Untuk keperluan itu, Belanda harus meninggalkan daerah de facto, paling lambat tanggal 1 Januari 1949.

2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk negara Indonesia Serikat dengan salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.

3. Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan bersatu menjadi Uni Indonesia- Belanda dengan Ratu Belanda sebagai kepala Uni. Naskah perundingan Linggarjati disahkan tanggal 25 Maret 1947.

Agresi Militer Belanda 1 dan Perjanjian Renville Sebab sebab munculnya agresi

Sesudah perjanjian Linggarjati ditandatangani, hubungan Indonesia-Belanda justru makin memburuk, hal ini terjadi karena :

(14)

1. Belanda ingin membentuk pemerintahan federal sementara di seluruh wilayah ex Hindia Belanda, sebelum RIS terbentuk, ini menandakan bahwa RI dianggap tidak ada.

2. Belanda ingin membentuk Gendarmeri (pasukan keamanan) bersama yang juga akan masuk kewilayah RI.

3. Urusan luar negeri RI diatur oleh Belanda

RI menolak rencana Belanda tersebut !

Sebagai akibatnya Belanda melakukan tindakan militer kepada Indonesia yang dikenal dengan sebutan “Politionale Actie” atau kita menyebutnya Agresi Militer Belanda pada tanggal 21 Juli 1947.

Wilayah RI seperti di Jawa Barat, Sumatera Timur, Sumatera Selatan, Jawa Timur dan Madura jatuh ke tangan Belanda.

(15)

Belanda melakukan agresi terbuka pada tanggal 21 juli 1947 yang menimbulkan reaksi hebat dari dunia internasional. Pada tanggal 30 juli 1947, pemerintah India dan Australia mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukkan dalam daftar agenda dewan keamanan PBB.tanggal 1 agustus 1947 dewan keamanan PBB memerintahkan penghentian permusuhan kedua belah pihak dan mulai berlaku sejak tanggal 4 agustus 1947. sementara itu untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata, dewan keamanan PBB membentuk komisi konsuler dengan anggota – anggotanya terdiri dari para konsul jenderal yang berada di wilayah Indonesia. PBB membentuk KTN / Committee of Good Offices for Indonesia (Goodwill Commission) yang akan menengahi persoalan RI-Belanda dalam perundingan lanjutan.

Suasana perundingan diatas kapal USS Renville

sementara belanda menuntut mempertahankan garis van mook, yaitu suatu garis yang dihubungkan pucuk – pucuk pasukan pasukan belanda yang dimajukan setelah keluar perintah dewan keamanan PBB untuk menghentikan tembak – menembak. Kemudian mereka mengeluarkan

(16)

pernyataan dari tempat perundingan di kaliurang yang isinya sebagai berikut :

a. dilarang melakukan sabotase b. dilarang melakukan intimidasi

c. dilarang melakukan pembalasan dendam.

Selanjutnya KTN pun juga mengajukan usul politik yang didasarkan pada persetujuan

linggarjati, yaitu :

1. kemerdekaan bagi bangsa Indonesia 2. kerjasama Indonesia – belanda

3. suatu Negara yang berdaulat ats dasar federasi

4. uni antara Indonesia serikat dan bagian lain kerajaan belanda.

Sebagai balasan usul KTN, pihak belanda mengajukan 12 prinsip politik untuk disampaikan kepaada pihak Indonesia. Prinsip belanda tersebut adalah pengurangan pasukan dan penghidupan kegiatan ekonomi. Tetapi dalam usulan tersebut tidak disebutkan masalah penarikan tentara belanda.

Untuk mengatasi sikap keras kepala pihak belanda dr. frank graham mengajukan 6 prinsip tambahan agar dapat mencapai penyelesaian politik.pemerintah republic Indonesia mendapat jaminan KTN, bahwa kekuasaan republic Indonesia tidak akan berkurang selama masa peralihan sampai diserahkannya kedaulatan belanda kepada Negara Indonesia.

Oleh KTN, apabila pihak republic Indonesia menyetujui sampai batas waktu yang ditetapkan yaitu tanggal 9 januari 1948. akhirnya pada tanggal 17 januari 1948 kedua belah pihak bertemu kembali di atas kapal U.U.S. Renville untuk menanda tangani persetujuan gencatan senjata dan prinsip – prinsip politik yang telah disetujui bersama. Penandatangani ini disaksikan juga olek KTN. Pada saat perundingan berlangsung diadakan reshuffle (perombakan) dalam cabinet Amir Syarifuddin untuk memperkuat cabinet tersebut guna menghadapi perundingan dengan belanda.

(17)

Agresi militer Belanda II

Pihak belanda yang masih ingin menguasai wilayah Indonesia, mencari – cari cara untuk mengingkari persetujuan yang sudah disepakati. Sebelum macetnya perundingan itu sudah ada tanda – tanda bahwa pihak belanda akan melanggar persetujuan renville. Oleh karena itu, pemerintah republic Indonesia dan TNI sudah memperhitungkan bahwa sewaktu – waktu belanda akan melakukan aksi militernya untuk menghancurkan republic Indonesia dengan kekuatan senjata. Seperti yang telah diduga sebelumnya, akhirnya belanda pun melakukan aksi militernya yang kedua. Serangan dibuka pada tanggal 19 desember 1948. belanda melancarkan serangan di semua front republic Indonesia. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta beserta sejumlah menteri, kepala staf angkatan udara komodor S. Suryadarma dan yang lainnya juga ikut ditawan tentara belanda. Namun, sebelum pihak belanda

(18)

sampai ke istana presiden, presiden soekarno telah berhasil mengirimkan radiogram yang berisi mandat kepada menteri kemakmuran, syafruddin prawiranegara yang sedang melakukan kunjungan ke sumatera untuk membentuk pemerintahan darurat republic Indonesia (PDRI).

Beberapa bulan sebelum belanda melakukan serangan, jenderal soedirman (panglima Besar Angkatan Perang) menderita sakit paru – paru yang sangat parah, sehingga harus dirawat di rumah sakit dan kemudian dirawat dirumahya. Selanjutnya.. dalam waktu 1 bulan, pasukan TNI telah berhasil menyelesaikan konsolidasinya dan mulai memberikan pukulan – pukulan secara teratur kepada musih. Serangan umum yang dilaksanakan terhadap kota – kota yang paling dikenal adalah serangan umum 1 maret 1949 terhadap kota yogyakarta. Serangan umum itu dipimpin oleh komandan Brigade X Letnan Kolonel Soeharto. Pasukan TNI berhasil menduduki kota yogyakarta selama 6 jam.

Sementara itu Sri Sultan Hamengku Buwono IX menolak tawaran kerja sama dari pihak belanda. Disamping itu, perjuangan dalam rangka dalam rangka memegakkan kedaulatan republic Indonesia juga dilakukan di luar negeri.dengan modal sumbangan pesawat rakyat aceh, w. supono membentuk armada udara komersial itulah yang dijadikan modal untuk membiyai perwakilan republic Indonesia diluar negeri. Juga dibuka komunikasi radio antara wonosari, bukit tinggi, Rangoon, dan new delhi. Aksi militer belanda yang kedua ini ternyata menarik perhatian PBB, karena belanda secara terang – terangan tidak mengakui lagi persetujuan renville di depan komisi tiga Negara yang ditugaskan oleh PBB. Pada tanggal 24 januari 1949, dewan keamanan PBB mengeluarkan resolusi agar republic Indonesia dan belanda segera menghentikan permusuhan. Kegagalan belanda di medan pertempuran serta tekanan dari amerika serikat

(19)

yang mengancam akan memutuskan bantuan ekonomi dan keuangan, memaksa belanda untuk kembali ke meja perundingan.

Pemerintah Darurat Republik Indonesia

a. latar belakang pembentukan pemerintahan darurat Indonesia (PDRI)

Pada hari minggu 19 desember 1948, belanda melakukan agresi militer II dengan serangan utama diarahkan ke kota yogyakarta. Serangan pagi itu dilakukan dengan mengebom beberapa bangunan penting di antaranya radio republic Indonesia (RRI) dengan tujuan melumpuhkan komunikasi republic Indonesia dengan dunia luar. Presiden dan wakil presiden beserta pejabat lainnya memilih untuk ditawan oleh belanda. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian Negara – Negara lain dunia.

b. Susunan pemerintahan PDRI

Mr. Syafruddin Prawinegara membentuk PDRI dan langsung menjadi ketuanya, merangkap sebagaian menteri pertahanan, menteri penerangan, menteri luar ada interim. Untuk

jabatan menteri luar negeri kemudian diserahkan kepada Mr. A.A. Maramis.

c. perjuangan PDRI

Dalam perjuangan mempertahankan Negara republic Indonesia, PDRI tetrus melakukan perjuangan gerilya. PDRI memiliki alat pemancar radio YBJ-6 yang dapat menjalin hubungan dengan pejuang – pejuang di jawa dan luar negeri. Pemancar YBJ-6 dapat berhubungan langsung dengan pemancar VWX – 2 yang ada di India.

Kenyataan ini menyadarkan dunia bahwa apa yang pernah diberitahukan oleh pihak belanda belanda ternyata bohong. Oleh karena itu, belanda terpaksa menerima resolusi dewan keamanan PBB, walaupun pihak Indonesia masih kurang puas terhadap

(20)

resolusi itu karena PBB tidak memberikan sanksi terhadap belanda dan pengosongan daerah untuk militer hanya terhadap kota yogyakarta.

Penyerahan Manfaat Kembali Yogyakarta kembali menjadi ibukota Negara Republik Indonesia ditandai dengan kembalinya para pimpinan ibukota Negara republic Indonesia ditandai dengan kembalinya para pimpinan republic Indonesia ke yogyarkata setelah diasingkan atau bergerilya selama enam bulan. Dalam pemerintah cabinet hatta II, ditetapkan bahwa sri sultan hamengku buwono IX sebagai wakil perdana memteri I dan mr.syafruddin prawinegara sebagai wakil perdana menteri II yang berkedudukan di kotaraja (aceh). Pada perkembangan selanjutnya, terselenggara konferensi meja bundar (KMB). Ternyata KMB memberikan hasil yang cukup memuaskan sehingga belanda angkat kaki dari bumi Indonesia.

B. Perjuangan Mewujudkan Kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI)

Masa-masa revolusi merupakan masa yang cukup berat bagi bangsa Indonesia karena di samping harus berjuang mempertahanka kemerdekaan yang telah diraihnya harus juga berjuang mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 1. Negara-negara Boneka Bentukan Belanda

Berbagai macam cara telah dilakukan Belanda untuk menanamkan kekuasaannya kembali ke Indonesia. Cara yang dilakukan di antaranya dengan membonceng pasukan sekutu Inggris dan juga melaui pembentukan negara-negara dalam wilayah Republik Indonesia. Pembentukan negara-negara boneka

(21)

yang dilakukan oleh Belanda di wilayah Indonesia bertujuan untuk mengepung kedudukan pemerintahan Republik Indonesia atau mempersempit wilayah kekuasaan Republik Indonesia.

2. Perjanjian Roem – Royen

Perjanjian Roem-Royen merupakan perundingan yang membuka jalan ke arah terlaksananya.Konferensi Meja Bundar yang menjadi cikal bakal terwujudnya Negara Kesatuan Repulik Indonesia yang utuh. Atas inisiatif Komisi PBB untuk Indonesia, maka pada tanggal 14 April 1949 diselenggarakan perundingan di Jakarta di bawah pimpinan Merle Cochran, Anggota Komisi dari Amerika Seruikat. Delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem dan delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. H.J. Van Royen. Pernyataan pemerintah Republik Indonesia dibacakan oleh Mr. Moh. Roem, yang berisi antara lain.

a. Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya.

b. Kerja sama dalam pengembalian perdamaian dan menjaga keamanan serta ketertiban.

c. Turut serta dalam KMB yang bertujuan untuk mempercepat penyeraha kedaulatan yang lengkap dan tidak bersyarat kepada negara Republik Indonesi Serikat.

Kemudian pernyataan delegasi Belanda dibacakan oleh Dr. H.J. Van Royen

yang berisi antara lain.

a. Pemerintah Belanda setuju bahwa pemerintah Republik Indonesia harus bebas dan leluasa melakukan kewajiban dalam satu daerah yang meliputi Kepresidenan Yogyakarta

b. Pemerintah Belanda membebaskan secara tak bersyarat pemimpin-pemimpin Republik Indonesia dan tahanan politik yang ditawan sejak tanggal 19 Desember 1948.

c. Pemerintah Belanda setuju bahwa Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat.

(22)

d. Konfrensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di

Den Haag sesudah pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.

Pada tanggal 22 Juni 1949, diselenggarakan perundingan segitiga antara Republik Indonesia, BFO dan Belanda.

Perundingan itu diawasi PBB yang dipimpin oleh Chritchley menghasilkan tiga keputusan yaitu :

a. Pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 1949.

b. Perintah penghentian perang gerilya. c. KMB akan dilaksanakan di Den Haag.

3. Konfrensi Inter-Indonesia

Hasil Konfrensi Inter-Indonesia yang disetujui bersam di Yogyakarta antara lain.

a. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan demokrasi dan federalisme (serikat)

b. RIS akan dikepalai oleh seorang presiden dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada presiden.

c. RIS akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari Republik Indonesia maupun dari Kerajaan Belanda

d. Angkatan Perang RIS adalah Angkatan Perang Nasional, dan Presiden RIS adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS.

e. Pembentukan Angkatan Perang RIS adalah semata-mata soal bangsa Indonesia sendiri. Angkatan Perang RIS akan dibentuk oleh Pemerintah RIS dengan inti dari TNI dan KNIL serta kesatuan-kesatuan Belanda lainnya.

4. KMB (Konfrensi Meja Bundar) dan Pengakuan Kedaulatan Pada tanggal 4 Agustus 1949 pemerintah Republik Indonesia menyusun delegasi untuk menghadiri KMB yang terdiri dari Drs. Moh. Hatta (ketua), Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Soepomo, dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo, Ir. Djuanda, dr. Sukiman, Mr.

(23)

Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel TB Simatupang dan Mr. Muwardi.

Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak. Pada tanggal 23 Agustus 1949, KMB dimulai di Den Haag, Belanda. Konferensi berlangsung sampai tanggal 2 November 1949 dengan hasil yang dicapai sebagai berikut.

a. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara merdeka dan beraulat.

b. Status Kepresidenan Irian Barat diselesaikan dalam waktu setahun sesudah pengakuan kedaulatan.

c. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda bedasarkan kerja sama sukarela dan sederajat.

d. RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.

e. RIS harus membayar semua utang Belanda yang ada sejak tahun 1942.

5. Peran PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

Dalam sidang tersebut Amerika Serikat mengeluarkan resolusi yang disetujui semua negara,yaitu:

a. Membebaskan presiden dan wakil presiden serta pemimpin-pemimpin Republik Indonesia yang ditangkap pada tanggal 19 Desember 1948. b. Memerintahkan KTN agar memberikan laporan lengkap mengenai

situasi di Indonesia sejak 19 Desember 1948.

Hasil-hasil keputusan lainnya yang berhasil dicapai oleh PBB di antaranya adalah :

a. Piagam Pengakuan Kedaulatan (27 Desember 1949) b. Pembentukan RIS.

c. Pembentukan Uni Indonesia-Belanda.

d. Pembubaran tentara KNIL dan KL yang diintegrasikan ke dalam APRIS.

e. Piagam tentang kewarganegaraan. f. Persetujuan tentang ekonomi keuangan.

(24)

6. Kembali ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) Hasil persetujuan dalam KMB yang berakhir pada tanggal 2 November 1949 adalah dibentuknya satu negara federal di Indonesia yaitu Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada tanggal 19 Mei 1950, diadakan persetujuan antara RIS dengan RI untuk mempersiapkan prosedur pembentukan negara kesatuan. Pada tanggal 15 Agustus 1950, Presiden Soekarno menandatangani Rancangan Undang Dasar menjadi Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) dari Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang kemudian lebih di kenal dengan sebutan UUDS 1950.

(25)

C. Perjuangan Menghadapi Pergolakan Dalam Negeri 1. Pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948

Akibat Persetujuan renville, Kabinet Amir Syarifuddin jatuh karena dianggap terlalu menguntungkan Belanda. Persetujuan Renville dianggap tidak menjamin secara tegas kedudukan dan kelangsungan hidup Republik Indonesia. Hasil persetujuan Renville membuat posisi Indonesia bertambah sulit. Wilayah Republik Indonesia juga semakin berkurang sehingga wilayah kekuasaan Indonesia menjadi sempit. Presiden kemudian menunjuk Moh. Hatta untuk membentuk kabinet. Hatta menyusun kabinet tanpa campur tangan golongan sayap kiri atau sosialis. Kabinet Hatta, sekalipun mendapat serangan dari kaum Komunis, tetap melaksanakan program reorganisasi dan rasionalisasi. Cara yang ditempuh antara lain :

a. Melepaskan para prajurit dengan sukarela untuk meninggalkan ketentaraan dan kembali kepada pekerjaan semula.

b. Mengambil 100 ribu orang laskar dari masyarakat dan menyerahkan penampungan kepada Kementerian Pembangunan dan Pemuda.

Dengan bantuan rakyat, pada tanggal 30 September 1948 Madiun berhasil direbut kembali oleh pasukan TNI. Dalam pelariannya, Musso dan Amir Syarifuddin tewas tertembak. Selanjutnya dilakukan operasi pembersihan di daerah – daerah lain. Pada awal Desember 1948, operasi itu dinyatakan selesai.

2. Gerakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia ( DI / TII ) Di Daerah Jawa Barat

Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan Belanda, Sukarmadji Maridjan ( SM ) Kartosuwiryo telah mempunyai cita – cita untuk mendirikan Negera Islam Indonesia. Akhirnya pada tahun 1960 dilaksanakan Operasi Pagar Betis di Gunung Geber oleh pasukan TNI bersama rakyat. Pasukan Kartosuwiryo semakin terdesak dan bertambah lemah, sehingga banyak yang menyerah. Kartosuwiryo sendiri terkurung

(26)

dan kemudian tertangkap di puncak Gunung Geber pada tanggal 4 Juni 1962 dan selanjutnya dijatuhi hukuman mati.

Di Daerah Sulawesi Selatan

Kemunculan gerakan DI / TII Pimpinan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan disebabkan Kahar Muzakar menempatkan laskar – laskar rakyat Sulawesi Selatan ke dalam lingkungan APRIS ( Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ). Selain itu, Kahar Muzakar berkeinginan untuk menjadi Pimpinan APRIS di daerah Sulawesi Selatan. Penumpasan gerakan Kahar Muzakar itu mengalami berbagai kesulitan. Tetapi akhirnya pada bulan Februaru 1965 Kahar Muzakar berhasil ditembak mati oleh satuan – satuan pasukan TNI. Dengan demikian, pemberontakan yang dipimpinnya itu berakhir.

Di Aceh

Gerakan Di / TII yang terjadi di Aceh dipimpin oleh Daud Beureueh. Setelah perang kemerdekaan berakhir dan negara Indonesia kembali ke dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950, daerah Aceh yang sebelumnya menjadi daerah istimewa diturunkan statusnya menjadi daerah karesidenan di bawah pimpinan Sumatera Utara. Kebijakan Pemerintah itu ditentang oleh Daud Beureueh, dan sebagai realisasinya pada tanggal 21 September 1953 ia mengeluarkan Maklumat tentang penyatuan Aceh ke dalam Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo.

Pada tanggal 17 – 28 Desember 1962 diselenggarakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh. Musyawarah itu diselenggarakan atas inisiatif Kolonel Jasin, Pangdam I dan tokoh – tokoh pemerintah daerah. Melalui Musyawarah itu akhirnya berhasil dicapai penyelesaian secara damai. Di Kalimantan Selatan

Di Daerah Kalimantan Selatan juga muncul pemberontakan di bawah pimpinan Ibnu Hajar. Mereka menamakan gerakannya dengan sebutan

(27)

Kesatuan Rakjat Jang Tertindas ( KRJT ). Pemerintah akhirnya berhasil mengatasi gerakan yang dilakukan oleh Ibnu Hajar pada tahun 1963. Ibnu Hajar bersama dengan anak buahnya akhirnya menyerahkan diri secara resmi. Pada bulan Maret 1965 pengadilan militer menjatuhkan hukuman mati kepada Ibnu hajar.

3. Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA )

Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA ) dipimpin oleh Kapten Westerling. Gerakan ini didasari adanya kepercayaan rakyat akan datangnya seorang Ratu Adil yang akan membawa mereka ke suasana yang aman dan tentram serta memerintah dengan adil dan bijaksana. Tujuan Gerakan APRA yang sebenarnya adalah mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara tersendiri pada negara – negara bagian RIS. Kemudian diketahui, bahwa dalang gerakan APRA adalah Sultan Hamid II, seorang Menteri Negara pada Kabinet RIS. Rencana sebenarnya dari gerakan itu adalah menculik Menteri Pertahanan Keamanan, Sri Sultan Hamengku Buwon IX, Sekjen Pertahanan Mr. Ali Budiarjo, dan pejabat Kepala Staf Angkatan Perang Kolonel T.B. Simatupang. Dengan keberhasilan pasukan APRIS menumpas Gerakan APRA, maka keamanan di wilayah Jawa Barat berhasil dipulihkan kembali.

4. Gerakan Republik Maluku Selatan ( RMS )

Gerakan Republik Maluku Selatan dipelopori oleh Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil ( mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur ) dibantu oleh Manusama. Soumokil tidak setuju atas terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan, ia sendiri tidak menyetujui penggabungan daerah – daerah negara Indonesia Timur menjadi kekuasaan Republik Indonesia. Ia berusaha melepaskan wilayah Maluku Tengah dari NIT ( Negara Indonesia Timur ) yang menjadi bagian dari RIS. Manusama menghasut para Rajapati ( Kepala Desa ) untuk setuju mendirikan RMS, melalui rapat umum di Kota Ambon tanggal 18 April 1950. Ketika jalan damai tidak menghasilkan apa – apa,

(28)

Pemerintah RIS memtuskan untuk melaksanakan ekspedisi militer. Pimpinan ekspedisi adalah Kolonel A.E. Kawilarang ( Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur ). Melalui ekspedisi militer itu secara perlahan wilayah – wilayah gerakan RMS berhasil dikuasai kembali oleh pasukan APRIS. Beberapa anggotanya melarikan diri ke negeri Belanda. Gerakan RMS berhasil diatasi sehingga keamanan di wilayah Maluku Tengah pulih kembali.

5. Gerakan Pemerintah Revolusioner republik Indonesia / Perjuangan Rakyat

Semesta ( PRRI / Permesta )

Gerakan PRRI / Permesta muncul di tengah keadaan politik yang sedang tidak stabil dalam pemerintahan. Hubungan yang tidak mesra antara pemeritah pusat dengan beberapa daerah menjadi salah satu pemicu timbulnya gerakan ini. Keadaan itu disebabkan oleh ketidakpuasan beberapa daerah di Sumatera dan Sulawesi terhadap alokasi biaya pembangunan dari Pemerintah Pusat. Untuk memulihkan kembali keadaan negara, Pemerintah dengan KSAD memutuskan untuk melaksanakan operasi militer gabungan yang diberi nama Operasi 17 Agustus.

Untuk menghadapi kekuatan Permesta, Pemerintah melancarkan Operasi Sapta Marga pada bulan April 1958. Ternyata gerakan Permesta mendapat bantuan dari pihak asing. Terbukti dengan tertembak jatuhnya pesawat asing yang dikemudikan oleh A.L. Pope ( Warga Negara Amerika Serikat ), pada tanggal 18 Mei 1958 di Kota Ambon. Gerakan Permesta baru dapat dilumpuhkan sekitar bulan Agustus 1958, tetapi sisa – sisanya baru dapat ditumpas secara keseluruhan tahun 1961.

(29)

Evaluasi

Soal Pilihan Ganda

1. Pada bulan dan tahun berapakah seorang PKI kawakan Musso kembali keIndonesia… a. Agustus 1948 b. Agustus 1949 c. September 1948 d. Mei 1950 e. Januari 1948

2. Program apakah yang ditentang keras oleh Musso dan FDR karena program itubanyak mengurangi jumlah kader komunis TNI… a. GOM I

b. PEPOLIT c. RERA d. GOM II

e. Biro Perjuangan

3. Dibawah ini yang bukan termasuk tujuan dari program RERA adalah…

a. Memerangi Inflasi b. Penghematan

c. Menertibkan angkatan perang d. Menyederhanakan

e. Pemborosan

4. Ketika menumpas pemberontakan RMS Letnan Kolonel Slamet Riyadi gugur dalam memperebutkan benteng…

a. Nieuw Victoria b. Vander Wijk c. Duurstede d. Fort De Kock e. Raiders

5. Siapakah yang memproklamasikan berdirinya RMS… a. Kolonel A.E Kawilarang

b. Mr. Dr. Robert Steven Soumokil c. Letnan Kolonel Lembong d. Mayor H.V. Worang e. Mayor Jendral Scheffelaar

(30)

6. Siapa pemimpin pasukan untuk melakukan operasi militer di Sulawesi…

a. H.V. Worang b. Dr. J. Leimana

c. Kolonel A.E. Kawilarang d. Letkol Hassan Basry

e. Letnan Kolonel Ahmad Junus Mokoginta

7. Siapakah yang memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik

Indonesia…

a. Kolonel Zulkifli b. Acmad Husein c. Kolonel Simbolon

d. Kolonel Dachlan Djambek e. Allan Pope

8. PKI yang terjadi di Madiun dipimpin oleh… a. Kolonel Sungkono

b. Musso

c. Amir Syarifuddin d. Kolonel Gatot Subroto e. Westerling

9. Dipimpin oleh siapakah Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah… a. Ibnu Hajar

b. Amir Fatah c. Kahar Muzakar d. Kartosuwiryo e. Daud Beureuh

10. Salah satu ultimatum yang disampaikan PRRI/Permesta kepada pemerintah pusat adalah…

a. Meminta presiden kembali kepada kedudukannya sebagai Presiden Konstitusional

b. Syafrudin Prawiranegara harus diangkat sebagai perdana menteri oleh presiden

c. Pemerintah pusat harus mengakui kedaulatan PRRI d. Presiden harus mencabut mandate cabinet juanda

(31)

e. Presiden harus membubarkan NKRI dan kembali ke bentuk Negara RIS

Soal Uraian

1. Jelaskan yang dimaksud dengan AFNEI ? apa tugasnya di Indonesia ?

2. Mengapa kedatangan AFNEI di tolak rakyat Indonesia? 3. Apa yang dimaksud dengan NICA ? apa tujuan NICA datang

ke Indonesia?

4. Bagaimana peristiwa Bandung Lautan Api terjadi ? mengapa kota Bandungdibakar dan menjadi Lautan Api?

5. Jelaskan tentang pertempuran Medan Area?

6. Mengapa pertempuran Surabaya diperingati sebagai hariPahlawan ?

7. Jelaskan latar belakang terjadinya pertempuran Surabaya 10 November 1945 ?

8. Jelaskan bagaimana Pertempuran Margarana terjadi ? 9. Mengapa Belanda membatalkan perjanjian perundingan

Linggajati? Apa alasannya Belanda menyerang R.I. dengan melakukan Agresi Militer I ?

10. Sebutkan pokok-pokok perundingan Renville ? 11. Sebutkan pokok-pokok perundingan Roem Royen ? 12. Sebutkan pokok-pokokperundingan KMB ?

13. Sebutkan ultimatum yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat kepada PRRI…

14. Sebutkan pemberontakan DI/TII yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia…

15. Apakah tujuan pemberontakan PRRI/Permesta?… 16. Jelaskan latar belakang pemberontaka Andi Azis… 17. Jelaskan penyebab terjadinya pemberontakan RMS… 18. Sebutkan perwira-perwira TNI AD yang duduk dalam

pimpinan gerakan separatis…

19. Apa tanggapan dari sidang Dewan Menteri mengenai ultimatum yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat kepada PRRI?…

(32)

20. Bagaimana usaha yang dilakukan TNI untuk menaggulangi PRRI/Permesta…

21. Bagimana proses munculnya RMS ?

22. Mengapa terjadi pemberontakan Andi Azis? 23. Sebutkan tujuan dari gerakan APRA?... 24. Mengapa Amir Fattah memberontak ?

25. Gerakan DI/TII yang terjadi di Aceh dipimpin oleh Daud Beureuh. Mengapa Daud Beureuh memberontak ?

Sumber acuan :

Darmawan, Wawan. 2004. Cakrawala Sejarah: Sejarah untuk SMA Kelas 3 IPS. Bandung: PT. Sinerji Pustaka Indonesia.

Djoened, Mawarti, 1976. Sejarah Nasional Indonesia Jilid V, Jakarta : Balai Pustaka

Gonggong, Anhar, 1993. Sejarah Indonesia III. Jakarta: Depdikbud Internet :

- Wikipedia.com

- Finnme6.blogdetik.com - Suwandi-sejarah.blogspot.com - Jagoips.wordpress.com

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menyederhanakan proses bisnis yang ada dalam HRM, dengan sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi, pegawai atau user dapat

Penelitian yang berjudul “Revitalisasi ‘Alam Terkembang Jadi Guru’ dalam Budaya Berbahasa di Minangkabau: Analisis Pemanfaatan Simbol Metafora dalam Pepatah-petitih

Tanin merupakan senyawa utama dari tumbuhan bakau ( Rhizopora apiculata ) yang diketahui dapat menangkal efek stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal

Bagi sebuah gerai ponsel penyedia kebutuhan telekomunikasi, dengan banyaknya produk dan jenis barang yang dijual, maka akan semakin banyak juga waktu yang digunakan untuk

Media Indonesia menuliskan semua berita, yaitu ketujuh berita tersebut sesuai dengan kode etik jurnalistik, Berdasarkan pada bulan pemberitaan, maka Koran Tempo memberitakan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Aswida

Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) dengan studi kasus menggunakan 300 dokumen abstraksi skripsi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menghasilkan; STKI

Low-lying area is one of most rapid growing area of the city therefore the main result of land use changes process in this area that not fully controlled was decreasing