• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT PADA NOVEL RINDU

KARYA TERE LIYE

ARTIKEL ILMIAH

Nahdatul Amri

NPM 11080201

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)
(3)
(4)

NILAI PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE Oleh

Nahdatul Amri1, Aruna Laila, S.S., M. Pd2, Lira Hayu Afdetis Mana, M. Pd3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Email: Bgamri@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan membahas nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Rindu karya Tere Liye. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai pendidikan yang ada dalam novel Rindu karya Tere Liye. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskritif analisis.

Berdasarkan analisis penelitian ditemukan hasil dari nilai pendidikan dalam novel Rindu

karya Tere Liye yaitu: Pertama, kebaikan hati yang dimiliki oleh tokoh kakek Gurutta yang menasihati anak-anak yang tidak dikenalnya untuk tetap bebas berkeliaran di kapalnya. Kedua, ketegasan yang dimiliki oleh tokoh Daeng Adipati untuk mengizinkan pengajian setelah sholat subuh dengan waktu lima belas menit. Jika melebihi batas waktu tersebut maka pengajian akan segera ditutup. Ketiga, keramahan tokoh kakek Gurutta mencoba menasehati Mbah Kakung yang lebih tua darinya. Keempat, kesopanan kakek Gurutta mencoba menasehati Mbah Kakung yang lebih tua darinya dengan hati-hati. Kelima, kepedulian ditunjukkan dari sikap Ruben ketika mendengar kabar bahwa Ambo Uleng sedang dirawat di tempat perawatan. Ia tergesa-gesa untuk menjenguk ke dalam kamar namun dilarang oleh kakek Gurutta. Keenam, kakek Gurutta merupakan seorang yang bijaksana serta taat beragama. Ketujuh, sosok kakek Gurutta merupakan seorang yang taat pada agama. kedelapan, persatuan atau sikap nasionalisme ditunjukkan oleh tokoh kakek Gurutta yang sempat membuat sebuah buku yang berisi tentang perjuangan melawan penjajahanan belanda. Kesembilan, sikap kreatif seorang tokoh Ambo Uleng yang memiliki pikiran untuk mencoba mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di dalam kapal. Kesepuluh, sikap suka bekerjasama menjelaskan bahwa untuk memasang layar diperlukan kerjasama tim.

Kesebelas, kejujuran Bonda Upe yang menceritakan pengalaman pahitnya ketika dia masih muda.

Terakhir, kesabaran kakek Gurutta menerima perlakuan tidak baik dari serdadu Belanda.

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa di dalam novel Rindu karya Tere Liye terdapat nilai-nilai pendidikan yang dapat dipelajari yaitu dari segi kebaikan hati, ketegasan, keramahan, kesopanan, kepedulian, kebijaksanaan, religius, persatuan atau nasionalisme, kreatif, bekerjasama, kejujuran, dan kesabaran.

(5)

NILAI PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE Oleh

Nahdatul Amri1, Aruna Laila, S.S., M. Pd2, Lira Hayu Afdetis Mana, M. Pd3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Email: Bgamri@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to describe, analyze, and discuss of education values in the novel Rindu by Tere Liye. The aim of this research is to describe of education value that there is in the novel Rindu. The kind of the research is qualitative research. Then, the method of this research is descriptive analysis method.

Based on the analysis of the research, there are several findings of education value in the novel Rindu by Tere Liye. First, the kindness of heart that is had by actor of Gurutta grandfather who advised the children who do not know him to play free in his ship. Second, the resoluteness that is had by actor of Daeng Adipati in giving permission to read Al-qur’an after finishing the prayers in the morning with the time is fifteen minutes. If it passed of the time, so the reading Al-qur’an will be closed. Third, the friendly from actor of Gurutta grandfather advised Mbah Kakung who is older from him. Four, the politeness of Gurutta grandfather advised Mbah Kakung who is older from him carefully. Five, the care that showed from Rubben attitude when heard that Ambo Uleng save in the hospital. Six, Gurutta grandfather is a wise and religious person. Seven, Gurutta grandfather is a religiuos person. Eight, the unity and nationalism attitude from Gurutta grandfather made a book about the fighting againts the Dutch. Nine, the creative attitude from actor of Ado uleng try to find the solution for problem that happened in the ship. Ten, the attitude of work together that is showed when made the sail it needs a work together from a team. Eleven, the honesty of Bonda Upe told her sad experience when she is still young. Last, the patience of Gurutta grandfather from the bad attitude of the Dutch.

From the analysis of the data can concluded that in the Novel Rindu by Tere Liye there is values education that can learn which they are the goodness of heart, resoluteness, friendly, politeness, care, wise, religious, unity or nationalism, creative, work together, honesty, and patience.

(6)

A. PENDAHULUAN

Sebuah karya sastra yang indah bukanlah karena bahasanya yang beralun-alun dan penuh irama, tetapi harus dilihat secara keseluruhan, seperti tema, amanat, dan nilai-nilai yang terkandung di dalam cipta sastra itu. Sebuah karya sastra dikatakan bernilai apabila di dalam karya sastra tersebut mengandung sifat-sifat atau nilai-nilai atau hal-hal yang penting dan berguna bagi kemanusiaan. Karya sastra semestinya berisi nilai-nilai yang bermanfaat bagi pembacanya. Lewat karya sastra yang dibaca kita dapat mengetahui dan mengenal situasi kehidupan masyarakat tertentu pula karena pada hakikatnya karya sastra dapat dikatakan sebagai cerminan masyarakat.

Dalam kehidupan masyarakat, salah satu fungsi karya sastra adalah fungsi menghibur. Fungsi ini menyatakan bahwa di dalam karya sastra memuat berbagai hal yang dapat membuat pembaca terasa terhibur. Selain itu, fungsi karya sastra lainnya adalah bersifat mendidik. Pemuatan cerita dalam karya sastra tidak terlepas dari tujuan memberikan manfaat kepada pembaca dengan bacaan yang dapat memberikan nilai-nilai kebaikan. Dengan adanya nilai tersebut, tujuan utama adalah memberi gambaran kebaikan dan norma-norma yang berhubungan dengan pendikan agar karya sastra tersebut dapat digunakan sebagai sarana untuk mendidik. Maka karya sastra yang semacam ini dianggap sebagai karya sastra yang bernilai (Noor, 2005).

Novel sebagai karya sastra, banyak memuat realita kehidupan manusia dan masyarakat termasuk masalah nilai pendidikan. Nilai pendidikan adalah nilai yang memberikan pengetahuan tentang seluk-beluk kehidupan manusia dan pelajaran tentang nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang ada didalamnya. Dengan demikian orang tersebut akan terbangkitkan kreativitas dan emosinya untuk berbuat sesuatu, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain (Kosasih, 2008:6). Dalam nilai Pendidikan juga harus mampu mengarahkan dan mendidik para penikmat atau pembaca baik dalam berpikir dan perilaku karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terdapat di dalam.

Penelitian ini mengkaji tentang nilai Pendidikan yang terdapat di dalam novel Rindu. Novel Rindu merupakan salah satu karya sastra yang ditulis oleh novelis Indonesia yang bernama Tere Liye. Sebuah novel yang diterbitkan oleh Penerbit. Republika Novel ini terbit pada tahun 2014 dengan mencapai 4 kali cetakan pada tahun tersebut. Cetakan pertama pada Oktober 2014, cetakan kedua sampai keempat pada November 2014. Hal ini menggambarkan, pada tahun 2014 novel ini pernah menjadi karya Best Seller novel Indonesia. Secara fisik, Novel ini memiliki ketebalan 544 halaman dengan balutan sampul yang apik dan unik.

Novel Rindu yang ditulis oleh Tere Liye ini, alasan memilih dari sekian banyak karya Tere Liye dikarenakan salah satu novel yang menyajikan fakta-fakta sosial dalam masyarakat Indonesia. Selain itu, novel ini juga memberikan bacaan dengam tema yang berbeda dari novel-novel yang lain yang telah ditulis oleh Tere Liye.

Ada pula novel yang menyuguhkan nilai-nilai pendidikan yaitu novel karya Andrea Hirata dengan Trilogi Laskar Pelangi. Novel ini berlatar di sebuah sekolah di pulau Bangka dengan mengedepankan perjuangan siswa untuk melanjutkan sekolah. Menurut hemat penulis, novel ini memfokuskan pada bentuk nilai pendidikan pada lingkungan sekolah. Selain itu, ada pula novel karya Tere Liye yang menyuguhkan nilai pendidikan dengan judul Hafalan Surat Delisa

yang memfokuskan pada bentuk nilai pendidikan pada lingkungan keluarga.

Novel Rindu Karya Tere Liye menceritakan tentang pelayaran sebuah kapal bermuatan calon jemaah haji di masa lampau. Berlatar tempat di sebuah kapal bernama Blitar Holland saat musim haji pada Desember 1938, takdir mempertemukan para tokoh yaitu keluarga Daeng Andipati, Gurutta, Bunda Upe, pasangan Mbah Kakung & Mbah Putri, Ambo Uleng serta tokoh lain yang ikut dalam pelayaran. Dengan suka dan duka pelayaran tersebut untuk pergi ke tanah suci (Mekah) untuk menunaikan ibadah haji. Dalam perjalanan yang hampir memakan waktu satu bulan lebih, pengalaman tiap-tiap tokoh yang berbeda latar belakang dipersatukan dalam takdir.

Dalam Novel Rindu karya Tere Liye, pengarang mencoba untuk menyampaikan nilai-nilai pengetahuan kepada pembacanya. Dengan menyampaikan nilai-nilai tersebut, diharapkan bermanfaat untuk pembaca. Kehadiran tokoh dengan latar sosial dan budaya yang berbeda-beda yang ada dalam alur cerita dipertemukan dalam sebuah kapal yang mengangkut jamaah haji memberikan pengalaman yang unik. Bagaimana tokoh utama, Daeng yang termasuk salah satu penumpang kapal tersebut menyelesaikan konflik yang terjadi dalam cerita serta dampak terhadap tokoh lain. Bagaimana pengarang mengemasnya dengan bahasa serta sudut pandang cerita yang

(7)

berbeda dapat menyajikan nilai-nilai yang sangat esensial dalam karya sastra yang dibutuhkan dalam karya terutama dalam sebuah novel.

Salah satu kutipan dalam novel tersebut:

“Kang mas, Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Segala sesuatu yang kita anggap buruk, boleh jadi itu baik untuk kita. Sebaliknya, segala sesuatu yang kita anggap baik, boleh jadi amat buruk bagi kita.” Sejak tadi Gurruta berhati-hati sekali memilih kalimatnya. Iya tidak mau menyinggung perasaan Mbah Kakung yang lebih tua darinya. Apalagi dalam kesedihan mendalam itu (Liye, 2014: 470).

Dari kutipan di atas, dapat diambil sebuah bentuk sikap menghormati lawan bicara. Hal ini terlihat dari sikap tokoh kakek Gurruta mencoba menghormati lawan bicaranya dengan cara berhati-hati dalam memilih kata-kata yang diucapkan. Perkataanya takut nenyinggung lawan bicaranya yaitu Mbah Kakung. Dari percakapan ini nilai yang dapat diambil adalah nilai kesopanan. Masih banyak lagi kutipan-kutipan yang ada dalam novel Rindu karya Tere Liye yang dapat diambil nilai-nilai Pendidikannya. Dengan alasan tersebut, perlu dilakukan penelitian terhadap nilai-nilai Pendidikan yang terdapat dalam novel Rindu karya Tere Liye. Mengembangkan nilai-nilai yang sarat makna dalam sebuah karya sastra tentunya hal ini sangat menarik untuk diteliti.

B. METODE PENELITIAN

Setiap penelitian tidak lepas dari metode karena metode penelitian adalah cara berfikir dengan menggunakan langkah-langkah sistematis dalam melakukan sebuah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. “Metode deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis” (Ratna, 2006:53).

C. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian, dalam Novel Rindu karya Terre Liye. ditemukan Nilai nilai pendidikan dalam masyarakat yaitu 1) kebaikan hati, ketegasan, keramahan, kesopanan, kepedulian, kebijaksanaan, religius, persatuan atau nasionalisme, kreatif, kerjasama, kejujuran dan kesabaran.

D. PEMBAHASAN

Beberapa kategori Nilai-nilai pendidikan dalam masyarakat dalam novel rindu karya terre liye yaitu: (1) Kebaikan hati; (2) Ketegasan; (3) Keramahan; (4) Kesopanan; (5) Kepedulian; (6) Kebijaksanaan; (7) Religius/taat beragama; (8) Persatuan nasionalisme; (9) Kreatif; (10) Bekerjasama; (11) Kejujuran; serta (12) Kesabaran.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai nilai pendidikan dalam masyarakat yang terdapat dalam novel Rindu karya Tere Liye. Novel Tere Liye ini mengangkat tema perjalanan haji ke tanah suci. Setelah dilakukan deskripsi data maka ditemukan dua belas nilai pendidikan yaitu: (1) kebaikan hati; (2) ketegasan; (3) keramahan; (4) kesopanan; (5) kepedulian; (6) kebijaksanaan; (7) religius; (8) persatuan atau nasionalisme; (9) kreatif; (10) kerjasama; (11) kejujuran dan; (12) kesabaran.

Beberapa saran pada penelitian ini yaitu sebagai berikut. Pertama dengan adanya penelitian ini semoga dapat menambah pengetahuan peneliti tentang nilai nilai pendidikan yang ada pada masyarakat, kedua untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang kategori dan fungsi yang belum ditemukan dalam penelitian, dan dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mempermudah peneliti selanjutnya, ketiga penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, maka

(8)

diharapkan kepada pembaca memberikan kritik dan saran agar penelitian ini bisa bermanfaat untuk masa yang akan datang.

KEPUSTAKAAN

Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Hasbullah. 1999. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Keraf, Gorys. 1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diksi dalam poster berbasis elektronik di Youtube ini, peneliti mengimplikasikannya ke dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Anggara, 2016) yang membandingkan antara pemberian paracetamol pre sirkumsisi dan ibuprofen post

Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah media pembelajaran yang berupa media Adobe Captivate sebagai media belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Baja dengan %ampuran karbon yang tinggi dan tambahan %ampuran lainnya Bijih besi yang dibuat menjadi baja jenis ini biasanya memiliki kandungan %ampuran karbon sebanyak .- 5 #.+ 

Kegiatan Pokok pengelolaan TAHURA minimal ada tujuh kegiatan, antara lain: pemantapan kawasan, penyusunan rencana pengelolaan, pembangunan sarana prasarana, pengelolaan

debitur. 2) Kredit tanpa jaminan Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat.. prospek usaha,

KPUD juga membuat penyusunan Daftar Pemilih Tetap, dimana dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum harus membuat penyusunan Daftar Pemilih Tetap itu dengan baik, sehingga seluruh

gerbong untuk rombongan presiden maka akan ada dua gerbong yang