• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJUANGAN GERILYA JONATHAN SIOTHANG DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI DAIRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERJUANGAN GERILYA JONATHAN SIOTHANG DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI DAIRI."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERJUANGAN GERILYA JONATHAN SITOHANG DALAM

MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI DAIRI

1945-1949

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Ramot M Situmorang

NIM. 309121062

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, kasih dan

kuasaNya yang memberikan kekuatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi dengan judul

‘‘Perjuangan Gerilya Jonathan Sitohang Dalam Mempertahankan Kemerdekaan di Dairi 1945-1949” Dapat diselesaikan.

Penulisan ini juga dibuat untuk memenuhi tugas penulis dalam penyusunan skripsi dan

untuk mengetahui Perjuangan Gerilya Jonathan Sitohang dalam Memepertahankan Kemerdekaan

di Dairi 1945-1949.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis

menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, tata bahasa, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam penulisan skripsi

selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak,

baik itu bantuan moril ataupun materil, maka pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa

terimakasih serta penghargaan sebesar besarnya kepada :

1) Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED beyang serta staf-staf yang telah

membantu dalam kelancaran urusan akademik maupun administrasi selama menjalani

perkuliahan.

2) Dekan FIS UNIMED beserta stafnya.

3) Ibu Dra. Lukitaningsih,M.Hum Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Fis UNIMED.

4) Ibu Dra. Hafnita SD Lubis,M.Si sebagai sekertaris jurusan sekaligus Dosen Pembimbing

Skripsi, terimakasih atas bimbingan yang telah ibu berikan selama ini kepada penulis.

5) Bapak Ponirin, M.Si sebagai dosen penguji ahli, terimakasih atas bimbingan dan motifasi

yang ibu berikan selama ini sehingga skripsi ini selesai tepat pada waktu nya.

6) Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A, sebagai dosen pembimbing akademik terima kasih

sebesar-besarnya karena telah begitu sabar memberikan bimbingan dan arahan serta saran dan kritik

yang membangun bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7) Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.si selaku dosen Penguji dan telah banyak memberi masukan

(5)

8) Orang tua saya yang telah banyak mendukung saya dengan segala doa, material, dan

nasehat-nasehat beliau.

9) Kepada informan-informan yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya kepada

penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

10) Tidak lupa juga kepada semua pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan satu persatu

dalam tulisan singkat ini, yang mana telah memberikan hati, tenaga, dan juga pikiran

sehingga skripsi ini terselesaikan.

“Sungguh tiada perhiasan terindah bagi seorang anak selain daripada teladan hidup sang ayah, dan tiada perhiasan terindah bagi seorang ayah selain daripada kelakuan terhormat sang

anak.” Skripsi ini saya dedikasikan kepada alamarhum ayah saya ( bapak Deos Situmorang),

sejatinya beliau tidak mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dari Jurusan Pendidikan Sejarah,

IKIP Medan, atas berbagai faktor penghalang.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

dan jika ada pihak yang terlawatkan peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan.

Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca

dan dapat menjadi bahan masukan bagi yang membutuhkanya. Tuhan Memberkati.

Medan, Agustus 2013

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

ABSTRAK ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR LAMPIRAN vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Perumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Konsep 9

2.1.1 Konsep Perjuangan Gerilya 9

2.1.2 Konsep Jonathan Sitohang 12

2.1.3 Konsep Mempertahankan Kemerdekaan 14

2.1.4 Konsep Dairi 1945-1949 16

2.2 Kerangka Berpikir 18

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode penelitian 20 3.2

Lokasi Penelitian 21

(7)

3.4 Teknik Analisis Data 23

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Dairi 24

4.2 Operasi Agresi Militer Belanda di Dairi 28

4.3 Latar Belakang dan Pelaksanaan Operasi Gerilya di Dairi 42

4.3.1 Pelaksanaan Operasi Gerilya di Dairi 45

4.3.2 Inspeksi Komando Sub Terr VII 54

4.3.3 Pos-pos Pertahanan Belanda di Dairi Diserang Oleh

Pasukan TNI Sektor III 55

4.4 Jonathan Sitohang dan Keterlibatannya Dalam

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di Dairi 62

4.4.1 Pemerintahan Militer dan

Pertahanan Rakyat Semesta di Dairi 65

4.4.2 Pertahanan Rakyat Semesta di Dairi 69

4.4.3 BUMPRI dan Kantor Perniagaan di Dairi 74

4.4.4 Membentuk BPR 77

4.4.5 Puncak Perjuangan Gerilya, Serah Terima

Kota Sidikalang Bersama Mayor Selamat Ginting

Dari Tangan Belanda ke Pangkuan RI 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 83

5.2 Saran 84

DAFTAR PUSTAKA 85

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh

Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita menyambut

kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

komunikasi antara Jawa dan Sumatera mengakibatkan berita proklamasi kemerdekaan di

Sumatera Utara sampai beberapa bulan kemudian. Di Medan sendiri proklamasi kemerdekaan

dijelaskan secara resmi oleh Teuku Moh.Hasan pada 31 September 1945 yang diprakarsai oleh

Barisan Pemuda Indonesia(BPI),dan kemudian pada tanggal 6 Oktober 1945 dilakukan upacara

peresmian berdirinya Republik Indonesia di Medan dan disusul di daerah-daerah Sumatera Utara

termasuk Dairi hingga ke Tigalingga pada tanggal 17 Oktober 1945 dengan menaikkan bendera

merah putih.

Namun perjuangan para tokoh-tokoh kemerdekaan di pusat maupun di daerah tidak

berhenti sampai pada proklamasi kemerdekaan saja. Sebab,perlu diketahui bahwa ancaman

kedatangan Belanda untuk menjajah kembali di Indonesia,menjadi tugas dan tanggung jawab

para tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia di pusat dan di daerah-daerah.

Untuk kedua kalinya Belanda datang ke Indonesia dengan membonceng tentara Sekutu. Hal ini

menandakan bahwa Belanda ingin segera menegakkan kembali kolonialnya di Indonesia.Belanda

dengan NICA-nya disisipkan di antara markas/tentara Sekutu yang digunakan sebagai alat untuk

(9)

Dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, terdapat dua pola atau tipe

perjuangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Indonesia pada sekitar kemerdekaan untuk mencari

titik terang ketegangan antara Indonesia dengan Belanda.

Pola pertama yaitu dengan mempercayakan diri kepada olah diplomasi, yaitu berusaha

menarik simpati dan pengakuan kepada dunia internasional dengan menunjukkan adanya

kematangan bernegara, yang hendak dicapai dengan jalan atau cara bagaimanapun. Perjuangan

mempertahankan kemerdekaan melalui diplomasi hingga ke dunia internasional merupakan

usaha yang dilakukan untuk menaggulangi ancaman penjajahan Belanda kembali atas Indonesia.

Perlu diketahui bahwa hasil-hasil perundingan yang dilaksanakan kerap kali menghasilkan hasil

keputusan yang saling tidak seimbang atau dengan kata lain hasil perundingan tersebut

mengundang rasa ketidakpuasan dari kedua belah pihak. Pola kedua dengan percaya kepada

kekuatan sendiri, dengan berusaha dan membina daya mampu berjuang sendiri, buat

sewaktu-waktu dapat mencegah/menanggulangi ancaman bahaya atas penjajahan Belanda kedua

kalinya.Angkatan muda yang mempergelarkan kekuatan bersenjata dengan penuh keyakinan

akan mampu menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah

diproklamasikan. Perlu diketahui bahwa pihak Belanda hanya akan mau dan terlibat dalam

diplomasi ketika kekuatan bersenjata dari Belanda masih kurang memadai atau tidak sanggup

untuk berperang,namun disaat kekuatan bersenjata Belanda sudah kuat maka Belanda akan

kembali melakukan penyerangan .

Agresi Militer Belanda I dan II merupakan salah satu wujud dimana pihak Belanda tidak

menerima hasil-hasil kesepakatan lewat jalur diplomasi. Hampir seluruh daerah-daerah di

Indonesia hingga ke pedalaman yang ikut terkena imbas dari agresi yang dilancarkan oleh

(10)

Gerilya atau perang gerilya merupakan cara yang dilakukan oleh para pejuang

kemerdekaan dalam mempertahankan wilayah Indonesia dari serangan Agresi Militer Belanda I

dan II. Situasi dan kondisi kekuatan perang Indonesia yang kalah kuantitas dan kualitas

dibanding dengan kekuatan perang Belanda memaksa Indonesia harus menyusun taktik yang

paling jitu untuk dapat mengalahkan Belanda. Gerilya merupakan teknik yang digunakan untuk

melemahkan lawan. Hampir setiap daerah di Indonesia menerapkan sistem perang gerilya.

Perang Gerilya menggabungkan seluruh komponen-komponen mulai dari Tentara Keamanan

Rakyat(TKR), tokoh-tokoh politik hingga rakyat menjadi sebuah kekuatan untuk melawan

Belanda dalam agresi yang dilancarkannya.

Setelah berita proklamasi terdengar di Dairi, tokoh-tokoh politik Dairi pun, Jonathan

Sitohang dan Djauli Manik langsung membentuk Komite Nasional yang beranggotakan

pimpinan partai dan tokoh masyarakat dalam upaya menjalankan pemerintahan

sementara.(Tanjung, 2011:74).

Dairi yang turut dalam lintasan konflik Agresi Militer Belanda tidak luput terkena

dampak. Jika melihat kondisi geografis dari Dairi, maka gerilya merupakan salah satu taktik

yang paling tepat dalam menghadapi agresi militer Belanda di Dairi. Tokoh-tokoh politik,

partai-partai politik, serta rakyat Dairi ikut berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan. TNI/TKR

sebagai kekuatan utama dalam operasi gerilya untuk menggempur Belanda lewat Agresinya turut

ambil bagian. Semangat kemerdekaan, rasa nasionalisme yang tinggi , serta keinginan terlepas

dari ancaman penjajahan oleh Belanda menjadi motivasi yang besar bagi tokoh-tokoh juga rakyat

Dairi untuk sama-sama berjuang. Ikut berperang dalam perlawanannya terhadap Belanda dengan

mengorbankan ide/gagasan bahkan jiwa raga adalah beban dan tanggung jawab moril yang berat

(11)

Jonathan Sitohang adalah salah seorang tokoh pejuang Dairi pasca kemerdekaan yang

turut merasakan perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan pada masa itu. Peranan

Jonathan Sitohang di Dairi terlihat jelas dimulai dari awal perjuangan pasca kemerdekaan

dimana ia memiliki kedudukan dalam Komite Nasional di Dairi, turut serta dalam pembentukan

Kab.Dairi, sebagai Pejabat Bupati.

Puncak perjuangan dari Jonathan Sitohang adalah turut serta berjuang dalam pemerintahan

gerilya /perjuangan gerilya dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia

masa Agresi Militer Belanda di Dairi juga menempatkan Jonathan Sitohang menjadi salah satu

sebagai tokoh utama.

Perjuangan-perjuangan yang dilakukan Jonathan Sitohang turut mengundang apresiasi

dari pemerintah pusat/presiden Republik Indonesia. Hal ini dapat diketahui atas

dianugerahkannya tanda jasa pahlawan kepada Jonathan Sitohang atas jasanya didalam

membela kemerdekaan negara di Dairi. (Sitohang, 2013:9). Maka sangat layaklah Jonathan

Sitohang sebagai tokoh pejuang pasca kemerdekaan. Jonathan Sitohang merupakan salah satu

tokoh dari banyak tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang mungkin mengalami

perjuangan yang hampir sama dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia

ditiap-tiap daerah.

Dengan melihat uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut serta

tertarik mengangkat judul “Perjuangan Gerilya Jonathan Sitohang dalam

Mempertahankan Kemerdekaan di Dairi (1945-1949).” 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam

(12)

1. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan pasca kemerdekaan di daerah-daerah

termasuk Dairi.

2. Latar belakang perjuangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh politik di Dairi, tokoh-tokoh

partai pilitik, dan rakyat dalam upaya mempertahankan kemerdekaan pasca kemerdekaan

di Dairi.

3. Upaya perjuangan yang dilakukan dalam menghadapi serangan Agresi Militer Belanda di

Dairi.

4. Peranan Jonathan Sitohang dalam perjuangan gerilya mempertahankan kemerdekaan di

Dairi.

1.3 Pembatasan Masalah

Karena luasnya cakupan masalah yang akan diteliti, maka peneliti membatasi

permasalahan yang akan diteliti agar terarah dan terfokus. Untuk itu peneliti memfokuskan

pembahasan pada latar belakang perjuangan, kontribusi/peranan, upaya atau langkah-langkah

yang ditempuh, tokoh pejuang Jonathan Sitohang lewat perjuangan gerilya terhadap serangan

Belanda dalam mempertahankan kemerdekaan di Dairi pasca kemerdekaan.

1.4 Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan rumusan formal yang operasional dari masalah yang

ditetapkan dalam pembatasan masalah. Karena itu perumusan masalah harus konsisten dengan

pembatasan masalah.

Maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Agresi Militer Belanda II di Dairi ?

2. Bagaimana latar belakang operasi gerilya di Dairi ?

(13)

4. Bagaimana keterlibatan/peranan Jonathan Sitohang atas perjuangan gerilya dalam

mempertahankan kemerdekaan di Dairi ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang akan menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui operasi Agresi Militer Belanda II di Dairi.

2. Untuk mengetahui latar belakang dan operasi gerilya di Dairi?.

3. Untuk mengetahui siapa Jonathan Sitohang dan keterlibatan/peranan Jonathan Sitohang

atas perjuangan gerilya dalam mempertahankan kemerdekaan di Dairi.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat Dairi

mengenai tokoh Jonathan Sitohang selaku pejuang gerilya dalam upaya mempertahankan

kemerdekaan di Dairi.

2. Sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa pendidikan jurusan sejarah maupun jurusan

lainnya dengan bidang penelitian yang sama dalam lokasi yang berbeda sehingga

menghasilkan keputusan untuk penelitian yang sempurna.

3. Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.

4. Sebagai bahan perbendaharaan di perpustakaan umum UNIMED, Fakultas Ilmu Sosial

UNIMED, khususnya ruang baca Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED.

5. Sebagai bahan motivasi bagi mahasiswa/generasi muda dalam meneruskan perjuangan

(14)

BAB V

Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

1. Wilayah Dairi merupakan salah satu wilayah yang pernah diduduki oleh Belanda semasa

pemerintahan kolonialnya. Pasca kemrdekaan Republik Indonesia muncul upaya perjuangan

yang dilakukan oleh pejuang kemerdekaan sebagai langkah dan bentuk perlawanan pada

Belanda. untuk mempertahankan kemerdekaan RI di tiap-tiap wilayah/daerah.

2. Serangan Agresi Militer Belanda I dan II merupakan upaya Belanda dalam menegakkan

kembali pemerintahan kolonialnya di wilayah RI. Dairi, termasuk daerah yang sempat

disentuh oleh Belanda dan terkena dampak dari Agresi Militer Belanda yang kedua.

3. Sementara itu upaya perjuangan yang dilakukan oleh pejuang Indonesia dalam menghadang

Agresi Militer Belanda yang kedua di Dairi adalah lewat berjuang secara gerilya. Bergerilya

bukan saja lewat kekuatan bersenjata. Perjuangan gerilya juga merupakan perang ideologi,

politik, juga ekonomi. Perjuangan gerilya melibatkan seluruh elemen mulai dari rakyat sebagai

pangkalan, kekuatan bersenjata, juga pemerintah sipil.

4. Jonathan Sitohang adalah salah satu tokoh yang ikut berjuang dalam mempertahankan

kemerdekaan di Dairi. Sebagai seorang ahli dalam pemerintah sipil, tentunya Jonathan

Sitohang telah banyak melakukan upaya serta untuk menjalankan roda pemerintahan di Dairi.

Jalannya roda pemerintahan di Dairi termasuk sebagai langkah untuk mempertahankan

kemerdekaan di Dairi.

5. Jonathan Sitohang adalah Jonathan Ompu Tording Sitohang, seperti yang banyak dituliskan

dalam buku-buku dan sumber-sumber lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, beliau dikenal

(15)

Maka dengan itu, banyak tokoh yang menyebutnya serta memberi julukan “Ompu Tording”.

Namun untuk melengkapi gelar yang disematkan pada beliau, maka ketika cucu pertama dari

Jonathan Sitohang lahir, beliau menemai cucunya Tording.

5.2 Saran

1. Penulis menyarankan agar pemerintah Dairi, juga memberi perhatian kepada para pejuang

kemerdekaan di Dairi yang masih hidup sekarang ini. Tentunya sebagai bentuk pengahargaan

atas perjuangan yang telah dilakukan oleh pejuang kemerdekaan di Dairi.

2. Dalam memperkaya Sejarah Lokal, tentunya penulis menyarankan pada pihak pembaca

maupun Instansi yang terlibat untuk meneliti tokoh pejuang kenerdekaan lainnya di Dairi,

Referensi

Dokumen terkait

Menunjukan dokumen asli seperti IUJK, SBU, Bukti Pengalaman, Bukti Setoran Pajak, Ijazah, SKA/SKT Personil, Bukti Kepemilikan Alat dan Lampiran-lampiran lainnya yang

Sanggahan harus dilakukan secara on-line melalui Website : lpse.basarnas.go.id selama 5 (lima) hari kalender yakni Mulai tanggal 07 s/d 11

Sanggahan harus dilakukan secara on-line melalui Website : lpse.basarnas.go.id selama 5 (lima) hari kalender yakni Mulai tanggal 07 s/d 11

[r]

Satuan Kerja Kantor SAR Kelas A Biak pada tahun anggaran 2014 akan melaksanakan kegiatan.. Pengadaan Barang/Jasa dengan Uraian paket sebagai

_ Sehubungan dengan surat penawaran saudara untuk paket pekerjaan Pembangunan Gedung Operasional Pos SAR Waingapu berdasarkan hasil evaluasi Pokja ULP Kantor SAR Kupang

orang yang memahami kandungan al-Qur’an merekalah ahli al- Qur’an , yang terpuji di dunia dan akhirat, karena merekalah yang ahli sejati dalam membaca. dan

Make a Match pada materi pokok laju reaksi kelas XI IPA 5 SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas