• Tidak ada hasil yang ditemukan

VARIOLA PENYAKIT VIRUS PADA KULIT KLINIS VARICELA VARICELA (CACAR AIR, CHICKEN POX) 4/18/2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VARIOLA PENYAKIT VIRUS PADA KULIT KLINIS VARICELA VARICELA (CACAR AIR, CHICKEN POX) 4/18/2011"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENYAKIT VIRUS PADA

KULIT

VARIOLA

Diperkirakan penyakit ini sudah punah

Penyebabnya adalah virus pox

Dibedakan menjadi 2 tipe :

Variola mayor

Variola minor (alastrim), lebih ringan

Penularan secara aeorogen  saluran

nafas  system retikuloendotelial 

multiplikasi  viremia  epidermis

Masa inkubasi 12-13 hari

VARICELA

(CACAR AIR, CHICKEN POX)

Infeksi primer dari virus varisela-zoster

yang menyerang kulit dan mukosa

Penularan secara aerogen dan kontak

langsung

Masa inkubasi : 2-3 minggu

Rash The characteristic rash appears in crops.

An otherwise healthy child usually has 250-500 lesions but may have as few as 10 or as many as 1500.

Each lesion starts as a red macule and passes through stages of papule, vesicle, pustule, and crust.

Redness or swelling around a lesion should lead to suspicion of bacterial superinfection.

The vesicle on a lesion's erythematous base leads to its description as a pearl or dewdrop on a rose petal.

The hallmark is the simultaneous presence of different stages of the rash.

Some lesions may appear in the oropharynx. Eye lesions are rare.

New lesions continue to erupt for 3-5 days.

Lesions usually crust by 6 days (range 2-12 d), and heal completely by 16 days (range 7-34 d).

Prolonged eruption of new lesions or delayed crusting and healing can occur with impaired cellular immunity.

KLINIS VARICELA

Masa prodromal : sekitar 3 hari dengan demam subfebril, malaese dan sakit kepala

Masa erupsi : papul eritematosa  vesikel seperti tetesan embun (tear drop)

(2)

Lesi varicella di vulva

KLINIS VARICELA

Umur lesi tidak sama  gambaran polimorf

Disertai rasa gatal

Distribusi lesi : sentripetal : badan > muka dan ekstremitas, bisa menyerang mukosa

Bisa disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening regional bila terdapat infeksi sekunder

Lesi infeksius sejak 24 jam sebelum erupsi timbul sampai krusta lepas

KOMLIKASI VARICELA

Orang dewasa > anak

EnsefalitisPneumoniaGlomerulonefritishepatitis,Keratitiskonjungtivitis,Otitisarteritis

KOMPLIKASI PADA

WANITA HAMIL

trimester I bisa menimbulkan kelainan

congenital

menjelang kelahiran bisa menimbulkan

varisela congenital pada neonatus

DIAGNOSIS VARICELA

Klinis

Bila klinis kurang jelas bisa dibantu

dengan :

sediaan hapus : pemeriksaan Tzank dengan pewarnaan Giemsa

PENGOBATAN VARICELA (1)

simtomatik : anti piretik, anti histamin

bila ada infeksi sekunder : antibiotika

oral

obat anti viral :

asiklovir 5 X 800 mg/ hari selama 7 harivalasiklovir 3 X 1000 mg/ hari selama 7 harifamsiklovir 3 X 500 mg /hari selama 7 hari

(3)

PENGOBATAN VARICELA (2)

varisela zoster imunoglobulin, IM hanya

diberikan untuk wanita hamil, anak2

dan penderita dengan imunitas rendah

diberikan dalam waktu maksimum 4 hari setelah terpapar (untuk pencegahan)

dosis 125 U/10 kg

efektivitas pencegahan sekitar 50- 70%

bisa mencegah komplikasi

VAKSINASI VARICELA

dengan vaksin VZV : virus varizela –zoster

(strain Oka) yang dilemahkan terutama untuk penderita dengan imunitas rendah atau pada anak2 (>12 bulan)

pemberian sub kutan, dosis : 0,5 ml,

pada dewasa : dosis kedua 0,5 ml diulang 4-8 minggu kemudian

antibody timbul 3-6 hari setelah vaksinasi,

bisa diberikan pada penderita yang terpapar <3 hari

lama proteksi : ?

bisa diulang 4-6 tahun kemudian

HERPES ZOSTER

setelah infeksi primer varisela, virus akan berdiam di ganglion posterior dan ganglion kranialis

Herpes Zoster disebabkan oleh virus varisela-zoster yang re-aktivasi setelah infeksi primer (varicella)menyerang kulit dan mukosa secara dermatomal,

yang diinervasi oleh 1 ganglion saraf sensoris (ganglion posterior dan ganglion kranialis)< ttp bisa lebih dari satu dermatome yang berdampingan> daerah thorakal dan ophtalmikus pada orang

dewasa

KLINIS HERPES ZOSTER (1)

stadium prodromal

selama 2-3 hari

sistemik (demam, malaise, sakit kepala)

local : hiperestesi /nyeri radikuler, unilateral

KLINIS HERPES ZOSTER (2)

stadium erupsi

selama 7-12 hari

dimulai dengan papula dan plak eritema  gerombolan vesikel dengan dasar eritematosa

gerombolan yang satu dan yang lain dipisahkan oleh kulit normal

KLINIS HERPES ZOSTER (3)

stadium krustasi / resolusiselama 1-2 mingguvesikel  purulen krusta, lepas dalam 1-2 mingguseringkali hiperestesi / post herpetic neuralgia

(4)

KLINIS HERPES ZOSTER

VARIAN HERPES ZOSTER

herpes zoster hemoragik

herpes zoster abortif

DIAGNOSA HERPES ZOSTER

klinis

pemeriksaan penunjang histology :

Tzank test: ditemukan multinucleated

giant cell pada scrapping dari dasar

vesicle. Pewarnaan giemsa atau wright

Multinucleated giant cell

Multinucleated giant cells caused by herpes simplex and herpes zoster viruses • John L. Bezzant,M.D.

Herpes simplex and herpes zoster viruses cause abnormal cell division in epidermal cells, and this creates multinucleated giant cells. These are epidermal cells that are much larger than the normal epidermal cells, and they contain multiple nuclei. The cell in the center of the field illustrates this.

KOMPLIKASI HERPES ZOSTER

infeksi sekunder

post herpetic neuralgia

keratokonjungtivitis

sindroma Ramsay Hunt

(5)

PENGOBATAN HERPES ZOSTER

simtomatik : analgetik, anti histamin, kompres NaCl (bila basah)

bila ada infeksi sekunder : antibiotika oral

anti viral ,dosis seperti varisela

terutama diberikan pada orang tua, penderita dengan imunitas rendah

kontroversi : prednison

untuk post herpetic neuralgia :

sistemik : analgetik (NSAIDs), karbamasepin, trisiklik anti depresan, lorazepam

topical : topical NSAIDs, lidocain, topical aspirin, capcaicin

(

Herpes labialis, cold sores, herpes febrilis, herpes genitalis)

infeksi yang disebabkan oleh virus

herpes simpleks (hominis) tipe I atau II

Lesi tidak dermatomal

HERPES SIMPLEKS

penularan :kontak langsung, hubungan seksualtipe Idaerah pinggang ke atas

>mulut dan hidung, herpes labialisbiasanya non venereal

HERPES SIMPLEKS

tipe IIdaerah pinggang ke bawah> genital, herpes genitalis)

(6)

FASE INFEKSI

HERPES SIMPLEKS (1)

infeksi primer :

infeksi I

biasanya lebih lama (sekitar 3 minggu) dan lebih berat

sering disertai gejala sistemik (demam, malaese) dan pembengkakan kelenjar getah bening regional

klinis : vesikel2 yang bergerombol dengan dasar eritematosa  seropurulen  krusta

FASE INFEKSI

HERPES SIMPLEKS (2)

fase laten

tidak ada gejala klinis, tetapi virus bisa ditemukan pada ganglion dorsalis

infeksi rekurens

kambuhnya herpes simpleks akibat faktor2 pemicu seperti

trauma fisik (demam, hubungan seksual)

daya tahan tubuh  (kurang tidur, infeksi)

perubahan hormonal (menstruasi)

trauma psikis (stress)

minuman beralkohol

biasanya lebih ringan dari pada infeksi primerbisa disertai gejala prodromal lokal

bisa pada tempat yang sama (loco) atau tempat lain (non loco)

DIAGNOSA HERPES SIMPLEKS

klinis

Tzank test

Kultur dari lesi

Serologi

PENGOBATAN

HERPES SIMPLEKS (1)

simtomatik

untuk infeksi primer :

asiklovir 5 X 200 mg selama 7 hari

valacyclovir 2 X 500 mg selama 7 hari

famcyclovir 3 X 125 mg selama 7 hari

untuk infeksi rekurens :

acyclovir 3 X 400 mg selama 5 hari

valacyclovir 1 X 500 mg selama 5 hari

famcyclovir 2 X 125 mg selama 5 hari

PENGOBATAN

HERPES SIMPLEKS (2)

untuk infeksi rekurens yang > 6 X

setahun :

acyclovir 2 X 400 mg/hari selama 3 bulan, kemudian dievaluasi

KOMPLIKASI PADA WANITA HAMIL

DENGAN HERPES SIMPLEKS

trimester I :

abortus

trimester II :

kelahiran premature dengan kelainan neurologik

trimester III :

bayi kemungkinan mendapat ensefalitis atau keratokonjungtivitis

(7)

DENGAN HERPES SIMPLEKS

bila terdapat lesi pada vagina/serviks

pada saat partus:

kelahiran harus melalui seksio caesaria

bila tidak terdapat lesi pada

vagina/serviks :

boleh dilahirkan pervaginal

setelah itu monitor bayi

lakukan kultur HSV dari secret mata, usap tenggorok dan rektum

MOLUSKUM KONTAGIOSUM

penyakit virus yang berbentuk papul mengkilat dengan lekukan (delle) di tengahnya, disebabkan oleh virus poxpapul berisi moluskum

body yang berisi partikel virus (tampak pada pemeriksaan histopatologi)

MOLUSKUM KONTAGIOSUM

penularan melalui : kontak langsung, autoinokulasi, kontak seksualmasa inkubasi : 1-beberapa minggu

PENGOBATAN

MOLUSKUM KONTAGIOSUM

mengeluarkan moluskum body dengan

menggunakan kuret kecil, jarum suntik

atau komedone ekstraktor

cryotherapy

elektrokauter

asam trikloroasetat 25%

bila imunity kuat, kadang2 bisa sembuh

sendiri

VERUKA (WART,KUTIL)

• Definisi : Hiperplasia epidermis yang

disebabkan oleh Human Papilloma Virus

(grup Papova).

• Klasifikasi :

1. Veruka vulgaris dan filiformis 2. Veruka plana juvenilis

VERUKA VULGARIS

• Papula/plak berwarna

abu2, permukaan verukosa

• Bisa tumbuh di kulit dan mukosa • Fenomena Koebner • Varian : veruka

(8)

VERUKA VULGARIS

• Veruka filiformis • Fenomena Koebner

VERUKA PLANA JUVENILIS

• Papula miliar

/lentikuler permukaan pipih dan licin, warnanya seperti kulit atau agak kecoklatan • Predileksi: muka,

leher, dorsum manus/ pedis, pergelangan tangan, lutut • Fenomena Koebner

VERUKA PLANTARIS

• Veruka yg terdapat

pada telapak kaki • Bentuknya seperti callous dan bisa menimbulkan rasa nyeri saat berjalan • Beberapa veruka yg

menyatu bisa seperti gambaran mosaik

PENGOBATAN VERUKA

1. Keratolitik: asam trikloroasetat 50%,

asam salisilat 40%

2. Bedah beku/cryosurgery : liquid nitrogen

3. Elektrokauter

4. Bedah laser : laser CO2

5. Imunomodulator : imiquimod cream 5%

(anogenital wart)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil intrpretasi citra Landsat OLI tahun 2014 dan 2017 diketahui bahwa dalam kurun waktu tersebut telah terjadi deforestasi atau kehilanagan tutupan

Contaminant removal (Solid Control Equipment/SCE): terdiri dari rangkaian peralatan yang berfungsi untuk memisahkan solid cutting pada lumpur pemboran, yang keluar

DIAN 1* (berlaku untuk PT baru) / DIAN 1* (Applied for newly established company) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) atau Dokumen lain yang dipersyaratkan oleh Instansi yang berwenang

“Upaya Masyarakat Dalam Penanganan tempat Bermukim di Lingkungan Pesisir Kelurahan Bandengan Pekalongan Utara.” Jurnal Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas

Alat bantu tersebut dapat memberikan pengalaman yang mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, menyerdehanakan teori yang

Selain persaingan, kerugian tanaman dapat pula terjadi melalui proses alelopati, yaitu proses penekanan pertumbuhan tanaman akibat senyawa kimia (Alelokimia) yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Grebeg Sudiro terbentuk karena adanya kesadaran dan kesengajaan dari warga Sudiroprajan untuk memperlihatkan kerukunan

Secara kuantitatif sasaran yang akan dicapai dengan penerapan teknologi pengolahan air payau dengan sistem reverse omosis adalah adanya sarana penunjang utama, yaitu unit