• Tidak ada hasil yang ditemukan

: O44 I UN2.F 1o.DPK3/PKTIr.S I PP]0tr.L.4 I 2Ot7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": O44 I UN2.F 1o.DPK3/PKTIr.S I PP]0tr.L.4 I 2Ot7"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

YJ PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA

PUSAT KRISIS KESEHATAI{

XEMENTERIAN I{ESEHATAN REPUBLIK II{DONESIA

PUSAT KA"'IAN DAN TERAPAN KESELAMATAN DAN XESEHATAN KERJA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAI(A'T UNTVERSITAS INDONESIA

TENTANG

PEMTELENGGARAAN MANA"IEMEN RISIKO KRISIS KESEHATAN

Nomor

Itlomor

:

HK.oS.ol/I

l4o4l2OtT

:

O44 I UN2.F 1o.DPK3/PKTIr.S I PP]0tr.L.4 I

2Ot7

(2)

a?

\

ANTARA

PUSAT KRISIS KESEHATAIT

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN

PUSAT KAJIAN DAN TERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

Nomor

: HK.OS.OIlI

l4O4l2Ol7

l\Iomor

:

O44 I UN2.F 1O.DPK3/PKTK3/ PPM. 1.4 I 2OL7

PENYELENGGARAAN MANAJEMEN RISIKO KRISIS KESEHATAN

Pada

hari ini Jum'at,

tanggal 1O

(sepuluh),

bulan Maret,

tahun

2O17 (dua

ribu

tujuh

beias), bertempat di Jakarta, yang bertanda

tangan

di bawah

ini:

1.

dr.

ACHMAD YURIANTO, Kepala Pusat

Krisis

Kesehatan

Kementerian

Kesehatan

Republik

Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta bertindak

untuk

dan atas

nama

Kementerian Kesehatan

Republik

Indonesia,

selanjutnya dalam perjanjian

ini

disebut PIHAK KESATU.

DONI HIXIUAT

RAMDHAII,SKM,

MKKK,

PhD,

Ketua

Pusat

Kajian

&

Terapaa KA

FKM Uaiversitas Indonesia,

dalam

hal

ini

bertindak untuk

dan atas nama

Universitas Indonesia, berkedudukan

di

Gedung

G

309

Lantai

3,

FKM

UI,

Universitas Indonesia, Kampus

UI,

Depok

16424, selanjutnya dalam perjanjian

ini

disebut PIHAX KEDUA.

PIHAI( KTSATU dan PIHAK XEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAJ(. PARA PIHAX dalam kedudukan tersebut di atas terlebih

dahuiu

menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1.

PIHAK

KESATU ada-lah

unit

kerja

di

lingkungan Sekretariat

Jenderal

Kementerian Kesehatan

RI

berdasarkan

Surat

Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik Indonesia Nomor

64

Tahun

2O15 tentang

SOTK Kemenkes

yang

bertugas melaksanakan pen5rusunan

kebijakan

teknis,

2

/fl.

(3)

I

2

2

pelaksanaan

dan

pemantauan,

evaluasi

dan

pelaporan

di

bidang

penaaggulangan

krisis

kesehatan sesuai dengan ketentuan

peraturan

perundang-undangan.

PIHAK

KEDUA

adalah

unit

di

Lembaga Peneiitian

K3 dan

Pengabdian Kepada

Masyarakat Universitas

Indonesia,

yang

berperan

aktif

dalam permasalahan kebumian dan mitigasi bencana, baik bencana alam, sosial

dan

bencana

akibat

ulah

manusia, serta mampu

berperan

aktif

dalam

pembangunal bangsa

meialui

proses

pendidikan,

penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat.

Bahwa dalam rangka

Penyelenggaraan Manajemen

Risiko

Krisis

Kesehatan,

PIHAK

KESATU merasa

perlu

melakukan kedasama dengan PIHAK I{EDUA.

Bahwa

PIHAK

KESATU

telah ditunjuk oleh

WHO

sebagai

WHO Collaborating Center

untuk

Pelatihan dan Peneiitian tentang Pengurangan Risiko Bencana sebagaimana disebutkan dalam Redesignation of Center

of

Health Cisis, Ministry of

Health" Indonesia

as

WHO Collaborating Centre

for

Trainirq and Research on Disaster Risk Redudion (WHOCC No. INO-22) tanggal 17 November 2016.

Dasar

hukum

Perjanjian Kerjasama ini:

1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

24

Tahun

2007

tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara

Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4723]';

2.

Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor

36

Tahun

20O9

tentang

Kesehatan (Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2009

Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor

5063);

3.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

44

Tahun

2009

tentang

Rumah Sakit(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2009

Nomor 153, Tambahan

kmbaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

4.

Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor

12

Tahun

2Ol2

tentang Pendidikan

Tinggi

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2012

Nomor

158, Tambahan Lembaran

Negara

Republik Indonesia

Nomor 5336);

5.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

21 tahun

2008 tentang Penyelenggaraan Penaaggulangan Bencana (Lembaran Nega-ra Republik

3

+

(4)

Indonesia

Tahun

2008 Nomor

12,

Tambahran Lembaran Nega-ra Republik Indonesia Nomor 4828);

6.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64

Tahun

2013

tentang

Penanggulangan

Krisis

Kesehatan

(Berita

Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1389);

7

.

Peraturan Menteri Kesehatan Repubiik Indonesia Nomor

77

Tahun 2Ol4

tentang Sistem Informasi

Penanggulangan

Krisis

Kesehatan

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1750);

8.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19

Tahun

2016

tentang

Sistem Penanggulangan Gawat

Darurat

Terpadu (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 802);

9.

Kesepakatan Bersama Antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

dengan Kementerian Riset, Teknologi,

dan

Pendidikar Tinggi

Republik

Indonesia Nomor

HK.05.01lMenkesl2O9 12015

tentang

Pengembangan Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan.

10.

Nota Kesepakatan antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Universitas Indonesia Nomor: 06.0 I I 2 I 4O4O / 20 I 1

Nomor: O 17 / KS I R I Ut / 2Ot

t

PARA PIHAJ( sesuai dengan kedudukannya masing-masing

menyatakan

sepakat

dan

mengikatkan

diri

dalam

Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan Manajemen

Risiko Krisis

Kesehatan dengan

dasar dan

ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 1

(l)

Maksud

Perjanjian Kerjasama

ini

sebagai pedoman

dalam Penyelenggaraal Manajemen Risiko Krisis

Kesehatan-l2l

Tujuan

kery'asama

ini

adalah

untuk

memanfaatkan sumberdaya yang

dimiliki

PARA PIHAK dalam rangka mewujudkan

pengurangan risiko krisis kesehatan.

(5)

/&-4

Pasal 2

Untuk

mencapai maksud dan

tujuan

keq'asama sebagaimana dimaksud dalam Pasa-l 1, PARA PIHAK sepakat

untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut

:

a.

kajian manajemen risiko krisis kesehatan;

b.

pemanfaatan

data

dan

informasi

terkait

manqiemen

risiko

krisis

kesehatan; dan

c.

pendidikan dan pelatihan di

bidarg

manajemen risiko

krisis

kesehatan. HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 3

Dalam

Penyelenggaraan Manajemen

Risiko

Krisis

Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 PARA PIHAK sepakat:

(1)

PIHAK KESATU berhak:

a.

menerima laporan pelaksanaan dan hasil kajian yang

dilakukan

atas kerjasama dengan PIHAK KEDUA;

b.

mengikutsertakan

sumber

daya PIHAK

KESATU

dalam

proses pelaksanaan kajian:

c.

menerima

dukungan sumber

daya

yang

memadai

dan

berkualitas

untuk

mendukung pelaksanaan kajian serta pelaksanaan pendidikan

dan pelatihan

di

bidang

Man4jemen

Risiko Krisis

Kesehatan yang

dilaksanakan bersama dengan PIHAK KEDUA;

d.

menerima

data

dan

informasi

terkait

Manajemen

Risiko

Krisis Kesehatan yang

dimiliki

oleh PIHAK KEDUA.

(21

PIHAK KESATU berkewajiban:

a.

memberikan

dukungan sumber

daya yang

berkualitas

untuk

mendukung pelaksanaan

kajian

serta pelaksanaan

pendidikan

dan

pelatihan

di

bidang

manajemen

risiko

krisis

kesehatan

yang

dilaksanakan bersama dengan PIHAK KEDUA;

b.

menyediakan

informasi

yang

terkait

penyelenggaraan manajemen

krisis

kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh PIHAK KEDUA.

(3)

PIHAI( KTDUA berhak:

a.

menerima

dukungan sumber daya

yang

berkualitas

untuk

mendukung pelaksanaan

kajian

serta pelaksanaaa

pendidikan

dan

A

(6)

peiatihan

di

bidang

Manajemen

Risiko

Krisis

Kesehatan

yang

dilaksanakan bersama dengan PIHAK XESATU;

b.

memanfaatkan

informasi

yang terkait

manajemen

risiko

krisis

kesehatan yang dapat dimanfaatkan dari PIHAK KESATU.

(4)

PIHAK KEDUA berkewajiban:

a.

melaksa-nakan

kajian

Manajemen Risiko Krisis Kesehatan yang telah disepakati dengan PIHAK KESATU;

b.

memberikan

laporan

peiaksanaan

dan hasil

kaj

ian

yang

dilaksanakan kepada

PIHAII

KESATU;

c.

memberikan

dukungan sumber

daya yang

berkualitas untuk

mendukung pelaksanaan

kajian

serta pelaksanaan

pendidikan

dan

peiatihan

di

bidang

Manajemen

Risiko

Krisis

Kesehatan

yang

dilaksanakan bersama dengan PIHAK KESATU;

d.

memberikan

informasi

yang terkait

manajemen

risiko

krisis

kesehatan yang

dimiliki

oleh PIHAK KESATU;

c.

menjaga kerahasiaan informasi yang diterima dari PIHAK KESATU. PUBLIKASI

PASAL 4

(l)

Publikasi

hasil

kegiatan kerjasama

wajib

melibatkan

dan

sepengetahuan PARA PIHAK.

(21

Karya

Tulis yang didasarkan, disarikan atau

diperoleh

dari

hasil

kerja

sama, apabila

akan

dipublikasikan

dan/atau

diterbitkan

harus

berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3)

Publikasi

hasil

karya

tulis,

karya

cipta harus

mencantumkan

narrla

perorangan

dan

lembaga

dari

penulis, pencipta

atau

penemu

sesuai dengan

urutan

berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

PENDANAAN

Pasal 5

Pendanaan yang

timbui

sebagai pelaksanaan kegiatan perjanjian kerjasama

ini

dibebankan dalam

anggaran PARA

PIHAK

dan

sumber

lain

yang sah

dan

tidak

mengikat.

(7)

-6

JANGKA WAKTU DAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN

Pasal 6

(1)

Perjanjian kerjasama

ini

beria,ku

untuk

jangka

waktu

3

(tiga)

tahun

terhitung

sejak perjanjian

kerjasama

ini

ditandatangani

oleh

PARA

PIHAK dan

dapat diperpanjang atas kesepakatan

tertulis

PARA PIHAK,

dengan membuat Perjanjian

Kerjasama

baru

dalam

waktu

selambat-lambatnya 3 (Tiga)

bular

sebelum berakhirnya Pery'anjian Kerjasama ini.

l2l

Perjanjian

kerjasama

ini

dapat berakhir sebelum habis jangka

waktu berlakunya, atas dasar kesepakatan

tertulis

PARA PIHAK.

(3)

Pengakhiran Perjanjian Kerl'asama

ini

dapat

dilakukan atas

permintaan

salah satu pihak berdasarkan persetujuan PARA PIHAK.

(4)

Surat

permintaan pengakhiran

sebagaimana

dimaksud pada

ayat

(3)

harus dibuat

secara

tertulis

dan diterima paling lambat

I

(satu) bulan sebelum tanggal pembatalan

pefanjian.

(51

Apabila pada saat Pedanjian

Kerjasama

ini

berakhir

atau

diputuskan

terdapat kewajiban

yang

belum

dapat

diselesaikan, maka

ketentuan-ketentuan

dalam

Pedanjian

Kerjasama

ini

tetap berlaku

sampai diselesaikannya kewajiban tersebut.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Pasa,l 7

Datam

hal

terjadi

perbedaar pendapat,

pena-fsiran

dan/atau

perselisihan

dalam

pelaksanaan

Perjanjian

Kerjasama

ini,

PARA PIHAK

sepakat

untuk

menyelesaikan seca-ra musyawarah dan mufakat.

KEADAAN MEMAKSA

PASAL 8

tl)

PARA

PIHAK dibebaskal dari

tanggung

jawab atas

keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang

tercantum

dalam Peq'anjian Kerjasama

ini

yang

disebabkan

atau

dial<ibatkan

oleh kejadian diluar

kekuasaan PARA PIHAK yang digolongkan sebagai keadaan memaksa.

(8)

l2l

Peristiwa yang dapat digolongkan keadaan memaksa

antara

lain

adanya bencaaa alam (gempa

bumi,

topan,

banjir,

dan lain-lain), wabah penyakit, perang, peledakan, revolusi,

huru-hara,

kekacauan ekonomi/ moneter dan perubahan regulasi yang berpengaruh pada perjanjian kerjasama ini.

(3)

Apabila

tery'adi

keadaan memaksa

maka

pihak yang lebih

dahulu

mengetahui

wajib

memberitahukan

kepada

pihak

lainnya

selambat-lambatnya

14

(empat belas)

hari

kalendar

setelah

terjadinya

keadaan memaksa

untuk diselesaikal

secara mu syawarah.

(4)

Keadaan memaksa sebagaimana

dimaksud

dalam

Pasa-l

ini

tidak

menghapuskan

Perjaljial

Kerjasama, dan berdasarkan kesiapan kondisi, PARA PIHAK dapat meialgsungkan kerjasama sebagaimana mestinya.

PEMBTRITAtIUAN

PASAL 11

{1)

Semua

surat-men1rurat

atau

pemberitahuan

yang harus

dikirim

oleh

masing masing pihak

kepada

pihak

lainnya,

mengenai

dan/atau

yang

berkaitan dengan

Perl'anjian Keq'asama

ini,

dilakukan

secara tertulis

melalui korespondensi dengan alamat sebagai

berikut:

Jabatan :

Kepala

Pusat

Krisis

Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Alamat :

Jalal

H.R. Rasuna Said

Blok

X.5

Kav.

4-9,

Kuningan,

Jakarta Selatan 12950.

Telepon : (O2l) 5265043, Fax :

(O2ll

527llll.

Emaii : ppkdepkes@,yahoo.com

PIHAK KEDUA:

Jabatan :

Ketua Pusat

Kajian

&

Terapan

K3

FKM

Universitas Indonesia

Alamat :

Gedung G Ruang 3O9 Lantai 3 FKM Universitas Indonesia, Depok 16242.

Telepon : (O2Il

788a9$7

138

Email: pkatiga@ui. ac. id / pkatiga@gmail. com

l2l

Perubahan

atas informasi

sebagaimana

dimaksud pada

ayat

I

(satu),

harus

segera

diberitahukan

secara

tertulis

kepada

pihak lain dan mulai

berlaku

sejak diterimanya pemberitahuan yang

dibuktikan

dengan tanda terima atas pemberitahuan tersebut.

(9)

I

B

PASAL 12

(1)

Setiap tambahan atau perubahan terhadap Perjanjian Kerjasama

ini

hanya dapat diiakukan melalui koordinasi dan mendapat persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.

(2t

Perubahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) setelah disepakati akan

dibuat

dalam risalah kesepakatan dan akan dituangkan dalam addendum

dan merupakan bagian yang

tidak

terpisahkan

dari

Perjanjian Kerjasama

krjanjial

Kery'asama

ini

dibuat

ralgkap

2

(Dua) diatas meterai secukupnya,

satu

untuk

PIHAII

XESATU

dan satu

untuk

PIHAK

KEDUA yang keduanya mempunyai kekuatan

hukum

yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

OEAEFO 11376

oo

Referensi

Dokumen terkait

www.reliance-securities.com, www.relitrade.com | Please see important disclosure information on the final page of this document | 1 PT. Meanwhile Astra Group’s car sales in the

Analisis spasial menunjukkan bahwa sebaran kejadian pneumonia terbanyak terjadi di RW 2 dan RW 8 Kelurahan Bandarharjo dan RW 8 Kelurahan Tanjung Mas dengan pola faktor

[r]

Simpulan yang dapat diambil adalah bahwa melalui alat peraga luas segi empat dapat meningkatkan hasil belajar siwa dalam menyelesaikan soal kuadrat dan akar kuadrat pada kelas II

Dalam rangka pengembangan strategi pembelajaran tersebut dipilih materi pembelajaran sifat-sifat wajib bagi Allah. Berdasarkan latar belakang tersebul maka ditentukan

Tujuannya agar data mudah dicari oleh unit yang berbeda dan redudansi data akan terminimalisasi. Penelitian ini dilakukan untuk membuat sebuah desain sistem informasi dari

Topik berita selebriti yang ditayangkan sesuai dengan perkembangan dunia politik yang sedang terjadi.

Menurut penulis, greedy graph matching tidak efektif digunakan untuk menghitung graph edit distance similarity karena dalam prosesnya, setiap iterasi greedy hanya