PENYUSUN BUKU
PANDUAN PEMILIHAN PEMUDA PELOPOR TAHUN 2016
Pembina : H. M. ZAINUL MAJDI
Gubernur Nusa Tenggara Barat
Pengarah : H. Muhammad Nur., S.H., MH
Sekretaris Daerah Provinsi NTB Penanggungjawab
Kegiatan
: Drs. H. Syafi’i., MM
Asisten Adm. Umum dan Kesra
Ketua : H. Suhaimi,. S.H
Kepala Biro Adm. Kesra Setda Prov.NTB
Wakil Ketua : H. Amir,. S.Pd, MM
Kepala Bina Kemasyaakatan
Sekretaris : Mauziatul Chair, SIP
Kepala Sub Bagian Dikpora
Editor : Zabandi, SH
Mukti Ali, SH
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah bangsa menunjukkan, bahwa pemuda senantiasa berada pada lini terdepan sebagai pelopor dan pemimpin pada setiap babak sejarah perjuangan bangsa yang ditandai antara lain oleh Kebangkitan Nasional 1908, dan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945. Kepeloporan dalam perspektif kepemimpinan merefleksikan suatu kekuatan (power) yang memiliki kontribusi signifikan terhadap terbentuknya kualitas, akuntabilitas masyarakat dan pemimpin itu sendiri. Hal tersebut, mengindikasikan terhadap kebutuhan campur tangan managerial, pengakuan, penghargaan, dan pemberdayaannya.
Pemberian penghargaan untuk mengabadikan figur pemuda-pemuda pelopor secara berjenjang dari tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional dicetuskan pertama kali oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-56, tanggal 28 Oktober 1984, dan setahun kemudian pada Hari Sumpah Pemuda ke-57, tanggal 28 Oktober 1985 pemberian anugerah penghargaan Pemuda Pelopor mulai dilaksanakan.
Sejarah bangsa membuktikan, bahwa pemuda senantiasa berada pada lini terdepan pada setiap babak sejarah perjuangan bangsa yang ditandai antara lain oleh Kebangkitan Nasional 1908, dan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945. Sebagaimana diketahui dan dirasakan, bahwa krisis multidimensi pada tahun 1998 yang menerpa Indonesia belum hilang dampaknya hingga kini. Di sana-sini muncul berbagai masalah yang memerlukan penanganan secara serius dan terarah, antara lain : menurunnya nilai-nilai kebangsaan di kalangan pemuda, dengan memudarnya semangat patriotisme, konsistensi dan sportivitas kebangsaan, serta menipisnya rasa persaudaraan dan empati sosial, kecenderungan menguatnya feodalisme, dekadensi moral, primodialisme serta sentimen antar kelompok.
Peran strategis pemuda memang tidak dapat diabaikan, paradigma pemuda sebagai kategori sosial (social category) mengindikasikan adanya pengakuan/penghargaan terhadap potensi pemuda baik secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, pemuda berjumlah 62.775 juta jiwa atau 27,31% dan jumlah penduduk Indonesia data single years yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Begitupun dengan potensi kualitatif pemuda dalam aspek pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dapat
diakui bahwa pemuda memiliki aneka talenta yang dalam kaitannya dengan kepeloporan bela negara, kewirausahaan, teknologi tepat guna, sosial budaya serta kelautan, terkait dengan potensi-potensi sumber daya alam dan bidang strategis di Indonesia, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan nasional.
Melihat kondisi yang dihadapi oleh bangsa ini, maka kepeloporan pemuda dituntut untuk dapat melakukan terobosan-terobosan yang dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi upaya mengatasi masalah yang dihadapi. Dari kondisi riil yang ada, kepeloporan tahun 2016 ini difokuskan pada 5 bidang kepeloporan pemuda yaitu:
1. Pendidikan
2. Sosial Budaya dan Pariwisata
3. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan,
4. Industri Pangan dan Kesehatan
5. Komunikasi dan Informasi
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-daerah I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana Telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 148, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan ((Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
3. Radius/jangkauan pengaruh atau manfaat masyarakat setempat
terhadap bidang kepeloporan yang anda tekuni ?
...
4. Bagaimana kepeloporan yang anda tekuni dapat mengangkat tingkat
kesejahteraan masyarakat setempat ? Uraian kondisi sebelum dan sesudah kepeloporan anda kembangkan ?
...
5. Sejauh mana kepeloporan yang anda tekuni dapat memposisikan anda
sebagai inspirator dan motivator bagi pemuda lainnya ? Uraikan dan berikan contoh :
...
E. DATA KESUKARELAWANAN
1. Uraikan sikap kesukarelawan anda baik dalam kehidupan
bermasyarakat maupun dalam konteks kepeloporan yang anda tekuni ...
2. Apabila anda mempersiapkan atau rencana mempersiapkan
kader-kader penerus bidang kepeloporan yang anda tekuni ? uraikan : ...
F. PENUTUP.
Dengan ini, berdasarkan kepercayaan yang saya anut, apa yang telah saya sampaikan pada formulir isian calon Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi tahun 2016, adalah benar, dan apabila dikemudian hari diketahui sebagian atau seluruhnya dari apa yang saya sampaikan ternyata tidak benar, dan/atau, setelah saya terpilih sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuia dengan jiwa kepeloporan maka predikat Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi yang saya peroleh bersedia untuk dicabut oleh Pemerintah c/q Sidang Dewan Kehormatan Pemuda Pelopor.
………..2016
Yang mencalonkan,
(………..)
Mengetahui :
Kepala Desa Camat
(………..) (………..)
Catatan
1. Untuk jawaban pilihan, diberi tanda silang (x)
Apa yang mendasari anda sehingga memutuskan untuk menggeluti bidang kepeloporan yang anda pilih ? Jawab singkat.
a. Latar belakang :
... ...
b. Kendala awal dan bagaimana mengatasinya :
... ...
c. Darimana anda mendapat / memperoleh gagasan untuk
mengembangkan bidang kepeloporan
... ...
d. Idealisme apa yang terselip pada bidang kepeloporan yang anda
tekuni :
... ...
e. Bagaimana status bidang kepeloporan yang anda tekuni
( ) Diperkirakan sama sekali baru; ( ) Pengembangan dari yang telah ada
( ) Kombinasi diantara pengembangan yang ada
f. Bagaimana anda dapat memprediksi aspek kesinambungan
(sustainability) dari bidang kepeloporan yang anda tekuni :
... ...
g. Mengingat bahwa kepeloporan adalah setara dengan perintisan,
maka pada tahap apa dan dalam dalam bentuk apa diperlukan intervensi pemerintah daerah ?
... ...
Mengingat bahwa kesuksesan suatu bidang kepeloporan pada tahap tertentu memerlukan dukungan/keterkaitan dari unsure “stake
holders”, uraian bagaimana melibatkan atau jaringan kerja stake holders tersebut dan ebutkan unsur-unsur stake holders dimaksud : ... ...
D. DATA KEMANFAATAN DAN PENGARUH KEPELOPORAN
TERHADAP MASYARAKAT SETEMPAT
1. Apa bentuk, manfaat dan peran aktif masyarakat terhadap bidang
kepeloporan yang anda tekuni?
...
2. Bagaimana sikap dan dukungan masyarakat setempat pada awal
pengembangan ?
...
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5209);
10. Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1976 tentang Hadiah, Seni, Ilmu
Pengetahuan, Pendidikan, Pengabdian dan Olahraga;
11. Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1979 tentang Badan Koordinasi
Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda;
12. Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Keputusan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor
041/MENPORA/2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tanda
Penghargaan Pemuda Pelopor Nasional;
14. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 6 Tahun 2008
Tenggara Barat dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Nomor 1);
15. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 21 Tahun 2011
tentang Sistem dan Prosedur Penggelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Nomor 21 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2015 Nomor 28);
16. Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016.
17. VISI DAN MISI PEMILIHAN PEMUDA PELOPOR
1. Visi
“Mewujudkan Pemuda Yang Berkarakter dan Berdaya Saing“
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas sumber daya pemuda dalam kepeloporan.
b. Mengembangkan potensi kepeloporan pemuda dalam berbagai bidang
berbasis sumberdaya lokal dan isu-isu strategis.
18. TEMA
Tema Pemilihan Pemuda Pelopor Tahun 2016, adalah:
“Menyiapkan Pemuda Mandiri dan Inovative untuk mewujudkan Pemuda Pelopor yang Berkarakter dan Berdaya Saing”
19. TUJUAN
1. Mewujudkan pemuda pelopor yang kreatif, inovatif, mandiri dan
bermartabat.
2. Memberikan apresiasi kepada pemuda pelopor yang dinilai memiliki
prestasidan kontribusi dalam kepeloporannya dibidang:
a. Pendidikan,
b. Sosial Budaya, Pariwisata dan Bela Negara
c. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan,
d. Pangan
e. Teknologi Tepat Guna, Komunikasi dan Informasi
6. Jelaskan jenis dan kegiatan kemasyarakatan non organisasi yang pernah
anda ikuti :
... ...
7. Apa peran dan kontribusi anda dalam kegiatan kemasyarakatan
tersebut ?
Dan berapa lama telah anda ikuti
?... ...
8. Apa anda pernah terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam
tindakan/perbuatan melawanhukum ?
... ...
9. Uraikan pendapat anda tentang perlunya mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia(NKRI) secara utuh ?
... ...
10. Uraian langkah-langkah apa yang perlu dilakukan dalam menghadapi
globalisasi agar daya saing Indonesia tetap dapat
dipertahankan/ditingkatkan :
... ...
11. Uraian visi dan misi anda yang dikaitkan dengan bidang kepeloporan yang anda tekuni :
... ...
C. DATA PRESTASI BIDANG KEPELOPORAN
1. Bidang Kepeloporan :
( ) Pendidikan
( ) Sosial Budaya dan Pariwisata
( ) Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
( ) Industri dan Kesehatan Pangan
( ) Komunikasi dan Informasi
2. Sejak kapan bidang kepeloporan mulai digeluti (apabila proses waktu
berbeda, indikasi tahunnya) :
... ...
Form 07/NIL/PP/2016
FORMULIR ISIAN
CALON PEMUDA PELOPOR TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016
(Diisi oleh pihak yang di calonkan)
A. Data Pribadi Nama Lengkap : ... Tempat/Tanggal Lahir : ... Agama : ... Alamat : ... No. Telp/HP : ... Email : ... Bidang Kepeloporan : ... Tingkat : ... Kab./Kota/Prov./Nasional : ... Status : ( Menikah/Belum menikah)
B. Data Integritas Kepribadian dan Kapabilitas Berorganisasi
(Kepemimpinan)
1. Nama organisasi yang pernah diikuti :
a. ……...……… b. ……...……… c. ...………
2. Jenis kegiatan organisasi :
a. ……...……… b. ……...……… c. ...………
3. Kedudukan dalam organisasi :
………... ...
4. Waktu mulai aktif di organisasi :
... ...
5. Perubahan apa yang anda lakukan dalam meningkatkan kinerja
organisasi :
... ...
20. TARGET
Target dari kegiatan Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Tahun 2016 adalah terpilihnya 30 orangPemuda Pelopor Tingkat Provinsi dalam peringkat Terbaik dan Harapan, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. 15 ( llima belas) orang Pemenang terdiri dari 3 (tiga) Peringkat Terbaikdari 5 (lima) bidang kepeloporan meliputi :
a. Pendidikan, ( I, II, III )
b. Sosial Budaya, Pariwisata dan Bela Negara ( I, II, III )
c. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan,( I, II, III)
d. Pangan( I, II, III )
e. Teknologi Tepat Guna, Komunikasi dan Informasi ( I, II, III )
2. 15 (lima belas) orang PemenangPeringkat Harapan yang diangkat dari 5 Bidang Kepeloporan, masing-masing 3 orang.
BAB II
DEFINISI, DESKRIPSI BIDANG KEPELOPORAN, PERSYARATAN DAN KRITERIA
A. DEFINISI KEPELOPORAN
Kepeloporan merupakan akumulasi dari semangat,sikap dan jiwa
kesukarelawanan yang dilandasi kesadaran diri atas tanggung jawab sosial untuk menciptakan sesuatu dan /atau mengubah gagasan menjadi suatu karya nyata yang dilaksanakan secara konsisten, gigih dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta diakui pemerintah.
B. DESKRIPSI BIDANG KEPELOPORAN
1. Pendidikan
Kepeloporan bidang Pendidikan adalah suatu karya nyata pada bidang pendidikan yang diprakarsai oleh pemuda untuk mengatasi permasalahan pendidikan baik secara kualitas, maupun kuantitas, termasuk didalamnya adalahpengembangan teknologi, metodologi danpola managerial yang bermanfaat bagi masyarakat.
2.Sosial Budaya, Pariwisata dan Bela Negara
Kepeloporan bidang Sosial Budaya, Pariwisata dan Bela Negara adalah karyanyatayang dilakukan oleh pemuda dalam menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan terkait dengan bidang belanegara, kerukunan, seni dan budaya atau kegiatan kemasyarakatan lainyang bertujuan untuk dapat terciptanya kehidupan masyarakat yang damai dan sejahtera, serta melestarikan kekayaan budaya yang dapat mengharumkan nama bangsa.
3.Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Kepeloporan bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan adalah karya nyata yang dilakukan oleh pemuda dalam menciptakan, mengembangkan dan melestarikan dengan memanfaatkan teknologi atau kegiatan lainnya yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang terkonsentrasi pada pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan meliputi sektor pertanian, kelautan, kehutanan.
4. Pangan
Kepeloporan bidang Pangan adalah karya nyata yang dilakukan oleh pemuda dalam menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi pangan dan kegiatan lainnya dalam bidang pengolahan pangan dan makanan sehat yang bertujuan untuk meningkatkan nilai guna dan kemanfaatan bahan pangan, dalam meningkatkan gizi dan derajat kesehatan masyarakat.
Form 06/NIL/PP/2016
ASPEK KEPRIBADIAN Data Calon Pemuda Pelopor
Nama Lengkap : ... Tempat/Tanggal Lahir : ... Agama : ... Alamat : ... No. Telp/HP : ... Email : ... Bidang Kepeloporan : ... Tingkat : ... Kab./Kota/Prov./Nasional : ... status : ( Menikah/Belum menikah)
No. Aspek Temuan Lapangan
M=9 B=8 C=7 K=6 1 2 Integritas Kepribadian a.Kepemimpinan b.Kreatifitas c.Keuletan
d.Dampak pada masyarakat 3 Nilai
9 8 7 6
Catatan:
Layak/Tidak Layak dipanggil
……….,……… 2016 Penilai
( ………) Nama dan tanda tangan *) Nilai akhir mohon dilingkari
Form 05/NIL/PP/2016
NILAI AKHIR CALON PEMUDA PELOPOR Data Calon Pemuda Pelopor
Nama Lengkap : ... Tempat/Tanggal Lahir : ... Agama : ... Alamat : ... No. Telp/HP : ... Email : ... Bidang Kepeloporan : ... Tingkat : ... Kab./Kota/Prov./Nasional : ...
Status : ( Menikah/Belum menikah)
No. Aspek
Kapasitas Diri Bobot
Aspek Integritas Kepribadian
Perigkat Nilai M B C 1 2 3 4 Kepemimpinan Kreatifitas Keuletan Dampak Positif terhadap lingkungan dan Masyarakat 15 25 20 40 ... ... ... ... ... Rumus :
(Nilai Kepemimpinan x 15) + (Nilai Kreativitas x 25) + (Nilai Keuletan x 20) + (Nilai Dampak Positif x 40)
Nilai = ---100
………., ……… 2016 Penilai
( ………)
Nama dan tanda tangan *) Nilai akhir mohon dilingkari
5. Teknologi Tepat Guna, Komunikasi dan Informasi
Kepeloporan bidang Teknologi Tepat Guna, Komunikasi dan Informasi adalah karya nyata yang dilakukan oleh pemuda dalam menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi dan kegiatan lainnya dalam bidang komunikasi dan informasi yang mencakup,
sistem, program dan piranti (hardware) yang bertujuan membantu masyarakat dalam memudahkan akses komunikasi informasi.
C. PERSYARATAN
Persyaratan atau ketentuan umum bagi peserta,sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia, usia 16 s.d. 30 tahun ( pada 28 Oktober 2016 tidak
melebihi usia 30 tahun dengan melampirkan fotokopi akte kelahiran dan KTP);
2. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela, atau merugikan masyarakat
dan/atau lingkungan (ditandai dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian setempat);
3. Belum pernah memperoleh penghargaan Juara I tingkat Provinsi.
4. Tidak sedang mengikuti proses penilaian kepeloporan /prestasi sejenis
lainya dari Kemenpora.
5. Memiliki suatu karya nyata bidang kepeloporan yang dilaksanakan secara
konsisten dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta mampu memberikan nilai tambah pada aspek kehidupan masyarakat.
6. Kepeloporan yang dicapai telah diimplementasikan paling sedikit selama
waktu 2 (dua) tahun; (1 Tahun)
7. Mendapatkan rekomendasi dari Kabupaten/Kota setempat melalui Dinas
yang menangani Bidang Kepemudaan .
8. Tidak menggunakan fasilitas negara dalam kepeloporannya.
9. Tidak berstatus sebagai PNS atau Pegawai tetap BUMN/D
D. KRITERIA
1. Bidang Pendidikan
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki loyalitas terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), dan tidak cacat hukum;
c. Memiliki idealisme, kejujuran, integritas, bijaksana, jiwa,
kesukarewanan, berbudi pekerti dan bermartabat;
d. Memprakarsai upaya mengatasi masalah pendidikan di wilayahnya
seperti, membangun fasilitas pendidikan yang menjadikan masyarakat terbuka akses sekolahnya; menciptakan program pendidikan yang
berakses pada kemudahan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya;
e. Mengembangkan teknologi, metodologi, pola managerial bidang
pendidikan yang bermanfaat bagi meningkatnya mutu proses pembelajaran di sekolah, dan penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat.
2. Bidang Sosial Budaya, Pariwisata dan Bela Negara
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki loyalitas terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), dan tidak cacat hukum;
c. Memiliki idealisme, kejujuran, integritas, jiwa kesukarelawanan.
bijaksana, berbudi pekerti dan bermartabat;
d.Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan bidang belanegara, yang bermanfaat bagi peningkatan semangat bela negara dan keamanan dalam kehidupan masyarakat;
e. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan bidang seni dan budaya, yang bermanfaat bagi peningkatan kreasi seni, pelestarian budaya dan mengembangkan pariwisata tingkat daerah atau nasional;
f. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan bidang agama, yang bermanfaat bagi peningkatan kesadaran dan kualitas hidup beragama bagi masyarakat;
g. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan bidang olahraga, yang bermanfaat bagi peningkatan semangat dan kesadaran berolahraga untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat;
h. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan masalah sosial kemasyarakatan, terkait dengan nilai-nilai kemanusiaan yang bertujuan untuk mengangkat harkat martabat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki loyalitas terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), dan tidak cacat hukum.
c. Memiliki idealisme, kejujuran, integritas, bijaksana, berbudi pekerti dan
bermartabat.
d. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan bidang kelautan bertujuan memelihara,
Form 04/NIL/PP/2016
INSTRUMEN PENILAIAN DAMPAK POSITIF TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN Data Calon Pemuda Pelopor
Nama Lengkap : ... Tempat/Tanggal Lahir : ... Agama : ... Alamat : ... No. Telp/HP : ... Email : ... Bidang Kepeloporan : ... Tingkat : ... Kab./Kota/Prov./Nasional : ...
Status : ( Menikah/Belum menikah)
Indikator Penilaian Dampak Positif
No. Indikator Penilaian Kualifikasi
Penilaian
Nilai
a. Meningkatkan nilai sosial dan ekonomi secara
signifikan akibat dari kepeloporannya.
b. Terbangunnya partisipasi aktif masyarakat
untuk melakukan perubahan berfikir secara lebih sehat dan positif
c. Termotivasinya pemuda dan masyarakat
untuk melakukan perubahan berfikir secara lebih sehat dan positif
d. Adanya pengakuan atas karya nyata yang
dapat dirasakan secara langsung oleh
masyarakat dalam bidang yang di
peloporinya
1 Empat indkator terpenuhi Memuaskan 9
2 Tiga indikator terpenuhi Baik 8
3 Dua indikator terpenuhi Cukup 7
4 Satu indikator terpenuhi Kurang 6
………., ……… 2016 Penilai
( ………) Nama dan tanda tangan *) Nilai akhir mohon dilingkari
Form 03/NIL/PP/2016
INSTRUMEN PENILAIAN KEULETAN PEMUDA PELOPOR
Data Calon Pemuda Pelopor
Nama Lengkap : ... Tempat/Tanggal Lahir : ... Agama : ... Alamat : ... No. Telp/HP : ... Email : ... Bidang Kepeloporan : ... Tingkat : ... Kab./Kota/Prov./Nasional : ... Status : ( Menikah/Belum menikah) Indikator Penilaian Keuletan
No. Indikator Penilaian Kualifikasi
Penilaian
Nilai
a. Memiliki perjalanan 2 tahun dalam
mengeluti kepeloporannya.
b. Memiliki kepiawaian dalam proses
perjuangan kepeloporannya.
c. Memiliki kegigihandan keterampilan
dalam mengarungi kehidupan
kepeloporan.
d. Memiliki semangat kuat dalam
menghadapi segala bentuk rintangan dan tantangan dengan tanpa putus asa.
1 Empat indikator terpenuhi Memuaskan 9
2 Tiga indikator terpenuhi Baik 8
3 Dua indikator terpenuhi Cukup 7
4 Satu indikator terpenuhi Kurang 6
………., ……… 2016 Penilai
( ………) Nama dan tanda tangan *) Nilai akhir mohon dilingkari
mengolah, dan melestarikan sumber daya alam dan lingkungan di sektor kelautan, yang bermanfaat bagi meningkatnya kualitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, dengan tetap menjaga kelestarian dan perlindungan kekayaan alam kelautan.
e. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan bidang bertujuan memelihara, mengolah, dan melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan di sektor kehutanan,
yang bermanfaat bagi meningkatnya kualitas ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat, dengan tetap menjaga kelestarian dan perlindungan kekayaan alam hutan.
f. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan bidang bertujuan memelihara, mengolah, dan melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan di sektor pertanian,
yang bermanfaat bagi meningkatnya kualitas ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat, dengan tetap menjaga kelestarian dan perlindungan kekayaan alam pertanian.
4. Pangan
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki loyalitas terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), dan tidak cacat hukum.
c. Memiliki idealisme, kejujuran, integritas, bijaksana, berbudi pekerti dan
bermartabat.
d. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan bidang industri dan pengolahan pangan yang bertujuan untuk meningkatkan gizi dan makanan sehat bagi masyarakat.
e. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan bidang industri dan pengolahan makanan kesehatan, yang bertujuan untuk meningkatkan gizi dan makanan sehat bagi masyarakat.
5. Teknologi Tepat Guna, Komunikasi dan Informasi
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki loyalitas terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), dan tidak cacat hukum.
c. Memiliki idealisme, kejujuran, integritas, bijaksana, berbudi pekerti dan
bermartabat.
d. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan teknologi dan kegiatan lainnya dalam bidang komunikasi dan informasi yang mencakup, sistem komunikasi dan informasi yang bertujuan membantu masyarakat dalam memudahkan akses komunikasi informasi.
e. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan lainnya, terkait dengan teknologi dan kegiatan lainnya dalam bidang komunikasi dan informasi yang mencakup, program komunikasi dan informasi yang bertujuan membantu masyarakat dalam memudahkan akses komunikasi informasi.
f. Menciptakan dan/atau mengembangkan teknologi atau kegiatan
lainnya, terkait dengan teknologi dan kegiatan lainnya dalam bidang komunikasi dan informasi yang mencakup, piranti komunikasi dan informasi yang bertujuan membantu masyarakat dalam memudahkan akses komunikasi informasi.
Form 02/NIL/PP/2016
INSTRUMEN PENILAIAN KREATIVITAS PEMUDA PELOPOR
Data Calon Pemuda Pelopor
Nama Lengkap : ... Tempat/Tanggal Lahir : ... Agama : ... Alamat : ... No. Telp/HP : ... Email : ... Bidang Kepeloporan : ... Tingkat : ... Kab./Kota/Prov./Nasional : ... Status : (Menikah/Belum menikah) …………., ………2016 Penilai ( ………) Nama dan tanda tangan *) Nilai akhir mohon dilingkari
No. Indikator Penilaian Kualifikasi
Penilaian
Nilai
1 PENCIPTA
Karya nyata yang dipelopori bersifat original dan baru
Memuaskan 9
2 PENGEMBANG
Karya nyata yang dipelopori merupakan hasil modifikasi dari sebelumnya
Baik 8
3 PELESTARI
Karya nyata yang dilakukan merupakan hasil inspirasi dari karya sebelumnya, yang masih relevan di masa kini.
Form 01/NIL/PP/2016
INSTRUMEN PENILAIAN KEPEMIMPINAN PEMUDA PELOPOR
DATA CALON PEMUDA PELOPOR :
Nama Lengkap : ... Tempat/Tanggal Lahir : ... Agama : ... Alamat : ... No. Telp/HP : ... Email : ... Bidang Kepeloporan : ... Tingkat : ... Kab./Kota/Prov./Nasional : ...
Status : ( Menikah/Belum menikah)
Indikator Penilaian Kepemimpinan
(lingkari pada indikator yang dipandang sesuai)
No. Indikator Penilaian Kualifikasi
Penilaian Nilai
a. Memiliki visi dan misi yang jelas dalam
kepeloporannya
b. Memiliki kemampuan berorganisasi dalam
kepeloporannya.
c. Memiliki perjalanan sukses dalam
berorganisasi yang pantas dijadikan teladan/panutan dan mampu mempersiapkan kader penerusnya.
d. Menerapkan sistem manajemen yangsehat,
baik, dan terbukti keberhasilannya
(pendataan, administrasi, keuangan, dan pelaporan)
1 Empat indikator terpenuhi Memuaskan 9
2 Tiga indikator terpenuhi Baik 8
3 Dua indikator terpenuhi Cukup 7
4 Satu indikator terpenuhi Kurang 6
..………, ……… 2016
Penilai,
(………...) Nama dan tanda tangan
BAB III
PELAKSANAAN PEMILIHAN PEMUDA PELOPOR
A. SISTEM, MEKANISME, DAN KEPANITIAAN
1. Sistem Pemilihan
Pemilihan Pemuda Pelopor dilaksanakan secara terbuka, artinya pemuda pelopor dapat dicalonkan oleh masyarakat luas, antara lain oleh organisasi pemuda, ormas, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pemerintah, pers, dan lain-lain.Proses pemilihan pemuda pelopor dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, sampai tingkat Provinsi.
2. Mekanisme Pemilihan
a. Sosialisasi Pemilihan Pemuda Pelopor diumumkan secara terbuka
melalui instansi pemerintah, media massa, organisasi kepemudaan dan lembaga swadaya masyarakat.
b. Pemuda Pelopor dicalonkan oleh masyarakat luas, organisasi pemuda,
lembaga swadaya masyarakat, pers dan instansi pemerintah melalui Camat setempat yang ditujukan kepada Panitia Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten/Kota
c. Pada tingkat pertama, informasi pencalonan Pemuda Pelopor meliputi
identitas diri calon dan uraian singkat tentang nilai kelayakan kepeloporan pemuda yang telah disusun dalam formulir isian(terlampir), yang diketahui oleh Lurah/Camat.
d. Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten/Kota melakukan seleksi verifikasi
terhadap kebenaran data calon, melalui seleksi administratif dan pengamatan langsung di lapangan (fact finding).
e. Dewan Juri Tingkat Kabupaten/Kota menilai calon pemuda pelopor
yang lolos seleksi administratif dan hasil pengamatan di lapangan (fact
finding) yang di lakukan oleh panitia Kabupaten/Kota. Kemudian
ditetapkan tiga orang dari masing-masing bidang untuk diusulkan
kepada Bupati/Walikota sebagai Pemuda Pelopor Tingkat
Kabupaten/Kota tahun 2016
f. Bupati/Walikota menetapkan Pemuda Pelopor tingkat Kabupaten/Kota
untuk setiap bidang masing-masing sebanyak tiga orang, dan Bupati/Walikota mengusulkan kepada Gubernur satu orang terbaik dari masing-masing bidang untuk mengikuti seleksi pemuda pelopor tingkat provinsi.
g. Panitia Pemilihan Tingkat Provinsi melakukan seleksi verifikasi
pengamatan langsung dilapangan (fact finding). Seleksi administratif dan pengamatan di lapangan (fact finding) yang dilakukan oleh panitia pemilihan Provinsi. Kemudian ditetapkan tiga orang dari masing-masing bidang untuk diusulkan kepada Gubernur sebagai pemuda pelopor tingkat provinsi tahun 2016.
3. Bagan Mekanisme Pemilihan Pemuda Pelopor
4. Tahap Seleksi Pemuda Pelopor
a. Tingkat Kabupaten/kota dengan kelengkapan :
1) Surat pengantar dari pemerintah kabupaten/kota
Masy, LSM, Pers, ORSOSPOL, Instansi Pemerintah Calon Pemuda Pelopor Pengisian Formulir
Identifikasi Administrasi Tahap I Oleh Panitia Pemilihan Kab/Kota
Identifikasi Tahap II melalui peninjauan lapangan oleh panitia
pemilihan Tk. Kab/kota
Identifikasi Administrasi Tahap III Oleh Panitia Pemilihan Propinsi
Pemuda Pelopor Tk. Kab/Kota SK Bupati/Walikota
Calon dari Kab/Kota
Identifikasi Tahap IV melalui peninjauanlapangan oleh panitia
Propinsi
Penilaian Dewan Juri Tk.Propinsi
Identifikasi Administrasi Tahap Voleh panitia Tk.Nasional Pemuda Pelopor Tk. Propinsi
SK Gubernur Calon dari Tk. Propinsi Pencalonan Ke Tk. Nasional 1
Orang terbaik pada bidang masing-masing
Identifikasi Tahap VI Peninjauan Lapangan Oleh Team Finding Tk. Nasional Pemuda Pelopor Tk. Propinsi
Penilaian Dewan Juri Tk. Kab/Kota Pencalonan Tk. Propinsi mak 3
orang terbaik pada bidang masing-masing
No. Aspek Bobot
1 2 3 4 Kepemimpinan Kreativitas Keuletan Dampak Positif 15 25 20 40 c. Penetapan Nilai
Nilai Kapasitas diri dihitung dengan rumus sebagai berikut : Nilai Kapasitas diri = (Nilai Kepemimpinan x 15) + (Nilai Kreatifitas x 25) + (Nilai Keuletan x 20) + (Nilai Dampak Positif x 40) dibagi 100
Nilai Maksimal = 9 Nilai Minimal = 6
4. Instrumen dan Penggunanya Dalam Penilaian Pemuda Pelopor
Instrumen ini disusun untuk digunakan pada tahap penilaian melalui wawancara mendalam (In-depth Instrument) terhadap calon pemuda pelopor yang telah lulus tahap observasi awal (diusulkan oleh masyarakat secara langsung), dan tahap kedua yaitu penilaian administratif. Instrumen ini sebagai alat penilaian ditingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional untuk menelusuri proses analisa kepeloporan pemuda sesuai dengan mekanisme penilaian yang ditetapkan dalam BAB III. Format penilaian ini dapat digunakan sebagai format operasionaldalam penilaian secara langsung, untuk itu bisa diangkat secara terpisah dari buku pedoman pelaksanaan penilaian pemuda pelopor.
Data pendukung lainnya;
Surat Keputusan terkait dengan jenjang penilaian;
Tabel rekapitulasi hasil penilaian (tingkat Kab/Kota dan provinsi);
3) Wawancara Mendalam (In-depth Interview)
Tahap wawancara mendalam bermaksud melakukan penilaian atas dasar data kuantitatif dengan instrument yang telah disediakan dan dilakukan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
4) Kunjungan Lapangan (Fact Finding)
Kunjungan lapangan dilakukan untuk melihat secara faktual atas data yang diperoleh melalui wawancara.Tahap ini dilakukan di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional.
3. Tata Cara Penilaian Kapasitas Diri dalam Kepeloporan
Ada tiga tahapan dalam menilai kapasitas diri kepeloporan pemuda yang harus dilakukan :
(1) Penetapan Skor, (2) Penetapan Bobot, (3) Penetapan Nilai.
a. Penetapan Skor kapasitas diri dilakukan untuk menandai
kuat-lemahnya danatau aktual tidaknya indikator-indikator yang diterapkan dalam ke empat aspek kepeloporan pemuda yaitu : kepemimpinan, kreativitas, keuletan, dan dampak positif terhadap masyarakkat lingkungan. Penetapan nilai dilakukan berdasarkan terpenuhinya indikator setiap aspek ukur dengan ketentuan sebagai berikut :
b. Penetapan Bobot
Mengacu pada konsep kepeloporan pemuda yang telah dirumuskan, bahwa kriteria kepeloporan pemuda yang lebih ditekankan pada dampak karya kepeloporan terhadap perubahan positif lingkungan masyarakat, maka bobot setiap aspek ditetapkan sebagai berikut:
No. Ketentuan Penilaian
Kualifikasi Skor 1 2 3 4 Empat Indikator Terpenuhi
Tiga Indikator terpenuhi Dua Indikator terpenuhi Satu Indikator terpenuhi
Memuaskan Baik Cukup Kurang 9 8 7 6
2) Profil masing-masing calon Pemuda Pelopor
3) Deskripsi kepeloporan dan lampiran-lampirannya
a) Piagam/Penghargaan
b) Foto pribadi dan dokumentasi foto aktivitas kepeloporan
c) Data pendukung lainnya
4) Surat Keputusan Bupati/Walikota atau pejabat yang mewakili
5) Tabel rekapitulasi hasil penilaian
6) Berita acara penilaian dan lembar penilaian
b. Tingkat Provinsi dengan kelengkapan :
1) Surat pengantar dari pemerintah Provinsi
2) Profil masing-masing calon Pemuda Pelopor
3) Deskripsi kepeloporan dan lampiran-lampirannya :
a) Piagam/penghargaan.
b) Foto pribadi dan dokumentasi aktivitas kepeloporan.
c) Data pendukung lainnya
4) Surat Keputusan Gubernur atau pejabat yang mewakili.
5) Tabel rekapitulasi hasil penilaian
6) Berita acara penilaian, dan lembar penilaian
5. Penjurian
a. Penjurian Tingkat Provinsi oleh Tim Independen yang memiliki kompetensi
terhadap bidang-bidang yang diseleksi antara lain:
1) Tim inti Kepeloporan
2) Pakar dan praktisi setiap unit/bidang kepeloporan
3) Alumni Pemuda Pelopor/Penggerak Kepeloporan Pemuda
b. Susunan Dewan Juri Tingkat Provinsi ditetapkan oleh Gubernur dan
Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota.
c. Keputusan Dewan Juri Tingkat Provinsi
Keputusan Dewan Juri bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat
d. Untuk Dewan Juri Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, proses dan
penetapan keputusan mengacu pada format tingkat nasional.
6. Panitia Pemilihan
a. Tingkat Provinsi
Pembina : Gubernur
Penanggungjawab : Sekretaris Daerah
Ketua : Kepala Dinas, Badan atau Kepala
Biro yang menangani Kepeloporan
Anggota : Disesuaikan dengan kebutuhan
b. Tingkat Kabupaten/Kota
Pembina : Bupati/Walikota
Penanggungjawab : Sekretaris Daerah
Ketua : Kepala Dinas, Badan atau Kepala
Biro yang menangani kepeloporan
Sekretaris : Eselon III yang terkait
Anggota : Disesuaikan dengan kebutuhan
7. Penghargaan
a. Penghargaan Kepeloporan
1) Penghargaan /Walikota, diberikan kepada Pemuda Pelopor.
2) Pencipta, Pengembang dan Pelestari sebagai Pemuda Pelopor
Tingkat Kabupaten/Kota.
3) Penghargaan Gubernur, diberikan kepada Pemuda Pelopor Pencipta,
Pengembang dan Pelestari sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi
b. Bentuk Penghargaan
Bentuk penghargaan dapat berbentuk gelar, tropy kepeloporan, piagam, pemberian fasilitas/dana pembinaan danatau bentuk lain.
c. Waktu Pemberian Penghargaan
Penyerahan penghargaan pemuda pelopor Tingkat Kabupaten/Kota, Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional dilakukan dalam rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2016.
d. Pembatalan
Penghargaan Pemuda Pelopor akan dicabut/dibatalkan apabila
dikemudian hari yang bersangkutan terbukti telah melakukan perbuatan tercela, melanggar hukum dan atau perbuatan lainnya yang merugikan masyarakat, yang pengaturannya akan ditentukan kemudian melalui pertemuan yang membahas hal yang dimaksud.
B. ANGGARAN
1. Anggaran
a. Anggaran pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi bersumber dari
APBD.
b. Anggaran pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten/Kota
bersumber dari APBD
2. Tanggung jawab Anggaran Pemilihan Pemuda Pelopor Tahun 2016.
b) Terbangunnya partisipasi aktif masyarakat atas bidang yang
dipeloporinya;
c) Termotivasinya masyarakat dan pemuda lainnya untuk
melakukan perubahan paradigma berfikir lebih sehat dan positif;
d) Adanya pengakuan masyarakat atas kepeloporannya, yang
dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
2. Pendekatan dan Metode Penilaian
a. Pendekatan
Digunakan dua pendekatan dalam penilaian kepeloporan pemuda yaitu pendekatan kualitatif.
1) Pendekatan kualitatif digunakan untuk penilaian aspek integritas
kepribadian, mengingat data yang akan dinilai dalam aspek ini bersifat nominal kualitatif yang akan lebih valid jika dilakukan pengkualifikasian data dalam penilaian;
2) Pendekatan kuantitatif, digunakan untuk penilaian aspek
kapasitas diri dalam kepeloporan yang terdiri dari
unsurkepemimpinan, kreatifitas, keuletan, dan dampak positif yang ditimbulkan.
b. Metode Penilaian
Metode dalam penilaian calon pemuda pelopor yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Pengamatan langsung (observasi)
Sehubungan dengan karakter data kepeloporan pemuda bersifat melekat pada kehidupan masyarakat dan lingkungan, maka pengamatan awal, langsung dilakukan oleh masyarakat umum dan/atau pemuka masyarakat, untuk diajukan sebagai calon pemuda pelopor ketingkat kabupaten/kota.
2) Penilaian Administratif
Penilaian administratif dilakukan oleh panitia pemilihan tingkat
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional untuk menilai
kelengkapan administratif, meliputi : a) Surat Pengantar;
b) Profil Calon Pemuda Pelopor;
c) Deskripsi Kepeloporan dan lampiran-lampirannya
Piagam/Penghargaan ;
Foto–foto (ukuran 4 x 6 cm, poscard (warna), foto aktivitas
1) Aspek Kepemimpinan:
a) Memiliki visi dan misi ke depan dalam kepeloporannya.
b) Kemampuan berkomunikasi, berinteraksi dan berorganisasi
dalam komunikasi pemuda, kelompok organisasi dan komunitas masyarakat dimana pemuda mengembangkan kepeloporan.
c) Pengalaman sukses dalam berorganisasi yang pantas menjadi
teladan dan panutan bagi lingkungan dan mampu meneruskan kepada kader-kadernya.
d) Menerapkan sistem manajemen yang baik dengan tingkat
disiplin yang tinggi.
2) Aspek Kreativitas:
Aspek kreatifitas dalam kepeloporan pemuda disoroti dari sisi indikator hasil berfikir pemuda meliputi:
a) Inovatif ( pengembangan baru)
b) Modifikatif ( pengubahan )
c) Adaptif ( kemampuan untuk menyesuaikan )
d) Inisiatif ( ide original )
3) Aspek Keuletan
Aspek keuletan dalam kepeloporan pemuda disoroti dari daya tahan dan kepiawaiannya dalam mewujudkan kepeloporan pemuda sebagai modalitas dan kemampuan diri dalam mewujudkan karya kepeloporannya dengan indikator :
a) Minimal telah memiliki pengalaman dua tahun menggeluti
kepeloporan dengan segala perjuangan dan kepeloporannya;
b) Memiliki ketrampilan dan kepiawaian (mahir) dalam bidang
kepeloporan yang diperoleh dengan berbagai upaya perjuangannya;
c) Memiliki daya kegigihan, semangat dan tekad mengarungi
dunia kepeloporan terbukti dengan karya nyata dan rintisannya;
d) Memiliki kemampuan melewati rintangan dan tantangan,
dan tidak mudah putus asa.
4) AspekDampak Positif Yang Ditimbulkan:
Aspek dampak positif yang ditimbulkan dalam kepeloporan pemuda terkonsentrasi pada implikasi nyata bagi perubahan lingkungan masyarakat, tercermin pada :
a) Meningkatnya nilai sosial ekonomi secara signifikan akibat
kepeloporannya;
No. Kegiatan Tanggung Jawab
1 Anggaran Pemilihan Tingkat Provinsi :
a. Seleksi Calon
b. Kunjungan Tim Fact Finding
c. Dewan Juri
d. Kepanitiaan
e. Penghargaan Tingkat Provinsi
Daerah/Provinsi
2 Anggaran Pemilihan Tingkat Kab/Kota:
a. Sosialisasi dan Rekruitmen
b. Seleksi Calon
c. Kunjungan Tim Fact Finding
d. Dewan Juri
e. Kepanitiaan
f. Penghargaan Tingkat Kab/Kota
g. Penghargaan Pemuda Pelopor
Kab/Kota ke Ibu kota Propinsi
Daerah/Kab/Kota
C. Jadwal Pelaksanaan Pemilihan Pemuda Tingkat Provinsi Tahun 2016
No Waktu Kegiatan Penanggung Jawab
1 Februari Penyusunan Buku Panitia Provinsi
2 Maret Sosialisasi Tingkat Kab/kota Panitia Kab/Kota
3 Mei Seleksi/Pemilihan Tingkat
Kab/Kota
Panitia Provinsi Panitia Kab/Kota
4 Juni Pengajuan calon Pemuda
Pelopor Kab/Kota ke Prov. Panitia Kab/Kota
5 Juli Seleksi Administrasi Tingkat
Provinsi Panitia Provinsi
6 Juli Fact Finding Provinsi ke lokasi
calon pemuda pelopor.
Panitia Provinsi
7 Juli
Penetapan calon Pemuda Pelopor terpilih tingkat provinsi
D. PENILAIAN PEMUDA PELOPOR
Penilaian pemuda pelopor dilaksanakan dengan mengacu kepada konsep dasar tentang kepeloporan pemuda yang dirumuskan dalam definisi, kriteria, dan persyaratan sebagaimana diuraikan pada BAB II.
Nilai Integritas Kepribadian
Nilai Kapasitas Diri dalam Kepeloporan
M 9=M
B 8=B
C 7=C
K 6=K
POLA PERHITUNGAN PERINGKAT 3. Wawancara HASIL PENILAIAN KUALITATIF KUALITATIF INTEGRITAS KEPRIBADIAN 1. Integritas kpd Tuhan YME
2. Integritas pada Diri 3. Integritas pada
Masyarakat dan Negara
4. Kunjungan
KAPASITAS DIRI DALAM KEPELOPORAN 1. Kepemimpinan 2. Kreatifitas 3. Aksesbilitas 4. Keuletan
5. Dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat PENDEKATAN 1. Pengamatan Langsung 2. Administratif KRITERIA PEMUDA PELOPOR KUANTITATIF HASIL PENILAIAN KUALITATIF PENENTU PERINGKAT
ASPEK YANG DINILAI
METODE
E. PROSES PENILAIAN PEMUDA PELOPOR
1. Aspek Yang Dinilai
Mengacu pada definisi, kriteria, dan persyaratan kepeloporan pemuda sebagaimana telah ditetapkan pada BAB II, untuk kepeloporan penilaian ditetapkan dua kelompok aspek yang akan dinilai sebagai berikut :
a. Integritas Kepribadian
Batasan pemahaman: Integritas Kepribadian merupakan kualitas diri yang membentuk kepribadian seseorang. Integritas kepribadian mencakup unsur loyalitas, kapabilitas dan kesukarelawan bagi pemuda pelopor, integritas kepribadian dengan segenap unsurnya merupakan roh dan jiwa dari kemampuan diri, kemajuan sosial dan wujud karya rintisan nyata yang dimiliki atas keberartiannya terhadap lingkungan masyarakat. Dalam kepentingan penilaian kepeloporan pemuda, aspek integritas kepribadian diukur dari tiga unsur cakupan pemahaman dan fenomena perilaku sebagai berikut:
No Cakupan Pemahaman Bentuk
1 Integritas kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Berupa ketaqwaan dan ketaatan
menjalankan ajaran agama/kepercayaan yang dianut.
2 Integritas pada diri
sendiri
Berupa pendirian yang kuat (prinsip
hidup yang dimiliki atas dasar moral
dan akhlak dengan nilai universal meliputi; jujur, adil, bijak, disiplin, ikhlas dan mulia.
3 Integritas pada
Masyarakat dan Negara
Berupa kuatnya loyalitas kepada NKRI,
kepedulian dan kemitraan kepada
masyarakat dalam bentuk keterlibatan, kerelawanan dan kepatriotan secara nyata.
b. Kapasitas Diri Dalam Kepeloporan
Batasan Pemahaman Kapasitas diri dalam kepeloporan
menggambarkan wujud nyata kepeloporan pemuda yang tampak pada 4 aspek sebagai berikut :
(1) Kepemimpinan; (2) Kreativitas; (3) Keuletan;
(4) Dampak Positif atas Karya Kepeloporannya terhadap masyarakat dan lingkungannya.