• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kongres Maritim Indonesia. Jenderal [Purn.] Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Makassar, 9 Agustus 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kongres Maritim Indonesia. Jenderal [Purn.] Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Makassar, 9 Agustus 2017"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Kongres Maritim Indonesia

Jenderal [Purn.] Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman

Makassar, 9 Agustus 2017

(2)

Kongres Maritim Indonesia

1. Indonesia hari ini dan visi masa depan

2. Kemaritiman

(3)

Indonesia hari ini dan visi masa depan

Tingkat kepercayaan kepada Pemerintah yang tinggi, baik dari publik dalam

negeri maupun dari persepsi internasional

Prospek masa depan Indonesia sangat baik

(4)

Tingkat Kepercayaan terhadap Pemerintah: Indonesia #1 di Dunia

(5)

Indonesia Hari ini dan Masa Depan

Status Investment Gradebunga pinjaman obligasi

pemerintah lebih murah, sehingga APBN dapat digunakan untuk alokasi yang lebih produktif

GDP Indonesia 2016: US$ 932.259 billion GDP Indonesia 2030: US$

5.4

trillion [#5]

#1 China: US$ 38 T #2 USA: US$ 23.5 T #3 India: US$ 19.5 T #4 Japan: US$ 5.6 T #6 Russia: US$ 4.7 T #7 Germany: US$ 4.7 T #8 Brazil: US$ 4.4 T #9 Mexico: US$ 3.7 T #10 UK: US$ 3.6 T

(6)

Risiko Utang Indonesia Terjaga

Indonesia dengan defisit

yang rendah, menjadi

salah satu negara dengan

pertumbuhan ekonomi

yang paling tinggi

Tambahan utang menjadi

lebih kecil dibandingkan

tambahan manfaat

Inilah yang disebut utang

dikelola dengan baik,

terjaga dan hati-hati

World Economic Outlook –IMF April 2017, CEIC

Rata-rata pertumbuhan PDB satu dekade terakhir Rata-rata defisitsatu dekade terakhir

(7)

Perbandingan Tingkat Utang 2016

[Rasio terhadap PDB dan Tingkat per Kapita]

Indonesia adalah negara yang paling

rendah nilai rasio utang terhadap PDB

dan tingkat per kapita tahun 2016

Utang pemerintah memang meningkat,

namun perbandingannya dengan

Produk Domestik Bruto [PDB], utang

Indonesia tetap terkendali

Pemerintah terus melakukan reformasi

perpajakan untuk meningkatkan

penerimaan negara dan menjaga

keberlangsungan keuangan negara.

Kondisi ini menciptakan ketahanan dan

(8)

Indonesia berada dalam zona

hijau

,

dengan rasio utang terhadap PDB

<30%

• 3 lembaga pemeringkat kredit internasional menggolongkan Indonesia sebagai negara ‘layak investasi’ [investment grade]

• Artinya, Indonesia mempunyai kemampuan bayar yang tinggi dengan risiko gagal bayar yang sangat rendah

(9)

Tantangan Indonesia Saat ini dan Strategi Pengelolaan

Ketimpangan antara Jawa dan Luar Jawa

Kebutuhan Peningkatan Infrastruktur

(10)

Tantangan: Konsentrasi Ekonomi di Jawa dan Sumatera

Pertumbuhan

ekonomi

terkait erat dengan pertumbuhan

industri

Sumatera

23.0%

Jawa

57.4%

8.8%

5.6%

2.9%

2.3%

PDB Indonesia 2014 [Sumber: BPS]

Konsentrasi Pertumbuhan Industri [Bank Dunia]

(11)

Pertumbuhan Ekonomi 2016 per Provinsi

Sulteng: 9,98% Papua 9,21% Sulsel 7,41% Gorontalo 6,52% Sultra 6,51% Kalteng 6,36% Bali 6,24% Sulut 6,17% Sulbar 6,03% DKI 5,85% NTB 5,82% Malut 5,77% Maluku 5,76% Jabar 5,67% Jatim 5,55% Bengkulu 5,30% Jateng 5,28% Sumbar 5,26% Banten 5,26% Kalbar 5,22% Sumut 5,18% NTT 5,18% Lampung 5,15% DIY 5,05% Sumsel 5,03% Kepri 5,03% Papua Barat 4,52% Kalsel 4,38% Jambi 4,37% Babel 4,11% Kaltara 3,75% Aceh 3,31% 2,23%Riau Kaltim -0,38%

Nasional: 5,02%

1. Sulawesi Tengah: 9,98%

34. Kalimantan Timur: - 0,38%

(12)

Strategi Pembangunan Baru

untuk Mendorong Pertumbuhan Berkeadilan

Strategi Pembangunan Peningkatan Dayasaing Komoditas vs. Nilai Tambah Indonesia Centric

• Melarang ekspor bahan mentah

• Mengembangkan UMKM

• Menyediakan insentif

• Meningkatkan kualitas SDM

• Menciptakan iklim investasi yang kondusif

• Mengembangkan konektivitas nasional

• Mendorong pertumbuhan di luar Jawa

• Mengembangkan dan membangun infrastruktur di luar Jawa

(13)

Kualitas Alokasi Belanja Pemerintah

Lebih Produktif

Rp Triliun Subsidi Energi 2009 – 2014: Rp 1.486 T

(14)

Pembangunan Jalan Tol di Indonesia 1973 – 2017 [km]

490 7.2 5.5 34 212 568 Suharto B.J. Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo

(15)

Pemanfaatan Dana Desa

Infrastruktur Meter Unit

Jalan 50.378.782 Jembatan 412.199 Embung 628 Air Bersih 15.948 Pasar 1.557 Polindes 2.448 PAUD 9.727 Posyandu 5.485 Perahu 1.068 Drainase 49.558 Sumur 11.626 Irigasi 10.609

(16)
(17)
(18)

Bonus Demografi dan Tingkat Pendidikan

Usia Kerja ~ 70% Anak-anak 25% Orangtua 5%

“Bonus Demografi”

63.00% 17.70% 10.30% 5.50% 1.60% 1.80% 55.50% 20.20% 12.70% 6.20% 2.20% 3.20% 51.50% 18.90% 14.60% 7.80% 2.70% 4.60%

SD atau tidak tamat SD SMP SMA SMK Diploma I,II,III Universitas 2010 2006 2001 • ~ 50% penduduk Indonesia berpendidikan SD atau tidak tamat SD

~ 5% lulusan Pendidikan Tinggi

(19)

Kemaritiman

Potensi ekonomi Maritim luar biasa

Fungsi laut sebagai pemersatu NKRI

(20)

Peristiwa Penting Perkembangan

Indonesia sebagai Negara Maritim

1928 1945 1957 1963 1982 1985 1996 2000 2005 2014 Sumpah Pemuda Deklarasi Djoeanda Wawasan Nusantara Proklamasi Kemerdekaan Konvensi Maritim Nasional I

“Sebagai negara maritim; samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera, dan memunggungi selat dan teluk. Ini saatnya kita mengembalikan semuanya,

sehingga 'Jalesveva Jayamahe', di laut justru kita jaya, sebagai semboyan kita di masa lalu bisa kembali” [Kutipan Pidato Pelantikan Presiden Jokowi, 20 Oktober 2014]

UNCLOS [1982]: Indonesia sebagai Negara Kepulauan

Konvensi Benua Maritim

Departemen Eksplorasi Kelautan dan Perikanan

Asas Cabotage Nawacita Poros Maritim 1336 Sumpah Palapa

(21)

Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2017:

7 Pilar Kebijakan Kelautan Indonesia

(22)

Perikanan Tangkap 1% Akuakultur16% Industri Pengolahan Ikan 7% Industri Bioteknologi 14%

Pertambangan dan Energi 16%

Wisata Bahari 4%

Transportasi Laut 2%

Industri Jasa Maritim 15% Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil 9% Hutan Mangrove 1% Sumberdaya Non Konvensional 15% US$ 210 Billion/year US$ 180 US$ 210 US$ 200 US$ 200 US$ 120 US$ 100 US$ 60 US$ 30 US$ 8 US$ 12

Potensi Ekonomi Maritim

BPS, 2015

(23)

Eksplorasi Ikan Lautdalam

Indonesia Jepang [2003 – 2004]

Kerjasama KKP – BPPT – Jepang Ditemukan 370+ spesies pada kedalaman hingga ~237 meter. +|- 10% belum pernah

(24)

Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia

Potensi besar untuk obat-obatan, kosmetik, dll.

(25)

Potensi Migas di Laut [Dalam]

Deepwater Area

(26)

Posisi geostrategis berpotensi menjadikan Indonesia negara utama maritim dunia

Perdagangan dunia 70% di kawasan Asia Pasifik, 45% melalui ALKI

Indonesia harus meningkatkan kualitas dan kinerja pelabuhan-pelabuhan

Posisi Geostrategis Indonesia

Kedalaman rata-rata pelabuhan di Indonesia: 8 meter [500 TEUs Peti Kemas]

Untuk menurunkan biaya logitik 50%, diperlukan pelabuhan dengan kedalaman 12 meter [3.000 TEUs] Indonesia Tanjung Priok Tanjung Perak Batam Target Indonesia Port Klang Tanjung Pelepas Port of Singapore

(27)

45.2% 27.7% 13.7% 13.4% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Pelabuhan BBM Operasi Modal

Efisiensi pelabuhan dan Biaya BBM yang kompetitif akan

menurunkan biaya angkutan laut secara signifikan

1. Tingginya Biaya Pelabuhan

: Sistem operasi

yang tidak efisien, pungli yang masih tinggi.

2. Biaya Bahan Bakar

: Saat ini harga BBM

kapal ~30% lebih tinggi dibandingkan

singapura. Perlu dievaluasi dengan Pertamina

untuk penurunan harga serta membuka pasar

untuk penyedia BBM yang baru.

3. Biaya Modal:

Terkait dengan tingkat suku

bunga yang tidak kompetitif. Perlu menjaga

stabilitas makro dan inflasi untuk menurunkan

suku bunga

Sumber: analisis perusahaan public di bidang pelayaran

Meningkatkan Efisiensi Pelabuhan

untuk Menurunkan Biaya Logistik

(28)

• 15 Bandara baru

• Pengembangan 9 Bandara Kargo

• Pengembangan 25 bandara di daerah terluar dan daerah rawan bencana

Pembangunan Infrastruktur Konektivitas

• 5 Pelabuhan Laut dalam:

Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, Bitung

• 19 Feeder Ports

(29)

Pengembangan Kawasan Pertumbuhan

Kebijakan: Membangun pusat

pertumbuhan ekonomi berbasis

gas di kawasan timur dan di

kawasan perbatasan Indonesia

1.

Pengembangan kawasan

2. Pengembangan industri turunan

3. Kajian Lingkungan

4. Kapasitas Nasional

5. Penyiapan SDM

Masela

(30)

Program Tol Laut

• Memastikan kehadiran Negara dalam hal ketersediaan [availability], keterjangkauan

[accessibility], dan kemampuan [affordability] terhadap bahan-bahan pokok di pulau-pulau terluar, terpencil, dan terbelakang

• Pemerintah menyediakan subsidi biaya transportasi dan biaya logistik

• Menggunakan transportasi multimodaa, yaitu: laut, udara, darat, dan sungai

• Sinergi BUMN menyediakan Pusat Logistik “Rumah Kita” di ~30 daerah terpencil Evaluasi dan Tindaklanjut

1. Disparitas harga berkurang cukup signifikan

2. Muatan, khususnya muatan balik, tidak optimal

3. Belum menjangkau hingga pulau terpencil, termasuk pulau terluar di wilayah barat 4. Waktu perjalanan terlalu lama

(31)

Gerakan Indonesia Bersih

• Indonesia penghasil sampah plastik #2 [setelah Tiongkok] dengan jumlah sampah plastik 0,48 – 1,29 juta ton/tahun

• 80% sampah plastik laut berasal dari darat

• Sampah plastik mengganggu kesehatan dan industri pariwisata

• Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental  Kemenko Maritim sebagai Koordinator Program Indonesia Bersih

• Pemanfaatan sampah plastik untuk pelapisan jalan [kerjasama dengan India]

• Mendapat dukungan dunia internasional

Rencana Aksi Nasional

1. Peningkatan kesadaran pemangku kepentingan

2. Pengendalain sampah plastik terestrial dan pesisir

3. Pengendalian sampah laut 4. Mekanisme pendanaan dan

(32)

No. Sub Index / Pillar Singapore Malaysia Thailand Indonesia Philippines Vietnam

Travel and Tourism Competitiveness Index 2015 11 25 35 50 74 75

I ENABLING ENVIRONMENT 5 40 74 80 90 73

1 Business Environment 1 10 38 63 60 66

2 Safety and Security 8 42 132 83 128 75

3

Health and Hygiene

61

73

89

109

91

83

4 Human Resources and Labour Market 3 30 29 53 42 55 5 ICT Readiness 10 54 60 85 86 97

II TRAVEL AND TOURISM POLICY AND ENABLING CONDITION 1 24 49 9 17 112

6 Prioritization of Travel and Tourism 4 56 40 15 27 119

7 International Openness 1 46 49 55 29 89

8 Price Competitiveness 116 6 36 3 24 22 9 Environmental Sustainability 51 119 116 134 112 132

III INFRASTRUCTURE 5 41 37 75 82 94

10 Air Transport Infrsatructure 6 21 17 39 67 68

11 Ground and Port Infrastructure 2 35 71 77 93 87

12 Tourist Service Infrastructure 34 68 21 101 82 105

IV NATURAL AND CULTURAL RESOURCES 40 24 21 17 56 33

13 Natural Resources 69 26 16 19 49 40 14 Cultural Resources and Business Travel 22 27 34 25 62 33

Sumber: Travel and Tourism Competitiveness Index

Daya Saing Pariwisata Indonesia yang Rendah

Dipengaruhi oleh Buruknya Tatakelola Sampah

(33)

10 Destinasi Pariwisata Strategis

Lake Toba

Kepulauan Seribu

Bromo – Tengger – Semeru Wakatobi Morotai Tanjung Lesung Labuhan Bajo Mandalika Borobudur Tanjung Kelayang • Improving infrastructure, environment, promotion, and local people participation

• “Single Destination, Single Management”

• Target: 20 million

(34)

Kawasan Industri di Luar Jawa

Kuala Tanjung Alumina, CPO Ketapang Alumina Landak Rubber,

CPO Rattan, Rubber, Palu Cacao, Smelter

Bitung Agroindustry,

Logistics Ferronickel, Buli Stainless

Steel Smelter Gulf of Bintuni Oil & Gas,

Fertilizer Tanggamus Maritime, Logistics Jorong Downstream Minerals [Bauxite], CPO Batulicin Iron, Steel Konawe Ferronickel, [downstream] Stainless Steel Smelter Bantaeng Ferronickel, [downstream] Stainless Steel Smelter Morowali Ferronickel, [downstream] Stainless Steel Smelter Sei Mangkei CPO Processing

(35)

Kawasan Industri Morowali

Power Plant

Ferro Nickel Smelter

Residential Processing Zone Manufacturing Production 2.000 ha 45% industrial 24% power plant and processing 28% residential Port Research

(36)

Pengembangan Kawasan Industri Morowali

1. Investasi mencapai Rp 78 triliun, yang digunakan untuk membangun industri sekaligus infrastruktur penunjang. Adapun infrastruktur lain yang dibangun termasuk pelabuhan, bandara, dan rumah sakit

2. Proyek terdiri dari:

Smelter 1 (sudah ekspor): Berkapasitas 300 ribu ton per tahun (beroperasi sejak januari 2015), yang dilengkapi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2x65 MW. Smelter ini akan terintegrasi dengan pabrik stainless steel

berkapasitas 1 juta ton per tahun yang akan beroperasi November 2016.

• Smelter 2 (sudah beroperasi sejak Januari 2016): Berkapasitas 600 ribu ton per tahun. Perusahaan ini juga membangkit PLTU berkapasitas 2x150 megawatt (MW).

• Dalam tahap pembangunan Smelter 3 dan stainless steel berkapasitas 1 juta per tahun. Fasilitas ini dilengkapi PLTU 2x150 MW, yang sampai saat ini sudah rampung.

• Rencana investasi baru berupa pabrik carbon steel dan power plant dengan total investasi US$ 1.7 miliar

3. Proyek ini sejak 2010-2017 sudah memberi pendapatan pajak dan royalti sebesar Rp 1.7 trilyun dan ekspor lebih dari US$ 1 miliar

4. Total pekerja adalah sebesar 11.000 orang dengan Tenaga kerja asing (China) saat ini di bawah 20% dari total pekerja, akan diturunkan ke bawah 10% bila pembangunan fasilitas pabrik sudah selesai.

(37)

Infrastruktur

Kondisi infrastruktur Indonesia perlu ditingkatkan

Proyek-proyek Strategis Nasional dan Skenario Pembiayaan

(38)

Indeks Infrastruktur 2016

Krisis ekonomi 1998/1999 mengharuskan Indonesia mengelola dampak krisis agar perekonomian stabil dan

memastikan lembaga keuangan sehat dan kuat

Akibatnya, selama 20 tahun pembangunan infrastruktur tertunda sehingga pembangunan infrastruktur menjadi

kebutuhan saat ini

Ketersediaan

infrastruktur Indonesia

lebih rendah

(39)

Proyek Strategis Nasional

243 Proyek dan 2 Program

Total investasi: US$

305

miliar

Jalan: 74 Kereta Api: 23 Pelabuhan: 10 Bandara: 7 Kawasan: 30 Perumahan: 3 Kawasan Berikat: 3

Air bersih & Sanitasi: 9 Bendungan: 55 Irigasi: 7 ICT: 4 Smelter: 6 Energi: 12 Listrik

35 GW Pesawat TerbangNasional

Sumatera 61 Proyek

US$ 44 miliar Jawa 95 Proyek US$ 73 miliar

Bali & Nusa Tenggara 15 Proyek US$ 0.8 miliar Kalimantan 23 Proyek US$ 43 miliar Sulawesi 25 Proyek US$ 13 miliar Papua 13 Proyek US$ 33 miliar

Cakupan nasional: 11 Proyek dan 2 Programs [US$ 98 miliar] KPPIP, Maret 2017

(40)

Perlu Menambah Armada Kapal Nasional

Kargo Domestik

Armada Nasional

Internasional

360 Juta Ton

1,3 Juta Ton

99.65 %

0.35 %

Kargo Internasional

Armada Nasiona

l

Internasional

61 Juta Ton

540 Juta Ton

10 %

90 %

Sumber: INSA, Pelindo II, data 2013

Kapal Barang 20.609 Kapal Ikan 19.458 Kapal Penumpang: 1.298 Tongkang Tunda General Cargo Tanker LCT

Penumpang Bulk CarrierPetikemasRo-RoFerry

Armada kapal Indonesia kurang berperan dalam pengangkutan kargo internasional

(41)

Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara [NCICD]

Laju penurunan muka tanah

(42)

Skema Opsi-opsi Pembangunan dan Pembiayaan

2015 2018 2022 2025 2030 2040 O D M 90 T 116 T (Opsional) D A+ O 43 T 116 T 2028 Review Land Subsidence = 47 T Updated Masterplan NCICD 2016

Usulan PMU NCICD 2017

Skenario 1

Skenario 2 = 69 T

= Selisih investasi jika land subsidence melambat = Selisih investasi jika land subsidence tidak dapat diperlambat

Selisih investasi yang dibutuhkan dengan asumsi :

1-Land subsidence dapat diperlambat, fase D-M akan lebih hemat 69 T dibandingkan fase D-A-O

2-Land subsidence tidak dapat diperlambat, fase D-M-O akan lebih besar 47 T dibandingkan fase D-A-O

Skenario 1 : jikaland subsidence dapat diperlambat tahun 2028, hanya membutuhkan tahap D-M

Skenario 2 : jikaland subsidence tidak dapat diperlambat, tahap O perlu dilakukan

Perlu kajian keberlanjutan penurunan tanah untuk

memutuskan pilihan skenario

(43)

Pembiayaan Utang dan Anggaran Infrastruktur

• Masalah infrastruktur dan

konektivitas menimbulkan biaya ekonomi tinggi, sehingga murunkan dayasaing nasional

• Inilah alasan pemerintah

mengakselerasi pembangunan infrastruktur demi mengejar

ketertinggalan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi

• Ketidakpastian ekonomi global membuat pemerintah mengambil kebijakan fiskal ekspansif untuk mendorong perekonomian tetap tumbuh dan melindungi masyarakat

(44)

Proposal Kerjasama Investasi

berbasis Pengembangan Wilayah Terpadu

Pemerintah Indonesia menyampaikan proposal secara rinci kepada mitra internasional

Topik kerjasama:

Pengembangan koridor ekonomi terpadu di Sumatra Utara, Sulawesi Utara,

Kalimantan Utara, dan Bali

Kerjasama industri berbasis teknologi tinggi [Tsinghua University]

Mitra potensial: RRT

(45)

Proposal Kerjasama Investasi

berbasis Pengembangan Wilayah Terpadu

Sumatera Utara

• Kawasan Industri

• Pelabuhan dan Sentra Logistik

• Bandara dan Aerocity

• Pariwisata dan MICE

• Infrastruktur Konektivitas

Kalimantan Utara

• Sentra Energi dan Mineral

• Kawasan Industri

• Infrastruktur Konektivitas

Sulawesi Utara

• Kawasan Industri

• Pelabuhan dan Sentra Logistik

• Pariwisata dan MICE

• Infrastruktur Konektivitas

Bali

• Infrstruktur Konektivitas

• Pusat Unggulan Industri Teknologi Tinggi

Topik Khusus

Biodiesel B5

(46)

Tiongkok Adalah Salah Satu Sumber Investasi Dunia

Tiongkok adalah sumber FDI ke 2 di dunia dengan

US$ 217 miliar

tahun 2016, tumbuh

25%

dibandingkan 2015

Amerika Serikat, sumber utama FDI dunia, pada 2016 total investasi mereka ke luar negeri

turun

sebesar

1%

322 174 129 318 217 145 50 100 150 200 250 300 350

United States China Japan

Sumber FDI Dunia [US$ Miliar]

2015 2016

Sumber: IMF dan OECD

(47)

Proses Pengambilan Keputusan di Pemerintahan

Sidang Kabinet | Rapat Kabinet Terbatas

Rapat Koordinasi Antar-Kemenko Kemenko PMK Kemenko Polhukam Kemenko Ekonomi Kemenko Maritim Kementerian | Lembaga Masalah Pembangunan | Dinamika Politik Keputusan, Kebijakan Perpres | PP, dll.

o Ratas dapat dilakukan beberapa kali seminggu, hanya dengan menteri terkait, sehingga pembahasan cepat dan fokus.

o Pengelolaan negara dilakukan secara

(48)

Kongres Maritim Indonesia

Jenderal [Purn.] Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman

Makassar, 9 Agustus 2017

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat dari penulis pada penelitian yang dilakukan di Denpasar ini menunjukkan bahwa yang mampu mempengaruhi infeksi HIV pada pengguna narkoba suntik

Metode pengaturan tekanan dilakukan dengan cara mengatur posisi open/close pada katub depresurised, memutar bagian pengatur (just) pada pressure switch dan mengatur

Dari data ini diketahui bahwa ekstrak etanol kulit buah rambutan mempunyai kemampuan yang sama dengan vitamin E dalam menghambat pembentukan radikal bebas

Bakpiapia Djogdja sudah mengembangkan program-program pemasaran yang terpisah (umumnya dengan produk yang berbeda) untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing

Penggunaan logika fuzzy dapat diterapkan pada sistem kontrol motor kemudi untuk pergerakan balon dengan variable yang digunakan berupa galat derajat arah hadap balon

Suaidi Marasabessy mengurus beberapa perusahaan tambang batu bara milik Luhut Binsar Pandjaitan; sebagai Direktur PT Perkebunan Kaltim Utama sejak tahun 2010 – sekarang,

Factor-faktor risiko yang menonjol yang membuat bali tertular rabies antara lain: anjing dipelihara dengan cara melepas secara bebas; adanya HPR lain selain anjing; anjing

Memang dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan jumlah APBN, tetapi peningkatan jumlah APBN itu paralel pula dengan peningkatan utang pemerintah Indonesia dan tidak