48
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINEKOLOGI DIRUANGAN D ATAS
RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO
FAMILY SUPPORT LEVEL RELATIONS WITH ANXIETY OF PATIENTS WITH GYNECOLOGI DISEASE IN ROOM D DEPARTMENT IN PROF. DR. R.D. Kandou HOSPITAL MANADO
Yudhistira Mirah*, Nursalam**, Tinneke Tandipajung ***.
*Mahasiswa Fak. Keperawatan, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
**Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
***Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRAK
Penyakit ginekologi merupakan penyakit yang sering terjadi pada perempuan, jenis Penyakit tersebut adalah Kanker serviks, Mioma uteri, kista ovarium. Kanker serviks adalah merupakan kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah Rahim yang terletak antara Rahim (uterus) dan dengan liang senggama (vagina), Mioma uteri adalah neoplasmma jinak yang berasal dari lapisan otot uterus yang disebut juga dengan leiomyoma uteri atau uterine fibroid, Kista ovarium merupakan pembesaran sederhana ovarium normal, folikel degraf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium. Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua mahkluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit ginekologi di ruangan D atas RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini merupakan penelitian survei, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampe sebanyak 30 responden, pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di ruangan D atas RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado. Hasil analisis bivariate pada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit ginekologi dari hasil statistic uji korelasi menunjukkan besarnya korelasi antara hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan adalah koefisien korelasi (r)=0.457 dengan nilai signifikan (p)=0.011 hasil ini menunjukan <0,05. hasil ini dapat disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit ginekologi.
Kata Kunci : Dukungan keluarga,Kecemasan
ABSTRAC
Gynecological disease is a disease that often occurs in women, the disease is a type of cancer of the cervix, uterine myoma and ovarian cysts. Cervical cancer is a cancer that occurs in the uterine cervix, an area in the female reproductive organ is the entrance to the uterus, located between the womb (uterus) and the hole intercourse (vaginal), myoma uteri is neoplasmma benign derived from the muscle layer of the uterus which is also called uterine leiomyoma or uterine fibroids, ovarian cysts is a simple enlargement of the ovaries normal, degraf follicle or corpus luteum or ovarian cysts may arise from the growth of the ovarian epithelium. Anxiety is an individual response to a state that is not pleasant and experienced by all beings in everyday life. family is a member of the household who are related through consanguinity, adoption or marriage. This study aims to determine the relationship of family support and level of anxiety in patients with gynecological diseases in room D on the department of Prof. dr. R. D. Kandou Manado. This study is a survey research, using cross sectional approach. Total sampling are 30 respondents, with purposive sampling technique. This research was conducted in room D, Gynecological department of Prof. dr. R. D. Kandou Hospital Manado. Results of bivariate analysis on the relationship of family support with the level of anxiety in patients with gynecological diseases of the results of statistical correlation test shows the correlation between the relationship of family support with the level of anxiety is the correlation coefficient (r) = 0457 with significant values (p) = 0.011 these results show < 0.05. These results can be concluded that there is a family support relationship with the level of anxiety in patients with gynecological diseases.
49 PENDAHULUAN Dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat salah satu yang diperhatikan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal adalah kesehatan perempuan khususnya kesehatan reproduksi karena dampaknya luas dan menyangkut beberapa aspek kehidupan, Perempuan memegang peranan utama terhadap kelangsungan generasi penerus bagi suatu Negara, sehingga kesehatan perempuan memberikan pengaruh yang sangat besar. Kesehatan perempuan juga merupakan parameter kemampuan Negara dalam menyelenggarakan kesehatan terhadap masyarakat (Christian 2012)
Penyakit ginekologi merupakan penyakit yang sering terjadi pada perempuan dan juga dapat menyebkan kematian. Dan berdasarkan catatan dari rekam medis di RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado di tahun 2015 penderita penyakit ginekologi yang terbanyak antara lain Kanker serviks 237 kasus, Mioma uteri 90 kasus, Kista ovarium 122 kasus (Data rekam medis RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado)..
Kecemasan Menurut Sulistiawati (2005) adalah Pengalaman cemas seseorang tidak sama pada beberapa situasi dan hubungan interpersonal. Hal-hal yang dapat menimbulkan kecemasan biasanya bersumber dari Ancaman integritas biologi meliputi gangguan terhadap kebutuhan dasar makan, minum, kehangatan, seks, ancaman terhadap keselamatan diri, tidak menemukan intergritas diri, tidak menemukan status dan prestise, tidak memperoleh pengakuan dari orang lain, ketidaksesuaian pandangan diri dengan lingkungan nyata
Jenis dukungan keluarga yaitu: Dukungan instrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit. Dukungan informasi, yaitu keluarga
berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator (penyebar informasi) Dukungan penilaian (appralsal), yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator identitas keluarga. Dukungan emosional, yaitu keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi (Setiadi, 2008).
Penyakit- penyakit Ginekologi sering dikaitkan dengan rasa sakit dan penderitaan, hal ini menunjukkan bahwa gejala, diagnosis dan pengobatan penyakit- penyakit ginekologi merupakan stressor utama yang mampu mempengaruhi kualitas hidup. Dukungan keluarga merupakan hubungan yang sangat penting. Hal ini penting untuk diniliai dari keluarga penderita, jenis strategi koping yang digunakan untuk mengatasi beban dalam perawatan penderita dan megantasi permasalahan kualitas hidup yang rendah dan strategi koping negatif.
Perempuan yang mengalami penyakit ginekologi sering merasa dirinya tidak siap untuk menghadapi penyakit tersebut dan khawatir juga merasa takut dengan penyakit yang dialaminya. Penyakit ginekologi merupakan penyakit yang dapat mengancam jiwa terbesar bagi perempuan. Pada wawancara pendahuluan yang dilakukan diruangan D atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado penderita dengan penyakit- penyakit ginekologi mengatakan sangat cemas dengan penyakit yang diderita
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “ Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit ginekologi di ruangan D atas RSUP Prof Dr. R. D. kandou Manado “
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk
mengetahui hubungan antar variabel dan menjelaskan hubungan yang ditemukan. Dan merupakan penelitian survei yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Dengan pendekatan cross sectional mengenai hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit ginekologi dalam hal ini kanker serviks, mioma uteri, kista ovarium dimana penelitian dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yang relatif
pendek dan tempat tertentu variabel bebas dan variabel terikat dilakukan sekali waktu pada saat. (Nursalam, 2013)
Untuk melakukan pengumpulan data peneliti menggunakan instrumen sebagai pedoman pengumpulan data berupa kuesioner. Dan populasi dalam hal ini pasien dengan penyakit ginekologi (kanker kerviks, kista ovarium, mioma uteri) sebanyak 32 orang, dan sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian dari sampling(Nursalam 2013).
50 Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 sampel cara pemilihan sampling pada penelitian ini dengan cara purposive sampling dihitung secara manual,kemudian mengidentifikasi variabel dependen dan independen. Data diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner kepada semua pasien dengan penyakit ginekologi dalam hal ini yaitu (kanker serviks, kista ovarium, mioma uteri) yang berisi pertanyaan dan peryataan serta pilihan jawaban dari kuesioner dan akan dilakukan uji analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan uji statistic yang sesuai dengan skala data yang tersedia.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data, yaitu : identifikasi terhadap responden, pemberian nomor pada lembar kuesioner yang telah di isi responden, memeriksa kembali kelengkapan kuesioner atau jawaban yang diberikan responden. Setelah dipastikan terisi dengan lengkap maka kegiatan selanjutnya adalah tahap pengolahan data dan analisa data
Penelitian ini menggunakan Analisis inferensial (uji signifikansi). Uji yang digunakan harus sesuai dengan rancangan penelitian. Dengan menggunakan uji korelasi yaitu spearman rho (Nursalam,2013). Dengan tingkat signifikansi adalah < 0,05.
HASIL PENELITIAN 1. Analisa Univariat
Tabel 1. Tentang responden berdasarkan umur pasien ginekologi diruangan D atas RSUP Prof. dr. R. D. Kandou. Manado tahun 2016
No Umur Frekuensi Percentase (%)
1 17-25 tahun 2 6 2 26-35 tahun 2 7 3 36-45 tahun 12 40 4 46-55 tahun 9 30 5 56-65 tahun 3 10 6 >65 tahun 2 7 Total 30 100
Berdasarkan tabel 1 di atas responden pasien ginekologi di yang paling banyak adalah
umur 36-45 Tahun dengan 12 Responden (40%).
Tabel 2. Tentang responden berdasarkan tingkat pendidikan pasien ginekologi diruangan D atas RSUP Prof. dr. R. D. Kandou. Manado tahun 2016
No Pendidikan Frekuensi Percentase (%)
1 SD 5 17
2 SMP 3 10
3 SMA 15 50
4 Sarjana 7 23
Total 30 100
Berdasarkan tabel 2 di atas responden pasien dengan tingkat pendidikan SMA yang paling
banyak adalah 50 % dengan 15 Responden (50%).
Tabel 3. Tentang responden berdasarkan penyakit ginekologi diruangan D atas RSUP Prof. dr. R. D. Kandou. Manado tahun 2016
No Penyakit Frekuensi Percentase (%)
1 Kanker serviks 12 40
2 Kista ovarium 10 33
3 Mioma uteri 8 27
Total 30 100
Berdasarkan tabel 3 di atas responden pasien ginekologi dengan penyakit Kanker serviks
paling banyak dengan 12 responden (40%).
51
Tabel 4. Tentang responden berdasarkan Dukungan keluarga diruangan D atas RSUP Prof. dr. R. D. Kandou. Manado tahun 2016
No Dukungan keluarga Frekuensi Percentase (%)
1 Kurang 18 60
2 Sedang 4 13
3 Baik 8 27
Total 30 100
Berdasarkan tabel 4 di atas responden pasien ginekologi dengan dukungan keluarga kurang
yang paling banyak yaitu 18 responden (60%).
Tabel 5 Tentang responden berdasarkan tingkat kecemasan pasien ginekologi diruangan D atas RSUP Prof. dr. R. D. Kandou. Manado tahun 2016
No Kecemasan Frekuensi Percentase (%)
1 Tidak cemas 6 20
2 Ringan 8 27
3 Sedang 13 43
4 Berat 3 10
Total 30 100
Berdasarkan tabel 5 di atas responden pasien ginekologi dengan tingkat kecemasan sedang
paling banyak dengan 13 responden (43%)
2. Analisa Bivariat
Table 6. Tabulasi silang Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit ginekologi diruangan D atas RSUP Prof. dr. R. D. Kandou. Manado tahun 2016
Kecemasan
Berat Sedang Ringan Tidak cemas Total
N % N % N % N % N %
Dukungan keluarga Baik 0 0% 1 3,33% 4 13,33 3 10% 8 26,66% Sedang 0 0% 2 6,67% 2 6,67% 0 0% 4 13,34% Kurang 3 10% 10 33,33% 2 6,67% 3 10% 18 60% Total 3 10% 13 43,33% 8 26,67 6 20% 30 100%
Significant (p)= 0,011
Correlation Spearman Rho (r) = 0.457 Berdasarkan tabel 6 diatas table tabulasi silang
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan menunjukkan bahwa dari 30 responden yang paling besar presentasenya adalah dukungan keluarga yang kurang dengan tingkat kecemasan yang sedang yaitu 10 responden (33,33%) Dari hasil analisa hubungan kedua variable diatas dengan menggunakan uji statistic Spearman’s rho didapati nilai signifikan dari hubungan kedua variable tersebut adalah
(p)=0,011 yang menunjukan nilai tersebut <0,05 dengan demikian Ha diterima atau ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit ginekologi di ruangan D atas RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado, sedangkan koefisien korelasi (r) = -0.457 menunjukan tingkat hubungan antara variable bebas dan terikat.
PEMBAHASAN Hasil uji statistic (spearman rho)
didapati nilai signifikan dari hubungan kedua variable tersebut adalah (p)=0,011 yang menunjukkan nilai tersebut <0,05 dengan demikian Ha diterima atau ada hubungan
antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit ginekologi di ruangan D atas RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado, sedangkan koefisien korelasi mendapat hasil (r) = 0.457 menunjukan
52 ada hubungan antara variable bebas dan terikat.
Dalam penelitian ini dukungan dari anggota keluarga dapat mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakan oleh pasien, hal ini diperoleh dari hasil penelitian karena dari 30 responden dukungan keluarga yang kurang ada sebanyak 18 responen,dukungan keluarga sedang 4 responden, dukungan keluarga baik 8 rsponden sedangkan hasil dari tingkat kecemasan yang berat 3 responden, kecemasan sedang 13 responden, kecemasan ringan 8 responden, tidak cemas 6 responden
Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua mahkluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat diobervasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang spesifik. Kecemasan pada individu dapat memberikan motivasi untuk mencapai sesuatu dan merupakan sumber penting dalam usaha memelihara keseimbangan hidup.Kecemasan berbeda dengan rasa takut, karakteristik rasa takut adalah adanya objek/sumber yang spesifik dan dapat diidentifiksai serta dapat dijelaskan oleh individu.Kecemasan terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap harga diri atau identitas diri yang sangat mendasar bagi keberadaan individu. Kecemasan dikomunikasikan secara interpersonal dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, menghasilkan
peringatan yang berharga dan penting untuk upaya memelihara keseimbangan diri dan melindungi diri (Sulistiawati, 2005). keluarga adalah kesatuan dari orang-orang dalam perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah (Setiadi,2008). Peran anggota keluarga sangat penting dalam memberikan dukungan bagi anggota keluarga lain yang sakit.
Peneliti berasumsi bahwa dukungan keluarga ternyata punya peranan yang kuat, dimana dukungan keluarga yang kurang memiliki peluang yang besar untuk menambah tingkat kecemasan pasien. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang telah peneliti peroleh yaitu terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan dikarenakan keluarga kurang mendukung selama pasien sakit.
Hasil yang sama diperoleh dari penelitian yang dilakukan Wulandari (2011) tentang hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi di RSUP Dokter Kariadi Semarang yang menyebutkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan (p=0,018).
Hasil yang sama juga dengan Jannatun(2010) Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu primipara menghadapi persalinan diPuskesmas Pamulang kota Tanggerang Selatan yang mana terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan(p=0,0001).
Simpulan & Saran Simpulan 1. Pasien penyakit ginekologi di ruangan D
atas RSUP Prof. dr. R.D Kandou Manado kurang mendapat dukungan keluarga 2. Pasien penyakit ginekologi di ruangan D
atas RSUP Prof. dr. R.D Kandou Manado memiliki tingkat kecemasan yang sedang
3. Keluarga yang kurang mendukung mengakibatkan meningkatnya kecemasan pasien penyakit ginekologi di Manado
Saran 1. Profesi keperawatan
Lebih meningkatkan observasi dan intervesi keperawatan dalam mengatasi masalah respon negative dan koping stress yang tidak efektif
2. Keluarga
Keluarga harus lebih banyak memberikan dukungan kepada pasien untuk mengurangi tingkat kecemasan.
3. Institusi pendidikan
Hendaknya hasil penelitian dapat menjadi sumber informasi dan acuan belajar untuk pengembangan ilmu keperawatan
4. Peneliti
Hendaknya hasil penelitian Ini dapat menjadi langkah awal untuk penelitian selanjutnya dalam bidang keperawatan.
53 Daftar Pustaka Christian Berhandus. 2012, Jenis – jenis
penyakit ginekolgi umum menurut urutan terbanyak di BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Dessy Wulandari, 2011, Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi di rsup dokter kariadi semarang tahun 2011, Universitas Muhamadiyah, Semarang.
Nur Jannatun.2010. hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada ibu primipara menghadapi persalinan dipuskesmas Pamulang Kota Tanggerang Selatan
Nursalam. 2013. metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis edisi 3 : penerbit salemba medika, jakarta.
Setiadi.2008.Keperawatan Keluarga, Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. ECG: Jakarta
Data Rekam Medis RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, 2015.