1 1 MAKALAH KEWARGANEGARAAN
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
³KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA´ ³KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA´
KELOMPOK : KELOMPOK : Cindy
Cindy Dwintanandi Dwintanandi I1D111026I1D111026 Gihona
Gihona Bestinabela Bestinabela A A I1D111027I1D111027 Fransisca
Fransisca Viesta Viesta I1D111031I1D111031 Virgi
Virgi Agustia Agustia Putri Putri I1D111032I1D111032
Hidayatullah I1D111035
Hidayatullah I1D111035
Devinta
Devinta Ayu Ayu Mellyana Mellyana T. T. I1D111036I1D111036 Ariska
Ariska Endariantari Endariantari I1D111037I1D111037 Anissa
Anissa Maya Maya Nugraha Nugraha I1D111038I1D111038 Noryunita
Noryunita Rahmah Rahmah I1D111040I1D111040 M.
M. Nur Nur Rizky Rizky I1D111043I1D111043
Rosmana I1D1110
Rosmana I1D1110
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU BANJARBARU
PSKG 2011 PSKG 2011
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ³Kewarganegaraan Indonesia ´.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada yang pembimbing dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini disajikan dengan bahasa yang singkat dan mudah
dimengerti. Makalah ini diawali dengan pendahuluan, dengan menjelaskan latar belakang, tujuan, rumusan masalah serta metode penulisan. Pembahasan menjelaskan tentang kewarganegaraan Indonesia berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006. Disertai penutup yang berisikan kesimpulan dan saran. Makalah ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam penyusunan makalah ini.
Kami sangat menyadari tentunya bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan, agar dapat kami perbaiki untuk yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Banjarbaru, Oktober 2011
3 DAFTAR ISI Judul ... 1 Kata Pengantar ... 2 Daftar Isi ... 3 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ... 4 1.2 Tujuan Penulisan ... 4 1.3 Metode Penulisan ... 5 Bab II Pembahasan
2.1 Kewarganegaraan Republik Indonesia ... 6 2.2 Permohonan Kewarganegaraan Indonesia ... 10 Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan ... 13 Daftar Pustaka ... 14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu di dalam suatu Negara yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga
negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.
Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kependudukan. Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagaiwarga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kependudukan menjadi penting, karena masing-masing individu akan memiliki hak dan kewajiban yang berbeda- beda bagi negaranya.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan. Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak dan kewajiban. Dalam filosofi "kewarganegaraan aktif", seorang warga negara disyaratkan untuk menyumbangkan kemampuannya bagi perbaikan komunitas melalui partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja sukarela, dan berbagai kegiatan serupa untuk memperbaiki penghidupan masyarakatnya. Dari dasar pemikiran ini muncul mata pelajaran
Kewarganegaraan yang diberikan di sekolah-sekolah.
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini ditujukan selain sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, tetapi juga agar mahasiswa sebagai kalangan intelektual pada khususnya dan masyarakat pada umumnya mengerti dan paham akan dari kewarganegaraan Indonesia.
5 1.3 Metode Penulisan
y Metode Teknologi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kewarganegaraan Republik Indonesia
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No 12 Tahun 2006 pasal 1 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, yang dimaksud dengan :
a) Warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b) Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
c) Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan.
d) Menteri adalah seseorang yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang Kewarganegaraan Republik Indonesia
e) Pejabat adalah seseorang yang menduduki jabatan tertentu yang ditunjuk oleh Menteri untuk menangani masalah Kewarganegaraan Republik Indonesia.
f) Setiap orang adalah orang perseorangan, termasuk korporasi.
g) Perwakilan Republik Indonesia adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia,Konsulat Republik Indonesia, atau Perutusan Tetap Republik Indonesia.
Seorang Warga Negara Indonesia (W NI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk atau warga. Kepada orang ini akan diberikan Nomor Induk Kependudukan, NIK.
Apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional.
Menurut UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesiaini, orang yang menjadiWarga Negara Indonesia (W NI) adalah
a) setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadiW NI b) anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibuW NI
7
c) anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah W NI dan ibu warga negara
asing (W NA), atau sebaliknya
d) anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu W NI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut
e) anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorangW NI
f) anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibuW NI
g) anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu W NA yang diakui oleh seorang
ayah W NI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia
18 tahun atau belum kawin
h) anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
i) anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui
j) anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
k) anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu W NI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
l) anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
Selain itu, diakui pula sebagaiW NI bagi :
a. anak W NI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum
kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing
b. anak W NI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh
W NA berdasarkan penetapan pengadilan
c. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
8 d. anak W NA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut
penetapan pengadilan sebagai anak olehW NI.
Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai berikut:
1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum menikah, berada dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia
Di samping perolehan status kewarganegaraan seperti tersebut di atas, dimungkinkan pula perolehan kewarganegaraan Republik Indonesia melalui proses pewarganegaraan.
Warga negara asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia dan telah tinggal
di wilayah negara Republik Indonesia sedikitnya lima tahun berturut-turut atau sepuluh tahun tidak berturut-turut dapat menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan pejabat yang berwenang, asalkan tidak mengakibatkan kewarganegaraan ganda.
Berbeda dari UU Kewarganegaraan terdahulu, UU Kewarganegaraan tahun 2006 ini memperbolehkan dwikewarganegaraan secara terbatas, yaitu untuk anak yang berusia sampai 18 tahun dan belum kawin sampai usia tersebut. Pengaturan lebih lanjut mengenai hal ini dicantumkan pada Peraturan Pemerintah no. 2 tahun 2007.
Ada beberapa prinsip tentang kewarganegaraan yaitu : Ius sanguinis
Prinsip ini berdasarkan pada faktor pertalian seseorang dengan status orangtua yang berhubungan darah dengan anaknya. Apabila orangtuanya berkewarganegaraan suatu
negara, maka otomatis kewarganegaraan anak-anaknya dianggap sama dengan kewarganegaraan orangtuanya itu. Jadi hak kewarganegaraan yang diperoleh individu berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu biologisnya.
9 Ius soli
Ius soli adalah hak mendapatkan kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu
berdasarkan tempat lahir di wilayah dari suatu negara. Naturalisasi
Melalui proses pewarganegaraan (naturalisasi). Melalui proses pewarganegaraan ini, seseorang dapat mengajukan permohonan kepada instansi yang berwenang, dan kemudian pejabat yang bersangkutan dapat mengabulkan permohonan tersebut dan selanjutnya menetapkan status yang bersangkutan menjadi warganegara yang sah.
Registrasi
Dapat disebut tersendiri, karena dalam pengalaman seperti yang terjadi di Perancis yang pernah menjadi bangsa penjajah di berbagai penjuru dunia, banyak warganya yang bermukim di daerah-daerah koloni dan melahirkan anak dengan status kewarganegaraan
yang cukup ditentukan dengan cara registrasi saja. Dari segi tempat kelahiran, anak-anak mereka itu jelas lahir di luar wilayah hukum negara mereka secara resmi. Akan tetapi, karena Perancis, misalnya, menganut prinsip µius soli¶, maka menurut ketentuan yang normal, status kewarganegaraan anak-anak warga Perancis di daerah jajahan ataupun daerah pendudukan tersebut tidak sepenuhnya dapat langsung begitu saja diperlakukan sebagai warga negara Perancis. Akan tetapi, untuk menentukan status kewarganegaraan mereka itu melalui proses naturalisasi atau pewarganegaraan juga tidak dapat diterima. Karena itu, status kewarganegaraan mereka ditentukan melalui proses registrasi biasa. Misalnya, keluarga Indonesia yang berada di Amerika Serikat yang menganut prinsi µius soli¶, melahirkan anak, maka menurut hukum Amerika Serikat anak tersebut memperoleh status sebagai warga negara AS. Akan tetapi, jika orangtuanya menghendaki anaknya tetap berkewarganegaraan Indonesia, maka prosesnya cukup melalui registrasi saja.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proses kewarganegaraan itu dapat diperoleh melalui tiga cara, yaitu:
(i) kewarganegaraan karena kelahiran at au µcitizenship by birth¶,
(ii) kewarganegaraan melalui pewarganegaraan atau µcitizenship by
naturalization¶, dan
Ketiga cara ini seyogyanya dapat sama-sama dipertimbangkan dalam rangka pengaturan mengenai kewarganegaraan ini dalam sistem hukum Indonesia, sehingga kita tidak membatasi pengertian mengenai cara memperoleh status kewarganegaraan itu hanya dengan cara pertama dan kedua saja sebagaimana lazim dipahami selama ini.
2.2 Permohonan Kewarganegaraan Indonesia
a. Anak Yang Lahir Pada Atau Sesudah tanggal 1 Agustus 2006
Anak yang lahir pada atau sesudah tanggal 1 Agustus 2006 secara otomatis menjadi warga negara Indonesia, secara keimigrasian anak tersebut dapat memperoleh Paspor RI. Namun demikian anak tersebut tetap harus didaftarkan di kantor Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri. y T ata Cara Pendaftaran:
Permohonan pendaftaran dapat dilakukan di Kantor Perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal anak.
Mengisi formulir yang telah disediakan di Kantor P erwakilan RI serta harus membawa: a.Fotokopi kutipan Akte Kelahiran anak beserta aslinya
b.Fotokopi Akte Perkawinan / Buku Nikah orang tua beserta aslinya
c.Fotokopi Paspor Asing anak (jika sudah pu nya paspor asing) beserta aslinya
d.Pasphoto anak terbaru yang berwarna dan berukuran 4×6 cm sebanyak 4 (empat) lembar. Serahkan berkas pendaftaran tersebut kepada Pejabat Fungsi Konsuler KBRI Praha dan Pejabat Fungsi Konsuler akan memeriksa kebenaran pengisian formulir dan kelengkapan pendaftaran tersebut. Apabila pendaftaran belum dinyatakan lengkap maka berkas
pendaftaran tersebut akan dikembalikan kepada pemohon.
Jika berkas pendaftaran sudah dinyatakan lengkap, Fungsi Konsuler akan menyelesaikan pendaftaran dan sebagai bukti bahwa pendaftaran telah dilakukan, maka Perwakilan RI
akan:
Menerbitkan Paspor RI anak (penerbitan Paspor RI dikenakan biaya Kc. 500,-) Menerakan cap pada halaman pengesahan/endorsement pada Paspor RI
Memberikan keterangan secara affidavit untuk mendapatkan fasilitas keimigrasian Paspor Asing anak Pendaftaran ini tidak dipungut biaya.
11
b. Anak Yang Lahir Sebelum Tanggal 1 Agustus 2006
Anak yang lahir sebelum tanggal 1 Agustus 2006 tidak tomatis menjadi warganegara Indonesia, namun anak tersebut dapat memperolah kewarganegaraan Indonesia dengan melakukan pendaftaran yaitu mengajukan permohonan secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermaterai.
y T ata Cara Pendaftaran:
1) Permohonan pendaftaran dapat diajukan kepada Kepala Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal anak
2) Mengisi formulir yang telah disediakan serta harus membawa :
Fotokopi kutipan Akte Kelahiran anak (sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia) yang disahkan oleh Perwakilan RI
Surat pernyataan dari orang tua atau wali bahwa anak belum kawin jika anak sudah berusia 16 (enam belas) tahun
Fotokopi paspor orang tua anak yang masih berlaku yang disahkan oleh Perwakilan RI
Pas photo anak terbaru berwarna ukuran 4×6 cm sebanyak 6 (enam) lembar.
3) Selain itu ada beberapa dokumen lain yang harus anda lengkapi, diantaranya:
Bagi anak yang lahir dari perkawinan yang sah; harus melampirkan fotokopi kutipan akte perkawinan/buku nikah atau kutipan akte perceraian/surat talak/perceraian atau keterangan/kutipan akte
kematian salah seorang dari orang tua anak (sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia) yang disahkan oleh Perwakilan RI;
Bagi anak yang diakui atau yang diangkat; harus melampirkan fotokopi kutipan akte pengakuan atau penetapan pengadilan tentang pengangkatan anak (sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia) yang disahkan oleh Perwakilan RI;
4) Berkas permohonan pendaftaran tersebut akan diperiksa kelengkapannya dan apabila berkas permohonan pendaftaran belum
dinyatakan lengkap, maka Kepala Perwakilan RI akan mengembalikan berkas pendaftaran tersebut.
5) Jika berkas permohonan pendaftaran sudah dinyatakan lengkap maka Kepala Perwakilan RI akan menyampaikan permohonan pendaftaran tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM RI.
6) Selanjutnya Menteri Hukum dan HAM RI akan memeriksa kelengkapan berkas permohonan pendaftaran tersebut dan apabila berkas permohonan pendaftaran tersebut belum dinyatakan lengkap
makaMenteri Hukum dan HAM RI akan mengembalikan berkas tersebut kepada Kepala Perwakilan RI.
7) Bila berkas permohonan pendaftaran sudah dinyatakan lengkap, maka Menteri Hukum dan HAM RI akan menetapkan keputusan memperoleh Kewarganegaraan RI;
8) Permohonan pendaftaran anak hanya dapat diproses apabila anda telah mengajukan secara lengkap kepada Kepala Perwakilan RI paling lambat 1 Agustus 2010 atau jika diajukan melalui pos, permohonan pendaftaran hanya dapat diproses apabila stempel pos pengiriman tertanggal paling lambat 1 Agustus 2010.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan.
Yang mengatur tentang Kewarganegaraan Indonesia adalah Undang-undan Republik Indonesia no 12 tahun 2006.
Warga Negara Indonesia adalah setiap orang yang berdasarkan peraturan
perundangundangan dan atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum Undang- Undang ini berlaku sudah menjadiWarga Negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan
2. http://www.pribadiraharja.com/aliyah/kewarganegaraan.pdf 3. http://www.indonesia.cz/permohonan-kewarganegaraan/ 4. Undang-undang Republik Indonesia no 12 tahun 2006.pdf