• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional (Iman dan Adi, 2009). Menurut Hubeis (2009) permasalahan umum yang biasanya terjadi pada UMKM yaitu terkait masalah pemasaran. Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan UMKM.

Usaha Mikro Kecil dan menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha, yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar, yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengelompokkan usaha mikro kecil dan menengah menjadi 3 (tiga) kelompok berdasarkan

(2)

total asset, total penjualan tahunan, dan status usaha dengan kriteria sebagai berikut:

1. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisional dan informal, dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan belum berbadan hukum. Hasil penjualan bisnis tersebut paling banyak Rp. 100 juta.

2. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria antara lain: a. Usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; b. Usaha yang memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 milyar; c. Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang perusahaan yangdimiliki, dikuasai atau terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau skala besar; d. Berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan usaha yang tidakberbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Menurut Gusti (2011), salah satu tantangan yang dihadapi UMKM dan Koperasi adalah penggunaan teknologi. Penelusuran studi mengatakan bahwa komoditi yang dihasilkan pengusaha mikro, kecil dan menengah dan koperasi masih mempergunakan teknologi relatif rendah. Sementara negara maju lainnya pengembangannya berorientasi kepada teknologi maju. Berangkat dari situasi tersebut daya saing produknya didaerah relatif kalah bersaing dibanding produk-produk dari negara-negara yang sudah berorientasi pada teknologi maju. Kendala penggunaan teknologi terbesar adalah biayanya yang cukup besar (mahal). Sering terjadi peluang pasar meningkat tetapi tak mampu memanfaatkannya karena tidak tersedianya teknologi yang memungkinkan peningkatan produktivitas.

B. Kaligrafi Kulit Kambing

Kulit kambing mentah basah adalah kulit yang diperoleh dari hasil pemotongan ternak kambing, dimana kulit tersebut telah dipisahkan dari seluruh bagian dagingnya, baik segar maupun yang di garami (SNI, 1992).

(3)

Kekuatan tarik kulit kambing dipengaruhi oleh perubahan struktur kulit. Serabut-serabut kulit akan mengalami kontraksi dan kekuatan tariknya akan turun bila serabut-serabut kolagen mengalami pembengkakan yang disebabkan oleh air (Rumiyati dan Widodo, 1990).

Proses penyamakan kulit adalah proses pengolahan kulit binatang melalui beberapa tahapan proses sehingga kulit binatang yang masih utuh dirubah menjadi kulit yang siap digunakan untuk pembuatan produk-produk hilir. Kulit binatang (kambing) sebelum disamak, pada umumnya digarami dan dijemur di bawah sinar matahari. Tahap setelah kering, kulit tersebut selanjutnya dilakukan proses penyamakan secara bertahap dengan menggunakan bahan kimia. Proses penyamakan ini mencakup perendaman (soaking), pengapuran (liming), pencabutan/penghilangan bulu (dehairing), penghilangan kapur (deliming), buang (Pawiroharsono, 2008). Salah satu kerajinan kulit yang terdapat di Indonesia adalah kaligrafi. Kaligrafi huruf arab merupakan kaligrafi yang pada umumnya dikenal kaum muslim karena dipergunakan dalam penulisan kaligrafi Al Qur’an. Kaligrafi yang ditulis oleh orang arab sampai abad pertengahan adalah kaligrafi dengan bentuk sederhana dan tanpa titik. Kritik dan masukan terus diberikan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW demi mendapat kesempurnaan dalam penulisan kaligrafi huruf arab, kemudian kaligrafi arab menggunakan penanda/harakat di setiap hurufnya (Ma’rifat, 2007).

C. Internet

Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Internet berasal dari bahasa latin “inter” yang berarti antara. Secara kata perkata internet berarti jaringan antara atau penghubung, sehingga kesimpulan dari defenisi internet ialah merupakan hubungan antara berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar

(4)

dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol) (Supriyatno dan Muhsin, 2008).

Internet dapat diartikan kumpulan dari beberapa komputer, bahkan jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan atau terkoneksi satu sama lainnya. Media yang digunakan bisa menggunakan kabel/serat optic, satelit atau melalui sambungan telepon (Hardjito, 2002). Pendapat ini mengartikan bahwa internet merupakan media komunikasi dan informasi modern yang dapat dimanfaatkan secara global oleh pengguna diseluruh dunia dalam interkoneksi antar jaringan komputer yang terbentuk melalui sarana berupa penyedia akses (provider) internet, sehingga internet sebagai media informasi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk melakukan pertukaran dan penyebaran informasi tanpa terhalang oleh jarak, perbedaan waktu dan juga faktor geografis bagi seseorang yang ingin mengakses informasi.

Jaringan internet telah menjadi pelopor terjadinya revolusi teknologi. Internet semakin diminati oleh banyak kalangan baik perorangan maupun instansi–instansi pemerintah ataupun swasta, termasuk diantaranya pedagang atau pengrajin. Hal–hal yang menyebabkan internet menjadi solusi praktis, sehingga diminati banyak kalangan, antara lain:

1. Audien Global

Informasi yang dipublikasikan dalam internet, dengan segera tersedia ke seluruh pengguna audien secara global. Hal inilah yang membuat internet (www) menjadi media yang sangat efektif dari segi pembiayaan untuk mempublikasikan informasi, kurang lebih mencapai hingga 190 negara di seluruh penjuru dunia.

2. Operasi Non–Stop

Internet beroperasi non–stop selama 24 jam sehari, hal ini menjadikannya sebagai mesin bisnis yang sangat efisien, sehingga pengrajin tidak perlu lagi menunggu hingga sumber–sumber tersedia

(5)

untuk menyelenggarakan bisnis, karena setiap saat internet dapat digunakan.

3. Murah

Internet relatif lebih murah dibandingkan media lainnya hanya dengan biaya beberapa ratus ribu saja, informasi dapat ditampilkan ke seluruh pengguna Internet di dunia. Jelas sekali kalau internet merupakan media yang praktis dengan biaya yang terjangkau.

4. Penyebaran Informasi

Ketika informasi ditampilkan kedalam web, saat itu juga siap dinikmati oleh jutaan pengguna yang lain. Misalnya dengan media www, dimana hal ini sangat sulit dilakukan pada dunia nyata.

5. Alat Publikasi

Tidak terlalu berlebihan jika Internet merupakan suatu alat publikasi yang cukup andal. Sebagaimana diketahui, saat ini banyak sekali aplikasi berbasis internet yang telah dikomersialkan dan mudah sekali didapatkan (Prasetyo, 2003).

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Internet 1. Perceived Usefulness

Perceived usefulness didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya (Davis, 1993). Persepsi terhadap kemanfaatan sebagai kemampuan subjektif pengguna di masa yang akan datang di mana dengan menggunakan sistem aplikasi yang spesifik akan meningkatkan kinerja dalam konteks organisasi. Hal serupa juga diungkapkan Wang et al. (2003) bahwa persepsi kemanfaatan merupakan definisi dimana seseorang percaya dengan menggunakan suatu sistem dapat meningkatkan kinerja mereka. Davis et al. (1989), mengkonsepkan bahwa perceived usefulness diukur melalui indikator seperti meningkatkan kinerja pekerjaan, menjadikan pekerjaan lebih mudah serta secara keseluruhan teknologi yang digunakan dirasakan bermanfaat. Menurut Gefen et al. (2003), perceived usefulness dapat diukur dengan indikator

(6)

meningkatkan produktivitas, menjadikan kerja lebih efektif, dan pekerjaan menjadi lebih cepat.

2. Perceived Ease of Use

Davis et al. (1989), perceived ease of use sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Definisi tersebut juga didukung oleh Wibowo (2006) yang menyatakan bahwa persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi tersebut dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Wang et al. (2003) mendefinisikan persepsi kemudahan penggunaan sebagai ukuran dimana pengguna di masa yang akan datang mengganggap suatu sistem adalah bebas hambatan. Davis et al. (1989) menyebutkan indikator yang digunakan untuk mengukur perceived ease of use yaitu mudah dipelajari, fleksibel, dapat mengontrol pekerjaan, serta mudah digunakan. Menurut Rigopoulos dan Askounis (2007), Gefen (2003), serta Yahyapour (2008) perceived ease of use juga dapat diukur melalui indikator jelas dan mudah dimengerti, serta mudah dikuasai.

3. Internet Self-Efficacy

Menurut Compeau dan Higgins (1995) Computer Self-Efficacy (CSE) didefinisikan sebagai judgement kapabilitas seseorang untuk menggunakan komputer/sistem informasi/teknologi informasi. Didasarkan pada teori kognitif sosial yang dikembangkan oleh Bandura (1997), self efficacy dapat didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang yang mempunyai kemampuan untuk melakukan perilaku tertentu. Self efficacy yang dirasakan seseorang, memainkan peran penting dalam mempengaruhi motivasi dan perilaku. Hal ini bukan merupakan judgement pada masa lalu seseorang dalam menggunakan komputer, tetapi menyangkut judgement yang akan dilakukan pada masa depan (Igbaria dan Livari, 1995). Hasil riset Compeau dan Higgins (1995) menunjukkan, bahwa ada tiga faktor

(7)

yang dapat mempengaruhi CSE, yaitu: (1) dorongan dari pihak lain (2) pihak lain sebagai pengguna (3) dukungan.

Ada empat sumber informasi self efficacy menurut Bandura seperti yang dikutip oleh Compeau dan Higgins (1995), yaitu: (1) guided mastery, (2) behavior modeling, (3) social persuasion dan physiological states. Sumber informasi terkuat adalah guide master yang merupakan pengalaman kesuksesan nyata dalam kaitannya dengan perilaku. Interaksi yang berhasil antara individu dengan komputer menyebabkan individu mengembangkan self efficacy-nya lebih tinggi. Dengan demikian praktik langsung merupakan komponen penting dalam pelatihan, sehingga individu membangun kepercayaan diri sesuai dengan kemampuannya. Sumber informasi self efficacy yang kedua adalah pemodelan perilaku/behavior modeling, yang meliputi pengamatan terhadap orang lain dalam membentuk perilaku sebagai proses pembelajaran.

Compeau dan Higgins (1995) menunjukkan bahwa pendekatan pemodelan perilaku untuk pelatihan komputer dapat meningkatkan persepsi self efficacy dan kinerja dalam kontek pelatihan. Sumber yang ketiga adalah pendekataan persuatif dapat juga mempengaruhi self efficacy. Jaminan ulang bagi user yang punya kemampuan tentang teknologi dan menggunakannya dengan sukses dapat membantu para user untuk membangun kepercayaan. Sumber informasi self efficafy yang terakhir adalah physiological states, yang menunjukkan perasaan kecemasan/anxiety yang berdampak negatif terhadap self efficacy.

4. Internet Anxiety

Ketakutan atau kecemasan seseorang atas kemampuannya untuk berhasil dengan suatu sistem baru, misalnya dalam menggunakan internet Reaksi emosional atau kecemasan yang merasuki pikiran ketika menjalankan kegiatan, misalnya pada saat menggunakan internet dalam usahanya. Internet anxiety ini biasanya sering terjadi pada orang-orang

yang memang baru mengetahui sesuatu yang baru (Venkatesh et al., 2003).

(8)

5. Personal Inovatif

Personal Inovatif adalah tingkat keinginan seseorang untuk mencoba sesuatu yang baru untuk pertama kalinya. George dan Zhou (2001) menyatakan bahwa karakteristik personal inovatif adalah: a. Mencari tahu dan mencoba teknologi baru; b. Menghasilkan ide-ide kreatif; c. Memajukan dan memperjuangkan ide-ide ke orang lain; d. Mengembangkan rencana untuk mewujudkan ide-ide; e. Kreatif.

6. Keputusan Penggunaan Internet

Keputusan adalah pemilihan dari dua atau lebih alternative pilihan. Penerimaan atau penolakan terhadap suatu teknologi baru adalah keputusan yang dibuat seseorang dalam menerima sesuatu yang baru. Menurut Rogers (2003), proses pengambilan keputusan adalah suatu proses mental dimana seseorang berlaku dari pengetahuan pertama mengenai teknologi dengan membentuk suatu sikap terhadap inovasi yang baru sampai memutuskan untuk menolak atau menerima hingga akhirnya memutuskan untuk menggunakan.

E. Analisis Regresi Linier Berganda

Pengkajian hubungan antara beberapa variabel menggunakan analisis regresi,terlebih dahulu peneliti menentukan satu variabel yang disebut dengan variabel tidak bebas (dependen) dan satu atau lebih variabel bebas (independen). Hubungan atau pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, maka model regresi yang digunakan adalah model regresi linier berganda (multiple linear regression model). Model regresi linier berganda dapat diperoleh dengan melakukan estimasi terhadap parameter-parameternya menggunakan metode tertentu. Metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model regresi linier sederhana maupun model regresi linier berganda adalah dengan metode kuadrat terkecil (ordinary least square/OLS) dan metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood estimation/MLE) (Kutner et al., 2004).

(9)

Analisis regresi merupakan analisis untuk mendapatkan hubungan dan model matematis antara variabel dependen (Y) dan satu atau lebih variabel independen (X). Menurut Drapper dan Smith (1992), hubungan antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen dapat dinyatakan dalam model regresi linier.

Menurut Gujarati (2003) asumsi-asumsi pada model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

1. Model regresinya adalah linier dalam parameter. 2. Nilai rata-rata dari error adalah nol.

3. Variansi dari error adalah konstan (homoskedastik). 4. Tidak terjadi autokorelasi pada error.

5. Tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas 6. Error berdistribusi normal.

Referensi

Dokumen terkait

.Dengan adanya Lembaga Gapoktan Butta Gowa diharapkan dapat menjaring kader – kader para pemuda untuk mencintai bidang pertanian dan peternakan sebagai generasi penerus petani

3 Menurut saya, selain dikaitkan dengan harga yang murah, Smartfren Andromax juga dikaitkan dengan kemudahan menemukan outlet. Brand

Sehingga dalam pelaksanaannya pegawai pengawas membuat suatu sistem skala prioritas untuk setiap perusahaan yang melapor kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa

Berdasarkan hasil validasi cipta lagu yang telah peneliti lakukan pada saat “Pelatihan Penciptaan Lagu Anak Usia Dini bagi Guru PAUD di Kabupaten Kediri” yang

Hasil perencanaan ini telah memberikan layanan yang sangat baik untuk user dan pelanggan.Setelah diketahui jumlah antena pRRU yang digunakan, panjang kabel, tata

Perbedaan Web Library yang ditinjau dari perguruan tinggi dengan dimensi WebQual yaitu usability, service interaction adalah sangat jauh berbeda, karena nilai

Kegiatan pelatihan ini mendapat respon positif dari peserta pelatihan, adapun manfaat yang didapat oleh peserta pelatihan adalah menumbuhkan minat guru dalam

Pada komposisi yang mengandung lebih banyak limbah cair aren menghasilkan produksi biogas dan kadar metan yang rendah, karena komposisi limbah cair aren masih