• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR GUBERNUR JAMBI. dto H. HASAN BASRI AGUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR GUBERNUR JAMBI. dto H. HASAN BASRI AGUS"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan harus dimulai dengan penggunaan benih unggul bermutu di tingkat petani. Untuk menjamin ketersediaan benih tanaman pangan varietas unggul bermutu di Provinsi Jambi maka institusi yang berkaitan langsung dengan pengelolaan perbenihan tanaman pangan harus berupaya untuk menggerakkan segenap potensi sumber daya yang tersedia bagi terwujudnya sistem perbenihan tanaman pangan yang tangguh.

Disadari bahwa untuk mewujudkan sistem perbenihan tanaman pangan yang tangguh di daerah diperlukan dukungan dan fasilitasi dari pemerintah dan pemerintah daerah, maka dalam rangka menstimulasi berjalannya sistem perbenihan tanaman pangan, Pemerintah Provinsi Jambi telah mengalokasikan dana melalui APBD tahun 2011 dalam bentuk Dana Talangan untuk mendukung ketersediaan benih tanaman pangan varietas unggul bermutu di Provinsi Jambi. Dana Talangan tersebut dapat dimanfaatkan oleh Lembaga Usaha Benih (LUB) di daerah sebagai pinjaman sementara untuk penguatan modal dalam melakukan usaha penyediaan benih tanaman pangan di daerah.

Mengingat dalam proses pengelolaan Dana Talangan ini harus mempedomani ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, maka saya menyambut baik upaya penerbitan Peraturan Gubernur tentang Pengelolaan Dana Talangan untuk mendukung ketersediaan benih tanaman pangan varietas unggul bermutu yang dilengkapi dengan Pedoman Umum.

Dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi pelaksana baik di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota dalam melaksanakan Pengelolaan Dana Talangan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan ketersediaan benih tanaman pangan varietas unggul bermutu di Provinsi Jambi dapat terwujud.

GUBERNUR JAMBI dto

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

PERATURAN GUBERNUR JAMBI I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII. IX. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ... 2. Maksud dan Tujuan ... 3. Sasaran ... 4. Integrasi LUB dengan Poktan ... PENDEKATAN KEGIATAN ... INDIKATOR KEBERHASILAN ... 1. Indikator Input ... 2. Indikator Output ... 3. Indikator Outcome ... 4. Indikator Benefit ... 5. Indikator Dampak ... ORGANISASI PELAKSANAAN ... A. Organisasi Penyelenggaraan Di Provinsi Jambi serta Tugas Fungsinya… B. Organisasi Penyelenggaraan di Kab/Kota Serta Tugas Fungsinya………... PERSYARATAN PENETAPAN, KETENTUAN ALOKASI DTL-BENIH DAN PERJANJIAN/KONTRAK ... 1. Persyaratan Penetapan ... 2. Ketentuan Alokasi DTL-BENIH... 3. Perjanjian/Kontrak ... PROSEDUR PELAKSANAAN ... 1. MPenyediaan dan Pencairan Dana ... 2. Penetapan LUB ... 3. Penyaluran dan Pengembalian Dana ... 4. Penyelesaian Tunggakan ... MEKANISME KOORDINASI, MONITORING DAN EVALUASI,

PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PELAPORAN ... 1. Mekanisme Koordinasi ... 2. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi ... 3. Mekanisme Pengawasan ... 4. Mekanisme Pengendalian ... 5. Mekanisme Pelaporan ... LAIN-LAIN……….. PENUTUP………. 1 2 3 3 4 5 5 5 5 5 5 6 6 7 9 9 11 11 13 13 14 15 16 17 17 17 17 18 18 19 19

(3)

PERATURAN GUBERNUR JAMBI

NOMOR 20 TAHUN 2011

TENTANG

PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA TALANGAN UNTUK MENDUKUNG KETERSEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN

VARIETAS UNGGUL BERMUTU TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

GUBERNUR JAMBI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman

pangan khususnya padi dan kedele diperlukan ketersediaan benih varietas unggul bermutu;

b. bahwa untuk mendukung ketersediaan benih padi dan kedele varietas unggul bermutu telah dianggarkan Dana Talangan Benih;

c. bahwa pengelolaan dana talangan untuk mendukung ketersediaan benih

tanaman pangan varietas unggul bermutu tahun 2011 perlu diatur dengan Peraturan Gubernur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun 1957 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 75) sebagaimana telah diubah dengan Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun 1957 menjadi Undang-Undang – Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);

3. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5.Undang-Undang...

(4)

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3616;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 203, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4254;

8. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jambi (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2008 Nomor 14);

9. Peraturan Gubernur Jambi Nomor 29 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kebun Binatang Taman Rimbo, Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan pada Dinas Daerah serta Balai Pelayanan Informasi dan Penjaringan Aspirasi Pembangunan Daerah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jambi (Berita Daerah Jambi Tahun 2009 Nomor 29).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA

TALANGAN UNTUK MENDUKUNG KETERSEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN VARIETAS UNGGUL BERMUTU TAHUN 2011.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Provinsi Jambi.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Jambi

3. Gubernur adalah Gubernur Jambi.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jambi.

5. Dana Talangan yang disingkat dengan DTL-BENIH adalah dana dari APBD Provinsi Jambi yang

dialokasikan sebagai pinjaman untuk penguatan modal bagi Lembaga Usaha Benih (LUB) dalam melakukan pembelian (up cup) benih yang dihasilkan oleh para penangkar benih padi dan atau kedele.

6. Lembaga Usaha Benih (LUB) adalah Lembaga usaha berbadan hukum yang bergerak di bidang

pertanian di pedesaan yang dibentuk oleh perorangan atau kolektif dan telah bermitra dengan penangkar/kelompok penangkar benih padi dan atau kedele.

(5)

7. Benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman.

8. Varietas adalah bagian dari suatu jenis yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan, daun,

bunga, buah, biji dan sifat-sifat lain yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama.

9. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat benih tanaman setelah melalui pemeriksaan,

pengujian dan pengawasan serta memenuhi semua persyaratan untuk diedarkan.

10. Penangkar benih adalah perorangan yang berusahatani untuk memproduksi benih bersertifikat

serta telah terdaftar resmi pada Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih.

11. Kelompok Penangkar Benih adalah Gabungan dari penangkar benih pada suatu wilayah dan telah

bersepakat untuk memproduksi benih secara bersama serta telah terdaftar secara resmi sebagai kelompok penangkar pada Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB).

Pasal 2

Pedoman Umum Pengelolaan Dana Talangan Untuk Mendukung Ketersediaan Benih Tanaman Pangan Varietas Unggul Bermutu Tahun 2011 terdiri dari :

BAB I. Pendahuluan

BAB II. Pendekatan Kegiatan

BAB III. Indikator Keberhasilan

BAB IV. Organisasi Pelaksanaan

BAB V. Persyaratan Penetapan, Ketentuan Alokasi DTL-BENIH dan Perjanjian/Kontrak

BAB VI. Prosedur Pelaksanaan

BAB VII. Mekanisme Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi, Pengawasan, Pengendalian dan

Pelaporan

BAB VIII. Lain-Lain

BAB IX. Penutup

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3

(1) Maksud penyelenggaraan kegiatan DTL-BENIH adalah :

a. mencegah benih tanaman pangan yang telah diproduksi petani/penangkar dijadikan gabah konsumsi;

b. menjaga ketersediaan benih tanaman pangan untuk keperluan pengembangan dan

(6)

c. memfasilitasi pengembangan ekonomi di pedesaan melalui usaha di bidang perbenihan tanaman pangan;

d. memperkuat kelembagaan petani /penangkar serta sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraannya;

e. mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan.

(2) Tujuan penyelenggaraan kegiatan DTL-BENIH adalah :

a. melakukan pembelian (up cup) benih tanaman pangan (padi atau kedele) yang diproduksi oleh petani/penangkar dengan harga yang wajar;.

b. meningkatkan kemampuan para pelaku usaha pertanian khususnya perbenihan di pedesaan dalam mengakses modal untuk mengembangkan usaha di bidang pembelian, pengolahan dan pemasaran benih padi atau kedele;

c. mengembangkan kelembagaan petani/penangkar untuk berusaha bersama dengan lebih berorientasi pada pasar yang menguntungkan;

d. menjaga kontinuitas kegiatan penangkaran benih di tingkat petani/penangkar benih; e. memantapkan sistem perbenihan tanaman pangan di Provinsi Jambi.

BAB III SASARAN

Pasal 4 Sasaran Umum DTL-BENIH adalah :

a. terlaksananya pembelian benih padi dan kedele oleh lembaga usaha benih (LUB) dipedesaan

dengan harga yang wajar;

b. meningkatnya kemampuan permodalan unit usaha benih milik kelompoktani /kelompok

penangkar, Koptan, atau Koperasi untuk mengembangkan usaha di bidang pembelian, pengolahan dan pemasaran benih padi atau kedele;

c. meningkatnya kemampuan kelembagaan petani dalam berorganisasi dan mengembangkan

usaha bersama untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. BAB IV

PENGELOLAAN DTL-BENIH Pasal 5

(1) DTL-BENIH harus dikelola dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan

yang berlaku

(2) Prosedur pengelolaan BENIH secara terperinci disusun dalam bentuk Pedoman Umum

DTL-BENIH sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan peraturan Gubernur ini.

(7)

BAB V PENUTUP

Pasal 6

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jambi

Ditetapkan di Jambi

pada tanggal 11 April 2011 GUBERNUR JAMBI,

dto

H. HASAN BASRI AGUS Diundangkan di Jambi

pada tanggal 11 April 2011

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAMBI, dto

SYAHRASADDIN

(8)

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 20 TAHUN 2011 TANGGAL 12 APRIL 2011

PEDOMAN UMUM

PENGELOLAAN DANA TALANGAN UNTUK MENDUKUNG KETERSEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN VARIETAS UNGGUL BERMUTU

TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan khususnya padi dan kedele, pemerintah telah melaksanakan berbagai program untuk membantu petani melalui Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT), Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dan Cadangan Benih Nasional (CBN).

Program yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir telah terbukti mampu meningkatkan Produksi Tanaman Pangan baik secara nasional maupun dalam provinsi Jambi. Salah satu faktor dominan yang mempengaruhi peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan tersebut adalah penggunaan benih varietas unggul bermutu yang dibantukan kepada petani melalui berbagai program diatas.

Untuk mendukung penyediaan benih varietas unggul bermutu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki sistem perbenihan melalui pemantapan perbenihan di Balai Benih Induk (BBI), penumbuhan dan pemantapan penangkaran benih tanaman pangan di tingkat petani/kelompok tani serta memfasilitasi kemitraan pemasaran benih dengan pelaku usaha perbenihan.

Permasalahan yang sering dijumpai dilapangan adalah lemahnya permodalan petani/penangkar sehingga untuk memenuhi tuntutan ekonominya, produksi benih padi yang telah dihasilkan dijual sebagai gabah konsumsi untuk dijadikan beras dan benih kedele dijual sebagai bahan konsumsi untuk tahu, tempe atau kecap. Apabila kondisi seperti ini terus berlanjut maka sistem perbenihan tanaman pangan akan terganggu, alur benih sumber akan hilang beberapa generasi dan upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan akan mengalami hambatan.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan telah merintis program Dana Talangan Benih (DTL-BENIH) yang bersumber dari dana APBD Provinsi Jambi tahun 2011. Dengan dana talangan in diharapkan ketersediaan benih dapat diselamatkan, sistem perbenihan dapat berjalan dengan baik, kegiatan petani/penangkar dapat berkesinambungan dan dapat menumbuhkan kegiatan perekonomian di pedesaan.

(9)

Dana Talangan Benih (DTL-BENIH) dialokasikan sebesar 3,5 milyar rupiah. Dana tersebut merupakan dana pinjaman sementara untuk penguatan modal Lembaga Usaha Benih (LUB) dan

harus dikembalikan pada batas waktu yang ditentukan. Dana Talangan ini diharapkan dapat

dimanfaatkan oleh Lembaga Usaha Benih ( LUB ) di pedesaan untuk melakukan pembelian benih padi dan atau kedele yang dihasilkan petani/penangkar dan selanjutnya dijual kepada pihak yang memerlukan baik BUMN, Swasta atau petani pengguna benih.

Kegiatan DTL-BENIH pada tahun 2011 melibatkan:

(a) LUB perorangan atau kolektif yang telah bermitra dengan kelompok tani/penangkar; (b) Koperasi Tani (Koptan); atau

(c) Koperasi.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyelenggaraan kegiatan DTL-BENIH sebagai berikut:

a. Mencegah benih tanaman pangan yang telah diproduksi petani/penangkar dijadikan

gabah konsumsi;

b. menjaga ketersediaan benih tanaman pangan untuk keperluan pengembangan dan

peningkatan produksi tanaman pangan;

c. memfasilitasi pengembangan ekonomi di pedesaan melalui usaha di bidang perbenihan tanaman pangan;

d. memperkuat kelembagaan petani /penangkar serta sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraannya;

e. mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan.

Untuk mencapai maksud tersebut, maka tujuan penyelenggaraan kegiatan DTL- BENIH adalah:

a. melakukan pembelian ( up cup ) benih tanaman pangan ( padi atau kedele) yang diproduksi oleh petani/penangkar dengan harga yang wajar;

b. meningkatkan kemampuan para pelaku usaha pertanian khususnya perbenihan di pedesaan dalam mengakses modal untuk mengembangkan usaha di bidang pembelian, pengolahan dan pemasaran benih padi atau kedele;

c. mengembangkan kelembagaan petani/penangkar untuk berusaha bersama dengan lebih berorientasi pada pasar yang menguntungkan;

d. menjaga kontinuitas kegiatan penangkaran benih di tingkat petani/penangkar benih; e. memantapkan sistem perbenihan tanaman pangan di Provinsi Jambi.

(10)

3. SASARAN

Dana Talangan ( DTL ) BENIH terdiri dari: a. Sasaran Umum:

1. terlaksananya pembelian benih padi dan kedele oleh lembaga usaha benih (LUB)

dipedesaan dengan harga yang wajar;

2. meningkatnya kemampuan permodalan unit usaha benih milik kelompoktani /kelompok penangkar, Koptan, atau Koperasi untuk mengembangkan usaha di bidang pembelian, pengolahan dan pemasaran benih padi atau kedele;

3. meningkatnya kemampuan kelembagaan petani/penangkar dalam berorganisasi dan mengembangkan usaha bersama untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. b. Sasaran Kegiatan:

1. petani/penangkar dalam Poktan atau anggota Koptan atau Koperasi;

2. penerima DTL- BENIH, a.l. LUB/unit usaha, Koptan atau Koperasi memanfaatkan

Memanfaatkan DTL-BENIH untuk membeli benih padi dan atau kedele

petani/penangkar dalam Poktan serta mengembalikan DTL- BENIH dengan jumlah sesuai ketentuan serta tepat waktu;

3. Kabupaten pelaksana kegiatan DTL- BENIH untuk penyelamatan penyediaan benih padi dan atau kedele di wilayahnya.

4. INTEGRASI LUB DENGAN POKTAN

Agar DTL- BENIH Tahun 2011 lebih berpihak dan memberi manfaat yang lebih besar bagi petani/penangkar, maka LUB perorangan atau kolektif penerima DTL diwajibkan untuk berintegrasi dengan poktan/penangkar. Integrasi tersebut merupakan upaya meningkatkan peran LUB dalam memberdayakan petani/penangkar yang tergabung dalam poktan.

Integrasi tersebut dapat dilakukan melalui pola berikut :

a. LUB perorangan atau kolektif yang telah memenuhi persyaratan menerima DTL – BENIH

berintegrasi dengan Poktan/penangkar setempat yang tidak mempunyai unit usaha,

sehingga LUB menjadi unit usaha dalam Poktan;. b. Poktan/penangkar memupuk modal dari iuran anggota untuk kemudian disertakan

dalam modal LUB menjadi modal usaha bersama. Keuntungan usaha yang diperoleh sebagian dikelola untuk meningkatkan usaha penangkaran benih dan sebagian untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya;

c. LUB perorangan atau kolektif yang telah memenuhi persyaratan menerima DTL- BENIH difasilitasi Tim Teknis untuk bermitra dengan kelompoktani atau kelompok penangkar padi atau kedele;

d. Tim Teknis memfasilitasi Poktan dengan program pemerintah lainnya untuk memperbesar aset/modal usaha, meningkatkan kemampuan manajemen dan meningkatkan kemampuan usaha.

(11)

II. PENDEKATAN KEGIATAN

Kegiatan DTL- BENIH bersifat komplementer dengan kegiatan lainnya yang telah dilaksanakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah, seperti kegiatan p e n ing ka ta n p ro du ksi d a n p ro d u ktivita s Ta n a ma n Pa ng a n me la lu i Se ko la h L a p an ga n Pe n ge lo la a n Ta n a ma n Te rp a d u (SL PTT), Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU), Cadangan Benih Nasional (CBN), Sistim Yarnen ( Bayar setelah Panen) dan kegiatan penumbuhan dan pemantapan penangkar padi dan kedele. Disamping itu juga dimaksudkan untuk mendorong pemerintah daerah Kabupaten/Kota untuk mengalokasikan/meningkatkan dukungan dana APBD Kabupaten/Kota untuk kegiatan yang mendukung perbaikan sistim perbenihan diwilayahnya.

Mengingat kegiatan DTL-BENIH untuk komoditi padi dan kedele yang disediakan melalui APBD Provinsi Jambi merupakan pinjaman sementara untuk penguatan modal usaha bagi Lembaga Usaha Benih (LUB), maka dana tersebut harus dikembalikan ke Rekening Kas Daerah pada waktu yang ditentukan. Dana tersebut harus dipergunakan LUB untuk pembelian benih/calon benih padi dan atau kedele yang diproduksi petani/penangkar, dengan mempedomani ketentuan yang berlaku dalam “Prosedur Pencairan, Penyaluran, dan Pengembalian DTL-BENIH”.

Proses up cup benih oleh LUB dapat dilakukan dengan cara :

a) LUB membeli langsung hasil penangkaran benih padi atau kedele dalam bentuk benih jadi yang sudah diperiksa dan dinyatakan lulus sertifikasi benih oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Jambi;

b) LUB membeli langsung hasil penangkaran benih padi atau kedele dalam bentuk Calon Benih, dan proses selanjutnya untuk menjadikan benih dengan sertifikasi BPSB menjadi tanggungjawab LUB yang bersangkutan.

Benih yang telah di up cup LUB dan telah lulus sertifikasi BPSB dapat dipasarkan LUB secara langsung kepada petani yang membutuhkan atau kepada pihak swasta/BUMN, dengan harga yang wajar.

LUB yang ditetapkan di lokasi sentra penangkar padi atau kedele di Kabupaten/Kota, diwajibkan membeli benih padi dan atau kedele yang diproduksi penangkar diwilayahnya dengan harga yang wajar .Hal-hal yang belum diatur di dalam Pedoman Umum ini, dapat diatur lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) oleh Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh pelaksana teknis ditingkat Kabupaten/Kota, sepanjang tidak bertentangan dengan isi Pedoman Umum DTL- BENIH ini.

(12)

III. INDIKATOR KEBERHASILAN

Untuk mengukur keberhasilan kegiatan Dana Talangan -BENIH, digunakan beberapa indikator kinerja, yaitu:

1. INDIKATOR INPUT:

a. Jumlah LUB per kabupaten yang ditetapkan;

b. Jumlah alokasi DTL-BENIH per LUB yang ditetapkan;

c. Jumlah Poktan atau petani anggota Koptan/Koperasi yang berintegrasi dengan LUB sesuai kontrak;

d. Jumlah benih padi dan kedele yang akan dibeli oleh LUB.

2. INDIKATOR OUTPUT:

a. Jumlah DTL-BENIH yang dicairkan oleh LUB secara tepat waktu, jumlah, dan sasaran; b. Jumlah DTL-BENIH yang dimanfaatkan oleh LUB untuk pembelian benih padi atau kedele

petani /penangkar dalam poktan;

c. Harga pembelian LUB untuk benih padi atau kedele petani/penangkar secara wajar; d. Putaran pembelian oleh LUB serendah-rendahnya dua kali;

e. Jumlah pengembalian DTL-BENIH lunas sesuai ketentuan dan tepat waktu.

3. INDIKATOR OUTCOME:

Harga benih yang diterima petani/penangkar dalam Poktan atau petani/penangkar anggota Koptan/Koperasi, dan atau petani/penangkar di wilayah sekitar kegiatan DTL-BENIH, sesuai dengan prinsip harga wajar.

4. INDIKATOR BENEFIT:

Meningkatnya penyediaan benih padi dan kedele varietas unggul bermutu pada wilayah kegiatan DTL – BENIH untuk memenuhi kebutuhan benih di Provinsi Jambi serta meningkatnya pendapatan petani/penangkar melalui usaha perbenihan

5. INDIKATOR DAMPAK:

Menumbuhkan semangat petani/penangkar untuk meningkatkan kegiatan penangkaran benih padi atau kedele dan menjadikan kegiatan penangkaran sebagai usaha ekonomi yang menguntungkan di pedesaan.

(13)

IV. ORGANISASI PELAKSANAAN

Organisasi Penyelenggaraan kegiatan DTL-BENIH sebagai berikut:

A. ORGANISASI PENYELENGGARA DI PROVINSI JAMBI SERTA TUGAS FUNGSINYA

1. Gubernur Jambi melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi

mengalokasikan anggaran APBD untuk kegiatan Dana Talangan Benih (DTL-BENIH) untuk penyelamatan ketersediaan benih varietas unggul bermutu.

2. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi selaku Pengguna Anggaran (PA) dan Pengelola DTL-BENIH yang ditetapkan oleh Gubernur, melaksanakan:

(a) Koordinasi kegiatan DTL-BENIH di Provinsi dan menetapkan Lembaga Usaha Perbenihan (LUB) penerima dana Talangan Benih;

(b). Pemantauan, evaluasi, pengawasan, pengendalian, dan pelaporan

pelaksanaan kegiatan DTL-BENIH;

(c) Penetapan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) APBD untuk

melaksanakan pengelolaan anggaran, baik administrasi keuangan maupun realisasi fisik kegiatan DTL-BENIH;

(d) Membuat kontrak, penyaluran DTL-BENIH kepada LUB, dan pengembalian DTL- BENIH ke Rekening Kas Daerah;

(e) Penyerahan jaminan pinjaman DTL-BENIH beserta nilai tunggakan LUB kepada KPKNL setelah 50 hari jatuh tempo pengembalian DTL-BENIH, dengan bukti Berita Acara ( Lampiran 1 ).

3. Bendaharawan Pengeluaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi

bertanggung jawab terhadap administrasi pembukuan untuk pencairan dan penyaluran DTL-BENIH kepada LUB serta bertanggungjawab terhadap pengembalian DTL-BENIH dari LUB sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Bendaharawan Pengeluaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi bertanggung

jawab terhadap pengembalian DTL-BENIH, dalam hal:

a. Penerimaan pengembalian DTL-BENIH dari LUB dan KPKNL;

b. Menyerahkan/menyetor pengembalian DTL-BENIH dari LUB dan KPKNL ke Rekening penampungan DTL-BENIH di Bank Pembangunan Daerah / Bank Jambi a.n. Pemerintah Provinsi Jambi (Kas Daerah);

c. Pengiriman fotokopi/salinan bukti Surat Tanda Setoran (STS) ke Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi;

d. Administrasi pembukuan untuk penerimaan pengembalian dan penyetoran pengembalian DTL-BENIH sesuai ketentuan yang berlaku.

(14)

5. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Provinsi Jambi melakukan proses pelelangan terhadap jaminan LUB yang menunggak dan telah melewati jatuh tempo pengembalian DTL-BENIH, serta menyerahkan pengembalian DTL-BENIH kepada bendahara pengeluaran pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi.

6. Tim Teknis Pengelola DTL-BENIH Provinsi Jambi dengan anggota dari instansi terkait

ditetapkan Gubernur, bertugas melaksanakan dan bertanggung jawab dalam verifikasi, pembinaan, pemantauan, evaluasi, pelaporan, pengendalian, dan pengawasan pelaksanaan kegiatan DTL-BENIH, serta penagihan pengembalian DTL-BENIH dari LUB.

B. ORGANISASI PENYELENGGARA DI KABUPATEN/KOTA SERTA TUGAS DAN FUNGSINYA.

1. Bupati bertanggungjawab dalam pengelolaan kegiatan DTL-BENIH mencakup penerimaan,

penyaluran, penggunaan, dan pengembalian DTL-BENIH dari LUB;

2. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten/Kota selaku Ketua Tim Teknis

Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota, bertugas melaksanakan: a. koordinasi kegiatan DTL-BENIH di daerahnya;

b. pengusulan LUB calon penerima DTL-BENIH yang telah mendapat persetujuan Bupati/Walikota disampaikan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, dengan melampirkan penilaian jaminan yang ditandatangani oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota;

c. pemantauan, identifikasi, evaluasi, pengawasan, pengendalian, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan DTL-BENIH;

d. sosialisasi dan fasilitasi pembinaan Poktan dan pembinaan LUB; e. Percepatan pengembalian DTL-BENIH dari LUB.

3. Bupati/Walikota bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan DTL-BENIH di

wilayahnya dan menentukan LUB yang akan mendapat alokasi DTL-BENIH serta bertanggungjawab terhadap pengembalian pinjaman sampai batas waktu yang telah ditentukan. Bupati dalam hal ini melimpahkan tugas tersebut kepada Tim Teknis Kabupaten/Kota yang sudah dibentuk.

4. Tim Teknis Kabupaten/Kota dengan anggota berbagai instansi terkait di tingkat

Kabupaten/Kota yang ditetapkan Bupati/Walikota, melaksanakan dan bertanggung jawab dalam identifikasi, fasilitasi pembentukan dan pembinaan Poktan/Koptan/Koperasi, pemberian rekomendasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan, pengendalian, dan pengawasan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan LUB, serta penagihan pengembalian DTL-BENIH dari LUB.

(15)

5. LUB yang ditetapkan bertanggungjawab dalam:

a. pembelian (up cup) benih padi atau kedele yang diproduksi petani/penangkar secara tunai, tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat harga;

b. pengembalian DTL-BENIH kepada Bendahara Pengeluaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi secara tepat jumlah dan tepat waktu melalui Bank Pembangunan Daerah /Bank Jambi.

6. Petani/penangkar dalam poktan atau petani/penangkar anggota Koptan atau Koperasi wajib menyediakan benih padi atau kedele sesuai kesepakatan dalam kontrak dengan LUB . Namun apabila terkendala prosesing di tingkat petani/penangkar maka LUB dapat membeli (up cup) calon benih produksi penangkar dengan harga wajar dibawah harga benih. Proses selanjutnya untuk menjadi benih dan dinyatakan lulus sertifikasi BPSB Provinsi Jambi merupakan tanggung jawab LUB.

(16)

V. PERSYARATAN PENETAPAN, KETENTUAN ALOKASI DTL-BENIH DAN PERJANJIAN/KONTRAK

1. PERSYARATAN PENETAPAN

Persyaratan penetapan lokasi, LUB, dan bank pelaksana sebagai berikut:

a. Lokasi (Kabupaten/Kota) :

1. Penangkaran benih padi dan atau kedele yang ada di Kabupaten/Kota dan telah

terdaftar pada Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Jambi yang dinyatakan oleh Tim Teknis Provinsi Jambi;

2. Tidak terpasarkannya benih/calon benih padi dan atau kedele yang diproduksi petani/penangkar benih;

3. Terdapat poktan atau unit usaha , koptan atau koperasi yang berusaha dalam perbenihan tanaman pangan khususnya padi dan atau kedele;

4. Tidak mempunyai tunggakan dana talangan lain atau sumber pembiayaan lainnya.

b. Kriteria LUB penerima DTL-BENIH :

1. Unit usaha dalam poktan yang bergerak di bidang pembelian, pengolahan, pengemasan

dan pemasaran benih padi dan atau kedele;

2. LUB perorangan atau kolektif yang bersedia berintegrasi dengan poktan di wilayahnya yang tidak memiliki unit usaha. LUB menjadi unit usaha dalam poktan dan bersedia memberikan insentif dari hasil usaha pembelian, pengolahan, pengemasan dan pemasaran benih/calon benih padi dan atau kedele yang bersumber dari DTL-BENIH kepada poktan (Lampiran 2);

3. LUB perorangan atau kolektif penerima DTL-BENIH bersama poktan mitranya dan bersedia membentuk unit usaha. Lembaga Usaha Benih (LUB) menjadi unit usaha dalam poktan;

4. LUB berbentuk koptan atau koperasi yang memiliki hubungan kelembagaan serta bermitra dengan petani/kelompoktani.

c. Persyaratan LUB penerima DTL-BENIH :

1. Berbadan Hukum atau Badan Usaha; 2. Mempunyai kantor dan alamat yang jelas;

3. Memiliki rekening (giro) Badan Usaha pada Bank Pemerintah Daerah/Bank Jambi;

(17)

4. Sudah berpengalaman dan sampai saat ini masih operasional dalam perdagangan benih padi dan atau kedele dengan bukti-bukti kuitansi/kontrak/kerjasama yang disyahkan Tim Teknis Kabupaten;

5. Tidak mempunyai tunggakan kredit pada perbankan atau sumber pembiayaan lainnya; 6. Sehat manajemen, keuangan dan organisasi bagi Koptan atau Koperasi, telah

melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan Rapat Anggota untuk mendapatkan persetujuan mengelola DTL-BENIH yang dituangkan dalam bentuk Berita Acara (Lampiran3);

7. Memiliki dan atau melakukan kemitraan dengan unit usaha pengolahan (pengeringan, prosesing, pengemasan, penyimpanan) benih padi dan atau kedele yang dibuktikan dengan Perjanjian Kerjasama dan diketahui oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota;

8. Memiliki Surat Perjanjian Jual Beli benih/calon benih padi dan atau kedele dengan Kelompok tani/penangkar;

9. Memiliki mitra dagang untuk pemasaran benih padi dan atau kedele;

10. Mampu menyediakan dan menyerahkan jaminan senilai sekurang-kurangnya 125 persen dari DTL-BENIH yang diperolehnya. Jaminan tersebut diikat dalam Akta Pemberian

Hak Tanggungan (APHT) untuk Jaminan barang tidak bergerak, dan sertifikat Fidusia

untuk Jaminan barang bergerak yang disyahkan oleh notaris. Apabila jaminan pinjaman dari poktan/koptan/koperasi merupakan milik pribadi pengurus/anggota maka perlu dilengkapi dengan Surat Pernyataan Penyerahan Jaminan Pinjaman DTL-BENIH dari Anggota Poktan /Koptan/Koperasi kepada LUB (Lampiran 4);

11. Bersedia membayar biaya Notaris atau Pejabat Pembuat Akta Tanah ( PPAT ) yang dipilih LUB untuk mendapatkan Surat APHT;

12. Bersedia menyerahkan surat kuasa pemindahbukuan dana LUB dari rekening Giro I (satu) kepada Rekening Bendaharawan Pengeluaran pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi;

13. Tidak menyalurkan DTL-Benih yang diterimanya kepada unit usaha lainnya atau kepada Badan/Lembaga usaha lainnya;

14. Menggunakan DTL-BENIH untuk pembelian benih/calon benih padi dan atau kedele yang diproduksi petani/penangkar benih;

15. Bersedia membuat laporan Form-A setiap bulan dan dikirimkan kepada TimTeknis Kabupaten/Kota dan Provinsi.

(18)

d. Bank Pelaksana:

1. Sanggup menerbitkan rekening LUB dalam dua nomor, yaitu rekening Giro I ( satu ) untuk penerimaan transfer dan pengembalian DTL-BENIH serta rekening Giro II

(dua) untuk penerimaan dan pengeluaran DTL-BENIH oleh LUB. Pencairan DTL-BENIH

oleh LUB dapat dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Tim Teknis Kabupaten/Kota; 2. Bersedia memberikan laporan perkembangan keuangan DTL-BENIH kepada Kepala

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota dan Kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi.

2. KETENTUAN ALOKASI DTL-BENIH:

a. Jumlah DTL-BENIH yang dialokasikan untuk membeli ( up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele sebesar 3,5 milyar rupiah;

b. LUB mengajukan permohonan DTL-BENIH kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi setelah mendapat persetujuan dari Tim Teknis Kabupaten/Kota.

3. PERJANJIAN/KONTRAK

a. Dasar Pelaksanaan

1. Alokasi DTL-BENIH yang telah ditetapkan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA - SKPD) Tahun 2011 pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi;

2. Pedoman Umum Pengelolaan Dana Talangan untuk mendukung ketersediaan benih tanaman pangan varietas unggul bermutu Tahun 2011 yang ditetapkan Gubernur;

3. Surat Keputusan Penetapan LUB sebagai Pelaksana Pembelian ( up cup ) benih/calon benih padi dan atau kedele yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi (Lampiran 5);

4. Dana APBD II yang memungkinkan untuk mendukung kegiatan operasional DTL-BENIH untuk pembelian ( up cup ) benih/calon benih padi dan atau kedele yang

diproduksi petani /penangkar benih.

b. Perjanjian Kontrak antara Pengguna Anggaran (PA) dengan LUB

sebagaimana diatur dalam Lampiran 6 dilengkapi dengan syarat-syarat sebagai berikut :

(19)

1. LUB menyerahkan Surat Perjanjian Jual Beli benih atau calon benih padi dan atau kedele antara LUB dengan Kelompoktani/penangkar yang diketahui oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota (Lampiran 7), surat perjanjian ini

diperbaharui setiap periode perputaran pembelian;

2. LUB menyerahkan rencana penggunaan DTL-BENIH untuk pembelian benih/calon benih padi dan atau kedele yang diproduksi petani/penangkar yang telah memenuhi ketentuan BPSB Provinsi Jambi;

3. LUB menyerahkan jaminan yang diikat dalam APHT dan atau Sertifikat Fidusia; 4. LUB menyerahkan Surat Pernyataan (Lampiran 8) yang berisi:

a. Penggunaan dana selama periode pinjaman mulai tanggal 1 April 2011 sampai

dengan tgl 20 Desember 2011;

b. Bersedia mengembalikan DTL-BENIH sebesar jumlah dana yang diterimanya pada batas waktu yang telah ditetapkan kepada Bendaharawan Pengeluaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi selambat-lambatnya pada tanggal 20

Desember 2011;

c. Bersedia membayar denda apabila pengembalian DTL-BENIH tidak sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan sebesar satu permil per hari dan maksimum lima

persen dari sisa tunggakan (50 hari) sejak tanggal jatuh tempo;

d. Bersedia menyerahkan jaminan selambat-lambatnya 50 hari setelah batas akhir jatuh tempo pengembalian DTL-BENIH ke KPKNL setempat melalui Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi;

e. Bersedia melunasi kekurangan tunggakan pokok ditambah denda apabila nilai jaminan yang dilelang lebih rendah dari nilai tunggakan pokok dan denda;

5. LUB bersedia melaksanakan pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele

minimal dua kali putaran. Setiap kali putaran pembelian dilaksanakan melalui

perjanjian jual beli dengan kelompoktani/penangkar mitranya.

c. Surat Perjanjian Jual Beli Benih/calon benih padi dan kedele antara LUB dengan kelompoktani /penangkar yang direkomendasikan oleh Tim Teknis Kabupaten :

1. Poktan menyusun perencanaan penyediaan benih/calon benih padi dan atau kedele; 2. LUB wajib membeli benih/calon benih padi dan atau kedele yang diproduksi petani

/penangkar dalam kelompoktani sesuai kontrak dengan harga yang wajar.

(20)

VI. PROSEDUR PELAKSANAAN

Penyelenggaraan kegiatan DTL-BENIH dilakukan melalui prosedur sebagai berikut :

1. PENYEDIAAN DAN PENCAIRAN DANA

a. Penyediaan Dana :

Penyediaan dan Pencairan DTL-BENIH untuk pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele difasilitasi melalui dana APBD Provinsi Jambi yang dialokasikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA - SKPD) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Povinsi Jambi Tahun 2011, Nomor : 2.01.01.19.45.5.2 tanggal 20 Desember 2010. DTL-BENIH harus dikelola sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku:

Dana APBD untuk DTL-BENIH yang tersedia pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi berjumlah Rp.3.500.000.000,- (Tiga Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) untuk pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele di tingkat petani/penangkar melalui Lembaga Usaha Benih (LUB) di pedesaan. Prosedur pencairan dana dapat dilihat pada lampiran 9.

b. Pencairan Dana :

1. Gubernur menetapkan:

(a). Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi sebagai penanggungjawab pengelolaan DTL-BENIH (Lampiran 10);

(b). Pengguna Anggaran (PA) sebagai penanggungjawab dalam penggunaan keuangan kegiatan DTL-BENIH;

(c). Bendahara pengeluaran;

(d). Pejabat Penguji dan Penerbit SPM;

(e). Tim Teknis Pengelola DTL-BENIH dalam rangka penyelamatan ketersediaan benih tanaman pangan varietas unggul bermutu di Provinsi Jambi.

2. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi menetapkan LUB dan Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK );

3. Pengguna Anggaran membuat kontrak dengan LUB;

(21)

4. Bendahara Pengeluaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi mengajukan SPP-LS kepada Pejabat Penguji ( Lampiran 11 ) dengan melampirkan Surat Permintaan Pembayaran LS dari LUB ( Lampiran 12 ) dan kuitansi yang ditandatangani oleh Kepala/Pimpinan LUB ( Lampiran 13 );

5. Bendahara Pengeluaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi meneruskan

SPP-LS yang telah mendapat persetujuan PA Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi ke Biro Keuangan Setda Provinsi Jambi;

6. Biro Keuangan Setda Provinsi Jambi menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana ( SP2D )

dan mentransfer DTL-BENIH ke rekening Giro I LUB;

7. Pencairan Dana Talangan Benih (DTL-BENIH) ke LUB selambat-lambatnya pada tanggal

15 Desember 2011.

2. PENETAPAN LUB

Penetapan LUB dilakukan melalui prosedur dengan tahapan sebagai berikut (Lampiran 14):

a. Gubernur menunjuk Dinas Pertanian Tanaman Provinsi Jambi sebagai pengelola kegiatan

DTL-BENIH dan menetapkan Tim Teknis DTL-BENIH Provinsi Jambi;

b. Bupati/Walikota melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota menetapkan

Tim Teknis DTL-BENIH Kabupaten/Kota dan mengusulkan calon penerima DTL-BENIH kepada Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi melalui Tim Teknis DTL-BENIH Provinsi Jambi;

c. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi menetapkan penerima kegiatan

DTL-BENIH dengan proses penetapan sebagai berikut :

1. Tim Teknis DTL-BENIH Kabupaten/Kota melakukan identifikasi dan penilaian

terhadap LUB sebagai calon penerima kegiatan sesuai dengan Lampiran 15 – 19;

2. LUB yang dinilai memenuhi persyaratan, membuat Surat Perjanjian Jual Beli

benih/calon benih padi dan atau kedele dari penangkar dalam poktan serta membuat kesepakatan tentang pembelian benih/calon benih padi dan atau kedele;

3. Atas dasar Surat Perjanjian Jual Beli benih/calon benih padi dan atau kedele dari petani/penangkar dalam poktan dengan LUB dan hasil identifikasi Tim Teknis DTL-BENIH Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota mengusulkan: (a) calon LUB penerima kegiatan, (b) kebutuhan modal usaha LUB, (c) wilayah kerja LUB kepada Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi;16.

4. Usulan dari Bupati/Walikota terhadap LUB diverifikasi oleh Tim Teknis DTL-BENIH Provinsi Jambi, yang hasilnya disampaikan kepada Kepala Dinas Pertanian Tanaman

Pangan Provinsi Jambi;

(22)

5. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, berdasarkan usulan hasil verifikasi Tim Teknis DTL-BENIH Provinsi Jambi , menetapkan : (a) LUB sebagai pelaksana kegiatan, (b) jumlah dana talangan benih yang dialokasikan bagi masing-masing LUB, (c) jumlah benih/calon benih petani/penangkar dalam poktan yang akan dibeli oleh LUB.

3. PENYALURAN DAN PENGEMBALIAN DANA

Penyaluran DTL-BENIH kepada LUB dan dana pengembalian DTL-BENIH dari LUB dilakukan melalui prosedur berikut (Lampiran 20):

a. Dana yang telah diterima melalui Rekening Giro I LUB pada Bank Pembangunan Daerah/Bank Jambi di Kabupaten/Kota, dapat dicairkan oleh LUB dengan tahapan dan mekanisme sebagai berikut:

1. LUB mengajukan usulan penarikan DTL-BENIH ke Bank Pelaksana berdasarkan rekomendasi Tim Teknis DTL-BENIH Kabupaten/Kota. Untuk tahap pertama, usulan pengambilan dana oleh LUB hanya diperkenankan maksimal 40 persen dari nilai kontrak;

2. Pencairan untuk tahap kedua sebanyak 60 persen dapat dilaksanakan setelah penggunaan pencairan tahap pertama dipertanggungjawabkan dan berdasarkan penilaian kinerja LUB oleh Tim Teknis DTL-BENIH Kabupaten/Kota, LUB tersebut telah mendapat rekomendasi untuk pencairan tahap kedua;

3. Berdasarkan usulan penarikan dana dari LUB dan rekomendasi Tim Teknis DTL-BENIH Kabupaten/Kota, Bank Pelaksana mentransfer ke Rekening Giro II LUB; 4. LUB dapat mencairkan DTL-BENIH dari Rekening Giro II, dan selanjutnya

digunakan untuk membeli benih/calon benih padi dan atau kedele yang diproduksi petani/penangkar dalam poktan sesuai dengan perjanjian kontrak jual beli;

5. LUB wajib membeli benih/calon benih padi dan atau kedele produksi petani/penangkar dalam poktan pada wilayah kerja LUB sesuai dengan kontrak yang disepakati. Pengunaan dana oleh LUB sekurang-kurangnya dua kali putaran dengan mempedomani batas waktu yang telah ditentukan.

a. Dana pinjaman hanya boleh digunakan selama tahun anggaran berjalan dan selambat-lambatnya pada tanggal 20 Desember tahun 2011 pinjaman harus dikembalikan. LUB wajib mengembalikan DTL-BENIH sebesar dana yang diterima ke rekening Bendaharawan Pengeluaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Provinsi Jambi;

(23)

b. Bagi LUB yang mengembalikan DTL-BENIH setelah tanggal 20 Desember 2011, wajib membayar denda sebesar satu permil per hari dan maksimum 5 (lima) persen dari sisa tunggakan pokok selambat-lambatnya 50 hari setelah jatuh tempo pembayaran;

c. Pengembalian DTL-BENIH dari LUB yang diterima Bendaharawan Pengeluaran Dinas Pertanian Tanaman pangan Provinsi Jambi, dengan menggunakan STS ( Lampiran 21 ) disetorkan ke Rekening Kas Daerah pada Mata Anggaran Kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi. Foto kopi bukti setor/transfer ke Rekening Kas Daerah tersebut disampaikan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi dan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi;

d PA Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi melalui PPTK

mengembalikan jaminan LUB yang telah melunasi DTL-BENIH baik pokok maupun denda dan dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Jaminan Pinjaman DTL-BENIH (Lampiran 22);

e. Pengguna Anggaran (PA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi merekapitulasi data pengembalian per-LUB untuk kemudian dilaporkan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota setiap bulannya (Lampiran 23);

f. Pada saat tidak ada pembelian benih/calon benih padi atau kedele, LUB

wajib mengembalikan DTL-BENIH yang diterimanya.

4. PENYELESAIAN TUNGGAKAN

a. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi menyerahkan jaminan LUB yang belum melunasi tunggakan pengembalian DTL-BENIH Tahun Anggaran 2011 ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di wilayah kerja pelayanan untuk diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bendahara pengeluaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi membukukan pengembalian tunggakan DTL-BENIH dari KPKNL sesuai dengan tahun penerimaan, serta menyetorkannya melalui STS dengan mencantumkan tahun tunggakan (Lampiran 24).

b. Penyerahan jaminan dilakukan 50 (Lima puluh) hari setelah jatuh tempo pengembalian, dengan melampirkan:

(1) Data Penyerahan Kasus Piutang; (2) Berkas jaminan asli yang diterima bendahara pengeluaran;

(24)

c. Apabila nilai jaminan yang dilelang lebih rendah dari nilai tunggakan maka LUB wajib melunasi kekurangannya;

d. KPKNL Jambi melaporkan perkembangan proses pelelangan kepada Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, untuk selanjutnya direkapitulasi dan dilaporkan kepada Gubernur. (Lampiran 25).

VII. MEKANISME KOORDINASI, MONITORING DAN EVALUASI, PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PELAPORAN

1. MEKANISME KOORDINASI

Koordinasi dilaksanakan sebagai berikut :

a. Bupati/Walikota melakukan koordinasi dengan melibatkan instansi terkait di tingkat

Provinsi/Kabupaten/Kota, Tim Teknis DTL-BENIH Provinsi/Kabupaten/Kota dan Lembaga Usaha Benih (LUB) Kabupaten/Kota, serta melaporkan hasilnya kepada Gubernur dengan tembusan disampaikan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi;

b. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi melakukan koordinasi dengan

melibatkan instansi terkait di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota,Tim Teknis DTL-BENIH Provinsi, Tim Teknis DTL-BENIH Kabupaten/Kota, dan LUB penerima kegiatan, serta melaporkan hasilnya kepada Gubernur.

2. MEKANISME MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berjenjang dan berkala dari Kabupaten/Kota dan Provinsi.

a. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota bersama Tim Teknis DTL-BENIH Kabupaten/Kota melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap pengelolaan, pelaksanaan, dan pencapaian sasaran kegiatan DTL-BENIH, serta melaporkan hasilnya kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bupati/Walikota memberi arahan tindak lanjut hasil evaluasi, khususnya untuk mengatasi masalah yang dihadapi pelaksana di tingkat lapangan;

b. Dinas Pertanian Tanaman Pangan bersama Tim Teknis DTL-BENIH Provinsi Jambi melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan DTL-BENIH, serta melaporkan hasilnya kepada Gubernur Jambi.

3. MEKANISME PENGAWASAN.

a. Pengawasan terhadap pelaksanaan DTL-BENIH dilakukan melalui pengawasan internal dan fungsional;

b. Pengawasan internal dilakukan secara berjenjang mulai dari Kabupaten/Kota sampai Provinsi.

(25)

4. MEKANISME PENGENDALIAN.

Mekanisme pengendalian dilakukan secara berjenjang mulai dari kabupaten/Kota dan provinsi dengan mengacu pada laporan hasil evaluasi dan pengawasan terhadap penyimpangan administratif dan teknis pada pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan DTL-BENIH di tingkat lapangan. Pengendalian ini dilakukan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

5. MEKANISME PELAPORAN

a. Pelaporan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari LUB, Kabupaten/Kota, dan Provinsi sebagai berikut (Lampiran 26) :

(1) LUB wajib membuat pembukuan penggunaan DTL-BENIH yang terdiri dari: buku keuangan (penerimaan, pengeluaran, dan pengembalian) (Lampiran 27), buku pembelian (Lampiran 28), dan buku penjualan (Lampiran 29).

(2) LUB wajib membuat laporan bulanan dan laporan akhir dengan menggunakan Form A berdasarkan pembukuan sesuai butir (1) (Lampiran 30) dan dikirim kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Dinas Pertanian Provinsi Jambi.

(3) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota dengan menggunakan Form B (Lampiran 31) merekap seluruh laporan LUB di Kabupaten/Kota dan hasilnya disampaikan kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi;

(4) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, setiap bulan dengan menggunakan

Form C (Lampiran 32) merekap seluruh laporan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Kabupaten/Kota, dan hasilnya disampaikan kepada Gubernur.

a. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi menyusun dan menyampaikan laporan tengah tahun dan akhir tahun tentang perkembangan pelaksanaan DTL-BENIH kepada Gubernur Jambi untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengalokasikan dana kegiatan DTL-BENIH tahun berikutnya.

(26)

VIII. LAIN – LAIN

Dukungan APBD Kabupaten/Kota

Dana APBD Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2011 yang dialokasikan untuk DTL-BENIH hanya dianggarkan untuk memfasilitasi penguatan modal Lembaga Usaha Benih (LUB) dalam melakukan pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele yang diproduksi oleh petani/penangkar yang telah sesuai dengan ketentuan Balai Pengawasan danSertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Jambi, sedangkan untuk dana operasional pembinaan dan pendampingan di tingkat Kabupaten/Kota sangat diharapkan dukungan dari APBD Kabupaten/Kota.

IX. PENUTUP

Pedoman Umum DTL-BENIH, disusun sebagai bahan untuk :

1. mengarahkan gerakan pelaksanaan dilapangan dalam rangka menyelamatkan ketersediaan benih

padi atau kedele ditingkat petani/penangkar;

2. Sebagai bahan acuan bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan Instansi terkait

tingkat Provinsi dalam pelaksanaan operasional di tingkat lapangan;

3. Sebagai bahan acuan bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota dan instansi

terkait Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan operasional ditingkat lapangan serta sebagai acuan untuk menyusun petunjuk pelaksanaan (JUKLAK) di tingkat Kabupaten/Kota dengan tidak mengurangi arti dan makna yang tercantum di dalam pedum ini;

4. Dengan ditaati dan dijabarkannya PEDUM DTL-BENIH ini oleh para pelaksana

dilapangan disemua tingkatan, diharapkan kegiatan DTL-BENIH dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan.

GUBERNUR JAMBI

dto

(27)

Lampiran 1

BERITA ACARA PENYERAHAN JAMINAN PINJAMAN DTL-BENIH Antara

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAMBI Dengan

KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) PROVINSI JAMBI Nomor : ...

Pada hari ini ………, tanggal ……….. bulan……….. tahun…………. bertempat di... Jalan..., kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. . . : Kepala DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGANPROVINSI

JAMBI, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAMBI yang

berkedudukan di Jalan RM. NUR ATMADIBRATA, TELANAIPURA JAMBI yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. . . . . : Kepala/Pimpinan KPKNL . . . . . . ., dalam hal ini bertindak

untuk dan atas nama KPKNL Provinsi Jambi, yang berkedudukan di Jalan . . . yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA telah menyerahkan 1 (satu) berkas dokumen jaminan

barang bergerak dan atau barang tidak bergerak LUB (Poktan/Koptan/Koperasi)

... kepada PIHAK KEDUA dalam keadaan lengkap dan baik.

Demikian berita acara penyerahan jaminan pinjaman DTL-BENIH ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sebenar--benarnya. Berita Acara ini dibuat di :... Hari/tanggal : ...

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

... ... NIP. NIP.

(28)

Lampiran 2

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KETUA LUB ... UNIT USAHA POKTAN ...

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama ... sebagai Ketua LUB ... Unit Usaha Poktan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama LUB ……… yang berkedudukan di Jalan ………

menyatakan bahwa saya bersedia :

(a) Bersama kelompoktani mitra membentuk Kelompoktani (Poktan) sesuai dengan asas musyawarah dan mufakat sebagaimana terlampir dalam Berita Acara Kesepakatan;

(b) memberikan insentif dari hasil usaha pembelian, pengolahan,

pengemasan dan pemasaran benih/calon benih padi dan atau kedele yang bersumber dari DTL-BENIH kepada anggota poktan.

Demikian Surat Pernyataan Kesediaan ini dibuat dan ditandatangani tanpa tekanan dari pihak manapun.

YANG MEMBUAT PERNYATAAN

materai Rp.6000 Ketua LUB ... ...

MENGETAHUI

KEPALA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN/KOTA

……… NIP

(29)

Lampiran 3 BERITA ACARA RAPAT ANGGOTA POKTAN/KOPTAN/KOPERASI... UNTUK MENERIMA DTL-BENIH TAHUN 2011

Nomor : ...

Pada hari ini ………, tanggal …..…….. bulan ………..……..

tahun……...…….bertempat di... Jalan..., kami pengurus dan perwakilan kelompok anggota Poktan/Koptan/Koperasi...

No Nama Anggota Alamat No Telp Tanda tangan

1 2 3 4 5 dst

telah menyelenggarakan Rapat Anggota dan menyepakati untuk menerima DTL-BENIH yang dimanfaatkan untuk pembelian, pengolahan, pengemasan dan pemasaran

benih/calon benih padi dan atau kedele sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

Demikian Berita Acara Rapat Anggota pengurus dan perwakilan kelompok anggota dibuat dengan sebenar-benarnya.

Berita acara ini dibuat di :... Hari/tanggal : ... MENGETAHUI: Ketua Poktan/Koptan/Koperasi... ...

(30)

Lampiran 4

SURAT PERNYATAAN PENYERAHAN JAMINAN PINJAMAN DTL-BENIH Nomor : ...

Pada hari ini ………, tanggal ……….. bulan………..tahun... bertempat di...Jalan...,

kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. . . ..: Anggota Poktan/Koptan/Koperasi..., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi yang berkedudukan di Jalan . . . yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. . . . . : Pimpinan LUB...Poktan/Koptan/Koperasi... . . ., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama LUB...Poktan/Koptan/Koperasi. . . ., yang berkedudukan di Jalan . . . .. . . yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dalam rangka peminjaman DTL-BENIH dengan persyaratan jaminan yang harus dipenuhi oleh PIHAK KEDUA, dengan ini PIHAK PERTAMA secara sadar, sehat jasmani dan rohani tanpa tekanan pihak manapun bersedia menyerahkan ... (ditulis dengan huruf) berkas dokumen bukti kepemilikan barang bergerak dan atau tidak bergerak yang dijadikan jaminan untuk pinjaman DTL-BENIH kepada PIHAK KEDUA untuk selanjutnya diproses menjadi Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) dan atau Sertifikat Fidusia. Apabila dalam pengembalian DTL-BENIH terdapat tunggakan, PIHAK PERTAMA tidak keberatan jika jaminan diproses oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

Demikian Berita Acara Serah Terima jaminan ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sebenarnya dan merupakan alat bukti yang sah bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Berita acara ini dibuat di : ... Hari/tanggal : ...

. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ... ...

MENGETAHUI:

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota

...

(31)

Lampiran 5

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAMBI NOMOR : ……….

TENTANG

PENETAPAN LUB SEBAGAI PELAKSANA PEMBELIAN (UP CUP) BENIH/CALON BENIH PADI/KEDELE

Menimbang : a ... ... ... b ... ... ... Mengingat : 1 ... 2 ... 3 ...

Memperhatikan : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

(DPA-SKPD) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi No. 2.0101194552 tanggal 20 Desember Tahun Anggaran 2010

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Pertama : Menetapkan LUB sebagaimana tersebut dalam Lampiran Surat Keputusan ini, sebagai Pelaksana Pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele yang diproduksi petani/penangkar yang telah memenuhi ketentuan BPSB Provinsi Jambi.

Kedua : LUB diwajibkan membeli (up cup) benih/calon benih milik petani/penangkar dengan Dana Talangan Benih(DTL-BENIH) sesuai Surat Perjanjian Jual Beli benih/calon benihantara LUB dengan petani/penangkar untuk tahun anggaran 2011.

(32)

Lampiran 5a.

LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAMBI

NOMOR : ……….

TANGGAL : .………

DAFTAR LUB YANG DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA PEMBELIAN (UP CUP) BENIH/CALON BENIH PADI PRODUKSI PETANI/PENANGKAR

Volume pembelian benih/calon benih Padi

(Kg)

Harga Pembelian (Rp/kg)

No Nama LUB Nama Ketua

Izin Usaha/No Badan Hukum Alamat Jumlah Kel.tani

Benih Calon Benih Benih Calon Benih

Alokasi DTL-BENIH (Rp.) 1 2 3 4 5 Dst Jumlah ………., tgl……….

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi

...

(33)

Lampiran 5b.

LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAMBI

NOMOR : ……….

TANGGAL : .………

DAFTAR LUB YANG DITETAPKAN SEBAGAI PELAKSANA PEMBELIAN (UP CUP) BENIH/CALON BENIH KEDELE PRODUKSI PETANI/PENANGKAR

Volume pembelian benih/calon benih Kedele

(Kg)

Harga Pembelian (Rp/kg)

No Nama LUB Nama Ketua

Izin Usaha/No Badan Hukum Alamat Jumlah Kel.tani

Benih Calon Benih Benih Calon Benih

Alokasi DTL-BENIH (Rp.) 1 2 3 4 5 Dst Jumlah ………., tgl……….

(34)

Lampiran 6.

SURAT PERJANJIAN/KONTRAK Antara

PENGGUNA ANGGARAN (PA) Dengan LUB...Nomor...

Tentang

PEMBELIAN (UP CUP) BENIH/CALON BENIH PRODUKSI PETANI/PENANGKAR

Pada hari ini, . . . tanggal . . . bulan . . . . tahun dua ribu sebelas bertempat di Kantor DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAMBI, Jalan RM. Nur Atmadibrata Jambi, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. . . : Pengguna Anggaran Kegiatan Provinsi Tahun Anggaran 2011, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi yang berkedudukan di Jalan RM. Nur atmadibrata, Telanaipura, Jambi yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. . . . . : Pimpinan LUB .../Poktan/Koptan/Koperasi. . . , dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama LUB . . . ., yang berkedudukan di Jalan . . . . . . . . . . . yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian/Kontrak yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk pelaksanaan kegiatan pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele produksi petani/penangkar dalam kelompoktani dengan Dana Talangan Benih (DTL-BENIH), dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal-pasal berikut.

Pasal 1

DASAR PELAKSANAAN

a. Keppres Nomor 42 Tahun 2002, tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja;

b. Peraturan Gubernur Jambi tentang Pengelolaan Dana Talangan untuk Mendukung Ketersediaan Benih Tanaman Pangan Varietas Unggul Bermutu Tahun 2011;

c. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah ( DPA SKPD ) Tahun 2011 Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi Nomor : 2.0101194552. tanggal 20 Desember .2010; d. Surat Edaran Gubernur Jambi tentang Petunjuk Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah di

(35)

Lanjutan Lampiran 6.

e. Keputusan Gubernur Jambi, Nomor:……… tanggal ……….tentang Penetapan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Provinsi Jambisebagai penanggung jawab pengelolaan DTL-BENIH.

f. Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi

Nomor:……… tanggal ………, tentang Penetapan Lembaga Usaha Benih (LUB)

g. Surat Kerjasama Jual Beli Benih/calon benih padi dan atau kedele antara LUB ... dengan Kelompoktani/Penangkar ...Nomor :………. tanggal …………

h. Surat Perjanjian Kontrak/Kerjasama Penjualan benih padi dan atau kedele antara LUB... dengan ... Pasal 2

LINGKUP PEKERJAAN DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

(1) PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan melaksanakan pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele sebanyak ………ton dengan harga wajar , dengan kelompoktani/penangkar tersebut sebagaimana terlampir pada surat perjanjian/kontrak ini.

(2) PIHAK KEDUA setelah melakukan pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele pada ayat 1 (satu) pasal ini wajib melakukan pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele minimal dua kali putaran.

(3) Surat perjanjian/kontrak ini mulai berlaku efektif setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Adapun jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele petani /penangkar dalam kelompoktani sesuai surat perjanjian/kontrak sampai tanggal 20 Desember 2011.

Pasal 3

SUMBER DANA DAN JUMLAH BIAYA

Sumber dana dan jumlah biaya pembelian (up cup) benih/calon benih padidan atau kedele produksi petani/penangkar dalam kelompoktani seperti dimaksud pada pasal 2 Surat Perjanjian/Kontrak ini adalah :

(1) Sumber dana sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun 2011, D inas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi Nomor :2.0101194552 . tanggal 20 Desember 2010.

(2) Jumlah biaya yang diperlukan disepakati sebesar Rp. ……….…..……,- (dengan huruf).

(3) Setelah masa kontrak berakhir atau selambat-lambatnya tanggal 20 Desember 2011, PIHAK KEDUA berkewajiban mengembalikan seluruh dana pinjaman yang digunakan untuk pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele petani/penangkar dalam kelompoktani sesuai nilai kontrak ke Rekening Bendaharawan Pengeluaran Provinsi.

(4) Bendaharawan Pengeluaran Provinsi, berdasarkan ayat (3) pasal ini selanjutnya menyetorkan seluruhnya ke Rekening Kas Daerah dengan nomor rekening ... dalam waktu 1 x 24 jam setelah tanggal penerimaan.

(36)

Lanjutan Lampiran 6.

Pasal 4 PEMBAYARAN

Pembayaran harga pembelian ( up cup ) benih/calon benih padi dan atau kedele petani/penangkar dalam kelompoktani dimaksud pada pasal 3 Surat Perjanjian/Kontrak ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA

kepada PIHAK KEDUA, dilaksanakan melalui Biro Keuangan Setda Provinsi Jambi dan Rekening Kas Daerah ……… (yang berkedudukan di ibu kota provinsi), dengan cara pembayaran langsung ke rekening

Lembaga Usaha Benih ( LUB ) ………. pada Bank ………Jl. ……….. Nomor Rek.: ……….……….……

Pasal 5 JAMINAN

(1) PIHAK KEDUA menyerahkan jaminan beserta Sertifikat APHT/Sertifikat Fidusia/Surat Kuasa Jual dalam bentuk barang bergerak dan atau tidak bergerak senilai Rp. ……….,- (dengan huruf).

(2) PIHAK PERTAMA mengembalikan jaminan kepada PIHAK KEDUA setelah PIHAK KEDUA

mengembalikan seluruh dana talangan benih untuk pembelian (up cup) benih/calon benih petani/penangkar dalam kelompoktani yang diterima dari PIHAK PERTAMA , yang dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Jaminan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 6 S A N K S I

(1) Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pembelian (up cup) benih/calon benih padi dan atau kedele petani/penangkar dalam kelompoktani sesuai dengan Pasal 2 ayat (1), maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian/kontrak batal.

(2) Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak dapat mengembalikan seluruh dana yang diterima dari PIHAK

PERTAMA sesuai dengan batas waktu seperti tersebut pada pasal 3 ayat (3) yang disebabkan oleh kesalahan/kelalaian atau hal-hal lain dalam batas tanggungjawab PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda 1 0/

00 (satu perseribu) untuk setiap hari keterlambatan dan maksimum 5% (lima perseratus) dari sisa tunggakan (50 hari)sejak tanggal jatuh tempo.

(3) Apabila dalam waktu yang telah ditetapkan sebagaimana tersebut dalam ayat (2), PIHAK KEDUA tidak mengembalikan dana yang diterima dari PIHAK PERTAMA, maka jaminan/agunan sebagaimana tersebut dalam Pasal 5 ayat (1) diserahkan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) untuk diproses sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

NOM OR :PEN zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA 06.02.02IPROC.BTH/LPPNPII09/20 16106 P~~ Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI)

[r]

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan, jadwal survey/ observasi dan tugas

Johanne, Antonius (2002) Pengaruh Gaya Kepemimpinan Motivasi dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Salesman Kanvas, Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, VOl .2..

Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal negara ke dalam modal Perusahaan Umum (Perum) Sarana Pengembangan Usaha yang didirikan berdasarkan

Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan Hakim adalah Hakim di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peradilan Agama

: Rapat Menindaklanjuti Progress Proses Kepemilikan Aset Lahan eks Proyek Mekatani pada Dinas Pertanian, Tanaman Pangan & Hortikultura Prov. Dinas Pertanian,

Dalam Ath-Thoriqoh Al Qadiriyyah w annaqsyabandiyah “Al Utsmaniyy ah” mengajarkan kepada jama’ah Ath-Thoriqoh untuk tidak membeda-bedakan, seperti halnya contoh,