• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINERGI PENGELOLAAN APBN YANG LEBIH BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SINERGI PENGELOLAAN APBN YANG LEBIH BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

YANG LEBIH BERKUALITAS

DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN

BUDGET DAY

22 NOVEMBER 2017

APBN

(2)

2

01

02

03

PENGANTAR

SINERGI PENGANGGARAN

DAN PELAKSANAAN PUSAT

DAN DAERAH

DUKUNGAN UNTUK

TERWUJUDNYA

PENINGKATAN KUALITAS

APBN

[

OUTLINE

]

(3)

Proses penyusunan APBN melibatkan banyak pihak

Dibutuhkan sinergi dalam pengelolaannya

3

[

]

PERTUMBUHAN

EKONOMI

MENCIPTAKAN

KESEMPATAN KERJA

TEKNOKRATIK

POLITIK

ADMINISTRATIF

EFISIENSI VS

PARTISIPASI,

AKURASI INFORMASI

DAN TEKNIK

TANTANGAN

AKOMODASI PROSES

POLITIK

GOVERNANCE

CAPAIAN SASARAN

KECEPATAN VS

GOVERNANCE

T

RANSPARANSI &

AKUNTABILITAS

TANTANGAN

FUNGSI ALOKASI, DISTRIBUSI, DAN STABILISASI

KESEJAHTERAAN RAKYAT

3

MENGURANGI

KESENJANGAN

MENGENTASKAN

KEMISKINAN

(4)

4

Volume Belanja Negara terus meningkat, dengan komposisi belanja

K/L dan Transfer ke Daerah semakin berimbang

[

]

4

0

400

800

1200

2014

2015

2016

2017

2018

Belanja K/L Belanja Non KL TKDD Pengel. Pembiayaan

Perkembangan Belanja K/L, Non KL, TKDD, dan Pengeluaran Pembiayaan

60

80

100

120

2013

2014

2015

2016

Belanja K/L Belanja Non KL TKDD Pengel. Pembiayaan

Penyerapan Belanja K/L, Non KL, TKDD, dan Pengeluaran Pembiayaan

Output

2015

2016

Pembangunan Jalan (km)

512

559

Pembangunan Jembatan (m)

7,970

6.982

Jaringan Irigasi Rawa (km)

318

195

KIP (juta siswa)

19,9

19,4

BOS KL (juta siswa)

16,9

17,7

Rehab/Bangun Ruang Kelas KL (ruang)

20,7 rb

31,4 rb

PBI dalam rangka JKN (juta jiwa)

86,4

91,1

Program Keluarga Harapan (juta KK)

3,5

6,0

Pusat

2015

2016

LKPP

WDP

WTP

Laporan

Keuangan K/L

1. WTP

56

73

2. WDP

25

8

3. TMP

4

6

Capaian output Belanja K/L

Opini BPK atas Laporan Keuangan

Pemda

2015

2016

Prov

1. WTP

29

31

2. WDP

5

3

Kab/Kota

1. WTP

283

347

2. WDP

182

138

3. TMP

30

23

4. TW/Belum

Mendapat Opini

13

(5)

5

SINERGI PENGANGGARAN DAN PELAKSANAAN

ANGGARAN PUSAT DAN DAERAH

(6)

Diperlukan sinergi agar transmisi belanja Pusat ke Daerah optimal

untuk pelaksanaan berbagai program prioritas pembangunan

[

]

Perencanaan

Penganggaran

Pelaksanaan

Pelaporan

Melalui

Angg K/L

Belanja

Pemerintah

Pusat

Transfer

Ke Daerah

& Dana Desa

Mendanai

kewenangan

di luar 6

Urusan

Mendanai

kewenangan

6 Urusan

PENDAPATAN

BELANJA

PEMBIAYAAN

APBN

Dana Vertikal

di Daerah

Pinjaman

Dana Perimbangan

Dana Otsus dan

Penyesuaian

Dana Dekonsentrasi

Dana Tgs Pembantuan

Subsidi dan Hibah

Masuk APBD

Mendanai

kewenangan

Daerah

(Desentralisasi)

PE

NG

AL

O

A

SKI

DILAK

UKA

N SE

SU

AI

KE

W

EN

ANG

AN

Melalui

Angg

Non K/L

(7)

Anggaran Pendidikan

Anggaran Kesehatan

Anggaran Infrastruktur

375,4 408,5 416,6 426,8 444,1 0 100 200 300 400 500 2014 2015 2016 2017 2018

Rp triliun

Belanja K/L Non K/L TKDD Pembiayaan .

61,0 74,8 104,1 106,7 111,0 0 50 100 150 2014 2015 2016 2017 2018

Rp triliun

Belanja K/L Non K/L TKDD Pembiayaan .

%

154,7 256,1 269,1 400,9 410,7 0 125 250 375 500 2014 2015 2016 2017 2018

Rp triliun

Belanja K/L Non K/L TKDD Pembiayaan . Sasaran 2018

Program Indonesia Pintar 19,7 Juta Siswa Bantuan Operasional Sekolah 56 juta Siswa Beasiswa Bidik Misi

Pembangunan/Rehab Sekolah/Ruang Kelas

401,5 ribu mahasiswa 61,2 ribu

Program Indonesia Sehat 92,4 juta jiwa Kesertaan ber-KB melalui

peningkatan akses dan kualitas

pelayanan KBKR 1,8 juta orang Imunisasi untuk anak usia 0-11 bulan 92,5% Sertifikasi obat dan makanan 74,0 ribu

Sasaran 2018

Pembangunan jalur KA Pembangunan

bandara udara baru

865 km

• Pembangunan Jalan Baru

25 km

• Pembangunan jalan tol

620 km’sp 8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan) 13.405 unit • Pembangunan Rusun • Pembangunan Jembatan 8.695 m Sasaran 2018

Beberapa bidang pembangunan strategis (Pendidikan, Kesehatan,

dan Infrastruktur), dilaksanakan melalui sinergi pendanaan belanja

K/L dan transfer ke daerah

(8)

Sinergi dalam Penyusunan dan Pelaksanaan APBN dilakukan melalui

tahapan-tahapan proses sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan

[

]

KONSEP KEBIJAKAN RAPBN

Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional

PENYUSUNAN KEM PPKF DAN

RESOURCE ENVELOPE

 Review Baseline K/L dan Indikasi Transfer ke Daerah

SURAT BERSAMA Pagu Indikatif  Sinkronisasi Program Prioritas SURAT MENKEU & BAPPENAS Pagu Anggaran JAN FEB MAR

APR

TRILATERAL MEETING

Sinkronisasi Program dan Anggaran

MEI JUNI

PEMBICARAAN PENDAHULUAN KEM, PPKF, Prioritas Anggaran

RUU DAN

NOTA KEUANGAN

UNDANG-UNDANG

Pembicaraan Tingkat I

PERPRES RINCIAN APBN

Penelahaan RKAKL DIPA DIPA K/L dan Non-K/L

PELAKSANAAN

ANGGARAN

JAN-DES

JUL AGT

PENYUSUNAN DAN

PENELAHAAN RKAKL

DES NOV OKT SEP PEMBAHASAN RAPBN Pengesahan UU APBN

Siklus

Penyusunan

dan

Pelaksanaan

APBN

 Perubahan DIPA

(9)

Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB untuk APBN Berkualitas

[

]

KONSEP KEBIJAKAN RAPBN

Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional

PENYUSUNAN KEM PPKF DAN RESOURCE ENVELOPE

Review Baseline K/L dan

Indikasi Transfer ke Daerah

SURAT BERSAMA Pagu Indikatif Sinkronisasi Program Prioritas SURAT MENKEU & BAPPENAS Pagu Anggaran JAN FEB MAR

APR TRILATERAL MEETING

Sinkronisasi Program dan Anggaran

MEI JUNI

PEMBICARAAN PENDAHULUAN

KEM, PPKF, Prioritas Anggaran

RUU DAN NOTA KEUANGAN

UNDANG-UNDANG

Pembicaraan Tingkat I

PERPRES RINCIAN APBN

Penelahaan RKAKL DIPA DIPA K/L dan Non-K/L PELAKSANAAN ANGGARAN JAN-DES JUL AGT PENYUSUNAN DAN PENELAHAAN RKAKL DES NOV OKT SEP PEMBAHASAN RAPBN Pengesahan UU APBN

Telah Dilakukan

Tantangan

Langkah Ke depan

Aspek pemanfaatan

data bersama (pagu

dan realisasi) untuk

proses alokasi serta

evaluasi kinerja

penganggaran Belanja

dan PNBP

Penguatan sinergi

proses alokasi APBN

untuk Belanja

Pemerintah Pusat dan

Dana Transfer ke

Daerah/Dana Desa

Perlunya

kesepakatan

bersama dalam

bentuk peraturan

dan dilanjutkan

dengan penetapan

Proses bisnis yang

menggambarkan

interaksi para pihak

terkait (SOP Link)

(10)

Sinergi Pengelolaan PNBP termasuk BLU

[

]

(meliputi penetapan pagu, tarif dan penggunaan, penyusunan RKAKL dan Penelaahan RBA)

Target PNBP tahun 2018

RP275,4 T

Pendapatan SDA

Pendapatan dari Kekayaan

Negara Yang Dipisahkan

PNBP Lainnya

BLU

12,4

-35,8

2,5

-0,7

5,8

-40

-30

-20

-10

0

10

20

0

100

200

300

400

500

2014

2015

2106

2017

2018

Penerimaan PNBP

Target PNBP

Pertumbuhan (%)

TELAH

DILAKUKAN

TANTANGAN

LANGKAH KE

DEPAN

Konsolidasi Penetapan Target PNBP serta Aspek

pemanfaatan data PNBP

koordinasi untuk penetapan tarif layanan satker BLU

serta alokasi rupiah murni dalam penyusunan RKAKL

dan Penelaahan RBA.

Perlunya kesepakatan bersama dalam bentuk

peraturan dan dilanjutkan dengan penetapan Proses

bisnis antara pihak terkait (SOP Link)

(11)

11

DUKUNGAN UNTUK TERWUJUDNYA

PENINGKATAN KUALITAS APBN

(12)

Dukungan untuk mewujudkan sinergi dalam rangka peningkatan

kualitas APBN dilakukan melalui pengembangan sistem Teknologi

dan Informasi dan aspek SDM

[

]

Langkah Pengembangan

berbagai sistem IT untuk

mendukung dan meningkatkan

kualitas APBN

Proses Penyiapan Jabatan

Fungsional Analis Anggaran untuk

mendukung peningkatan kualitas

SDM penyusun APBN

INPASSING

PENGANGKATAN

PERTAMA

PERPINDAHAN

DARI JABATAN

LAIN

2017

2018

Pengangkatan Melalui

Penyesuaian Bagi Pegawai

Existing Analis Anggaran

dalam Pengelolaan APBN

Pengangkatan Melalui

Penerimaan CPNS

Pengangkatan Melalui

Muutasi Perpindahan Dari

Jabatan Lain

(Pelaksana/Struktural)

2019

UP

2019

UP

(13)

Pengelolaan

Data Kementerian Keuangan

[

]

Sistem Layanan

Data Keuangan

(Pusintek)

Portal Data APBN

(Peta Data APBN)

Kebutuhan

Analisis

Internal

Kebutuhan

Transparansi

Publik atas

Data APBN

DJA

DJPK

DJPB

Pagu Belanja,

Target dan

Realisasi PNBP

Pagu dan

Realisasi

TKDD

Realisasi

Belanja,

PNBP BLU

Kondisi Yang Diharapkan

Data (Pendapatan, Belanja,

Pembiayaan) untuk

kebutuhan analisis tersedia

dengan baik dan dapat

diakses bersama

Data untuk Transparansi

Publik atas Dana APBN

tersedia pada media

Kemenkeu

Tujuan SLDK

Single Point of truth data

Keuangan

Kondisi Eksisting

Beberapa kebutuhan data

masih dilakukan dengan

pola by Person (unit), by

Request

(14)

TERIMA

14

KASIH

(15)

KEMENTERIAN KEUANGAN

15

Langkah-langkah Perbaikan Sistem Pengelolaan APBN

Pembayaran

PNBP lebih

mudah dan

real time

Transparan

dan

akuntanbel

Menghindari

kemungkinan

terjadi human

error

Mengurangi conflict of

interest

(tatap muka)

Mempermudah proses

Data tersimpan dengan

baik

Sinergi antara

perencanaan dan

penganggaran

Sistem dan data yang

terintegrasi

Monev output/kinerja

Transparansi Anggaran

Data mudah diakses

dan dianalisa

Meningkatkan

partisipasi publik

15

Tools monitoring dan

evaluasi kinerja

penganggaran

Mengetahui Realisasi

Anggaran dan Output K/L

s.d. level Satker

(16)

KEMENTERIAN KEUANGAN

16

Sinergi yang dilakukan pada tahapan perencanaan,

penganggaran dan pengalokasian dilakukan untuk

sinkronisasi kegiatan K/L dan Pemda

KONSEP KEBIJAKAN RAPBN

Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional

PENYUSUNAN KEM PPKF DAN RESOURCE ENVELOPE

 Review Baseline K/L dan Indikasi Transfer ke Daerah

SURAT BERSAMA Pagu Indikatif  Sinkronisasi Program Prioritas SURAT MENKEU & BAPPENAS Pagu Anggaran

JAN

I. Sinergi untuk melakukan evaluasi atas kinerja

penganggaran tahun sebelumnya secara

komprehensif K/L dan Transfer ke Daerah

sebagai

dasar penganggaran tahun berikutnya yang dimulai

sebelum Penetapan Arah Kebijakan Nasional

II. Sinergi Perencanaan Pendapatan dan Belanja BLU

III. Sinergi perencanaan dan penganggaran belanja K/L

dan Transfer ke Daerah, agar

a. Tidak terjadi duplikasi

b. Sinkronisasi kegiatan K/L dan Pemda

Sinergi dalam penyediaan informasi capaian kegiatan/output

prioritas (K/L dan Pemda) berdasarkan lokasi/bidang serta target

jangka pendek, menengah dan panjang yang dapat diakses bersama

dibutuhkan

FEB

MAR

APR TRILATERAL MEETING

Sinkronisasi Program dan Anggaran

MEI JUNI

PEMBICARAAN PENDAHULUAN KEM, PPKF, Prioritas Anggaran

(17)

KEMENTERIAN KEUANGAN

17

Sinergi yang dilakukan pada tahapan pembahasan dan

pelaksanaan APBN dilakukan untuk menjaga agenda

yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan optimal

RUU DAN NOTA KEUANGAN

UNDANG-UNDANG

Pembicaraan Tingkat I PERPRES RINCIAN APBN

Penelahaan RKAKL DIPA DIPA K/L dan Non-K/L PELAKSANAAN ANGGARAN

JAN-DES

JUL AGT PENYUSUNAN DAN PENELAHAAN RKAKL DES NOV OKT SEP PEMBAHASAN RAPBN Pengesahan UU APBN

I. Sinergi untuk penyusunan RUU yang komprehensif

II. Sinergi untuk menjaga rencana anggaran

Pemerintah dalam NK RAPBN dapat disetujui DPR

III. Sinergi untuk pelaksanaan APBN dapat berjalan

optimal

a. Monitoring pelaksanaan kegiatan K/L dan

Pemda secara komprehensif

b. Pencairan DAK yang mengacu pada progres

capaian kinerja kegiatan

Integrasi data pelaksanaan anggaran (APBN dan APBD) tahun yang

direncanakan dalam satu system

Sistem monitoring dan evaluasi yang terintegrasi

(18)

KEMENTERIAN KEUANGAN

18

PRODUK UNGGULAN

DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

Pembayaran

PNBP lebih

mudah dan

real time

Transparan

dan

akuntanbel

Menghindari

kemungkinan

terjadi human

error

Mengurangi conflict of

interest

(tatap muka)

Mempermudah proses

Data tersimpan dengan

baik

Sinergi antara

perencanaan dan

penganggaran

Sistem dan data yang

terintegrasi

Monev output/kinerja

Transparansi Anggaran

Data mudah diakses

dan dianalisa

Meningkatkan

partisipasi publik

18

Tools monitoring dan

evaluasi kinerja

penganggaran

Mengetahui Realisasi

Anggaran dan Output K/L

s.d. level Satker

(19)

KEMENTERIAN KEUANGAN

19

PENGELOLAAN SDM

DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

19

INPASSING

PENGANGKATAN

PERTAMA

PERPINDAHAN

DARI JABATAN

LAIN

2017

2018

Pengangkatan Melalui

Penyesuaian Bagi Pegawai

Existing Analis Anggaran

dalam Pengelolaan APBN

Pengangkatan Melalui

Penerimaan CPNS

Pengangkatan Melalui

Muutasi Perpindahan Dari

Jabatan Lain

(Pelaksana/Struktural)

2019

UP

2019

UP

APBN

Lebih Baik

Untuk

Butuh keahlian spesialisasi

Pengoptimalan potensi

pegawai Gen-X

PERMENPAN-RB Nomor 21

Tahun 2016

tentangJABATAN FUNGSIONAL ANALIS ANGGARAN

Perubahan Mindset dari

Budget Administrator ke

(20)

Untuk Indonesia yang Lebih Baik

B. Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB untuk APBN

Berkualitas

20

1. Aspek pemanfaatan data bersama (pagu dan realisasi) untuk

proses alokasi dan evaluasi kinerja penganggaran

2. Penguatan sinergi proses alokasi APBN untuk Belanja

Pemerintah Pusat dan Dana Transfer ke Daerah/Dana Desa

3. Perlu kesepakatan bersama dalam bentuk peraturan dan

dilanjutkan dengan penetapan Proses bisnis yang

menggambarkan interaksi para pihak (SOP Link)

(21)

Untuk Indonesia yang Lebih Baik

B. Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB untuk APBN

Berkualitas

21

1. Aspek pemanfaatan data bersama (pagu dan realisasi) untuk

proses alokasi dan evaluasi kinerja penganggaran

a. Data Target dan Realisasi Penerimaan

b. Data Pagu dan Realisasi Belanja (K/L dan TKDD)

c. Data Target dan Realisasi Output

(22)

Untuk Indonesia yang Lebih Baik

B. Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB untuk APBN

Berkualitas

22

2. Penguatan sinergi proses alokasi APBN untuk Belanja Pemerintah

Pusat dan Dana Transfer ke Daerah/Dana Desa

a. Proses Reviu Baseline dan indikasi kebutuhan dana BUN serta

Penyusunan Ketersediaan Pagu Anggaran KL dan indikasi kebutuhan BUN

(termasuk Dana TKDD)

b. Sinkronisasi Alokasi DK/TP dengan TKDD

c. Perencanaan BLU (meliputi penetapan pagu, tarif dan penggunaan,

penyusunan RKAKL dan Penelaahan RBA)

d. Perubahan Anggaran (Penerapan e-Revisi yang Terintegrasi) dan

pelaksanaan kebijakan perubahan Anggaran pada tahun berjalan

e. Monitoring dan Evaluasi

(23)

Untuk Indonesia yang Lebih Baik

B. Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB untuk APBN

Berkualitas

23

3. Perlu kesepakatan bersama dalam bentuk peraturan dan

dilanjutkan dengan penetapan Proses bisnis yang

(24)

Untuk Indonesia yang Lebih Baik

C. Detail Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB

24

No

Kegiatan

Waktu

UIC

Mitra

Data

Added Value

Keterangan

1

Reviu baseline dan

indikasi kebutuhan dana

BUN

Februa

ri

Dit.

Anggaran,

DJA

Dit. Dana

Perimbangan,

DJPK

Dit. Pelaksanaan

Anggaran, DJPB

Data Belanja K/L

Data Dekon/TP

Data TKDD

(pagu dan realisasi nominal sampai

dengan komponen, dan penyediaan

realisasi output tahun sebelumnya dan

tahun berjalan)

Reviu Baseline Anggaran untuk

meningkatkan kredibilitas proyeksi

anggaran tahun yang direncanakan

Februa

ri

Dit.

PNBP,DJA

Dit. Dana

Perimbangan,

DJPK

Dit. Pengelolaan

Kas, DJPB

Data DBH Migas, Panas Bumi,

dan Non Migas

Koordinasi dan rekonsiliasi penyediaan

data

DBH

Migas, Panas Bumi, dan Non

Migas

Dit. PKN data

realisasi

Dit. PNBP data

lifting

Dit. Daper

formulasi

alokasi DBH

Penyusunan

Ketersediaan Pagu

Anggaran KL dan indikasi

kebutuhan BUN

Februa

ri

Dit. PAPBN,

DJA

BKF

Dit. Dana

Perimbangan,

DJPK Dit.

Anggaran, DJA

Dit. PNBP, DJA

Dit. PPK BLU

Data Penerimaan

Data PNBP (termasuk BLU)

Data Belanja K/L dan Non K/L

Data TKDD

(data indikasi)

Otomasi pertukaran data ketersediaan

pagu berdasarkan hasil reviu dan indikasi

kebutuhan dana BUN

Tersedianya data Penerimaan dan Belanja

dalam satu dashboard

(25)

Untuk Indonesia yang Lebih Baik

C. Detail Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB

25

No

Kegiatan

Waktu

UIC

Mitra

Data

Added Value

Keterangan

2

Sinkronisasi Alokasi

DK/TP dengan TKDD

April-Agustu

s

Dit.

Anggaran,

DJA

Dit. Dana

Perimbangan

Data Dekon/TP

Data TKDD

(data indikasi berdasarkan usulan)

minimasi duplikasi pendanaan untuk

output, lokasi sejenis

Sinkronisasi pelaksanaan intervensi

pemerintah pusat (Dana K/L, Dekon

TP, Transfer daerah) di daerah

Percepatan pertukaran data

Langkah yang dilakukan:

Konsolidasi/sinergi kegiatan/data

Dekon/TP dan DAK

3 Perencanaan BLU

(meliputi penetapan pagu, tarif dan penggunaan, penyusunan RKAKL dan Penelaahan RBA) - Dit. PNBP, DJA Dit. Anggaran, DJA Dit. PPK BLU, DJPB

- Langkah yang dilakukan

Perlu dilakukan koordinasi untuk penetapan tariff layanan satker BLU antara Dit. PNBP dan Dit. PPK BLU

(26)

Untuk Indonesia yang Lebih Baik

C. Detail Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB

26

No

Kegiatan

Waktu

UIC

Mitra

Data

Added Value

Keterangan

4 Perubahan Anggaran (Penerapan e-Revisi yang Terintegrasi) Januari -Desem ber Dit. Anggaran, DJA Dit. Pelaksanaan Anggaran, DJPB Kanwil DJPB, Dit. SITP

Revisi Anggaran Langkah yang dilakukan:

Perancangan bersama untuk sistem revisi terintegrasi

Manfaat:

1. Check and balance

Contoh: revisi yang dilakukan di kanwil DJPB dapat dipantau di DJA sehingga check and balance atas perencanaan dapat terjaga 2. Efektif dan efisien dalam pengalokasian. Efektifitas pelaksanaan kebijakan pemotongan anggaran insiden til Dit. Anggaran, DJA DJPB  Realisasi anggaran

 DataOutstanding Contracthanya digunakan dalam rangka

pemotongan

Langkah yang dilakukan:

DJA mendapatkan akses data outstanding contract dari database SPAN DJPB.

Manfaat:

Tidak terjadi Pagu Minus dalam pelaksanaan anggaran setelah dilakukannya pemotongan anggaran (karena penghitungan pemotongan anggaran lebih akurat)

5 Monitoring dan Evaluasi Kinerja Penganggaran Januari -Desem ber Dit. Anggaran, DJA Dit. SP, DJA Dit. PA Dit. SITP  Data Pagu  Data Realisasi

 Data Realisasi Output

Hasil monitoring sebagai bahan evaluasi kebijakan tahun berjalan untuk alokasi tahun berikutnya

(27)

Untuk Indonesia yang Lebih Baik

C. Detail Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB

27

No

Kegiatan

Waktu

UIC

Mitra

Data

Added Value

Keterangan

6 Pelaporan (Koordinasi penyusunan LK BUN dan LKPP) Desem ber Dit. PNBP, DJA

Dit. PKN Data Migas Data Migas(Penerimaan) untuk keperluan penyusunan LK BUN dan LKPP Terintegrasi dalam SPAN,

Membuat modul di SPAN untuk

mengintegrasikan data migas (permintaan bersama)

Koordinasi

pemindahbukuan akhir tahun dalam rangka pencapaian PNBP Migas

Desem ber

Dit. PNBP, DJA

Dit. PKN Data PNBP Migas Perlu koordinasi intensif dari level teknis hingga pimpinan untuk menjaga penerimaan dapat dicatat sebagai penerimaan tahun berjalan.

Cash Mismatch Protocol dengan lebih mengefektifkan Forum CPIN Sepanj ang tahun Dit. PNBP, DJA

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi dalam pendapat Abu Hanifah tentang kebolehan menerima harta waris dari muwarrits murtad dengan kriteria tertentu, dalam artian harus dilihat dari segi

Atas rahmat dan ridho Tuhan yang Maha Kuasa, PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Daerah Jawa Timur akan kembali hadir dalam menyelenggarakan kegiatan rutin

Peralatan peledakan adalah suatu komponen peledakan yang bisa dipakai lebih Peralatan peledakan adalah suatu komponen peledakan yang bisa dipakai lebih dari satu kali peledakan..

PLTD merupakan pembangkit listrik konvensional yang menggunakan bahan bakar utama adalah solar atau High Speed Diesel(HSD) dan minyak residu(MFO)

Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar, seperti dikemukakan Depdiknas sebagai berikut: Jika materi pebelajaran yang dipelajarinya bermakna karena sesuai dengan

Berdasarkan perhitungan harga jual yang sudah dilakukan, menjelaskan bahwa harga jual yang ditetapkan perusahaan dianggap sebagai perhitungan harga jual yang salah

Bagi Calon Penyedia Batubara yang berminat mengikuti proses prakualifikasi ini, diwajibkan untuk mengisi dan menyerahkan semua dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh PT CDM Indonesia Jaya 6) dinyatakan bahwa pembangunan proyek PLTMH ini tidak layak secara ekonomis dengan alasan keuntungan dari