• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

DIV-1 4.1 Pembahasan

Pembahasan laporan akhir pada modul sistem rangka dan otot manusia ini yaitu melakukan suatu aktivitas pengamatan terhadap empat orang kuli kasar yang bekerja di Pasar Induk Cibitung. Semua pembahasan akan dibahas didalam laporan ini setelah mendapatkan data pengamatan dengan cara mewawancarai dan merekam kegiatan keempat kuli pasar tersebut. Kemudian dilakukan pengolahan data yang meliputi profil pekerja, proses kerja yang dilakukan, pengolahan data body map, diagram hasil pengolahan body map dan analisis. Berikut ini merupakan pembahasan yang akan dibahas.

4.1.1 Profil Pekerja

Profil pekerja ini menjelaskan tentang informasi mengenai biodata diri dari pekerja, kondisi pekerja itu dalam melakukan pekerjaannya, tempat dimana pekerja itu bekerja, dll. Berdasarkan hasil dari data pengamatan yang diperoleh dari hasil wawancara keempat kuli kasar tersebut, maka berikut ini akan dijelasakan mengenai profil dari masing-masing pedagang asongan tersebut. a. Pekerja 1

Berdasarkan hasil pengamatan, maka pada pekerja yang berprofesi kuli ini bernama Bapak Rosad. Bapak Rosad ini mempunyai tempat tinggal di Jalan KWS, Ganda Mekar, kawasan MM 2100 beserta dengan 1 istri dn 2 orang anaknya. Bapak Rosad berumur 58 tahun dengan berat badan sebesar 64 kg. Sehari harinya Bapak Rosad ini bekerja sebagai kuli pasar dengan membawa barang yang beratnya kurang lebih sebesar 82 kg untuk 1 buah karung jengkol. Posisi kerja Bapak Rosad pada saat mengangkut barang dengan berdiri dan berjalan dengan bertumpu pada bahu kiri. Tempat bekerja Bapak Rosad ini di Pasar Cibitung selama 7 jam dengan waktu bekerja mulai dari jam 08.00 WIB sampai 13.00 WIB. Bapak Rosad sudah melakoni profesinya sebagai kuli pasar

(2)

selama 6 tahun, dari hasil bekerja inilah Bapak Rosad dapat memenuhi kehidupan keluarganya. Berikut ini adalah foto dari Bapak Rosad yang berprofesi sebagai kuli pasar.

Gambar 4.1 Pekerja 1 Bapak Rosad

b. Pekerja 2

Berdasarkan hasil pengamatan, maka pada pekerja yang berprofesi kuli pasar ini bernama Bapak Warsid. Bapak Warsid ini mempunyai tempat tinggal di kampung telaga asih,Cibitung beserta dengan 1 istri dn 2 orang anaknya.Bapak Warsid ini berumur 38 tahun dengan berat badan sebesar 62 kg. Sehari harinya Bapak Warsid ini bekerja sebagai kuli pasar dengan membawa jengkol yang beratnya kurang lebih sebesar 400 kg/hari. Posisi kerja Bapak Warsid pada saat mengangkut barang dengan berdiri dan berjalan dengan bertumpu pada bahu kiri. Tempat bekerja Bapak Warsid ini di Pasar Cibitung selama 10 jam dengan waktu bekerja mulai dari jam 07.00 WIB sampai 17.00 WIB. Haris ini sudah melakoni profesinya sebagai kuli pasar selama 12 tahun, dari hasil bekerja inilah Bapak Warsid dapat memenuhi kehidupan keluarganya. Berikut ini adalah foto dari Bapak Warsid yang berprofesi sebagai kuli pasar.

(3)

Gambar 4.2 Pekerja 2 Bapak Warsid c. Pekerja 3

Pengamatan pada operator ketiga kuli kasar ini bernama Bapak Witin, Bapak Witin ini berumur 40 tahun dan telah berkeluarga dengan mempunyai 4 orang anak. Bapak Witin tinggal di daerah Cibuntu yang tidak jauh dari tempatnya bekerja. Berat badan Bapak Witin sebesar 72 kg. Pekerjaan sehari-hari Bapak Witin ini adalah sebagai kuli kasar di Pasar Induk Cibitung dengan membawa atau memanggul barang-barang yang akan dijual atau dikirim. Posisi kerja Bapak Witin pada saat membawa barang yaitu ini berdiri dan memanggul barang pada bagian bahu kemudian mengantarkan barang tersebut ke tempatnya. Berat beban yang diangkat kurang lebih sebesar 82 kg. Bapak Witin telah menggeluti profesi ini selama 10 tahun dengan waktu bekerja dari pukul 07.00 s.d 21.00 WIB dan waktu istirahat yang tidak menentu. Berikut ini adalah foto dari Bapak Witin yang berprofesi sebagai kuli kasar.

(4)

d. Pekerja 4

Pengamatan pada operator keempat kuli kasar ini bernama Bapak Nisro. Bapak Nisro ini berumur 47 tahun dan telah berkeluarga dengan mempunyai 5 orang anak. Bapak Nisro tinggal di daerah Gombang bagian bawah yang juga tidak jauh dari tempatnya bekerja Berat badan Bapak Nisro sebesar 73 kg. Pekerjaan sehari-hari Bapak Nisro ini adalah sebagai kuli kasar di Pasar Induk Cibitung dengan membawa atau memanggul barang-barang yang akan dijual atau dikirim. Posisi kerja Bapak Nisro pada saat membawa barang yaitu ini berdiri dan memanggul barang pada bagian bahu kemudian mengantarkan barang tersebut ke tempatnya. Berat beban yang diangkat kurang lebih sebesar 80 kg. Bapak Nisro telah menggeluti profesi ini selama 26 tahun dengan waktu bekerja satu hari full tergantung banyak barang yang datang serta waktu istirahat yang tidak menentu. Penghasilan yang didapat dalam sehari bisa mencapai 200rb Berikut ini adalah foto dari Bapak Nisro yang berprofesi sebagai kuli kasar.

Gambar 4.4 Pekerja 4

(5)

Pengamatan terhadap 4 orang kuli panggul jengkol di pasar induk Cibitung dapat dilihat dalam bentuk tabel. Berikut ini adalah tabel dari data pengamatan yang telah diambil :

Tabel 4.1 Rangkuman Profil Pekerja Kuli Kasar

No Nama Pekerja Jenis

Kelamin Usia Pekerja Berat Badan Lama Kerja

1. Bapak Rosad Laki-laki 58 tahun 64 kg 08.00-15.00

2. Bapak Warsid Laki-laki 38 tahun 62 kg 07.00-17.00

3. Bapak Witin Laki-laki 40 tahun 72 kg 07.00-21.00

4. Bapak Nisro Laki-laki 47 tahun 73 kg Tidak Tentu

4.1.2 Proses Kerja

Proses kerja ini berisi tentang uraiaan kegiatan kerja dari keempat tukang asongan dari awal hingga pekerja dalam satu siklus tersebut berakhir. Berdasarka hal tersebut, maka berikut adalah penjelasan dari proses kerja keempat tukang asongan tersebut.

1. Pekerja 1

Pekerja pertama ini yang bernama Bapak Rosad yang bekerja mulai dari jam 08.00 WIB sampai 15.00 WIB. Posisi pekerja ini pada saat memulai pekerjaannya dengan mengambil karung jengkol dengan bantuan temannya. Tahap berikutnya pekerja membawa karung jengkol ke took yang memesan. Posisi kerja Bapak Rosad pada saat mengangkut barang dengan berdiri dan berjalan dengan bertumpu pada bahu kiri. Berdasarkan hal tersebut, maka berikut ini adalah gambar dari proses kerja tersebut.

(6)

Gambar 4.5 Proses Kerja Pada Saat Berjalan

(7)

2. Pekerja 2

Pekerja kedua ini yang bernama Bapak Warsid yang bekerja mulai dari jam 07.00 WIB sampai 17.00 WIB. Posisi pekerja ini pada saat memulai pekerjaannya dengan mengambil karung jengkol dengan bantuan temannya. Tahap berikutnya pekerja mengangkat dagangannya dengan bahu kirinya dan kemudian diletakkan di timbangan. Setelah itu, pekerja tersebut mengambil karung jengkol dengan bantuan temannya kemudian meletakkan karung pada tempak semula. Posisi kerja Bapak Warsid pada saat mengangkut barang dengan berdiri dan berjalan dengan bertumpu pada bahu kiri. Berdasarkan hal tersebut, maka berikut ini adalah gambar dari proses kerja tersebut.

Gambar 4.7 Proses Kerja 1 Pekerja 2

(8)

3.. Pekerja 3

Pekerja ketiga ini bernama Bapak Witin yang bekerja mulai dari jam 07.00 WIB sampai 21.00 WIB. Awal posisi kerja yang dilakukan dengan yaitu dengan mengambil barang yang akan diangkat. Kemudian Bapak Witin mengangkat barang yang akan dibawa dengan bantuan temannya lalu meletakkan barang tersebut dibagian bahunya.. Setelah itu, Bapak Witin mulai membawa barang tersebut dengan cara memanggul pada bagian bahu yang kemudian meletakkan barang pada tempatnya. Berikut ini merupakan gambar dari proses kerja tersebut.

Gambar 4. 10 Proses Kerja 1 Pekerja 3 Gambar 4.11 Proses Kerja 2 Pekerja 3

Gambar 4.12 Proses Kerja 3 Pekerja 3 Gambar 4.13 Proses Kerja 4 Pekerja 3

4. Pekerja 4

Pekerja keempat ini bernama Bapak Nisro yang bekerja full sehari menyesuaikan barang yang datang dengan waktu istirahat yang tidak menentu. Awal posisi kerja yang dilakukan dengan yaitu dengan mengambil barang yang

(9)

akan diangkat. Kemudian Bapak Nisro mengangkat barang yang akan dibawa dengan bantuan temannya lalu meletakkan barang tersebut dibagian bahunya.. Setelah itu, Bapak Nisro mulai membawa barang tersebut dengan cara memanggul pada bagian bahu yang kemudian meletakkan barang pada tempatnya. Berikut ini merupakan gambar dari proses kerja tersebut.

Gambar 4.14 Proses Kerja 1 Pekerja 4 Gambar 4.15 Proses kerja 2 pekerja 4

(10)

4.2 Analisis

Analisis yang dilakukan dalam laporan ini adalah menganalisis posisi kerja, menganalisis otot dan rangka yang berpotensi mengalami keluhan, menganalisis hasil pengolahan data body map, analisis potensi penyakit yang mungkin terjadi, dan usulan posisi kerja terbaik. Berikut ini penjelasan dari masing-masing analisa tersebut:

4.2.1 Analisis Posisi kerja

Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat dikatakan bahwa untuk pekerja pertama, kedua dan keempat posisi kerja dalam membawa karung jengkol dengan tumpuan bahu kiri. Sedangkan untuk pekerja ketiga posisi membawa beban dengan tumpuan bahu kanan pada saat bekerja lebih buruk karena posisi karung lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan tumpuan bahu kiri. Hal ini dikarenakan pada pekerja ketiga sebenarnya bukan pengguna tangan kiri jadi beban yang menjadi tumpuan mengarah pada badan yang kurang kuat. Pekerja pertama, kedua dan keempat mempunyai posisi kerja yang efektif karena beban mengarah pada tubuh bagian kanan yang mempunyai daya tahan dibandingkan bagian tubuh bagian kiri.

4.2.2 Analisis Otot dan Rangka yang Berpotensi Mengalami Keluhan Analisis otot dan rangka ini mengenai bagian otot dan rangka mana saja yang akan berpotensi mengalami keluhan pada keempat pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka berikut ini adalah analisa otot dan rangka tersebut.

1. Pekerja 1

Berdasarkan hasil pengamatan, maka berikut ini merupakan bagian-bagian rangka dan otot pekerja yang akan mengalami keluhan yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(11)

Gambar 4.18 Keluhan pada Rangka Pekerja 1

Gambar 4.19 Keluhan pada Otot Pekerja 1 Tulang Selangka (Clavicle) Tulang Pungung (Thoraric Vertebra) Otot Kerudung (Trapezius) Otot Bawah Tulang

Punggung (Infrasfinous)

(12)

Berdasarkan gambar tersebut maka pekerja ini dalam melakukan pekerjaanya mengalami keluhan-keluhan pada bagian rangka dan ototnya. Keluhan-keluhan yang terdapat pada rangka dan otot pekerja tersebut yaitu pada tulang selangka dan otot trapezius karena dalam hal ini pekerja membawa beban dengan menggunakan bahu kirinya. Keluhan lainnya terdapat pada tulang punggung dan otot broadest of back, hal ini dikarenakan bahwa posisi beban pekerja ini berada diatas bahu sehingga bagian tubuh secara vertical ikut mengalami penekanan beban yang cukup berat dalam melakukan pekerjaannya. 2. Pekerja 2

Berdasarkan hasil pengamatan, maka berikut ini merupakan bagian-bagian rangka dan otot pekerja yang akan mengalami keluhan.

Gambar 4.20 Keluhan pada Rangka Pekerja 2 Bagian 1

Gambar 4.21 Keluhan pada Rangka Pekerja 2 Bagian 2

Tulang Selangka (Clavicle) Tulang Bonggol siku (Olecranon) Tulang Pungung (Thoraric Vertebra) Tulang Pergelangan Kaki (Tarsus)

(13)

Gambar 4.22 Keluhan pada Otot Pekerja 2

Berdasarkan gambar tersebut maka pekerja ini dalam melakukan pekerjaanya mengalami keluhan-keluhan pada bagian rangka dan ototnya. Keluhan-keluhan yang terdapat pada rangka dan otot pekerja tersebut yaitu pada tulang selangka dan otot trapezius karena dalam hal ini pekerja membawa beban dagangannya dengan mengalungkan dagangan tersebut pada bahunya. Keluhan lainnya terdapat pada tulang lengan, ruas tulang belakang dan pergelangan kaki. Masalah yang terjadi pada otot broadest of back, otot brachiocradial dan otot short percrieal hal ini dikarenakan bahwa posisi beban pekerja ini berada diatas bahu sehingga bagian tubuh secara vertical ikut mengalami penekanan beban yang cukup berat dalam melakukan pekerjaannya.. Keluhan otot broadest of back terjadi karena bahwa beben yang ada cenderung membebani bahu sehingga tulang belakang mengalami kelelahan dan terasa pegal. Terdapat keluhan pada otot brachiocradial karena pada saat mengangkat beban menggunakan kekuatan tangan. Sedangkan untuk keluhan pada tulang pergelangan kaki dan otot achilles tendon ini di karenakan bahwa pekerja mengalami kelelahan yang disebabkan pekerja melakukan pekerjaannya secara berdiri dan berjalan.

3. Pekerja 3

Pengamatan ini dilakukan terhadap pekerja ketiga yang bernama Bapak Witin. Berikut ini merupakan bagian-bagian rangka dan otot pekerja yang akan mengalami keluhan.

Otot Kerudung (Trapezius) Otot Bawah Tulang

Punggung (Infrasfinous)

Otot Pengumpil (Brachicradial)

Otot Kedang Kaki Pendek (Short Extensor Of loos)

(14)

Gambar 4.23 Keluhan pada Rangka Pekerja 3 Bagian 1

Gambar 4.24 Keluhan pada Rangka Pekerja 3 Bagian 2 Tulang Selangka (Clavicle) Tulang Leher (Cervical Vertebra) Tulang Pungung (Thoraric Vertebra) Tulang Paha (Temur) Tempurung Lutut (Patella) Tulang Pergelangan Kaki (Tarsus)

(15)

Gambar 4.25 Keluhan pada Otot Pekerja 3 Bagian 1

Gambar 4.26 Keluhan pada Otot Pekerja 3 Bagian 2

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat keluhan-keluhan pada rangka dan otot dalam melakukan pekerjaanya. Keluhan-keluhan yang terdapat pada rangka dan otot pekerja tersebut yaitu pada tulang selangka dan otot kerudung (trapezius) karena pekerja membawa beban dengan memanggul barang tersebut pada bagian bahunya. Keluhan lainnya terdapat pada tulang punggung dan otot bawah tulang punggung, hal ini disebabkan oleh beban yang dibawa sangat berat sehingga tulang dan otot tersebut terkena efek dari berat beban barang yang dibawa.

Otot Bawah Tulang Punggung (Infrasfinous) Otot Tengkuk (Splenius Muscle) Otot Tulang Paha (Straight Muscle of Thigh) Otot Kedang Kaki Pendek (Short Extensor Of loos) Otot Kaki (Plantar) Otot Kerudung (Trapezius)

(16)

Keluhan selanjutnya pada tulang leher dan otot tengkuk, ini terjadi karena pemanggulan beban pada bahu membuat leher menjadi menunduk pada saat berjalan sehingga leher mengalami kelelahan dan terasa pegal.

Keluhan lain yaitu terjadi pada bagian tulang paha, tempurung lutut, tulang pergelangan kaki, otot tulang paha, otot kaki (Plantar), dan otot kedang kaki pendek, pada bagian ini keluhan lebih sering terjadi karena selain pengangkatan beban dibagian bahu, bagian paha,lutut dan kaki juga sebagi tumpuan dalam berjalan membawa barang tersebut. Penyebab lain dari seringnya keluhan pada bagian ini yaitu karena sebelum berprofesi sebagai kuli kasar, Bapak Witin ini pernah berprofesi sebagai tukang becak yang lebih menggunakan kekuatan pada bagian kaki untuk melakukan pekerjaan tersebut.

4. Pekerja 4

Pengamatan ini dilakukan terhadap pekerja keempat yang bernama Bapak Nisro. Berikut ini merupakan bagian-bagian rangka dan otot pekerja yang akan mengalami keluhan

Gambar 4.27 Keluhan Pada Rangka Pekerja 4 Bagian 1

Tulang Bonggol siku (Olecranon) Tulang Leher (Cervical Vertebra) Tulang Selangka (Clavicle)

(17)

Gambar 4.28 Keluhan Pada Rangka Pekerja 4 Bagian 2

Gambar 4.29 Keluhan Pada Otot Pekerja 4 Bagian 1 Tulang Pungung (Thoraric Vertebra) Tulang Paha (Temur) Tempurung Lutut (Patella) Tulang Pergelangan Kaki (Tarsus) Otot Tengkuk (Splenius Muscle) Otot Kerudung (Trapezius) Otot Pengumpil (Brachicradial)

(18)

Gambar 4.30 Keluhan Pada Otot Pekerja 4 Bagian 2

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat keluhan-keluhan pada rangka dan otot dalam melakukan pekerjaanya. Keluhan-keluhan yang terdapat pada rangka dan otot pekerja tersebut yaitu pada tulang selangka dan otot kerudung (trapezius) karena pekerja membawa beban dengan memanggul barang tersebut pada bagian bahunya. Keluhan lainnya terdapat pada tulang punggung dan otot bawah tulang punggung, hal ini disebabkan oleh beban yang dibawa sangat berat sehingga tulang dan otot tersebut terkena efek dari berat beban barang yang dibawa.

Keluhan selanjutnya pada tulang leher dan otot tengkuk, ini terjadi karena pemanggulan beban pada bahu membuat leher menjadi menunduk pada saat berjalan sehingga leher mengalami kelelahan dan terasa pegal. Kemudian keluhan terhadap tulang bonggol siku dan otot pengumpil (Brachicradial) yang disebabkan karena setiap Bapak Nisro mengangkat beban, tangn kiri selalu memegang barang yang dibawa dibagian bahu sehingga otot pada siku kiri mengalami kelelahan dan terasa sakit. Keluhan lain yaitu terjadi pada bagian tulang paha, tempurung lutut, tulang pergelangan kaki, otot tulang paha, otot kaki (Plantar), dan otot kedang kaki pendek, pada bagian ini keluhan lebih sering terjadi karena selain pengangkatan beban dibagian bahu, bagian paha,lutut dan kaki juga sebagi tumpuan dalam berjalan membawa barang tersebut sehingga menyebabkan kelelahan otot dan pegal pada bagain-bagian ini.

Otot Bawah Tulang Punggung (Infrasfinous) Otot Tulang Paha (Straight Muscle of Thigh) Otot Kaki (Plantar)

Otot Kedang Kaki Pendek (Short Extensor Of loos)

(19)

4.2.3 Analisis Hasil Pengolahan Data Body Map

Pengolahan data body map didapat berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada masing-masing kuli kasar. Pengolahan data ini kemudian dibuat dalam bentuk table dan diagram berbentuk histogram yang dapat dilihat dalam jenis keluhan dan responden, selain itu terdapat tiga kriteria yaitu pada kriteria pertama untuk mengalami masalah selama 12 bulan terakhir, kriteria kedua untuk tidak dapat mengerjakan pekerjaan selama 12 bulan terakhir, kriteria ketiga untuk mengalami masalah selama 7 hari terakhir.

Jenis keluhan sakit pada leher untuk kriteria pertama mendapat responden sebesar 2 pekerja dari 4 pekerja, untuk kriteria kedua tidak ada responden atau semua pekerja selalu bisa melakukan pekerjaannya. Kriteria ketiga mendapat responden 1 dari 3 pekerja. Jenis keluhan sakit pada bahu kanan untuk kriteria pertama dan ketiga mendapat responden 4 pekerja atau bisa dikatakan semua pekerja mengalami keluhan yang sama pada bagian ini. Kriteria kedua tidak ada responden atau semua pekerja selalu bisa melakukan pekerjaannya. Keluhan sakit pada leher apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri. Pekerja akan mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi), maka dari itu pekerja harus menjaga kondisi badan dengan cara hidup sehat dan mengurangi beban yang diangkat setiap beraktifitas.

Jenis keluhan sakit pada bahu kiri tidak mendapat responden dari masing-masing kriteria atau bisa dikatakan bahwa semua pekerja tidak mengalami sakit pada bagian ini. Jenis keluhan pada siku kanan dan kiri untuk kriteria pertama dan ketiga mendapat responden 1 pekerja yang berarti tidak semua pekerja mengalami sakit pada bagian ini. Kriteria kedua tidak ada responden atau semua pekerja selalu bisa melakukan pekerjaannya. Jenis keluhan punggung atas dan punggung bawah secara berturut-turut untuk kriteria pertama dan ketiga mendapat responden 3 pekerja dan 2 pekerja pada kriteria 1 dan responden 2 pekerja serta tidak ada keluhan sakit pada bagian ini. Kriteria kedua tidak ada responden atau semua pekerja selalu bisa melakukan pekerjaannya. Keluhan sakit pada bahu kiri apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri. Pekerja akan mengalami bahu beku (frozen shoulder), maka dari itu

(20)

pekerja harus menjaga kondisi badan dengan cara hidup sehat dan mengurangi beban yang diangkat setiap beraktifitas.

Jenis keluhan pergelangan tangan kanan dan kiri tidak mendapat responden yang berarti semua pekerja tidak mengalami keluhan sakit pada bagian ini. Kemudian untuk jenis keluhan pada paha, lutut, dan pergelangan kaki secara berturut-turut mendapat responden 2, 2, dan 3 pekerja pada kriteria pertama, untuk kriteria kedua mendapat responden 1 pekerja untuk semua keluhan pada bagian ini, kemudian untuk kriteria ketiga mendapat responden 2, 2, dan 3 pekerja yang mengalami keluhan sakit pada bagian ini. Keluhan sakit pada bahu kiri apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri. Pekerja akan mengalami nodul (benjolan) pada pergelangan tanganya, maka dari itu pekerja harus menjaga kondisi badan dengan cara hidup sehat dan mengurangi beban yang diangkat setiap beraktifitas.

4.2.4 Analisis Potensi Penyakit yang Mungkin Terjadi

Pekerjaan yang dilakukan untuk keempat kuli panggul jengkol ini memiliki resiko penyakit yang tinggi untuk jangka panjangnya. Pekerjaan mereka berpotensi menerima resiko penyakit yang dikarenakan pembebanan yang berlebihan pada bagian bahu, leher, maupun paha. Keluhan yang terlalu sering dapat berpotensi menjadi penyakit. Potensi-potensi penyakit yang dapat ditimbulkan dari keempat pekerja ini adalaha sebagai berikut:

1. Analisis Potensi Penyakit untuk Pekerja 1

Pekerjaan yang dilakukan oleh keempat kuli panggul jengkol dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri, maka dari itu perlu dilakukan analisis untuk membantu pekerja dalam bekerja. Analisis potensi penyakit yang mungkin terjadi pada pekerja dalam janga waktu yang lama untuk pekerja 1 adalah sebagai berikut:

(21)

Error!

Gambar 4.31 Potensi Penyakit Pekerja 1

Penyakit-penyakit yang berpotensi timbul pada pekerja pertama ini adalah frozen shoulder (bahu beku) dan Kifosis (Pembungkukan tulang belakang) pada bagian bahu, leher dan paha karena pada bagian itu pekerja lebih menerima beban dalam membawa karung. Selain itu, pergeseran tulang yang diakibatkan pembebanan yang berlebihan mampu menekan syaraf sensorik dan motorik dapat menyebabkan nyeri punggung dan jika hal tersebut terjadi dapat menjalar ke kaki karena syaraf yang terjepit. Hal ini mungkin salah satu penyebab sebagian kuli pasar ini mengeluh rasa sakit hingga sampai ke bagian kaki, meskipun ada faktor kelelahan pada kaki juga karena pada saat bekerja pekerja ini membawa beban sambil berjalan dengan jalan yang tidak rata dan dipengaruhi oleh lamanya bekerja.

2. Analisis Potensi Penyakit untuk Pekerja 2

Pekerjaan yang dilakukan oleh keempat kuli panggul jengkol dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri, maka dari itu perlu dilakukan analisis untuk membantu pekerja dalam bekerja. Analisis potensi penyakit yang mungkin terjadi pada pekerja dalam janga waktu yang lama untuk pekerja 2 adalah sebagai berikut:

Frozen shoulder

(Bahu beku) Kifosis

(Pembungkukan Tulang Belakang)

(22)

Gambar 4.32 Potensi Penyakit Pekerja 2 Bagian 1

Gambar 4.33 Potensi Penyakit Pekerja 2 Bagian 2

Penyakit-penyakit yang berpotensi timbul pada pekerja kedua ini adalah frozen shoulder (bahu beku), Kifosis (Pembungkukan tulang belakang) dan nodul (benjolan) pada bagian bahu, leher dan paha karena pada bagian itu pekerna lebih menerima beban dalam membawa karung. Selain itu, pergeseran tulang yang diakibatkan pembebanan yang berlebihan mampu menekan syaraf sensorik dan motorik dapat menyebabkan nyeri punggung dan jika hal tersebut terjadi dapat menjalar ke kaki karena syaraf yang terjepit. Hal ini mungkin salah satu penyebab sebagian tukang asongan ini mengeluh rasa sakit hingga sampai ke bagian kaki, meskipun ada kuli pasar pada kaki juga karena pada saaat bekerja pekerja ini membawa beban sambil berjalan berjalan dengan jalan yang tidak rata dan dipengaruhi oleh lamanya bekerja.

Frozen shoulder (Bahu beku) Osteoartritis

(Nyeri pada sendi)

Kifosis

(Pembungkukan Tulang Belakang)

(23)

3. Analisis Potensi Penyakit untuk Pekerja 3

Pekerjaan yang dilakukan oleh keempat kuli panggul jengkol dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri, maka dari itu perlu dilakukan analisis untuk membantu pekerja dalam bekerja. Analisis potensi penyakit yang mungkin terjadi pada pekerja dalam janga waktu yang lama untuk pekerja 3 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.34 Potensi Penyakit Pekerja 3 Bagian 1

Gambar 4.35 Potensi Penyakit Pekerja 3 Bagian 2

Penyakit-penyakit yang berpotensi timbul pada pekerja ketiga ini adalah frozen shoulder (bahu beku), Kifosis (Pembungkukan tulang belakang), nodul (benjolan), Osteonekrosis (kematian tulang), dan Hipertensi (Tekanan darah tinggi) pada bagian bahu, leher, paha, lutut dan pergelangan kaki. Jenis penyakit lain yang berpotensi timbul yaitu kifosis atau kelainan bentuk tulang belakang

Frozen shoulder (Bahu beku) Hipertensi

(Tekanan darah tinggi)

Osteonekrosi (kematian tulang) Perkapuran Nodul (benjolan) Kifosis (Pembungkukan Tulang Belakang)

(24)

sehingga pekerja dapat terlihat bongkok. Hal ini terjadi karena pada bagian itu pekerja lebih sering menerima beban dengan kapasitas yang sangat besar dalam mengangkat barang. Selain itu, pergeseran tulang yang diakibatkan pembebanan yang berlebihan mampu menekan syaraf sensorik dan motorik dapat menyebabkan nyeri punggung dan jika hal tersebut terjadi dapat menjalar ke kaki karena syaraf-syaraf yang terjepit. Akibat pekerjaan yang terlalu berlebihan maka potensi penyakit dapat terjadi, Hal ini dapat di cegah dengan mengurangi beban dengan kapasitas yang besar dalam pengangkatan beban, serta waktu istirahat yang cukup dengan konsumsi energi yang tinggi.

4. Analisis Potensi Penyakit untuk Pekerja 4

Pekerjaan yang dilakukan oleh keempat kuli panggul jengkol dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri, maka dari itu perlu dilakukan analisis untuk membantu pekerja dalam bekerja. Analisis potensi penyakit yang mungkin terjadi pada pekerja dalam janga waktu yang lama untuk pekerja 4 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.36 Potensi Penyakit Pekerja 4 Bagian 1

Gambar 4.37 Potensi Penyakit Pekerja 4 Bagian 2 Kifosis (Pembungkukan Tulang Belakang) Osteonekrosi (kematian tulang) Perkapuran Nodul (benjolan) Hipertensi

(Tekanan darah tinggi)

Frozen shoulder (Bahu beku) Osteoartritisi (Nyeri pada sendi)

(25)

Potensi penyakit yang berpotensi timbul pada pekerja keempat ini hampir sama dengan pekerja-pekerja sebelumnya yaitu frozen shoulder (bahu beku), Kifosisi (Pembungkukan tulang belakang), nodul (benjolan), Osteonekrosis (kematian tulang), Hipertensi (Tekanan darah tinggi) dan Pekapuran pada bagian bahu, leher, paha, lutut dan pergelangan kaki. Jenis penyakit lain yang berpotensi timbul yaitu kifosis atau kelainan bentuk tulang belakang sehingga pekerja dapat terlihat bongkok. Hal ini terjadi karena pada bagian itu pekerja lebih sering menerima beban dengan kapasitas yang sangat besar dalam mengangkat barang. Selain itu, pergeseran tulang yang diakibatkan pembebanan yang berlebihan mampu menekan syaraf sensorik dan motorik dapat menyebabkan nyeri punggung dan jika hal tersebut terjadi dapat menjalar ke kaki karena syaraf-syaraf yang terjepit. Akibat pekerjaan yang terlalu berlebihan maka potensi penyakit dapat terjadi, Hal ini juga dapat di cegah dengan mengurangi beban dengan kapasitas yang besar dalam pengangkatan beban, serta waktu istirahat yang cukup dengan konsumsi energi yang tinggi.

4.2.5 Usulan Posisi kerja Terbaik

Beban yang diangkat menggunakan bahu sudah cukup baik, tetapi hal tersebut dapat lebih baik lagi jika dalam mengangkat beban yang dilakukan keempat kuli kasar tersebut menggunakan alat bantu sehingga keluhan-keluhan yang terjadi pada bahu, leher, punggung dan kaki dapat berkurang dan tidak berpotensi terjadinya penyakit untuk jangka panjang. Pengurangan kapasitas beban yang dibawa juga dapat memberikan solusi terbaik terhadap posisi kerja yang dilakukan sehingga bagian bahu maupun leher dapat menumpu beban dengan kapasitas yang cukup sesuai kekuatan tubuh pekerja kuli kasar tersebut. Posisi kerja yang baik akan memberikan dampak yang positif terhadap tubuh manusia dalam melakukan aktivitas kerja dan dapat mengurangi terjadinya kelainan pada tulang dan otot.

Gambar

Gambar 4.1 Pekerja 1 Bapak Rosad
Gambar 4.3 Pekerja 3 Bapak Witin
Gambar 4.4 Pekerja 4
Tabel 4.1 Rangkuman Profil Pekerja Kuli Kasar
+7

Referensi

Dokumen terkait

AED) pada pasien tumor otak dengan epilepsi, penggunaan obat antiepilepsi seperti Carbamazepine, Phenytoin, dan Fenobarbital memberikan efektitivitas yang

Berdasarkan analisis tingkat resiko tsunami, daerah dengan resiko sangat tinggi dan tinggi terdapat di dua wilayah pesisir utara yaitu Kecamatan Alok dan Magepanda dengan

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Hasil survey tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar 20% dari 74 perusahaan (33% dari total perusahaan yang disurvey yang bukan merupakan pengguna E- commerce) mengatakan bahwa

Secara singkat, faktor yang dapat menjadi daya tarik pusat kota bagi masyarakat untuk memilih tinggal di pusat kota tersebut yang dapat menyebabkan permukiman tumbuh

- tata cara perhitungan adalah modifikasi oleh FT Kayangan, mohon koreksi untuk perhitungan yang lebih sederhana - uji lagi untuk beberapa kombinasi kemungkinan jumlah tukang

Adapun tujuan dalam melakukan penelitian adalah melakukan perancangan lemari alat perkuliahan yang ergonomis di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi

Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut : Pertama, dalam proses pendaftaran anggota, sebagian besar (51%) responden mengatakan setuju mengenai