STRATEGI EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN MISKIN (STUDI KASUS: JORONG PASIE KENAGARIAN TIKU SELATAN
KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM)
JURNAL
REFINA ZULFAYETI 09070147
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG 2014
(STUDI KASUS: JORONG PASIE KENAGARIAN TIKU SELATAN KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM)
Refina Zulfayeti1 Maihasni2
Firdaus3
Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
This research was motivated presence of poor fishermen house holds in Jorong Pasie because the majority of household head sworking as a fisherman. Income fisherman always erratic and sometimes even a loss making life increasingly difficult for fishermen affected by natural factors. Fishermen whose position as a small fishing classified into different poor fishermen with large fishing in come. Lifeis very poor fishing house holds far from prosperous due to irregular income, making fishermen must do every thing possible to keep it met the needs of clothing, food, housing and children's education costsare also to be metso tha tthe fishing more difficult.The purposeof this studyis to describe the strategy of the house hold economy of poor fishermen in South survive Jorong Pasie Kenagarian Tiku Selatan.
This study uses the theory proposed by James Coleman on rational choice about the actor who is seen as aman of purpose and action focused on efforts to achieve these objectives, the actors them selveshave a choice or value and satisfaction. The research is a qualitative descriptive approach, a technique usedin data collecti on are observation, interview. Selection techniques informant swas purposive sampling(aims) in which the informant set deliberately by the researcher, based on the needs and the adequacy of the amount of research data, the accuracy of the data to be analyzed using techniques Milles and Huberman.
The results of this study in dicate that the economic strategy undertaken poor fishing house holds in Jorong Pasie to meet the needs of clothing, food, housing and children's educationare: doinga side jobin the form of 1) open a coffee shop 2) selfish 3) screaming chicken 4) do the loan. Forms involvement family members ineconomic activity 1) involving wife works for a living and 2) engage the child in making a living.
Keyword: Household, Fisherman, Poor
1
Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Pembimbing I
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang dihadapkan pada banyak masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia adalah
ketidakmerataan yang terlihat dari masih banyaknya rumah tangga yang berada dibawah garis kemiskinan yang diukur dengan kebutuhan pokok seperti sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan yang juga minimum (BPS Kabupaten Agam 2013).
Bila dilihat dari pendekatan dalam memahami masalah, kemiskinan adalah kondisi yang disebabkan karena beberapa kekurangan dan kecacatan baik dalam
bentuk biologis, psikologis maupun
kultural yang menghalangi seseorang
memperoleh kemajuan dalam
kehidupannya. Disamping itu, merujuk pada faktor struktural fungsional dimana
seseorang menjadi miskin karena
masyarakat yang mempunyai karakteristik distribusi penguasaan yang timpang.
Kemiskinan juga merupakan suatu
keadaan ketika seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental dan fisiknya dalam kelompok tersebut atau
deprivasi terhadap sumber-sumber
pemenuhan kebutuhan dasar seperti
sandang, pangan, papan, kesehatan dan
pendidikan dasar, hal inilah yang disebut kemiskinan absolut (Mafruh, 2009:10).
Menurut pendapat Syahrizal
(2006:2) Sebagian besar penduduk miskin di Indonesia itu bermukim di pedesaan yang umumnya terdiri dari golongan petani, buruh tani dan nelayan. Golongan petani dan nelayan sebagian termasuk penduduk yang berada di bawah garis
kemiskinan dikarenakan petani dan
nelayan tidak dapat berkerja disektor lain
karna minimnya pengetahuan dan
keahlian, pada umumnya penduduk miskin dipedesaan lebih besar dari pada jumlah
penduduk miskin diperkotaan (BPS
Kabupaten Agam 2013).
Salah satu daerah yang menjadi sentral nelayan (golongan nelayan) dan usaha kelautan di Kabupaten Agam hanya terdapat di Kecamatan Tanjung Mutiara.Di
Kecamatan Tanjung Mutiara yang
tergolong rumah tangga miskin adalah kepala keluarga yang berkerja sebagai nelayan. Rumah tangga miskin juga diklasifikasikan atas 4 kategori, yang pertama rumah tangga sangat miskin berjumlah 380 kk, kedua rumah tangga miskin 291 kk, ketiga rumah tangga hampir miskin 544 kk, keempat rumah tangga rentan miskin 708 kk.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Jorong Pasie Jika dilihat dari segi struktur geografis wilayah Jorong
Pasie merupakan daerah produksi ikan laut satu-satunya di Kabupaten Agam. Namun aset yang mereka miliki tidak menjamin kehidupan bagi masyarkat di Jorong Pasie, terutama bagi para kepala keluarga sebagai nelayan kecil. Penghasilan yang didapat dari melaut tidak sebanding
dengan pengeluaran, yang mana
pengeluaran lebih tinggi dibandingkan penghasilan.
Rumah tangga nelayan miskin di Jorong Pasie sangat jauh dari kata sejahtera karena pengeluaran lebih tinggi dari pada penghasilan, sehingga nelayan harus melakukan berbagai cara agar dapat terpenuhinya kebutuhan rumah tangga nelayan. Dalam melakukan aktivitas dilaut nelayan sangat dipengaruhi oleh faktor alam seperti badai, ombak besar terkadang membuat nelayan tidak bisa ke laut, sehingga penghasilan nelayan terkadang
tidak menentu. Selain itu Karena
keterbatasan alat yang mereka miliki dalam menangkap ikan di laut sangat memepengaruhi hasil produksi. Selain itu bagi nelayan miskin yang tidak memiliki dana dan kemapuan untuk mengelola hasil tangkapan mereka, satu-satunya jalan keluar untuk memperoleh uang dalam waktu cepat adalah bagaimana menjual secapat mungkin ikan hasil tangkapannya, meskipun harus rela menerima harga murah, karna posisi nelayan dengan pembeli ikan selalu kalah akibat sifat hasil
produksi mereka yang rentan waktu. Seorang pembeli ikan tidak masalah
menunda membeli ikan, sedangkan
nelayan mencoba melawan harga dari pembeli ikan justru akan membuat harga
jual ikan merosot dratis karena
kesegarannya berkurang.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah: bagaimana strategi ekonomi rumah tangga nelayan miskin di JorongPasie Kenagarian Tiku Selatan agar terpenuhi kebutuhan pangan, papan, sandang agar tetap bertahan hidup?
Penelitian yang berkaitan dengan konsep rumah tangga nelayan miskin
pernah dilakukan oleh penelitian
terdahulu. Seperti yang peneliti ketahui antara lain:
Syahrizal (2006) yang meneliti tentang, “Strategi Buruh Perkebunan
Mengatasi Kemiskinan (Studi di
Perkebunan Teh PT. Mitra Kerinci Sumatra Barat)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi buruh perkebunan (posisi mereka dalam struktur masyarakat perkebunan,
tingkat pendapatan dan kondisi
kehidupan). Adapun hasil penelitiannya
adalah keadaan ekonomi buruh
perkebunan sangat sulit dikarenakan tidak memiliki lahan yang luas membuat penghasilnya mereka sedikit.
Irwan (2013) tentang, “Strategi
Bertahan Hidup Perempuan Penjual
Buah”. Adapun tujuan penelitiannya untuk mendeskripsikan strategi bertahan hidup
perempuan penjual buah-buahan,
Penelitian ini mendapatkan hasil untuk
bertahan hidup dalam keluarga
menerapkan pola nafkah ganda, kebutuhan keluarga yang belum terpenuhi sehingga mendorong perempuan memilih usaha ini. Penelitian ketiga dilakukan oleh
Endang Kristina (2013) tentang
“Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Teripang di Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai”.Adapun tujuan penelitiannya mengetahui kondisi sosial ekonomi nelayan teripang. Hasil
penelitian ini adalah perkembangan
kehidupan social ekonomi nelayan
teripang di Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai selama tahun 1997 sampai tahun 2012, telah berjalan dengan baik dan telah membawa kontribusi yang dapat dikatakan meningkat dari tahun ke tahun.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
Pendekatan kualitatif yaitu sebuah metode penelitian yang datanya dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan
angka-angka (Afrizal, 2005:14).
Sedangkan tipe penelitian deskriptif.
Informan penelitian diambil menggunakan
teknik purposive sampling dan informan yang peneliti dapatkan dalam penelitian ini yaitu rumah tangga nelayan miskin berjumlah 25 orang (Moleong, 2010:90).
Sesuai tujuan penelitian yang hendak dicapai maka data yang hendak dikumpulkan data primer dan sekunder. Data primer, merupakan data yang diperoleh oleh sipeneliti langsung dari informan dilapangan, sedangkan data
sekunder juga merupakan data
dikumpulkan oleh sipeneliti dari lapangan yang bersumber dari literatur-literatur dan instansi yang terkait dengan data-data tentang kemiskinan (Moleong, 2010:190).
Metode pengumpulan data
merupakan langkah yang paling utama dalam sebuah penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data, hal-hal yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data dengan cara observasi, wawancara, studi dokumen (Iskandar, 2009:219).
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian yang telah
dilakukan diperoleh hasil: Pertama,
gambaran kemiskinan rumah tangga
nelayan miskin di Jorong Pasie. 1. Kondisi Papan
Perumahan mereka yang berada
disepanjang pinggiran pantai Tiku, dengan kondisi yang tidak permanen, maksudnya lantai yang masih terbuat dari tanah,
dinding yang masih dari kayu, atap dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, serta fasilitas kamar mandi yang tidak layak untuk dipakai tidak sesuai dengan standar kesehatan.
2. Kondisi Pangan
Makanan bergizi tidak berlaku dalam rumah tangga nelayan nelayan kecil yang umumnya berada pada kondisi miskin. Mereka makan hanya apa adanya. 3. Kondisi Sandang
Kondisi sandang yaitu berupa pakaian, membeli pakaian hanya satu kali setahun pada hari raya, terutama bagi anak-anak mereka yang masih sekolah, memakai baju baru pada hari raya sudah menjadi tradisi.
4. Penghasilan Nelayan Miskin
Penghasilan nelayan setiap harinya saat ini rata-rata Rp. 30.000 sampai Rp. 40.000, penghasilan itu murni diperoleh nelayan melaut mulai pukul 5.30 WIB dan pulang pukul 10.00 WIB.
5. Pendidikan
Nelayan di Jorong Pasie menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak
mereka tetapi tidak mampu untuk
memberikan pendidikan yang terbaik dikarenakan besarnya biaya, saat ini banyak nelayan yang berjuang untuk
menyekolahkan anak-anak mereka
minimal sampai tamat tingkat SMA.
Kedua, strategi ekonomi 1. Kerja sampingan
Selain melaut nelyan melakukan perkerjaan sampingan agar terpenuhinya
kebutuhan ekonomi keluarga seperti
menjual ikan pada pedagang ikan keliling, membuka warung kopi, berternak ayam, memijam uang kepada tetangga dan juragan ikan.
2. Melibatkan Anggota Keluarga
Selain kerja sampingan nelayan miskin melibatkan anggota keluarga dalam kegiatan ekonomi.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah
dilaksanakan di Jorong Pasie Kenagarian Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, peneliti mendapatkan hasil:
Strategi ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga nelayan miskin agar tetap terpenuhinya kebutuhan hidupnya, adalah dengan melakukan perkerjaan sampingan, bentuk perkerjaanya berjualan
ikan kepada penjual ikan keliling,
membuka warung kopi, bertenak ayam kampung, memijam kepada tetangga dan
juragan pembeli ikan. Bentuk dari
keterlibatan anggota keluarga yaitu istri nelayan yang ikut membantu diwarung kopi, berjualan dirumah, berjualan dipasar, serta keterlibatan anak dalam berkerja.
DAFTAR PUSTAKA Buku
Afrizal. 2005. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Padang: Laboratorium FISIP UNAND. Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian
Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualiatatif). Jakarta: GP Press. Mafruh, Izza. 2009. Multidimensi
Kemiskinan. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Moleong J, Lexi. 2010. Metode Penelitian Naturalistik. Bandung: PT Remaja Rosda Kary.
Syahrizal. 2006. Strategi Buruh Perkebunan Mengatasi Kemiskinan. Padang: Andalas University Press.
Skripsi
Endang Kristina. 2013. Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Teripang di Kematan Siberut Selatan
Kabupaten Kepulauan Mentawai. Padang : Jurusan Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Padang. Irwan.2013.Strategi Bertahan Hidup
Perempuan Penjual Buahdi Pasar Raya Padang.Padang:Jurusan pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Padang.
Syahrizal. 2006. Strategi Buruh Perkebunan Mengatasi Kemiskinan. Padang: Andalas University Press.
72