Skenario 1 : Lemah Separuh Badan Skenario 1 : Lemah Separuh Badan
K
K
ata kunci :
ata kunci :
1.
1.
Laki-laki 54 tahunLaki-laki 54 tahun2.
2.
MeMengalami hngalami heemipar mipar esesiiss secsecara tiba-tibaara tiba-tiba3.
3.
MMulut mulut meenncocong k ng k eekanan 2 hari lalukanan 2 hari lalu4.
4.
MeMendndeerita nyrita nyeeri k ri k ee pala dan muntah-muntah pala dan muntah-muntah5.
5.
PPeendndeeritaritassukar diajak bukar diajak beerk rk oomunikamunikassi dan k i dan k eelihatan mlihatan meengantuk ngantuk sesetteelah blah bee b beeraparapassaataatm
meengalami lngalami leemahmahsese paruh badan. paruh badan.
Pertanyaan :
Pertanyaan :
1.
1.
JJeelalasskan anatkan anatoomi dan juga fimi dan juga fissiioolloogigi oorgan-rgan-oorgan mrgan moottoorik.rik.2.
2.
JJeelalasskan bagaimana patkan bagaimana patoommeekanikanissmmeetteerjadinya hrjadinya heemipar mipar esesiis,s,nynyeeri k ri k ee pala pala,, muntahmuntah,,mulutmulutm
meenncocong dan mng dan meengantuk.ngantuk.
3.
3.
AA pakah p pakah peenyakit-pnyakit-peenyakit yang binyakit yang bissa ma meenynyee babkan h babkan heemipar mipar esesiiss4.
4.
AA pakah p pakah peenneegakan diagngakan diagnososiissdari pdari peenyakit ini.nyakit ini.5.
5.
PPeenatalak natalak ssanaan daripada panaan daripada peenyakit ini.nyakit ini. SSeoeorang laki-laki 54 tahun dibawa k rang laki-laki 54 tahun dibawa k eeddooktkteer praktr prakteek k sswawassta kar ta kar eena tiba-tiba mna tiba-tiba meengalamingalami
h
heemipar mipar esesiissdan mulut mdan mulut meenncocong k ng k ee kanan 2 hari lalu. Ia juga mkanan 2 hari lalu. Ia juga meendndeerita nyrita nyeeri k ri k ee pala dan pala dan muntah-muntah. B
muntah-muntah. Bee b beeraparapa ssaataat sesetteelah mlah meengalami lngalami leemahmahsese paruh badan paruh badan p p,, eendndeeritaritassukar ukar diajak b
J
awaban :
1. Anatomi Fungsional a. Kortek Cerebri
µ
K ortek cer e bri yang mengatur fungsi motoristerletak padasulcuspr esentralis.Sulcus
pr esentralisberjalan k eanterior se jajar dengansulkus sentralis.Sulkuspr esentralisterbagi lagi
menjadi sulkuspr esentralis superior dan sulkusinf erior.Sulkusfr ontalis super or dan inf erior
berasal darisulkuspr esentralismenuju k earah de pan dan bawahserta membagi permukaan
lateral lo busfr ontalismenjadi tiga gyrus yang se jajar yaitu : gyrus fr ontalis superior , medius, dan inf erior.Pada lo bus fr ontalisterdapat ar ea motorik untuk gerakan volunteer ,ar ea ini terbagi lagi
yaitu bacaselengkapnya«. untuk kaki, ankle, lutut,pinggul, badan, siku,wrist, angan, leher , muka, lidah,lariynx, yang bek erja dari atask e bawah.Ar ea ± ar ea ini berhubungan dengan motor
cranial danAHC, secara menyilang k esamping yang berlawanan didaerah k ortik o s pinal
track.Lo busparietalisterdapat ar easensorik , sensasi kinestetik terjadi akibat adanya impulsyang ditimbulkanoleh perangsangan pr o piose ptor diotot,tendon, dansendisecara tidak disadari
namun sampaisaraf pusat,bila mana ada k erusakan maka r ehabilitasinyasangat sulit.Lo bus ok sipitalisdisini terdapat ar ea penglihatan, inf ormasi yang diterima mata tidak akan dipr oses diotak bila ar ea ini mengalami k erusakan. K erusakan pada ar ea ini akan berakibat berkurangnya pendengaran atau hilangsamasekali.Berkaitan dengan gangguan motorik pada str ok emaka penulis menambahkan bagian k ortek cer e bri yang dapat dipergunakan se bagai dasar r ef er ensi bagi lokalisasi pr oses fisiologisdan patologisdengan memakai angka ± angka yang dibuatoleh
Br oadman dengan memberikan label ± label pada masing ± masing daerah yang dianggap
berbeda dalam k ortek cer e bri.Pada lo bus fr ontalisdaerah ter se but telah terbagi menjadi be berapa
ar ea diantaranya ar ea 4 terletak pada gyruspr esentralisdan lo buspr ecentralismerupakan daerah motorik yang utama.Ar ea 6 terletak pada gyrusfr ontalis superior dan medial merupakan bagian
sirkuit ek strapiramidal dan pr emotor.Ar ea 8 terletak pada gyrus fr ontalis superior dan medial
berhubungan dengan pergerakan mata dan perubahan pupil.Ar ea 9,10, 11, 12 daerah asosiasi
fr ontalis.
b.Traktus pyramidalis dan exstrapyramidalis
Di dalam perjalanannya implusmotorik dibagi menjadi dua bagian, yaitu upper motor neur on yang menghantarkan implusdari pusat motorik dicortex cer e bri sampai batas synapsis cornu anterior medulla s pinalisdan lower motor neur on yang menghantarkan implusdaricornu anterior medulla s pinalis sampai k e otot.Dalam pembahasan upper motor neur on ini akan penulis singgung tentang tractus pyramidalis,tractus extrapyramidalis serta stimulasi tractus pyramidalis dan tractus extrapyramidalis.1) Tractus pyramidalis Adalahserabut ± serabutsaraf motoris
central yang tergabung dalamsuatu berkas yang berfungsi menjalarkan implus motorik yang disadari.Tractus ini membentuk pyramidal pada mendullao blongata dan kar ena itu dinamakan system pyramidal turun dari kapsula interna daericortexcer e bri. Kira ±kira 80 % serabut ± serabut ini menyilang garistengah dalam decussatio pyramidium untuk membentuk tractus corticos pinalislateralis, sisanya turunse bagai tractus corticos pinalisanterior.2) Tractus extrapyramidalis Sistem tractus extrapyramidalisdapat dianggapsuatusystem fungsional
dengan tiga lapisan integrasi, yaitu cortical, striatal (basal ganglia) dan tegmental
(mesense phalon). Fungsi utama dariextrapyramidalisberhubungan dengan gerak yang berkaitan, pengaturansikap dan integrasiotonom.(Chusid.1993)3) Stimulasi dari tractuspyramidalis
1975, bek erja ber sama ± sama untuk memberikan pola gerakkan yang berupa gerak sinergis yang benar dan r eak si postural. Ada be berapa teori yang menjelaskan terjadinya gerakan
volunter ,yaitu (1) permulaan k einginan/ideuntuk bergerak , (2)stimulasi dari motoneur on, (3) perubahan atau k otr ol inhibisi dari antagonis, (4) aktifitasdarisinergisdanotot fik sator ,(5) penyesuaian postur dan perubahan pola postur untuk membuat gerakan yang diinginkan.Pada
pyramidalis berfungsi pada awal gerakan yang disusun dalam ar ea centr oce phal.Jika tractusini
bek erja sendirian tanpa bantuan dari systemextrapiramidalis, maka gerakan yang dihasilkan akancenderung menjadi gerakan yang tidak beraturan. Dapat dikatakan bahwa
tractuspyramidalisakan membentuk suatu gerakan yang berarti, sedangkan tractus
extrapyramidalis berpengaruh pada kumpulan motoneur on untuk membuat gerakan yang diinginkan tanpa melibatkan aktifitas yang tidak diinginkan.
2. Patomekanisme Hemiparesis
Hemipar esis umumnya dise babkan oleh lesi pada traktus k ortik os pinalis, yang menjalar
turun dari k ortikal neur on di lo bus fr ontal k e motor neur on di medula s pinalis dan bertanggung jawab terhadap pergerakanotot-otot badan dan tungkai.
Dalam perjalanannya, traktus melewati be berapa bagian dari batang otak , yaitu mesence phalon, pons, dan medulla o blongata. Traktus menyilang k e sisi berlawanan pada ujung medulla (membentuk struktur anatomi yang dinamakan piramid) dan terus berjalan pada sisi berlawanan itu sampai bertemu k ontralateral motor neur on. Sehingga, satu sisi otak mengontr ol
pergerakan otot pada sisi berlawanan dari tubuh, serta k erusakan pada traktus k ortik os pinalis kanan pada batang otak atau otak akan menye babkan hemipar esis pada sisi kiri tubuh, dan se baliknya. Di luar itu, lesi traktus pada medulla s pinalis menye babkan hemipar esis pada sisi yangsama dari tubuh. Otot-otot wajah pun diatur traktusyangsama.
Traktus ter se but mengaktifkan fasial nuklei dan nervus fasial yang muncul mengaktifkan otot-otot fasial k etika ada k ontrak si. Kar ena fasial nuklei terletak di pons, lesi dari traktus pada pons menye babkan hemipar esispadasisi tubuh yang berlawanan dan par esispada sisi sama pada wajah. Ini dinamakan crossed hemiparesis. Jika wajah pasien tidak termasuk , hampir dipastikan
bahwa lesi pada traktus terdapat di bagian bawah dari batangotak atau medula s pinalis. Kar ena medulas pinalis merupakanstruktur yang k ecil, sangat aneh jika hanya satu sisi saja yang terk ena
lesi dan umumnya memang k edua traktusterpengaruh. Oleh kar ena itu, lesi pada medula s pinalis biasanya ditandai dengan paralisis pada k edua lengan dan kaki (quadripar esis) atau k edua kaki
(parapar esis).
Patomekanisme Nyeri kepala
Nyeri k e pala timbul kar ena perangsangan terhadap bangunan-bangunan di daerah k e pala dan leher yang peka terhadap nyeri. Bangunan-bangunan ek strakranial yang peka terhadap nyeri ialah kulit k e pala, periosteum, otot-otot (m.fr ontalis, m.temporalis, m.ok sipitalis), pe mbuluh- pembuluh darah (a.fr ontali, a.temporalis, a.ok sipitalis), saraf-saraf (n.fr ontalis, n.aurikulotemporalis, n.ok si-pitalis mayor , n.ok sipitalis minor). Bangunan-bangunan intrakranial yang peka terhadap nyeri ialah: meninges (terutama se panjang arteri-arteri meningeal yang besar dan arteri-arteri besar pada dasar otak , sekitar sinus-sinusvenosus, di basis kranii, dan di tentorium ser e beli), bagian pr ok simal atau basal arteri-arteri ser e bri, vena-vena otak di sekitar sinus-sinus, dan saraf-saraf (n.trigeminus, n.fasialis, n.glosofaringeus, n.vagus, radik s-radik s servikal dua, tiga dan cabang-cabangnya). Sedangkan bangunan-bangunan yang
tidak peka terhadap nyeri ialah: par enkim otak , e pendim ventrik el, plek sus k or oideus, se bagian besar meninges yang meiputi k onvek sitas otak dan tulang k e pala.
Perangsangan bangunan-bangunan ektrakranial akan dirasakan pada umumnya se bagai
nyeri pada daerah yang terangsang. Sedangkan nyeri k e pala se bagai akibat perangsangan
bangunan intrakranial akan dipr oyek sikan k e permukaan dan dirasakan di daerah distribusi saraf yang ber sangkutan.
Mekanisme Muntah
Mungkin ditemukan pada peninggian TIK oleh semua se bab, namun biasanya untuk masa kini merupakan tampilan yang terlambat dan diagnosis biasanya dibuat se belum ia timbul. Ia mungkin jelas merupakan gambaran dini dari tumor ventrik el k eempat yang langsung mengenai nukleus vagal. Setiap lesi hampir selalu meninggikan TIK akibat
o bstruk si aliran CSS juga dan mungkin tidak mudah menentukan mekanisme mana yang
dominan.
Muntah akibat peninggian TIK biasanya timbul setelah bangun, sering ber sama dengan nyeri k e pala pagi. Walau sering dijelaskan se bagai pr o jektil, mak sudnya terjadi dengan kuat dan
tanpa peringatan, hal ini jarang merupakan gambaran yang menarik perhatian. Anak dengan
tumor , muntah le bih sering dari dewasa dan sering tanpa k eluhan nyeri k e pala apapun. Ini mungkin berhubungan dengan fr ekuensi yang tinggi tumor f ossa posterior pada anak yang menimbulkan baik peninggian TIK maupun tekanan lokal terhadap medulla.
Mulut mencong.
Mulut mencong kanan yang terjadi menunjukkan adanya gangguan nervus VII (nervus fasialis) pada tractus k ortik o bulbair. K elumpuhan otot mulut pada sisi kiri menye babkan mulut mencong k e kanan. Nervus facialis memiliki dua inti pada satu sisi batang otak , bagian inti motorik yang mengurus wajah bagian bawah mendapat per sarafan dari k ortek s motorik k ontralateral. Sedangkan yang yang mengurus wajah bagian atas mendapat per sarafan dari
k edua sisi k ortek s motorik (bilateral). Kar ena pada kasus mulut mencong k e kanan berarti otot yang lumpuh adalah yang kiri, sehingga kita dapat mengetahui bahwa yang mengalami gangguan atau lesi adalah nervusfasialis(VII) dek stra.
Mengantuk
K eadaan ini dapat dise babkan oleh kar ena kurangnya suplai darah k e otak (isk emik) sehingga terjadi hipok sia (kurang O2). Hal ini menye babkan gangguan pada nervus
okulomotorius yang memper sarafiotot-otot k elo pak mata.Sehingga terjadi k elemahan padaoto
t-otot k elo pak mata dan nampak se perti orang mengantuk. Selain itu, tingkat k esadaran juga diatur
oleh ARAS yang apabila terjadi lesi maka dapat menimbulkan gangguan k esadaran.
;3. Penyakit yang menyebabkan hemiparesis
Ada banyak penyakit yang dapat memberkan gambaran klinisberupa hemipar ese se perti:
Str ok e hemoragik: pendarahan e pidural dansubdural, pendarahan intraser e bral traumatik
dan non-traumatik
Str ok e non-hemoragik:str ok e embolik , tr ombotik
Cedera k e pala
Tumor otak
A bses cer e bri
Multiple scler osis
dll
4. Langkah penegakan diagnosis dari penyakit Penyakit Laki2 54 tahun Hemiparese Kiri Mulut Mencong Nyeri Kepala (krn TIK) Muntah (krn TIK) Kesadaran menurun Stroke Hemoragik + + + + + + Stroke Iskemik + + + + Abcess Cerebri + + + +
Berdasarkan table difr ensial diagnosis penyakit yang paling menghampiri adalah stroke hemorragik
Pemerik saan fisisneur ologisdan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Pemerik saan fisis neur ologi
a. Pemerik saan fungsi k esadaran
b. Pemerik saan fungsi k ortikal luhur
c. Pemerik saan tanda rangsang menings
d. Pemerik saan fungsi k oordinasi
e. Pemerik saan fungsisensorik : sensasi taktil dan nyerisuperfisial
f. Pemerik saan fungsi motorik : bentuk otot, k ekuatanotot,dan tonus otot
g. Pemerik saan r eflek s fifiologis : r eflek s bise p, trise p, brachioradialis, patella dan
achilles
h. Pemerik saan r eflek s patologis : Babinski, Hoffmann-Tr omne, Oppenheim, Gordon, Chatdot,Skif er.
i. Pemerik saan nervuskranialis: NervuskranialisI-nervus kranialisXII
Pemerik saan penunjang neur ologi
a. Pungsi Lumbal
b. EMG dan E NG c. EEG
5. Penatalaksanaan.
Penatalak sanaanya harus disesuaikan dengan kausa penyakit, oleh se bab itu kita perlu
menentukan terle bih dahulu diagnosa yang paling memungkinkan dari sk enario di atas. Dengan mengambilstr ok e isk emik se bagai diagnosa maka terapi medis yang dapat diberikan adalahse bagai berikut:
Neur o pr otek si, yaitu terapi hipotermia untuk mempertahankan fungsi jaringan.
Antik oagulasi
Tr ombolisis intravena
Tr ombolisis intraarteri
Terapi perfusi, serupa dengan upaya untuk memulihkan sirkulasdi otak pada kasus vasos pasme.
Pengendalian edema dan terapi umum, terapi k onservatif denganmembuat pasien sedikit
dehidrasi,dengan natriumserum normal atausedikit meningkat
Terapi bedah
INFORMASIBARU
MenurutJunaidi (2004)str ok ehemoragik merupakan penyakit gangguan fungsionalotak f okal
maupun glo bal dengan gajala dan tandasesuai dengan bagianotak yang terk ena dise babkan kar ena pecahnya pembuluh darah diotak sedangkanChandra (1994) mengungkapkan bahwa
str ok ehemoragik merupakan suatu gangguan neur ologis akut yang dise babkanoleh pecahnya pembuluh darahsehingga mengganggu per edaran darah k e otak ,timbul ge jala dan tanda yang
sesuai dengan daerah f okal diotak yang terganggu.
Perdarahan suatu arteriser e bralis dise but hemoragi. Darah yang k eluar dari pembuluh darah
dapat masuk k edalam jaringanotak , sehingga terjadi hematom.Hematom ini dapat menye babkan
timbulnya Tekanan darah Tinggi Intrakranial (TTIK) ; k eadaan ter se but terjadi pada perdarahan intrakranial.Pada hemoragi darah arteri darisistem pembuluh darah dapat masuk k edalam
r onggasubarakhnoid, yang dise but perdarahan subarakhnoidsekunder. Perdarahan dapat
dise babkan aneurisma arteri besar (berry), malf ormasi arteri vena, lesi arter oskler osis, inf ek si (mik osis), hipertensi (aneurisma arteri k ecil atau arteriod),angioma atau tumor otak , dan trauma k e pala. Kar ena r ongga kranium tertutup rapat, k eluarnya darah arterisegera menye babkan
peningkatan tekanan intrakranial,akibatnya terjadi isk emia ser e bri glo bal (Junaidi, 2004). Perjalanan penyakit (patofisiologi)str ok emenurutPricedan Wilson (1995). Perdarahan
intrakranial biasanya dise babkanoleh ruptur arteriser e bri. Ek stravasi darah terjadi diotak dan atau subarakhnoid sehingga jaringan yang terletak didekatnya akan tergeser dan tertekan. Darah ini sangat mengiritasi jaringanotak sehingga mengakibatkan vasos pasme pada arteri disekitar perdarahan.S pame ini dapat menye bar k e seluruh hemisf er otak dansirkluswilisdan akhirnya
menye babkan infark jaringanotak (r egional k ortikal, sub k ortikal atau r egional dibatangotak) K omplikasi dari perdarahan intrakranial yang dapat menye babkan k ematian biasanya perdarahan meluas sampai k e sistem ventrik el, herniasi lo bustemporalisdan penekanan mesensefalon atau mungkin dise babkan kar ena per embesan darah k epusat-pusat yang vital (Price & Wilson, 1995).
Hemipar esisyang ringan dapat dirasakan penderitase bagai gangguan gerakan tangkaspada
tangan. Biasanya gangguan ter se but dik emukakan penderita berupa sekarang tulisansaya tidak k eruan atau tangansaya menjadi bodoh dan tidak mau menuruti apa k ehendak saya atau jika mer ok ok ,seringkali r ok ok yang dipegang terle pastanpa dik etahui, juga benda-benda yang dipegangsering terle pasdari tangan &sering tidak berhasil memasukkan kancing k e lubang kancing,ataupun k eluhan berupa sekarang sudahse perti anak k ecil, jika makan tidak bisa pakai sendok lagi dan jika makan pakai tangan tanpasendok nasinya ber ceceran dimana-mana,
sedangkan gangguan gerakan tangkaspada tungkai dapat berupa jika berjalan, sandalsering terle pastanpa disadari atau tergantung pada kaki yang mana yang lumpuh k eluhan dapat berupa kaki kanan atau kaki kirisukar diatur dan kar ena itu,jalannyacanggung atau k eluhan lain pakai sandal tidak bisa jika tidak dibantuoleh tangan,atau jari-jari kaki tidak hidup lagi, sedangkan yangse belah kanan masih bisa.
Afasia motorik sering dik emukakan k eluarganya berupa tidak bisa bicara tapi masih mengerti
semuanya atau k eluhan yang tidak jelasberupa suara hilang atausudah banyak lupa,menamai kunci katanya pancisedangkan afasiasensorik seringkali k eluhannya dik emukakan k eluarganya secara samar berupa bicaranya sudah tidak k eruan, kata-kata yang dik eluarkan jelastetapi tidak mempunyai arti atau k eluhan lain berupa diajak bicara,jawabnya yang aneh-aneh.
Disartriasering dik eluhkan k eluarga berupa bicaranya yang pelo, atau lidahnyasudah kaku atau pendek. Hemiano psia sering dik emukakan penderita berupa k eluhan yang jelas se perti
sek onyong-k onyong sewaktu melirik k e kanansemuanya tampak gelap atau kadang-kadang penglihatan baik , tetapi kadangkalasemuanya hilang yang tadinya k elihatan.
Darisemua k eluhan penderita maupun k eluarganya yang dik emukakan di atas perlu penderita maupun k eluarganya untuk mengerti bahwa ge jala-ge jala yang dik emukakan di atas
k emungkinan merupakan ge jala daristr ok yang perlu diwas padai dan hendaknyasesegera mungkin untuk mendapat pengo batan dan perawatan yang memadai.
STROKE ISKEMIK
Definisi
Str ok e merupakan istilah Inggris yang berarti ´pukulan´ makna k edokterannya ternyata dik enal
secara luas di kalangan k edokteran internasional. Str ok e digunakan untuk menamakan sindr om
hemipar esis atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa bangkit dalam be berapa detik sampai hari, tergantung pada jenispenyakit yang menjadi kausanya. Dalam hal iniotak tidak lagi berfungsi se bagaimana fungsinya kar ena secara tiba-tiba tidak mendapat jatah darah lagi kar ena arteri yang memperdarahi daerah ter se but putus atau ter sumbat. Penyumbatan itu bisa terjadi
mendadak , secara berangsur-angsur ataupun secara tiba-tiba namun berlangsung hanya sementara.Per soalan terpenting dalamstr ok e adalah gangguan per edaran darah pada daerah otak
tertentu.
Definisi WHO, Str ok e adalah manif estasi klinik dari gangguan fungsi ser e bral, baik
f okal maupun menyeluruh glo bal, yang berlangsung dnegan ce pat le bih dari 24 jam, atau berakhir dengan maut,tanpa ditemukannya penye babselain daripada gangguan vaskular
Faktor predisposisi
Adapun yang merupakan faktor r esik o atau faktor yang dapat memudahkan
orang r entan terhadap str ok e :
Hipertensi
Diabetes Melitus
Usia tua
Penyakit jantung
Penyakit pembuluh darah te pi se perti arteritis
Mer ok ok
Obat adiktif (her oin, k okain, amf etamin)
Obat k ontrase psi
Anemia berat dan polisitemia
Hiperurisemia
Dll
Manifestasi klinis
Str ok e isk emik dapat dijumpai dalam 4 bentuk klinis:
1. serangan isk emik se pintas/ transient isk emik attack. Pada bentuk ini ge jala neur ologik
yang timbul akibat gangguan per edaran darah di otak akan menghilang dalam waktu 24 jam
2. defisit neur ologik isk emik se pintas/reversible ischemic neurological deficit (RIND). Ge jala neur ologik yang timbul akan menghilang dalam waktu le bih lama dari 24 jam, tapi tidak le bih dari seminggu
3. str ok e pr ogr esif ( P rogressive Stroke/Stroke ini evolution). Ge jala neur ologiknya makin
lama makin berat
4. str ok e k omplet (C ompleted Stroke/ P ermanent Stroke). Pada jenis ini ge jala klinisnya
sudah menetap
Kar ena lesi vaskular r egional di otak timbullah hemipar esis atau hemiparalisis yang k ontralateral terhadap sisi lateral. Jika lesi vaskular menduduki daerah batang otak
sesisi, maka timbullah gambaran penyakit hemipar esis atau hemihipestesia alternans, yang mana berarti bahwa pada tingkat lesi memperlihatkan ciri alternans, yaitu pada tingkat lesi hemipar esis dan hemihipestesia yang ipsilateral. Sedangkan distal dari lesi hemipar esis
atau hemihipestesia ber sifat k ontralateral. Lagipula saraf-saraf otak yang ikut tek ena menunjukkanciri khas juga. Sindr om hemipar esis k ontralateral akibat lesi r egional dik enal
se bagai ³str ok e´, sedangkan sindr om hemipar esis/hemihipestesia alternans pada mana saraf-saraf otak ikut terlibat dik enal se bagai ³sindr om batang otak´. Secara klinis ge jala
muntah-muntah, nyeri k e pala, beserta penurunan derajat k esadaran muncul pada k edua jenis str ok e baik hemoragik ataupun non-hemoragik. Satu-satunya cara yang akurat untuk
membedakan k eduanya adalah dengan pemerik saan CT-scan dan pungsi lumbal
Patofisiologi
Otak merupakan organ yang sangat tergantung pada k eter sediaan O2 yang
dibawa oleh aliran darah otak. A pabila terdapat gangguan pada aliran darah otak inilah
yang kan mengakibatkan jaringan otak tidak mendapatkan suplai darah sehingga pada akhirnya akan terjadi daerah isk emik pada jaringan otak ter se but. Akibat penurunan aliran
darah otak terisolasi dari jangkauan aliran darah, yang mengangkut O2 dan gluk ose yang
sangat diperlukan untuk metabolisme ok sidatif ser e bral. Daerah yang berisolasi itu tidak berfungsi lagi dan kar ena itu timbullah menif estasi defisit neur ologis yang biasanya berupa hemiparalisis, hemipar esis, hemihipestesia yang bisa juga disertai dengan defisit
fungsi luhur se perti afasia.
Jika aliran darah otak r egional ter sumbat secara par sial, maka daerah
ber sangkutan langsung menderita, kar ena k ekurangan O2. Daerah ter se but dinamakan
daerah isk emik. Di wilayah itu didapati (1) tekanan perfusi yang r endah, (2) PO2 turun, (3) CO2 dan asam laktat tertimbun. Autor egulasi dan k elola vasomotor dalam daerah ter se but
bek erja sama untuk menanggulangi k eadaan isk emik itu dengan mengadakan vasodilatasi mak simal. Pada umumnya, hanya pada perbatasan daerah isk emik saja bisa dihasilkan
vasodilatasi k olateral, sehingga daerah ter s but dapat diselamatkan dari k ematian. Tetapi pusat daerah isk emik itu tidak dapat teratasi oleh autor egulasi dan k elola vasomotor. Di situ akan berk embang pr oses degenerasi yang ir ever sibel. Semua pembuluh darah di bagian
pusat daerah isk emik itu k ehilangan tonus, sehingga berdaa dalam k eadaan vaso paralisis. K eadaan ini masih diperbaiki, oleh kar ena sel-sel otot polos pembuluh darah bisa bertahan dalam k eadaan anok sik yang cukup lama. Tetapi sel-sel saraf daerah isk emik itu tidak dapat bertahan lama. Pembengkakan sel dengan pembengkakan serabut saraf dan selubung
mielinnya (edema ser e bri) merupakan r eak si degeneratif dini. K emudian disusul dengan diapedesis eritr osit dan leuk osit. Akhirnya sel-sel saraf akan musnah. Yang pertama adalah
gambaran yang sesuai dengan k eadaan isk emik dan yang terakhir adalah k eadaan infark. Unsur yang naish bisa menyelamatkan daerah isk emik adalah pembuluh darahnya. Observasi terhadap r eak si pembuluh darah ser e bral di daerah isk emik menghasilkan 4 f enomen :
1. distal dari oklusi terdapat daerah isk emik yang bisa menjadi infark ,
2. tr ombus dapat hancur dan serpihan-serpihannya dapat berlalu k e salah satu cabang k ecil.
Aliran darah menjadi sehat k embali dan menuju secara pasif k e tempat dengan
vaso paralisis. Di situ akan didapati aliran darah otak yang besar dan PO2 serta PCO2
yang tinggi juga. Inilah yang dinamakan ³luxury perfusion syndr ome´, suatu daerah isk emik , tetapi k emudian setelah penyumbatan hilang menjadi daerah yang mendapati jatah darah yang berle bihan. Kar ena aliran darah otak daerah itu baik k embali, maka vaso paralisis hilang dan pembuluh darah mendapat k embali autor egulasi dan r eak si vasomotornya.
3. jika tr ombus tidak mengalami lisis dan tetapi menyumbat arteri, maka daerah distal dari tempat yang ter sumbat itu tidak menerima darah. Di daerah ter se but terdapat vaso paralisis. Vaso paralisis ini bisa menguntungkan apabila aliran darah pulih k embali se perti se bagai ´luxury poerfusion´ yang dapat menimbulkan vasodilatasi ser e bral, se perti inhalasi CO2 atau pemberian o bat vasodilatansia akan memperbesar alirn darah
otak yang sehat, namun menyedot darah dari daerah yang isk emik itu.
4. apabila terdapat penyumbatan pada suatu arteri oleh tr ombus maka aliran darah otak untuk daerah yang terletak distal dari tempat penyumbatan itu berkurang.
Secara patologik suatu infark dapat dise babkanoleh
1.Tr ombosis pembuluh darah (tr ombosis ser e bri)
2.Emboli dari jantung (emboli ser e bri)
3.Arteritis se bagai akibat lues
Isk emia otak dianggap se bagai k elainan gangguan suplai darah k e otak yang membahayakan fungsi neur on tanpa memberi perubahan yang menetap. Infark otak dapat
timbul kar ena isk emia otak yang lama dan parah dengan perubahan fungsi dan struktur otak yang ir ever sible. Gangguan aliran darah otak akan timbul perbedaan daerah jaringan otak :
1. pada daerah yang mengalami hipok sia akan timbul edema sel otak dan bila berlangsung lama k emungkinan besar akan terbentuk infark
2. daerah sekitar infark timbul daerah penumbra isk emik di mana sel masih hidup tetapi tidak berfungsi
3. daerah di luar penumbra akan timbuledema lokal atau daerah hiper emis berarti sel masih hidup dan berfungsi
Infark ser e bri, sangat erat hubungannya dengan arter oskler osis (terbentuknya ater oma) dan arteriolskler osis
Ater oskler osis dapat menimbulkan bermacam manif estasi klinik dengancara :
menyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan insufisiensi aliran darah
oklusi mendadak pembuluh darah kar ena terjadinya tr ombus atau per edaran darah ater om
merupakan terbentuknya tr ombus yang k emudian terle pas se bagaiemboli
menye babkan dinding pembuluh menjadi lemah dan terjadi aneurisma yang k emudian dapat r o bek.
Selain itu faktor-faktor dari darah itu sendiri juga memberi be berapa poin penting
misalnya visk ositas darah yang meningkat menye babkan aliran darah yang k e otak le bih lambat, anemia yang berat menye babkan ok sigenase otak menurun. K oagubilitas yang besar juga dapat memudahkan terjadinya tr ombosis, dn aliran darh menjadi lambat akibatnya aliran
DAFTAR PUSTAKA
Har sono. 2005. K apita Selekta Neurologi Edisi K edua. Yogyakarta: Gadjah Mada Univer sity
Pr ess.
Kaufmann, A. M. and M. Patel. 2001. Characteristics and Causes of Trigeminal Neuralgia. http://www.umanitoba.ca/cranial_nerves/index.html. 18-09-2008.
Mardjono,MahardanPrigunaSidharta.2008.Neurologi Klinis Dasar . Jakarta:DianRakyat.
Medicastore.2004. Abses Otak . http://www.medicastore.com. 18-09-2008.
Medicastore.2004.Kelemahan. http://www.medicastore.com. 18-09-2008.
Medicastore.2004.Neuralgia Trigeminal . http://www.medicastore.com. 18-09-2008.
PerhimpunanDokter SpesialisSaraf Indonesia.2005. BukuA jar Neurologi Klinis. Yogyakarta:Gadjah MadaUniversityPress.