• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. : IKW; Zonasi pemanfaatan; Pantai Pasir Putih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. : IKW; Zonasi pemanfaatan; Pantai Pasir Putih"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

vi ABSTRAK

I Komang Subandi. 1314511037. Indeks Kesesuaian Wisata di Pantai Pasir Putih, Kabupaten Karangasem (Pembimbing: I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa dan I Dewa Nyoman Nurweda Putra)

Penelitian indeks kesesuaian wisata (IKW) dilaksanakan di kawasan Pantai Pasir Putih, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Pengambilan data dilakukan selama 1 (satu) bulan pada bulan Januari Tahun 2017 di 4 stasiun pengamatan. Sumber data penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh dari observasi dan wawancara dengan wisatawan dan data sekunder diperoleh dari studi literatur atau dari instansi terkait di Pantai Pasir putih. Pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling. Data yang diambil meliputi: tipe pantai, lebar pantai, kedalaman perairan, kemiringan pantai, material dasar perairan, kecepatan arus perairan, kecerahan perairan, penutupan lahan pantai, biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar. Analisis IKW pantai kategori rekreasi mengacu pada matriks kesesuaian wisata dan Klasifikasi kesesuaian wisata. Faktor pembatas pada IKW di Pantai Pasir Putih adalah tutupan lahan pantai dan lebar pantai. Nilai IKW untuk kegiatan wisata kategori rekreasi pantai di Pantai Pasir Putih pada stasiun I sebesar 94.23%, II sebesar 96.79%, III sebesar 85.89%, dan VI yaitu sebesar 81.41%. Semua stasiun termasuk kategori sangat sesuai (SS) untuk kegiatan wisata pantai. Zona pemanfaatan kawasan wisata pantai untuk berenang dan berjemur dilakukan pada stasiun I dan II. Zona pemanfaatan kawasan untuk rekreasi jalan-jalan dilakukan pada stasiun I, II, III, dan IV. Stasiun IV pada area bagian selatan termasuk zona kawasan suci.

(2)

vii ABSTRACT

I Komang Subandi. 1314511037. Tourist Suitability Index in Pasir Putih,

Beach, Karangasem District (Supervisor: I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa

dan I Dewa Nyoman Nurweda Putra)

The study of tourist suitability index (IKW) was conducted in Pasir Putih Beach, Bugbug Village, Karangasem Sub-district, Karangasem district. Data was collected for 1 (one) month in January 2017 at 4 observation stations. Sources of primary data are obtained from observations and interviews with tourists and secondary data obtained from literature that related to agencies in Pasir Putih beach. Purposive sampling is used as a method for data collection. The data collected are incluted: coastal type, beach width, water depth, coastal slope, water base material, water flow velocity, waters brightness, coastal closure, harmful biota, and freshwater availability. The analysis of IKW for recreation beach category refers to the matrix of tourism and tourism conformity classification. The limiting factor of IKW in Pasir Putih Beach is coastal land cover and wide beach. IKW value for tourism activities in the beach recreation category at Pasir Putih Beach at station I of 94.23%, II of 96.79%, III by 85.89%, and VI of 81.41%. All stations are categorized as suitable (SS) for coastal tourism activities. Zone utilization coastal tourist area for swimming and sunbathing done at station I and II. Zone utilization area for recreation of a walk are station I, II, III, and IV. Station IV at south area including zone of sacred area.

(3)

viii RINGKASAN

I Komang Subandi. 1314511037. Indeks Kesesuaian Wisata di Pantai Pasir Putih, Kabupaten Karangasem (Pembimbing: I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa dan I Dewa Nyoman Nurweda Putra)

Indeks kesesuaian wisata (IKW) menunjukan penilaian suatu kawasan mengenai tingkat kelayakan/kesesuaian untuk dijadikan suatu objek wisata. Kesesuaian wisata ini sangat diperlukan untuk pengembangan kawasan wisata, yaitu untuk melakukan memperkirakan dampak lingkungan, pengendalian dan pembatasan pengelolaan, sehingga tujuan wisata menjadi selaras. Kawasan pantai di Bali menjadi kunci utama dalam kegiatan wisata baik wisata air maupun wisata daratan seperti selancar, water sport, rekeasi, olahraga dan lainnya.

Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem termasuk dalam kawasan strategis pariwisata. Desa Bugbug memiliki daerah pantai yang cukup luas, indah, dan pasir berwarna putih, tapi belum dimanfaatkan secara optimal. Pantai tersebut adalah pantai Pasir Putih yang sedang berkembang sebagai wisata pantai. Potensi pantai Pasir Putih yang cukup baik akan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat dan juga pemerintah. Beberapa kegiatan wisatawan yang dilakukan adalah jalan-jalan, berenang, dan berjemur. Kegiatan wisatawan tersebut harus didukung dari keamanan dan kenyamanan lingkungan, misalnya terlindung biota berbahaya. Selain itu, pemanfaatan kawasan pantai harus memperhatikan kemampuan alam dalam mentolelir gangguan yang timbul dan standar keaslian sumberdaya alam. Sehingga pengembangan kawasan wisata ini harus mengarah pada pengembangan yang terencana sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai indeks kesesuaian wisata di pantai Pasir Putih agar pengembangannya tepat sasaran sebagai daerah tujuan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor-faktor pembatas indeks kesesuaian wisata di kawasan pantai Pasir Putih di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem. (2) Mengetahui indeks kesesuaian wisata dari kawasan pantai Pasir Putih di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem. (3) Menentukan zona pemanfaatan wisata di kawasan pantai Pasir Putih di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem.

Penelitian indeks kesesuaian wisata (IKW) dilaksanakan di kawasan Pantai Pasir Putih, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Karangasem. Pengambilan data dilakukan selama 1 (satu) bulan pada bulan Januari Tahun 2017 di 4 stasiun pengamatan. Sumber data penelitian ini dari data primer yang diperoleh dari observasi dan wawancara dengan wisatawan dan data sekunder diperoleh dari studi literatur atau dari instansi terkait di Pantai Pasir putih. Pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling. Data yang diambil meliputi: tipe pantai, lebar pantai, kedalaman perairan, kemiringan pantai, material dasar perairan, kecepatan arus perairan, kecerahan perairan, penutupan lahan pantai, biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar. Analisis IKW pantai kategori rekreasi mengacu pada matriks kesesuaian wisata dan Klasifikasi kesesuaian wisata.

Berdasarkan hasil analisis indeks kesesuaian wisata, secara umum Pantai Pasir Putih merupakan kawasan yang sangat sesuai untuk di kembangkan menjadi

(4)

ix

kawasan wisata pantai. faktor pembatas pada IKW di Pantai Pasir Putih adalah tutupan lahan pantai dan lebar pantai. Nilai IKW untuk kegiatan wisata kategori rekreasi pantai di Pantai Pasir Putih pada stasiun I sebesar 94.23%, II sebesar 96.79%, III sebesar 85.89%, dan VI sebesar 81.41%. Semua stasiun termasuk kategori sangat sesuai (SS) untuk kegiatan wisata pantai. Zona pemanfaatan kawasan wisata pantai untuk berenang dan berjemur dilakukan pada stasiun I dan II. Zona pemanfaatan kawasan untuk rekreasi jalan-jalan dilakukan pada stasiun I, II, III dan IV. Stasiun IV pada area bagian selatan termasuk zona kawasan suci.

(5)

x MOTTO

USAHA, DOA, DAN TAKDIR MAKA SENANTIASA AKAN MENJADI YANG TERBAIK

(6)

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pelaksanaan penelitian berlangsung selama 1 (satu) bulan pada Januari 2017. Lokasi pelaksanaan penelitian adalah di Pantai Pasir Putih, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem.

Penyusunan skrispsi ini merupakan salah satu syarat wajib untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana. Skripsi yang disusun oleh penulis berjudul ‘‘Indeks Kesesuaian Wisata di Pantai Pasir Putih, Kabupaten Karangasem”.

Kritik dan saran sangat diharapkan oleh penulis untuk menuju ke arah yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Akan tetapi, penulis berharap semoga skripsi ini tetap dapat memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Bukit Jimbaran, Juli 2017

(7)

xii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa dan terimaksih yang sebesar-besarnya atas doa dan restu kedua orang tua dan kelurga besar sehingga skripsi ini terselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian skripsi, diantaranya:

1. Bapak Prof Ir. I Wayan Arthana, MS., Ph.D selaku dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, yang telah memberikan dorongan dan motivasi selama pengerjaan skripsi.

2. Bapak Dr. Eng. I Dewa Nyoman Nurweda Putra, S.Si., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitan Udayana yang telah memberikan motivasi dan semangat. 3. Bapak Ir. I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa, MT dan Dr. Eng. I Dewa

Nyoman Nurweda Putra, S.Si., M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, nasehat, arahan dan perbaikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

4. Bapak Abd. Rahman As-syakur, S.P., M.Si selaku pembimbing II yang telah membimbing dari awal sampai akhir dan harus digantikan dengan pembimbing baru karena melanjutkan pendidikan. Saya ucapkan selamat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

5. Ibu Ni Luh Putu Ria Puspitha, S.Si., M.Sc, Bapak Gede Hendrawan, S.Si., M.Si., Ph.D dan Ibu Elok Faiqoh, S.Pi., M.Si selaku penguji dalam pelaksanaan ujian akhir.

6. Dosen Ilmu Kelautan yang telah membekali penulis berbagai ilmu pengetahuan selama perkuliahan di FKP.

7. Beasiswa Bidikmisi yang telah membiayai baik UKT maupun uang saku dari awal hingga akhir perkuliahan.

8. Ayahanda I Made Silib dan Ibunda Ni Nengah Olas, Kakakku I Ketut Mudana, S.Pd, Ni Wayan Sutriani A. S.Pd dan I Made Gunarsa, S.P serta kelurga besar yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan doa, dukungan, motivasi dan semangat selama perkuliahan dan penelitian.

9. Devi, Dian, Apriantari, Dedi, Artadana dan Ranu yang telah membantu, memberikan semangat, dan pembelajaran penuh arti selama penelitian. 10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2 yang pada umumnya telah

banyak membantu dan menjadi teman dalam suka maupun duka selama perkuliahan di FKP.

11. Bapak I Ketut Subagia, Ibu Ni Komang Desy Suartini, I Wayan Jimmy Artana dan I Made Dwyk Stifpen yang memberikan tempat tinggal, dorongan, doa dan semangat.

12. Semua pihak yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi tetapi namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Bukit Jimbaran, Juli 2017 Penulis

(8)

xiii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap I Komang Subandi, Lahir di Muntigunung pada tanggal 19 Juni 1995 merupakan anak ketiga dari 8 bersaudara. Penulis lahir dari pasangan suami istri Bapak I Made Silib dan Ibu Ni Nengah Olas. Penulis sekarang bertempat tinggal di Jalan Mekar II Blok C III no 1, Pemogan Denpasar Selatan. Pendidikan formal yang ditempuh penulis berawal dari tingkat sekolah dasar di SD Negeri 6 Tianyar Barat dan telah menyelesaikan pendidikan tahun 2007.Tingkat sekolah menengah pertama di SMP N 3 Kubu telah menyelesaiakan pendidikan tahun 2010 dan lanjut SMA N 1 Kubu.

Pada tahun 2013 penulis diterima di Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana melalui jalur SBMPTN dan mendapatkan beasiswa bidikmisi. Selama masa studi di Program Studi Ilmu Kelautan, selain mengikuti perkuliahan penulis juga aktif pada kegiatan kemahasiswaan BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan.

Penulis melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K), Karangasem pada tahun 2016 selama 5 minggu. Mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Selain itu, menyelesaikan tugas akhir dengan mengambil judul “Indeks kesesuaian wisata di Pantai Pasir Putih, Kabupaten Karangasem”.

(9)

xiv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

BERITA ACARA ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

RINGKASAN ... viii

KATA PENGANTAR ... xi

UCAPAN TERIMA KASIH ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Penelitan ... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 3 1.5 Batasan Masalah ... 3 II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Wilayah Pesisir dan Pantai... 4

2.2 Wisata Pantai ... 6

2.3 Analisis Kesesuaian Wisata ... 8

2.4 Sistem Informasi Geografis (SIG) ... 8

2.5 Kerangka Berfikir Penelitian ... 9

III METODOLOGI PENELITIAN ... 11

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 11

3.2 Alat dan Bahan ... 12

3.3 Metode Penelitian ... 12

3.3.1 Sumber Data... 12

3.3.2 Metode Pengambilan Data ... 13

3.4 Analisis Data ... 16

3.4.1 Analisis Kesesuaian Wisata Pantai ... 16

3.4.2 Penentuan Zona Pemanfaatan Kawasan Pantai ... 19

(10)

xv

IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

4.1 Faktor-faktor Pembatas Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) ... 20

4.1.1 Tipe Pantai ... 20

4.1.2 Lebar Pantai ... 21

4.1.3 Kedalaman Perairan ... 21

4.1.4 Material Dasar Perairan ... 22

4.1.5 Penutupan Lahan Pantai ... 23

4.1.6 Biota Berbahaya ... 23

4.1.7 Kecerahan Perairan ... 24

4.1.8 Kecepatan Arus ... 25

4.1.9 Kemiringan Pantai ... 25

4.1.10Ketersediaan Air Tawar ... 26

4.2 Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) ... 27

4.3 Zona Pemanfaatan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih ... 28

V KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

5.1 Kesimpulan ... 31

5.2 Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

(11)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan bahan penelitian ... 12

2. Komponen, jenis dan metode pengambilan data... 13

3. Matriks indeks kesesuaian wisata pantai kategori rekreasi ... 17

4. Klasifikasi penilaian kesesuaian wisata pantai kategori rekreasi ... 19

5. Kesesuaian tipe pantai pada stasiun I, II, III, dan IV ... 20

6. Kesesuaian lebar pantai pada stasiun I, II, III, dan IV ... 21

7. Kesesuaian kedalaman perairan pada stasiun I, II, III, dan IV ... 22

8. Kesesuaian material dasar perairan pada stasiun I, II, III, dan IV ... 22

9. Kesesuaian penutupan lahan pantai pada stasiun I, II, III, dan IV ... 23

10. Kesesuaian biota berbahaya pada stasiun I, II, III, dan IV ... 24

11. Kesesuaian kecerahan perairan pada stasiun I, II, III, dan IV ... 24

12. Kesesuaian kecepatan arus pada stasiun I, II, III, dan IV ... 25

13. Kesesuaian kemiringan pantai pada stasiun I, II, III, dan IV ... 25

14. Kesesuaian ketersediaan air tawar pada stasiun I, II, III, dan IV ... 26

(12)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka berfikir penelitian ... 10

2. Lokasi penelitian di Pantai Pasir Putih... 11

3. Pengukuran kemiringan pantai ... 14

4. Indeks kesesuaian wisata (IKW) di Pantai Pasir Putih ... 28

(13)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Perhitungan Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) ... 35 2. Data Quisioner Biota Berbahaya ... 39 3. Dokumentasi Pengambilan Data ... 40

(14)

1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indeks kesesuaian wisata (IKW) menunjukan penilaian suatu kawasan mengenai tingkat kelayakan/kesesuaian untuk dijadikan suatu objek wisata. Kesesuaian wisata ini sangat diperlukan untuk pengembangan kawasan wisata, yaitu untuk memperkirakan dampak lingkungan, pengendalian dan pembatasan pengelolaan, sehingga tujuan wisata menjadi selaras (Ngabito, 2013). Suatu kawasan wisata menarik secara visual belum bisa dikatakan baik dan sesuai secara ekologi, masih harus mempertimbangkan dan menguji beberapa parameter fisik dan biologi (Rahmawati, 2009). Sehingga diperlukan Indeks kesesuaian wisata sebagai data pendukung untuk pengembangan suatu kawasan wisata menjadi keberlanjutan.

Pulau Bali salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki destinasi wisata yang terkenal karena budaya, adat istiadat, kesenian yang beraneka ragam serta keindahan alam seperti pegunungan dan pantai. Kawasan pantai di Bali menjadi kunci utama dalam kegiatan wisata baik wisata air maupun wisata daratan seperti selancar, water sport, rekeasi, olahraga dan lainnya. Paradigma kegiatan pemanfaatan kawasan wisata pantai saat ini lebih mengutamakan pada keuntungan ekonomi, yaitu bagaimana menarik wisatawan sebanyak–banyaknya tanpa memperhatikan lingkungan yang ada (Effendi, 2003). Akibatnya akan terjadi degradasi atau penurunan kualitas lingkungan karena pemanfaatan melebihi batas tolerasi (Rahmawati, 2009). Selain itu, berkembangnya pemanfaatan kawasan pantai yang dikelola oleh masyarakat dan investor kurang memperhatikan keberlanjutan wisata dan kebudayaan daerah sehingga perlu dilakukan pengkajian mengenai tingkat kesesuaian wisata pantai.

Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem termasuk dalam kawasan strategis pariwisata Kabupaten Karangasem (Perda Kabupaten Karangasem tentang RTRW Kabupaten Karangasem, 2012). Desa Bugbug memiliki daerah pantai yang cukup luas, indah, dan pasir berwarna putih, tapi belum dimanfaatkan secara optimal. Pantai tersebut adalah pantai Pasir Putih yang sedang berkembang sebagai wisata pantai. Potensi pantai Pasir Putih yang cukup baik akan dapat dijadikan sebagai

(15)

2 salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat dan juga pemerintah. Beberapa kegiatan wisata yang dilakukan adalah jalan-jalan, berenang, dan berjemur. Kegiatan wisatawan tersebut harus didukung dari keamanan dan kenyamanan lingkungan, misalnya terlindung biota berbahaya. Selain itu, pemanfaatan kawasan pantai harus memperhatikan kemampuan alam dalam mentolelir gangguan yang timbul dan standar keaslian sumberdaya alam (Yulisa et al., 2016). Sehingga pengembangan kawasan wisata ini harus mengarah pada pengembangan yang terencana sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat (Charlier et al., 1992).

Penelitian kesesuain wisata pernah dilakukan di Pulau Saronde, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo yang menunjukan Kesesuaian wisata Pulau Saronde untuk kegiatan wisata rekreasi pantai yang termasuk dalam kategori sangat sesuai (S1), sesuai (S2) dan tidak sesuai (TS) (Ngabito, 2013). Berdasarkan hasil tersebut tingkat kesesuaian wisata suatu kawasan pantai tidak sama, hal tersebut tergantung pada parameter lingkungan yang menjadi pembatasnya. Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai indeks kesesuaian wisata di pantai Pasir Putih agar pengembangannya tepat sasaran sebagai daerah tujuan wisata.

1.2 Rumusan Masalah

Pantai Pasir Putih merupakan kawasan wisata sedang berkembang terletak di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem. Pengembangan wisata pantai ini memberikan dampak terhadap perekonomian baik masyarakat maupun pemerintah setempat. Namun, pengembangan kawasan tersebut harus memperhatikan aspek lingkungan agar meminimalisir dampak tekanan ekologis yang ditimbulkan. Selain itu, konsep pengelolaan lingkungan berkelanjutan penting sehingga degradasi lingkungan pada kawasan wisata dapat diatasi. Berdasarkan uraian diatas adapun rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Faktor pembatas apa saja yang mempengaruhi indeks kesesuaian wisata di kawasan pantai Pasir Putih di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem?

2. Seberapa besar indeks kesesuaian wisata di kawasan pantai Pasir Putih di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem?

(16)

3 3. Menentukan zona pemanfaatan wisata di kawasan pantai Pasir Putih

di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem?

1.3 Tujuan Penelitan

Adapun tujuan dari penelitian sebagai berikut:

1. Mengetahui faktor-faktor pembatas indeks kesesuaian wisata di kawasan pantai Pasir Putih di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem. 2. Mengetahui indeks kesesuaian wisata dari kawasan pantai Pasir Putih

di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem.

3. Menentukan zona pemanfaatan wisata di kawasan pantai Pasir Putih di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yakni dapat mememberikan data dan informasi mengenai faktor pembatas IKW, nilai IKW, dan zona pemanfaatan di kawasan Pantai Pasir Putih sehingga dapat dipertimbangkan untuk pengembangan di kawasan Pantai tersebut.

1.5 Batasan Masalah

Penelitian hanya dilakukan di pantai Pasir Putih mengenai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW), faktor-faktor mempengaruhi indeks kesesuaian wisata dan pembagian zona pemanfaatan kawasan pantai. Analisis dilakukan mempertimbangkan 10 parameter yang memiliki empat klasifikasi penilaian.

Referensi

Dokumen terkait

dapat diperoleh bit mulai dari dimasukkan hingga bit dicabut. Apabila bit footage kecil, maka kemungkinan bit tidak cocok dengan formasi yang ditembus dan harus

Walaupun ada permasalahan serta implikasi yang muncul dengan kehadiran Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang di dalamnya mengatur ketentuan

Tradisi mairiak yang merupakan tradisi masyarakat Minangkabau pada masa tidak padi dalam rangka memisahkan bulir padi dari tangkainya dengan menggunakan telapak kaki manusia,

Persentase kelayakan tangkaphasil tangkapan utama pancing rawai tegak terdiri dari 2 spesies yaitu ikan tongkol lisong dan ikan tongkol komo.Hasil tangkapan utama

Tujuan dari penulisan tesis ini adalah: menemukan bentuk-bentuk pasif dalam bahasa Indonesia yang terdapat dalam novel Cerita Dalam Keheningan, menganalisis bentuk –bentuk pasif

Program aplikasi E-Try out adalah sebuah program aplikasi pada smart phone berbasis system operasi Android, program aplikasi ini membabtu penggunannya untuk

Bank Aceh adalah Bank milik Pemerintah Aceh bersama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Aceh yang dibentuk terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa

[r]