Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian atau dalam mengumpulkan data (Djajasudarma, 2010, hlm. 4). Selain itu, metode penelitian bahasa menurut Djajasudarma (2010, hlm. 4) berhubungan erat dengan tujuan penelitian bahasa. Penelitian bahasa bertujuan untuk mengumpulkan, mengkaji data, serta mempelajari fenomena-fenomena kebahasaan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan dan teori yang bersifat eklektif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori morfologi dan linguistik kognitif. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dan menggunakan analisis data secara sinkronik. Menurut Djajasudarma (2010, hlm. 9) metode penelitian deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat deskripsi, maksudnya membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang teliti. Metode ini dikatakan pula sebagai pencarian data dengan interpretasi yang tepat.
Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat yang sedang terjadi atau kecenderungan yang tengah berkembang (Sumanto, 1990, hlm. 47). Pendekatan kualitaif yang bersifat deskriptif ini lebih banyak menghasilkan analisis penelitian berupa gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Sedangkan, analisis data secara sinkronik merupakan penelitian bahasa yang dilakukan dengan mengamati fenomena suatu bahasa pada suatu kurun waktu tertentu, jadi bersifat deskriptif.
Untuk memperjelas tentang metode penelitian, maka akan dipaparkan desain penelitian berupa bagan komponen-komponen analisis data yang diadaptasi dari model Milles dan Huberman (1992, hlm. 2).
Bagan 3.1 Desain Penelitian
Penyimpulan data: 1. Jenis abreviasi pada
ranah kesehatan 2. Pola pembentukan
abreviasi pada ranah kesehatan.
3. Jenis abreviasi yang dominan terjadi pada ranah kesehatan. 4. Pemahaman penutur
bahasa Indonesia terhadap penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan.
Hasil penganalisisan: Mengetahui jenis, pola pembentukan, jenis abreviasi yang dominan terjadi serta pemahaman penutur bahasa Indonesia terhadap penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan.
Teknik Pengumpulan Data: 1. Teknik Dokumentasi 2. Teknik Angket
Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan
(Kajian Morfologis)
Sumber Data dan Data:
1. Sumber data yang digunakan berupa Kamus Saku Kedokteran Dorlan edisi 25, Glosarium Data dan Informasi Kesehatan 2006, daftar Singkatan Medis, responden, dan narasumber dari seorang bidan, perawat, serta apoteker. 2. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
data dalam bentuk tulisan. Data yang diambil hanya berupa nama-nama penyakit dan nama virus yang menyebabkan penyakit tersebut.
Penganalisisan Data:
1. Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis data ke dalam jenis abreviasi pada ranah kesehatan yang berupa singkatan, penggalan, akronim, kontraksi dan lambang huruf. Berdasarkan teori abreviasi dari Kridalaksana (2010).
2. Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis data berdasarkan pola abreviasi yang terjadi pada ranah kesehatan. Berdasarkan teori abreviasi dari Kridalaksana (2010).
3. Mendeskripsikan jenis abreviasi yang dominan terjadi pada ranah kesehatan.
4. Mengungkapkan pemahaman penutur bahasa Indonesia terhadap penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan.
3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional yang terdapat pada penelitian ini adalah abrevisasi, jenis abreviasi, pola pembentukan abreviasi, pemahaman masyarakat, dan ranah kesehatan. Adapun pemaparannya adalah sebagai berikut.
1) Abreviasi merupakan proses pemendekan kata yang terjadi pada ranah kesehatan. Misalnya berupa singkatan, penggalan, akronim, kontraksi dan lambang huruf.
2) Jenis abreviasi merupakan macam-macam bentuk dari abreviasi yang diteliti seperti singkatan, akronim, penggalan, kontraksi dan lambang huruf.
3) Pola pembentukan abreviasi merupakan wujud atau susunan dari proses pemendekan. Misalnya HIV (human immunodeficiency virus) yang dibentuk dari pengekalan huruf pertama tiap komponen.
4) Pemahaman abreviasi merupakan tingkat pengetahuan penutur bahasa Indoneia terhadap penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan.
5) Ranah kesehatan merupakan sebuah lingkup yang meliputi topik pembicaraan yang melatari penggunaan abreviasi nama-nama penyakit yang merupakan wadah bagi peneliti dalam melakukan penelitian.
6) Penyakit merupakan sesuatu yang menyebabkan terjadinya gangguan pada makhluk hidup atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kelainan sistem faal atau jaringan pada organ tubuh makhluk hidup.
3.3 Sumber Data dan Data
Sumber data merupakan subjek dari mana data diperoleh (Suharsimi, 2010, hlm. 172). Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data dalam bentuk tulisan. Sumber data yang digunakan berupa Kamus Saku Kedokteran Dorlan edisi 25, Glosarium Data dan Informasi Kesehatan 2006, daftar Singkatan Medis, responden, dan narasumber dari seorang bidan, perawat, serta apoteker.
Data yang diambil berupa nama-nama penyakit dan nama virus yang menyebabkan penyakit tersebut. Peneliti hanya mengambil data berupa nama penyakit dan virus saja, disebabkan karena menurut peneliti yang dekat dengan masyarakat dan sering masyarakat keluhkan mengenai kesehatan adalah berupa
penyakit. Adapun virusnya, bagi peneliti merupakan data pendukung untuk mengetahui pengetahuan masyarakat mengenai penyebab penyakit tersebut.
Untuk menguji pemahaman penutur bahasa Indonesia dalam penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan maka responden yang dilibatkan dalam penelitian ini meliputi penutur bahasa indonesia usia 16-23 tahun yang berprofesi sebagai pelajar/mahasiswi dan penutur bahasa indonesia usia 24-64 tahun dengan berbagai profesi seperti guru, bidan, petani, pedagang dan ibu rumah tangga. Jumlah penutur yang dijadikan responden adalah 50 orang untuk angket ke-1 dan 50 untuk angket ke-2. Penyampaian angket ke-1 dan angket ke-2 kepada responden berbeda waktu, karena pembuatan angket ke-2 ini harus berdasarkan hasil analisis angket ke-1. Untuk mempermudah pengelompokan, responden dikelompokan berdasarkan pendidikan terakhirnya. Jumlah responden setiap kelompok sama, agar perhitungan presentase setiap kelompoknya berimbang atau proporsional. Perincian kelompok responden untuk angket ke-1 dan angket ke-2 adalah sebagai berikut.
a. Kelompok A (SMP dan SMA/Mahasiswa) : 25 orang b. Kelompok B (Diploma dan S1) : 25 orang Jumlah : 50 orang
Adapun korpus yang digunakan pada penelitian ini berupa kata-kata abreviasi pada ranah kesehatan.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitin yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kartu data yang memuat pengklasifikasian data abreviasi pada ranah kesehatan, sedangakan lembaran angket digunakan untuk mengetahui pemahaman penutur bahasa Indonesia mengenai abreviasi pada ranah kesehatan. Lembaran angket ini akan disebar kepada responden yang masih bersekolah dijenjang SMA, mahasiswa, dan penutur bahasa Indonesia umum dengan berbagai profesi. Adapun penguraiannya sebagai berikut:
a) Kartu Data
Berikut adalah contoh kartu data yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini:
No. Kartu: No. Data:
Data Abreviasi Analisis Kepanjangan: Jenis abreviasi: Pola pembentukan: Simpulan:
Tabel 3.1 Kartu Data
b) Lembar Angket ke 1
Lembar angket yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang menyediakan jawaban yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun lembar angket yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Profesi :
Pernah Dirawat/Tidak :
Berikut ini merupakan singkatan dalam ranah kesehatan berupa nama-nama penyakit dan virus. Berilah tanda centang (√) pada kolom berdasarkan pemahaman anda.
No Data Abreviasi/ Singkatan Kepanjangan Keterpahaman Tahu Singkatan Tahu Kepanjangan Tidak Tahu Keduanya
1 AFP Acute Flaccid Paralysis
2 AGB Anemia Gizi Besi 3 AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome 4 ALL/LLA Acute Lymphoblastic /Limphocytic Leukemia Atau Leukemia Limfositik/Limfoblastik Akut
5 AML Acute Myelogenous
Leukemia
6 ARDS Adult Respiratory Distress
Syndrome 7 ARF 1. Acute Respiratory Failure 2. Acute Renal Failure
8 ASD Atrial Septal Defect
9 BMJ Breastmilk Jaundice
10 BKB Batuk Kronik Dan Berulang
11 BP Bronchopneumonia
12 Ca Carcinoma
13 CAD Coronary Artery Disease
14 CAH 1. Chronic Active Hepatitis 2. Congenital Adrenal Hiperplasia 15 CC Common Cold 16 CDH Congenital Dislocation Of The Hip 17 CF Cystic Fibrosis
18 CHD Coronary Heart Disease
19 CHF Congestive Heart Failure
20 CLL Chronic Lymphocytic
Leukemia
21 CTEV Congenital Talipes
Equinovarus
22 CVA Cerebrovascular Accident
24 DA Dermatitis Atopik 25 DADS Diare Akut Dehidrasi
Sedang
26 DBD Demam Berdarah Dengue 27 DCA Diare Cair Akut
28 DCM Dilatation
Cardiomyopathy
29 DIC Disseminated
Intravascular Coagulation
30 DLE Discoid Lupus
Erythematosus
31 DM Diabetes Melitus 32 DMG Diabetes Melitus
Gestasional
33 DS Dermatitis Seboroik 34 DSS Dengues Shock Syndrome
35 EKN Enterokolitis Nekrotikans
36 FAM Fibroadenoma Mammae
37 FHF Fulminant Hepatic Failure
38 flu Influenza
39 GBS Guillan Barre Syndrome
40 GE Gastroenteritis
41 GED Gastroenteritis Disease
42 GERD Gastroesophageal Reflux
Disease
43 GGA Gagal Ginjal Akut 44 GGK Gagal Ginjal Kronis 45 GNA Glomerulonephritis Acute
46 H1N1 Hemagglutinin Tipe 1 Dan Neuraminidase Tipe 1 47 H5N1 Hemagglutinin Tipe 5 Dan
Neuraminidase Tipe 1 48 HAV Hepatitis A Virus
49 HB Hepatitis B
50 HBV Hepatitis B Virus
51 HF Heart Failure
52 HHD Hypertensive Heart
Disease
53 HIE Hypoxic Ischemic
Encephalophaty
54 HIV Human Immunodeficiency
Virus
55 HNP Hernia Nukleus Pulposus
57 HSV Herpes Symplex Visceral
58 HTLV
Human T-Cell
Leukemia/Lymphoma Virus
59 IHD Ischemic Heart Diseases
60 IRDS Idiophatic Respiratory
Distress Syndrome
61 ISK Infeksi Saluran Kemih 62 ISPA Infeksi Saluran Pernapasan
Akut
63 IVH Intraventricular
Haemorrhage
64 KDK Kejang Demam Kompleks 65 LBP Low Back Pain
66 LN Lupus Nephritic
67 LNH Limfoma Non-Hodgkin
68 MI Myocardial Infarction
69 MM Melanoma Malignan
70 MS Mitral Stenosis
71 MSA Membran Septum Aneurism
72 NEC Necrotizing Enterocolitis
73 NIDDM Non Insulin Depend
Diabetes Melitus
74 OE Otitis Eksterna
75 OI Osteogenesis Imperfecta
76 OMA Otitis Media Acute
77 PDA Patent Ductus Arteriosus
78 PEB Preeklampsia Berat 79 PFO Patent Foramen Ovale
80 PH Pulmonary Hypertension
81 PID Pelvic Inflammatory
Disease
82 PJB Penyakit Jantung Bawaan 83 PMS Penyakait Menular
Seksual
84 PKU Phenylketonuria
85 PPHN Persistent Pulmonary
Hypertensi Of Newborn
86 PPOK Penyakit Paru Obstruktif Kronik
87 RA Rheumatoid Arthritis
88 RDS Respiratory Distress
89 ROP Retinopathy Of
Prematurity
90 RTA Renal Tubular Asidosis
91 SCID
Severe Combined Immunodeficiency Diseased
92 SLE Systemic Lupus
Erythematosus
93 TB Tuberculosis 94 TEN Toxic Epidermal
Necrolysis
95 TF Tetralogy Fallot
96 TIA Transient Ischemic Attack
97 TN Tetanus Neonatorum
98 TTN Transient Tachypnea Of
Newborn
99 UDT Undescended Testis
100 UTI Urinary Tract Infection
101 VSD Ventricular Septal Defect
Tabel 3.2 Lemabar Angket ke 1
c) Lembar Angket ke 2
Lembar angket yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa angket campuran. Angket campuran merupakan angket yang menyediakan jawaban yang telah ditentukan oleh peneliti dan juga satu jawaban kosong yang dapat diisi oleh responden apabila responden memiliki jawabanya sendiri. Adapun lembar angket yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan Terakhir : Profesi : Pernah Dirawat/Tidak :
Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan yang sesuai dengan pemahaman Bapak, Ibu, Saudara terhadap nama-nama penyakit dan virus. Bila tidak ada pilihan yang sesuai, dimohon mengisi pada pilihan D sesuai dengan pemahaman Bapak, Ibu, Saudara.
1. Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Hubungan seks/Pelacur B. Jarum suntik C. Narkoba D. ...
2. Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) menurut Anda sangat berhubungan dengan....
A. Nyamuk Aedes Aegypti B. Demam tinggi
C. Genangan air D. ...
3. Penyakit DM (Diabetes Melitus) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Konsumsi karbohidrat berlebihan
B. Kelebihan gula C. Obesitas
D. ...
4. Penyakit flu (Influenza) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Pilek
B. Dingin C. Demam
D. ...
5. Penyakit GGA (Gagal Ginjal Akut) menurut Anda sangat berhubungan dengan....
A. Cuci darah
B. Penurunan fungsi filtrasi ginjal C. Penggunaan obat-obatan D. ...
6. Penyakit HB (Hepatitis B) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Virus Hepatitis B
C. Menular melalui darah, air mani, sperma, dan cairan lain D. ...
7. Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) menurut Anda sangat berhubungan dengan....
A. Hubungan Seks/Pelacur B. Jarum Suntik
C. Narkoba
D. ...
8. Penyakit ISK (Infeksi Saluran Kemih) menurut Anda sangat berhubungan dengan....
A. Bakteri Enscherichia Coli
B. Urin mengandung nanah atau darah C. Hilangnya kontrol kandung kemih D. ...
9. Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) menurut Anda sangat berhubungan dengan....
A. Virus Rhino B. Batuk dan bersin C. Pencemaran udara D. ...
10. Penyakit TB (Tuberculosis) menurut Anda sangat berhubungan dengan.... A. Bakteri Mycobacterium Tuberculosis
B. Batuk berdarah
C. Penularannya melalui batuk, bersin dan hembusan nafas penderita TBC D. ...
d) Lembar Angket ke 3
Lembar angket ini digunakan peneliti untuk mengetahui pelafalan responden, dalam beberapa abreviasi dalam ranah kesehatan berupa nama-nama penyakit dan virus, supaya tidak terjadi kekeliruan penganalisisan.
Berikut ini merupakan singkatan dalam ranah kesehatan berupa nama-nama penyakit dan virus. Berilah tanda centang (√) pada kolom berdasarkan cara Anda melafalkannya atau mengucapkannya.
Tabel 3.3 Lembar Angket ke 3
No Data Kepanjangan Akronim Singkatan
1 Ca Carcinoma
2 CAD Coronary Artery Disease
3
CAH 1. Chronic Active Hepatitis 2. Congenital Adrenal
Hiperplasia
4 DA Dermatitis Atopik 5 DIC Diffuse Intravascular
Coagulation
6 FAM Fibro Adenoma Mammae
7 GE Gastro Enteritis
8 GED Gastro Enteritis Dehidrasi
9 GERD Gastro Esophageal Reflux
Disease
10 HAV Hepatitis A Virus 11 HIE Hypoxia Ischemic
Enchephalopathy
12 MAS Meconium Aspirasi
Syndrome
13 NEC Necrotizing Enterocolitis
14 OMA Otitis Media Acute 15 PEB Pre Eclampsia Berat
16 PID Pelvic Inplammatory
Disease
17 RA Rhematoid Arthritis
18 ROP Retinopathy of Prematurity
19 TEN Toxic Epidermal Necrolysis
20 TIA Transient Ischemic Attack
21 UTI Upper Respiratory Infection Keterangan:
Singkatan, yaitu salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf yang dieja huruf demi huruf. Misalnya KKN (Kuliah Kerja Nyata)
Akronim, yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata. Misalnya ABRI /abri/ dan bukan /a/, /be/, /er/, /i/
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan angket. Teknik dokumentasi digunakan untuk pengumpulan data, sedangkan teknik angket digunakan untuk mengetahui pemahaman penutur bahasa Indonesia terhadap penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan. Angket yang digunakan dalam penelitian ada dua jenis. Angket pertama merupakan angket tertutup yang digunakan untuk menjaring pengetahuan penutur bahasa Indonesia mengenai nama-nama penyakit yang lebih banyak penutur bahasa Indonesia gunakan ataupun lebih diketahui oleh penutur bahasa Indonesia itu sendiri. Setelah data dari angket satu diketahui, data nama penyakit terbanyak akan dicantumkan pada angket kedua. Angket kedua ini menggunakan angket campuran, fungsinya untuk mengetahui pemahaman penutur bahasa Indonesia mengenai nama penyakit dan virus.
3.6 Teknik Pengolahan Data
Teknik pertama yang dilakukan setelah data dikumpulkan adalah memilih atau menyortir data yang hanya berupa nama-nama penyakit dan nama virus. Kemudian, data dianalisis dan diklasifikasikan ke dalam jenis dan pola pembentukan abreviasi. Selain itu, untuk mengetahui tingkat pemahaman penutur bahasa Indonesia mengenai abreviasi pada ranah kesehatan ini digunakan angket yang kemudian direkapitulasi menggunakan coding scheme dan coding form.
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data ini, peneliti dapat menjawab rumusan masalah yang sudah dirumuskan pada bab sebelumnya. Pada teknik analisis data inipun dijelaskan langkah-langkah secara rinci yang ditempuh peneliti dalam menganalisis atau mengolah data yang sudah diperoleh melalui teknik pengumpulan data. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1) Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis data ke dalam jenis abreviasi pada ranah kesehatan yang berupa singkatan, penggalan, akronim,
kontraksi dan lambang huruf, berdasarkan teori abreviasi dari Kridalaksana (2010).
2) Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis data berdasarkan pola abreviasi yang terjadi pada ranah kesehatan, berdasarkan teori abreviasi dari Kridalaksana (2010).
3) Mendeskripsikan jenis abreviasi yang dominan terjadi pada ranah kesehatan. 4) Menjelaskan pemahaman penutur bahasa Indonesia terhadap penggunaan
abreviasi pada ranah kesehatan, berdasarkan teori linguistik kognitif menurut Vyvyan Evans dan Melani Green, serta Dirk Geeraets dan Hubert Cuyckens.