DAFTAR PUSTAKA
Bambang, W. S. (2004). Nikmatnya Selingkuh ‘Menguak Rahasia Selingkuh Dalam Rumah Tangga’. Solo : Smart Media
Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial (10th. Ed). Jakarta : Erlangga Baumeister, R., Exline, J. & Sommer, K. (1998). The Victim Role, Grudge
Theory, And Two Dimensions of Forgiveness. Dalam Everette L. Worthington, Jr. (Ed.). Dimensions of Forgiveness : Psychological research and theological perspectives. (Philadelphia, PA : Templeton Foundation Press, 1998), hal. 79-104
Bourgeois, M. (2001). Forgiveness is a Choise. Washington DC : American Psychological Association
Corey & Corey. (2006). I Never Knew I Had a Choice: Explanation in Personal Growth. 8 edth. USA: Thomson Brooks/Cole.
DiBlasio, F. A. (1998). The use of decision-based forgiveness intervention within integenerational family therapy. Journal of Family Therapy, 20, 77-94 E. Kristi Poerwandari. (2013). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku
Manusia. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia : LPSP3
Enright. (2001). Forgiveness is Choise. Washington DC : American Psychological Association
Exline, J. J., Yali, A. M., & Lobel, M. (1999). When God disappoints : Difficulty forgiving God and its role in negative emotion. Journal of Health Psychology, 4, 365-379
Fincham. (2002). Forgiveness Integral to Ascience of Close Relationship. Journal of Personality and Social Psychology Family Institude : Florida State University
Gani, A. H. (2011). Forginess Therapy. Yogyakarta : Kanisius
Ginanjar, A. S. (2009). Pelangi di Akhir Badai : Tips Untuk Istri Bijak. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Gordon, K. C., Baucom, D. D., & Snyder, D. K. (2008). Optimal Strategies in Couple Therapy : Treating Couples Dealing With The Trauma of Infidelity. J Contemp Psychoter, 38 : 151 – 160
Hadriami, E. (2008). Pemaafan Dalam Kaidah Kerukunan Hidup Orang Jawa. Psikodimensia Volume 7 Januari-Juni 2008. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata
Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia, Jakarta
Herdiansyah, Haris. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika
Kabalmay. (2002). Designing Qualitative Research. London : Sage Publication Kaminer, Debra., Stein, Dan J., Mbanga Irene., &Zungu-Diirwayi, Nompumelelo.
(2000). Forgiveness : Toward an Integration of Theoretical Models. Psychiatry, 63, 4, 344-357
Konstam et al. (2000). Forgiving: What Mental Health Counselors are Telling Us. Journal of Mental Health Counseling; 22, 3; Academic Research Library pg. 253
Lengkong, Felix. (21 Januari, 2008). Psikologi Memaafkan. Kompas Lucia, Lynn Santa. (2005). The Power of Forgiveness. Dalam
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=769204521&sid=11&Fmt=4&clie ntId=63928&RQT=309&VName=PQD (diakses januari 2007)
McCullough, M. E. (2002). Forgiveness as Human Strenght : Theory, Measurement, and Links to Well-Being. Journal of Personality and Clinical Psychology, 19 (1), 43-55
McCullough, M. E, Bono. G, & Root, L. M. (2007). Rumination, Emotion, and Forgiveness : Three Longitudinal Studies. Journal of Personality and Social Psychology. Vol 92, No. 3, 490 - 505
Moloeng, Lexi J. (2008). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdyakarya
Oxford. (2003). Oxford Learner’s Pocket Dictionary (New Edition). Oxford University Press
Phillip Hodson. Terapis British Association for Counselling and Psychotherapy. http://female.kompas.com/read/2014/12/31/160000220/Pria.Sulit.Memaafka n.Wanita.yang.Berselingkuh.Apa.Iya
Prabowo. (1996). Memahami Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Andi Ofset Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan dan kebudayaan. (1991). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Ransley, C., & Spy, T. (2004) Forgiveness and the Healing Process. New York : Brunner-Routledge
Satiadarma, M. P. (2001). Menyikapi Perselingkuhan. Jakarta : Pustaka Populer Obor
Scobie, E. D. & Scobie, G. E. W. Damaging Event : The Perceived Need For Forgiveness. Journal for the Theory of Social Behaviour, volume 28, issue 4, pages 373-402. December, 1998
Smedes, Lewis B. (1991, terj.). Memaafkan Kekuatan Yang Membebasakan. Yogyakarta : Kanisius
Sulistiany. (1999). Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Media Pustaka
Soesilo, V. A. (2006). Mencoba Dan Mengerti Kesulitan Untuk Mengampuni. Jurnal Teologi & Pelayanan
Spring, Janis Abraham. (2006). After the Affair. United States of America : HarperCollins Publisher
Yudiana, Ratnasari. (Rabu, 20 Mei 2009). 25 Persen Pria Pernah Berselingkuh. Kompas.com
http://travel.kompas.com/read/2009/05/20/22445647/25.persen.pria.di.kota. besar.pernah.selingkuh
Worthington, Everret L., Jr. (Ed.). (2005). Handbook of forgiveness. Great Britain : Routledge
Worthington, Everett L. & Wade, Nathaniel, G. (1999). The Psychology of Unforgiveness and Forgiveness and Implication for Clinical Practice. Journal of Social and Clinical Psychology, 18, 4, 385-419
Yin, Robert K (2003). Studi Kasus Desain dan metode, Jakarta : Raja Grafindo Persada
Zechmeister, J. S., Romere, C. (2002). Victim and Offender Accounts of Interpersonal Conflict : Autobiographical Narratives of Forgiveness and Unforgiveness. Journal of Personality and Social Psychology, 82 (4), 675
Lampiran 1
PERMOHONAN KEPADA RESPONDEN Jakarta, Desember 2015
Kepada Yth :
Calon Responden Penelitian Di Tempat.
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini Enny Lasmiyatun, Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi, jurusan Psikologi, akan mengadakan Penelitian tentang “Forgiveness Suami Pada Istri Yang Melakukan Perselingkuhan”
Untuk tujuan tersebut, saya mohon kesediaan bpk bersedia menjadi responden dan menjawab pertanyaan yang diajukan, untuk dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi peneliti. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas bpk.
Partisipasi bpk dalam penelitian ini sangat saya hargai dan atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
Jakarta, Desember 2015 Peneliti Enny Lasmiyatun NIM : 4611112002
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Alamat :
Setelah mendapatkan penjelasan dan mengerti tentang tujuan penelitian Judul : “Forgiveness Suami Pada Istri yang Melakukan Perselingkuhan”. Peneliti : Enny Lasmiyatun
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam penelitian yang nantinya akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Sebelumnya saya sudah diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian ini dan saya mengerti bahwa peneliti akan menjaga kerahasiaan diri saya. Bila saya merasa tidak nyaman, maka saya berhak untuk mengundurkan diri.
Demikian secara sadar, sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia menandatangani lembar persetujuan ini.
Jakarta, Senin, 19 Desember 2015
...
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
I. Identitas Subyek II. Latar Belakang III. Analisis Tahapan 1. Tahap Mengunkap 2. Tahap Memutuskan 3. Tahap Bekerja/Berproses 4. Tahap Hasil
IV. Analisis Motivasi Memaafkan V. Analisis Manfaat Memaafkan
Lampiran 4 I. Identitas
Responden (Suami)
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Usia : Suku Bangsa : Agama : Alamat : Pendidikan Terakhir : Istri/Mantan Istri Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Usia :
Suku Bangsa :
Agama :
Alamat :
Pekerjaan :
Status Pernikahan dengan Istri/Mantan Istri : Lama Menikahdengan Istri/Mantan Istri : Jumalah Anak dari Istri/mantan Istri :
Lampiran 5
Pertanyaan Wawancara Responden pada Autoanamnesa (wawancara langsung dengan subyek)
Daftar Pertanyaan II. Latar Belakang
1. Bagaimana keadaan rumah tangga responden saat in? 2. Bagaimana kegiatan sehai-hari responden?
3. Bagaimana latar belakang keluarga responden?
4. Bagaimana gambaran kehidupan perkawinan responden?
5. Bagaimanakah relasi responden dengan istri/mantan istri saat ini?
III. Analisis Tahapan 1. Tahap Mengungkap
6. Bagaimana responden menarik kembali ingatan dari peristiwa menyakitkan yang dialaminya?
7. Bagaimana pertahanan diri responden secara psikologis menghadapi kenyataan bahwa istrinya telah melakukan perselingkuhan?
8. Bagaimana perasaan responden ketika mengetahui istrinya telah melakukan perselingkuhan?
10. Bagaimana cara responden mengatasi emosinya saat itu?
11. Apakah responden menyadari perubahan secara permanen pada dirinya tentang sikap atau perilakunya akibat peristiwa yang menyakitkannya tersebut?
12. Apakah peristiwa yang menyakitkan itu selalu hadir dalam ingatan responden? 13. Berapa lama responden dapat mengatasi rasa marahnya atau menghilangkan
ingatan dari peristiwa menyakitkan yang terjadi pada dirinya?
14. Apakah perselingkuhan istrinya telah mengubah pandangan hidup responden? 15. Apakah responden menyadari penyebab terjadinya perselingkuhan yang
dilakukan oleh istrinya?
2. Tahap Memutuskan
16. Bagaimana responden mencari cara baru untuk dapat mengatasi perasaannya yang telah terluka oleh perselingkuhan istrinya?
17. Bagaimana responden akhirnya mempertimbangkan untuk memberikan maaf? 18. Bagaimana responden berkomitmen untuk memaafkan istrinya yang telah
berselingkuh?
3. Tahap Bekerja/Berproses
19. Bagaimana responden memandang perbuatan istrinya yang telah mengkhianatinya dengan melakukan perselingkuhan?
21. Bagaimana responden memaknai sesungguhnya forgiveness terhadap istrinya sehubungan dengan luka yang dialaminya?
4. Tahap Hasil
22. Bagaiman responden menemukan makna bagi dirinya dan orang lain setelah melakukan forgiveness?
23. Bagaimana responden menyadari bahwa dirinya juga membutuhkan maaf dari orang lain bahkan dari orang yang telah menyakitinya?
24. Bagaimana responden menyadari bahwa ia tidak sendiri menanggung beban setelah peristiwa yang menyakitkan tersebut?
25. Bagaimana responden menyadari bahwa ia memiliki tujuan baru setelah peristiwa yang melukainya?
26. Bagaiman akhirnya responden menyadari perubahan perasaan yang terjadi pada dirinya, apakah perubahan positif ke nagatif atau sebaliknya?
VI. Analisis Motivasi Memaafkan a. Kecerdasan emosi
27. Bagaimana responden mengontrol emosinya ketika menghadapi peristiwa yang menyakitkan dirinya tersebut?
a. Respon Pelaku
28. Apakah istrinya yang telah melakukan perselingkuhan mengakui kesalahan dan meminta maaf?
c. Munculnya Empati
29. Bagaimana responden dapat memahami dan bisa memaafkan apa yang telah dilakukan istrinya?
d. Kualitas Hubungan
30. Bagaimana responden menjalin relasi dengan istrinya setelah peristiwa tersebut? e. Rumination (Merenung dan Mengingat)
31. Apakah responden terus mengingat peristiwa yang telah menyakitinya itu? f. Komitmen Agama
32. Bagaimana responden mensertakan Tuhan dalam menyikapi permasalahan rumah tangganya ?
g. Faktor Personal
33. Bisakah anda gambarkan tentang kepribadian anda, apakah anda seorang yang pemarah, pencemas, sulit untuk memaafkan kesalahan orang lain atau sebaliknya?
IV. Analisis Manfaat Memaafkan
34. Bagaimana perasaan responden setelah melakukan forgiveness?
35. Bagaimana pengaruhnya dengan penurunan fungsi kekebalan tubuh, seperti tekanan darah atau masalah jantung pada responden?
36. Apakah responden merasakan keuntung setelah melakukan forgive?
37. Bagaimana hubungan responden dengan istri/mantan istri dan dengan orang lain disekitar responden setelah melakukan forgiveness?